PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN
POMPA SENTRIFUGAL P-100/5 FEED
DI KILANG PPSDM MIGAS CEPU
KERTAS KERJA WAJIB
Oleh :
Nama : Merly Claudya Betoky NIM : 161430022
Program Study : Teknik Mesin Kilang Konsentrasi : Teknik Mesin Kilang Diploma : IV (Empat)
Tingkat : I (Satu)
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SEKOLAH TINGGI ENERGI DAN MINERAL
ii
INTISARI
Untuk menunjang optimalisasi operasi di suatu kilang, maka sangat dibutuhkan suatu alat yang dapat membantu proses pengolahan crude oil hingga menjadi sebuah produk. Pompa sentrifugal feed P-100/5 adalah pompa yang beroperasi di unit distilasi dimana unit destilasi ini berfungsi untuk mengolah minyak dari minyak mentah (crude oil) menjadi produk seperti residu, ph solar, solar, kerosene, naptha dan petrasol.
Pompa sentrifugal feed P-100/5 ini bertujuan untuk memompa crude oil dari tangki 101 dan 102 untuk memberi umpan terhadap furnance 5, sebelum masuk ke furnace
crude oil dipanasi terlebih dahulu di heat exchanger 1,2,3,4, sampai 5. Pompa sentrifugal P-100/5 feed digerakan oleh motor penggerak. Dalam penulisan ini lebih terfokus pada pengoperasian dan pemeliharaan pompa sentrifugal P-100/5 feed.
iii
1.4 Sistematika Penulisan……….3
II. ORIENTASI UMUM 2.1 Sejarah Singkat PPSDM Migas ………5
2.2 Tugas dan Fungsi PPSDM Migas………..6
2.3 Struktur Organisasi PPSDM Migas ………..8
2.4 Sarana dan Fasilitas PPSDM Migas………..9
III. TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PengertianPompa Sentrifugal………...14
3.2 Klasifikasi Pompa Sentrifugal ...15
3.3 Bagian – Bagian Pompa Sentrifugal ………..………..17
3.4 Kelebihan dan Kelemahan Pompa Sentrifugal..…………... 21
3.5 Pengoperasian Pompa Sentrifugal ...22
3.6 Pemeliharaan Sentrifugal ………..24
IV. PEMBAHASAN 4.1 Pompa Sentrifugal P-100/5 Feed …………...31
4.2 Data Spesifikasi Teknis Pompa P-100/5 dan Penggeraknya.……….32
4.3 Pengoperasian Pompa Sentrifugal P-100/5……….33
4.4 Trouble Shooting dan Penanganan Pompa Senrifugal P-100/5……..35
4.5 Pemeliharaan Pompa Sentrifugal P-100/5………..38
4.6 Keselamatan Kerja Pompa Sentrifugal .………39
V. PENUTUP 5.1 Simpulan …..………... …..41
5.2 Saran ..………41
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1: Peta Lokasi PPSDM Migas Cepu ………. 5
Gambar 2.2: Struktur Organisasi PPSDM Migas Cepu ……….. 8
Gambar 3.1: Prinsip Kerja Pompa sentrifugal ……… 15 Gambar 3.2 : Stuffing Box dengan Lantern Ring ………... 20
Gambar 3.3 : Wearing Ring Casing dan Wearing Ring Impeller ………... 21
Gambar 3.4 : Klasifikasi Pemeliharaan ……… 24
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Diagram Alir Proses Destilasi Atmosferik PPSDM Migas Cepu Lampiran 2 : Pompa dan Motor Penggerak P-100/5
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam industri perminyakan, untuk menunjang operasi pengolahan minyak dan
distribusi diperlukan suatu alat mekanik pemindah fluida atau minyak melalui perpipaan yang biasa di sebut dengan pompa. Pompa bekerja dengan cara
menambahkan energi mekanis pada suatu fluida cair kemudian merubah energi mekanis menjadi energi kinetik fluida cair dan energi kinetik fluida cair diubah menjadi energi tekanan, sehingga fluida cair tersebut dapat mengalir dari satu tempat ke tempat lain secara terus menerus.
Pompa P.100/5 adalah salah satu jenis pompa sentrifugal yang digunakan di
Kilang PPDSM Migas Cepu. Pompa P.100/5 merupakan pompa feed yang digunakan untuk mengalirkan feed berupa crude oil dari tangki umpan T.102 dan T.101 melewati
Heat Exchanger 1,2,3,4, dan 5 menuju furnaceF5 untuk melakukan langkah pertama proses pengolahan. Selain pompa P.100/5 terdapat dua pompa feed lainnya yaitu pompa P.100/4 dan P.100/3 dalam keadaan tidak berfungsi lagi, karena perfoma dari
kedua pompa tersebut telah melemahdan pompa P.100/5 yang merupakan pompa feed
yang dioperasikan.
Pompa P.100/5 di Kilang PPSDM Migas Cepu selalu dilakukan pembersihan dan
2
beroperasi pada kondisi terbaiknya sehingga proses pengolahan dapat berjalan lancar
dan produk yang dihasilkan sudah sesuai dengan spesikifasi yang ditetapkan. Untuk
mengetahui kondisi operasi dan permasalahan yang mungkin terjadi pada pompa
P.100/5 serta pelaksanaan pemeliharaannya, penulis melakukan pengamatan pada
pompa sentrifugal P.100/5 di Kilang PPSDM Migas Cepu dengan menyusunnya dalam
Kertas Kerja Wajib yang berjudul “PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN
POMPA SENTRIFUGAL P.100/5 FEED DI KILANG PPSDM MIGAS CEPU”.
