• Tidak ada hasil yang ditemukan

AUDIT BERBASIS RISIKO dengan customer (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "AUDIT BERBASIS RISIKO dengan customer (1)"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Peningkatan Kapasitas APIP Kemenristek & Dikti

dalam MelakukanAudit Berbasis Risiko

AUDIT

BERBASIS

RISIKO

Disampaikan oleh ;

Emharri Manda Nasution, SE, MM

(2)

Agenda

Pembe-lajaran

LANGKAH-LANGKAH

PROSES ABR

1

2

KERANGKA KONSEPTUAL

AUDIT BERBASIS RISIKO

3

PENUTUP

PENUTUP

PENDAHULUAN

4

1

(3)
(4)

Diskusi Pendahuluan

ABR at au AI BR

t elah m enj adi t r end dalam

per kem bangan audit ,

sem ent ara ham pir sem ua

kegiat an yg dilak sanak an dalam

rangk a pengawasan,

selalu uj ung2nya m em buat THA.

Bagaim ana pendapat anda ???

(5)

JENIS-JENIS AUDIT

Penyelenggaraan SPI P

Pem er ik saan

Keuangan

Pem er ik saan

Dengan Tuj uan

Ter t ent u

Pem er ik saan at as

Hal- hal Lain di

Bidang Keuangan

Peem er ik saan

I nvest igat if

Pem er ik saan at as

SPI P

(6)

Apa pendapat pakar ..?

David M. Griffiths, PhD, FCA.

(Risk Based Internal Auditing An Introduction – 2006)

(7)

Pengertian Audit dan Audit Intern

(SAIPI)

• adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang

dilakukan secara independen, objektif, dan profesional berdasarkan

standar audit, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas,

efektivitas, efisiensi, dan keandalan informasi pelaksanaan tugas dan

fungsi instansi pemerintah.

Audit

• adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam bentuk

pemberian keyakinan [assurance activities] dan konsultansi [consulting

activities], yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan

meningkatkan operasional sebuah organisasi [auditi]. Kegiatan ini

membantu organisasi [auditi] mencapai tujuannya dengan cara

menggunakan pendekatan yang sistematis dan teratur untuk menilai

dan meningkatkan efektivitas dari proses manajemen risiko, kontrol

[pengendalian], dan tata kelola [sektor publik].

(8)

Pengertian Audit

Audit adalah proses kegiat an yang bert uj uan

unt uk

m e y a k in k a n

t ingkat kesesuaian ant ara

suat u

k on disi

yang m enyangkut kegiat an dari

suat u ent it as

dgn k r it e r ia n y a

, dilakukan oleh

audit or yg kom pet en dan independen dgn

m e n da pa t k a n da n m e n ge v a lu a si bu k t i- bu k t i

pendukungnya secara sist em at is, analit is, krit is,

dan selekt if, guna m em berikan pendapat at au

sim pu la n da n r e k om e n da si

kepada pihak

yang berkepent ingan.

(9)

KERANGKA KONSEPTUAL

AUDIT BERBASIS RISIKO

(10)

DEFINISI ABR (menurut IIA)

Sebuah metodologi yang menghubungkan audit internal

dengan seluruh kerangka manajemen risiko yang

memungkinkan proses audit internal mendapatkan

keyakinan memadai bahwa manajemen risiko organisasi

telah dikelola dengan memadai sehubungan dengan

risiko yang dapat diterima (risk appetite).

(11)
(12)

Risk Appetite

(menurut, David M. Griffiths, PhD, FCA.)

Selera Risiko = Tingkat risiko

yang dapat diterima oleh dewan

atau manajemen. Ini mungkin

diatur dalam kaitannya dengan

organisasi secara keseluruhan,

untuk berbagai kelompok risiko

atau tingkat risiko individu.

Risiko yang berada di atas risk

appetite dianggap ancaman bagi

suatu organisasi dalam mencapai

tujuannya.

