• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Ostoni (Osmotin Tobacco for Furniture): Diversifikasi Produk Tembakau Kualitas Rendah untuk Mengatasi Permasalahan Jamur pada Furniture

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "2. Ostoni (Osmotin Tobacco for Furniture): Diversifikasi Produk Tembakau Kualitas Rendah untuk Mengatasi Permasalahan Jamur pada Furniture"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

i Naskah 148

OSTONI (OSMOTIN TOBACCO FOR FURNITURE): DIVERSIFIKASI PRODUK TEMBAKAU KUALITAS RENDAH UNTUK MENGATASI

PERMASALAHAN JAMUR PADA FURNITURE

Oleh :

(2)

ii Naskah 148

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ...

i ii iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

ABSTRAK ... 1

BAB I : PENDAHULUAN... 3

BAB II : DESKRIPSI IDE... 5

1. Tinjauan Pustaka... 5

2. Esktraksi Osmotin sebagai Anti Jamur... 8

3. Desain Produk ... 9

4. Proses Produksi OSTONI ... 10

BAB III : DAMPAK INOVASI ... 11

1. Nilai Tambah Tembakau Low Grade ... 11

2. Dampak Sosial dan Ekonomi Petani Tembakau ... 12

3. Dampak bagi Konsumen ... 12

BAB IV : PELUANG APLIKATIF ... 13

1. Analisis Feasibilitas ... 13

2. Analisis Pasar ... 14

BAB V : KESIMPULAN ... 15

(3)

iii Naskah 148

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Penerimaan Cukai Hasil Tembakau (Triliun Rupiah) ... 4

(4)

iv Naskah 148

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Inhibisi pertumbuhan spora jamur akibat osmotin. ... 8

Gambar 2. Logo Produk OSTONI... 10

(5)

Naskah 148

ABSTRAK

Ostoni (Osmotin Tobacco for Furniture): Diversifikasi Produk Tembakau Kualitas Rendah untuk Mengatasi Permasalahan Jamur pada Furniture

Perubahan iklim yang mengakibatkan kemarau basah di Indonesia

menjadi masalah bagi petani tembakau. Tingginya curah hujan selama

musim kemarau berimplikasi pada penurunan kualitas tembakau hasil

panen. Tembakau low grade yang dihasilkan sebagai akibat perubahan iklim

ini memiliki nilai jual yang relatif rendah, bahkan sulit untuk menembus

industri rokok dan menimbulkan kerugian bagi petani tembakau sehingga

dibutuhkan suatu cara diversifikasi produk agar petani tembakau tidak

mengalami kerugian terus-menerus.

Tanaman tembakau memiliki kandungan senyawa bioaktif yang

disebut osmotin. Osmotin telah terbukti efektif dalam mengeliminasi serta

mencegah pertumbuhan jamur. Jamur seringkali muncul pada kondisi

kelembapan udara yang tinggi dan menjadi masalah tersendiri bagi

manusia salah satunya dengan menyebabkan kerusakan pada furniture

rumah tangga yang terbuat dari kayu. Berbasis penelitian sebelumnya,

osmotin diketahui efektif dalam membunuh beberapa spesies jamur kayu.

OSTONI merupakan produk anti jamur yang diproduksi dari

tembakau low grade. Produk ini dikembangkan melalui produksi senyawa

aktif dari tembakau melalui ekstraksi dengan buffer fosfat dilanjutkan

dengan fraksinasi menggunakan amonium sulfat. Pengembangan OSTONI

diharapkan dapat menjadi alternatif teknik diversifikasi tembakau low grade

(6)

Naskah 148

2

kualitas tembakau yang diproduksi. Dengan tagline “Care Your Furniture”,

OSTONI menawarkan kapabilitas yang tinggi dalam membasmi jamur dari

furniture kayu.