1.2 Tujuan
Penyusunan Kertas Kerja Wajib ini memiliki tujuan utama sebagai salah satu
persyaratan untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma IV Tingkat I di
lembaga pendidikan STEM Akamigas selain itu Kertas Kerja Wajib ini adalah bentuk
materi tertulis dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang bertujuan, antara
lain :
1. Mengenal dan mengetahui fungsi dari bagian- bagian pompa sentrifugal di
kilang PPSDM Migas Cepu.
2. Mengetahui trouble shooting dan penanganan pompa sentrifugal di Kilang PPSDM Migas Cepu.
3. Memahami prosedur pengoperasian dan pemeliharaan peralatan–
3
4. Memahami prosedur keselamatan kerja pada saat berada dilapangan
1.3 Batasan masalah
Dalam penysunan Kertas Kerja Wajib ini penulis hanya membatasi
permasalahannya pada :
• Prinsip kerja dari pompa sentrifugal P.100/5
• Pengoperasian pompa sentrifugal P.100/5
• Pemeliharaan pompa sentrifugal P.100/5
• Trouble shooting pompa sentrifugal P.100/5
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Kertas Kerja Wajib ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi Latar belakang, Tujuan penyusunan Kertas Kerja Wajib,
Pembatasan masalah dan Sistematika penulisan.
II. ORIENTASI UMUM
Bab ini berisi Sejarah singkat PPSDM Migas Cepu, Tugas dan Fungsi terkait,
Struktur organisasi serta Sarana dan fasilitas.
4
Bab ini berisi Pengertian umum pompa sentrifugal, Prinsip kerja pompa
sentrifugal, Klasifikasi pompa sentrifugal, Bagian–bagian pompa sentrifugal
dan fungsinya, kelebihan dan kelemahan serta pengoperasian dan
pemeliharaan pompa sentrifugal.
IV. PEMBAHASAN
Bab ini berisi Diagram alir proses pompa sentrifugal P.100/5, Data
spesifikasi pompa sentrifugal P.100/5 dan penggeraknya, pengoperasian
pompa sentrifugal P.100/5, kerusakan dan penanganan yang sering terjadi
serta pemeliharaan pompa sentrifugal P.100/5, dan keselamatan kerja
operasi pompa sentrifugal P.100/5
V. PENUTUP
5
II. ORIENTASI UMUM
2.1 Sejarah Singkat PPSDM Migas Cepu
Gambar 2.1 Peta Lokasi PPSDM Migas Cepu
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, di dekat aliran Sungai
Bengawan Solo, tepatnya di Kecamatan Cepu Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah
dengan Luas wilayah PPSDM Migas ± 120 ha. Sejarah singkat dari PPSDM Migas
Cepu adalah sebagai berikut :
1. Bermula dari Dordtche Petroleum Maatschappij (DPM) pada awal abad
XIX;
6
3. BPM di bawah kolonialisme Jepang tahun 1942 – 1945;
4. Perusahaan Tambang Minyak Nasional (PTMN) tahun 1948;
5. Administrasi Sumber Minyak (ASM) tahun 1950;
6. Perusahaan Tambang Minyak Rakyat Indonesia (PTMRI) tahun 1957;
7. Tambang Minyak Nglobo, CA tahun 1957;
8. PN Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Permigan) tahun 1961;
9. Pusat Pendidikan dan Latihan Lapangan Perindustrian Minyak dan Gas;
(Pusdiklap Migas) yang merupakan bagian dari Lemigas tahun 1966 –1978;
10. Pusat Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi
(PPTMGB LEMIGAS)tahun 1978 – 1984;
11. Pusat Pengembangan Tenaga Perminyakan dan Gas Bumi (PPT MIGAS)
tahun 1984 – 2001;
12. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi (Pusdiklat Migas)
tahun 2001 – 2016;
13. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi
(PPSDM Migas)tahun 2016 – Sekarang.
2.2 Tugas dan Fungsi PPSDM Migas Cepu
7
1. Tugas Pokok PPSDM Migas Cepu
PPSDM Migas Cepu adalah Instansi Pemerintahan Pusat dibawah Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya, Kementrian
Energi dan Mineral. Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral No. 13 Tahun 2016 PPSDM Migas Cepu memiliki tugas pokok yaitu,
melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas.
2. Fungsi PPSDM Migas Cepu
Dalam melaksanakan tugas, PPSDM Migas Cepu menyelenggarakan fungsi
seperti yang dijelaskan dibawah ini :
Penyiapan penyusunan kebijakan teknis pengembangan sumber daya
manusia di bidang minyak dan gas.
Penyusunan program, akunbilitas kinerja dan evaluasi serta pengelolaan
informasi pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan
gas bumi.
Penyusunan perencanaan dan standarisasi pengembangan sumber daya
manusia di bidang minyak dan gas bumi.
Pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidang
8
Pelaksanaan pengelolaan sarana prasarana dan informasi
pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi.
Pemantuan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang
pengembangan sumber daya manusia di bidaang minyak dan gas bumi.
