Elis Triyani, 2016
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan penulis terkait dengan Perang Imjin
(1592-1598) antara Korea dengan Jepang terjadi di Semenanjung Korea dilihat dari
keadaan sosial-budaya, ekonomi serta politik merupakan penelitian yang bersifat
kualitatif, dengan pembahasan yang diambil dari kajian literatur yang relevan.
Literatur yang relevan tadi sudah melewati proses berupa kritik, baik itu kritik
interal maupun eksternal. Literatur ini diambil dari berbagai sumber, baik itu
buku, jurnal, maupun artikel yang terkait dengan Perang Imjin (1592-1598) antara
Korea dengan Jepang yang terjadi di Semenanjung Korea dilihat dari keadaan
sosial-budaya, ekonomi serta politik saat itu.
Menurut UPI (2015, hlm. 27-28) ini merupakan bab yang bersifat
prosedural yang mengarahkan pembaca untuk mengetahui alur penelitian, dari
pendekatan penelitian, instrument penelitian, tahapan pengumpulan data serta
langkah-langkah analisis data. Menurut Wood Gray, dkk, (dalam Sjamsuddin,
2007, hlm.89), paling tidak ada enam tahap yang harus ditempuh dalam penelitian
sejarah, yaitu sebagai berikut:
1. Memilih suatu topik yang sesuai.
2. Mengusut semua evidensi (bukti) yang relevan dengan topik.
3. Membuat catatan tentang apa saja yang dianggap penting dan relevan dengan
topik yang ditemukan ketika penelitian berlangsung.
4. Mengevaluasi secara kritis semua evidensi yang telah dikumpulkan (kritik
sumber).
5. Menyusun hasil-hasil penelitian (catatan fakta-fakta) kedalam suatu pola yang
benar dan berarti yaitu sistematika tertentu yang telah disiapkan sebelumnya.
6. Menyajikan dalam suatu cara yang dapat menarik perhatian dan
mengkomunikasikannya kepada para pembaca sehingga dapat dimengerti
Memilih suatu topik yang sesuai, dalam hal ini penulis memilih topik
mengenai perang di Asia Timur pada akhir abad 16 dengan judul Perang Imjin
1592-1598 : Kajian Historis Perang Korea – Jepang di Semenanjung Korea. Topik
ini dipilih penulis karena belum ada skripsi yang membahas mengenai perang
yang melibatkan tiga kerajaan di Asia Timur yang pertama ini. Asia Timur
merupakan wilayah Asia yang bisa dikatakan sebagai negeri yang masih satu
rumpun. Walaupun terdapat banyak kesamaan namun terdapat juga perselisihan
antara mereka. Maka penulis ingin membahas atau memilih topik ini berdasarkan
atas dasar tersebut. Perang ini merupakan perang yang cukup besar dengan
banyaknya pihak terlibat, yaitu kerajaan di Asia Timur (Ming, Joseon, Jepang)
saat itu.
Mengusut semua evidensi (bukti) yang relevan dengan topik. Pada tahapan
ini penulis mencari sumber buku, artikel, maupun jurnal terkait dengan judul
skripsi. Pada tahap ini penulis mencari terlebih dahulu mengenai buku-buku yang
kemungkinan judulnya berkaitan dengan topik perang tahun 1592-1598 di
Semenanjung Korea. Kemudian barulah penulis mencari jurnal dan artikel
mengenai Perang Imjin, tokoh-tokoh, serta hal-hal yang berkaitan tentang perang
tersebut. Karena penulis tidak dapat menemukan catatan perang yang asli
mengenai perang ini, maka penulis melihatnya dari pembahasan catatan tersebut
dari berbagai macam buku.
Membuat catatan tentang apa saja yang dianggap penting dan relevan
dengan topik yang ditemukan ketika penelitian berlangsung. Dalam tahap ini
penulis membuat catatan yang berupa timeline untuk mempermudah penulis di
saat membuat pembahasan mengenai Perang Imjin 1592-1598 : Kajian Historis
Mengenai Korea–Jepang di Semenanjung Korea. Selain itu Penulis juga
menuliskan beberapa catatan-catatan penting yang berkaitan dengan topik Perang
Imjin ini. Mengevaluasi secara kritis semua evidensi yang telah dikumpulkan
(kritik sumber). Kritik yang penulis lakukan adalah dengan memverifikasi
kredibilitas para penulis dalam sumber buku, jurnal serta artikel. Selain itu juga isi
penulisan istilah yang kurang sesuai. Kemudian juga pandangan atau penulisan
para penulis buku tersebut juga dapat dikritisi oleh penulis.
