LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (MAGANG MANAJEMEN)
Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA DHARMA KOTA SALATIGA
Jl. Letnan Jenderal Sukowati No. 66/70, Kalicacing, Sidomukti, Kalicacing, Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa Tengah 50724
Tanggal 8 Mei 2017 s/d 29 Juli 2017
Disusun Oleh :
RENANDA SISTIA OCTIFANNY NIM : 212014046
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SDM FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN MAGANG Laporan Magang Manajemen ini disusun oleh : Nama : RENANDA SISTIA OCTIFANNY
NIM : 212014046
Disetujui dan memenuhi persyaratan untuk diajukan dalam penilaian Laporan Praktek Kerja Lapangan (Magang Manajemen).
Salatiga, Agustus 2017
Menyetujui,
KETUA PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
Albert Kriestian Novi Adhi Nugraha , SE, MM, PhD
Koordinator Magang Manajemen Dosen Pembimbing Lapangan FEB UKSW FEB UKSW
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN MAGANG Laporan Magang Manajemen ini disusun oleh : Nama : RENANDA SISTIA OCTIFANNY
NIM : 212014046
Disetujui dan memenuhi persyaratan untuk diajukan dalam penilaian Laporan Praktek Kerja Lapangan (Magang Manajemen).
Salatiga, Agustus 2017 Menyetujui,
Direktur Kepala Bagian Teknik
PDAM Kota Salatiga PDAM Kota Salatiga
Samino, SE, MM Ilham Sulistiyana, ST
Ka. Subag. Perencanaan & Pengembangan PDAM Kota Salatiga
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya akhirnya Laporan Praktek Kerja Lapangan (Magang Manajemen) ini yang dilaksanakan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Kota Salatiga yang dimulai pada hari dan tanggal Senin, 8 Mei 2017 sampai dengan Senin, 29 Juli 2017 yang dapat berjalan dengan baik.
Laporan Praktek Kerja Lapangan (Magang Manajemen) ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka dengan kesempatan ini dengan rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Albert Kriestian NAN, SE, MM, PhD selaku Ketua Program Studi S1 Manajemen Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
2. Roos Kities Andadari, SE,MBA, PhD selaku Koordinator Magang Manajemen yang telah bertanggung jawab untuk membimbing penulis dalam melaksanakan Laporan Praktek Perja Lapangan (Magang Manajemen) ini.
3. Yunita Budi Rahayu Silintowe, SPd, Msi selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah bertanggung jawab untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan (Magang Manajemen) ini. 4. Samino, SE, MM selaku Direktur PDAM Kota Salatiga yang telah memberikan
izin kepada penulis dalam mengadakan Praktek Kerja Lapangan (Magang Manajemen).
5. Ilham Sulistiyana, ST selaku Kepala Bagian Teknik yang sebelumnya menjabat menjadi Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan yang telah memberikan pengalaman yang bermanfaat serta arahan dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (Magang Manajemen).
6. F. Purmadya. A,ST selaku Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan yang telah memberikan pengalaman yang bermanfaat dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (Magang Manajemen).
7. Rekan-rekan karyawan dari Bagian Perencanaan dan Pengembangan yaitu Pak Yoga, Pak Moko, Pak Abda, Pak Amrih, Pak Mada, Pak Agus, Pak Prih, Pak Ian dan Pak Agam yang telah menerima dan membimbing serta mengarahkan penulis dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (Magang Manajemen).
9. Seluruh karyawan karyawati PDAM Kota Salatiga yang telah menerima dengan senang hati mengizinkan penulis dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (Magang Manajemen) selama berlangsung.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan laporan, gaya bahasa, informasi dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran serta kritik yang bersifat membangun agar Laporan Praktek Kerja Lapangan (Magang Manajemen) ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Demikian penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya, serta meminta maaf apabila ada kesalahan yang kurang berkenan baik disengaja maupun tidak disengaja.
Salatiga, Agustus 2017
Penulis
Renanda Sistia Octifanny NIM : 212014046
HALAMAN SAMPUL...1
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN MAGANG...2
KATA PENGANTAR...4
DAFTAR ISI...6
BAB I. PENDAHULUAN...8
1.1 Latar Belakang...8
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan...9
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan...9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...11
2.1 Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan ...11
2.2 Pengertian Pembagian Kerja...11
2.3 Alasan Pembagian Kerja...12
2.4 Indikator Pembagian Kerja dan Penyusunan Kerja...12
BAB III. METODE...14
BAB IV. KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN...15
4.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan...15
4.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan...15
4.3 Metode Pelaksanaan Kegiatan & Teknik Pengumpulan Data...16
BAB V. HASIL KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN...20
5.1 Company Profile PDAM Kota Salatiga ...20
5.2 Uraian Hasil Kegiatan Praktek Kerja Lapangan...22
5.3 Identifikasi Masalah...23
5.4 Pemecahan Masalah...23
BAB VI. PEMBAHASAN...24
7.1Kesimpulan...28
7.2 Saran...28
BAB VIII. LAMPIRAN...30
8.1 Struktur Organisasi PDAM Kota Salatiga...30
8.2 Jumlah Pegawai PDAM Kota Salatiga berdasarkan Jabatan...31
8.3 Jumlah Pegawai PDAM Kota Salatiga berdasarkan Status Pendidikan...31
8.4 Jumlah Pegawai PDAM Kota Salatiga berdasarkan Usia...32
8.5 Kegiatan Magang Harian...32
DAFTAR PUSTAKA...39
Pada masa persaingan yang sedemikian ketatnya sekarang ini, menyadari sumber daya manusia merupakan model utama dalam suatu usaha, maka kualitas tenaga kerja harus dikembangkan dengan baik. Jadi perusahaan atau instansi diharapkan memberikan kesempatan pada mahasiswa/i untuk lebih mengenal dunia kerja dengan cara menerima mahasiswa/i yang ingin mengadakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan atau Magang Manajemen.
