• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL id. pptx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENYAKIT MENULAR SEKSUAL id. pptx"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

Mufida Dian Hardika, S.ST., M.Kes

Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun

Pre Menstrual Syndrome dan

Penyakit Menular Seksual

(2)

PENILAIAN

25 % Kehadiran 25 % Tugas

(3)

PREMENSTRUAL

SYNDROM

(4)

a. Disminorea

Disminorea = nyeri haid a. Disminorea Primer

normal, tidak terdapat hubungan dgn kelainan ginekologik

b. Dismenorea sekunder

krn kelainan ginekologik

(5)

Disminorea primer

1. Nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada alat genital yang nyata

2. Timbul sebelum haid atau saat haid

3. Dirasakan beberpa jam atau berlangsung beberapa hari

4. Sifat nyeri pada perut bagian bawah dpt menyebar pinggang dan paha

(6)

Etiologi disminorea primer

Banyak teori telah dikemukakan, tapi patofisiologinya belum . Beberapa faktor penyebab:

1. Faktor kejiwaan 2. Faktor konstitusi

3. Faktor Obstruksi kanalis servikalis 4. Faktor Endokrin

(7)

Penanganan

1. KIE

2. Analgesik

3. Terapi hormonal

4. Terapi obat nonsteroid anti prostaglandin (ibuprofen dll)

5. Dilatasi kanalis servikalis

(8)

Disminore Sekunder

Penyebab : Nyeri karena adanya kelainan

ginekologi misal : radang panggul (salpingitis, endometriosis,) Mioma uteri, karena kista, polip uteri sehingga gejala yang dirasakan sesuai dengan penyakit yang diderita

Nyeri Hebat dirasakan terus menerus saat

(9)

b. Premenstrual Tension

(‘tegangan’ prahaid)

1. Keluhan biasanya timbul 1 minggu sampai beberpa hari sebelum haid

2. Hilang sesudah haid atau berlangsung terus 3. Keluhan ringan : gangguan

emosional,iritabilitas, gelisah, insomia, nyeri kepala, kembung, mual, pembesaran & nyeri mamae dsb

Keluhan berat : depresi, ketakutan, gangguan konsentrasi

(10)

etiologi

1. Gangguan keseimbangan estrogen dan progesteron

2. Faktor kejiwaan

(11)

Penanganan

1. KIE

2. Progesteron dosis kecil untuk penyeimbang hormon

(12)

c. MASTALGIA

1. Rasa nyeri dan pembesaran pada mamae sebelum/ saat haid

2. Sebab : peningkatan kadar estrogen 3. Penanganan : KIE, bila perlu

(13)

c. MITTELSCHMERZ DAN PERDARAHAN

OVULASI

1. Mittelschmerz atau nyeri antara haid terjadi sekitar pertengahan siklus haid, pada saat ovulasi

2. Lamanya beberapa jam hingga 2-3 hari

3. Rasa nyeri bisa disertai atau tidak disertai darah (flek-flek darah)

4. Nyeri tidak kejang, tidak menjalar 5. Penanganan ; KIE

(14)

”PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

(PMS)”

“INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS)”

SEXUALL TRANSMITTED DISEASE’S

(15)

Penyakit menular seksual

adalah penyakit yang ditularkan terutama melalui hubungan seksual, atau perilaku seks yang tidak aman seperti berganti - ganti pasangan (seks bebas).

(16)

Gejala / Tanda

Gejala dan tanda yang timbul berbeda-beda, tergantung pada jenisnya. Adapun gejala dan tanda yang mungkin muncul :

1. Luka atau benjolan di sekitar alat kelamin 2. Gatal atau sakit di sekitar alat kelamin 3. Kehilangan berat badan

4. Diare

5. Nyeri atau terbakar saat buang air kecil 6. Keluarnya nanah kental kuning kehijauan

7. Ujung penis tampak merah dan agak bengkak

8. Keputihan (pada wanita) berwarna kuning kecoklatan 9. Rasa nyeri di rongga pinggul

10. Pendarahan pada vagina setelah hubungan seksual

(17)