(13)

Sifat Kerj a Kegiatan Audit Intern

(Risk, Cont rol ,

Governance)

Pengen

-dalian

Int ern

Mana-j emen

Risiko

Tat a

Kelola

Sekt or

Publik

SA-IPI

3100 - Sifat Kerja Kegiatan Audit Intern

Kegiatan Audit Intern harus dapat mengevaluasi dan memberikan

(14)

Peran APIP dalam Penerapan ABR

Business Process

Goal

Risk

Risk Management

Risk Profile

Action Plan

Risk – Based Audit

Audit Planning

Test of Control

Report on Internal Audit

Daftar

Tata Kelola

(15)
(16)

Audit Internal Berbasis Risiko

(17)
(18)

LANGKAH-LANGKAH PROSES

ABR

Sesi III;

(19)

Tahapan Risk Based Audit

Management’s Risk Register

(If Available)

Management’s Risk Register

(amanded)

Audit Plan

Audit Report

Feedback Result into RAU Asign Risk to

Audit

Individual Audit Assess Risk Maturity

Risk Defined

Audit Committee Report Risk and Audit

Universe (RAU) Audit Universe Risk Naive

Risk Aware

Fasilitate Risk Identification

Risk Enable

Risk Managed

Use Oganization’s Risk

St a ge 1

St a ge 2

St a ge 3

(20)

Flash Back

(Macro Risk

Assessment)

Penugasan

Audit

Individual

(Micro Risk

Assessment)

• gambaran sejauh

mana unit kerja

menentukan,

menilai, mengelola

dan memantau

risiko

• indikasi keandalan

daftar risiko

• mengidentifikasi

penugasan audit

• menghasilkan

annual audit plan

• melaksanakan

audit berbasis

risiko individu

• memberikan

jaminan

(21)

Individual Audit

• Tahap pelaksanaan AIBR merupakan

tahap lanjutan dari tahap perencanaan.

• Tahap ini merupakan tahap pekerjaan

lapangan (field work) berupa audit

individual atas Unit Layak Audit (ULA).

• Performance Standard nomor 2300

(22)

PERENCANAAN

• Penetapan tujuan dan lingkup penugasan

• Pemahaman auditi

• Identifikasi dan penilaian riitsiko • Identifikasi pengendalian kunci • Evaluasi pengendalian

• Penyusunan rencana pengujian • Penyusunan program audit • Pengalokasian sumber daya

PELAKSANAAN

• Pengujian dan pengumpulan bukti

• Evaluasi bukti dan pengambilan kesimpulan

• Pengembangan temuan dan rekomendasi

PELAPORAN

• Penyampaian simpulan sementara

• Penyusunan laporan • Distributi laporan • Monitoring tindak lanjut

Tahapan Individual Audit

(23)

PERENCANAAN

• Determine engagement objectives and scope • Understand the auditee,

including auditee objectives and assertions.

• Identfy and assess risks. • Identify key control activities. • Evaluate adequacy of control

design.

• Create a test plan.

• Develope a work program. • Allocate resources to the

engagement.

PELAKSANAAN

• Conduct tests to gather

evidence.

• Evaluate evidence

gathered and reach

conclusions.

• Develope observations

and formulate

recomendations.

PELAPORAN

• Perform observations,

evaluation and

escalation process.

• Conduct interim and

preliminary

engagement

communications.

• Develope final

engagement

communications.

• Distribute formal and

informal final

communications.

• Perform monitoring and

follow-up procedures.

(24)

Tahapan Individual Audit

Act ual RM

Expect ed RM

(25)

Tahap 1. Perencanaan penugasan

berdasarkan perencanaan audit

tahunan yang telah dihasilkan

dan hasil penilaian risk maturity

tingkat organisasi

tentukan

lingkup penugasan audit

individu

(26)

TINGKAT KEMATANGAN PENERAPAN MR VS PERAN AUDIT INTERNAL

AUDIT INTERNAL

Risk Maturity

0

1

2

3

4

5

Non

Existent

Naive

Aware

Defined

Managed

Enable

Consulting

Assurance

(27)

Level

Control

Monitoring

Audit Approach

Semua risiko telah teridentifikasi dan dinilai.

Adanya Reviu risiko secara teratur Respon telah sesuai untuk

mengelola risiko

Semua risiko telah teridentifikasi dan dinilai.

