• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBANGUNAN EKONOMI - Michael P. Todaro, Stephen C. Smith

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMBANGUNAN EKONOMI - Michael P. Todaro, Stephen C. Smith"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAGIAN 1

BAGIAN 1

Prinsip & Konsep

Prinsip & Konsep

1. Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan: Sebuah Perspektif Global

2. Pembangunan Komparatif: Perbedaan dan Persamaan di Antara Negara-negara Berkembang

3. Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi 4. Model Kontemporer Pembangunan dan

Keterbelakangan

(3)

BAB 1

BAB 1

Ilmu Ekonomi,

Ilmu Ekonomi,

Institusi-institusi, dan Pembangunan:

institusi, dan Pembangunan:

(4)

4

Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi:

Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi:

Kesenjangan Kondisi Hidup di Dunia

Kesenjangan Kondisi Hidup di Dunia

• Setiap harinya, orang-orang di pelbagai penjuru dunia mengawali harinya dalam kondisi yang sangat berlainan

(5)

Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi:

Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi:

Contoh Perbandingan

Contoh Perbandingan

1

1

Kondisi hidup rata-rata di Amerika Utara, yang merupakan ciri khas keluarga di kebanyakan negara kaya:

• Keluarga inti beranggotakan 4 orang • Penghasilan tahunan sekitar $50.000 • Berpenghidupan yang layak

(6)

6

Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi:

Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi:

Contoh Perbandingan

Contoh Perbandingan

2

2

Kondisi hidup rata-rata di daerah pedesaan Asia:

• Keluarga inti beranggotakan 8 orang atau lebih • Penghasilan tahunan sekitar $250 sampai $300 • Berpenghidupan yang keras

(7)

Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi:

Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi:

Kesenjangan di Wilayah Metropolitan

Kesenjangan di Wilayah Metropolitan

Di daerah pantai Amerika Latin:

• Di satu wilayah kota terlihat modern, megah, rapi, bersih, dan indah

• Di wilayah lainnya, yang relatif berseberangan,

(8)

8

Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi:

Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi:

Kemiskinan yang Merata

Kemiskinan yang Merata

Di daerah timur Afrika:

• Sangat sedikit penghasilan dalam bentuk uang

(9)

Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi:

Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi:

Pertanyaan-pertanyaan

Pertanyaan-pertanyaan

• Bagaimana mungkin kemewahan hidup berdampingan dengan kemiskinan secara mencolok dalam satu wilayah yang relatif sama?

• Bagaimana masyarakat dalam perekonomian subsisten bisa beralih ke dalam perekonomian modern yang

(10)

10

Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi:

Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi:

Kesimpulan

Kesimpulan

Proses kemajuan yang dialami oleh negara-negara sedang berkembang (developing countries) tidak dapat dianalisis secara realistis tanpa mempertimbangkan peranan negara-negara maju yang membantu ataupun menghambat,

(11)

Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan:

Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan:

Tonggak Awal

Tonggak Awal

• Kalangan ekonom, secara umum, menobatkan Adam Smith sebagai “ahli ilmu ekonomi pembangunan” yang pertama, seiring penerbitan bukunya Wealth of Nations

pada tahun 1776

(12)

12

Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan:

Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan:

Disiplin Ilmu

Disiplin Ilmu

1

1

• Studi pembangunan ekonomi adalah cabang baru dari disiplin ilmu ekonomi (economics) dan ilmu ekonomi politik (political economy) makroekonomi

• Studi ini memusatkan perhatian secara khusus pada perekonomian negara-negara di Afrika, Asia, dan

(13)

Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan:

Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan:

Disiplin Ilmu

Disiplin Ilmu

2

2

Sebagian kalangan masih menyatakan ilmu ekonomi pembangunan (development economics) hanya

merupakan campuran dari cabang-cabang ilmu ekonomi lainnya, yaitu:

• Ilmu makroekonomi

(14)

14

Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan:

Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan:

Disiplin Ilmu

Disiplin Ilmu

3a

3a

Sebagai bidang studi yang berdiri sendiri, ilmu ekonomi pembangunan:

• Tidak sama dengan ilmu ekonomi dari negara-negara kapitalis maju (ekonomi “neoklasik” modern) maupun ilmu ekonomi negara-negara sosialis (ekonomi

“komando” atau “Marxis”)

• Merupakan ilmu ekonomi khusus mengenai negara-negara Dunia Ketiga yang menuntut pembaruan

(15)

Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan:

Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan:

Disiplin Ilmu

Disiplin Ilmu

3b

3b

Sebagai bidang studi yang berdiri sendiri, ilmu ekonomi pembangunan:

• Telah mengembangkan identitas analitis & metodologis

(16)

16

Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan:

Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan:

Ilmu Ekonomi Tradisional

Ilmu Ekonomi Tradisional

1

1

Ilmu ekonomi tradisional berpusat pada:

• Alokasi termurah dan terefisien atas segenap sumber daya yang langka

(17)

Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan:

Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan:

