• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH - Desain Interior Hotel Butik Di Kotagede Yogyakarta (Dengan Pendekatan Revitalisasi Bangunan Heritage)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH - Desain Interior Hotel Butik Di Kotagede Yogyakarta (Dengan Pendekatan Revitalisasi Bangunan Heritage)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Tema dan gaya sebuah hotel menjadi aspek yang membedakan hotel yang

satu dengan hotel yang lainnya. Tema merupakan titik berangkat proses

perancangan yang dijadikan acuan dasar para arsitek dan desainer agar dapat

menemukan pemecahan desain yang lebih kreatif. Sedangkan gaya dari suatu

rancangan merupakan ekspresi arsitektural maupun interior nya.

Dengan tumbuh dan berkembangnya hotel-hotel brand di Indonesia, trend

telah berkembang ke arah hotel-hotel kecil yang terdiri dari rumah-rumah Villa,

Cottage, Guesthouse, dan Boutique hotel biasanya berjumlah kurang dari 40 unit

secara teknis.

Yang saat ini menjadi tantangan bagi para pengelola maupun pemilik dari

Hotel butik adalah edukasi pasar tentang keberadaan Hotel butik itu sendiri, serta

benar-benar menerapkan konsep Hotel butik yang eksklusif baik dari desain,

pelayanan, atmosfer, serta kesepadanan dengan gaya hidup ultra moderen

masyarakat sekitar.

Pemilihan proyek Hotel butik di karenakan masih banyak konsep yang tidak

memahami makna Hotel butik yang sesungguhnya seperti halnya memakai nama

butik tanpa memahami maknanya, menempelkan elemen lukisan tanpa memahami

maksud lukisan (tidak eksklusif), pengaplikasian furniture yang tidak pas

dengan konsep desain. Banyak pernak-pernik elemen estetis yang harus lebih di

pelajari dan memahami filosofinya. Problematika tidak artistik, kurang kreatif dan

tidak eksklusif.

Berangkat dari Kotagede di Yogyakarta adalah Kota warisan budaya, banyak

(2)

commit to user

karena bentuk bangunan yang secara fisik artistik, mempunyai lahan yang cukup

luas, dapat di alih fungsikan dan mempunyai potensi untuk di komersilkan.

Pemahaman Hotel butik sendiri bila bicara tentang esensi non teknis adalah

hotel yang eksklusif, yang artinya Dari bentuk bangunan yang unik, menjual

suasana, seperti halnya me revitalisasi bangunan yang berada di tengah-tengah

kawasan bersejarah, akan menjadi pengalaman dan kebanggaan tersendiri bagi

yang menginap disana. Mengumpulkan barang-barang bersejarah yang dapat juga

di gunakan sebagai sarana edukasi bagi pengunjungnya.

Ada beberapa hotel di Kotagede yang mengaku berkonsep Hotel butik tetapi

masih latah terhadap filosofi Hotel butik. Revitalisasi terhadap bangunan heritage,

karena Hotel butik ini di bangun pada atmosfer bangunan heritage yang sudah

ada yang cukup mampu untuk di buat Hotel butik. Biasanya rumah atau bangunan

kuno yang direvitalisasi dengan dampak minimal perubahanya tetapi dialih

fungsikan sebagai Hotel butik.Hotel butik secara teknis tidak berbintang tetapi

secara estetika dapat dikatakan hotel yang eksklusif.

Gambar 1 Interior dining room Hotel Tugu Malang. Gambar 2 Interior area display koleksi Hotel Tugu Sumber: Google Hotel Tugu Malang. Sumber: Google Hotel Tugu Malang.

(3)

commit to user

Interior Hotel Tugu Malang mengkoleksi barang barang bersejarah dapat menjadi sarana edukasi dan rekreasi bagi pengunjung hotel.

Gambar 5: Lukisan Oei Hui Lan Hotel Tugu Malang. Gambar 6: Furniture meja console pada Hotel Tugu Malang.

Sumber: Google Hotel Tugu Malang. Sumber: Google Hotel Tugu Malang.

Dapur Babah Jakarta, suasana interior yang unik dan mengaplikasikan art work yang artistik.

Gambar 7: Restaurant Dapur Babah. Gambar 8: Restaurant Dapur Babah.