Ketersediaan bahan baku yang melimpah, kemudahan proses

produksi, serta permintaan pasar yang tinggi mendorong pengembangan

untuk mengaplikasikan ide ini pada industri skala besar. OSTONI akan

menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah jamur pada perabotan

rumah tangga dengan harga yang kompetitif serta dapat meningkatkan

nilai ekonomi dari tembakau low grade menuju penghidupan petani

tembakau yang lebih baik.

(7)

Naskah 148

BAB I. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara agraris dengan sumber daya alam yang

sangat melimpah. Dilihat dari nilai Produk Domestik Bruto (PDB), sektor

pertanian menyumbang 15.3% pada tahun 2010. Nilai tersebut mengalami

penurunan selama 5 tahun terakhir yang disebabkan oleh pertumbuhan

sektor industri yang massif. Meskipun demikian, sektor pertanian

merupakan sektor yang banyak menyerap tenaga kerja. Sektor pertanian

dapat menyerap tenaga kerja hingga 21 juta jiwa (Ditjen Perkebunan, 2009)

sehingga sektor pertanian berpengaruh besar terhadap pengurangan angka

pengangguran di Indonesia. Jika dilihat dari besarnya angka PDB dan

tenaga kerja di bidang pertanian, sektor pertanian seharusnya menerima

pendapatan yang memadai untuk hidup sejahtera. Namun kenyataannya,

pendapatan petani sendiri berada di bawah angka kemiskinan sehingga

sektor pertanian sudah seharusnya mendapatkan perhatian serius dari

pemerintah.

Salah satu pendorong perekonomian Indonesia di sektor pertanian

adalah komoditas tembakau. Tembakau merupakan komoditas

perdagangan penting tidak hanya di Indonesia bahkan di dunia. Indonesia

saat ini merupakan negara penghasil tembakau yang cukup besar dan

berkembang terlihat dari semakin berkembangnya industri rokok baik

nasional maupun multinasional. Peningkatan industri rokok tersebut juga

diakibatkan adanya peningkatan cukai dan devisa negara dari tembakau.

Pemasukkan negara dari cukai hasil tembakau mengalami peningkatan

signifikan yaitu sebesar Rp 32,6 triliun pada tahun 2005 menjadi Rp 65,4

(8)

4

Naskah 148

Tabel 1. Penerimaan Cukai Hasil Tembakau (Triliun Rupiah)

Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Pemasukan 32,6 37,1 43,5 49,9 53,3 63,2 65,4

Sumber : Ditjen Perkebunan

Tembakau memiliki peran penting dalam sektor industri rokok

sehingga kualitas tembakau menjadi faktor utama dalam proses produksi.

Tembakau terbagi menjadi berbagai kelas atau grade. Klasifikasi ini sangat

penting untuk mengetahui mutu dan menunjang citarasa rokok yang

dihasilkan. Kualitas tembakau sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca. Cuaca

buruk berefek pada penurunan kualitas tembakau dan berakibat pada

berkurangnya daya jual tembakau di pasaran. Berdasarkan data dari badan

meteorologi klimatologi dan geofisika (BMKG) pada tahun 2016 terjadi

kemarau basah di Indonesia yang ditandai dengan curah hujan lebih tinggi

dibandingkan pola musim kemarau normal. Musim kemarau basah akan

meningkatkan kelembapan tanah dan mempengaruhi kualitas tembakau

yang dihasilkan.

Tanaman tembakau low grade memiliki harga jual yang rendah pula.

Beberapa perusahaan produsen rokok bahkan menolak menerima

tembakau low grade sehingga petani dapat mengalami kerugian besar akibat

masalah ini. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah inovasi diversifikasi

produk yang dapat diaplikasikan untuk memanfaatkan tanaman tembakau

low grade yang ada sehingga petani tetap dapat menjual tembakau low grade

dan tetap memperoleh keuntungan. Salah satu ide yang dapat dilakukan

adalah dengan mengembangkan senyawa anti jamur berbasis tembakau

low grade.

Tembakau memiliki kandungan senyawa bioaktif yang disebut

(9)

5

Naskah 148

pertahanan terhadap kondisi lingkungan yang buruk dan serangan jamur.