Ilmu Ekonomi Tradisional

Ilmu Ekonomi Tradisional

2

2

Ilmu ekonomi tradisional membahas aspek-aspek

ekonomi dunia kapitalis, yaitu:

• Pasar

• Konsumen • Harga

(18)

18

Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan:

Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan:

Ilmu Ekonomi Tradisional

Ilmu Ekonomi Tradisional

3

3

Ilmu ekonomi tradisional mengasumsikan:

• “Rasionalitas” ekonomi berdasarkan untung-rugi • Orientasi materialistis

• Sifat individualistis

(19)

Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan:

Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan:

Ilmu Ekonomi Politik

Ilmu Ekonomi Politik

• Cakupan ilmu ekonomi politik lebih luas daripada ilmu ekonomi tradisional

(20)

20

Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan

Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan

• Cakupan ilmu ekonomi pembangunan lebih luas daripada ilmu ekonomi politik

• Ilmu ekonomi pembangunan berkaitan langsung dengan keseluruhan proses politik, budaya, dan ekonomi yang diperlukan dalam mendukung transformasi struktural

dan kelembagaan dari seluruh masyarakat dalam

rangka menghasilkan serentetan kemajuan ekonomi

yang benar-benar bermanfaat (melalui proses yang

(21)

Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan:

Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan:

Tujuan Akhir yang Tidak Berubah

Tujuan Akhir yang Tidak Berubah

Tujuan akhir ilmu ekonomi pembangunan adalah:

Memungkinkan pemahaman lebih lanjut mengenai

perekonomian negara-negara Dunia Ketiga dalam

rangka memudahkan upaya perbaikan standar hidup

(22)
(23)

Arti Penting Nilai-nilai dalam Ilmu

Arti Penting Nilai-nilai dalam Ilmu

Ekonomi Pembangunan

Ekonomi Pembangunan

• Pada dasarnya, ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan sosial

Nilai adalah pijakan dalam menentukan baik atau buruk • Maka, pilar dari ilmu ekonomi (umumnya) dan ilmu

ekonomi pembangunan (khususnya) adalah pemahaman mengenai pemikiran-pemikiran dasar (premis) bersifat etis dan normatif yang disebut premis-premis nilai

(24)

24

Perekonomian sebagai Sistem Sosial:

Perekonomian sebagai Sistem Sosial:

Lebih Jauh dari Ekonomi Sederhana

Lebih Jauh dari Ekonomi Sederhana

1

1

Sistem sosial adalah hubungan-hubungan yang saling

terkait antara faktor-faktor ekonomi dan nonekonomi

(25)

Perekonomian sebagai Sistem Sosial:

Perekonomian sebagai Sistem Sosial:

Lebih Jauh dari Ekonomi Sederhana

Lebih Jauh dari Ekonomi Sederhana

2

2

Menurut DR. Soedjatmoko:

Seandainya kita mau menyimak pengalaman pada tahun-tahun yang lampau secara cermat, jelaslah bahwa, sebagai akibat dari terlalu besarnya bobot dan nilai yang mereka

berikan pada pertumbuhan dan tahapannya serta pada ketersediaan modal dan keahlian, para teoretisi ilmu

(26)

26

Perekonomian sebagai Sistem Sosial:

Perekonomian sebagai Sistem Sosial:

Lebih Jauh dari Ekonomi Sederhana

Lebih Jauh dari Ekonomi Sederhana

3

3

• Banyak kegagalan kebijakan pembangunan di negara-negara Dunia Ketiga disebabkan oleh variabel-variabel

nonekonomi yang terabaikan dalam analisis dan

perencanaannya

• Dalam keseluruhan proses pembangunan (domestik

ataupun internasional), peranan dan arti penting dari tata nilai, sikap, dan faktor kelembagaan (value, attitude,

(27)

BAB 2

BAB 2

(28)

28

Fenomena Keterbelakangan

Fenomena Keterbelakangan

Fenomena keterbelakangan (underdevelopment) harus

(29)

Masalah-masalah yang Dihadapi

Masalah-masalah yang Dihadapi

Kemiskinan

Produktivitas yang rendah

Pertumbuhan penduduk yang berlebihan

Pengangguran

Ketergantungan ekspor pada produk primer

Rapuhnya negara-negara berkembang di pentas

(30)

30

Masalah-masalah yang Dihadapi

Masalah-masalah yang Dihadapi

Aspek-aspek

Aspek-aspek

Masalah-masalah yang dihadapi memiliki

aspek-aspek domestik sekaligus global

Aspek-aspek tersebut terkait dengan:

Asal mula semua masalah tersebut

(31)

Mengatasi Permasalahan

Mengatasi Permasalahan

Segenap kekuatan ekonomi dan sosial yang melingkupi negara-negara berkembang,

baik internal maupun eksternal,

harus sama-sama memikul tanggung jawab untuk mengatasi:

Kemiskinan

Ketimpangan kesejahteraan

(32)