Sumber: Google Dapur Babah Jakarta . Sumber: Google Dapur Babah Jakarta.

Gambar 9: Restaurant Dapur Babah.

(4)

commit to user B. BATASAN MASALAH

-Batasan pada perancangan dan perencanaan kali ini adalah merancang dan

merencanakan interior sebuah Hotel butik di Kotagede Yogyakarta dengan

luasan interior 1000m2.

-Obyek yang dikerjakan dibatasi lobby, front office, kamar tipe suite, tipe king,

tipe twin, ruang administrasi, ruang maintenance, Gudang general, lounge area,

open kitchen, drugstore, dan workshop area.

-Ruang lingkup perancangan terletak di Kotagede Yogyakarta.

C. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana merencanakan dan merancang interior Hotel butik yang selaras

dengan gaya arsitektur Jawa di Kotagede yang tetap memenuhi cita rasa kekinian.

Bagaimana merancang interior Hotel butik dengan pendekatan revitalisasi

bangunan sesuai dengan Kotagede sebagai Kota heritage.

Bagaimana merancang dan merencanakan interior Hotel butik sehingga

mendukung fungsi bangunan tersebut sebagai ruang komersial.

D. TUJUAN

Perancangan ini bertujuan untuk menciptakan interior Hotel butik yang

eksklusif, kreatif, unik dan tentunya nyaman memenuhi cita rasa masyarakat

moderen, mengaplikasikan material yang artistik, lokal dan material ramah

lingkungan yang sesuai dengan konsep desain.

E. MANFAAT

Bagi calon desainer

memberikan tantangan tersendiri mendesain interior hotel butik dengan

(5)

commit to user

desainer dalam mengolah material, menciptakan atmosfer mengaplikasikan

material secara kreatif dan tentunya artistik.

Bagi Lingkungan Sekitar

Ikut mendukung Kotagede sebagai Kota heritage, yang masih mempunyai

akar budaya yang kuat dan identitas pembentuk kawasan pada daerah tersebut.

Bagi Dunia Desain

Eksplorasi terhadap kearifan lokal sebagai sumber inspirasi sejalan dengan

kebutuhan masyarakat moderen di lakukan dengan penuh kesadaran dalam

konteks mengintegrasikan peradaban masa lalu masa kini dan masa depan.

Keteguhan hati terhadap proses panjang dan melelahkan salah satu cara agar kita

hadir secara kontekstual.

Tantangan kita adalah mengembangkan tradisi selaras dengan tata nilai

(6)

commit to user F. METODE DESAIN

Gambar 10.Pola pikir konsep desain

Langkah desain yang pertama kali di terapkan adalah :

1. Memahami filosofi Hotel butik.

2. Memahami pengertian cultural heritage.

3. Mencari reverensi.

4. Mencari obyek pembanding.

5. Mengumpulkan data sumber sejarah yang akan di terapkan pada elemen

estetis.

(7)

commit to user

1. Bentuk Penelitian

Dalam menyelesaikan proses desain interior Hotel butik, metode yang

digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang memusatkan pada pendekatan

Cultural heritage (Warisan budaya). Dimana dalam bentuk penelitian ini lebih

mengutamakan pengumpulan data berupa kata-kata/kalimat/gambar yang

memiliki arti lebih kaya dari pada sekedar angka atau frekuensi.

2. Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini, antara lain :

a. Informan

Terdiri dari lingkungan desainer, pengamat bangunan revitalisasi dan pelaku

bangunan revitalisasi sebagai subyek yang dianggap mengerti tentang informasi

yang dibutuhkan dalam perancangan ini.

b. Arsip dan Dokumen Visual

Dalam hal ini, arsip dan dokumen yang dijadikan literatur adalah tulisan,

artikel dalam tabloid, majalah, buku hingga blog yang berhungan dengan konsep

Hotel butik dengan pendekatan revitalisasi bangunan heritage. Disamping itu juga

mempergunakan buku-buku sebagai reverensi di antaranya World Heritage, Super

Potato Design, Tropical Asian Style, Kotagede, Asia Legendary Hotels, Java

(8)

commit to user

(9)

commit to user

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Dalam hal ini peneliti melakukan observasi lokasi yang bisa dijadikan

referensi dan materi pembanding tentang hal-hal yang berkaitan dengan proyek

desain ini, terutama dalam bidang interior, misalnya tentang sistem display art

work, keamanan, pencahayaan, dan sebagainya. Dengan mempergunakan alat

bantu berupa kamera foto, alat tulis, dan sebagainya.