Pelaksanaan administrasi PPSDM Migas Cepu.
2.3 Struktur Organisasi
PPSDM Migas Cepu memiliki struktur keorganisasian seperti terdapat dalam bagan
di bawah ini.
9
2.4 Sarana dan Fasilitas
PPSDMMigas Cepu terdiri dari beberapa proses utama yang ditunjang oleh unit
-unit lainnya, adapun sarana dan prasarana penunjangnya, yaitu :
1. Unit Distilasi
PPSDM Migas Cepu merupakan salah satu jenis unit Distilasi atmosferik, yaitu
mengolah minyak mentah yang berasal dari lapangan minyak Kawengan dan
Ledok menjadi produk yang sesuai dengan persyaratan dan rancangan unit
tersebut. Kapasitas maksimum yang diolah di Kilang Pusdiklat Migas ini adalah
600 kl/day, tetapi karena keterbatasan Crude Oil maka kapasitas perharinya yaitu 300 kl/day-350 kl/day. Adapun produk yang dihasilkan dari unit ini adalah Pertasol CA, Pertasol CB, Pertasol CC, Solar, dan Residu.
Minyak mentah (Crude Oil) yang diolah di Kilang PPSDM Migas Cepu
terdiri dari dua jenis, yaitu:
• HPPO (Hight Pour Point Oil), bersifat parafinis berasal dari sumur
Kawengan
• LPPO (Light Pour Point Oil), bersifat aspaltis berasal dari sumur Ledok,
10
2. Unit Wax Plant
Unit Wax Plant bertugas mengolah PH Solar yang berasal dari unit distilasi dengan kapasitas 70 kl/day, produk yang dihasilkan diantaranya:
• Batik Wax (bahan pembuat batik).
• AFilterOil (AFO) untuk campuran bahan bakar.
Prinsip pengolahannya adalah kristalisasi dan filtrasi. Ada 4 (empat) tahapan
proses Wax Plant, yaitu:
• Dewaxing yaitu proses pemisahan minyak dan wax yang terkandung dalam
PH Solar dengan system kristalisasi wax melalui pendinginan di chiller, pemisahan minyak dan kristal wax menggunakan filter press.
• Sweating yaitu proses pengeringan yang bertujuan menghilangkan
kandungan minyak dalam wax dengan cara pendinginan dan pemanasan perlahan-lahan dengan media pemanas air yang diinjeksi steam, produk
sweating ini adalah sweat wax.
• Treating yaitu proses yang bertujuan untuk memperbaiki warna wax
11
• Moulding yaitu wax cair dari proses treating dimasukan kedalam cetakan
dan didinginkan secara alam sampai beku. Proses ini bertujuan untuk
mempermudah penyimpanan, pengangkutan, dan pemasaran wax.
Pada saat ini, unit wax plant sudah tidak beroperasi sepenuhnya. Untuk produk PH Solar yang menjadi bahan baku unit waxplant saat ini dijadikan sebagai produk solar dan sebagian menjadi produk residu.
3. Unit Perencanaan dan Evaluasi Kilang
Unit Perencanaan dan Evaluasi Kilang dibagi menjadi dua sub unit karya yaitu
Unit laboratoruim dan Unit Perencanaan Operasi Kilang.
a. Unit Laboratorium
Laboratorium ini berfungsi untuk mengontrol kualitas bahan baku dan produk
yang dihasilkan unit kilang maupun utilitas agar tetap memenuhi
persyaratan-persyaratan yang ditentukan. Ada dua macam laboratorium :
• Laboratorium Analisis Minyak : untuk menganalisis bahan baku dan
produk-produk yang dihasilkan oleh unit Distilasi.
• Laboratorium Analisis Air : untuk memeriksa kualitas air bahan baku untuk
ketel uap, air minum, air untuk pendingin di kilang dan air untuk keperluan
lainnya.
12 b. Unit Perencanaan Operasi Kilang
Unit Perencanaan dan Operasi Kilang bertugas mengatur dan merencanakan
kondisi operasi kilang.
4. Unit Utilitas
Jalannya proses operasi suatu unit tidak hanya tergantung pada alat-alat utama
saja, tetapi juga tergantung pada sarana penunjang. Salah satu sarana penunjang
yang diperlukan adalah unit Utilitas. Bagian-bagian utilitas terdiri dari:
• Unit Power Plant dan Distribusi
Unit Power Plant dan Distribusi berfungsi menyediakan tenaga listrik untuk
kilang.
• Unit Pengolahan Air
Unit Pengolahan Air berfungsi menyediakan kebutuhan air untuk kilang,
pemadam kebakaran, air umpan boiler, dan air untuk minum.
• Unit Penyedian Uap Air dan Udara Bertekanan
Unit Penyedian Uap Air dan Udara Bertekanan berfungsi menyediakan
kebutuhan steam sebagai penggerak pompa torak, atomizing fuel oil di furnace,
13 • Telekomunikasi
Menyediakan sarana komunikasi untuk kelancaran kegiatan PPSDM
Migas Cepu.
5. Unit Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan
Bertugas melindungi semua peralatan yang berhubungan dengan api dan
kebakaran serta bertindak langsung bila terjadi kebakaran di kilang maupun diluar
kilang dibawah komando pimpinan PPSDM Migas Cepu atau bagian lain yang
ditunjuk, serta menjaga kelestarian lingkungan sekitar dari bahaya pencemaran.