Kelenjar Bartholin yang mengalami infeksi disebut ‘bartholinitis’

Gejala Infeksi :

1. rubor (kemerahan) 2. kalor (panas)

3. dolor (rasa sakit)

4. Rubor

5. Fungsio Laesa

(18)

Dolor

Dolor adalah rasa nyeri, nyeri akan terasa pada jaringan yang mengalami infeksi. Ini terjadi karena sel yang mengalami infeksi bereaksi mengeluarkan zat tertentu sehingga

menimbulkan nyeri

Kalor

Kalor adalah rasa panas, pada daerah yang mengalami infeksi akan terasa panas. Ini terjadi karena tubuh mengkompensasi aliran darah lebih banyak ke area yang mengalami infeksi untuk mengirim lebih banyak antibody dalam memerangi antigen atau penyebab infeksi.

Tumor

Tumor dalam kontek gejala infeksi bukanlah sel kanker seperti yang umum dibicarakan tidak boleh tapi pembengkakan. Pada area yang mengalami infeksi akan mengalami

pembengkakan karena peningkatan permeabilitas sel dan peningkatan aliran darah.

Rubor

Rubor adalah kemerahan, ini terjadi pada area yang mengalami infeksi karena peningkatan aliran darah ke area tersebut sehingga menimbulkan warna kemerahan.

Fungsio Laesa

Fungsio laesa adalah perubahan fungsi dari jaringan yang mengalami infeksi. Contohnya jika

(19)

Etiologi IMS

a. Bakteri (gonore, sifilis, klamidia) b. Parasit (trikomoniasis)

c. Virus (human papillomavirus (HPV), herpes genital, HIV)

Infeksi di atas juga dapat ditularkan tanpa hubungan seksual, seperti dari ibu ke bayi selama kehamilan atau persalinan, atau melalui transfusi darah atau pemakaian jarum suntik secara bergantian.

(20)

Diagnosis IMS

Pemeriksaan yang biasanya dianjurkan untuk diagnosis penyakit menular seksual meliputi :

1. Pemeriksaan fisik

2. Pemeriksaan laboratorium, sitologi : darah, urin, dan cairan tubuh lainnya

(21)

Pengobatan IMS

Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri, umumnya lebih mudah untuk diobati. Infeksi virus dapat dirawat, namun tidak selalu dapat disembuhkan.

Pada wanita hamil dan memiliki penyakit menular seksual, pengobatan yang tepat dapat mencegah atau mengurangi risiko penularan infeksi pada bayi. Pengobatan biasanya diberikan tergantung pada infeksinya, yang diantaranya meliputi antibiotik dan antivirus.

(22)

Pencegahan IMS

Beberapa upaya untuk menghindari atau

mengurangi risiko penyakit menular seksual, antara lain :

a. Setia dengan pasangan atau hindari seks bebas

b. Pastikan jarum suntik yang akan dipakai steril c. Menjaga kebersihan dan kesehatan organ

intim

(23)

Komplikasi

Kemandulan

Kecacatan

Gangguan kehamilan

Kanker

(24)
(25)

1. Etiologi: virus papiloma tipe 16 dan 18

2. Terdapat pada bentuk kecil dan besar, sendirian atau berkelompok

3. Lokasinya: pada bagian vulva,perineum. Perianal, vagina, dan serviks uteri

4. Penanganan: kondiloma kecil dibersihkan dengan larutan pedofilin 10% dalam gliserin atau alkohol . Kutil besar diangkat melalui laser, krioterapi (pembekuan) atau pembedahan dengan bius lokal. 5. Komplikasi: kanker serviks. Utk itu Pemeriksaan

pap smear rutin

(26)
(27)

1. etiologi: Virus Herpes tipe 2

2. Tampak sejumlah vesikel di labia mayora dan minora dan klitoris.

3. Gatal dan panas

4. Sering timbul ulkus kecil

5. Diagnosis dengan tes serologi 6. Terapi; acyclovir

(28)
(29)