Jamur merupakan organisme heterotrofik yang dapat menguraikan

senyawa organik sisa untuk memperoleh makanan. Jamur berkembang

biak secara vegetatif dan generatif dengan membentuk spora. Pada kondisi

lingkungan yang menguntungkan, spora yang dihasilkan dapat tumbuh

menjadi jamur kembali (Campbell, et al., 2003).

Secara umum pertumbuhan jamur dipengaruhi oleh kelembapan,

keberadaan sumber nutrisi, dan suhu tempat tumbuh jamur. Jamur tumbuh

subur pada ruangan yang memiliki kelembapan udara yang tinggi dan

kurangnya paparan sinar matahari sehingga peralatan rumah tangga

seperti lemari yang terbuat dari kayu menjadi tempat yang sesuai bagi

pertumbuhan jamur. Saat dibersihkan, jamur dapat tumbuh kembali

sehingga menyebabkan peralatan menjadi mudah rapuh.

Cara yang umum digunakan untuk mengatasi dan mencegah

pertumbuhan jamur pada furnitur adalah melapisi bahan dengan pernis.

Pernis merupakan bahan finishing yang biasa digunakan pada kayu untuk

melindungi permukaan dari kerusakan. Pernis mengandung resin yang

dicampur dalam pelarut yang dapat berupa minyak pengering yang dapat

mempercantik warna kayu dan menghindari pertumbuhan jamur. Namun

penggunaan pernis kurang efisien dalam mengendalikan pertumbuhan

jamur. Berkaca dari hal tersebut, penggunaan osmotin dari tembakau

sebagai anti jamur untuk furnitur rumah potensial untuk dikaji lebih lanjut.

Selain menyelesaikan masalah jamur pada furnitur, pemanfaatan osmotin

dari tembakau low grade akan menyelesaikan masalah petani sekaligus

(10)

Naskah 148

BAB II. DESKRIPSI IDE

1. Tinjauan Pustaka

Osmotin merupakan senyawa bioaktif yang dapat ditemukan pada sel

tanaman tembakau. Isolasi osmotin pertama kali dilakukan pada tahun

1987 oleh Singh et al. Keberadaan senyawa osmotin pada tembakau terkait

dengan sistem pertahanan tanaman dalam menghadapi gangguan akibat

perubahan tekanan osmotik yang disebabkan oleh kadar garam (NaCl),

suhu ekstrim, hingga perubahan kadar air yang ekstrim (terlalu sedikit

maupun terlalu banyak) (Viktorova et al., 2017).

Sebagai senyawa yang tergolong protein phatogenesis related (PR),

osmotin juga berperan dalam pertahanan tembakau dalam menghadapi

ancaman spesies-spesies jamur karena sifat antifungal yang dimilikinya.

Pengujian secara in vitro maupun in vivo telah menunjukkan kapabilitas

osmotin dalam memproteksi tanaman dari infeksi jamur. Kemampuan

osmotin sebagai zat anti jamur sangat terkait dengan karakteristiknya yang

mampu mendegradasi dinding sel jamur (Abad et al, 1996).

Kinerja osmotin dalam mengeliminasi jamur terjadi melalui dua

mekanisme utama:

Pertama, osmotin akan meningkatkan tingkat permeabilitas membran sel

jamur dan mengakibatkan ion-ion positif lebih mudah untuk menembus

membran sel jamur dan mengganggu kemampuan sel untuk

mempertahankan gradien pH. Kegagalan dalam mempertahankan gradien

pH ini akan berujung pada degradasi membran sel jamur.

Kedua, keberadaan osmotin akan menghambat proses germinasi spora

jamur sehingga tidak tumbuh kembali pada media tersebut.

(11)

7

Naskah 148

merugikan telah diuji melalui beberapa penelitian terdahulu. Perbandingan

kemampuan osmotin dalam menginhibisi pertumbuhan jamur diberikan

pada Tabel 2 sebagai berikut.

