Laporan Praktikum Nama : Eka Yulianti
Mikrobiologi NIM : J3M113016
Kelas : LNK A P1
Kelompok : V (lima)
Hari,tanggal : Sabtu, 10 Mei 2014 Waktu : 14.00 – 18.00 WIB PJP : M. Arif Mulya, S.Pi Asisten : Ivone
Ramdhani
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN
TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN PROGRAM DIPLOMA
Nama-nama peralatan Laboratorium
NO NAMA ALAT GAMBAR FUNGSI
1 Mikroskop Untuk melihat
organisme yang berukuran kecil (mikroorganisme) yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang
2 Inkubator Untuk menginkubasi
mikroorganisme yang telah ditanam pada media
3 Autoklaf Untuk mensterilkan
berbagai macam alat dan bahan yang akan digunakan untuk berbagai kegiatan mikrobiologi
4 Hot Plat Untuk
5 Mikropipet Untuk memindahkan cairan yang
bervolume cukup kecil,biasanya kurang dari 1000 µl
6 Bulb Untuk menyedot
cairan,mengambil udara dan
mengeluarkan
7 Spreader Menyebar biakan
bakteri di dalam cawan petri
8 Eppendof Untuk menyimpan
9 Sentrifuse Untuk memisahkan larutan berdasarkan bobot molekul
10 Elektroforesis Untuk meruning
DNA
11 Oven Untuk mensterilkan
peralatan praktikum sebelum dan setelah digunakan
12 Laminar Airflow Untuk menginokulasi
13 Cawan Petri Sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media
14 TIP Dipasangkan pada
mikropipet sebagai tempat untuk cairan
15 Ose Mengambil biakan
bakteri
Jenis-jenis sterilisasi yang saya ketahui
1. Sterilisasi Fraksional
masa inkubasi masing-masing selama 3 hari. Metode ini disebut sterilisasi fraksional / sterilisasi kecil.
Dalam hal ini sangat direkomendasikan bagi pengguna agar mengikuti dengan ketat panduan penggunaan alat. Ketika akan menambahkan suplemen, media steril harus didinginkan terlebih dahulu sebelum penambahan.
Penambahan dibuat secara aseptic kedalam media cair yang
didinginkan pada suhu ruang dan kedalam media agar yang didinginkan pada suhu 45 – 500C. Beberapa garam empedu yang terkandung dalam media
seperti XLD (Xylose Lysine Deoxycholate Agar), Hektoen Enteric Agar tidak dapat di-Autoklaf. Panaskan media hingga mendidih (1000C selama 30 menit)
secukupnya.
8. Iradiasi Sinar Gamma
Iradiasi sinar gamma memerlukan waktu yang lama untuk sterilisasi. Sinar Gamma dihasilkan oleh isotop radioaktif, Cobalt 60. Iradiasi sinar gamma tidak mempengaruhi produk dan menghasilkan material yang bebas kontaminan.
2. Sterilisasi Basah
Pemanasan basah dalam bentuk uap bertekanan dianggap sebagai metode yang paling diandalkan untuk menghancurkan semua bentuk
Umumnya sterilisasi dilakukan pada suhu 1210 C selama 15 menit.
Beberapa media membutuhkan sterilisasi pada suhu 1150 C atau suhu 1180 C
dan tekanan 10 lbs atau 12 lbs tergantung komposisi masing-masing media. Keadaan tekanan harus dipastikan dari waktu ke waktu karena kadang kadang kondisi suhu didalam autoklaf sendiri tidak konstan. Hal ini dapat diuji dengan meletakkan 2 botol yang berisi 2% w/v glukosa dalam 2% w/v disodium fosfat dalam Autoklaf pada tempat yang berbeda.
Pemanasan akan menghasilkan pencoklatan pada larutan. Botol yang dekat steam inlet akan lebih coklat dibanding botol lainnya yang ditempatkan jauh dari steam inlet.
Pengecekan Sterilisasi
Sangat direkomendasikan untuk mengecek autoklaf secara rutin untuk memastikan performanya masih efektif dan efisien. Pengukuran dilakukan pada pembacaan suhu dan tekanan autoklaf.
Suhu autoklaf harus bisa mencapai suhu yang diinginkan dalam keadaan terisi. Jangan mengisi wadah autoklaf secara berlebihan dan usahakan penempatan pada wadah tidak menghalangi arus steam.
3. Pemanasan dengan waterbath
Uap panas dapat membunuh mikroorganisme dengan cara denaturasi protein mikroorganisme. Pada awalnya, penggunaan air yang mendidih digunakan sebagai metode uap panas. Media yang mengandung Agar atau gelatin harus di panaskan supaya dapat larut dengan sempurna. Tetapi air panas tidak dapat dianggap sebagai media sterilisasi.