14
III. TINJAUAN UMUM
3.1 Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal adalah salah satu jenis Pompa Pemindah non positif (non Possitive Displacement Pump) yang mempunyai elemen utama yaitu impeller yang berputar dengan kecepatan tinggi, dengan prinsip kerja mengubah energi mekanis
menjadi energi kinetik.
3.1.1 Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal mengubah energi kecepatan menjadi energi tekanan. Ada juga yang menyebutnya sebagai mesin kecepatan karena semakin cepat putaran pompanya
maka akan semakin tinggi tekanan (head) dihasilkan.
Pompa digerakkan oleh motor penggerak. Daya dari motor penggerak
diberikan kepada poros pompa untuk memutar impeller yang terpasang pada poros
tersebut. Zat cair yang masuk melalui impeller mengalir dalam ruang diantara sudu –
sudu kemudian meninggalkan impeller dengan kecepatan tinggi. Zat cair yang keluar
dari impeller dengan kecepatan tinggi ini kemudian akan keluar melalui saluran yang
penampangnya semakin membesar (volute/difuser) sehingga terjadi perubahan dari energi kecepatan aliran menjadi energi tekanan. Oleh sebab itu zat cair yang keluar dari
15
Gambar 3.1 Prinsip Kerja Pompa sentrifugal
(Sumber : DOCUMENTSLIDE.COM)
3.2 Klasifikasi Pompa Sentrifugal
Pompa Sentrifugal dapat diklasifikasikan berdasarkan :
1. Berdasarakan Kapasitas
● Kapasitas rendah : sampai dengan 20 m3/jam
● Kapasitas sedang : antara 20 s/d 60 m3/jam
● Kapasitas tinggi : diatas 60 m3/jam
2. Berdasarkan Tekanan Discharge
● Tekanan rendah : lebih kecil dari 5 kg/cm2
● Tekanan sedang : antar 5 s/d 50 kg/cm2
● Tekanan tinggi : diatas 50 kg/cm2
16
● Single Stage : terdiri satu impeller dalam satu casing.
● Multi Stage : terdiri dari beberapa impeller tersusun seri
dalam satu Casing.
● Multi Impeler : terdiri beberapa impeller tersusun berlawanan
arah dalam Satu casing
● Multi Impeller–Multi Stage : kombinasi antara multi impeller dan multi stage
4. Berdasarkan Inlet pada Impeller
● Single Suction : cairan masuk impeller melalui satu sisi impeller
● Double Suction : cairan masuk impeller melalui kedua sisi
Impeller
5. Berdasarkan Bentuk Casing
● Single Casing : terdiri dari satu casing, dapat vertical split atau
horizontal Split
● Modular Casing : terdiri dari beberapa casing yang tersusun
secara vertical Split (terutama untuk multistage)
6. Berdasarkan Posisi Poros Impeller
● Poros Tegak : posisi poros tegak.
● Poros Mendatar : posisi poros mendatar/horizontal.
7. Berdasarkan Cara Pemasukan Awal
● Self Priming Pump : pompa dilengkapi vacum device (bisa
17
● Non Priming Pump : perlu dipancing saat awal start
8. Berdasarkan Jenis Fluida yang Dihandle
● Water Pump
● Petroleum
3.3 Bagian – bagian Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal memiliki bagian – bagian pompa yang dapat bergerak dan
tidak dapat bergerak, antara lain :
1. Bagian yang dapat bergerak
Poros (Shaft)
Poros (shaft) berfungsi untuk meneruskan moment puntir dan juga sebagai tempat pendukung impeller dan bagian yang berputar lainnya.
Selongsong Poros (Shaft Sleeve)
Selongsong Poros (shaft sleeve) berfungsi untuk melindungi poros (shaft) dari erosi, korosi dan keausan dalam stuffing box. Dan juga berfungsi sebagai leakage joint,
internal bearing dan interstage atau distance sleeve.
Impeller
Impeller merupakan elemen mesin pompa sentrifugal yang berfungsi untuk menambahakan energi kecepatan pada cairan yaitu energi kinetik. Adanya
18
- Double Suction : Cairan masuk dari kedua sisi impeller
- Single Suction : Cairan masuk dari salah satu sisi impeller
b. Berdasarkan Arah Aliran Keluar Impeller
- Radial Flow : Untuk head yang tinggi dan kapasitas relative rendah
- Mixed Flow : Untuk head yang cukup tinggi dan kapasitas sedang
- Axial Flow : Untuk head yang rendah dan kapasitas besar. c. Berdasarkan Konstruksi
- Enclosed Impeller : Kedua sisi impeller tertutup dan
cocok untuk cairan yang relative bersih
- Semi Enclosed Impeller : Satu sisi tertutup (bagia belakang) dan Cocok untuk cairan yang mengandung solid
partikel
- Open Impeller : Kedua sisi impeller terbuka dan
Cocok untuk partikel yang mengandung
partikel abrasife
d. Berdasarkan arah lengkungan sudu
- Radial Vane : Head konstan walaupun kapasitas berubah-
Ubah
19
dan Sebaliknya (tidak digunakan)
- Backward Carve Vane : Head akan bervariasi dengan kapasitas dan Banyak digunakan karena mudah pengaturan
antara head dan kapasitas.