Tahap selanjutnya adalah menyusun hasil-hasil penelitian (catatan
fakta-fakta) kedalam suatu pola yang benar dan berarti yaitu sistematika tertentu yang
telah disiapkan sebelumnya. Pada tahap ini akan dibahas kedalam bab tersendiri
pada skripsi. Bab yang akan menjelaskan hal ini merupakan bab pembahasan
yaitu penjelasan mengenai latar belakang, proses berjalannya perang serta dampak
dari perang tersebut seperti apa. Kemudian menyajikan dalam suatu cara yang
dapat menarik perhatian dan mengkomunikasikannya kepada para pembaca
sehingga dapat dimengerti sejelas mungkin. Pada tahap ini bisa berupa sajian
tulisan yang menarik dalam tahap pembahasan skripsi ataupun tulisan dalam slide
power point dalam sidang skripsi. Lalu penyajian dan pengkomunikasian hasil
skripsi dapat dilakukan pada saat sidang dilaksanakan.
Selain melakukan tahap-tahap penelitian di atas, (dalam Sjamsuddin, 2007,
hlm.90) Gray mengemukakan empat kriteria dalam pemilihan topik, di antaranya
Nilai (Value), keaslian (originality), kepraktisan (Practicality), dan Kesatuan
(Unity).
1. Nilai (Value)
Kajian dalam skripsi ini adalah mengenai Perang Imjin (1592-1598) antara
Korea dengan Jepang yang terjadi di Semenanjung Korea dilihat dari keadaan
sosial-budaya, ekonomi, serta politik. Penulis akan membahas secara historis
mengenai perang Imjin dilihat dari keadaan sosial-budaya, ekonomi, serta politik,
nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme dalam peristiwa yang terjadi di
Semenanjung Korea tersebut. Bila dilihat untuk mata kuliah tentang Asia Timur,
kajian ini memang bisa dikatakan cukup membantu dan bermanfaat bagi pembaca.
Namun bila kita lihat materi disekolah tidak terdapat pembahasan mengenai
masalah ini, tapi sebagai pendidik kita dituntut harus bisa mengetahui masalah
terdahulu untuk memaparkan masalah yang sekarang. Mengkaitkan masalah awal
dengan masalah sekarang yang relevan dan mengambil makna yang terkandung
2. Keaslian (Originality)
Keaslian (originality) dari skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan dengan
pengumpulan sumber tertulis yang telah melalui proses kritik sumber terlebih
dahulu baik eksternal maupun internal. Selain itu kajian mengenai Perang Imjin
(1592-1598) antara Korea dengan Jepang yang terjadi di Semenanjung Korea baik
di daratan maupun lautan dilihat dari keadaan sosial-budaya, ekonomi, serta
politik saat itu belum ada skripsi yang membahas secara menyeluruh serta
terdapat perbedaan dalam segi penulisan. Selain itu pembahasan tokoh sentral,
budaya serta teknologi perang belum dibahas menyatu dengan peristiwa. Padahal
tokoh dan peristiwa merupakan satu kesatuan apalagi bila dilihat dari perspektif
sosial-budaya, ekonomi, serta politik. Selain itu pembahasan ini memang belum
pernah dibahas dalam skripsi walaupun terdapat beberapa buku terbitan luar
Indonesia yang telah membahasnya. Tapi belum ada buku dalam bahasa Indonesia
yang menjelaskan secara keseluruhan perang ini serta penggabungan dari
pandangan beberapa negara.
3. Kepraktisan (Practicality)
Kepraktisan digunakan penulis saat mencari berbagai sumber. Penulis mencari
berbagai sumber di sekitarnya untuk dijadikan bahan kajian sehingga memberi
kemudahan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan Perang Imjin
(1592-1598) antara Korea dengan Jepang yang terjadi di Semenanjung Korea
dilihat dari keadaan sosial-budaya, ekonomi, serta politik.