32

Mengatasi Permasalahan

Mengatasi Permasalahan

Syarat dan Keperluan demi Keberhasilan

Syarat dan Keperluan demi Keberhasilan

Keberhasilan upaya-upaya pembangunan ekonomi dan sosial mensyaratkan dan memerlukan:

Formulasi strategi yang memadai di pihak

negara-negara Dunia Ketiga

Modifikasi sistem ekonomi internasional secara

(33)

Gambaran dan Keberhasilan

Gambaran dan Keberhasilan

Gambaran kehidupan di banyak negara berkembang

dalam pembahasan kita ini nampak begitu suram

Namun, perlu diingat bahwa banyak pula

negara-negara berkembang yang telah berhasil dalam upayanya untuk:

Meningkatkan pendapatan nasional

Menurunkan tingkat kematian bayi

(34)

34

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan

Negara-negara miskin akan memiliki sarana dan dukungan yang lebih memadai guna mewujudkan aspirasi- aspirasi pembangunannya melalui:

Penerapan serangkaian kebijakan ekonomi dan

politik yang tepat, baik kebijakan dalam negeri maupun kebijakan luar negeri

Dukungan yang benar-benar positif dan efektif dari

(35)

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan

Transformasi

Transformasi

Perubahan-perubahan kelembagaan, teknologi, dan

sosial harus dilakukan secara beriringan serta saling melengkapi dalam usaha merealisasikan

pertumbuhan ekonomi jangka panjang

Transformasi tersebut harus terjadi bukan hanya di

negara-negara berkembang saja, melainkan harus meliputi perekonomian internasional secara

(36)

36

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan

Reformasi Perekonomian Dunia

Reformasi Perekonomian Dunia

Nasib negara-negara berkembang secara keseluruhan tidak akan membaik hanya dengan tampilnya

segelintir negara berkembang yang berhasil dalam menjalankan transformasi sosial dan ekonominya

Perekonomian dunia harus mampu untuk mendukung perkembangan aspirasi dan usaha dari setiap negara berkembang dengan adanya reformasi:

Struktural

Sikap

(37)

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan

Keuntungan dari Keterbelakangan (1)

Keuntungan dari Keterbelakangan (1)

Ada semacam "keuntungan dari keterbelakangan"

dalam pembangunan, misalnya:

Kemampuan menggunakan teknologi yang

sudah terbukti andal, dan tidak perlu melakukan penelitian sendiri dari awal

Dapat melakukan "lompatan katak" dengan

menggunakan standar teknologi baru,

(38)

38

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan

Keuntungan dari Keterbelakangan (2)

Keuntungan dari Keterbelakangan (2)

Negara berkembang juga dapat memetik

pelajaran berharga dari berbagai kebijakan

ekonomi yang telah dicoba di berbagai negara di seluruh dunia

Keuntungan-keuntungan ini akan sangat bermanfaat

jika perekonomian tersebut berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi modern yang

berkesinambungan,

(39)

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan

Kelemahan dari Keterbelakangan

Kelemahan dari Keterbelakangan

Namun demikian, bagi kebanyakan negara-negara yang sangat miskin, keterbelakangan juga diiringi dengan

berbagai kelemahan, yang banyak di antaranya disebabkan oleh:

Warisan jaman kolonial

Perbudakan

(40)

40

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan

Dalam kasus mana pun, negara berkembang secara umum harus melakukan lebih dari sekedar meniru berbagai kebijakan yang diambil negara-negara yang sekarang maju pada masa awal pembangunan

(41)

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan

Jalan yang Berbeda-beda (1)

Jalan yang Berbeda-beda (1)

Setiap negara berkembang menghadapi

keterbatasannya sendiri dalam memilih kebijakan yang akan dilaksanakan dan keadaan-keadaan khusus lainnya

Masing-masing harus mencari jalan sendiri untuk

(42)

42

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan

Jalan yang Berbeda-beda (2)

Jalan yang Berbeda-beda (2)

Masukan yang penting bagi perumusan kebijakan berasal dari contoh-contoh yang ditawarkan oleh pengalaman masa lalu dari:

Negara-negara maju dan institusi-institusi sekarang

ini

(43)

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan

Inovasi Institusi

Inovasi Institusi

Institusi-institusi ekonomi di Eropa dan Amerika

Utara dalam sebagian besar kasus lebih mendekati kondisi optimal dibandingkan dengan institusi yang berada di banyak negara berkembang

Namun, semua negara memiliki ruang untuk

(44)

44

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan

Asumsi yang Dihindarkan

Asumsi yang Dihindarkan

(45)

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan

Kebutuhan akan pembangunan tidak bisa

ditawar-tawar lagi dan jebakan kemiskinan merupakan hal yang benar-benar harus kita hadapi

Hingga sekarang, kurang terdapat bukti akan

terjadinya konvergensi pendapatan di seluruh dunia

Namun, pengalaman selama 50 tahun menunjukkan

(46)