1. Penyebab : bakteri Nisseria Gonococcus 2. Rasa gatal panas

3. Sakit saat kencing

4. Keluar nanah kadang bercampur darah 5. Ujung kemaluan merah bengkak

6. Wanita: keputuhan seperti nanah 7. Nyeri punggung

8. tertular pertama kali karena kontak dengan orang yang terinfeksi saat melakukan hubungan seksual melalui

vagina, oral, anus

9. Gonore dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya selama proses kelahiran

10.Tx Antibiotika, pada bayi konjungtivitis: garamicin tetes mata

(30)

2. FLUOR ALBUS / LEUKOREA/ KEPUTIHAN

1. Leukorea Fisiologik dan patologik 2. Leukorea Fisiologik:

a. Tidak gatal, tidak berbau

b. Ditemukan pada BBL sampai umur 10 hari , sbg pengaruh estrogen

c. Waktu disekitar menarche

(31)

Fluor Albus Patologi

1. karena bakteri : Kasus yang paling umum termasuk pada wanita yang belum pernah melakukan sex . Ciri-cirinya :

Cairan yang keluar dari vagina lebih banyak dari

Terapi: Metronidazole 2x 500mg per oral selama 7 hari ,

klindamisin 2x300mg peroral selama 7 hari

(32)

2. Fluor Albus karena jamur

Misal : Kandidiasis penyebab jamur candida albicanCiri-cirinya :

Muncul rasa gatal atau nyeri pada vagina atau vulva (alat kelamin bagian luar)

Cairan vagina lebih kental , menggumpal, keruh seperti kejuDysuria (Nyeri berkemih), Sulit buang air kecil

Kemerahan dan bengkak di alat kelamin bagian luar

Pengobatan :

- nystatin 100.000 IU tablet per vaginal setiap hari selama 14 hari atau

(33)
(34)

b. Keputihan karena parasit

1.Infeksi disebabkan parasit Trikomonas Vaginalis (trikomoniasis)

2. Ciri-cirinya :

Cairan vagina encer, berbusa dalam jumlah banyak, warna kuning kehijauan, dan berbau sekali, terkadang vagina bengkak

Rasa sakit pada vagina, gatal seperti terbakar

Sakit saat kencing, urethritis ringan, disuria dan sering kencing, sakit ketika melakukan sex

Pengobatan tidak hanya dilakukan terhadap

(35)

4. Terapi keputihan karena parasis trikomoniasis:

Metronodazole 2x 500mg per oral selama 7

hari,

Flagyl per vagina/ suppositoria,

 Pengobatan dengan suami

 Selama pengobatan tidak berhubungan seksual

(36)

SIFILIS

disebabkan bakteri Treponema Pallidum

Ditularkan lewat berhubungan seksual atau kontak

langsung dengan luka yang mengandung bakteri treponema

akan muncul luka primer ( ulkus durum) dlm waktu 1-5

minggu

Menyebar seluruh tubuh lewat aliran darah Pada ibu hamil Dapat menyebabkan

abortus,persalinan prematur,gangguan janin,

gangguan plasenta, gangguan hati dan kematian janin.

(37)

Gejala Sifilis

Stadium Gejala

Primer Terdapat Ulkus Durum (yaitu biasanya soliter, dasar bersih, batas tegas, tidak

nyeri) yang dapat sembuh sendiri dalam 2-8 minggu

Sekunder Ruam seluruh tubuh, tidak nyeri, tidak gatal, yang timbul 4-10 minggu setelah ulkus durum muncul, kondiloma lata, lesi mukokutan, dan limfadenopati

menyeluruh

Laten Tidak memiliki tanda gejala klinis,

(38)

Pemeriksaan: VDRL (Veneral Disease Research

Laboratory ) , RPR (Rapid Plasma Reagin)

 Faktor resiko terkena : Berganti pasangan,

hubungan seksual tidak terlindungi, HIV/ AIDS

(39)

PROGRAM PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)

1 Pengobatan IMS

a. Advokasi

b. Meningkatkan KIE Pencegahan IMS, Pemeriksaan IMS dan pengobatan secara dini

c. Pendidikan dan latihan bagi petugas kesehatan dalam tatalaksana penderita IMS.

d. Mengembangkan Klinik IMS di lokasi/ lokalisasI penjaja seks.

e. Pemeriksaan IMS berkala kepada para PSK dan

pramuria di lokasi,lokalisasi, BAR, Karaoke, Panti Pijat.