Praktek kerja lapangan adalah penerapan seorang mahasiswa/i pada dunia kerja nyata yang sesungguhnya, yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan etika pekerjaan, serta untuk mendapatkan kesempatan dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang ada kaitannya dengan kurikulum pendidikan.
Di dalam kegiatan magang maka mahasiswa/i memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan semua ilmu yang telah dipelajari dibangku kuliah dan mempelajari detail tentang seluk beluk standar kerja yang profesional. Pengalaman inilah yang nantinya menjadi bekal dalam menjalani jenjang karir yang sesungguhnya.
Dalam suatu organisasi atau perusahaan dituntut mampu menyediakan sejumlah pegawai sesuai dengan jenis dan beban kerja yang ada. Akan tetapi karyawan yang ada belumlah cukup sehingga perlu adanya pembagian kerja agar masing-masing karyawan memperoleh tugasnya sendiri untuk dipertanggung jawabkan.
Oleh karena itu pembagian kerja merupakan salah satu faktor yang paling penting karena adanya pembagian kerja akan dapat memberikan kejelasan bagi para karyawan untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan beban kerja yang menjadi tanggung jawab serta mencegah kemungkinan terjadinya tumpang tindih pekerjaan, pemborosan dan saling melempar tanggung jawab bilamana terjadi kesalahan dan kesulitan.
Dalam penerapan pembagian kerja di PDAM Kota Salatiga pada Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan, belum memiki kejelasan mengenai tanggung jawab pembagian kerja, diantaranya masih terjadinya tumpang tindih pekerjaan, saling lempar tanggungjawab dan kurangnya efisiensi waktu. Berdasarkan hal tersebut maka penulis mengangkat judul “Kurangnya Penerapan Pembagian Kerja yang Baik di Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan PDAM Kota Salatiga”.
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan
1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa.
2. Memperoleh masukan dan timbal balik guna memperbaiki serta mengembangkan kesesuaian dalam pendidikan kejurusan.
3. Meningkatkan pengenalan mahasiswa pada situasi kerja yang sesungguhnya, sehingga nantinya mahasiswa dapat dengan cepat menyesuaikan diri pada saat terjun ke dunia kerja.
4. Membentuk pola pikir dan kecerdasan emosional mahasiswa dalam berinteraksi dan beradaptasi untuk pendewasaan serta kematangan diri sebagai pelengkap kemampuan setelah menjadi Sarjana Ekonomi.
5. Mengaplikasikan dan menerapkan ilmu penegetahuan yang diperoleh sebagai perbandingan antara teori dan praktek, untuk lebih memahami konsep-konsep akademis maupun non-akademis.
6. Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan dan mengembangkan wawasan dibidang pekerjaan yang digeluti selama mengikuti proses praktek kerja lapangan (Magang Manajemen).
7. Memperoleh informasi ataupun peluang untuk dapat bekerja di perusahaan atau instansi tempat mahasiswa melaksanakan proses praktek kerja lapangan (Magang Manajemen).
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan
2. Membandingkan dan menerapkan pengetahuan akademis yang telah didapat pada saat perkuliahan terhadap dunia kerja nyata, serta lebih dapat memahami konsep-konsep non-akademis di dunia kerja nyata.
3. Memperoleh peluang untuk dapat bekerja diperusahaan atau instansi tempat praktek kerja lapangan (Magang Manajemen).
4. Praktek kerja lapangan akan mempermudah mahsiswa untuk beradaptasi pada saat menjajaki dunia kerja yang sesunggunya di masa setelah mahasiswa menyelesaikan studi perkuliahan.
5. Mahasiswa dapat belajar dan memahami tentang struktur organisasi dan pembagian sistem kerja pada sebuah perusahaan menurut fungsi serta kegunaannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan
. . Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan adalah salah satu Sub Bagian dari Bagian Teknik dengan jumlah karyawan 8 orang dan 1 orang Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan. Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan mempunyai tugas melakukan kegiatan proyek (termasuk desain teknis), mengumpulkan data-data teknis sebagai bahan perencanaan, pengembangan dan rehabilitasi sistem penyediaan air bersih, melakukan survei harga pasar sebagai penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB), melakukan survei lapangan, menyiapkan peta-peta terbaru (meliputi; peta wilayah, peta jaringan, peta topografi), menyimpan dan mengamankan arsip serta dokumen perencanaan dan pengembangan.
2.2 Pengertian Pembagian Kerja
. . Pembagian kerja (division of labor) adalah pembagian proses produksi yang kompleks menjadi beberapa tugas sederhana, masing-masing dilakukan oleh orang berbeda yang biasanya (tapi tidak selalu) berspesialisasi dalam satu atau beberapa tugas secara lebih permanen. Keuntungan dari pembagian kerja untuk meningkatkan produktivitas manusia pertama kali dianalisis secara ekstensif oleh Adam Smith pada tahun 1776 dalam buku klasiknya yaitu “The Wealth of Nations”.
Menurut Hasibuan (2007), pembagian adalah yaitu informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi.
perusahaan. Perusahaan akan baik jika sumber daya manusia didalamnya telah mampu melaksanakan pekerjaan masing – masing dengan jelas, spesifik, serta tidak memiliki peran ganda yang dapat menghambat proses pencapaian kinerja.