4. Kesatuan (Unity)
Topik mengenai Perang Imjin (1592-1598) antara Korea dengan Jepang yang
terjadi di Semenanjung Korea dilihat dari keadaan sosial-budaya, ekonomi, serta
politik merupakan suatu kesatuan karena dalam perang pasti juga terdapat
perubahan sosial-budaya, ekonomi, serta politik. Begitu pula pada perang Imjin
terdapat perubahan budaya, sosial, serta politik, salah satunya adalah armada laut
yaitu kapal perang kura-kura serta tokoh Lee Sun Shin, yang merupakan dua hal
terkait yang menjadi sebuah kesatuan. Selain itu sebagai suatu kesatuan maka
Adapun metode penelitian yang penulis gunakan dalam membahas Perang
Imjin (1592-1598) antara Korea dengan Jepang yang terjadi di Semenanjung
Korea adalah metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahap yaitu sebagai
berikut:
1. Heuristik
Menurut Carrard dan Gee (dalam Sjamsuddin, 2007, hlm. 86) sebagai langkah
awal ialah heuristik (heuristics) atau dalam bahasa Jerman Quellenkunde, adalah
sebuah kegiatan mencari sumber-sumber untuk mendapatkan data-data, atau
materi sejarah, atau evidensi sejarah. Menurut Ismaun (2005, hlm. 49) heuristik
adalah pencarian dan pengumpulan sumber sejarah yang relevan. Sedangkan
menurut Abdurahman (2007, hlm. 64), heuristik adalah suatu keterampilan dalam
menemukan, menangani, dan memerinci bibliografi, atau mengklasifikasi dan
merawat catatan. Jadi dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
heuristik merupakan proses awal penelitian untuk mencari sumber serta
mengumpulkan sumber sejarah yang relevan dengan materi penelitian.
2. Kritik Sumber
Menurut Sjamsuddin (2007, hlm. 132), kritik sumber umumnya dilakukan
terhadap sumber-sumber pertama dan menyangkut verifikasi sumber yaitu
pengujian mengenai kebenaran atau ketepatan (akurasi) dari sumber itu. Dalam
kritik terdapat dua kritik yaitu kritik eksternal serta kritik internal.
a. Kritik eksternal
Menurut Sjamsuddin (2007, hlm. 132-133), kritik eksternal ialah cara
melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek “luar” dari sumber
sejarah dan berfungsi untuk menegakkan otentisitas dan integritas dari sumber.
b. Kritik Internal
Menurut Sjamsuddin (2007, hlm. 143), kritik internal ialah pengujian sumber
3. Interpretasi
Interpretasi dalam metode penelitian sejarah lebih dapat diartikan sebagai
proses penafsiran dari sumber-sumber yang berdasarkan dari pemahaman penulis
dan dijadikan sebuah rangkaian materi yang sesuai.
4. Historiografi
Historiografi menurut Sjamsuddin (2007, hlm. 143) adalah kegiatan diman
ketika sejarawan memasuki tahap menulis, maka ia mengerahkan seluruh daya
pikirannya, bukan saja keterampilan teknis penggunaan kutipan-kutipan dan
catatan-catatan, tetapi yang terutama pengggunaan pikiran-pikiran kritis dan
analisisnya karena ia pada akhirnya harus menghasilkan suatu sintesis dari seluruh
hasil penelitiannya atau penemuannya itu dalam suatu penulisan yang utuh.
Pada bab ini penulis akan membagi langkah-langkah penelitian kedalam tiga
bagian yaitu tahapan perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian dan tahapan
pelaporan hasil penelitian. Maka dari itu langkah-langkah tersebut akan dijelaskan
sebagai berikut:
3.1 Persiapan Penelitian
Pada tahap persiapan penelitian ini merupakan tahapan awal untuk penulis
menyusun skripsi ini. Hal pertama yang dilakukan penulis adalah mencari sumber
literatur berupa sumber tertulis baik buku, jurnal ataupun artikel yang relevan
dengan topik yang akan penulis ajukan. Oleh karena itu penulis menggunakan
teknik pengumpulan data berupa studi literatur. Buku, jurnal ataupun artikel pada
persiapan penelitian ini masih berasal dari buku sumber milik penulis,
perpustakaan UPI serta situs internet yang relevan seperti google books dan situs
resmi pemerintah Korea. Maka setelah melakukan tahapan persiapan berupa
mencari pengetahuan awal tersebut penulis melakukan tahapan persiapan
3.1.1 Penentuan dan Pengajuan Topik Penelitian
Tahapan awal dalam melakukan penelitian yang dilakukan penulis adalah
penentuan atau pengajuan topik peneitian. Pengajuan topik ini dilakukan penulis
saat mengontrak mata kuliah Seminar Penulisan Karya Ilmiah. Pengajuan
berbagai topik pada mata kuliah ini telah dilewati penulis, dan akhirnya topik
mengenai Perang Imjinlah yang akhirnya diterima. Topik ini diajukan karena
ketertarikan penulis pada saat mata kuliah Sejarah Peradaban Timur yang diikuti
penulis pada semester enam di Departemen Pendidikan Sejarah. Selain itu penulis
terinspirasi dari film mengenai perang tersebut yang berjudul Admiral Yi Sun Shin
atau The Roaring Currents. Setelah melihat film tersebut penulis memikirkan
tentang apakah benar cerita tersebut ada dan penulis ingin mengetahui pandangan
dari negara yang terlibat dalam perang tersebut.