(40)

Pemeriksaan HIV

a) Pemeriksaan Darah

b) Program PMTCT; Prevention Mother to Child Transmission )

adalah Program layanan Pencegahan Penularan dari Ibu ke Janin

(41)

2 Peningkatan Gaya Hidup Sehat

a. Meningkatkan derajat pendidikan dasar dari anak, pemuda dan remaja khususnya anak perempuan.

b. KIE di sekolah dan tempat kerja termasuk life Skill Education. Perlindungan dan KIE kepada keluarga dan kelompok penduduk yang menghadapi masalah sosial.

(42)

3) Promosi dan distribusi Kondom, melakukan social marketing, dan

meningkatkan akses kondom kepada PSK dan pelanggannya.

a.Melakukan social–marketing dan

meningkatkan akses kondom kepada PSK dan pelanggannya

b.Meningkatkan ketersediaan kondom,

memperluas jaring distribusinya melalui swasta, LSM dan Pemerintah.

c.Meningkatkan KIE tentang manfaat

penggunaan kondom

(43)

4) Promosi Perilaku Seksual Aman

a. Advokasi pada decision maker

b. Mengembangkan proyek – proyek panduan penggunaan kondom 100%.

c. Melaksanakan KIE secara sistematis dan

bijaksana tentang penggunaan kondom dan hubungan seksual non – penetratif.

d. Melaksanakan kegiatan pemeriksaan dan pengobatan IMS pada kelompok berisiko.

(44)
(45)

Aborsi

Aborsi (bahasa Latin: abortus) adalah berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin.

Dalam ilmu kebidanan, istilah-istilah ini digunakan untuk membedakan aborsi:

A. Spontaneous abortion: gugur kandungan yang disebabkan oleh trauma kecelakaan atau sebab-sebab alami.

B. Induced abortion/ Provokatus : pengguguran kandungan yang disengaja. Termasuk di dalamnya adalah: .

Dalam bahasa sehari-hari, istilah "keguguran/ Abortus" biasanya digunakan untuk spontaneous abortion, sementara "aborsi" digunakan untuk induced abortion.

(46)
(47)

Abortus Provokatus

Medisinalis/Artificialis/

Therapeuticus

abortus yang dilakukan dengan disertai Indikasi medik. Di Indonesia yang dimaksud

dengan indikasi medik adalah demi

menyelamatkan nyawa ibu. Syarat-syaratnya

(48)

Syarat dilakukan abortus medicinalis

:

1. Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukannya (yaitu seorang

dokter ahli kebidanan dan penyakit kandungan) sesuai dengan tanggung jawab profesi

2. Harus meminta pertimbangan tim ahli (ahli medis lain, agama, hukum, psikologi).

3. Harus ada persetujuan tertulis dari penderita atau suaminya atau keluarga terdekat.

4. Dilakukan di sarana kesehatan yang memiliki

tenaga/peralatan yang memadai, yang ditunjuk oleh pemerintah.

(49)

Penyebab dari segi Maternal

1. Infeksi Akut

virus, misalnya cacar, rubella, hepatitis.Infeksi,bakteri misalnya streptokokusParasit misalnya malaria.