Tabel 2. Perbandingan inhibisi yang dialami berbagai jamur

Spesies Jamur Dosis

30 μg 60 μg 100 μg

Alternaria solani 1 2 2

Aspergillus flavus 1 2 2

Aspergillus parasitica 0 1 2

Bipolaris maydis 1 2 2

Cercospora zeae-maydis 2 2 3

Cladosporium cucumerinum 1 1 2

Fusarium graminearum 1 2 2

Fusarium moniliforme 1 1 2

Phytophthora infestans 0 1 2

Phytophthora parasitica 1 1 2

Trichoderma longibrachiatum 2 3 3

Verticillium dahliae 2 2 2

Colletotrichum laginarium 1 2 2

Colletotrichum sublineolum 1 2 2

Kabatiella zeae 1 1 2

Ganoderma sp. 1 2 2

Candida parapsilosis 0 1 2

Grosmannia clavigera 0 1 2

Sumber: Abad et al, 1996

Skala 0, 1, 2, dan 3 yang ditunjukkan pada Tabel 2 merujuk pada efek

inhibisi akibat penambahan osmotin pada media tumbuh jamur: skala 0

menunjukkan tidak ada inhibisi, skala 1 menunjukkan inhibisi ringan, skala

2 menunjukkan tidak adanya pertumbuhan jamur dan adanya zona inhibisi

yang tidak terlalu luas, sementara skala 3 menunjukkan tidak adanya

(12)

8

Naskah 148

Selain mampu mengatasi jamur yang sudah tumbuh, osmotin juga

terbukti mampu menghambat pertumbuhan spora seperti terlihat pada

Gambar 1 berikut ini.

Gambar 1. Inhibisi pertumbuhan spora jamur akibat osmotin.

Berdasarkan data-data yang dihimpun dari penelitian-penelitian

sebelumnya, osmotin terbukti dapat mengeliminasi keberadaan jamur dan

menginhibisi pertumbuhan jamur pada suatu media. Tingkat inhibisi

osmotin bervariasi tergantung pada spesies jamur. Data-data yang ada

menunjukkan bahwa osmotin dapat menghambat serta mengeliminasi

spesies-spesies jamur kayu seperti Ganoderma sp., Grosmannia clavigera, dan

beberapa spesies dari genus Aspergillus. Oleh karena itu, osmotin potensial

untuk dimanfaatkan sebagai zat anti jamur untuk furniture rumah tangga.

2. Ekstraksi Osmotin sebagai Anti Jamur

Osmotin tersimpan sebagai produk intraseluler dalam sel tembakau

sehingga dibutuhkan proses cell disruption atau homogenisasi untuk

(13)

9

Naskah 148

secara mekanis maupun kimiawi. Pada proses mekanis, sel akan

mengalami perusakkan akibat getaran atau gangguan mekanis. Alat yang

umum digunakan adalah sonicators dan frech press (Shuler, 2002).

Meskipun relatif sederhana, proses homogenisasi secara mekanis

memiliki kelemahan yaitu kebutuhan energi yang tinggi. Selain itu,

perusakkan sel secara mekanis berpeluang merusak komponen bioaktif

yang akan diambil apabila komponen tersebut tidak tahan pada gangguan

mekanis. Pemberian perlakuan mekanis pada proses ekstraksi osmotin

dikhawatirkan dapat mendenaturasi struktur protein tersebut sehingga

cara kimiawi lebih dipilih untuk proses ekstraksi senyawa osmotin dari sel

tembakau.

Proses homogenisasi secara kimiawi dilakukan dengan penambahan

zat kimia disekitar sel yang dapat mengganggu tekanan osmotik dalam sel

atau pun mencerna dinding sel dan membran sel organisme secara

langsung. Sebagai agen homogenisasi pada proses ekstraksi osmotin

digunakan larutan buffer fosfat. Keberadaan buffer fosfat akan memicu

rusaknya dinding sel tembakau sehingga berujung pada lisisnya sel.

Setelah dilakukan homogenasi, campuran larutan disentrifugasi dan

difraksinasi dengan penambahan amonium sulfat.