Pada Perang Dunia kedua, Jepang adalah bangsa yang cukup hebat di Asia
Timur karena bisa melakukan pendudukan di berbagai daerah dan negara. Maka
karena hal ini penulis juga ingin mengetahui apakah Jepang mempunyai keinginan
untuk melakukan pendudukan itu berawal dari perang dunia kedua atau keinginan
untuk menginvasi negara lain sebenarnya telah ada jauh dari dahulu. Semangat
bangsa Jepang yang pantang menyerah serta mempunyai semangat Bushido
tersebut, menjadi dasar pemikiran mengenai apakah Jepang memang benar
merupakan bangsa penakluk.
Pada mata kuliah Seminar Penulisan Karya Ilmiah ini penulis akhirnya
membuat proposal skripsi yang memang merupakan tugas akhir dari mata kuliah
tersebut. Mata kuliah ini sangat membantu penulis untuk mempercepat masa
studi, walaupun mata kuliah ini adalah untuk semester tujuh. Penulis sangat
tertarik dengan budaya Asia Timur yang bisa dikenal dunia menjadi salah satu
alasan penulis mengajukan topik mengenai Asia Timur ini. Selain itu dalam mata
kuliah Sejarah Peradaban Timur penulis menjadi lebih tertarik dan ingin
mengetahui tentang peradaban di Asia Timur tersebut. Selain itu wilayah di Asia
Timur ini adalah wilayah Asia yang memang banyak dikenal oleh seluruh dunia.
Sehingga karena ketertarikan itu penulis banyak mencari buku-buku, jurnal,
berbagai film berdasarkan sejarah maupun film dokumenter mengenai Asia
Timur. Hingga pada akhirnya penulis mencoba membuat skripsi yang berjudul
Perang Imjin 1592-1598 Kajian Historis Perang Korea-Jepang di Semenanjung
Korea.
Pada tahap penulisan proposal skripsi penulis juga berkonsultasi dengan
Dr. Leli Yulifar, M.Pd mengenai tema yang penulis ajukan. Kemudian setelah
berkonsultasi mengenai tema skripsi tersebut penulis mulai menulis skripsi
dengan tema Perang Imjin. Walaupun pada awalnya tema yang akan dibahas oleh
penulis adalah mengenai teknologi perang di perang Imjin, namun setelah
berkonsultasi penulis akhirnya menetapkan tema akhir yaitu tentang perang Imjin
itu sendiri. Tahap penulisan proposal skripsi ini dilakukan oleh penulis selama
sekitar dua bulan lebih.
Pada tahap konsultasi proposal skripsi di setiap perkuliahan mata kuliah
Seminar Penulisan Karya Ilmiah, penulis mendapat banyak saran serta masukan
bagi perbaikan proposal skripsi yang penulis ajukan. Masukan yang diberikan
antara lain terkait masalah judul yang diambil, latar belakang masalah terutama
terkait ketertarikan penulis dan perbedaan kajian penulis dengan kajian yang telah
dilakukan peneliti sebelumnya, serta rumusan masalah yang penulis ajukan.
Setelah adanya perbaikan di tiap konsultasi bersama dosen pengajar mata kuliah
Seminar Penulisan Karya Ilmiah sekaligus ketua TPPS (Tim Pertimbangan
Penullisan Skripsi) yaitu Drs. Ayi Budi Santosa, M.Si, akhirnya penulis
diperbolehkan untuk mempresentasikan hasil proposal skripsi yang penulis tulis.