2. Penyakit kronis:

Hipertensi ,diabetes, anemia berat, penyakit jantung,

toxemia gravidarum

3. inkompetensia serviks, Radang pelvis kronis, endometrtis, Retroversi kronis

(50)

Abortus Provokatus Kriminalis

aborsi yang sengaja dilakukan tanpa

adanya indikasi medik (ilegal). Biasanya

pengguguran

dilakukan

dengan

(51)

Akibat Abortus Provokatus KriminaliS

Komplikasi medis yang dapat timbul pada ibu 1. Robekan rahim (Perforasi uterus)

2. Luka / robekan pada serviks

3. Pelekatan pada rongga rahim (kavum uteri ) 4. Perdarahan

5. Infeksi

Komplikasi yang dapat timbul pada Janin: 6. Bayi cacat

7. Meninggal

(52)
(53)

Ada 2 macam resiko kesehatan terhadap

wanita yang melakukan aborsi:

1. Resiko kesehatan dan keselamatan

secara fisik

2. Resiko gangguan psikologis

(54)

Resiko kesehatan dan keselamatan fisik

1. Kematian mendadak karena pendarahan hebat 2. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal

3. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan 4. Rahim yang sobek (Uterine Perforation)

5. Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya

6. Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita)

7. Kanker indung telur (Ovarian Cancer) 8. Kanker leher rahim (Cervical Cancer) 9. Kanker hati (Liver Cancer)

10.Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya

(55)

Resiko Psikologis, Post-Abortion Syndrome

1. Kehilangan harga diri 2. Berteriak-teriak histeris

3. Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi 4. Ingin melakukan bunuh diri

5. Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang 6. Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual

(56)
(57)

1. Manual vakum

Bedah aborsi ini dilakukan di awal kehamilan hingga usia 7 minggu setelah periode menstruasi terakhir.

Prosedur ini menggunakan tabung tipis dan panjang yang dimasukkan ke dalam rahim. Jarum suntik yang melekat pada tabung akan menyedot embrio keluar.

(58)

2. Metode kuret (Curettase)

Prosedur ini adalah yang paling umum, biasanya untuk usia

6-14 minggu.

Karena bayi sudah lebih besar, maka dokter harus

melakukan peregangan pada leher rahim dengan menggunakan batang besi.

Setelah serviks terbuka, dokter akan memasukan tabung

plastik keras ke dalam rahim yang dihubungan dengan mesin penghisap.

Maka janin akan terisap keluar dari rahim, setelahnya

(59)

3. Pelebaran dan evakuasi

Prosedur aborsi ini dilakukan saat memasuki

usia trimester kedua kehamilan.

Dalam proses ini serviks akan dibuka lebih

lebar, setelah terbuka maka dokter akan

mengeluarkan janin dengan menggunakan

forsep (tang).

Tengkorak dari janin akan dilumatkan terlebih

dahulu untuk mempermudah proses.

(60)
(61)

4

. Aborsi dengan menggunakan obat

Prosedur ini biasanya dilakukan

saat usia kehamilan 4-7 minggu.

Obat yang diberikan akan

menyebabkan kematian embrio

dan mengeluarkannya dari dalam

rahim. Mis: Misoprostol

(62)

Pengaturan oleh pemerintah Indonesia

Status internasional hukum pengguguran kandungan

Tindakan aborsi menurut Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) di Indonesia dikategorikan sebagai tindakan kriminal Pasal-pasal KUHP yang mengatur hal ini adalah pasal 299, 341, 342, 343, 346, 347, 348, dan 349. Menurut KUHP, aborsi merupakan:

Pengeluaran hasil konsepsi pada setiap stadium perkembangannya sebelum masa kehamilan yang lengkap tercapai (38-40 minggu).

(63)

isi Pasal 75 dan Pasal 76 UU Kesehatan.

Pasal 75

(1) Setiap orang dilarang melakukan aborsi.

(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikecualikan berdasarkan:

a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik yang mengancam nyawa ibudan/atau janin, yang menderita penyakit genetic berat dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandungan; atau

b. kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis bagi korban perkosaan.

