• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Dalam Peningkatan Kinerja Gurudi Sdn Pakintelan 01 Gunungpati Kota Semarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Dalam Peningkatan Kinerja Gurudi Sdn Pakintelan 01 Gunungpati Kota Semarang"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lamp 1: Hasil wawancara

HASIL WAWANCARA KEPALA SEKOLAH

Nama : Sri Hastutik, S.Pd.SD

Jabatan : Kepala Sekolah

Tempat wawancara : SDN Pakintelan 01

Tanggal Wawancara : Sabtu, 16 Nopember 2014

A.Perencanaan supervisi akademik

1.Ya. benar saya menyusun perencanaan untuk

supervisi akademik.

2.Saat awal tahun pelajaran. Yang saya sediakan pada

waktu supervisi dari kepala sekolah yaitu seluruh

perangkat pembelajaran atau kurikulum.

3.Meliputi: 1) program supervisi, 2) perangkat supervisi,

3) bapak/ibu guru.

4.Saya dengan bapak dan ibu guru.

5.Agar guru tahu kapan mereka disupervisi sehingga

persiapannya lebih matang.

6.Acuan dalam penyusunan perencanaan supervisi

akademik yaitu: 1) kaldik, 2) UU sisdiknas no 20 th

2003, 3) permendikbud no 4, 4) program sekolah.

7.Target perencanaan supervisi akademik:

1) semua guru mampu dan dapat mengajar dengan

(3)

merasa enak, nyaman, tanpa adanya beban, siswa

juga demikian.

2) Karena tugas pokok guru ada 5, maka itulah yang

harus dikerjakan.

8.Guru tidak hanya mengajar saja tetapi juga mendidik.

B. Pelaksanaan supervisi akademik

1. Melihat program, kemudian diberitahukan kepada

bapak/ibu guru kapan apa saja yang dinilai.

2. Meliputi: 1) melihat administrasi, 2) mengamati dari

luar ketika pembelajaran berlangsung, 3) masuk ke

kelas masing-masing.

3. Saat supervisi semua guru siap, karena sudah

diberitahukan sebelumnya.

4. Baik, lancar, aktif dan kreatif.

5. Semua guru kelas dan guru mapel.

6. Aspeknya meliputi:

- mulai dari persiapan RPP dan kelengkapannya

- kesiapan siswanya

- kegiatan belajar mengajar

- evaluasinya

- kesiapan gurunya.

7. Penghambatnya berupa waktu, karena kepala

sekolah terlalu banyak pekerjaan.

8. Guru, administrasi dan perlengkapan mengajar

(4)

C. Tindak lanjut supervisi akademik

1.Tindak lanjut pelaksanaan supervisi akademik:

- Evaluasi pelaksanaan saat selesai supervisi

- Memberi reward bagi yang dalam pelaksanaannya

baik.

2.Evaluasi pelaksanaan supervisi akademik di SD

Pakintelan 01:

a. Dengan diskusi saat rapat atau KKG sekolah.

b. Menjelaskan mana yang baik dan mana yang

kurang.

3.Indikator keberhasilan supervisi akademik di SD

Pakintelan 01:

- 14 indikator pada PKG

- Guru mengajar aktif dan kreatif

- Siswa menerima dengan gembira dan

menyenangkan

- Hasil evaluasi siswa mencapai KKM

4.Solusi dalam mengatasi hambatan supervisi

akademik di SD Pakintelan 01: membagi waktu

(5)

HASIL WAWANCARA GURU

Nama : Kristiyana NP

Guru kelas : III

Tempat wawancara : SDN Pakintelan 01

Tanggal Wawancara : Senin,18 Nopember 2014

A. Perencanaan supervisi akademik

1. Yang saya sediakan pada waktu ada supervisi dari

kepala sekolah yaitu seluruh perangkat

pembelajaran atau kurikulum.

2. Perangkat pembelajaran saya siapkan jauh-jauh

sebelum mengajar di kelas.

3. Siap karena tugas

4. Dua bulan sebelum supervisi

5. Kepala sekolah dibantu oleh asistennya

6. Perangkat pembelajarannya dan praktik mengajar

7. Acuannya adalah peraturan menteri

8. Target kepala sekolah dalam penyusunan

perencanaan supervisi adalah agar sekolah ada

perubahan lebih baik.