b. Wawancara Mendalam ( In Dept Interviewing )

Wawancara dalam pengumpulan data ini bersifat open-ended dan

mendalam dilakukan secara tidak formal. Wawancara ini dilakukan pada waktu

dan konteks yang dianggap tepat guna mendapatkan data yang rinci dan

mendalam.

c. Content Analisis

Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip

dan dokumen yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

4. Validitas Data

Untuk menjamin data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka validitas

datanya dilakukan dengan metode “Trianggulasi Data“ yaitu mempergunakan

sumber data yang berbeda untuk mengumpulkan data yang sejenis / sama. ( HB,

Sutopo. 2000 : 34 ). Dengan demikian kebenaran data akan teruji oleh data yang

diperoleh dari sumber lain.

5. Analisa Data

Model Analisa Data yang digunakan adalah analisis interaktif. Model

analisis interaktif mempunyai tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data dan

penarikan kesimpulan/verifikasi. Reduksi data dilakukan sejak proses

pengumpulan data belum berlangsung diteruskan pada waktu pengumpulan data

dan bersamaan terjalin dengan dua komponen yang lain. Tiga komponen tersebut

(10)

commit to user

berakhir. Ketiga komponen tersebut saling berinteraksi sebagai sebuah siklus

dalam pengumpulan data. ( HB,Sutopo, 2000 : 40 )

Gambar 12 : Model analisa interaktif

Sumber : ( Metodologi Penelitian Kualitatif, H.B. Sutopo,2002 : 96 )

G. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan, manfaat, metode desain, serta sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN LITERATUR

Dalam proyek ini di bahas filosofi yang benar tentang makna hotel butik

pada bangunan heritage dengan pendekatan konservasi bangunan heritage.

BAB III KAJIAN LAPANGAN

Gambar 13 Interior ruang pamer pada Hotel Tugu Malang (Sumber: Google ruang pamer Hotel Tugu malang).

Pengumpulan Data

Reduksi Data Sajian Data

(11)

commit to user

Gambar 14.Interior dining room Hotel Tugu Malang.

Sumber: Google dining room Hotel Tugu Malang.

Gambar 15.Interior restaurant Hotel Tugu Malang.

Sumber: Google restaurant Hotel Tugu Malang.

Kotagede Yogyakarta salah satu Kota Budaya dan banyak terjadi peristiwa

sejarah penting di dalamnya. Dengan banyaknya bangunan heritage (warisan

bangunan). Selayaknya harus di lestarikan di dikembalikan makna kulturalnya

karena mempunyai identitas pembentuk kawasan dan untuk sumber inspirasi

karya karya desain kekinian. Revitalisasi peremajaan pada bangunan agar tetap

terjaga dengan baik akan di terapkan pada bangunan heritage di Yogyakarta pada

daerah Kotagede. Di pilih di kawasan Kotagede karena banyak terjadi peristiwa

penting dan bersejarah di kawasan tersebut. Dan siteplan sendiri yang

(12)

commit to user

bersejarah. ini akan menambah nilai ekonomi pada Kotegede dan menjadi sejarah

penting peradaban kota Yogyakarta masa lalu dan masa kini dan masa depan.

Gambar 16.Foyer Hotel Majapahit Surabaya.

Sumber Google Hotel Majapahit Surabaya.

Gambar 17.Fasade Hotel Majapahit Surabaya. Gambar 18.Fasad Hotel Majapahit Surabaya.

(13)

commit to user BAB IV. ANALISA DESAIN

Analisa desain lebih bersifat teknis mengacu pada kaidah-kaidah interior.

A. PROGRAMING

15.Pola hubungan antar ruang.

Gambar

Gambar 1 Interior dining  room Hotel Tugu Malang.                  Gambar 2 Interior  area display koleksi  Hotel Tugu
Gambar 9: Restaurant Dapur Babah.
Gambar 10.Pola pikir konsep desain
Gambar 11.Reverensi Sumber : Foto Pribadi.
+4

Referensi

Dokumen terkait