3. Desain Produk

OSTONI (Osmotin Tobacco for Furniture) merupakan sebuah inovasi

produk anti jamur berbasis tembakau low grade. OSTONI dikembangkan

dengan proses sederhana yaitu ekstraksi osmotin dan pencampuran

lanjutan dengan senyawa aktif lainnya untuk memperoleh produk yang

dapat mengendalikan pertumbuhan jamur secara efektif dan cepat serta

(14)

10

Naskah 148

dikemas dalam bentuk semprot. Logo produk OSTONI serta desain

kemasan ditampilkan pada Gambar 2 dan Gambar 3 sebagai berikut.

Gambar 2. Logo Produk OSTONI. Gambar 3. Kemasan Produk.

Nama OSTONI (osmotin tobacco for furniture) sendiri terinspirasi dari

osmotin, senyawa antifungi yang terdapat dari tembakau (tobacco).

Senyawa ini dapat menghilangkan jamur pada furniture. Warna hijau dan

kuning terinspirasi dari warna daun tembakau yang siap panen. Daun

tembakau di sebelah kiri juga melambangkan bahwa produk ostoni produk

turunan tembakau. Ostoni dikemas dalan bentuk larutan spray sehingga

mudah dan praktis digunakan. Ostoni memiliki tagline dan komitmen

untuk "care your furniture".

4. Proses Produksi OSTONI

Untuk proses produksi skala besar, dibutuhkan beberapa tahapan

simultan yaitu persiapan bahan baku, ekstraksi dan purifikasi osmotin,

serta pencampuran osmotin dengan bahan aktif lainnya sehingga diperoleh

formulasi cairan yang dapat mengeliminasi serta mencegah pertumbuhan

jamur.

1. Unit Persiapan Bahan Baku

Pada tahapan ini, tanaman tembakau low grade mengajami pencucian

(15)

Naskah 148

proses purifikasi produk. Selain itu, tanaman dicacah dengan crusher

sehingga ukurannya menjadi lebih kecil.

2. Unit Produksi dan Finishing

Proses utama yang dilakukan adalah proses ekstraksi senyawa osmotin

dari sel tembakau. Osmotin diambil melalui proses homogenisasi

dengan penambahan larutan buffer fosfat pada tangki pencampuran (M-

01) kemudan disentrifugasi dan difraksinasi. Setelah homogenisasi dan

purifikasi selesai, campuran ditambahkan dengan senyawa-senyawa

lain sesuai formulasi pada sebuah tangki berpengaduk (M-02). Produk

yang telah jadi kemudian dikemas dan siap dipasarkan.

BAB III. DAMPAK INOVASI

1. Nilai Tambah Tembakau Low grade

Pengolahan tembakau low grade menjadi ostoni (produk specialty

cleaning agent) dapat meningkatkan nilai ekonomi dari tembakau itu

sendiri. Pasar utama tembakau pada dasarnya adalah industri rokok.

Namun sayangnya, tembakau low grade tidak memenuhi kualitas untuk

dapat digunakan sebagai bahan baku rokok, sehingga pada umumnya

dijual murah atau dibiarkan tidak termanfaatkan.

Dengan mengekstraksi osmotin pada tembakau low grade, dapat

meningkatkan nilai ekonomi tembakau low grade mengingat osmotin dapat

dimanfaatkan lebih lanjut sebagai anti-fungi pada makanan, benda, dan

lain-lain. Selain itu, ide ini akan memberikan dampak ekonomis dan pilihan

(16)

Naskah 148

12

2. Dampak Sosial dan Ekonomi Petani Tembakau

Pemanfaatan tembakau low grade untuk diekstraksi kandungan

osmotinnya sebagai bahan aktif penghilang jamur pada furniture memiliki

berbagai dampak positif kepada kehidupan sosial dan ekonomi petani

tembakau. Petani selama ini mengalami kerugian akibat rendahnya harga

jual dari tembakau low grade, atau bahkan tidak terjualnya tembakau low

grade karena kualitasnya tidak memenuhi standar untuk digunakan dalam

industri rokok. Dengan cara ini, maka petani dapat tetap memperoleh

keuntungan dari hasil penjualan tembakau low grade untuk ekstraksi

osmotin.