(3) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat dilakukan setelah melalui konseling dan/atau penasehatan pra tindakan dan diakhiri dengan konseling pasca tindakan yang dilakukan oleh konselor yang

kompeten dan berwenang.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi kedaruratan medis dan perkosaan, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan

Pemerintah.

(64)

Dari Pasal 75 di atas, maka jelas bahwa pada hakekatnya aborsi dilarang dilakukan

oleh siapapun. Namun demikian, untuk keadaan-keadaan tertentu aborsi diperbolehkan sebagaimana dijelaskan dalam ayat (2),

Pasal 76

Aborsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 hanya dapat dilakukan:

a. sebelum kehamilan berumur 6 (enam) minggu dihitung darihari pertama haid terakhir, kecuali dalam hal kedaruratan medis;

b. oleh tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan kewenangan yang memiliki sertifikat yang ditetapkan oleh menteri;

c. dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan; d. dengan izin suami, kecuali korban perkosaan; dan

e. penyedia layanan kesehatan yang memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Menteri.

(65)

INFERTILITAS

(66)

Etiologi/ Penyebab:

1. Masalah pada Suami

(67)

Pemeriksaan Masalah infertil

1. Analisis Sperma: kekentalan, volume,ph,dll

2. Masalah serviks : sumbatan serviks, lendir abnormal) mempengaruhi PH vagina,cacat bawaan (atresia),

polip dll

3. Masalah vagina;(Trikomonas dan candidiasis 4. Masalah Uterus (rahim)/; mioma, polip,

endometriosis (mengganggu implantasi) 5. Masalah Tuba falopii

6. Masalah Ovarium: gangguan Ovulasi— Hipotalamus---Amenorea

(68)

Pengobatan

1. Untuk Mengembalikan Kesuburan: Suplemen kesuburan (berisi Vitamin B complect,Vitamin A&E Antioksidan, Asam Folat , Herbal (Ginseng,Ginggo Biloba dll)

(69)

infertilitas

Penyebab paling umum dari ketidaksuburan laki-laki meliputi:

a. jumlah sperma, kemampuan sperma bergerak (motilitas) atau kemampuan untuk membuahi sel telur.

b. produksi sperma yang abnormal karena berbagai hal, seperti testis tidak turun, cacat genetik atau infeksiberulang

c. ada masalah dengan pengiriman sperma karena masalah seksual, seperti ejakulasi dini atau hubungan seksual yang menyakitkan (dispareunia), atau masalah struktural, seperti penyumbatan bagian dari testis yang berisi sperma

(epididimis).

d. faktor gaya hidup yang tidak sehat, seperti gizi buruk, obesitas, penggunaan alkohol, tembakau, dan obat-obatan. e. faktor lingkungan tertentu, seperti pestisida dan bahan kimia

lainnya.

(70)

a. kerusakan yang terkait dengan kanker dan pengobatannya.

b. radiasi dan kemoterapi untuk kanker

c. usia. Semakin tua usia seseorang maka kesuburan juga menjadi berkurang.

Sedangkan penyebab paling umum dari ketidaksuburan wanita meliputi:

d. kerusakan tuba falopii atau penyumbatan, yang biasanya dihasilkan dari radang tuba fallopi (salpingitis).

e. Chlamydia, infeksi menular seksual, adalah penyebab yang paling sering dijumpai.

(71)

PENYAKIT RADANG PANGGUL

PELVIC INFLAMATORI DISEASE (PID)

(72)

Infeksi Alat

Rendah Dari: vulva, Vagina Dari: vulva, Vagina CerviksCerviks

Infeksi Tinggi

Infeksi Tinggi

Dari: Uterus, Tuba, Ovarium, Parametrium, peritoneum

(perut),golongan ini biasa disebut “Penyakit Radang

Dari: Uterus, Tuba, Ovarium, Parametrium, peritoneum

(73)

PELVIC INFLAMATORY DISEASE (PID)

Termasuk:

a. Endometriosis b. Metritis

c. Parametritis

d. Salpingitis dan Ooophoritis biasa disebut “ adnexitis”

e. Pelveoperitonitis

(74)

