• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebutuhan Manusia Terhadap hasil Agama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kebutuhan Manusia Terhadap hasil Agama"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Kebutuhan Manusia Terhadap Agama

Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi, kebutuhan

manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia lainnya. Karena

manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama karena manusia merasa

bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya yang maha kuasa tempat

mereka berlindung dan memohon pertolongan. Sehingga keseimbangan manusia dilandasi

kepercayaan beragama. Sikap orang dewasa dalam beragama sangat menonjol jika, kebutuhan

akan beragama tertanam dalam dirinya. Kestabilan hidup seseorang dalam beragama dan tingkah

laku keagamaan seseorang, bukanlah kestabilan yang statis. Adanya perubahan itu terjadi karena

proses pertimbangan pikiran, pengetahuan yang dimiliki dan mungkin karena kondisi yang ada.

Tingkah laku keagamaan orang dewasa memiliki perspektif yang luas didasarkan atas nilai-nilai

yang dipilihnya.

Kita mungkin telah dapat merasakan bagaimana pentingnya peranan yang telah

dimainkan oleh agama dalam kehidupan manusia. Hal itu malah mungkin menimbulkan

kekecewaan pada manusia, karena betapa sering perwujudan agama gagal. Begitu juga kita telah

merasakan betapa pentingnya mutu kehidupan beragama itu bagi seluruh tradisi manusia.

Barangkali kita juga telah mengambil sikap baru terhadap agama lain yang bukan agama

kita peluk sendiri. Bukan dalam arti bahwa kita menyetujui semua agama tersebut. Dalam

menelaah kehidupan semua agama manusia tersebut, tidak ada hal yang mengharuskan garis

batas keyakinan agama lain terlewati. Namun barangkali kita telah dapat memandang

agama-agama tersebut sebagai keyakinan yang dianut oleh manusia yang hidup, yaitu orang-orang yang

juga mempertanyakan berbagai masalah dasar yang juga kita pertanyakan, mereka juga mencari

hidup yang lebih luhur terhadap agamanya.

Agama mengambil bagian pada saat-saat yang paling penting dan pada pengalaman

(2)

perkawinan, serta kehidupan keluarga, dan melapangkan jalan dari kehidupan kini menuju

kehidupan yang akan datang. Bagi juataan manusia, agama berada dalam kehidupan mereka pada

saat-saat yang paling khusus maupun pada saat-saat yang paling mengerikan. agama juga

memberikan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan kita.

Adakah kekuatan tertinggi lain yang mampu memberikan jawaban terhadap

pertanyaan-pertanyaan kita? Bagaimanakah kehidupan dimulai? Apa arti semuanya ini? Mengapa orang

menderita? Apa yang terjadi terhadap diri kita apabila kita telah mati?

Mengingat hal demikian wajarlah jika agama menjadi sangat dibutuhkan oleh manusia,

karenanya ia mampu memberikan jawaban sekaligus inspirasi bagi terwujudnya kehidupan yang

diinginkan manusia.

B. Fungsi Agama Dalam Kehidupan Manusia

Dari segi pragmatisme, seseorang itu menganut sesuatu agama adalah disebabkan

oleh fungsinya. Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk menjaga kebahagiaan

hidup. Tetapi dari segi sains sosial, fungsi agama mempunyai dimensi yang lain seperti

yangakan diuraikan di bawah ini :

1. Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia

Agama dikatakan memberi pandangan dunia kepada manusia karena ia sentiasanya

memberipenerangan kepada dunia (secara keseluruhan), dan juga kedudukan manusia di dalam

dunia.Penerangan dalam masalah ini sebenarnya sulit dicapai melalui indra manusia, melainkan

sedikitpenerangan daripada falsafah. Contohnya, agama Islam menerangkan kepada umatnya

bahwadunia adalah ciptaan Allah SWT dan setiap manusia harus menaati Allah(s.w.t). begitu

jugauntuk yang beragama lain dengan kepercayaan kepada Tuhan yg di miliki.

2. Menjawab pelbagai pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh manusia

Sebagian pertanyaan yang sentiasa ditanya oleh manusia merupakan pertanyaan yang

(3)

hidup,soal nasib dan sebagainya. Bagi kebanyakan manusia, pertanyaan-pertanyaan ini sangat

menarik dan perlu untuk menjawabnya. Maka, agama itulah fungsinya untuk menjawab

persoalan-persoalan ini.