Metode paling cepat untuk sterilisasi adalah dengan cara pembakaran langsung. Nyala api dari Bunsen digunakan untuk mensterilisasikan bakteri sebelum memindahkan sampel dari tabung kultur dan setelah inokulasi.
5. Sterilisasi dengan filtrasi / penyaringan
Walaupun pemanasan adalah metode yang sangat berguna untuk mengatur pertumbuhan mikroorganisme, tetapi terkadang pada beberapa kondisi tidak dapat digunakan. Filter dikenal pada dunia mikrobiologi sejak tahun 1890 an.
Filter adalah media yang digunakan untuk memisahkan
mikroorganisme dari larutan. Sterilisasi dengan filtrasi dilakukan dengan bantuan pompa vakum. Cairan akan lolos melewati filter, sementara mikroorganismenya akan terperangkap di pori-pori filter.
Dalam preparasi media kultur membrane filter yang digunakan biasanya memiliki ukuran pori 0.22 µ dan 0.45 µ. Udara juga dapat di filter untuk menghilangkan mikroorganisme. Filter yang biasa digunakan adalah filter HEPA (High Efficiency Particulate Air). Filter ini dapat menghilangkan hingga 99 % partikel termasuk mikroorganisme yang memiliki diameter diatas 0.3 µm.
6. Pasteurisasi
Pasteurisasi tidak sama dengan sterilisasi. Pasteurisasi digunakan untuk mengurangi jumlah populasi bakteri pada cairan seperti susu dan untuk membunuh organisme yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Spora tidak akan hilang dengan menggunakan proses pateurisasi.
Waktu yang digunakan untuk sterilisasi panas adalah 120 menit pada suhu 160 °C. Sterilisasi panas digunakan untuk mensterilisasikan alat-alat seperti alat gelas laboratorium, alat yang terbuat dari logam yang dapat tahan pada suhu tinggi.
Pada beberapa jenis perusahaan, termasuk perusahaan di industri farmasi, oven yang digunakan untuk proses sterilisasi panas harus dilakukan uji kualifikasi untuk menjamin proses ini berlangsung dengan baik.
Sterilisasi panas merupakan sterilisasi yang dianggap paling efektif, tetapi kelemahannya yaitu tidak bisa diaplikasikan pada zat aktif yang tidak tahan panas/rusak karna panas, sterilisasi panas dibagi menjadi dua :
Sterilisasi Panas Lembab
Sterilisasi panas lembab adalah sterilisasi dengan menggunakan uap panas dibawah tekanan yang berlangsung di dalam autoklaf, umumnya dilakukan dalam uap jenuh dalam waktu 30 menit dengan suhu 1150 C – 1160
C, lama dan suhu tergantung bahan yang di sterilisasi.
Sterilisasi Panas Kering
Metode sterilisasi dengan menggunakan oven pada suhu 1600 – 1700 C
selama 1 - 2 jam. Umumnya sterilisasi panas dilakukan pada jenis minyak, serbuk yang tidak stabil terhadap uap air, dan alat-alat gelas ukur yang tidak digunakan untuk pengukuran (Bukan alat ukur)
8. Desinfeksi dengan bahan kimia
menggunakan alat keamanan (safety). Peralatan dan ruang lab dapat dilakukan dekontaminasi dengan cara fumigasi dengan gas formaldehid atau dengan sinar UV.
Efek pemanasan berlebih
Suhu tunggi dan pemanasan berlebihan dapat menyebabkan
penyimpangan pH, penggelapan media, pengendapan, dan kerusakan media yang lain.
Sangat disarankan untuk semua media kultur harus dibuat dalam keadaan larutan sebelum sterilisasi, atau jika tidak akan terjadi penggelapan warna media.
Berbagai jenis media tumbuh bakteri
N O
NAMA MEDIA KONSISTENSI MEDIA
(Padat,Cair,Semi Padat)
FUNGSI Komposisi
gr/liter
1 Lactose Broth Cair Menumbuhkan bakteri
gram (-)
13 gr/l
2 Nutrien Agar Padat Mengolah bakteri
yang kurang aktif
28 gr/l
3 SS Agar Padat Mengisolasi
salmonellae dan shigellae
60 gr/l
-5 Soybean Casein Nigest Agar
Padat Berguna untuk semua
mikroorganisme
40 gr/l
6 Difco Nutrient Broth
Cair Untuk bakteri yang
tidak rewel
8 gr/l
7 Blue Agar Padat Selektif deferensial
media
37,5 gr/l
8 Plate Count Agar Padat Ekstrat agar
pengembang mikrobiologi
22,5 gr/l
9 Potato Dextrose Agar
Padat Menumbuhkan jamur 39 gr/l
DAFTAR PUSTAKA