• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KONFIGURASI POLITIK MASA PEMERINTAHAN MEGAWATI 2001 – 2004 1 Konfigurasi Politik Megawati - Bisnis dan Politik (Suatu Studi terhadap Politik Pergulaan Masa Pemerintahan Megawati 2001 – 2004)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II KONFIGURASI POLITIK MASA PEMERINTAHAN MEGAWATI 2001 – 2004 1 Konfigurasi Politik Megawati - Bisnis dan Politik (Suatu Studi terhadap Politik Pergulaan Masa Pemerintahan Megawati 2001 – 2004)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KONFIGURASI POLITIK MASA PEMERINTAHAN MEGAWATI 2001 – 2004

1 Konfigurasi Politik Megawati

Konfigurasi politik, menurut Dr. Moh. Mahfud MD, SH, mengandung arti sebagai susunan atau konstelasi kekuatan politik yang secara dikotomis dibagi

atas dua konsep yang bertentangan secara diametral, yaitu konfigurasi politik

demokratis dan konfigurasi politik otoriter.44Konsep demokratis atau otoriter diidentifikasi berdasarkan tiga indikator, yaitu sistem kepartaian, peranan badan

perwakilan, dan peranan eksekutif.Konsep-konsep tersebut akan dijelaskan seperti

di bawah ini:45

Eksekutif sering disebut juga dengan badan pemerintahan penyelenggara

pemerintahan yang tertinggi. Kekuasaan eksekutif dipegang oleh badan a. Konfigurasi Politik Demokratis adalah konfigurasi yang membuka

peluang bagi berperannya potensi rakyat secara maksimal untuk turut aktif

menentukan kebijakan Negara. Dengan demikian pemerintah lebih merupakan

“komite” yang harus melaksanakan kehendak masyarakatnya, yang dirumuskan

secara demokratis, badan perwakilan rakyat dan parpol berfungsi secara

proporsional dan lebih menentukan dalam membuat kebijakan.

b. Konfigurasi Politik Otoriter adalah konfigurasi yang menempatkan

posisi pemerintah yang saangat dominan dalam penentuan dan pelaksanaan

kebijakan Negara, sehingga potensi dan aspirasi masyarakat tidak teragregasi dan

terartikulasi secara proporsional. Dan juga badan perwakilan dan parpol tidak

berfungsi dengan baik dan lebih merupakan alat justifikasi atas kehendak

pemerintah.

1.1Eksekutif/ Presiden

44

Mahfud MD, Pergulatan Politik dan Hukum di Indonesia, Yogyakarta: Gama media, 1999, hal. 6 - 7

45

(2)

eksekutif. Di negara-negara demokratis badan eksekutif biasanya terdiri atas

kepala negara seperti presiden.46

Pada masa pemerintahan Megawati, presiden merupakan kepala negara

sekaligus sebagai kepala pemerintahan yang bertanggung jawab terhadap jalan

nya suatu pemerintahan. Dalam hal kebijakan presiden berhak untuk menolak Presiden memegang kekuasaan pemerintahan (eksekutif) berdasarkan

konstitusi. Dalam melakukan tugas tersebut, presiden dibantu wakil presiden.

Presiden juga berhak mengajukan rancangan Undang-undang kepada DPR.

Selain itu, Presiden juga memiliki kewenangan untuk menetapkan peraturan

pemerintah untuk menjalankan Undang-undang.Presiden dan Wakil Presiden

Indonesia tidak dipilih dan diangkat oleh MPR melainkan langsung dipilih oleh

rakyat dalam Pemilu. Presiden dan Wakil Presiden diusulkan partai politik atau

gabungan partai politik sebelum Pemilu. Setelah terpilih, periode masa jabatan

Presiden adalah 5 tahun, dan setelah itu, ia berhak terpilih kembali hanya untuk

1 lagi periode.

Presiden dengan persetujuan DPR dapat menyatakan perang, membuat

perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain. Dalam membuat perjanjian

internasional lainnya yang menimbulkan akibat yang luas dan mendasar bagi

kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara, dan atau

mengharuskan perubahan atau pembentukan undang-undang harus dengan

persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.

Presiden juga memiliki kewenangan meyatakan keadaan bahaya.

Syarat-syarat dan akibat dari keadaan bahaya ditetapkan dengan

undang-undang.Gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya juga diberikan

Presiden kepada individu maupun kelompok yang diatur dengan

undang-undang. Dalam melakukan tugasnya, Presiden dapat membentuk suatu dewan

pertimbangan untuk memberikan nasehat dan pertimbangan kepadanya, dan ini

diatur dengan undang-undang.