BAB 3

BAB 3

Teori-teori Klasik

Pembangunan Ekonomi

(47)

Ilmu Ekonomi Pembangunan

Ilmu Ekonomi Pembangunan

Teori dan Pendekatan (1)

Teori dan Pendekatan (1)

• Berbagai teori dan pendekatan di bidang ekonomi studi pembangunan saling bersaing satu sama lain

(48)

48

Ilmu Ekonomi Pembangunan

Ilmu Ekonomi Pembangunan

Teori dan Pendekatan (2)

Teori dan Pendekatan (2)

• Berbeda dari cabang-cabang ilmu ekonomi lainnya, ilmu ekonomi pembangunan tidak memiliki doktrin-doktrin

atau paradigma baku yang telah diterima secara universal

(49)

Ilmu Ekonomi Pembangunan

Ilmu Ekonomi Pembangunan

Teori dan Pendekatan (3)

Teori dan Pendekatan (3)

• Pola-pola pemikiran dan pemahaman ekonomi

pembangunan berkembang serta berubah secara terus-menerus

(50)

50

Ilmu Ekonomi Pembangunan

Ilmu Ekonomi Pembangunan

Teori dan Pendekatan (4)

Teori dan Pendekatan (4)

• Bagaimana mungkin suatu konsensus bisa diciptakan dari pertentangan yang sedemikian ramai?

• Penulis memang tidak mengisyaratkan bahwa suatu konsensus telah atau pernah, atau perlu tercipta untuk menjembatani berbagai nilai dan ideologi yang satu sama lain saling bertentangan

• Apa yang hendak penulis kemukakan adalah bahwa kita bisa memetik sesuatu yang bermanfaat dari keempat

(51)

Teori dan Pendekatan (1)

Teori dan Pendekatan (1)

Pertumbuhan-Tahapan-Linear

Pertumbuhan-Tahapan-Linear

• Model pertumbuhan-tahapan-linear menekankan pentingnya tabungan dan investasi (modal fisik dan

(52)

52

Teori dan Pendekatan (2)

Teori dan Pendekatan (2)

Perubahan Struktural Dua Sektor

Perubahan Struktural Dua Sektor

• Model perubahan struktural dua sektor rumusan Lewis, mementingkan upaya-upaya untuk menganalisis

(53)

Teori dan Pendekatan (3)

Teori dan Pendekatan (3)

Penelitian Chenery

Penelitian Chenery

• Penelitian empiris yang dilakukan oleh Chenery dan kawan-kawan mencoba untuk:

– Mendokumentasikan secara tepat bagaimana suatu perekonomian mengalami perubahan-perubahan yang bersifat struktural

(54)

54

Teori dan Pendekatan (4)

Teori dan Pendekatan (4)

Ketergantungan Internasional

Ketergantungan Internasional

• Pemikiran para teoretisi ketergantungan internasional telah berhasil menonjolkan pentingnya struktur dan fungsi perekonomian dunia:

(55)

Teori dan Pendekatan (5)

Teori dan Pendekatan (5)

Teori Ketergantungan

Teori Ketergantungan

• Para teoretisi ketergantungan mengemukakan bahwa langkah dan keputusan ekonomi penting yang diambil di ibukota-ibukota negara di Amerika Utara, Eropa Barat, atau Jepang (juga yang diambil oleh IMF dan Bank

Dunia) senantiasa menimbulkan dampak yang besar bagi negara-negara berkembang

• Argumen-argumen lainnya mengenai perekonomian domestik negara-negara Dunia Ketiga:

(56)

56

Ilmu Ekonomi Pembangunan

Ilmu Ekonomi Pembangunan

Teori Ekonomi Neoklasik Konvensional

Teori Ekonomi Neoklasik Konvensional

• Masih banyak aspek dari teori ekonomi neoklasik

konvensional yang harus dibenahi dan diperbaiki agar lebih sesuai dengan fakta-fakta sosial, kelembagaan, dan struktural negara-negara berkembang yang serba unik

• Namun, tidak bisa diabaikan pentingnya pelaksanaan produksi dan distribusi secara efisien melalui

berfungsinya suatu sistem harga yang baik sebagai

(57)

Ilmu Ekonomi Pembangunan

Ilmu Ekonomi Pembangunan

Kontrarevolusi Neoklasik (1)

Kontrarevolusi Neoklasik (1)

• Cukup banyak argumen dari kontrarevolusi neoklasik yang harus disimak, yang berkaitan dengan:

– Inefisiensi perusahaan-perusahaan milik pemerintah

– Kegagalan perencanaan pembangunan

(58)

58

Ilmu Ekonomi Pembangunan

Ilmu Ekonomi Pembangunan

Kontrarevolusi Neoklasik (2)

Kontrarevolusi Neoklasik (2)

• Namun, ada tantangan dan kritik yang sangat serius terhadap argumen dari aliran ketergantungan dan dari kaum strukturalis mengenai:

Pentingnya mekanisme pasar bebas dan

(59)

Ilmu Ekonomi Pembangunan

Ilmu Ekonomi Pembangunan

Keseimbangan

Keseimbangan

Keberhasilan pembangunan ternyata menuntut peranan keduanya (pasar dan pemerintah) secara tepat dan

(60)

60

Ilmu Ekonomi Pembangunan

Ilmu Ekonomi Pembangunan

Kebutuhan

Kebutuhan

• Fakta membuktikan bahwa yang dibutuhkan bukan hanya pasar yang secara efisien mampu menciptakan harga dan alokasi sumber daya yang tepat

• Dibutuhkan juga aparat pemerintah yang cerdas, bersih, tanggap dan peka, guna menangani berbagai bidang

dan masalah yang tidak mungkin diatasi oleh

(61)

Ilmu Ekonomi Pembangunan

Ilmu Ekonomi Pembangunan

Kesimpulan (1)

Kesimpulan (1)

• Masing-masing pendekatan yang mencoba untuk memahami hakikat pembangunan itu memang telah menawarkan pengetahuan yang bermanfaat

• Pendekatan-pendekatan tersebut juga memberikan masukan kepada model-model terbaru dari

(62)

62

Ilmu Ekonomi Pembangunan

Ilmu Ekonomi Pembangunan

Kesimpulan (2)

Kesimpulan (2)

• Sumbangan pendekatan itu akan nampak semakin jelas setelah kita mempelajari secara lebih rinci dan

(63)

BAB 4

BAB 4

Model Kontemporer

Pembangunan

(64)

64

Ketidakefisienan dan Rasionalisasi

Ketidakefisienan dan Rasionalisasi

• Ternyata, orang tetap melakukan hal yang tidak efisien karena dianggap rasional dan tetap dianggap rasional sepanjang orang lain juga melakukannya

(65)

Mengatasi Keterbelakangan

Mengatasi Keterbelakangan

• Terkadang perusahaan dan lembaga ekonomi lainnya mampu berkoordinasi untuk mencapai ekuilibriurn yang lebih baik atas kepemilikan mereka

(66)

66

Keterbelakangan

Keterbelakangan

Pemahaman dan Penanganan

Pemahaman dan Penanganan

Tujuan teori pembangunan ekonomi tidak hanya untuk

(67)

Keterbelakangan

Keterbelakangan

Analisis Kegagalan Koordinasi (1)

Analisis Kegagalan Koordinasi (1)

• Analisis masalah kegagalan koordinasi menawarkan sejumlah pelajaran penting yang menyeluruh untuk pembuatan kebijakan

• Analisis ini menunjukkan potensi terjadinya kegagalan pasar, yang mempengaruhi prospek keberhasilan

(68)

68

Keterbelakangan

Keterbelakangan

Analisis Kegagalan Koordinasi (2)

Analisis Kegagalan Koordinasi (2)

• Analisis ekonomi konvensional tentang monopoli, eksternalitas polusi, dan kegagalan pasar yang lain

menyajikan "kerugian segitiga beban baku (deadweight triangle losses)" yang konsekuensinya relatif kecil

• Masalah kegagalan koordinasi dapat menimbulkan efek yang lebih jauh jangkauannya dan, sebagai

(69)

Keterbelakangan

Keterbelakangan

Analisis Kegagalan Koordinasi (3)

Analisis Kegagalan Koordinasi (3)

Contoh kasus kegagalan koordinasi:

– Sejumlah investor potensial gagal mempertimbangkan efek pendapatan dari upah yang mereka bayarkan

(70)

70

Keterbelakangan

Keterbelakangan

Analisis Kegagalan Koordinasi (4)

Analisis Kegagalan Koordinasi (4)

(71)

Kegagalan Koordinasi Komplementer

Kegagalan Koordinasi Komplementer

Kebijakan Intervensi Mendalam (1)

Kebijakan Intervensi Mendalam (1)

• Kegagalan koordinasi yang mungkin timbul dengan adanya komplementaritas menegaskan kemungkinan adanya pembuatan kebijakan intervensi yang mendalam

• Logikanya, sekali dorongan besar telah dilakukan,

(72)

72

Kegagalan Koordinasi Komplementer

Kegagalan Koordinasi Komplementer

Kebijakan Intervensi Mendalam (2)

Kebijakan Intervensi Mendalam (2)

• Kebijakan tersebut dapat menggerakkan perekonomian menuju ekuilibrium yang lebih baik, atau bahkan menuju tingkat pertumbuhan permanen yang lebih tinggi, yang pada saatnya nanti dapat mencukupi dirinya sendiri ( self-sustaining)

• Pasar yang tidak lagi mendapatkan bantuan pemerintah itu sering kali dapat mempertahankan proses

industrialisasi sekali proses tersebut telah dicapai,

(73)

Kegagalan Koordinasi Komplementer

Kegagalan Koordinasi Komplementer

Kebijakan Intervensi Mendalam (3)