 Disebabkan karena naiknya infeksi yang berada

di genital bawah

Sering terkena pada tuba falopii dan merambat

ke ovarium, ke peritoneum

Radang akut disebabkan : ‘GO’ Gonorrhoe 60%,

bakteri lain seperti streptococcus, stapilococcus

Naiknya infeksi dipermudah oleh:

- Menstruasi

(75)

Tuba falopii (Salpingitis)

Ovarium (Ooophoritis)

Rahim (Endometritis,

Myometritis,) Adnexitis

Penyebaran Infeksi Radang Panggul

(76)

Berturut-turut terjadi:

Endometrisis

Salpingitis, adnexitis yang dapat menimbulkan infertilitas & kehamilan ektopik

(diluar kandungan)

Pelveoperitonitis ;

(77)

1. ENDOMETRITIS

a. Endometritis Akut

Radang pada lapisan rahim endometrium Sebab :

- paling sering infeksi gonorrhea yg menjalar - infeksi abortus : curret(kerokan)

- partus dan postpartus (persalinan) akibat luka

Gejala: Demam tinggi, keputihan bau, bernanah,

uterus nyeri tekan

Penaganan: Uterotonika, Istirahat antibiotika

(78)

b. Endometritis Kronik

Gejala: fluor albus bau, Kelaianan haid

metrorrhagia dan menorrhagi

ditemukan pada: TBC, sisa-sisa abortus &

partus , polip uteri, tumor ganas

Penanganan: antibiotika , pembedahan bila

(79)

2. Myometritis

Infeksi pada lapisan myiometrium uterusLanjutan dari infeksi endometrisis

Gejala dan terapi seperti endometritis

(80)

3. Adnexitis

(Salpingitis –Oopporitis)

Salpingitis menjalar ke ovarium hingga juga terjadi

pada oophoritis.

Salpingitis & oopohoritis diberi nama adnexitis.

Radang tuba falopii dan ovarium yg terjadi

bersamaan

Penyebab: Gonorrhea menjalar, infeksi postpartum

&postabortus, bakteriTubercolosis, ada luka Curret, pemasangan IUD dsb

(81)

Gejala

Demam tinggi, menggigil

Nyeri perut bagian bawah kiri & kanan

Mual muntah :bila penyebaran peritoneumPemeriksaan dalam: Nyeri goyang portio,

pembengkakan tuba

Menorrhagia dan dysminorhea sekunder

Bila nanah masuk peritonieum mjd peritonitisPerdarahan pada cavum douglas

(82)

Penanganan:

Antibiotik spectrum luasAnalgesik

Istirahat

(83)

4. Pelvioperitonitis

Pelvio=pelvic=panggul

Peritoneum=rongga perut

Infeksi ini sering bersamaan dengan adnexitis

(ovarium & tuba), uterus, usus, halus,

Diikuti perlekatan

Gejala: demam, rasa nyeri hebat,mual,

gerakan menimbulkan nyeri,, teraba tumor di belakang uterus,tumor menonjol ke vagina

Terapi: seperti Adexitis, bila abses pada cavum

douglas dilakukan penyedotan cairan

(84)

Cavum Douglas berisi nanah & bekuan

darah

Peritoneum (Rongga Perut)

(85)

TERAPI SULIH HORMON

HORMONE REPLACEMENT THERAPY (HRT)

(86)

 HRT Adalah perawatan medis yang

menghilangkan gejala-gejala pada wanita selama dan sesudah menopause

Klimakterium : masa yang bermula dari akhir

tahap reproduksi, terjadi pada wanita berumur 45-65 tahun

 Menopause; Berhentinya haid pada seorang

wanita

Premenopause: kurun waktu 4- 5 tahun

sebelum menopause

Pascamenopause : kurun waktu 3-5 tahun

(87)