Dengan meningkatnya pendapatan dari petani tembakau, maka taraf

hidup keluarga petani tembakau akan meningkat pula. Peningkatan taraf

hidup petani akan selaras dengan meningkatnya kesejahteraan dari

komunitas petani tembakau.

3. Dampak bagi Konsumen

Selama ini, permasalahan tumbuhnya jamur pada furniture terutama

pada musim hujan (akibat tingkat kelembaban udara yang tinggi) masih

belum memiliki solusi yang efektif untuk mengatasinya. Kebanyakan

masyarakat mengatasinya dengan membersihkan secara manual, memberi

pewangi ataupun menggunakan anti-moisture. Namun, cara ini kurang

efektif karena tidak membunuh dan membasmi jamur secara menyeluruh,

melainkan hanya mencegah tumbuhnya jamur.

Produk OSTONI mengandung osmotin dari daun tembakau yang

memiliki sifat anti-fungi. Kemampuan anti-fungi ini dapat digunakan

untuk membunuh jamur pada furniture. Dengan adanya produk ini, jamur

(17)

Naskah 148

BAB IV. PELUANG APLIKATIF

Untuk menjustifikasi peluang diterapkannya ide ini, dilakukan

analisis feasibilitas terkait dengan kemudahan proses produksi disertai

analisis ekonomi sekaligus analisis kebutuhan pasar untuk memprediksi

potensi pengembangan ide ini lebih lanjut.

1. Analisis Feasibilitas

a. Ketersediaan Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan adalah tanaman tembakau low grade.

Perubahan iklim global yang mengakibatkan intensitas hujan yang

cukup tinggi sepanjang tahun menurunkan kualitas tembakau hanya

sampai level C atau B. Tembakau kelas tersebut seringkali ditolak oleh

perusahaan produsen rokok karena kualitas rokok yang dihasilkan akan

lebih rendah. Oleh karena itu, penggunaan tembakau untuk realisasi ide

ini tidak terlalu bersaing dengan perusahaan rokok dalam masalah

perolehan bahan baku. Selain, itu ketersediaan bahan baku lain seperti

buffer fosfat, amonium fosfat dapat diperoleh dengan mudah dari

industri petrokimia dalam negeri. Sebagai tambahan, essence yang akan

digunakan untuk bahan pencampur diperoleh dari bahan-bahan lokal

alami sehingga dapat diperoleh dengan mudah.

b. Proses Produksi

Proses produksi yang dilakukan untuk produksi zat anti jamur yang

siap untuk dipasarkan relatif mudah dan sederhana. Proses dan reaksi

kimia yang digunakan hanya ekstraksi dan pencampuran untuk proses

formulasi sehingga proses produksi secara keseluruhan akan sangat

aman dan tidak membutuhkan banyak peralatan kendali proses untuk

(18)

Naskah 148

14

2. Analisis Pasar

Furniture berbahan baku kayu merupakan salah satu barang yang

hampir ditemukan dimana-mana, sebut saja meja, kursi, lemari, dll.

Tingginya jumlah produk furniture kayu yang dimiliki oleh masyarakat saat

ini membuka peluang besar bagi produk OSTONI. Perabotan rumah

tangga berbahan baku kayu sangat rentan ditumbuhi oleh jamur terutama

saat kondisi udara yang lembab. Keberadaan jamur dapat merusak

keindahan furniture dan yang paling utama adalah menjadikan furniture

kayu cepat lapuk dan rusak. Masyarakat pada umumnya mengatasi jamur

pada furniture kayu hanya dengan membersihkan, menggunakan pewangi,

atau menggunakan senyawa anti-moisture. Namun, metode-metode

tersebut tidak menyelesaikan masalah jamur secara tuntas sehingga

permintaan akan senyawa anti jamur yang efektif cukup tinggi.