B. Pelaksanaan supervisi akademik

1. menunjukkan semua perangkat pembelajaran yang

dimiliki

(6)

3. Sikap guru waktu disupervisi senang dan gembira,

sebab yang salah dibenarkan dan yang kurang

ditambah.

4. Normal-normal saja dan ada nuansa baru

5. Pak Samsudin, ibu Fatimah, ibu Sri Wahyuni dan

ibu Setyorini.

6. Aspek yang disupervisi meliputi RPP dan prakteknya

silabus dan ketepatan waktu.

7. Hambatan supervisi: materi-materi pembenahan

yang kurang jelas kurangnya menguasai secara

akademik.

8. Pendukung supervisi antara lain: diberi waktu,

fasilitas, sarana prasarana yang memadai.

C. Tindak lanjut supervisi akademik

1. mengadakan pembenahan-pembenhan yang belum

lengkap.

2. Lancar tanpa hambatan

3. Guru dan murid banyak perkembangan positif

4. Dari segi akademik disuruh membaca banyak

literatur. Dari segi materi mencari dana yang halal

(7)

PANDUAN FOCUS GROUP DICCUSSION (FGD)

Focus Group Discussiun adalah sebuah teknik

pengumpulan data dalam penelitian yang

menggunakan model pwndekatan kualitatif. Dalam focus group discussion dilaksanakan sekelompok orang untuk memberikan pendapat tentang suatu pendapat. FGD dapat digunakan untuk mengetahui pendapat dalam penelitian antara lain:

1. Mengembangkan hasil penelitian untuk

ditindaklanjuti

2. Merangsang gagasan baru dan konsep kreatif

3. Menemukan potensi untuk mengatasi masalah 4. Mengenali kesan terhadap suatu program

5. menginterpretasikan hasil penelitian kualitatif

terdahulu

6. melakukan evaluasi

A. Langkah-langkah

1. Menentukan peserta

a. Tergantung pada tujuan studi

b. Jumlahpesertadisesuaikan dengan kebutuhan

yang dikaitkan dengan permasalahan dan tujuan penelitian

c. Peserta harus mewakili kelompok yang berkaitan

dengan permasalahan

2. Ukuran Kelompok diskusi

a. Jumlah peserta anatara 10 sampai 12 orang

b. Tidak terlalu banyak agar semua dapat

berpartisipasi

c. Tidak terlalu sedikit bisa gagal mendapatkan

pendapat umum

B. Waktu Pelaksanaan

1. Pelaksanaan menyesuaikan dengan kesibukan

peserta

2. Tidak lebih dari 2 jam, waktu sekitar 1-1,5 jam.

(8)

C. Pedoman dan prinsip diskusi

1. Pedoman diskusi

a. Dikembangkan dari kerja sama antar peneliti

dalam tim, untuk mengarahkan pada pertanyaan penelitian

b. Pedoman pertanyaan dalam FGD hanya berupa

topik-topik utama, kemudian dapat dikembangkan sendiri oleh moderator dengan memperhatikan tujuan penelitian.

c. Untuk menghindari arah diskusi yang semakin

melebar, selain topik-topik utama, dapat juga dilengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk membantu moderator mengingat hal-hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan diskusi.

2. Prinsip pedoman diskusi

a. Pertanyaan disusun dari umum ke khusus

b. Pertanyaan yang penting, didahulukan, yang

kurang penting pada bagian akhir.

D. Pertanyaan

1. Jumlah pertanyaan sebaiknya tidak terlalu banyak

2. Jenis pertanyaan tidak terstruktur dan terbuka,

memungkinkan peserta menjawab berbagi demensi

3. pertanyaan menggunakan kata tanya : apa, siapa,

dimana, kapan, bagaimana dan mengapa.

E. Moderator

1. Mempunyai keahlian sesuai dengan disiplin ilmu

2. Menggunakan berbagai cara untuk mengembangkan

dinamika

3. Memperhatikan perilaku dan sikap peserta diskusi

tetap berada pada jalur yang menuju pada jawaban yang diinginkan

4. Cepat menguasai keadaan bila ada gangguan,baik

dari luar atau dari dalam kelompok diskusi

(9)

F. Pengamat

1. Bertugas untuk mencatat/notulen.

2. Menyediakan tempat diskusi yang yaman.

3. Menyediakan konsumsi untuk peserta diskusi.

4. Mengamati peserta terutama bahasa tubuh.

5. Untuk kecepatan mencatat,membuat symbol

berhubungan dengan bahasa tubuh pesserta diskusi.