Adanya Reviu risiko secara teratur Respon telah sesuai untuk

mengelola risiko

Sebagian besar risiko telah teridentifikasi dan dinilai.

Adanya Reviu risiko secara teratur Respon telah sesuai untuk

mengelola risiko

Terdapat pengendalian tetapi tidak terkait dengan risiko

Terdapat pengendalian tetapi bebarapa pengendalian tidak ada atau tidak lengkap

Manajemen memonitor bahwa semua respon dilakukan secara tepat.

Semua manajer memberikan jaminan terhadap efektivitas manajemen risiko dan penilaian kinerja manajemen risiko

Manajemen memonitor bahwa semua respon dilakukan secara tepat.

Hampir Semua manajer memberikan jaminan terhadap efektivitas manajemen risiko dan penilaian kinerja manajemen risiko

Beberapa bagian Manajemen memonitor bahwa semua respon dilakukan secara tepat

Sedikit atau kurang adanya monitoring

Sangat kecil monitoring, jika adapun sangat lemah

Tidak dapat dilakukan RBIA. Maka audit menggunakan pendekatan konsultasi untuk memperkenalkan RM hingga tercapainya Defined. Maka perlu dikembangkan Audit dengan Faktor Risiko

Assu r a n ce

Con su lt a n cy

(28)

Pendekatan Rencana Audit

PKPT

Maturity

4 s.d 5

Risk

Register

Maturity

1 s.d

3

Faktor Risiko

Risk Register

Yang Disusun

(29)

Matriks Risiko Dan Pengendalian

Risiko

Pengendalian Kunci

Prosedur Pengujian

Risiko A

Pengendalian A

Pengendalian B

Pengendalian C

Prosedur A

Prosedur B

Prosedur C

Risiko B

Pengendalian D

Pengendalian E

Pengendalian F

Prosedur D

Prosedur E

Prosedur F

Risiko A

Pengendalian G

Pengendalian H

Pengendalian I

Prosedur G

Prosedur H

(30)

Penyusunan PKA

Perumusan AO – sisa risiko yg berpotensi

terjadi vs kegagalan pengendalian kunci

Mengidentifikasi bukti –bukti yang

dibutuhkan (rekocuma) utk mendukung

masalah yg akan diungkapkan

Memilih teknik audit yang tepat

Menyusun kalimat yang akan dituangkan

dalam PKA

(31)

Bukti audit yg

diperoleh

pengujian

(32)

Tahap 2. Penilaian tingkat kematangan risiko tiap

auditable unit

No

Uraian

Skor (0 - 2)

1

Tujuan organisasi terdokumentasi dan dipahami dengan baik

2

Manajemen telah memahami risiko dan tanggung jawab atas risiko tersebut

3

Proses identifikasi risiko telah ditetapkan dan dipatuhi

4

Sistem skoring untuk penilaian risiko telah ditetapkan

5

Seluruh risiko telah dinilai dengan sistem skoring yang telah ditetapkan

6

Respon atas risiko telah ditetapkan dan diimplementasikan

7

Risk appetite telah ditetapkan dengan sistem skoring

8

Risiko telah dibagi tanggung jawabnya dan didokumentasikan dalam risk register

9

Manajemen telah menetapkan model pemantauan atas proses, respon dan action

plan risiko.

10

Risk register diupdate secara periodik

11

Manajer melaporkan kepada pimpinan puncak bila terdapat risiko yang belum

ditekan pada tingkat yang dapat diterima

12

Kegiatan yang bersifat proyek/program selalu dinilai risikonya

13

Uraian tanggung jawab menetapkan risiko, menilai risiko dan mengelolanya

termasuk dalam uraian tugas dan tanggung jawab pegawai.