3. Memberi rasa kekitaan kepada sesuatu kelompok manusia

Agama merupakan satu faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Ini adalah

karena sistemagama menimbulkan keseragaman bukan saja kepercayaan yang sama, melainkan

tingkah laku,pandangan dunia dan nilai yang sama.

4. Memainkan fungsi peranan sosial

Kebanyakan agama di dunia ini menyarankan kepada kebaikan. Dalam ajaran agama

sendirisebenarnya telah menggariskan kode etika yang wajib dilakukan oleh penganutnya. Maka

inidikatakan agama memainkan fungsi peranan sosial.

C. Pentingnya Agama Dalam Kehidupan Manusia

Berikut ini adalah sebagian dari bukti-bukti mengapa agama itu sangat penting

dalam kehidupan manusia.

1. Karena agama sumber moral

2. Karena agama merupakan petunjuk kebenaran.

3. Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.

4. Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia, baik di kala suka maupun dikala

duka

Peran yang paling pertama dan utama dalam hidup dan kehidupan manusia itu tidak lain

adalah agama, dengan kata lain hanya dengan agamalah manusia hidup teratur dan

terkendali juga sebagai penggerak atau pendorong untuk semangat hidup yang lebih baik

(4)

ketaqwaan terhadap ajaran agam adalah merupakan kunci dan kendali segala pemuas kebutuhan

manusia yang tidak ada batasnya, hal itu merupakan pengawasan interen yang ada pada diri kita

sedang pengawasan ekterennya adalah norma atau aturan. Kenapa hal ini perlu ditegaskan ?

karena dalam diri manusia terdapat motivasi (dorongan) untuk pemuas kebutuhan dasar seperti

dikatakan oleh Teori Abraham A Maslow :

1. Kebutuhan fisik

Misalnya kebutuhan untuk makan, minum dan bernapas. Untuk kesehatannya manusia

perlu asupan makanan dengan gizi yang sehat dan seimbang, sehat menurut ilmu kesehatan

bahwa makanan yang kita makan adalah makanan yang dibuat, dan disajikan dari bahan dan

penyajian yang sehat. Sedangkan menurut ilmu agama bahwa makanan yang sehat itu selain

yang disebutkan diatas, bahwa makanan atau minuman itu harus baik dan halal. Dasar hukum

tentang makanan yang halal sebagaimana firman Allah yang artinya berbunyi :

“ Hai para Rasul, makanlah dari yang baik –baik” (QS AL-Muminun ayat 51)

Perintah Allah kepada rasul juga merupakan perintah kepada umatnya bahwa makanan

yang kita makan itu betul-betul dibuat dari bahan yang halal dan baik, baik disini berarti

makanan tersebut bergizi yang dapat menimbulkan kesehatan dan keadaannya tidak menjijikan.

Disamping harus halal dalam ilmu agama (islam) makanan itu harus baik artinya cara

pembuatannya/prosesnya dengan cara yang baik.

2. Kebutuhan rasa aman

Artinya bahwa manusia hidup perlu adanya pelindung sehingga terhindar dari gangguan

atau ancaman darimana pun, sehingga tercipta ketenangan hidup dan keamanan dalam dirinya.

(5)

Sebagai manusia yang normal pasti berintegrasi dengan manusia yang lainnya baik secara

lagsung maupun tidak langsung akan saling membantu dan saling membutuhkan satu sama lain

jadi artinya tidak ada manusia satupun yang hidup sendiri tanpa adanya bantuan orang lain.

4. Kebutuhan harga diri

Manusia dalam hidupnya perlu adanya harga diri atau kebanggaan diri atau kata lain rasa

ingin dihargai dilingkungannya baik dilingkungan keluaraga, masyarakat ataupun dilingkungan

kerjanya.

5. Kebutuhan untuk mengembangkan diri

Artinya bahwa manusia itu dalam hidupnya ada kebutuhan untuk berapresiasi

mengembangkan bakat dan hobinya sehingga menghasilkan karya yang baik dan berguna baik

untuk dirinya maupun untuk orang lain sehingga tejadi kepuasan didalam dirinya. Kembali

kepada pengawasan, diatas telah disebutkan bahwa pengawasan interen yang ada pada diri kita

itu adalah keiman dan ketakwaan yang diajarkan oleh agama islam. Keimananpun bisa tipis dan

bisa tebal itu tergantung usaha kita bagaimana supaya selalu dekat kepada Allah caranya dengan

beribadah dan selalu mempelajari ajarannya.