3.1.2 Penyusunan Rancangan Penelitian
Seminar pra-rancangan penelitian atau presentasi proposal skripsi
diagendakan tanggal 22 Desember 2015 pada hari Selasa. Namun karena kedua
calon pembimbing tidak hadir, maka penulis melakukan presentasi proposal
skripsi pada hari Senin tanggal 28 Desember 2015. Proposal skripsi atau
rancangan penelitian yang penulis ajukan yaitu meliputi 1. Judul Penelitian, 2.
Latar Belakang Penelitian, 3. Rumusan dan Batasan Masalah, 4. Tujuan
Struktur Organisasi Skripsi, 9. Penelitian Terdahulu. Proposal skripsi yang penulis
presentasikan ini banyak mendapat apresiasi dari banyak dosen saat itu, serta
memberikan berbagai masukan terhadap proposal skripsi yang diajukan oleh
penulis. Dalam seminar tersebut penulis juga mendapat masukan dari calon
pembimbing I yaitu Dr. Agus Mulyana, M.Hum serta calon pembimbing II yaitu
Dr. Leli Yulifar, M.Pd. Masukan yang diberikan dari kedua calon pembimbing ini
adalah kesediaan beliau untuk membimbing penulis serta terkait rumusan masalah
yang harus diperbaiki kembali karena masih terlihat kurang sesuai dengan judul
dan kerangka berpikir historis. Kemudian kajian harus diperdalam kembali karena
hanya membahas perang tapi juga harus membahas dan menggunakan analisis
disiplin lainnya.
Judul yang penulis ajukan saat seminar skripsi sedikit berbeda dengan
judul skripsi penulis. Dalam proposal skripsi tulisan judul yaitu “Perang Imjin
1592-1598 (Suatu Kajian Historis mengenai Perang Korea-Jepang di
Semenanjung Korea)”, namun setelah bimbingan pertama judul skripsi diganti menjadi “Perang Imjin 1592-1598 (Kajian Historis Perang Korea-Jepang di
Semenanjung Korea)”. Setelah dilakukan presentasi akhirnya proposal skripsi
yang diajukan diterima dan disahkan dengan penetapan melalui Surat Keputusan
mengenai penunjukan pembimbing skripsi/karya ilmiah yang ditandatangani
Ketua Departemen Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia yaitu Dr.
Agus Mulyana, M.Hum serta Ketua TPPS Drs. H. Ayi Budi Santosa, M.Si, pada
tanggal 8 Januari 2016. Surat keputusan tersebut yaitu No.
12/TPPS/JPS/PEM/2015 yang berisi penunjukan Dr. Agus Mulyana, M.Hum
sebagai pembimbing I dan Dr. Leli Yulifar, M.Pd sebagai pembimbing II.
3.1.3 Proses Bimbingan
Proses bimbingan secara bahasa bisa diartikan sebagai rangkaian
perubahan dengan tuntunan dari orang lain. Dalam proses bimbingan ini penulis
melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing yang telah ditunjuk dalam surat
keputusan pembimbing. Proses bimbingan dengan pembimbing I dan pembimbing
skripsi yang lebih baik. Proses pertama yang penulis lakukan adalah berkonsultasi
mengenai penentuan batasan masalah, kegiatan dan proses penelitian. Proses
bimbingan ini dilakukan secara bertahap yaitu dengan pengajuan bab demi bab
kepada Dr. Agus Mulyana, M.Hum sebagai pembimbing I dan Dr. Leli Yulifar,
M.Pd sebagai pembimbing II.
Kegiatan bimbingan dilakukan setelah pengajuan berkas dan kesepakatan
mengenai jadwal bimbingan dengan pembimbing. Kegiatan bimbingan dilakukan
untuk pertama kalinya pada tanggal 26 Januari 2016, yaitu sekitar dua minggu
setelah adanya keputusan penunjukkan pembimbing skripsi. Dalam proses
bimbingan yang pertama ini penulis diberikan berbagai masukan terutama
masalah latar belakang masalah dan rumusan masalah. Selain itu terkait judul
yang diajukan di skripsi yaitu “Perang Imjin 1592-1598 (Suatu Kajian Historis mengenai Perang Korea-Jepang di Semenanjung Korea)”, diganti menjadi
“Perang Imjin 1592-1598 (Kajian Historis Perang Korea-Jepang di Semenanjung
Korea)”. Proses bimbingan sangat bermanfaat dan berperan banyak bagi
perbaikan skripsi yang penulis buat. Penulis mendapatkan banyak masukan serta
tambahan pengetahuan mengenai kekurangan penulisan yang penulis ajukan
dalam proses bimbingan skripsi tersebut.