14

Manajer memberikan jaminan efektifitas pengelolaan risiko

15

Setiap manager dinilai kinerjanya dalam mengelola risiko

Jumlah

(33)

Tahap 3. Simpulan hasil penilaian level tingkat

auditable unit dan Update lingkup penugasan

• berdampak terhadap lingkup dan waktu penugasan

audit individu

• Penilaian atas level risiko

level risiko yang

diharapkan maka

penugasan dilanjutkan sesuai

rencana audit

• Penilaian atas level risiko

level risiko yang

diharapkan , maka

update ruang lingkup dan

(34)

Tahap 4. Diskusi dan observasi

pengendalian

mendapatkan gambaran sistem pengendalian internal organisasi dari

sudut pandang manajemen dan melihat penerapannya di lapangan

memberikan simpulan bahwa rancangan pengendalian telah memadai

yaitu mampu mengurangi risiko pada tingkat yang dapat diterima oleh

organisasi

Penekanan pengujian tergantung pada tingkat maturity level risiko

auditable unit

Contoh:

Tujuan tiap auditable

unit

Risiko

Control

Simpulan

auditor

Perencanaan P BJ

Jumlah pengadaan

BJ

sesuai

kebutuhan

Pemborosan

uang

karena

jumlah

pengadaan

melebihi

kebutuhan

Rencana

pengadaan

disusun berdasarkan daftar

kebutuhan

barang

yang

diusulkan oleh user

Memadai

Ketepatan waktu

B/J terlambat diadakan

oleh

rekanan

dari

deadline kontrak

Pemantauan oleh supervisi

(35)

Tahap 5. Verifikasi dan pengujian bukti

memberikan kesimpulan yang menyatakan pengendalian mana yang

sudah berfungsi, mana yang kemungkinan akan berfungsi di masa

datang, dan mana yang tidak berfungsi

menitikberatkan terhadap pengendalian-pengendalian yang mempunyai

pengaruh signifikan terhadap risiko melekat (inherent risk), yaitu yang

memiliki “control score” yang tinggi

tujuan pengujian lebih dirancang untuk membuktikan keberadaan dan

ketepatan operasi pengendalian, bukan untuk menemukan kesalahan

Contoh:

Risiko

Control

Pengujian auditor

Simpulan auditor

Pemborosan uang

karena

jumlah

pengadaan

melebihi kebutuhan

Rencana

pengadaan

disusun

berdasarkan

daftar kebutuhan barang

yang diusulkan oleh user

Telusuri

daftar

kebutuhan

barang dan konfirmasi kepada

user

Memadai

B/J

terlambat

diadakan

oleh

rekanan

dari

deadline kontrak

Pemantauan

oleh

supervisi internal secara

periodik

Cek laporan bulanan supervisi

internal dan konfirmasi pada

rekanan

Memadai

(36)

Dokumentasi hasil

audit

• pengendalian yang

diuji

• metode pengujian

• ukuran sampel yang

diambil

• hasil pengujian

• simpulan pengujian

Penilaian atas

Residual Risk

• Sisa risiko setelah

manajemen mengambil

tindakan-tindakan

untuk mengurangi

likelihood dan dampak

yang ditimbulkan dari

sebuah kejadian

• untuk memutakhiran

daftar risiko

(37)

respon risiko

proses MR

rancangan

pengendalian

penerapan

pengendalian

(38)

Observation Evaluation and Escalation Process

Observation (s) ?

If there are no observations made in the course of the evaluation process, by definition impact

is insignificant and likelihood is remote

If there are one or more observations made in the course of the evaluation process, by definition impact

and likelihood must be determined

No Yes

Formal communication to senior management is necessary to indicate that

no observations were identified.

Operations Complience Financial Reporting

Determine COSO Category Affected by Each Observation

Is the control designed inadequately ?

Is the control operating ineffectively ? Classify Each Observation

More than Insignificant magnitude AND more than remote likelihood Insignificant

magnitude OR remote likelihood

Determine Impact and Likelihood of Each Observation

Insignificant Significant Material

Assessment

Observation; a finding,

determination, or judgement

derived from the internal

auditor’s test results from an

assurance or consulting

engagement

(39)

Observation Evaluation and Escalation Process

More than Insignificant magnitude AND more than remote likelihood Insignificant

magnitude OR remote likelihood

Insignificant

Material Significant

Assessment

No key control activities involved

No key control involved but adequate compensating

controls exist

If observations, either singularly or in the aggregate, are assessed

insignificant with no key control activities compromised,

communication of any obeservations relating to secondray control activities will be informal and does not need to include senior management.