Setiap manusia yang normal tentunya tidak akan terlepas dari lima kebutuhan tersebut

dan selalu berkaitan satu sama lain.

CORAK AKIDAH DALAM KEHIDUPAN

Aqidah merupakan sumber persepsi dan pemikiran. Aqidah juga merupakan asas keterikatan dan persatuan, asas hukum dan syari'at, dan merupakan sumber keutamaan dan akhlaq. Aqidahlah yang telah mencetak para pahlawan (pejuang) di medan jihad dan untuk mencari syahid.

(6)

Menurut bahasa (etimology), akidah berasal dari perkataan bahasa Arab yaitu kata dasar al-aqd yaitu al-Rabith (ikatan), al-Ibram (pengesahan), al-Ahkam (penguatan), al-Tawuts (menjadi kokoh, kuat), al-syadd bi quwwah (pengikatan dengan kuat), dan

al-Itsbat (penetapan). Sedangkan menurut istilah (terminologi), aqidah berarti perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan, atau dapat juga diartikan sebagai iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya serta tidak mudah terurai oleh pengaruh mana pun baik dari dalam atau dari luar diri seseorang. Jadi, aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan.

Pengertian aqidah dalam agama islam berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul. Dalam pengertian lengkapnya, aqidah adalah suatu kepercayaan dan keyakinan yang menyatakan bahwa Allah SWT itu adalah Tuhan Yang Maha Esa, Ia tidak beranak dan tidak diperanakkan dan tidak ada sesuatupun yang menyerupaiNya. Keyakinan terhadap keesaan Allah SWT disebut juga ‘Tauhid’, dari kata ‘Wahhada-Yuwahidu’, yang artinya mengesakan. Jadi kesimpulannya, apa yang telah menjadi ketetapan hati seorang secara pasti adalah aqidah, baik itu benar atau pun salah.

Aqidah menurut hasan al-Banna adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa yang tidak bercampur sedikit dengan keraguan-raguan. Adapun aqidah menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta diyakini keshahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.

2.1.2 Hakikat akidah dan iman

Dalam menjelaskan definisi akidah ada disebut perkataan kepercayaan atau keimanan. Ini disebabkan Iman merupakan unsur utama kepada akidah. Iman ialah perkataan Arab yang berarti percaya yang merangkumi ikrar (pengakuan) dengan lidah, membenarkan dengan hati dan mempraktikkan dengan perbuatan. Ini adalah berdasarkan sebuah hadis yang artinya:

"Iman itu ialah mengaku dengan lidah, membenarkan di dalam hati dan beramal dengan anggota." (al-Hadis)

Walaupun iman itu merupakan peranan hati yang tidak diketahui oleh orang lain selain dari dirinya sendiri dan Allah SWT, namun dapat diketahui oleh orang melalui bukti-bukti amalan. Iman tidak pernah berkompromi atau bersekongkol dengan kejahatan dan maksiat. Sebaliknya, iman yang mantap di dada merupakan pendorong ke arah kerja-kerja yang sesuai dan secucuk dengan kehendak dan tuntutan iman itu sendiri.

2.2 Implementasi aqidah dalam kehidupan

Aqidah memberikan peranan yang besar dalam kehidupan seseorang, karena:

Tanpa aqidah yang benar, seseorang akan terbenam dalam keraguan dan berbagai

prasangka, yang lama kelamaan akan menutup pandangannya dan menjauhkan dirinya dari jalan hidup kebahagiaan.

Tanpa aqidah yang lurus, seseorang akan mudah dipengaruhi dan dibuat ragu oleh

berbagai informasi yang menyesatkan keimanan.

(7)

Implementasi aqidah dalam individu berupa perwujudan enam rukun iman dalam kehidupan manusia. Contoh penerapannya adalah melaksanakan perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya. Contohnya, merenungkan kekuasaan Allah swt, berbuat kebaikan karena tiap gerakan kita diawasi Allah dan malaikat, mengamalkan ayat- ayat Al Quran, menjalani risalah nabi, dan bertindak penuh perhitungan agar tidak terjadi kesalahan, serta berikhtiar sebelum bertawakal. Kemampuan beraqidah pada diri sendiri akan membuat hubungan kita dengan Allah dan manusia lain menjadi lebih baik.