Fungsi pembagian kerja adalah untuk memudahkan dan menghindarkan bentrok kerja. Diwujudkan untuk mengelompokkan tugas sesuai dengan tanggung jawab masing-masing individu atau kelompok. Dengan jadwal ataupun definisi pembagian pekerjaan akan disesuaikan dengan kemampuan seseorang lebih terlihat, dan tentunya akan mengurangi tingkat kerumitan. Yang pastinya lebih efektif dan efisiensi.
2.3 Alasan Pembagian Kerja
... Adapun alasan diadakan pembagian kerja adalah bahwa seseorang tidak akan melakukan semua pekerjaan yang ada di dalam organisasi seorang diri tanpa bantuan orang lain. Menurut Sondang P. Siagian (1983:10) ada tiga alasan diadakan pembagian kerja yaitu :
a. Beban kerja yang harus di pikul b. Jenis pekerjaan yang harus beragam c. Berbagai spesialisasi yang diperlukan
... Dengan adanya pembagian kerja maka pegawai atau karyawan dituntut tanggung jawabnya didalam penyelesaian setiap tugas yang dibebankan kepadanya. Jenis pekerjaan yang beraneka ragam merupakan hal yang sudah biasa didalam suatu organisasi yang mempunyai tujuan yang jelas. Spesialisasi pekerjaan diperlukan karena dalam pembagian kerja terjadi pembagian fungsi-fungsi dimana setiap fungsi tersebut memerlukan keahlian khusus untuk menyelesaikan setiap pekerjaan.
2.4 Indikator Pembagian Kerja Dan Penyusunan Kerja
Untuk mengukur pembagian kerja digunakan indikator-indikator sebagai berikut : 1) Penempatan karyawan
Penempatan karyawan ialah bahwa setiap pegawai atau karyawan telah ditempatkan sesuai dengan kemampuan, keahlian dan pendidikan yang dimiliki sebab ketidaktepatan dalam menetapkan posisi karyawan akan menyebabkan jalannya pekerjaan menjadi kurang lancar dan tidak maksimal (A. S Nitisemito, 1996 :174).
Beban kerja adalah tugas pekerjaan yang dipercayakan untuk dikerjakan dan tanggung jawabkan oleh satuan organisasi atau seorang pegawai tertentu (Sutarto, 1978 : 103). Beban kerja yang harus dilaksanakan karyawan hendaknya merata, sehingga dapat dihindarkan adanya seorang karyawan yang mempunyai beban kerja terlalu banyak atau terlalu sedikit. Namun demikian beban kerja yang merata ini tidak berarti bahwa setiap karyawan di perusahaan tersebut harus tetap sama beban kerjanya.
3) Spesialisasi pekerjaan
Spesialisasi pekerjaan adalah pembagian kerja berdasarrkan oleh keahlian atau ketrampilan khusus (Sutarto, 1978 : 110). Spesialisasi pekerjaan sangat diperlukan dalam setiap organisasi karena tidak semua pekerjaan membutuhkan keahlian dan tidak semua orang mempunyai keahlian yang sama sebab setiap orang mempunyai kelebihan dan keterbatasan sendiri. Agar semua tugas pekerjaan yang ada dapat dilaksanakan dengan baik maka perlu sekali adanya spesialisasi pekerjaan. Namun walaupun demikian spesialisasi pekerjaan bukan merupakan tujuan mengkotak-kotakan pegawai atau karyawan.
BAB III METODE
Metode orientasi merupakan tahap awal atau perkenalan mahasiswa/i dengan lingkungan kantor,suasana magang, serta karyawan kantor PDAM Kota Salatiga.
b. Observasi
Metode Observasi merupakan pengamatan langsung untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, dalam hal ini di PDAM Kota Salatiga.
c. Praktek
....Metode Praktek ialah dimana mahasiswa/i menjalankan aktivitas kerja yang mendukung laju kinerja sub bagian perencanaan dan pengembangan dalam bentuk pengerjaan evaluasi data, pembuatan file dan dokumen maupun laporan harian.
BAB IV
Lokasi Praktek Kerja Lapangan PDAM Kota Salatiga yang beralamat di Jl. Letnan Jenderal Sukowati No. 66/70, Kalicacing, Sidomukti, Kota Salatiga.
Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/PDAM+Kota+Salatiga/
4.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan
Waktu Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2017 sampai dengan 29 Juli 2017. Dengan jam hari kerja yang diberlakukan yaitu :
Hari Jam Kerja
Senin Pukul 07.00-12.00 dan pukul 13.00-14.00 WIB Selasa Pukul 07.00-12.00 dan pukul 13.00-14.00 WIB Rabu Pukul 07.00-12.00 dan pukul 13.00-14.00 WIB Kamis Pukul 07.00-12.00 dan pukul 13.00-14.00 WIB Jum’at Pukul 07.00-11.00 WIB
Sabtu Pukul 07.00-13.00 WIB
Selama Bulan Puasa
4.3 Metode Pelaksanaan Kegiatan dan Teknik Pengumpulan Data 1) Orientasi
Melakukan perkenalan dengan para karyawan/i PDAM Kota Salatiga,
Hari Jam Kerja
dapat menyesuaikan diri dengan baik agar dapat diterima oleh staf karyawan, sehingga mempermudah mahasiswa/i melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan atau magang.
Mengenal lingkungan dan suasana yang baru yang lebih formal dengan tata peraturan dunia kerja yang profesional. Mahasiswa/i dituntut untuk mentaati tata peraturan yang berlaku dengan disiplin.
Pengenalan dengan tugas dan kewajiban sebagai peserta magang. 2) Observasi
Mengamati aktivitas kerja serta perilaku keseharian staff/karyawan PDAM Kota Salatiga sehingga secara tidak langsung dapat mengumpulkan data yang dibutuhkan dari metode observasi tersebut.