However, a formal communication to senior management is still necessary to indicate that no observation relating the primary control activities were identified.

If observations, either

singularly or in the aggregate, are assessed insignificant with key control activities compromised but adequate compensating controls exist, communication will be formal and must be made to senior management. However, a formal communication to senior management and the organization’s independent outside auditor.

If observations, either singularly or in the aggregate, are assessed significant, communication will be formal and need to include senior management, the organization’s independent outside auditor, and the audit committee.

If observations, either singularly or in the aggregate, are assessed material, communication will be formal and need to include

management, the audit committee, organization’s independent outside auditor, and if the observations relate to internal control over financial reporting the

communication must be provided to other interested parties, as defined by reporting laws in the countries in

(40)

Observation Summary

• Condition (facts)

= factual evidence and description of control

as they exist (what is). What was found through testing.

• Criteria

= standard, measures, expectations, policy, or

procedures used in making the evauatio (what should exist).

• Cause

= what allowed or caused the condition to exist (the

why)

• Effect

= risk or exposure encountered the condition is not

consistent with the criteria (what could go wrong, both oast

and possible future impact). Considers both the impact

(financial, reputational, safety, etc) and the likelihood.

• Recommendation

= What the internal audit function

recommends. This recommendation must reconcile with

management’s solution as discussed during the preliminary

communication process.

Cat at an; obsevat ion = finding = t em uan

(41)

UNSUR

-

UNSUR

temUaN haSil aUdit

• KONDISI

Fakta

• KRITERIA

Hal yg harus dipedomani

• SEBAB

Pelaku yg mendorong Kondisi

kriteria

• AKIBAT / DAMPAK

Pengaruh thd tujuan,

organisasi, atau sth.

(42)

TIPS...

• THA ; Kondisi

Kriteria

• Kondisi – Kriteria = Akibat

akibat = temuan

• Kondisi – Kriteria = Penyebab

• Akibat = Penyebab

• Rekomendasi – Penyebab = 0 (menghilangkan

penyebab)

• Rekomendasi > Akibat

• Rekomendasi – Akibat > 0 (meminimalkan

akibat)

menghilangkan output dan

(43)
(44)

Pendekatan audit berbasis risiko

bukan berarti

menggantikan pendekatan audit konvensional

yang

dijalankan oleh lembaga audit intern (APIP) yang

sudah berjalan selama ini.

Pendekatan ini hanya membawa

suatu metodologi

audit yang dapat dijalankan oleh auditor intern

dalam pelaksanaan penugasan auditnya

melalui

pendekatan dan pemahaman atas

risiko yang

harus diantisipasi, dihadapi, atau dialihkan

oleh

manajemen guna mencapai tujuan.

(45)

With You, We Build Public Trust

sekian

erim a

Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa (1) Pengelolaan modal kerja yang diukur dengan perputaran kas perputaran persediaan pada tahun 2016 2017

memberikan masukan, saran dan petimbangan dalam rangka perumusan kebijakan dan pemecahan permasalahan berkaitan penguatan moral etika, budaya masyarakat, dan tata

Melalui data yang terdapat pada tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi responden mengunjungi Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Besar dalam seminggu yaitu tiga kali. Menurut

Dibentuknya Baitul Mal dalam negara adalah karena Baitul Mal mempunyai peranan yang cukup besar sebagai sarana tercapainya tujuan negara serta pemerataan hak dan kesejahteraan kaum

Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh ekstrak metanol spon laut Acanthodendrilla sp terhadap penghambatan degranulasi sel mast

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ukuran partikel abu sekam padi (ASP) setelah dilakukan preparasi dengan larutan HCl dan NaOH dan disintesis

Suatu meta analisis dari 43 penelitian (Mathieu dan Zajac, 1990) menunjukkan bahwa kepuasan kerja berhubungan positif dengan komitmen affective dan berhubung- an

Huraian Sukatan Pelajaran ialah dokuman yang memperincikan Sukatan Pelajaran yang bertujuan untuk memenuhi cita-cita murni semangat Falsafah Pendidikan Kebangsaan, dan