2. Aqidah dalam keluarga

Aqidah dalam berkeluarga mengajarkan kita untuk saling menghormati dan saling menyayangi sesuai dengan ajaran islam.

Contoh implementasi aqidah dalam keluarga adalah shalat berjamaah yang dipimpin oleh ayah, dan berdoa sebelum melakukan sesuatu.

3. Aqidah dalam kehidupan bermasyarakat

Aqidah sangat penting dalam hidup bermasyarakat karena dapat menjaga hubungan dengan manusia lain. Hal ini bisa diwujudkan dengan berbagai cara, antara lain dengan saling menghargai satu sama lain sehingga tercipta suatu masyarakat yang tentram dan harmonis. Contoh implementasi aqidah dalam kehidupan bermasyarakat adalah tolong menolong, toleransi, musyawarah, bersikap adil, menyadari bahwa derajat manusia itu sama di depan Allah swt dan pembedanya adalah nilai ketakwaannya.

4. Aqidah dalam kehidupan bernegara

Setelah tercipta aqidah suatu masyarakat, maka akan muncul kehidupan bernegara yang lebih baik dengan masyarakatnya yang baik pada negara itu sendiri. Tak perlu lagi menjual tenaga rakyat ke negara lain karena rakyatnya sudah memiliki SDM yang tinggi berkat penerapan aqidah yang benar. Apabila hal ini terlaksana dengan baik, maka negara tersebut akan memperoleh kehidupan yang baik pula dan semua warganya akan hidup layak dan sejahtera. 5. Aqidah dalam pemerintahan

Implementasi aqidah yang terakhir adalah implementasi aqidah terhadap pemerintahan yang dapat membuahkan hasil yang bagus untuk rakyat dan negaranya. Contohnya saat menyelesaikan sebuah masalah pemerintahan. Dalam menyelesaikan masalah pemerintahan, semuanya disandarkan pada ketetapan Al- qur'an dan hadist. Apabila permasalahan tersebut tidak memiliki penyelesaian yang pasti dalam Al-qur'an dan hadist, maka akan dibuat keputusan bersama yang berasaskan kedua sumber ajaran tersebut. Segala keputusan yang didasarkan pada Al-Quran dan Hadist adalah benar dan diridhoi Allah. Dengan begitu, nantinya akan dihasilkan suatu kehidupan berbangsa dan bernegara yang insyaallah juga akan diridhoi Allah SWT.

Jika tiap orang mampu mengimplementasikan aqidah dalam semua aspek kehidupan, maka akan terwujud kehidupan yang baik pula, baik untuk diri sendiri, keluarganya, masyarakat disekitarnya maupun bagi bangsa dan negaranya.

2.3 Nilai akidah dalam kehidupan pribadi dan sosial

(8)

Aqidah dapat mengendalikan perasaan seseorang yang kemudian membuat pemilik perasaan-perasaan itu memiliki pertimbangan penuh dalam melakukan tindakan-tindakannya. Sehingga apa yang kita lakukan adalah perbuatan yang berdasarkan pada kaidah bahwa Allah melihat dan mengamati kita di mana saja dan kapan saja. Hal ini akan membuat kita tidak akan terdorong oleh luapan-luapan perasaan atau tindakan yang melampaui batas-batas ketentuan Allah. Salah satunya tercermin dengan bersikap bijaksana dalam berperilaku dan interaksi sosialnya.

Tanpa aqidah, masyarakat akan berubah menjadi masyarakat Jahiliyah yang diwarnai oleh kekacauan dimana-mana, masyarakat tersebut akan diliputi oleh perasaan ketakutan dan kecemasan di berbagai penjuru, karena masyarakatnya menjadi berprilaku liar dan buas. Yang ada di benak mereka hanyalah perbuatan buruk yang menghancurkan.

