Nama : Afrilia Minrawati Kelas/No : XI IPA/02
UANG CELENGAN YANG HILANG
Pada suatu hari, dirumah yang sederhana tinggalah satu keluarga yang hidup bahagia. Anisa dan latifa adalah adik kakak yang sangat akur. Anisa dan latifa berasal dari keluarga yang kurang mampu tapi mereka tetap bersyukur dengan apa yang telah diberikan oleh Tuhan kepada mereka.
Disuatu sore anisa dan latifa melihat temannya bermain sepatu roda, merekapun igin mempunyai barang itu, tetapi melihat keluarga mereka yang sedang kesusahan. Mereka mengurungkan niatnya untuk mebeli sepatu roda itu. Di pagi hari saat anisa dan latifa akan berangkat sekolah ibu memberikan uang untuk mereka berdua.
“Latifa, jika kita menabung uang saku kita, kita akan mampu membeli sepatu roda bukan?’’ ujar anisa
“iya.. aku juga sempat berfikir seperti itu… jadi bagaimana jika kita menabung untuk membeli sepatu roda? Latifa bertanya
“ya.. nanti setelah pulang sekolah kita beli celengan untuk tempat uang kita’’ anisa memberi saran.
Setelah itu mereka berangkat sekolah dengan berjalan kaki. Saat jam pulang sekolah telah tiba mereka pulang kerumah, setelah makan dan istirahat sejenak mereka pergi ke pasr untuk membeli celengan. Sesudah membeli celengan, mereka pulang dan mebantu ibunya yang berjualan gorengan. Keesokan harinya mereka menabungkan uangnya sesuai dengan tujuan awal yaitu membeli sepatu roda.
Setelah berbulan bulan mereka merasa uang celengannya sudah penuh. Sesudah pulang sekolah mereka berrencana membuka celengan tersebut, celengannya telah dibuka ternyata mereka berhasil mengumpulkan uang sebanyak Rp.500.000.00 , anisa dan latifa sangat senang karena akhirnya mereka akan membeli sepatu roda.
“anisa, tolong simpan uang kita dengan baik, karena pada hari minggu kita akan membeli sepatu. Ujar anisa.
“okay kak, aku akan menyimpan uang itu dengan baik!” jawab latifa
Latifa pun menyimpan uang di laci lemari mereka. Setelah hari hari berlalu , hari minggupun tiba. Mereka sangat bersemangat untuk membeli sepatu roda. Saat mereka sudah siap, latifapun mengambil uang yang dia simpan di laci lemari mereka. Latifapun terkejut karena uang yang dia simpan tidak ada di laci lemari. Latifapun bertanya kepada anisa.
“kak, apakah kakak sudah mengambil uang yang ada di laci lemari kita?” latifa bertanya . “kakak belum mengambil uang yang ada di laci lemari! Memang kenapa uangnya? Hilang ya? “iya kak, uangnya tidak ada di laci, bagaimana jika kita bertanya kepada ibu?!” latifa
menyarankan.
“mari kita tanya ibu”
Mereka berdua bertanya kepada ibu tetapi ibu tidak mengaku tidak tahu… lalu mereka bertanya kepada ayah dan ayahpun memberikan uang Rp.700.000.00 pada mereka berdua. Anisa dan latifa kebingungan dengan hal tersebut, ternyata ayah membuat kejutan kepada mereka berdua dan ayahpun menjelaskan kepada mereka berdua secara rinci.Ternyata ibu telah mengetahui rencana kedua anaknya untuk membeli sepatu roda dengan cara menabung. Dan yang telah mengambil uang mereka berdua adalah ibu, karena ibu ingin menambahkan uangnya agar mereka mempunyai dua pasang sepatu, karena harga sepasang sepatu roda adalah Rp.350.000.00 .