Saat ini, produk-produk anti jamur untuk furniture kayu sudah

banyak dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang tinggi.

Namun, produk-produk anti jamur yang ada cenderung kurang aman bagi

konsumen karena kandungan senyawa aktif berbahaya di dalamnya seperti

organotin. Selain itu, harga produk anti jamur kayu yang beredar di

pasaran relatif tinggi, misal ENBORER, zat anti jamur dan rayap ini dijual

seharga Rp 470.000,00 per liternya atau ENTIBLU yang dikenal sebagai anti

jamur blue stain dijual seharga Rp 320.000,00 per liter. Angka tersebut

terbilang cukup besar untuk ukuran pembasmi jamur. OSTONI memiliki

peluang besar untuk bersaing di pasaran karena bahan bakunya yang

relatif murah serta proses produksinya yang sederhana sehingga

diperkirakan harga jual OSTONI dapat lebih murah dibanding produk

(19)

Naskah 148

BAB V. KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya serta

dengan mempertimbangkan hasil analisis dan sintesis data serta informasi

yang diperoleh, dapat disimpulkan beberapa hal yaitu:

1. Osmotin dari tembakau low grade dapat dijadikan sebagai zat anti jamur

pada furniture rumah tangga karena kemampuannya untuk

mengeliminasi jamur dan menghambat pertumbuhan spora.

2. Pemanfaatan osmotin dari tembakau low grade dapat meningkatkan nilai

ekonomi dari bahan baku dan menyelamatkan petani tembakau dari

kerugian akibat rendahnya kualitas tembakau hasil panen.

3. Produksi OSTONI (Osmotin Tobacco for Furniture) potensial untuk

dikembangkan lebih lanjut karena ketersediaan bahan baku yang cukup

tinggi, kemudahan dalam proses produksi, dan pangsa pasar yang luas.

DAFTAR PUSTAKA

Abad, L.R., et al., 1996. Antifungal activity of tobacco osmotin has specificity and involves plasma membrane permeabilization. Plant Science, 118(1), pp.11–23.

Campbell. N.A., Reece, J.B., dan Nitchel, L.G. (2003). Biologi: Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Perkebunan. 2009. Statistik perkebunan Indonesia 2008-2010. Jakarta: Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan.

Shuler, M.L. and Kargi, F. 2002. Bioprocess Engineering Basic Concepts. 2nd ed. New Jersey: Prentice Hall PTR.

Singh, N.K., et al., 1987. Characterization of Osmotin. Plant physiology, 85(2), pp.529–536.

Viktorova, J., et al., 2017. New findings in potential applications of tobacco osmotin. Protein Expression and Purification, 129, pp.84–93.

Gambar

Tabel 2. Perbandingan inhibisi yang dialami berbagai jamur
Gambar 1 berikut ini.

Referensi

Dokumen terkait

On the Picture Tools | Format  tab, you can create your own  frames and make picture  corrections such as adjusting 

Sehubungan dengan hal tersebut dengan ini Panitia Pengadaan Barang/Jasa Bagian Perlengkapan dan PAD Setda Kota Palembang.. melaksanakan Pengumuman Ulang Pelelangan

Untuk mengestimasi nilai arus jenuh di lokasi studi maka model hubungan arus jenuh dengan kecepatan kendaraan saat setelah meninggalkan garis henti memasuki

Demikian Pengumuman Pelelangan ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal dan bulan sebagaimana tersebut di atas untuk dapatnya dimaklumi.

[r]

Kota Administratif Prabumulih dengan luas wilayah keseluruhan mencapai 25.194 ha, yang merupakan bagian dari Kabupaten Muara Enim, sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor

‰ Kd (the required return of the debt holders) remains constant at all levels of gearing ‰ Ke increases as gearing levels increase to reflect additional perceived financial risk

Kondisi tersebut menunjukkan pula bahwa penggunaan faktor koreksi DHIA cenderung menyebabkan “ over estimate ” pada produksi susu terkoreksi dibanding pada penggunaan