3) Praktek
a) Input Laporan data Biaya Tiap Rumah Tangga Bulan Mei, Juni, Juli 2017 Menginput laporan data biaya tiap rumah tangga tiap bulan dengan format dan arahan yang telah diberikan oleh rekan karyawan.
b) Merekap Laporan kinerja Business Plan PDAM Kota Salatiga 2017
Merekap laporan kinerja Business Plan PDAM Kota Salatiga 2017 dengan arahan dan bimbingan dari Kepala Sub Bagian Perencanaan terdahulu yang sekarang menjadi Kepala Bagian Teknik.
c) Membuat surat jalan barang dan surat pesan barang
Dengan format dan arahan yang telah diberikan oleh baik Kepala Bagian Teknik maupun Kepala Sub Bagian Perencanaan.
d) Input data Inventaris 2017
Menginput data Inventaris 2017 dengan format serta arahan dari rekan karyawan.
e) Input data RAB mingguan
Menginput data RAB mingguan dengan format dan arahan yang telah diberikan oleh rekan karyawan.
Menginput data pasang baru atau Sambungan Rumah Air Baru dengan format dan arahan yang telah diberikan oleh rekan karyawan.
g) Input data Laporan kegiatan Bulan Mei 2017
Menginput data laporan kegiatan pada bulan Mei 2017, seperti penggalian sumur maupun kegiatan NRW.
h) Mengevaluasi serta menginput data Sambungan Rumah Air Baru tiap hari Setelah diberi penjelasan serta arahan, akhirnya saya diberi kepercayaan serta tanggung jawab untuk mengevaluasi setiap berkas pasang baru naik. Mulai dari Bagian Pelayanan untuk pengajuan Sambungan Rumah Air Baru selanjutnya akan naik ke Bagian Perencanaan dan Pengembangan. Sebelum di gambar pipa, para rekan di Bagian Perencanaan akan mensurvei di lapangan terlebih dahulu. Setelah di survei maka pengerjaan gambar pipa dapat langsung dikerjakan akan tetapi jika ada kendala maka harus di pending. Berkas atau Formulir Sambungan Rumah Air Baru setelah tiap berkasnya sudah dikerjakan oleh rekan karyawan Bagian Perencanaan dan Pengembangan (gambar jalur pipa serta RAB), maka selanjutnya berkas tersebut dilengkapi dengan tanda tangan oleh Kepala Direktur, Kepala Bagian Teknik, Kepala Sub Bagian Perencanan dan Pengembangan. Setelah semua berkas telah tertanda tangani maka di stempel di Bagian Umum. Setelah telah di tanda tangani serta di stempel, selanjutnya evaluasi berkas atau pemisahan berkas. Pemisahan berkas dilakukan dengan mengambil 1 lembar gambar jalur pipsa serta 1 lembar RAB, berkas tersebut yang nantinya akan menjadi dokumen (hardfile) tersendiri di bagian Perencanaan dan Pengembangan. Setelah evaluasi berkas selanjutnya penginputan data dalam format yang telah diberikan oleh rekan karyawan. Setelah penginputan data lalu di print out. Berkas yang telah dilakukan pemisahan tadi juga distempel dengan tertanda pada hari itu juga. Jadi saat penginputan data ada 3 tanggal yang berbeda, tanggal pendaftaran, tanggal masuknya berkas (kelengkapan berkas), serta tanggal berkas sudah dievaluasi dan disetujui untuk segera dikerjakan dilapangan.
i) Memindahkan data pelanggan pasang baru yang telah di survey dan yang telah membayar lunas ke dalam buku pasang baru.
j) Membuat Surat Laporan Informasi yang ditujukan kepada Bagian Distribusi
Dengan format dan arah yang telah diberikan oleh rekan karyawan.
k) Membuat Surat Penugasan Mekanikal Kerja (SPMK) kepada pekerjaan lapangan
Dengan format dan arahan yang telah diberikan oleh rekan karayawan maupun Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan.
l) Mencatat nama – nama pelanggan tentang trouble meter air dan butuh disurvei kembali
Dengan format dan arahan yang telah diberikan oleh rekan karyawan. m)Membuat Surat Penambahan Pekerjaan Distribusi (SPPD)
Dengan format dan arahan yang telah diberikan oleh rekan karyawan. n) Mendistribusikan surat yang telah selesai dibuat di Bagian Perencanaan ke
Bagian Distribusi untuk dapat ditandatangani dan dapat dikerjakan
o) Menginput data nama pelanggan yang bermasalah di berkas Sambungan Rumah Baru
Setiap setelah mengevaluasi berkas Sambungan Rumah pasang baru, akan diinput ke dalam softfile maupun buku pasang baru.
p) Membuat laporan bulanan data pelanggan pasang baru untuk selanjutnya diserahkan ke Bagian Pelanggan
Dengan format dan arahan yang telah diberikan oleh rekan karyawan. q) Menginput data RAB Sambungan Pipa Biaya Bersama Juli 2017 Dengan format dan arahan yang telah diberikan oleh rekan karyawan. r) Menginput data fluktuasi Sumber Senjoyo Th. 2017
Dengan format dan arahan yang telah diberikan oleh rekan karwayan. s) Menginput data rekap pending Sambungan Rumah Air Baru
BAB V
HASIL KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 5.1 Company Profile PDAM Kota Salatiga
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Salatiga sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sudah dirintis oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1921. Pada tahun 1968 Surat Keputusan Walikota madya Kepala Daerah Tingkat II Salatiga Nomor : 44/Kepda/Um-Pan tanggal 30 Desember 1967 dan Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gotong Royong (DPRD –GR) Nomor : 8/DPRD-GR/Um-Pan tanggal 18 Mei 1968, penyediaan air minum dikelola oleh Dinas Air Minum. Pada tahun 1969 Status Dinas Air Minum berubah menjadi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sesuai SK. Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Salatiga Nomor : 8.a/Kepda/Um-Pan tanggal 1 April 1971 dan Peraturan Daerah Kotamadya Kepala Daerah Tingkat II Salatiga Nomor 20 Tahun 1969.