46

(3)

atau mensahkan kebijakan yang telah diajukan oleh DPR tetapi dengan melihat

apakah kebijakan tersebut sangat penting atau masih bisa ditunda dulu.

1.2 DPR ( Dewan Perwakilan Rakyat)

Dewan Perwakilan Rakyat (seterusnya disingkat DPR) adalah suatu

struktur legislatif yang punya kewenangan membentuk undang-undang. Dalam

membentuk undang-undang tersebut, DPR harus melakukan pembahasan serta

persetujuan bersama Presiden.47

Dalam skema sistem politik David Easton, DPR bekedudukan hampir di

setiap lini: (1) Dalam lini input, DPR merespon kepentingan masyarakat

melakukan mekanisme pengaduan harian; (2) Dalam lini konversi DPR

bersama pemerintah bernegosiasi bagaimana kepentingan masyarakat

diakomodir; dan (3) Dalam lini output DPR mengeluarkan Undang-undang

yang merupakan kebijakan negara yang harus dijalankan lembaga

kepresidenan. Lebih lanjut, Almond telah merinci aneka fungsi yang dimaksud

skema sistem politik Easton. Dalam konteks pemikiran Almond, maka DPR Fungsi-fungsi yang melekat pada DPR adalah:

(1) fungsi anggaran; (2) fungsi legislasi; dan (3) fungsi pengawasan. Dalam

menjalankan fungsi-fungsi tersebut, setiap anggota DPR memiliki hak

interpelasi, hak angket, hak menyatakan pendapat, hak mengajukan pertanyaan,

hak menyampaikan usul, dan hak imunitas.Anggota DPR seluruhnya dipilih

lewat pemilihan umum dan setiap calonnya berasal dari partai-partai politik.

DPR merupakan sebuah lembaga yang menjalankan fungsi perwakilan

politik (political representative) karena fungsi legislatif berpusat di tangan

DPR. Anggotanya terdiri atas wakil-wakil partai politik. Anggota DPR melihat

segala masalah dari kacamata politik. Melalui lembaga ini, masyarakat di suatu

negara diwakili kepentingan politiknya dalam tata kelola negara sehari-hari.

Kualitas akomodasi kepentingan itu bergantung pada kualitas anggota dewan

yang dimiliki.

47

(4)

adalah struktur yang menjalankan fungsi-fungsi input (agregasi kepentingan,

komunikasi politik) dan fungsi output yaitu legislasi.48

Di DPR, para anggota dewan tergabung ke dalam fraksi-fraksi. Fraksi

adalah pengelompokan anggota dewan berdasarkan konfigurasi partai politik Dalam kekuasaannya

sebagai legislator, DPR berhadapan dengan Presiden dan DPD. Harus ada

kerjasama harmonis antara ketiga institusi ini, kendati kekuasaan legislatif

tetap ada di tangan DPR.

DPR memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan.

Fungsi legislasi adalah fungsi membentuk undang-undang bersama dengan

Presiden. Fungsi anggaran adalah menetapkan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara bersama Presiden. Fungsi pengawasan adalah mengawasi

jalannya pemberlakuan suatu undang-undang oleh DPR berikut aktivitas yang

dijalankan Presiden.Untuk melaksakan fungsi-fungsinya, DPR memiliki

serangkaian hak.

Selain punya hak, anggota DPR juga punya kewajiban yang harus ia

penuhi selama masa jabatannya (5 tahun). Kewajiban-kewajiban tersebut

adalah: (1) Mengamalkan Pancasila; (2) Melaksanakan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menaati segala peraturan

perundang-undangan; (3) Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam

penyelenggaraan pemerintahan; (4) Mempertahankan dan memelihara

kerukunan nasional dan keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia; (5)

memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat; (6) Menyerap,

menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat; (7)

Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan

golongan; (8) Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis

kepada pemilih dan daerah pemilihannya; (9) Menaati kode etik dan Peraturan

Tata Tertib DPR; dan (10) Menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja

dengan lembaga yang terkait.

48

(5)

hasil Pemilihan Umum. Fraksi ini bersifat mandiri serta terbentuk dalam

rangka optimalisasi dan pengefektivitasan pelaksanaan tugas, wewenang, hak

dan kewajiban DPR. Fraksi mempunyai anggota sekurang-kurangnya 13 orang.

