BUDAYA
#rangkainan cerita sehari-hari.. “perhatiaannnn..!!!”, teriak dominicus
“siiiaaapppp..!!!”, teriak segerombolan mahasiswa, seluruhnya yang lelaki berkepala plontos dengan sedikit jambul di ujung depan (jadi ingat Ronaldo di Piala Dunia 2002, heheh), sedang perempuan berambut di pita rupa warna.
(gerombolan yang belakang hari ku tahu adalah Mahasiswa Baru peserta pengaderan)
“posisi ko semua..!!”, teriak dominicus lagi
Serentak, seolah robot para mahasiswa baru tersebut mengambil ‘posisi’ mereka masing-masing, yang lelaki push up, yang perempuan kengkreng.
Begitulah mereka naik selanjutnya, naik turun seiring hitungan Dominicus serupa lift yang naik terun menurut pencetan penumpangnya, hehehe
***
“assalamu’alaikum..”, teriak Alexander sembari mengeruk pintu rumah mewah yang dia datangi
“wa’alaikumussalam…”, jawab seorang lelaki paruh baya yang keluar dari salah satu ruangan di rumah mewah tersebut
“masuk ki, didalam duduk..”, lanjut lelaki paruh baya itu
“tabe’, benar rumahnya puang Ali disini??”, tanya Alexander setelah duduk di sofa yang di rasainya sedemikian empuk
“iya benar, saya sendiri, kenapa ki dek???”, katanya, sekaligus Alexander tahu kalau ternyata dia sedang berhadapan dengan orang yang di carinya.
“owh, iye’ puang, kan teman-teman mau bikin acara pengaderan di sekitaran sini puang, kira-kira boleh jie puang??”, tanya Alexander
“kapan itu??”, puang Ali bertanya balik
“bulan depan pi puang,..”, jawab Alexander
“ya…ya..ya..berapa hari rencana kegiatan ta’ dek??”, tanya puang Ali
“3 hari puang, tapi ada tim pendahulunya, itu daang 2 hari sebelumnya..”, kembali Alexander mendeskripsikan kegaannya walau dia sadar belum belum mendapatkan jawaban.
“iye’, sudah jie puang, na bilang kepala desa harus ki juga minta ijin ke kita’..”, jelas Alexander
Puang Ali mengangguk-angguk lantas mulai mengerti penjelasan Alexander
“bisa jie, asal jangkan ko sampai bikin kegaduhan yang ganggu warga sekitarmu..”, katanya
***
Pagi yang cerah di kampus Ayam Jantan, nampak suasana semarak di depan sekretariat Senat Fakultas Ilmu Pasti, ada beberapa laki-laki yang nongkrong sambil diskusi, sedang beberapa lainnya, dengan rambut berpita rupa warna (maba), sedang membersihkan.
“bersih mie kak, mau ijin kuliah dulu..”, kata seorang dengan rambut berpita rupa warna
“oh iya, pergi mako..ingat panggil semua temanmu yang piket ke senat nah kalau selesai mi kuliah mu..”, kata Markus sembari meminum kopinya yang masih mengepulkan asap
“iye’ kak, permisi kak..”, serentak gerombol berambut pita menjawab dan bergegas pergi
“eeeehhhh..tunggu!!! kau yang baju merah, siapa namamu??”, Markus berteriak, kontan mereka yang tadinya sudah buru-buru hendak berlalu berhenti di tengah jalan
“saya kak??”, tanya gadis berbaju merah yang di tunjuk Markus
“iyoo..!!! kau siaapa lagi kalau bukan..!!! kau ji pake baju merah di situ”, bentak Markus
“Nanda kak..”
“owwhhh…pergi mako semua pale..!!!”, Markus menyelesaikan interogasinya
Gerombol Mahasiswa baru berambut pita rupa warna itu pun pergi
“bagaimana??? Cantik adek andalang ku toh..??”, Markus mulai berceloteh tentang si gadis berambut pita rupa warna berbaju merah tadi
“owh, yang itu..standar ji. Ada yang lebih cantik do’..”, Dominicus menjawab cool
“yang manakah?? Anak jurusan apa??” tanya Roberto
“satu jurusannya ji Nanda, tapi beda kelas, Luna namanya..itu baru cantik sodara..”, Dominicus mencoba meyakinkan kawan-kawannya.
“pwahh..bagaimana caranya di tau kalau nda dilihat pi”, Markus menantang
“nanti di pengumpulan saya kasih lihat ko sodara, itu baru dibilang cantik..!!”, Dominicus cukup c=yakin dengan “adek andalang”nya..
***
Malam minggu d sebuah kafe, tampak sepasang kekasih sedang ngobrol santai.. Cowok: kenapa kusut begitu muka ta’???
