BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Berlakunya Asean Free Trade Area (AFTA) dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 membuat persaingan di dunia industri semakin kompetitif baik dari sektor manufaktur ataupun jasa. Perusahaan harus mampu bersaing dalam pasar ekonomi bebas agar tetap bertahan dengan menunjukkan keunggulan produk yang dihasilkan. Salah satu keunggulan yang sangat berpengaruh adalah kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan konsumen.
Hubungan antara kualitas dengan kepuasan konsumen disampaikan oleh Zeithaml dan Bitner (2000:76) yang menyatakan bahwa “ customer satisfaction
will be influenced product or service features by perseption of quality is an
important predictor of customer satisfaction. Several study support the causal
chain that suggest quality satisfaction” (Arnould et al. 2002:16). Kualitas yang
dirasakan menjadi petunjuk penting dalam penentuan kepuasan konsumen. Kotler dan Armstrong (2003:310) juga menyebutkan bahwa tingkat kualitas yang tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi.
PT. Indopura Utama merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur penghasil rubber seal. Proses produksi rubber seal terdiri dari proses pencampuran bahan utama berupa NBR, belerang dan karbon black kemudian di press menjadi lembaran karet yang selanjutnya dimasak sesuai
cetakan yang diinginkan. Terdapat produk cacat dalam memproduksi rubber seal PT. Indopura Utama berupa diameter produk yang tidak sesuai yaitu sebesar 2700mm, warna hitam pekat yang tidak merata serta kekuatan rubber seal yang tidak sesuai standar yang ditetapkan perusahaan yaitu 70 Shore A.
Jumlah kecacatan rubber seal pada Januari 2016 mencapai 302 unit dari jumlah produksi sebanyak 1326 unit dengan persentase kecacatan mencapai 22,78%. Persentase kecacatan tersebut tidak sesuai dengan tingkat kecacatan manajemen perusahaan yaitu 10%. Hal ini menyebabkan produk cacat diolah kembali menjadi produk rubber seal sehingga membutuhkan biaya tambahan dan waktu tambahan untuk pengerjaan yang mengakibatkan terlambatnya pengiriman terhadap konsumen sehingga mengurangi penghasilan perusahaan dan diperlukan pengendalian kualitas untuk mengurangi tingkat kecacatan sesuai yang ditetapkan perusahaan.
Telaumbanua (2013) melakukan penelitian pada PT. Asahan Crumb
Rubber berdasarkan hasil pembahasan dan analisis metode Taguchi yang telah
dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa faktor yang sangat berpengaruh terhadap kualitas crumb rubber adalah suhu mesin dryer. Untuk itu sangat perlu diperhatikan pengaturan suhu mesin dryer yaitu 1280c pada proses pengeringan karet cacahan. 1
Iswanto (2013) melakukan penelitian pada PT. XYZ. Hasil penelitian menunjukan faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas produk lolly adalah suhu pendingin produk pada level 1 dengan suhu 140 C,
1
Adventinus, T. (2013). Analisis Pengendalian Kualitas dengan Pendekatan Metode Taguchi pada PT. Asahan Crumb Rubber, e-Jurnal Teknik Industri FT USU, vol 3, No. 5.
kecepatan injeksi angin pada level 2 dengan kecepatan 25 m/s dan suhu injeksi bahan baku ke dalam cetakan pada level 1 dengan kecepatan 220 m/s. Hasil penerapan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) diperoleh faktor yang paling berpengaruh dan paling besar penyebab kegagalan proses produksi yaitu suhu pendingin produk yang terlalu tinggi dengan nilai RPN terbesar 192.2
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan penelitian diatas, dilakuakan upaya pengendalian kualitas dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) untuk mengidentifikasi faktor penyebab kecacatan produk melalui nilai probabilitas terbesar. Metode Taguchi digunakan untuk memperoleh kombinasi level faktor optimum dari parameter proses penyebab kecacatan dan memberikan usulan perbaikan untuk mengurangi potensi penyebab kecacatan produk sehingga dapat menurunkan tingkat kecacatan produk pada proses produksi.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah jumlah produk cacat yang terdapat dalam proses produksi rubber seal pada PT. Indopura Utama melebihi standar perusahaan 10% dari total produksi yang menyebabkan rendahnya kualitas rubber seal.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
2
Adi Iswanto (2013). Aplikasi Metode Taguchi Analysis dan Failure Mode and Effect
Analysis (FMEA) untuk perbaikan kualitas produk di PT. XYZ. e-Jurnal Teknik Industri FT USU,
vol 2, No. 2.
Tujuan umum penelitian adalah mengendalikan kualitas rubber seal untuk mengurangi jumlah kecacatan dengan memperbaiki faktor penyebab kecacatan.
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian adalah :
1. Mengidentifikasi faktor penyebab kecacatan untuk mengurangi kecacatan
rubber seal.
2. Menentukan kombinasi level faktor optimum yang berpengaruh signifikan. 3. Memberikan usulan perbaikan untuk meningkatkan kualitas rubber seal.