• Tidak ada hasil yang ditemukan

CERPEN KARIR ATAU SAHABAT SAHABAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "CERPEN KARIR ATAU SAHABAT SAHABAT"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPETENSI DASAR: (8.2) menulis cerita pendek bertolak dari peristiwa yang

perbah dialami

KARIR ATAU SAHABAT?

Cheilla Lee Jumborgh adalah gadis blasteran Bali – Amerika Serikat yang sangat mahir dalam bidang tarik suara, karena bakatnya itu ia menjadi penyanyi yang terkenal. “Cheille Je” itulah nama bekennya, gadis ini memiliki 3 orang sahabat yakni Vyta Bunga Sasmitha atau yang biasa dipanggil Mitha, Vemaura Cassavi atau Ve, dan yang terakhir Rama Dhiafakhri atau Fakhri. Mereka bersekolah di sekolah yang bergengsi di Jakarta Timur yaitu Global Internasional School (GIS). Keempatnya selalu bersama – sama setiap waktu, tapi akhir – akhir ini Cheilla tidak bisa ikut gabung bersama sahabatnya, karena memang kesibukkan Cheilla yang menyita waktu.

Siang ini mereka berempat tengah berkumpul di kantin sekolah sambil menikmati makanan yang telah mereka pesan sebelumnya, mereka terlihat tertawa terbahak – bahak. Entah apa yang sedang mereka bicarakan sampai–sampai Mitha dibuat tersedak olehnya. Ditengah keceriaan itu handphone Cheilla bergetar, ternyata panggilan dari sang manager.

“Hallo siang om”

”siang Je, ehm kamu cepet siap-siap terus ke basecamp sekarang”

“apa om? Harus sekarang? Ya Tuhan om ga bisa nanti apa?”

“ga bisa Je, besok jam delapan kamu ada Meet And Greet di Bandung sama fans kamu, jadi mau gak mau sekarang juga kita harus berangkat”

“tapi om..”

“gak ada tapi-tapian harus dan harus!”

“om…” tut..tut..tut

(2)

“telfon dari siapa Chell?” Tanya Fakhri

“Dari managerku, aku disuruh ke basecamp sekarang gimana nih?” Tanya Cheilla

Yaudah kamu kesana aja entar dimarahin” saran Mitha

“beneran gakpapa?” Tanya Cheilla

“gakpapa kok kita ngerti” sahut Ve

“yaudah gue pergi dulu ya?” jawab Cheilla

“iyaa dah” jawab mereka serempak

Cheilla pun lekas meninggalkan teman–temannya dan langsung menuju ke basecamp. Setelah sampai basecamp ia pun berlari masuk kedalam. Sampai di dalam ia menerima tatapan tidak enak dari managernya.

“darimana aja Je? Kok lama?” Tanya manager

“itu om, aku abis ngumpul bareng sama temen” jawab Cheilla

“mulai besok kamu gak boleh berteman sama mereka, kamu harus menjauh!” sentak manager Cheilla

“loh om? Gak bisa gitu dong! Kami udah sahabatan sejak SD gak mungkin main tinggal-tinggal aja? Gak! Gak mau!” bantah Cheilla

“kamu ingin ngejar karir apa temen?! Ha?! Je inget kamu sekarang udah jadi artis terkenal! Temen bakal ganti-ganti seetiap waktu! Jangan samain kehidupan kamu yang dulu sama yang sekarang, tanpa harus berteman sama mereka kamu juga bisa tetep hidup kok! Lupain mereka atau karir hancur!” jelas om Fendi dengan penuh penekanan

“tapi kenapa om? Kenapa dengan cara kayak gini? Aku gak bisa om, itu sulit. Coba jelasin om kenapa aku harus ngejauh dari sahabat–sahabatku?” Tanya Cheilla dengan nada lemas

(3)

“aku ngerti om, tapi aku butuh waktu buat ngelakuin itu semua” jawab Cheilla

“semua memang butuh proses Je, sekarang kamu cek vocal persiapan buat besok di Bandung” saran om Fendi

“iya om permisi” sahut Cheilla

Cheilla pun pergi ke studionya untuk cek vocal,tetapi ia kurang fokus karena terdapat beban pikiran yang mengganggu jalan pikirannya. Ia bingung bagaimana ia bisa menjauh dari ketiga sahabatnya itu? Apakah ia sanggup melakukannya? Entahlah ia sendiri pusing memikirkan hal itu.

KEESOKAN HARINYA

Cheilla berjalan di koridor sekolah sambil melamun, ia masih memikirkan bagaimana ia bisa menjauhi sahabat-sahabatnya. Sesampainya di sekolah ia langsung duduk di bangkunya dan langsung menelangkupkan wajah di lipatan tangannya. Tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara gebrakan meja dari Ve, Mitha, dan Fakhri. Cheilla bingung sekarang ia harus apa?

“pagi Cheilla!” sapa sahabat-sahabatnya

“pagi.. um gue ada keperluan bentar dah” kata Cheilla sambil meninggalkan ke-3 sahabatnya.