Adapun aqidah yang seharusnya tegak pada masyarakat Islam yaitu aqidah "Laa ilaaha illallah Muhammadan Rasuulullah." Makna dari ungkapan tersebut adalah bahwa masyarakat Islam benar-benar memuliakan dan menghargai aqidah itu dan juga berusaha untuk memperkuat aqidah tersebut didalam akal maupun hati. Masyarakat itu juga mendidik generasi Islam untuk memiliki aqidah tersebut serta berusaha menghalau pemikiran-pemikiran yang tidak benar dan syubhat yang menyesatkan. Masyarakat tersebut juga berupaya menampakkan (memperjelas) keutamaan-keutamaan aqidah dan pengaruhnya dalam kehidupan individu maupun sosial dengan perantara dari sarana alat komunikasi yang berpengaruh dalam masyarakat, seperti masjid-masjid, sekolah-sekolah, surat-surat kabar, radio, televisi, sandiwara, bioskop dan seni dalam segala bidang, seperti puisi. prosa, kisah-kisah dan teater. Yang nantinya diharapkan dapat diserap dengan lebih baik oleh mereka yang menerimanya.

Demikianlah aqidah dan pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat dan demikianlah hendaknya pengaruh aqidah dalam setiap masyarakat yang menginginkan menjadi masyarakat Islam, saat ini dan di masa yang akan datang.

Sesungguhnya aqidah Islamiyah dengan segala rukun dan karakteristiknya adalah merupakan dasar yang kokoh untuk membangun masyarakat yang kuat, karena itu bangunan yang tidak tegak di atas aqidah Islamiyah maka sama dengan membangun di atas pasir yang mudah runtuh.

Begitulah nilai aqidah dalam kehidupan pribadi dan sosial yang mengandung nilai-nilai kebenaran, keyakinan serta ketaatan. Yang merupakan nilai-nilai-nilai-nilai yang akan membentuk pribadi yang baik, bijak dan bermanfaat untuk lingkungannya sehingga nanti secara otomatis dapat menciptakan masyarakat yang rukun yang berakhlak mulia serta bermanfaat.

2.4 Nilai akidah dalam iptek

Keutuhan antara iman, ilmu dan amal atau syariah dan akhlak dapat dilakukan dengan menganalogikan dinul Islam bagaikan sebatang pohon yang baik. Ini merupakan gambaran bahwa antara iman, ilmu dan amal merupakan suatu kesatuan yang utuh tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain. Iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang menupang tegaknya ajaran Islam, ilmu bagaikan batang pohon yang mengeluarkan dahan. Dahan dan cabang-cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu seperti seni budaya, filsafat, dan Iptek yang dikembangkan di atas nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan amal shaleh bukan kerusakan alam.

(9)

memperdalam ilmu tertentu disebut sebagai spesialis, sedangkan orang yang banyak tahu tapi tidak memperdalam disebut generalis. Dengan keterbatasan kemampuan manusia, maka sangat jarang ditemukan orang yang menguasai beberapa ilmu secara mendalam.

Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan dalam sudut pandang budaya dan teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki karakteristik obyektif dan netral, akan tetapi dalam situasi seperti ini teknologi tidak netral lagi karena memiliki potensi yang merusak dan potensi kekuasaan, disitulah letak perbedaan antara ilmu pengetahuan dan teknologi.

Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi manusia juga sebaliknya dapat membawa dampak negatif berupa ketimpang-ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungan. Netralitas teknologi dapat digunakan untuk yang memanfaatkan yang sebesar-besarnya bagi kehidupan manusia atau digunakan untuk menghancurkan manusia itu sendiri. Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya, seni juga merupakan ekspresi jiwa seseorang kemudian hasil ekspresi jiwa tersebut dapat berkembang menjadi bagian dari budaya manusia, karena seni itu diidentik dengan keindahan.

Seni yang lepas dari nilai-nilai keutuhan tidak akan abadi karena ukurannya adalah nafsu bukan akal dan budi. Seni mempunyai daya tarik yang selalu bertambah bagi orang-orang yang kematangan jiwanya terus bertambah.

2.4.1 Sumber ilmu pengetahuan

Dalam pemikiran Islam ada dua sumber ilmu yaitu cikal dan wahyu. Keduanya tidak boleh ditentangkan, karena manusia diberi kebebasan dalam mengembangkan akal budinya berdasarkan tuntutan al-Qur’an dan sunnah rasul. Atas dasar itu, ilmu dalam pemikiran Islam ada yang bersifat abadi (perennial knowledge) dan tingkat kebenarannya bersifat mutlak (absolute) karena bersumber dari wahyu Allah dan ilmu yang bersifat perolehan (aquired knowledge) tingkat kebenarannya bersifat nisbi (relative) karena bersumber dari akal pikiran manusia.