6. Mengingatkan moderator bila ada yang terlewatkan.

7. Membuat transkrip beserta moderator.

G. Pelaksanaan Diskusi

1. Moderator Membuat Catatan Peserta:

a. Ucapan selamat datang.

b. Berbicara dengan sopan

c. Memperkenalkan diri sendiri, nara sumber dan

pengamat, serta memperkanalkan semua peserta yang hadir (di meja di sediakan papan nama) untuk menyingkat waktu. Dengan membaca nama mereka bila menawarkan untuk bertanya.

2. Diskusi

a. Menguasai topik diskusi dengan baik.

b. Membuat aturan diskusi

c. Membuat penjelasan singkat mengenai topik

diskusi.

d. Memberikan kesempatan bertanya sesuai dengan

pokok permasalahan

e. Menyimpulkan hasil diskusi dan menanyakan

penanya.

f. Sesekali diselingi dengan homor supaya tidak

kaku.

H. Pengamat dan Moderator

1. Pengamat dan moderator harus peka, terhadap

ketegangan dalam diskusi.

2. Mampu mengatur waktu.

3. Sabar mendengarkan peserta bila topic kurang

mengena segrna dikembalikan.

(10)

I. Analisis Data FGD

1. Menyediakan catatan tentang seluruh hasil

diskusi.

2. Menganalisis topik diskusi, untuk melihat

pertanyaan yang muncul berulang-ulang.

3. Menuliskan laporan setelah membuat analisis,

(11)

1.2

KESIMPULAN

2.Supervisi akademik dapat mempengaruhi nilai

akademis siswa karena supervisi membantu

peningkatan kinerja guru (kinerja guru yang bermutu menghasilkan siswa yang bermutu)

3.Konseptual supervisi akademik harus dipahami oleh

kepala sekolah maupun guru. Hal perlu

disampaikan pada pertemuan awal sebelum

dilakukan supervisi.

4.Guru merasa enjoy pada waktu disupervisi karena

kekurangan dapat diketahui.

5.Supervisi yang dilakukan pada waktu pembelajaran

di kelas rendah, menjadikan guru kurang dapat mengelola kelas / pembelajaran dengan baik karena harus terfokus pembimbingan/perbaikan terhadap anak yang bermasalah.

6.Hambatan supervisi akademik di SD Pakintelan 01

salah satunya adalah waktu pelaksanaan yg sudah terprogram tidak dapat terlaksana kepala sekolah melakukan aktivitas kedinasan lain. Solusinya adalah menggantikan waktu lain.

7.Supervisi akademik di SD Pakintelan 01 dapat

meningkatkan kinerja guru terbukti adanya

peningkatan prestasi siswa dan sekolah.

8.Tindak lanjut hasil supervisi sudah

(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

Referensi

Dokumen terkait

Namun dapatan ini berbeza dengan kajian oleh Raiei (1998) yang mendapati guru-guru yang berpengalaman dalam pentaksiran bagi tempoh 6 hingga 10 tahun mendapat skor min yang

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model BBL berpengaruh nyata terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri Colomadu baik pada ranah

Pertama, makin meningkatnya ketegangan hubungan antara AS dan Dunia Islam, di mana “perang melawan terorisme” yang dideklarasikan AS pasca 11/09 semakin tak terkendali dan mengarah

3. Tentang watak pengetahuan manusia. Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1). Potensi sumber daya alam dan lingkungan yang kering dan kurang subur, sehingga menghasilkan jumlah produksi yang rendah dan

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah diketahuinya hubungan kualitas pengelolaan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) dengan Angka

Hal ini dibuktikan oleh berat umbi segar ha -1 yang tinggi (19,70 t ha -1 ) yaitu 16,9% lebih tinggi diberikan oleh perlakuan dosis 30 t ha -1 dibandingkan perlakuan tanpa pupuk

Kesehatan sebagai suatu spectrum merupakan suata kondisi yang fleksibel antara badan dan mental yang dibedakan dalam rentang yang selalu berfluktuasi atau