Kebijakan Intervensi Mendalam (3)

• Sebagai contoh, dalam beberapa kasus, adanya buruh anak-anak mencerminkan suatu jenis ekuilibrium yang buruk di antara keluarga-keluarga yang anak-anaknya bekerja

• Setelah sukses menghilangkan buruh anak-anak, dalam sejumlah kasus, regulasi buruh anak tidak perlu lagi

(74)

74

Kegagalan Koordinasi Komplementer

Kegagalan Koordinasi Komplementer

Kebijakan Intervensi Mendalam (4)

Kebijakan Intervensi Mendalam (4)

• Jika tidak terdapat dorongan untuk kembali ke perilaku yang terkait dengan ekuilibrium yang buruk, maka

pemerintah tidak perlu lagi melanjutkan intervensi yang dirancang untuk mengatasinya

• Alih-alih, pemerintah kemudian dapat memusatkan daya upayanya pada masalah krusial yang lain, yang

(75)

Kegagalan Koordinasi Komplementer

Kegagalan Koordinasi Komplementer

Kebijakan Intervensi Mendalam (5)

Kebijakan Intervensi Mendalam (5)

Di antara implikasi-implikasi yang lain, prospek adanya intervensi yang mendalam dapat berarti bahwa:

– Biaya penerapan kebijakan dapat dikurangi

(76)

76

Kegagalan Koordinasi Komplementer

Kegagalan Koordinasi Komplementer

Kebijakan Intervensi Mendalam (5)

Kebijakan Intervensi Mendalam (5)

(77)

Kebijakan Intervensi Mendalam

Kebijakan Intervensi Mendalam

Kegagalan Pemerintah (1)

Kegagalan Pemerintah (1)

• Di lain pihak, intervensi mendalam menyebabkan potensi biaya dari peran publik juga menjadi jauh lebih besar

• Konsekuensi pilihan kebijakan menjadi lebih berat, karena kebijakan buruk yang dibuat pada masa kini dapat menjerumuskan perekonomian ke dalam

ekuilibrium yang buruk selama beberapa tahun ke depan

(78)

78

Kebijakan Intervensi Mendalam

Kebijakan Intervensi Mendalam

Kegagalan Pemerintah (2)

Kegagalan Pemerintah (2)

Hal buruk dari intervensi mendalam bisa terjadi misalnya karena:

– Pemerintah mungkin merupakan bagian terbesar dari masalah dan memainkan peran kunci dalam

melestarikan ekuilibrium yang buruk, misalnya sebuah rezim yang sangat korup

– Sejumlah pejabat pemerintah dan politisi mungkin

(79)

Kebijakan Intervensi Mendalam

Kebijakan Intervensi Mendalam

Kegagalan Pemerintah (3)

Kegagalan Pemerintah (3)

(80)

80

Kebijakan Intervensi Mendalam

Kebijakan Intervensi Mendalam

Kegagalan Pemerintah (4)

Kegagalan Pemerintah (4)

• Bahkan bila pemerintahnya tidak korup, dampak

potensial dari kebijakan pemerintah—yang sebenarnya bermaksud baik namun mengandung banyak kelemahan —dapat sangat besar

• Ini terjadi ketika kebijakan tersebut mendorong perekonomian menuju ekuilibrium yang secara

(81)

Kebijakan Intervensi Mendalam

Kebijakan Intervensi Mendalam

Kegagalan Pemerintah (5)

Kegagalan Pemerintah (5)

Dalam banyak kasus, inilah problema "pentingnya sejarah" dalam perekonomian yang sedang berkembang—yaitu

(82)

82

Kebijakan Intervensi Mendalam

Kebijakan Intervensi Mendalam

Sektor Publik dan Swasta

Sektor Publik dan Swasta

• Kegagalan pemerintah maupun kegagalan pasar adalah hal yang nyata, namun kontribusi sektor publik dan

swasta terhadap pembangunan juga merupakan hal yang vital

• Oleh karena itu, kita harus bekerja membangun institusi yang mendorong para pelaku di dalam sektor publik dan swasta untuk bekerja bersama (langsung maupun tidak langsung) sedemikian rupa sehingga dapat menciptakan kondisi yang dibutuhkan untuk mematahkan jebakan

(83)

Kebijakan Intervensi Mendalam

Kebijakan Intervensi Mendalam

Komunitas Internasional

Komunitas Internasional

Dalam mematahkan jebakan kemiskinan, komunitas internasional juga mempunyai peran penting, yaitu

(84)

84

Model-model Baru Pembangunan

Model-model Baru Pembangunan

Kontribusi (1)

Kontribusi (1)

• Kontribusi model-model baru pembangunan mencakup pemahaman yang lebih baik terhadap berbagai

penyebab dan efek jebakan kemiskinan • Pemahaman itu diperoleh dengan cara:

– Memberi penekanan yang lebih rinci terhadap peran jenis-jenis komplementaritas strategis yang berbeda – Menjelaskan peran ekspektasi