Dalam perkembangannya dasar hukum pendirian PDAM Kota Salatiga telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Kotamadya daerah Tingkat II Salatiga Nomor : 5 Tahun 1981 tentang : Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga.
Visi PDAM
Menjadikan perusahaan yang Maju, Mandiri, dan Profesional
Maju, artinya PDAM Kota Salatiga dari tahun ke tahun memperlihatkan
pertumbuhan (kenaikan) dari sisi jumlah pelanggan, kualitas, kuantitas dan kontinuitas pelayanan, keterjangkauan tarif, kinerja keuangan, dan kontribusi PAD.
Mandiri, artinya PDAM Kota Salatiga mampu memberdayakan potensi sumber
daya perusahaan dan Pemerintah Kota Salatiga untuk memenuhi biaya operasional, setoran PAD, perawatan dan pengembangan SDM serta sarana prasarana.
Professional, artinya PDAM Kota Salatiga mampu menerapkan prinsip-prinsip
manajemen untuk menjamin keberlanjutan perusahaan dalam dinamika otonomi daerah dan perkembangan IPTEK didukung SDM yang handal dan berkomitmen.
Misi yang diemban dalam rangka mewujudkan visi perusahaan tersebut adalah menghasilkan produk yang sesuai dengan standar Departemen Kesehatan, meningkatkan kualitas dan kuantitas serta kontinuitas suatu layanan yang lebih baik sehingga apa yang diinginkan masyarakat dapat terpenuhi.
Adapun uraian misi perusahaan adalah :
1. Menyediakan air minum yang memenuhi standar kualitas, kuantitas dan kontinuitas.
2. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia menjadi pegawai yang memiliki etika, kinerja dan profesional.
3. Meningkatkan pelayanan yang terjangkau dan memberikan kepuasan pelanggan. 4. Meningkatkan cakupan pelayanan guna memenuhi kebutuhan utilitas air minum. 5. Mengelola sumber daya perusahaan yang profesional sehingga mampu
memberikan pelayanan terbaik, meningkatkan kesejahteraan karyawan dan meningkatkan kontribusi bagi PAD.
6. Menjaga hubungan harmonis dan peran yang seimbang dengan stakeholder dalam peningkatan pelayanan kepada pelanggan.
5.2 Uraian Hasil Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
... Adapun uraian hasil kegiatan yang saya lakukan selama pelaksanaan praktek kerja lapangan (Magang Manajemen) adalah :
1. Daftar Inventaris Ruangan Tahun 2017
. .Dalam bentuk data inventaris fasilitas kantor untuk memastikan jumlah dan kondisi barang serta memastikan tidak ada barang yang hilang dan pengecekkan kelayakan kondisi barang.
2. Laporan Kinerja Business Plan PDAM Kota Salatiga Tahun 2017-2019
... Laporan kinerja business plan yang dibuat setiap 3 tahun sekali yang bertujuan untuk mengukur tolok kinerja perusahaan serta merencanakan kinerja di masa yang akan datang.
3. Jadwal Perijinan Mata Air dan Sumur Bor PDAM Kota Salatiga Juli 2017
penentu pembagian rincian kerja masing-masing karyawan sesuai hari yang telah ditetapkan.
4. Daftar Rekap Sambungan Rumah Pending
Membuat rekapan daftar sambungan rumah yang tertunda, baik dikarenakan masalah teknis di lapangan maupun masalah biaya.
5. Laporan Sambungan Rumah Air Baru (Harian)
Membuat laporan sambungan rumah air baru setelah pengerjaan berkas sambungan rumah dimana setelah itu diserahkan ke bagian pelanggan yang berarti pengajuan sambungan rumah air baru dapat segera dikerjakan di lapangan.
6. Data Fluktuasi Sumber Senjoyo Tahun 2017
Mencatat fluktuasi Sumber Senjoyo tiap bulannya tahun 2017 yang dapat berubah-ubah setiap bulannya dan memastikan angka tetap di angka rata-rata.
5.3 Identifikasi Masalah
1) Terjadinya tumpah tindih dalam melakukan pekerjaan, dalam hal ini misalnya seorang karyawan PDAM Kota Salatiga yang belum dapat menyelesaikan pekerjaannya secara tanggung jawab pribadi, namun justru dihadapkan oleh pekerjaan baru milik rekan karyawan yang lain yang kurang berkompeten sehingga akan menambah beban kerja karyawan tersebut serta keterlambatan dalam penyelesaian pekerjaan.
2) Kurangnya efisiensi waktu dalam bekerja sebagai contoh sering terjadinya karyawan menunda pekerjaan pada jam kerja dikarenakan hal-hal yang bersifat pribadi seperti kurangnya motivasi kerja pada karyawan sehingga karyawan lebih memilih aktivitas yang tidak berhubungan dengan pekerjaan yang lebih bersifat kepentingan pribadi.
5.4Pemecahan Masalah
kemampuan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan setiap saat dan diperlukan karyawan yang berkompeten dalam bidang yang dikerjakannya sehingga akan tercapainya ketepatan penyelesaian pekerjaan dan hasil pekerjaan yang dicapai pun dapat berkualitas maksimal.