2. Bagian yang Tidak Bergerak
Base Plate
Base plate berfungsi untuk mendukung seluruh bagian pompa dan
tempat kedudukan pompa terhadap pondasi.
Rumah Pompa (Casing)
Casing berfungsi sebagai tempat pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffuser, inlet dan outlet nozzle dan juga sebagai tempat pemberi arah aliran dari impeller dan juga mengkonversi energi kecepatan cairan menjadi energi tekanan (volute casing).
Diffuser
Diffuser berfungsi untuk mengarahkan aliran cairan menuju stage
berikutnya dan juga sebagai perubah energi kecepatan cairan menjadi
energi tekanan.
Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah udara masuk ke dalam pompa
20
Ada beberapa konstruksi stuffing box yaitu : - Stuffing Box dengan Latern Ring
Stuffing box ini berfungsi untuk mencegah udara agar tidak masuk kedalam pompa bila bekerja dengan negative suction head, dan untuk mencegah cairan dalam pompa ke luar ke atmosfer.
Gambar 3.2 Stuffing Box dengan Lantern Ring (Sumber : http://www.phantom-x.com/?q=node/23)
- Stuffing Box dengan pendingin
Stuffing Box dengan pendingin berfungsi untuk memperkecil tingginya temperatur dalam stuffing box akibat gesekan antara
mechanical packing dengan shaft sleeve dengan menggunakan
cooling jacket pada bagian luar stuffing box
Wearing Ring
21
Wearing Ring yang dipasang pada casing (tidak berputar) disebut
wearing ring casing dan wearing ring yang terpasang pada impeller di sebut wearing ring impeller.
Gambar 3.3 Wearing Ring Casing dan Wearing Ring Impeller
(Sumber : http://www.tpub.com/engine3/en33-32.htm)
3.4 Kelebihan dan Kelemahan Pompa Sentrifugal
Setiap alat pasti memiliki kelebihan dan kelemahan, begitu pun dengan pompa sentrifugal. Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan dari pompa sentrifugal.
1. Kelebihan
Kelebihan yang dimiliki oleh pompa sentrifugal antara lain :
Aliran discharge uniform dan continue
Tersedia dengan range yang besar kapasitas dan tekananya.
Kapasitas dan tekananya mudah diatur
Efisiensinya tinggi dibanding dengan pompa reciprocating
22
Biaya pemeliharaanya murah.
Pompa sentrifugal beroperasi pada kecepatan tinggi
2. Kelemahan
Kelemahan yang dimiliki oleh pompa sentrifugal :
Kurang baik untuk cairan yang memiliki kekentalan cukup tinggi dan
abrasif.
Diperlukan ketelitian dalam pemasangan
Biaya awal lebih mahal.
Menghasilkan head yang rendah
3.5 Pengoperasian Pompa Sentrifugal
Untuk mendapatkan performa yang baik dari pompa sentrifugal maka waktu menjalankan harus disesuaikan dengan standard operating produce. Berikut ini merupakan langkah-langkah menjalankan pompa sentrifugal :
1. Pemeriksaan Pendahuluan
Pembersihan bagian suction dan discharge
Pemeriksaan sistim listrik
Pemeriksaan kelurusan poros
Pemeriksaan minyak pelumas
Pemeriksaan dengan memutar poros
23
Priming
Pemeriksaan arah putaran
2. Menjalankan Pompa
Menutup penuh valve discharge dan membuka penuh valve suction
Menghidupkan/menjalankan motor penggerak pompa sentrifugal
Tunggu beberapa saat hingga keadaan normal, kemudian buka
perlahan-lahan valve discharge dan amati manometer hingga tekanannya normal sebagaimana yang tercantum pada spesifikasi
pompa.
3. Memantikan Pompa Sentrifugal
Tutup rapat valve discharge kemudian matikan motor penggerak pompa
sentrifugal
Tutup rapat valve suction pada saat motor penggerak dimatikan
Dalam hal pompa dipancing dengan pompa vakum, bukalah katup
pembocor udara (vacuum breaker) setelah pompa dihentikan
Bila pompa menggunakan air pendingin, tutuplah katup air pendingin
setelah pompa dihentikan
Bila pompa berhenti karena listrik padam waktu pompa masih
beroperasi, maka tombol listrik harus dibuka (dimatikan) dan pada saat
24
3.6 Pemeliharaan Pompa Sentrifugal
Pemeliharaan adalah suatu pekerjaan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki setiap peralatan agar tetap dalam keadaan yang dapat diterima menurut
standar yang ditetapkan pada tingkat biaya yang wajar
3.6.1 Klasifikasi Pemeliharaan
Dalam upaya pemeliharaan suatu alat diperlukan, cara pemeliharaan yang tepat
yang sesuai dengan klasifikasinya. Berikut ini jeni-jenis pemeliharaan yang dapat
diklasifikasikan.
25
Planned maintenance (pemeliharaan terencana) adalah pemeliharaan yang terorganisir dan dilakukan dengan pemikiran ke masa depan, pengendalian
pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Unplanned Maintenance
Unplannedmaintenance biasanya berupa breakdown/emergency maintenance.