– Menyoroti cakupan potensial intervensi mendalam – Memperbaiki pemahaman kita tentang potensi peran

(85)

Model-model Baru Pembangunan

Model-model Baru Pembangunan

Kontribusi (2)

Kontribusi (2)

Pendekatan baru dengan lebih jernih menunjukkan potensi kontribusi yang sesungguhnya dari:

– Bantuan pembangunan dari luar yang melampaui penyediaan modal

(86)

86

Model-model Baru Pembangunan

Model-model Baru Pembangunan

Keterbatasan

Keterbatasan

• Keterbatasan utama model baru hingga sekarang

mungkin adalah bahwa analisis model tersebut memang mendalam, namun implikasinya pada kebijakan praktis masih belum diketahui

• Namun, mungkin memang masih terlalu awal untuk

(87)

Pemahaman Jebakan Pembangunan

Pemahaman Jebakan Pembangunan

(1)

(1)

(88)

88

Pemahaman Jebakan Pembangunan

Pemahaman Jebakan Pembangunan

(2)

(2)

Dengan cerdas, Karla Hoff dan Joseph Stiglitz menyimpulkan:

"Dalam kondisi demokratis pun, pemerintah bisa gagal, demikian pula pasar. Namun perkembangan positif yang terjadi pada tahun-tahun terakhir ini adalah untuk

mencoba intervensi yang lebih terbatas demi

memanfaatkan imbasan antarlembaga, dan untuk mencoba merancang tahapan-tahapan reformasi

(89)

BAGIAN 2

BAGIAN 2

Masalah & Kebijakan: Domestik

Masalah & Kebijakan: Domestik

5. Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pembangunan

6. Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi: Penyebab, Konsekuensi, dan Kontroversi

7. Urbanisasi dan Migrasi Desa-Kota: Teori dan Kebijakan

8. Modal Manusia: Pendidikan dan Kesehatan dalam Pembangunan Ekonomi

(90)

BAB 5

BAB 5

Kemiskinan, Ketimpangan, dan

Pembangunan

(91)

Kemiskinan dan Ketimpangan

Kemiskinan dan Ketimpangan

• Pendekatan kebijakan atas masalah kemiskinan terkait dengan ketimpangan distribusi pendapatan di negara-negara berkembang

• Maka, kita memerlukan satu "paket" kebijakan yang

komponen-komponennya bersifat saling melengkapi dan saling menunjang, yang meliputi empat unsur

(92)

92

Kemiskinan dan Ketimpangan

Kemiskinan dan Ketimpangan

Empat Unsur Fundamental (1)

Empat Unsur Fundamental (1)

• Satu atau serangkaian kebijakan yang dirancang guna mengoreksi berbagai distorsi harga-harga relatif dari masing-masing faktor produksi

• Tujuannya untuk menjamin pembentukan harga-harga pasar,

yang selanjutnya akan mampu memberikan sinyal-sinyal dan insentif yang tepat (sesuai dengan kepentingan

sosial),

(93)

Kemiskinan dan Ketimpangan

Kemiskinan dan Ketimpangan

Empat Unsur Fundamental (2)

Empat Unsur Fundamental (2)

• Satu atau serangkaian kebijakan yang khusus dibuat untuk memodifikasi ukuran distribusi pendapatan:

– Pada kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi,

melalui pajak progresif atas pendapatan dan kekayaan mereka

– Pada kelompok masyarakat berpendapatan rendah, melalui:

• tunjangan langsung

(94)

94

Kemiskinan dan Ketimpangan

Kemiskinan dan Ketimpangan

Empat Unsur Fundamental (3)

Empat Unsur Fundamental (3)

• Seperangkat target kebijakan yang secara langsung memperbaiki kaum miskin dan komunitasnya, melalui skema jaring pengaman yang menawarkan program pengembangan kapabilitas serta modal manusia dan sosial dari kaum miskin, antara lain:

– Keuangan mikro – Kesehatan

– Pendidikan

– Pembangunan pertanian

– Keberlangsungan lingkungan

(95)

BAB 6

BAB 6

Pertumbuhan Penduduk

(96)

96

Penurunan Angka Kelahiran

Penurunan Angka Kelahiran

• Dalam dekade terakhir, angka kelahiran di negara-negara miskin, seperti Bangladesh dan sebagian besar negara-negara di Afrika sub-Sahara, mengalami penurunan yang signifikan

• Penurunan ini adalah hasil dari konstribusi yang tidak kecil dari semakin meluasnya ketersediaan program keluarga berencana

• Para ahli kependudukan kini sibuk menurunkan, sampai mencapai angka yang tidak berlebihan,

(97)