3.2 Pelaksanaan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis melakukan beberapa tahapan
penelitian, yaitu pengumpulan sumber (heuristik), kritik sumber, interpretasi, serta
yang terakhir adalah historiografi. Tahapan atau metode yang digunakan tersebut
merupakan metode atau tahapan penelitian berdasarkan metode penelitian sejarah.
Selanjutnya penulis akan menjelaskan tahapan tersebut dalam sub-bab di bawah
ini, yaitu:
3.2.1 Pengumpulan Sumber (Heuristik)
Tahapan pertama penelitian ini berupa tahapan Heuristik yaitu pencarian
dan pengumpulan sumber, sumber yang penulis gunakan adalah berupa sumber
dan artikel yang relevan, berasal dari beberapa perpustakaan dan juga koleksi
penulis. Penelusuran sumber tertulis dilakukan dengan mendatangi beberapa
perpustakaan yaitu perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, Perpustakaan
Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah, Perpustakaan Batu Api, Perpustakaan
Disjarahad (Dinas Sejarah Angkatan Darat), Situs Perpusatakaan Nasional
Republik Indonesia, serta mengunjungi situs resmi yang relevan serta dari koleksi
buku penulis sendiri.
Sumber buku yang penulis dapatkan di perpustakaan Universitas
Pendidikan Indonesia adalah buku-buku mengenai sejarah Asia Timur serta
beberapa buku mengenai sejarah Korea secara keseluruhan dan sejarah Jepang
secara keseluruhan. Buku-buku ini memang tidak membahas secara keseluruhan
tentang Perang Imjin ataupun menjelaskan perang tersebut dengan rinci, namun
kita dapat melihat dari buku tersebut tentang ekonomi, sosial-budaya, ataupun
politik pada saat perang berlangsung. Buku tersebut juga menjelaskan serta
memberikan pengetahuan lebih bagi penulis terutama mengenai masalah keadaan
sosial-budaya, ekonomi, serta politik sebelum terjadinya perang. Pembahasan
mengenai hubungan ketiga negara juga terdapat sedikit penjelasan dari tiap buku
tersebut. Penjelasan dari beberapa buku yang menjelaskan Korea dan Jepang juga
sangat membantu untuk membahas latar belakang penelitian serta latar belakang
Perang Imjin 1592-1598.
Perpustakaan Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah menyimpan
berbagai buku dengan berbagai tema, namun penulis hanya mendapatkan buku
mengenai konsep kapal serta sejarah Cina serta Korea. Kemudian di Perpustakaan
Batu Api penulis menemukan buku yang menjelaskan Cina serta Jepang secara
keseluruhan, buku ini digunakan penulis untuk membantu membahas kondisi Cina
serta Jepang sebelum dan sesudah perang berlangsung. Dalam Perpustakaan
Disjarahad (Dinas Sejarah Angkatan Darat) penulis menemukan buku-buku lama
yang membahas mengenai Jepang dan Korea untuk menjelaskan hubungan Korea
dengan Jepang sebelum terjadinya perang. Selain menemukan buku-buku yang
membahas tentang Korea dan Jepang, penulis menemukan sumber buku berupa
dalam penulisan bab II yang membahas kajian pustaka dan juga teori yang
menjadi kerangka dalam membuat pembahasan.
Kemudian pada situs Perpusatakaan Nasional Republik Indonesia penulis
menemukan banyak sekali jurnal mengenai perang Imjin, baik dari segi hubungan
antara tiga negara di asia timur, kronologi perang, dan keadaan setelah perang
imjin, serta penulis mengunjungi situs resmi yang relevan. Jurnal dan artikel
terkait Perang Imjin yang ada di situs tersebut sangat membantu penulis untuk
membahas kajian yang diteliti dalam skripsi ini. Situs yang di kunjungi penulis
salah satunya adalah Google Books, disini banyak sekali buku yang berkaitan
mengenai perang Imjin tersebut. Beberapa buku di situs tersebut berfungsi sebagai
buku utama karena terdapat beberapa buku yang membahas Perang Imjin. Lalu
koleksi buku penulis sendiri, yaitu buku tentang Asia Timur yang berguna untuk
menjelaskan kondisi serta latar belakang terjadinya Perang Imjin. Kemudian
koleksi penulis yang berkaitan dengan metodologi penelitian dan buku tersebut
berguna untuk membantu penulis dalam menuliskan bab III dari skripsi ini.