Break down/emergency maintenance (pemeliharaan darurat) adalah tindakan
maintenance yang tidak dilakukan pada mesin peralatan yang masih dapat beroperasi, sampai mesin/peralatan tersebut rusak dan tidak dapat berfungsi lagi
3. Preventive Maintenance
Preventive Maintenance (Pemeliharaan pencegahan) adalah pemeliharaan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara pemeliharaan yang
direncanakan untuk pencegahan. Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk
inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan.
4. Predictive Maintenance
Predictive Maintenance ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan.
Biasanya pemeliharaan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.
26
Running Maintenance ini dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja. Pemeliharan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan
yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.
6. Shutdown maintenance
Shutdown maintenance pemeliharaan yang hanya dilakukan selama mesin tersebut berhenti beroperasi.
7. Corrective Maintenance
Corrective Maintenance pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas atau peralatan sehingga
mencapai standar yang dapat di terima.
8. Overhaul
Suatu pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan sebagian (minor) atau secara menyeluruh (mayor) terhadap suatu peralatan / fasilitas sehingga mencapai standar yang dapat diterima.
3.6.2 Tujuan Pemeliharaan
Ada beberapa tujuan pemeliharaan antara lain :
Mempertahankan kondisi operasi pompa agar berfungsi dan bekerja secara
optimal sesuai dengan karakteristik performannya
Pencegahan sedini mungkin terhadap kemungkinan-kemungkinan gangguan
27
Menjamin kontinyuitas operasi pompa dengan cara mengawasi kegiatan
pemompaan sehingga dapat mengurangi biaya perawatan.
3.6.3 Pelaksanaan Pemeliharaan
Dalam melaksanakan perawatan rutin maupun perbaikan-perbaikan pompa bias dilaksanakan didasarkan riwayat operasi, perawatan dan perbaikan (history card). Jenis perawatan pompa ini dilakukan berdasarkan metode pemeriksaan, perawatan dan
perbaikan baik secara langsung maupun rutin, yang didasarkan lamaya jam pemakaian.
1. Pemeriksaan Pendahuluan
Pemeriksaan Pendahuluan dilakukan guna memeriksa keadaan atau kondisi
pompa pada saat baru dipasang atau sudah lama tidak beroperasi. Prosedur
pemeriksaan anara lain :
- Pembersihan bagian suction dan pipa suction - Pemeriksaan system kelistrikan
- Pemeriksaan kelurusan poros (aligment shaft)
- Pemeriksaan minyak pelumas dan system pelumasan bearing
- Pemeriksaan putaran shaft
- Pemanasan awal/pendinginan awal
- Pemeriksaan arah putaran
- Penanganan valve discharge pada pipa discharge
28
Pemeliharaan rutin ini dilkukan secara continue setiap hari, minggu dan bulan dengan tujuan untuk mempertahankan kondisi pompa tetap dalam peformen
yang baik.
a. Pemeriksaan Harian
- Pemeriksaan dan pencatatan suction pressure dan discharge pressure
- Pemeriksaan dan pencatatan kebocoran melalui stuffing box
- Pemeriksaan dan pencatatan arus listrik (ampere), tegangan (volt)
bila pompa digerakan motor listrik.
- Pemeriksaan dan pencatatan temperature bantalan, kondisi dan
jumlah pelumas serta system pelumasannya.
- Pemeriksaan dan pencatatan vibrasi serta bunyi
Hasil pemeriksaan ini biasanya dicatat dalam kartu pemeriksaan, untuk
dibandingkan dengan data spesifikasi teknis.
b. Pemeriksaan Bulanan
- Pemeriksaan masing-masing bantalan dan temperatur yang
direkomendasikan
- Pemeriksaan kelurusan poros pompa dan poros penggeraknya
(alignment)
29
- Pemeriksaan pelumas pada bagian yang saling kontak pada bantalan
dengan indikasi warna pelumas menyerupai sabun yang disebabkan
pelumas terkontaminasi
- Membersihkan dan mencuci rumah bantalan dan memeriksa ring
pelumas.
- Penggantian minyak pelumas didalam rumah bantalan dengan
minyak pelumas baru jika jangkauan pemakaian melampaui batas
yang ditentukan.
d. Pemeriksaan Enam Bulan
- Memeriksa packing dan selubung poros kontak pada packing
dengan mengganti kebocorannya.
- Mengatur alat penekanan packing dengan mengencangkan bautnya
sampai mencapai angka tetesan cairan permenit yang diijinkan.
- Memeriksa keseluruhan pompa dan penggeraknya
e. Pemeliharaan Tahunan
- Memeriksa tingkat keausan pada bagian-bagian pompa yang
bergerak terutama besarnya celah pada wearing ring. - Memeriksa tingkat korosi pada rumah pompa
- Memriksa kondisi valve pada bagian yang bergerak seperti chek valve dan foot valve.
30
- Memeriksa tahanan isolasi pada motor penggerak pompa
3. Pemeriksaan Menyeluruh (Overhaul)
Untuk pemeriksaan menyeluruh ini dilakukan pembongkaran terhadap pompa
untuk memeriksa bagian-bagian pompa, perbaikan dan pemasangan kembali.