Fraksi dapat juga dibentuk oleh gabungan anggota dari dua atau lebih partai

politik hasil Pemilihan Umum yang kurang dari 13 orang atau dapat bergabung

dengan Fraksi lain. Setiap anggota dewan harus menjadi anggota salah satu

Fraksi. Pimpinan Fraksi ditetapkan oleh anggota Fraksinya masing-masing.

Tugas utama fraksi adalah mengkoordinasi kegiatan anggota dalam

melaksanakan tugas dan wewenang mereka selaku anggota dewan. Fraksi juga

bertugas meningkatkan kemampuan, disiplin, efektivitas, dan efisiensi kerja

para anggota dalam melaksanakan tugas, dan tugas ini tercermin dalam setiap

kegiatan DPR. DPR juga menyediakan sarana dan anggaran guna kelancaran

pelaksanaan tugas Fraksi menurut perimbangan jumlah anggota tiap-tiap

Fraksi.Untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya, DPR membentuk Alat

Kelengkapan DPR yang terdiri atas: (1) Pimpinan DPR; (2) Badan

Musyawarah; (3) Komisi; (4) Badan Legislasi; (5) Panitia Anggaran; (6) Badan

Urusan Rumah Tangga; (7) Badan Kerja Sama Antar-Parlemen; (8) Badan

Kehormatan; dan (9) Panitia Khusus.

Pada saat masa pemerintahan Megawati dalam hal kebijakan, DPR

menyampaikan aspirasi dari masyarakat yang dituangkan dalam bentuk

rancangan kebijakan dan mengajukannya kepada presiden untuk disahkan

menjadi sebuah kebijakan yang baru.

1.3 Partai Politik

Partai politik adalah kelompok yang terorganisir yang

anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan

kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut

kedudukan politik biasanya dengan cara konstitusional untuk melaksanakan

(6)

menjembatani elit-elit politik dalam upaya mencapai kekuasaan politik dalam

suatu negara yang bercirikan mandiri dalam hal finansial, memiliki platform

atau haluan politik tersendiri, mengusung kepentingan-kepentingan kelompok

dalam urusan politik, dan turut menyumbang political development sebagai

suprastruktur politik.

Dalam rangka memahami Partai Politik sebagai salah satu komponen

Infra Struktur Politik dalam negara, berikut beberapa pengertian mengenai

Partai Politik49

1. Carl J. Friedrich: Partai Politik adalah sekelompok manusia yang

terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan

penguasan pemerintah bagi pemimpin Partainya, dan berdasarkan

penguasan ini memberikan kepada anggota Partainya kemanfaatan yang

bersifat ideal maupun materil. , yakni:

2. R.H. Soltou: Partai Politik adalah sekelompok warga negara yang sedikit

banyaknya terorganisir, yang bertindak sebagai satukesatuan politik, yang

dengan memanfaatkan kekuasan memilih, bertujuan menguasai

pemerintah dan melaksanakan kebijakan umum mereka.

3. Sigmund Neumann: Partai Politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis

Politik yang berusaha untuk menguasai kekuasan pemerintah serta

merebut dukungan rakyat atas dasar persaingan melawan

golongan-golongan lain yang tidak sepaham.

4. Miriam Budiardjo: Partai Politik adalah suatu kelompok yang terorganisir

yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita

yang sama dengan tujuan memperoleh kekuasaan politik dan merebut

kedudukan politik (biasanya), dengan cara konstitusional guna

melak-sanakan kebijakan-kebijakan mereka.

49

(7)

Sebagai sebuah organisasi, partai politik mempunyai beberapa fungsi,

yaitu:

a) Sebagai sarana komunikasi politik

Partai politik dalam menjalankan fungsinya sebagai komunikasi

politik, harus mampu mengagregasi dan artikulasi pendapat dan

aspirasi dari seseorang atau kelompok untuk kemudian

merumuskannya menjadi usul kebijakan. usul kebijakan ini

disampaikan kepada presiden melalui DPR agar dijadikan kebijakan

publik.

b) Sebagai sarana sosialisasi politik

Partai politik berfungsi mensosialisasikan nilai-nilai politik melalui

berbagai cara yaitu pendidikan kader, ceramah, penataran, dan media

massa.

c) Sebagai sarana rekrutmen politik

Partai politik membutuhkan kader-kader agar suatu partai tetap

berkembang. Karena hal tersebut maka partai politik melakukan

penjaringan dengan cara kontak pribadi atau ajakan.

d) Sebagai sarana pengatur konflik

Partai politik harus mampu membantu mengatasi konflik yang

terjadi di tengah-tengah masyarakat atau meminimalisir akibat

negatifnya.