3.2.2 Kritik Sumber
Kritik sumber merupakan tahap kedua dalam penelitian sejarah. Fungsi
kritik sumber sangat berhubungan dengan tujuan sejarawan atau penulis dalam
rangka mencari kebenaran, sejarawan dihadapkan dengan kebutuhan untuk
membedakan apa yang benar, apa yang tidak benar (palsu), apa yang mungkin dan
apa yang meragukan atau mustahil (Sjamsudin, 2012, hlm.103). Kritik juga bisa
berfungsi sebagai pembanding tentang penulis tersebut memiliki perpektif seperti
apa terhadap suatu peristiwa atau kajian yang mereka bahas. Sebagai penulis dan
sejarawan mengkritisi sumber memang wajib dilakukan agar hasil karyanya
menjadi lebih valid lagi. Kritik sumber ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu
kritik eksternal dan internal.
3.2.2.1Kritik Eksternal
Kritik eksternal lebih banyak dilakukan untuk sumber primer. Sedangkan,
Waktu penelitian yang penulis lakukan dengan waktu kajian penelitian terlampau
memiliki jarak yang jauh. Sehingga dalam tahapan kritik eksternal ini tidak
dilakukan, penulis tidak mendapatkan sumber atau dokumen asli mengenai Perang
Imjin (1592-1598) antara Korea dengan Jepang yang terjadi di Semenanjung
Korea dilihat dari keadaan sosial-budaya, ekonomi, serta politik. Sumber yang
didapatkan penulis merupakan sumber dari buku yang memang mengacu pada
sumber primer yang berupa catatan perang serta sumber primer lainnya.
3.2.2.2Kritik Internal
Kritik internal dilakukan guna menguji kredibilitas (dapat dipercaya) dan
reabilitas sumber-sumber yang diperoleh. Langkah yang dilakukan dalam kritik
internal adalah dengan cara membandingkan sumber yang satu dengan yang
lainnya serta mencari tahu tentang seluk beluk dari sumber yang penulis dapat.
Dalam kritik internal ini juga kita dapat mencari tahu tentang kredibilitas dan juga
kemampuan dari sang penulis dalam karyanya. Pada tahap ini penulis mencoba
untuk memutuskan apakah buku, artikel, maupun jurnal yang telah dikumpulkan
dapat dipertanggungjawabkan dan bersifat objektif. Penulis melihat dari segi
penulis sumber dan juga isi kajian dari sumber-sumber tersebut.
3.2.3 Interpretasi
Pada tahap interpretasi atau penafsiran ini penulis berusaha untuk mencari
pola-pola pada setiap tulisan. Setelah dibuat catatan mengenai pola-pola penulisan
para penulis sumber yang didapat. Penulis mencoba menginterpretasi dengan
menyatukan pola-pola tersebut yang berkenaan dengan kajian Perang Imjin
(1592-1598) antara Korea dengan Jepang yang terjadi di Semenanjung Korea dilihat dari
keadaan sosial-budaya, ekonomi, serta politik. Kemudian setelah melalui tahap
tafsiran dari berbagai sumber dilakukan maka muncul tahap penulisan. Tahap
penafsiran ini menggunakan pendekatan dari berbagai ilmu, yang berguna sebagai
3.2.3.1Pendekatan
Penulis melakukan pendekatan interdispliner dalam melakukan penafsiran.
Kajian penulis yang menjelaskan mengenai sosial-budaya, ekonomi, dan politik
maka ilmu bantu yang penulis gunakan adalah ilmu politik, ekonomi, sosiologi,
serta antropologi. Ilmu-ilmu tersebut berfungsi untuk menjadi sebuah pisau
analisis dalam mengkaji materi yang akan dibahas penulis, yaitu Perang Imjin
1592-1598. Konsep-konsep juga teori dari berbagai ilmu tersebut penulis terapkan
untuk dapat menjelaskan kajian skripsi ini.Ilmu politik sangat membantu penulis
untuk menafsirkan keadaan politik saat itu pada Perang Imjin. Kemudian untuk
sosiologi serta antropologi berguna untuk membantu penulis dalam menafsirkan
keadaan sosial budaya di saat perang Imjin terjadi. Ilmu ekonomi berguna untuk
membantu penulis menganalisis kajian Perang Imjin dilihat dari aspek ekonomi.