2) Diperlukan evaluasi hasil kerja dari kecepatan, ketepatan dan keakuratan. Setiap pekerjaan perlu evaluasi untuk mengukur hasil kerja pegawai yang akan dijadikan standar untuk pekerjaan yang akan datang maka akan ada instropeksi dari karyawan yang memiliki kinerja maupun motivasi kerja yang kurang baik menjadi lebih termotivasi dalam bekerja sehingga tercapai kecepatan, ketepatan dan keakuratan hasil kerja sesuai standar yang ditentukan oleh perusahaan.
BAB VI
PEMBAHASAN
Penulis menguraikan bagaimana cara melakukan pembagian kerja yang baik, dalam hal ini menurut Harits (2005:25) yang mengemukakan bahwa untuk mengukur pembagian kerja karyawan digunakan alat ukur sebagai berikut :
1. Adanya Perincian Aktivitas
Rincian aktivitas ini berkaitan dengan kegiatan karyawan yang berkaitan dengan tugas rutin yang tertulis pada daftar rincian aktivitas.
yang lalu seorang karyawan masuk jam kerja akan tetapi dikantor ia belum mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang ada, bahkan karyawan yang membolos bisa saja ditulis dilaporan mingguan atau bulanan jika ia masuk kantor dan mengerjakan pekerjaannya.
Dengan hal tersebut seharusnya atasan maupun para rekan karyawan yang lain saling terbuka. Jika salah satu karyawan masuk kerja akan tetapi tidak segera menyelesaikan dan mengerjakan pekerjaannya, dengan bertanya kenapa ia tidak segera menyelesaikan pekerjaannya, apa hambatannya, jika membolos kenapa dan mengapa, sehingga seluruh karyawannya bekerja secara produktif dengan hasil pekerjaan yang baik. Jika ada salah satu karyawan yang belum mengerjakan pekerjaannya dan pekerjaannya terbengkalai maka otomatis perlahan menghambat tujuan kegiatan atau perusahaan itu sendiri.
2. Adanya perincian Tugas
Rincian tugas merupakan rincian pekerjaan yang telah dirumuskan dalam SOP pedoman kerja untuk melaksanakan tugas rutin.
Dilihat pada Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan rincian tugas atau rincian kegiatan sudah ada dalam SOP yang penulis baca pada salah satu buku tentang Kajian SOP PDAM Kota Salatiga.
3. Adanya beban tugas yang diberikan
Seluruh tugas yang diberikan kepada karyawan, beban tugas tersebut biasanya tidak tentu tergantung dengan jenis pekerjaan.
Karyawan yang tumpang tindih pekerjaan dan karyawan yang hanya memenuhi syarat formal datang ke kantor tetapi tidak mengerjakan apa – apa. Sebaliknya di sini dapat dikemukakan bahwa tiap – tiap karyawan merasa yakin benar apa yang harus dipertanggungjawabkan tiap harinya walaupun mungkin beban pekerjaan yang diberikan oleh atasan tidak seimbang dengan penyelesaian pekerjaannya sendiri. Seseorang masuk kerja didasari oleh keyakinan bahwa ada pekerjaan yang memang benar – benar harus dikerjakan, sedangkan perintah – perintah dari atasan datangnya waktu yang tidak dapat diperkiraan ataupun secara mendadak.
Seharusnya dari hal tersebut, atasan sangat berperan penting dalam membagi tiap-tiap beban kerja tiap karyawannya dengan mengenal dan mengamati kemampuan mengerjakan dan menyelesaikan pekerjannya. Karyawan mana yang sekiranya dapat mengerjakan sedikit tapi pekerjaan yang sulit dan karyawan mana yang yang sekiranya dapat mengerjakan kebih banyak tapi pekerjaannya tidak sulit.
4. Memiliki pemahaman tugas
Seluruh pegawai seyogyanya memahami tugas yang dibebankan untuk menunjukan kemampuan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan setiap saat. Di Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan seluruh karyawan sudah memahami betul tugas yang dibebankan. Bahkan dalam melaksanakan pekerjaan meskipun beban kerja lebih banyak akan tetapi hasil pekerjaan yang baik maka menunjukkan kemampuan karyawan tersebut yang baik, cekatan dan membantu karyawan yang lain ketika tidak memahami lokasi lapangan.
5. Pemberian Tugas yang merata
bolak-balik ijin untuk cek teknis survei dilapangan maupun membolos maka pekerjaan yang ia harusnya kerjakan menjadi terbengkalai. Yang pada akhirnya rekan karyawan yang lain yang mengerjakan dan mengerjakan pekerjaan karyawan tersebut. Karena dalam gambar pipa jika tidak segera dikerjakan maka pelanggan yang mengajukan sambungan rumah air baru akan complain karena tidak segera dipasang dan dikerjakan dilokasi lapangan.
Seharusnya dilihat dari hal tersebut, bagi Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan sendiri dengan telah dimilikinya daftar rincian tugas bagi para karyawan maka dapat dihindarkan terjadinya karyawan yang tumpang tindih pekerjaan dan dapat dihindarkan pula adanya karyawan yang hanya memenuhi syarat formal datang ke kantor tetapi tidak mengerjakan apa – apa. Sebaliknya di sini dapat dikemukakan bahwa tiap – tiap karyawan merasa yakin benar apa yang harus dipertanggungjawabkan tiap harinya walaupun mungkin beban pekerjaan yang diberikan oleh atasan tidak seimbang dengan penyelesaian pekerjaannya sendiri. Seseorang masuk kerja didasari oleh keyakinan bahwa ada pekerjaan yang memang benar – benar harus dikerjakan, sedangkan perintah – perintah dari atasan datangnya waktu yang tidak dapat diperkiraan ataupun secara mendadak.
6. Penempatan Karyawan yang tepat
Ketepatan penempatan karyawan sesuai dengan keahliannya menunjang pekerjaan itu diselesaikan tepat waktu dan hasilnya maksimal.