Pelaksanan overhaul ini biasanya dianjurkan satu tahun sekali setelah pompa mulai digunakan. Pemeriksaan overhaul selanjutnya berdasarkan overhaul
pertama :
- Overhaul tahunan
Overhaul tahunan adalah pemeriksaan dimana menitik beratkan pada hasil pemeriksaan bulanan. Tujuannya untuk mencegah
kerusakan yang fatal pada pompa dan juga sebagai inforamsi untuk
perencanaan pemeriksaan minor dan pemeriksaan mayor
- Overhaul minor
Overhaul minor dilakukan setelah pompa beroperasi mencapai 25000 jam. Overhaul minor dilakukan dengan memberhentikan
pompa untuk memeriksa bagian dalam casing dan rotor serta komponen lain sesuai petunjuk manual book
- Overhaul mayor
Overhaul mayor dilakukan setelah pompa beroperasi mencapai 50000 jam. Overhaul mayor dilakukan dengan membuka bagian
pompa meliputi casing, rotor, bearing, sealing system, lubricating
31
IV PEMBAHASAN
4.1 Pompa Sentrifugal P-100/5 Feed
Pompa sentrifugal P-100/5 feed adalah pompa yang beroperasi di unit distilasi dimana unit destilasi ini berfungsi untuk mengolah minyak dari minyak mentah (crude
oil) menjadi produk seperti residu, ph solar, solar, kerosene, naptha dan petrasol.
Pompa sentrifugal P-100/5 feed ini bertujuan untuk memompa crude oil dari tangki 101 dan 102 untuk memberi umpan terhadap furnance 5.Diagram alirnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini
32
4.2 Data Spesifikasi Pompa Sentrifugal P-100/5 dan Penggerak
Data spesifikasi Pompa Sentrifugal feed P-100/5 dan penggeraknya berdasarkan pada name plate yang tertera pada pompa dan penggeraknya.
4.2.1 Data Spesifikasi Pompa P-100/5 Feed
Pompa Sentrifugal P-100/5 Feed yang terletak di PPSDM Cepu, memiliki spesifikasi seperti pada table.
Gambar Pompa dan name plate dapat di lihat pada lampiran 3.
Tabel 4.2 Spesifikasi Pompa Sentrifugal P-100/5 Feed
NO Deskripsi Spesifikasi
1. Manufacture Multitec KSB
2. S/N 049-1508913-001
3. Capasity 25 m3/h
4. Rotation Pump 2945 rpm
5. Head 200 m
6. Years build 2015
33
4.2.2 Data Spesifikasi Penggerak P-100/5
Tabel 4.2 Spesifikasi Penggerak P-100/5
4.3 Pengoperasian Pompa Sentrifugal P-100/5
Dalam menjalankan sebuah pompa sangat di perlukan langkah-langkah pengoperasian pompa menurut SOP (Standard Operating Procedure). Di wilayah Kilang PPSDM Migas Cepu untuk pengoperasian pompa juga di ikuti aturan yang ada
dalam SOP (Standard Operating Procedure).. SOP (Standard Operating Procedure).
dapat dilihat pada lampiran 4.
NO Deskripsi Spesifikasi
1. Manufacture MarelliMotori Arignano (vt)
Italya
2. Drive Type Horizontal
3. Frame IIB T4
4. Rotation 2946 rpm
5. Voltage 380 volt
6. Phase 3
7. Frequency 50 Hz
8. Ampere 56 A
9. Power 30 Kw
34
4.3.1 Pemeriksaan dan Persiapan P-100/5
Pemerikasaan dan persiapan dilakaukan sebelum mengoperasika pompa feed sentrifugal P-100/5 berujuan agar dapat mengetahui keadaan dari pompa. Berikut ini
merupakan urutan dari pemeriksaan :
● Pastikan bahwa filter dan strainer bersih dari kotoran.
● Pastikan agar baut atau ikatan tetap terpasang erat
● Pastikan agar poros pompa berputar dengan lancar.
● Pastikan agar system pelumas masih baik, jika kedapatan kondisi pelumas
sudah rusak harus diganti.
4.3.2 Start Up Operation Pompa Sentrifugal P-100/5
Berikut ini merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengoperasikan pompa P-100/5 antara lain:
● Buka penuh valve saluran isap (suction)
● Lakukan priming atau drain jebakan udara, jika sudah bersih tutup kembali.
● Tekan switch (warna hijau) pada panel box untuk menstart penggerak pompa.
● Pompa akan mulai beroperasi dan berputar
35
valve tekanan (discharge) untuk mengatur flow rate atau tekanan.
4.3.3 Operation Pompa P-100/5
Saat pompa dalam proses pengoperasian, hal-hal yang harus di amati saat pengoperasian adalah :
● Amati kondisi operasi (pressure, flow rate, temperatur cairan)
● Periksa pelumas dan sistem pelumas
● Periksa getaran baik pompa maupun motor listrik
4.4Trouble Shooting Pompa P-100/5
Kemungkinan trouble shooting yang terjadi pada pompa sentrifugal P-100/5
feed pada saat pengoperasian adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3 Trouble Shootig Pompa Sentrifugal P-100/5 Feed
No Trouble Shooting Penyebab Penanganan
1. Pompa tidak dapat beroperasi 1. Valve suction
36
4. Bongkar pompa dan periksa kerusakan yang terjadi
2. Kapasitas Pompa rendah 1. Valve suction
tidak terbuka
3. Kapasitas pompa telalu besar 1.Valve discharge
terbuka terlalu lebar.