3.2.4 Historiografi
Pada tahap ini penulis akan memaparkan mengenai Perang Imjin
(1592-1598) antara Korea dengan Jepang yang terjadi di Semenanjung Korea dilihat dari
keadaan sosial-budaya, ekonomi, serta politik. Dalam melakukan penulisan
sejarah mengenai suatu tempat, periode, seperangkat peristiwa, lembaga atau
orang, bertumpu kepada empat kegiatan pokok (Gottschalk, 2008, hlm. 23-24),
yaitu:
1. Pengumpulan objek yang berasal dari zaman itu dan pengumpulan
bahan-bahan tercetak, tertulis, dan lisan yang boleh jadi relevan.
2. Menyingkirkan bahan-bahan (atau bagain-bagian daripadanya) yang tidak
autentik.
3. Menyimpulkan kesaksian yang dapat dipercaya mengenai bahan-bahan yang
autentik.
4. Penyusunan kesaksian yang dapat dipercaya itu menjadi sesuatu kisah atau
penyajian yang berarti.
Pengumpulan objek yang berasal dari zaman itu dan pengumpulan
atau sumber penelitian yang penulis dapat adalah berupa sumber tertulis yaitu
buku, jurnal, dan artikel yang terkait dengan Perang Imjin (1592-1598) antara
Korea dengan Jepang di Semenanjung Korea. Buku-buku tersebut terdiri dari
berbagai buku yang memiliki pandangan yang berbeda. Kemudian menyingkirkan
bagian ataupun isi dari sumber yang tidak autentik. Pada tahap ini karena penulis
mengkaji sumber yang sudah mengalami proses kritik, maka penulis hanya
mengkaji isi tulisan dalam sumber tersebut. Isi tulisan tersebut lebih diperhatikan
terutama terhadap pandangan isi kajian serta isi kajian itu sendiri. Lalu
menyimpulkan kesaksian yang dapat dipercaya mengenai sumber-sumber yang
autentik. Pada tahap kajian ini penulis hanya mengambil sumber tertulis dari
buku, jurnal dan artikel, maka tahapan menyimpulkan kesaksian tidak dilakukan
penulis.
Tahap terakhir adalah penyusunan kesaksian yang dapat dipercaya itu
menjadi sesuatu kisah atau penyajian yang berarti. Pada tahap ini penulis
menuliskan pembahasan dari sumber menjadi kisah atau penyajian yang berarti
dalam bab IV yaitu bagian pembahasan mengenai Perang Imjin (1592-1598)
antara Korea dengan Jepang di Semenanjung Korea. Pembahasan kajian mengenai
Perang Imjin (1592-1598) antara Korea dengan Jepang di Semenanjung Korea ini
akan dilihat dari aspek sosial-budaya, ekonomi, dan politik. Aspek ini juga
berfungsi sebagai pembatas bagi penjelasan penulis mengenai kajian skripsi
mengenai Perang Imjin (1592-1598) ini.
3.3 Pelaporan Hasil Penelitian
Tahapan selanjutnya adalah pelaporan hasil penelitian yang merupakan hasil
akhir dari penelitian ini yaitu laporan Skripsi. Setelah melakukan kajian terhadap
sumber dengan metode sejarah tersebut, tahap pelaporan adalah tahap terakhir dan
merupakan penulisan yang utuh. Skripsi ini terdiri dari lima bab yaitu:
BAB I: Pendahuluan
BAB II: Kajian Pustaka
BAB IV: Temuan dan Pembahasan
BAB V: Simpulan dan Rekomendasi.
BAB I terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi. BAB II
terdiri dari kajian pustaka serta teori. BAB III menggunakan metode penelitian
sejarah secara umum yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. BAB IV
terdiri dari kondisi sosial-budaya, ekonomi, serta politik di Korea dan Jepang awal
abad ke-16, faktor penyebab terjadinya perang Imjin di Semenanjung Korea awal
abad ke-16, proses berjalannya perang Imjin 1592-1598 di Semenanjung Korea,
dan dampak perang Imjin di Korea dan Jepang awal abad ke-17. BAB V terdiri
dari simpulan dan rekomendasi. Laporan skripsi tersebut dilaporkan secara utuh
dengan menggunakan teknik penulisan yang sesuai dengan pedoman penulisan