Partai politik sebagai wadah penampung aspirasi rakyat harus

menyampaikannya kepada presiden sebagai kepala pemerintahan melalui DPR.

Karena DPR adalah orang-orang yang berasal dari partai politik yang berbeda.

Pada masa pemerintahan Megawati konfigurasi politik berjalan dengan cukup

baik walaupun terkadang kebijakan yang dihasilkan dianggap kurang mengena

(8)

2.2 Kebijakan Tentang Pergulaan

Gula merupakan komoditi yang harganya dikontrol oleh pemerintah

sehingga harga yang terjadi sangat tergantung pada kebijakan gula yang ada. Surat

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (SK No.

643/MPP/Kep/9/2002) tentang Tata niaga Impor Gula dimaksudkan untuk

mengatur aktivitas impor gula. Kebijakan ini memberikan kewenangan kepada

importir produsen (IP) untuk mengimpor gula mentah (raw sugar) dan kepada

importir terdaftar (IT) untuk mengimpor gula kristal putih (white sugar). IT yang

diberikan kewenangan tersebut tidak lain adalah perkebunan gula yang memiliki

perolehan bahan baku 75% yang berasal dari petani.

Perusahaan perkebunan yang memenuhi kualifikasi sebagai IT adalah

empat BUMN yang masuk kualifikasi, yaitu PT Perkebunan Nusantara (PTPN)

IX, PTPN X, PTPN XI, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI). Pada sisi

lain, kebijakan ini juga memberikan peluang bagi pengembangan industri gula

rafinasi, yang khusus memutihkan raw sugar impor yang umumnya tidak layak

untuk dikonsumsi secara langsung. Dalam kebijakan ini diatur bahwa raw sugar

dan gula rafinasi yang diimpor oleh importir produsen (IP) hanya dipergunakan

sebagai bahan baku untuk proses produksi pengolahan gula, dan dilarang

diperjualbelikan serta dipindahtangankan.

Menurut kebijakan yang tertuang dalam SK 643 tersebut, pemerintah

hanya memberi ijin PTPN IX, PTPN X, PTPN XI dan PT RNI untuk mengimpor

gula dengan tujuan konsumsi langsung. Namun para pengimpor tersebut

diwajibkan membayar tarif bea masuk (TBM) sebesar Rp 700,- per kg untuk gula

putih dan Rp 500,-/kg untuk gula mentah. Tujuan SK 643 adalah melindungi

industri gula dari banjir gula impor. Dengan penerapan tarif bea masuk (TBM),

maka ditentukan sedemikian rupa sehingga produsen menerima harga di atas

biaya produksinya.

Dengan SK 643 ternyata telah menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.

Tata niaga impor gula yang membatasi jumlah pelaku usaha telah menimbulkan

(9)

lainnya yang kemudian berkembang terkait dengan peraturan ini adalahmasalah

ketidakmampuan importir gula dalam memenuhi kebutuhan impor gula, dimana

sering meleset dari jadwal yang seharusnya. Selain itu adanya kejadian dimana IT

gula yang tidak memiliki kemampuan dari sisi dana dan teknis, menunjuk

Referensi

Dokumen terkait

faktor yang mempengaruhi itu terutama kepada masyarakat. Pemahaman terhadap retribusi bagi masyarakat itu masih rendah, bahkan ada yang tidak tahu bagaimana itu

Komputer adalah salah satu perangkat yang sudah menjadi kebutuhan manusia yang manusia gunakan untuk membantunya dalam menjalankan tugasnya seperti desain,

Sementara di wilayah dataran rendah, sektor non pertanian sebagai sumber utama pendapatan berasal dari kegiatan-kegiatan buruh non pertanian dan kiriman anggota rumah tangga

Kegiatan konsultasi dengan guru pembimbing dimaskudkan agar mahasiswa PPL/ Magang III dapat mendapat bimbingan mengenai kegiatan pada saat praktik mengajar yaitu

Penurunan produksi padi diperkirakan terjadi karena tingkat produktivitas mengalami penurunan sebesar 2,46 kuintal/hektar (-3,98 persen), meskipun terjadi kenaikan pada luas panennya

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Citra digital yang dibandingkan memiliki format true color image; (2) Algoritma shingling digunakan untuk

Dalam kajian Filologi, kata naskah dan manuskrip digunakan secara bergantian dengan pengertian yang sama, yaitu dokumen tulisan tangan kuno... [

Fontos volt számunkra, hogy az egyes feladatokhoz milyen tényezők alapján vá- lasztja ki a megfelelő személyeket, valamint a projektek során véleményeztük, hogy mely