Penurunan Angka Kelahiran

Penurunan Angka Kelahiran

Terkait dengan Kemiskinan

Terkait dengan Kemiskinan

Tentunya penurunan ini tidak terlepas dari upaya sinergis yang dilakukan oleh negara-negara maju dalam

menyediakan bantuan pembangunan yang diperluas, terutama upaya-upaya yang difokuskan pada kebutuhan dan kesempatan untuk mengurangi kemiskinan secara besar-besaran,

(98)

98

Penurunan Angka Kelahiran

Penurunan Angka Kelahiran

Menyiapkan Pembangunan Selanjutnya

Menyiapkan Pembangunan Selanjutnya

(99)

BAB 7

BAB 7

Urbanisasi

(100)

100

Urbanisasi dan Migrasi Desa-Kota

Urbanisasi dan Migrasi Desa-Kota

Urbanisasi dan migrasi desa-kota masih akan terus berlangsung dan tidak dapat dihindari, berdasarkan:

– tren jangka panjang

– perbandingan dengan negara maju

(101)

Urbanisasi dan Migrasi Desa-Kota

Urbanisasi dan Migrasi Desa-Kota

Pedesaan dan Daerah Alternatif

Pedesaan dan Daerah Alternatif

• Bias perkotaan memicu migrasi, namun investasi yang berfokus di bidang pertanian cukup meningkatkan

produktivitas di daerah pedesaan sehingga memerlukan tenaga kerja yang lebih sedikit

(102)

102

Urbanisasi dan Migrasi Desa-Kota

Urbanisasi dan Migrasi Desa-Kota

Pendidikan dan Keterampilan

Pendidikan dan Keterampilan

• Lagipula, seiring dengan peningkatan pendidikan di daerah pedesaan, para pekerja memperoleh

keterampilan yang diperlukan sehingga keinginan semakin menggebu untuk mencari pekerjaan di kota

(103)

Urbanisasi dan Migrasi Desa-Kota

Urbanisasi dan Migrasi Desa-Kota

Kebijakan

Kebijakan

• Kebijakan mampu mengatasi masalah-masalah lonjakan migrasi dan masalah keterbatasan kesempatan kerja

yang sedemikian serius di banyak negara berkembang

• “Konsensus“ dari pendapat-pendapat sebagian besar ekonom mengenai bentuk strategi yang tepat untuk

menanggulangi persoalan migrasi dan kesempatan kerja secara menyeluruh, setidaknya mengandung tujuh

(104)

104

Kebijakan

Kebijakan

(1-5)

(1-5)

1. Penciptaan keseimbangan ekonomi yang memadai antara desa dan kota

2. Perluasan industri kecil padat karya

3. Penghapusan distorsi harga dari faktor produksi 4. Pemilihan teknologi padat karya yang tepat

(105)

Kebijakan

Kebijakan

(6-7)

(6-7)

6. Pengurangan laju pertumbuhan penduduk

(106)

BAB 8

BAB 8

Modal Manusia:

Pendidikan dan Kesehatan

dalam Pembangunan Ekonomi

(107)

Kesehatan dan Pendidikan

Kesehatan dan Pendidikan

• Dalam beberapa tahun mendatang, akan terdapat bukti yang jelas bahwa kesehatan dan pendidikan merupakan investasi gabungan yang dapat menawarkan lingkup

pendekatan kebijakan yang lebih terpadu

• Hal itu dapat menjadi salah satu investasi yang paling

(108)

108

Pengentasan Kemiskinan

Pengentasan Kemiskinan

• Demikian juga, salah satu investasi paling efektif yang dapat kita lakukan dalam bidang kesehatan untuk

meningkatkan mutu pendidikan

• Dalam kenyataannya, program pengentasan kemiskinan yang terkenal di banyak negara berkembang sekarang secara eksplisit mengintegrasikan insentif untuk

(109)

BAB 9

BAB 9

Transformasi Pertanian

dan Pembangunan

(110)

110

Pembangunan Pedesaan

Pembangunan Pedesaan

• Tujuan utama pembangunan pertanian dan daerah

pedesaan di negara-negara berkembang adalah untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat di pedesaan

(111)

Pembangunan Pedesaan

Pembangunan Pedesaan

Peran Pemerintah

Peran Pemerintah

• Pertama-tama pemerintahan negara-negara

berkembang tersebut harus mengidentifikasi surnber-sumber pokok kemajuan pertanian dan kondisi-kondisi dasar yang sekiranya akan mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan utama itu

(112)

BAB 10

BAB 10

Lingkungan dan Pembangunan

(113)

Pilihan Kebijaksanaan (1)

Pilihan Kebijaksanaan (1)

(114)

114

Pilihan Kebijaksanaan (2)

Pilihan Kebijaksanaan (2)

• Dari sekian banyak pilihan itu ada enam di antaranya yang paling menonjol, yakni:

– penentuan harga sumber daya secara memadai – partisipasi masyarakat

– pengaturan hak kepemilikan atas setiap sumber daya secara lebih jelas

– peningkatan alternatif-alternatif ekonomi bagi kalangan penduduk miskin;

(115)

Referensi

Dokumen terkait