1.Tutup sebagian
valve discharge.
4. Tekanan pompa rendah 1.Saluran pipa
37
5. Tekanan Pompa terlalu tinggi 1.Valve discharge
tidak terbuka penuh.
1. Buka valve discharge.
6. Temperatur bearing terlalu tinggi 1. Terjadinya kavitasi 7. Kebocoran Pada pompa 1. Penyambungan
38
4.5 Pemeliharaan Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal P-100/5 ini merupakan pompa feed terbaru yang ada dalam wilayah kilang PPSDM. Walau pompanya masih baru, tidak menutup kemungkinan
untuk terjadi kerusakan yang disebabkan oleh kecerobohan manusia selaku operator.
Agar dapat meminimaliskan kerusakan dapat dilakukan pemeliharaan untuk mengoptimalkan kinerja dari pengoperasian pompa:
4.5.1 Pemeliharaan Rutin (Proactive Maintenance)
Pemeliharaan rutin (Proacvtive Maintenance) dapat didefinisikan sebagai pemeliharaan secara berkala yang biasanya langsung dilaksanakan oleh operator.
Pemeliharaan rutin ini bertujuan untuk memperkecil laju penurunan performan pada
pompa. Pemeliharaan pompa sentrifugal P-100/5 pada wilayah PPSDM Migas Cepu,
dilakukan pemeliharaan rutin sebagai berikut :
● Pemeriksaan Harian
Pemeriksaan harian yang dilakukan pada pompa P-100/5 yaitu, pengecakan kondisi
dan sistem pelumas, pemeriksaan kebocoran pada stuffing box, pemeriksaan pada
pressure suction dan discharge.
39
Pemeriksaan bulanan yang dilakukan pada pompa sentrifugal P-100/5 yaitu,
pemeriksaan kelurusan poros pompa dan penggeraknya, membersihkan dan mencuci
rumah bantalan dan memeriksa ring pelumas, penggantian minyak pelumas dengan
pelumas baru.
4.6 Keselamatan Kerja
Dalam dunia industri bukan saja pekerjaan yang diperhatikan, tapi yang sangat di utamakan adalah keselamatan kerja. Keselamatan kerja merupakan suatu hal yang
sangat penting. Maka dari itu dalam pelaksanaan prakatek harus di perhatikan
keselamatan kerja, agar semua pekerjaan dapat berjalan dengan lancar. Hal-hal yang
perlu diperhatikan adalah :
4.6.1 Keselamatan terhadap Pekerja
1. Menggunakan safety helmet berfungsi untuk melindungi kepala dari benda yang dapat berbenturan langsung dengan kepala.
2. Kaca mata pengaman (safety glasses) berfungsi untuk melindungi mata.
3. Penutup telinga (ear plug or ear muffle) berfungsi untuk melindungi telinga dari kebisingan melampaui standar desible manusia.
4. Memakai baju kerja (waerpack)
40
4.6.2 Keselamatan terhadap Lingkungan
Bukan saja keselamatan pekerja yang diperhatikan, tapi keselamatan
lingkungan juga. Dalam wilayah kilang PPSDM Migas Cepu, di buat rumah pompa
untuk melindungi pompa-pompa dari cuaca yang ekstrim. Lingkungan rumah pompa
bersih, terhindar dari tumpahan minyak pelumas maupun genangan air. Jika terdapat
41
V PENUTUP
5.1 Simpulan
Pompa sentrifugal P-100/5 merupakan pompa feed yang berfungsi untuk memberi umpan terhadap furnace 5. Dalam proses Praktek Kerja Lapangan dapat di simpulkan
bahwa :
1. Pompa sentrifugal P-100/5 merupakan pompa feed yang bertugas untuk mempompakan crude oil atau umpan pada furnace 5 melewati Heat Exchanger
1 sampai 5 dalam keadaan baik.
2. Pengoperasian pompa sentrifugal P-100/5 dilakukan sesuai dengan SOP
3. Pemeliharaan yang dilakukan adalah pemeliharaan secara proactive maintenance
4. Pompa sentrifugal P-100/5 sampai saat ini masih berjalan dengan baik
5.2 Saran
Agar meningkatkan performen dari pengoperasian pompa, maka perlu di tingkatkan :
1. Pemeriksaan pompa P-100/5 harus dilaksanakan sesuai dengan instruksi.
42
DAFTAR PUSTAKA
1. Alkonusa New. (2016). “Pengertian Pompa Sentrifugal dan Prinsip Kerjanya”. [Online]. Tersedia : http://www.alkonusa.com/news/pengertian-pompa-sentrifugal-dan-prinsip-kerjanya/ [17 Maret 2017]
2. Dunia Mesin. (2013). “Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal”. [Online]. Tersedia : http://ridomanik.blogspot.co.id/2013/06/prinsip-kerja-pompa-sentrifugal.html [17 Maret 2017]
3. Industry. (2012). “Jenis dan Klasifikasi Pemeliharan”. Tersedia :
http://industryoleochemical.blogspot.co.id/2012/03/jenis-dan-klasifikasi-pemeliharaan.html [10 April 2017]
4. Insinyoer.com. (2015). “Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal”. Tersedia : http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-pompa-centrifugal/ [17 Maret 2017]
Lampiran 2 : Gambar Pompa dan Penggerak