Di Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan dirasa ketepatan penempatan karyawan dengan keahliannya belum dilakukan. Terbukti hanya beberapa karyawan saja yang memahami betul dengan tugas atau pekerjaannya, memiliki keahlian yang ia miliki dan dapat menyelesaikan hasil pekerjaannya dengan baik.
dapat selangkah demi selangkah menjadi lebih baik. Dari sini maka bisa dilihat konsep yang harus diterapkan “the right man on the right place doing the right job” (orang yang tepat pada posisi yang tepat melakukan pekerjaan yang tepat pula). Dengan begitu kita bisa melihat bahwa struktur organisasi mempunyai peran dalam mengarahkan pembagian kerja dalam rangka menumbuhkembangkan keterampilan, keahlian serta profesional dalam bekerja. 7. Penilaian Hasil Kerja
Setiap pekerjaan perlu evaluasi untuk mengukur hasil kerja karyawan yang akan dijadikan standar untuk pekerjaan yang akan datang.
Di Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan evaluasi pekerjaan sudah diterapkan. Terbukti evaluasi dilaksanakan setiap minggu serta bulan bahkan secara mendadak. Hal tersebut dirasa lebih efektif untuk mengevaluasi hasil pekerjaan tiap-tiap karyawan. Akan tetapi dari kegiatan evaluasi tersebut terkadang terjadi kecemburuan terkait hasil pekerjaan karyawan yang satu dengan yang lain. Semisal, karyawan A bekerja dengan rajin, terstruktur dengan efisiensi waktu yang baik serta hasil kerja yang baik pula namu berbanding terbalik dengan penilaian atasan yang justru kinerja karyawan B yang dirasa kurangnya memiliki time management, efiensi kerja yang kurang justru mendapatkan penilaian hasil kerja dari atasan justru lebih baik dari si A. Hal itu disebabkan karena karyawan A tipikal karyawan yang bekerja dengan tulus, tanpa cari muka sedangkan si B adalah tipikal karyawan selalu berusaha tampak baik didepan atasan atau terkadang cenderung melebih-lebihkan hasil kerja sehingga membuat atasan merasa bahwa karyawan B sudah bekerja dengan baik tanpa melihat fakta di lapangan.
Seharusnya dari hal tersebut atasan harus melakukan kontrol harian kerja di tiap-tiap karyawan sehingga tahu proses kinerja yang sesungguhnya agar terjadi penilaian hasil kerja yang objektif.
BAB VII
PENUTUP
Untuk menghindari terjadinya tumpang tindih pekerjaan, seluruh karyawan seyogyanya memahami tugas yang dibebankan untuk menunjukan kemampuan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan setiap saat dan diperlukan karyawan yang berkompeten dalam bidang yang dikerjakannya sehingga akan tercapainya ketepatan penyelesaian pekerjaan dan hasil pekerjaan yang dicapai pun dapat berkualitas secara maksimal.
Setelah dipahami 7 alat ukur pembagian kerja, tampak disini 5 alat ukur yang belum berperan pada pembagian kerja karyawan yang bekerja pada Sub Bagian Perencanan dan Pengembangan PDAM Kota Salatiga yaitu : 1) Laporan aktivitas yang dibuat hanya untuk formalitas namun tidak sesuai dengan aktivitas yang dikerjakan, 2) Beban tugas yang diberikan ada tumpang tindih pekerjaan, 3) Pemberian tugas yang belum merata, 4) Penempatan karyawan yang belum tepat, 5) Penilaian hasil kerja yang belum objektif.
Pembagian kerja dibuat agar gerak roda dari sebuah organisasi maupun perusahaan berjalan sebagaimana mestinya dan tidak tumpang tindih. Artinya tidak ada suatu bagian yang melaksanakan lebih dari satu tugas bagian yang sebenarnya bukan menjadi tugas bagiannya dan tidak ada pula bagian yang tidak melakukan tugas bagiannya alias datang bekerja sebagai formalitas menandatangani absensi kehadiran kerja. Kemudian seiring telah dipahaminya dan diberlakukannya pembagian kerja tadi terhadap para pegawai maka akan membawa efek yang menuntut agar mereka bisa mahir, terampil, berpengalaman, adaptif, dan kompeten untuk melaksanakan apa yang menjadi deskripsi kerjanya (jobdesc).
7.2 Saran
1. Saran akademik :
a) Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut bagi pengembangan SDM yang berkaitan dengan penerapan pembagian kerja yang baik dan profesional, terutama yang terkait dengan faktor-faktor dan penyebab kurangnya pembagian kerja. b) Penelitian lanjutan diharapkan dapat mendukung hasil-hasil penelitian ini untuk
memberikan manfaat bagi pengembangan SDM yang lebih baik di masa yang akan datang.
2. Saran Praktis :
memberikan pengaruh positif, yaitu dimensi adanya perincian tugas, memiliki pemahaman tugas dan pemberian tugas yang merata.
b) Perlu dilakukan usaha-usaha pemecahan masalah yang berkaitan dengan kegiatan perincian tugas, pemahaman tugas dan pemberian tugas yang merata, karena belum dapat dijalankan dengan sepenuhnya oleh karyawan, sehingga hal-hal tersebut perlu mendapat perhatian PDAM Kota Salatiga khususnya Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan.
3. Saran Kebijakan :
Guna pencapaian hasil kerja yang maksimal, sebaiknya PDAM Kota Salatiga menerapkan pedoman kerja (SOP terutama Bidang Teknis) yang berkaitan dengan teknis dan metode pembagian kerja pada Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan di PDAM Kota Salatiga.