Prestasi yang gemilang dalam pengembangan IPTEKS pada hakikatnya tidak lebih dari sekedar menemukan proses sunnatullah itu terjadi di alam ini, bukan merencanakan dan menciptakan suatu hukum baru diluar sunnahtullah (hukum Allah/hukum alam).

2.4.2 Interaksi iman, ilmu dan amal

Dalam pandangan Islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terinteraksi ke dalam suatu sistem yang disebut dinul Islam, didalamnya terkandung tiga unsur pokok yaitu akidah, syariah, dan akhlak dengan kata lain iman, ilmu dan amal shaleh.

Islam merupakan ajaran agama yang sempurna, karena kesempurnaannya dapat tergambar dalam keutuhan inti ajarannya. Di dalam al-Qur’an dinyatakan yang artinya “Tidaklah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik (dinul Islam) seperti sebatang pohon yang baik, akarnya kokoh (menghujam kebumi) dan cabangnya menjulang ke langit, pohon itu mengeluarkan buahnya setiap muslim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia agar mereka ingat”.

Upaya yang dapat dilakukan untuk memperkokoh aqidah dapat dilakukan dengan memahami al-Qur’an sehingga pemahaman kita tentang syariah, ibadah dan menambah keyakinan kepada Allah. Kita juga harus mengimani hari kiamat dan selalu mengingatnya sehingga kita akan selalu berusah melakukan amal terbai dan rajin berdzikir kepada Allah. Selain itu kita harus selalu mengingat Allah, bermunajad pada-Nya dan berusaha meninggalkan kehinaan dunia.

2.5 Nilai aqidah dalam ekonomi

(10)

salah satunya tidak dapat dipisahkan. Dalam kaitan ini Allah SWT. memberi tamsil tentang hubungan yang tak terpisahkannya ketiga ajaran pokok Islam itu dalam firman-Nya:

“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang Telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun” (QS.Ibrahim: 24-26)

Dalam kaitan ini Al Qur’an telah menyerukan agar setiap muslim melakukan segala aktivitas kehidupannya termasuk dalam bidang ekonomi selalu bertumpu pada aqidah yang artinya bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya dalam melakukan kegiatan ekonomi selalu bertumpu pada keimanan kepada Allah SWT dan bertujuan mencari ridha-Nya karena pencipta, pemilik dan penguasa segala yang ada hanyalah Allah Yang Maha Tunggal. Kegiatan ekonomi yang berlandaskan aqidah tauhid menjamin terwujudnya kemaslahatan dan kebaikan perekonomian untuk masyarakat luas, bukan hanya masyarakat muslim. Hal ini, karena ekonomi dalam pandangan Islam merupakan sarana dan fasilitas yang dapat membantu pelaksanaan ibadah dengan sebaik-baiknya. Kegiatan ekonomi yang demikian dilaksanakan oleh pelaku-pelaku ekonomi yang selalu merasakan kehadiran dan pengawasan Allah SWT, sehingga selalu berhias dan menjunjung tinggi akhlak yang terpuji, keadilan, bebas dari segala tekanan untuk meraih kebaikan hidup yang diridhai Allah SWT dunia dan akhirat.

Islam sebagai agama wahyu menjadikannya sebagai sumber pedoman hidup bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu, seluruh aktivitas yang dilakukan dalam bidang ekonomi Islam mengutamakan metode pendekatan sistem nilai sebagaimana yang tercantum dalam sumber-sumber hukum Islam yang berupa Al Quran, Sunnah, Ijma dan Ijtihad.

Ada beberapa Karasteristik ekonomi Islam sebagaimana disebutkan dalam Al-Mawsu’ah Al-ilmiah wa al-amaliyah al-islamiyah yang dapat diringkas sebagai berikut:

a. Harta Kepunyaan Allah dan Manusia Merupakan Khalifah Atas Harta Karasteristik pertama ini terdiri dari 2 bagian yaitu :

Pertama, semua harta baik benda maupun alat produksi adalah milik Allah Swt, firman Q.S. Al-Baqarah, ayat 284 dan Q.S.Al -Maai’dah ayat17.

Kedua, manusia adalah khalifah atas harta miliknya. Sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Hadiid ayat 7.