Etiologi Menopause

Berhentinya Haid dikarenakan menurunnya

fungsi ovarium

Sehingga terjadi penurunan estrogen

Meningkatnya hormon gonadotropin

Penurunan estrogen

menyebabkan:Gangguan

neurovegetatif,gang. Psikis, Gang.Somatik, Gang. Siklus haid

(88)

Gangguan Neurovegetatif diantaranya: Gejolak panas (Hot Flushes)

Keringat banyakKedinginan

Sakit kepalaBising telingaGangguan tensi

Berdebar-debar

(89)

Gang. Psikis

Mudah tersinggung

DepresiKelelahan

Semangat Kurang

Susah tidur

(90)

Gangguan Somatik, meliputi

Gang. Haid : Amenorea (tidak haid)Inkontinensia urin

Dysuria

OsteoporosisArtritis

Atrofi kulit

(91)

Penanganan:

Psikoterapi

Peningkatan kualitas hidup

Pengaturan diet (Gizi, kalsium, Vitamin d dll)Terapi Hormonal

(92)

Terapi Hormonal

Pemberian terapi hormonal estrogenCara pemberian:

- Premenopause: sudah ada keluhan, masih haid

Tablet Estrogen dari hari ke5 hingga ke 25 siklus haid, kemudian progesteron hari 26 hingga ke 30 siklus haid

(93)

Pada ibu menopause dan pascamenopause

- sudah tidak haid, ada keluhan

- Estrogen dosis rendah selama 21 hari

- Pemberian progesteron dosis kecil untuk menyeimbangkan hormon

- Bila estrogen dalam tubuh terlalu tinggi menyebabkan resiko kanker

(94)

Kontraindikasi estrogen

Estrogen tidak boleh diberikan pada:

- Riwayat Kanker - penyakit ginjal - penyakit hati

- tromboplebitis, -vasises berat

(95)

Syarat pemberian estrogen :

Tensi normal tidak tinggi

Pemeriksaan sitologi , papamear normalTidak ada varises di ekstremitas bawahUterus normal

Tidak terlalu gemukKelenjar tiroid normal

kadar HB, kolesterol, Kalsium, Trigliserida,

fungsi hati (SGOT&SGPT) normal

Bila ada Nyeri dada, Hipertensi, Diabetes perlu

dikonsultasikan ke Dr spesialis

(96)

Terapi hormon untuk Gangguan Haid

Hipermenorea , Menorragia

Bila ibu mengalami haid darah banayk,

dengan waktu lama lebih dari 7 hari maka diberikan terapi hormon

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Tingkat Pengetahuan Mengenai Infeksi Menular Seksual (IMS) Dan Perilaku Kesehatan Dengan Timbulnya Infeksi Menular Seksual Pada Komunitas Gay Gessang Surakarta.

Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual 2011 | 11 Penatalaksanaan pasien IMS yang efektif, tidak terbatas hanya pada pengobatan antimikroba untuk memperoleh

IMS (infeksi menular seksual) adalah merupakan satu infeksi saluran reproduksi (ISR) yang cara penularan utamanya adalah melalui hubungan kelamin tetapi dapat juga

Berdasarkan hasil penelitian tentang Risiko Ter- jadinya Ketuban Pecah Dini Pada Ibu Hamil Dengan Infeksi Menular Seksual diperoleh simpulan sebagai berikut: Proporsi kejadian

Usia wanita, status ekonomi, pernah mendengar Infeksi Menular Seksual, dan perilaku berisiko suami merupakan variabel-variabel yang mempengaruhi kejadian Infeksi

Selain pencegahan diatas, pencegahan infeksi menular seksual juga dapat dilakukan dengan mencegah masuknya transfusi darah yang belum diperiksa kebersihannya dari

Penanganan infeksi menular seksual (Daili, 2007) secara komprehensif mencakup diagnosa yang tepat, pengobatan yang efektif, pemberian konseling kepada pasien dalam rangka

Selain pencegahan diatas, pencegahan infeksi menular seksual juga dapat dilakukan dengan mencegah masuknya transfusi darah yang belum diperiksa kebersihannya dari