Cewek: capek k’ saying, pengumpulan tadi. Masa’ kengkreng terus ji di bikin. Hitungan juga, satu..satu terus ji, ka lebih pintar menghitung anak SD kapang..
(si cowok tertawa, ceweknya pun ikutan tertawa..)
Cowok: begitu miy memang kalau maba orang, makanan sehari-hari itu…
Cewek: tapi masa’ begitu terus, ka pembodohan namanya ituE..
O iy, masa’ ada senior cowok minta nomorku kemaren di teman kelasku yang piket, baru na sms-sms terus ki. Sembarang na lagi pertanyaannya..
Cowok: masa’..???!!!!
(si cowok berang dalam hati) ***
1 desember 2050 waktu setempat
Segerombolan mahasiswadatang di salah satu desa terpencil di kabupaten S.
“bro, mattabe’ k’ dulu lagi sama puang Ali nah..”, teriak Alexander dari atas motornya
“oke sodara…”, jawab yang lainnya
…
“assalamu’alaikum,..”, teriak Alexander
“wa’alaikumussalam..owhh..masuk ki dek..”, ternyata puang Ali sendiri yang langsung menerima tamunya
“kenapa mi dek??? Ada mi teman ta di belakang??”, puang Ali mengacarai
“iye’ puang..”, jawab Alexander sambil membongkok
“mm..itu ji dek, tolong jangan buat keributan karena salah sedikit diburu parang ki itu sama masyarakat, karena lagi panas keadaan ini dek”, jelas puang Ali
“iya dek, biasa masyarakat kah, masa itu tanahnya pabrik mereka akui tanahnya, ada-ada saja..”, puang Ali menjelaskan duduk perkara
Dalam hati, Alexander kurang lebih kejadian yang terjadi, “konflik pabrik dan masyarakat rupanya”, dia menggumam
“tapi nda ji itu dek, nanti saya suruh anggota bantu amankan kalau ada mereka macam-macam..”, lanjut puang Ali mencobe menenangkan suasana
Tak lama muncul seorang perem[uan juga paruh baya dengan busana mewah serta perhiasan melekat pada sekujur tubuhnya
“owh, ini mi anak-anak mahasiswa yang mau bikin acara dibelakang..”, kata perempuan tersebut
“iye’ bu..”, jawab Alexander
Tiba-tiba raut perempuan paruh baya itu mengkerut dan berubah jadi kusut, lantas masuk kembali,
Tak keluar-keluar lagi
…
2 hari kemudian
Acara penutupan kegiatan pengaderan kegiatan mahasiswa, puang Ali datang melihat para mahasiswa di daerah ‘kekuasaan’nya, sendiri. Darinya, Alexander tahu ternyata perempuan paruh baya tempo hari adalah istri tuan rumah, dia jengkel karena Alexander tak memanggilnya puang, menurutnya itu tidak sopan.
Alexander hanya terdiam mendengar cerita tersebut.
***
Sore hari serupa biasanya di sekretariat Senat Fakultas Ilmu Pasti, ramai. Belakaangan tambah ramai, karena mereka baru saja melaksanakan prosesi pengaderan.
“oy..!!! kau sini ko..”, panggil Markus kepada seorang Mahasiswa baru.
Sepertia biasa juga, mereka sedang Markus cs. Sedang nongkrong main domino di depan senat.
“iye’ kak..”,
“kau Nanda toh..”, kata Markus
“iye’ kak..”, jawab Maba yang bersangkutan
“kenapa nda pernah ko balas smsku”, Markus mulai menginterogasi
“kapan kita’ sms k’ kak??”
“seringnya ku sms ko. yang 123 nomor terakhirnya..”, Markus menjawab sedikit kesal
Cukup, penjelasan itu membuat Nanda sadar siapa yang sering mengiriminya pesan singka tersebut. Lebih dari itu, dia tahu sedang jadi ‘incaran’ seniornya
“owh, nomor ta’ itu kak, nda ku save di hp.ku..”, Nanda berkilah
…
Hari cerah, hembusan angin sepoi menelusuri setiap sudut Fakultas Ilmu Pasti Universitas Ayam Jantan. Sama seperti gosip yang beredar bahwa Markus dan Nanda telah ‘jadian’. Tapi dikalangan maba, mereka tahu kalau Nanda sudah punya pacar anak fakultas lain, dia menerima Markus biar cari aman katanya. Sementara Alexander, seperti kesenangannya yang iasa saat bangun pagi (atau mungkin lebih tepat, bangun kesiangan, hehehe..), nongkrong sambil ngopi di depan senat dan membaca lembaran koran. Headline penting hari ini “TERJADI KERICUHAN ANTARA WARGA MELAWAN PREMAN DIBANTU POLISI DI SALAH SATU DESA KABUPATEN S”. Alexander tahu tempat itu, yang terbayang di kepalanya hanya sesosok lelaki paruh baya.