BAB VIII
8.1 Struktur Organisasi PDAM Kota Salatiga Periode tahun 2015-2019 :
8.2 Jumlah Pegawai PDAM Kota Salatiga berdasarkan jabatan :
No. Jabatan Jumlah
orang
%
1 Direktur 1 1%
3 Kepala Cabang 1 1% 4
5
Kepala Sub. Bagian Pelaksana
15 117
11% 85%
Jumlah 137 100%
8.3 Jumlah Pegawai PDAM Kota Salatiga berdasarkan Status Pendidikan :
No. Status Jumlah
orang
%
1 Pasca Sarjana 1 0,72%
2 Sarjana ( S1 )
Teknik 4 2,88%
Ekonomi 7 5,76%
Lainnya 3 1,44%
3 Sarjana Muda / Diploma 3
Teknik 4 4,32%
Ekonomi 5 2,16%
4 SLTA/STM/SMEA 80 53,96%
5 SLTP 23 17,99%
6 SD 10 10,79%
Jumlah 137 100%
8.4 Jumlah Pegawai PDAM Kota Salatiga berdasarkan Usia : No
. Usia Jumlah orang %
1 < 20 tahun 2 1,44%
2 21 – 34 tahun 23 16,55%
3 35 – 44 tahun 54 37,41%
4 45 – 54 tahun 54 42,45%
5 55 < 4 2,16%
Jumlah 137 100%
Jam Kerja Hari/Tgl Kegiatan Masalah Solusi
14.00 WIB Rabu, 10 Mei 2017 Membuat suratjalan barang dan surat pesan barang
07.00-14.00 WIB Kamis, 11 Mei 2017 LiburWaisak 2561Hari
07.00-14.00 WIB Senin, 15 Mei 2017 MenyelesaikanLapkir Business Plan PDAM Kota Salatiga 2017, backup data komputer
07.00-14.00 WIB Selasa, 16 Mei 2017 Input data RABmingguan
07.00-14.00 WIB Rabu, 17 Mei 2017 Inputlaporan data kegiatan bulan Mei 2017
07.00-14.00 WIB Kamis, 18 Mei 2017 Dijelaskan alurpemindahan
data dari
07.00-14.00 WIB
Senin, 22 Mei 2017 Menyelesaikan Lapkir Business
14.00 WIB Selasa, 23 Mei 2017 Input data RABmingguan
07.00-14.00 WIB Rabu, 24 Mei 2017 Inputlaporan data kegiatan bulan Mei 2017
07.00-14.00 WIB Kamis, 25 Mei 2017 Libur KenaikanYesus Kristus
07.00-Sabtu, 27 Mei 2017 Input data pasang baru bulan Mei 2017
07.00-13.00 WIB Senin, 29 Mei 2017 Menginput dataSambungan Rumah Air
13.00 WIB Rabu, 31 Mei 2017 Input data RABmingguan
07.00-13.00 WIB Kamis, 1 Juni 2017
Libur Hari Lahir Pancasila
07.00-11.00 WIB Jum'at, 2 Juni 2017 Menginput dataLaporan Biaya Tiap Rumah
13.00 WIB Senin, 5 Juni 2017 MengisiLaporan Harian Pekerjaan Bagian Perencanaan
kepada Bagian Distribusi
07.00-13.00 WIB Rabu, 7 Juni 2017 Inputpasang barudata Sambungan
13.00 WIB Selasa, 13 Juni 2017 Membuat suratjalan barang dan surat pesan
Sambungan
11.00 WIB Jum'at, 23 Juni 2017 Input data RABmingguan
07.00-12.00 WIB Sabtu, 24 Juni 2017 LiburMenjelang Idul Ftri 1438 H PDAM
07.00-13.00 WIB Senin, 26 Juni 2017 LIBUR CUTIBERSAMA HARI RAYA IDUL FITRI
07.00-13.00 WIB Selasa, 27 Juni 2017 LIBUR CUTIBERSAMA HARI RAYA IDUL FITRI
07.00-13.00 WIB Rabu, 28 Juni 2017 LIBUR CUTIBERSAMA HARI RAYA IDUL FITRI
07.00-13.00 WIB Kamis, 29 Juni 2017
LIBUR CUTI BERSAMA HARI RAYA IDUL FITRI
07.00-11.00 WIB Jum'at, 30 Juni 2017
Acara halal bihalal, input data sambungan rumah baru
07.00-13.00 WIB Sabtu, 1 Juli 2017
Membuat surat jalan barang
dan pesan
barang
07.00-14.00 WIB Senin, 3 Juli 2017
14.00 WIB nama pelanggan
14.00 WIB Kamis, 6 Juli 2017 Input data RABmingguan
07.00-13.00 WIB Sabtu, 8 Juli 2017 Membuat SuratPesan Barang
07.00-14.00 WIB Rabu, 12 Juli 2017 Menginput dataRekap Pending Sambungan Rumah
07.00-14.00 WIB Kamis, 13 Juli 2017 Menginput dataSambungan Rumah Baru
07.00-11.00 WIB Jum'at, 14 Juli 2017 Menginput datanama pelanggan yang perlu di
14.00 WIB Senin, 17 Juli 2017 Menginput dataRekap Pending Sambungan Rumah
Rumah
14.00 WIB Kamis, 20 Juli 2017
Mengevaluasi berkas Sambungan Rumah Baru
07.00-11.00 WIB Jum'at, 21 Juli 2017
Input data
14.00 WIB Selasa, 25 Juli 2017 Menginput dataRekap Pending Sambungan Rumah
07.00-14.00 WIB Rabu, 26 Juli 2017 Input data RABmingguan
07.00-14.00 WIB Kamis, 27 Juli 2017
4. http://www.pdamsalatiga.com/
5. Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
6. Moeheriono, 2009. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Ghalia Indonesia. Jakarta.