Dapat disimpulkan bahwa semua harta yang ada ditangan manusia pada hakikatnya milik Allah, akan tetapi Allah memberikan hak kepada manusia untuk memanfaatkannya yang tidak boleh bertentangan dengan kepentingan orang lain.

b. Ekonomi Terikat dengan Akidah, Syariah (hukum), dan Moral

Diantara bukti hubungan ekonomi dan moral dalam Islam (yafie, 2003: 41-42) adalah: larangan terhadap pemilik dalam penggunaan hartanya yang dapat menimbulkan kerugian atas harta orang lain atau kepentingan masyarakat karena akan menghancurkan individu dalam masyarakat. c. Keseimbangan antara Kerohanian dan Kebendaan

(11)

d. Ekonomi Islam Menciptakan Keseimbangan antara Kepentingan Individu dengan Kepentingan umum

Arti keseimbangan dalam sistem sosial Islam adalah Islam tidak mengakui hak mutlak dan kebebasan mutlak, tetapi mempunyai batasan-batasan tertentu, termasuk dalam bidang hak milik. e. Kebebasan Individu Dijamin dalam Islam

Individu-individu dalam perekonomian Islam diberikan kebebasan untuk beraktivitas baik secara perorangan maupun kolektif untuk mencapai tujuan. Namun kebebasan tersebut tidak boleh melanggar aturan- aturan yang telah digariskan Allah SWT. Dalam Al-Qur’an maupun Al-Hadis. Dengan demikian kebebasan tersebut sifatnya tidak mutlat.

f. Negara Diberi Wewenang Turut Campur dalam Perekonomian

Dalam Islam negara berkewajiban melindungi kepentingan masyarakat dari ketidakadilan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang, ataupun dari negara lain. Negara juga berkewajiban memberikan jaminan sosial agar seluruh masyarakat dapat hidup secara layak. g. Bimbingan Konsumsi

Islam melarang orang yang suka kemewahan dan bersikap angkuh terhadap hukum karena kekayaan, sebagaimana Firman Allah dalam QS. Al-Israa ayat 16 :

h. Petunjuk Investasi

Tentang kriteria atau standar dalam menilai proyek investasi, al-Mawsu’ah Al-ilmiyahwa-al amaliyah al-islamiyah memandang ada lima kriteria yang sesuai dengan Islam untuk dijadikan pedoman dalam menilai proyek investasi, yaitu:

Proyek yang baik menurut Islam.

Memberikan rezeki seluas mungkin kepada anggota masyarakat.

Memberantas kekafiran, memperbaiki pendapatan, dan kekayaan.

Memelihara dan menumbuhkembangkan harta.

Melindungi kepentingan anggota masyarakat.

i. Zakat

Sistem perekonomian diluar Islam tidak mengenal tuntutan Allah kepada pemilik harta, agar menyisihkan sebagian harta tertentu sebagai pembersih jiwa dari sifat kikir, dengki, dan dendam. j. Larangan Riba

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Dari berbagai spesies yang ditemukan pada penelitian ini jumlah individu tertinggi yang didapatkan yaitu pada spesies Pothoscolex corethurus (Cacing tanah)

Adanya perbedaan yang nyata dari pengaruh konsentrasi POC tersebut terhadap tinggi tanaman pada umur 21 hari setelah tanam dan pada saat panen serta jumlah daun

Berdasarkan matriks driver power– dependence mitigasi tersebut diketahui bahwa bentuk mitigasi yang dapat menurunkan risiko gempabumi dan tsunami di pesisir Ciamis adalah

Pelatihan Penggunaan Dan Pembuatan Modul Elektronik Interaktif Pembelajaran Fisika Berbasis LCDS Bagi Guru-Guru SMA Di Bandar Lampung 68 Hasyimkan, M.A KIP Pembelajaran

Indonesia, hal ini jangan dilanggar. Jika hendak mengajak kaum tani, revolusi hanya bisa dipahami petani jika revolusi mengambilalih tanah-tanah para tuan tanah dan

Keunikan dalam tradisi kuno masyarakat Kerinci adalah mereka masih menyimpan pusakanya selama ratusan tahun, ini tak le- pas dari memori tutur, atau tradisi lisan yang

Program Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Melalui Kegiatan Sertipikasi Hak Atas Tanah yang selanjutnya disebut Program adalah rangkaian kegiatan yang meliputi sosialisasi,