“Cheilla kenapa?” Tanya Ve

“aku juga gatau, perasaan tadi dia tiduran deh, kita datang eh dia malah kabur.” Kata mitha kebingungan

“ah sudahlah mungkin dia memang ada keperluan” jelas Fakhri membela Cheilla

“yaudah lah yuk kita duduk” ajak Ve

Kriiing!! Kring..!!! bel masuk berbunyi

“selamat pagi anak-anak” sapa Bu Icha

“hari ini sa..” “permisi bu, maaf saya terlambat.” Jelas Cheilla memotong perkataan Bu Icha

“oh oke silahkan duduk” ijin Bu Icha

Saat jam istirahat~

(4)

“Ve, Mith,Fakh? Aku gak bisa, aku bener-bener gak bisa. Aku gak sanggup” kata Cheilla sambil menangis

“gak sanggup kenapa Chel? Kita mohon jelasin sekarang” jawab Mitha

“aku harus menjauh dari kalian semua. Aku harus pergi dari kalian, aku gak bisa berteman lagi sama kalian” jelas Cheilla

“kenapa Chel? Tapi kenapa? Kita perlu kejelasan” Fakhri pun akhirnya angkat bicara

“ini semua buat karir aku, managerku menuntut aku untuk melakukan itu. Aku mohon jauhin aku” terang Cheilla

“gak! Gak bisa chel! Kita gak bisa ngerusak persahabatan kita ini!” bantah Ve

“iya Chel kita gak mungkin bisa pasti ada tantangan yang berat diperjalanan hebat kita Chel? Kita yang memulai, kita juga yang harus mempertahanin” kata Mitha

“ayo sekarang kita ke basecamp kamu, kita jelasin ke managermu bareng-bareng” saran Fakhri

“oke aku setuju ayo kita coba” kata Cheilla setuju

“ayo!!” kata mereka serempak

Cheilla, Fakhri, Ve, dan Mitha pun pergi ke basecamp Cheilla dengan mengendarai mobil Cheilla. Di dalam mobil mereka merundingkan kata-kata yang akan mereka ucapkan kepada manager Cheilla. Sesampainya di basecamp mereka pu turun dan langsung berlari memasuki basecamp

“permisi om” sapa mereka serempak

“oh kamu Je, dan mereka itu siapa?” Tanya manager

“kenalin mereka sahabat-sahabat aku om” jelas Cheilla

“oh, jadi mereka yang bikin kamu gak disiplin, mau apa kalian kesini?” Tanya manager dengan tatapan tajam

(5)

Karena kami bahagia kalau melihat dia bahagia, tapi pak jika kami dituntut untuk

melepaskannya, melepaskan ikatan persahabatan ini kita gak bisa sampai kapan pun pak” jelas Mitha

“kami selalu bahagia melihat Cheilla di layar televise kami, senang melihatnya sukses, senang melihatnyatersenyum, senang melihatnya diidolakan oleh banyak orang, kami bahagia om. Kami tidak pernah sekalipun memikirkan hal buruk untuk membuat kepopuleritasnya menurun ataupun hancur, tak pernah sekalipun terlintas dipikiran kami untuk memanfaatkannya, mengharapkan imbalan sebagai sahabatbya, tidak pernah pak, tapi kenapa bapak malah memfitnah kami dan menyuruh Cheilla menjauhi kami.” Sambung Mitha sambil mengangis

“tidakkah bapak memiliki sahabat saat sekolah? Pasti bapak pernah punya sosok sahabat. Bapak pasti akan sangat menyayanginya melebihi siapapun, bapak sudah menganggapnya sebagai keluarga bapak, lalu jika dia harus pergi tanpa hal yang jelas bagaimana perasaan bapak? Sakit bukan? Inilah yang kami rasakan saat ini pak, kami mohon pak, biarkan kami tetap bersahabat, biarkan kami terus bersama, kami mohon. Jelas Fakhri dengan mata berkaca-kaca

“om terharu sama kata-kata kalian, om jadi ingat sahabat om dulu, om hargai usaha kalian ini, dan mulai saat ini Je, om ijinkan kamu buat berteman dengan siapapun. Tapi dengan satu syarat kamu tidak boleh malas lagi dan sering terlambat lagi. Oke” jawab Manager Cheilla

“siap om, terima kasih om terima kasih” ucap Cheilla sambil mencium punggung tangan managernya

“terima kasih om atas pengertiannya, kami janji akan jagain Cheilla dan gak akan memperhalang dia di karirnya” kata Ve pada sang manager

“iya sama-sama” jawab sang manager sambil tersenyum

Setelah kejadian tersebut persahabatan Cheilla, Ve, Fakhri, dan Mitha semakin erat. Mereka jadi sering bersama-sama. Sekarang Fakhri, Ve, dan Mitha sering mengikuti Cheilla kemanapun Cheilla bekerja. Dan mereka pun bahagia sampai seterusnya.

(6)

Referensi

Dokumen terkait