PENGEMBANGAN PANDUAN
PERMAINAN UNTUK
ENGOPTIMALKAN
PERKEMBANGAN
SOSIAL
EMOSIONAL
ANAK
USIA
DINI
Oleh:
Muthmainnah, Budi Astuti, Arumi Savitri Fatiamaningrum
FIP Universitas Negeri Yogyakarta
I .!t r ! x
t
!
m
fl u
til
,d
h T
& $ h l
tr
fl
m
o
ffi! il [d
,ml ilu &u
pE
mn lfir
ro
pE mu fi0/
firrfi
{im
pE
hu
h
0rd
m
@ &ts
U
lh
lm
N
n(
muthmainnah@uny.ac.id; budi_astuti@uny.ac.id; arumi.fatimaningrum@uny.ac.id
Abstrak
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengembangkanpanduan permainan
gunamengoptimalkan perkembangan sosial emosional anak usia dini. Penelitian ini mengacu pada
model pengembangan Borg
&
Gall namun hanya sampai jpadatahap 3 yaitu pengembanganproduk awal sesuai penilaian dan saran validator. Teknik pengumpulan data menggunakan skala dengan instrumen lembar skala.Analisis data menggunakan analisis kuantitatif. Data
kuantitatif
kemudian dikonversikanke
data
kualitatif
denganrumus
persentase untukmengetahui kualitas produk. Target penelitian
ini
adalah terciptanya ragam permainan danpanduan penggunaannya yang dapat digunakan sebagai alternatif metode pembelajaran di
PAUD yang
dapat mengembangkan kemampuansosial
emosionalanak.
Berdasarkanpenilaian dari kedua validator, maka panduan yang telah dibuat peneliti dinyatakan layak
diuji
coba lapangan dengan revisi. Secara keseluruhan, apabila data kuantitatifdikonversikanke data kualitatif diperoleh hasil untuk
uji
materi 84,37 oA (baik) dan hasil untukuji
media87.5 % (sangat baik).
Kata kunci: pengembangan, panduan permainan, sosial emosional, anak
Abstract
This research is aim-edglTdeveloping the game user guide to optimize the development of social emotional of
thedrty
children. This research refers to the basic cleveloping modelsoJ'Borg and Gall but only up to the stage number 3 is the development of a prototype or
first
draft with the assessment of the validator. The technique of collecting data using a scale with scale sheet instruments and data analysis using quantitative data analysisThe quantitative data is then converted in to the qualitaitive data with percentage formula to
find
the product quality. The target of this research is the development of variety in games and user guide thatcan be used as one alternative method
of
learningactiviQ
in
PAUD which
in turn
cannurture children'a socia emotional skills. Based
on
the assesment validator, the modifiedSnoke and Ladder and the user guide book made by the researchers is stated as eligible
for
the .field testing
with
some revisions. This can be seenfrom
the instrument testingby
thevalidator experts, which over all the result of material testing is81,37 % (good) and the result of media testing is 87,5 %o (excellent).
Keywords: developing, game user guide, social emotional, children
PENDAHULUAN
Perkembangan
sosial
emosional dapat dioptimalkan dengan berbagai cara,salah
satunya
melalui
permainan.Permainan merupakan salah satu metode
mengoptimalkan perkembangan
sosialemosional
seperti
kerjasama, interaksi,tanggung
jawab, kejujuran,
sportivitas,kejujuran,
sportivitas,
dan
sebagainya.Masa usia
dini
merupakan masa bermain yang mana sebagian waktunya digunakan yang684
Jurnal Pendidikan Anak. Volume V, Edisi
l,
Juni 2016=
lna ada gan
kan
)ata
rtuk
dan
rdi
kan r) ak ikan edia
ment
xlels '-tirst
v'ith
'otive
xiuct
s that
I
COn dilied le _for ry rhe resultsosial eraksi,
tir itas,
rainya.
ermain
unakan
untuk
bermain.
Hal
ini
diperkuat
oleh pendapatDiana Mutiah
(2010:91)
yang menyatakan bahwa pada dasamyaanak-anak belajar
melalui
permainan. Melaluibermain,
anak
usia
dini
tumbuh
danmengembangkan
seluruh
asPekperkembangan yang ada pada dirinya baik
fisik,
intelektual, bahasa dan perilakunya.Bermain
juga
dapat berfungsi
sebagaiterapi
dalam
kehidupan
anak
karenadengan
bermain
anak
mengekspresikanhal-hal
yang
berhubungan dengan ranahafektif,
perasaan, emosi,pikiran
maupunkonatif
(Agoes
Dariyo, 2007:
231).Sigmund Freud
juga
menyatakan bahwa bermain merupakan sarana katarsis untukmengatasi
masalah
psikoemosionalindividu (Agoes Dariyo,
2007:231).
Hal senada disampaikanoleh
Yudrik
Jahiail0l
1:
l9Z)
bahwa
permainan
daPat mengasahfungsi
emosi
anak
karenamelalui
permainan memungkinkan anakbelajar
menyelesaikan
sebagianmasalahnya, belajar mengatasi
kegelisahan dan
konflik
batin. Permainanjuga
membantu
anak
membebaskanperasaan yang terpendam karena tekanan
L,atin terlepas
melalui
permainan.Melaluipermainan, diharapkan
dapatmeningkatkan
minat dan
antusias anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.Dalam
pembelajaran
di
TK, sebagianguru masih
jarang menerapkanFermainan,
baik
permainan
tradisional:laupun
modern,
baik
outdoor
maupunir:tioor.
Berdasarkanhasil
observasi dilima
TK di
daerah Bantul diperoleh data:mpat
TK
pemah
menerapkan metode:ermainan, misalnya
dengan permainaniucing tikus,
menjala
ikan dan
lempar-nekap
bola, namun pelaksanaannya pun:idak rutin, hanya bersifat insidental. Pada
umumnya kegiatan di
TK
lebih didominasi;ensan
kegiatan
individu
seperti::-reneerjakan
Lembar Kegiatan
AnakLKA)
di
dalam kelas.Anak
juga
lebih :anr ak duduk dan memegang pensil atau!.-ra\
on
dalam
pembelajaran.
Apabila :embelajaran tidak sama sekali atau minim::enegunakan
model
kelompok,dikhawatirkan perkembangan sosial sepeftt
kedasama
dan
perkembangan
emosiseperti pengendalian
diri
kurang terasah dengan baik.Hasil
wawancaradengan
empatguru
TK
menunjukkan bahwa jarangnyadilakukan
permainan disebabkan
olehkurangnya
lahan
untuk
bermain
danketerbatasan pengetahuan guru
TK
untuk mengembangkan permainan. Permainan yang dilakukan hanyalah permainan umum seperti ular naga, kucing dan tikus, gobagsodor
dan
beberapa permainan umumlainnya
yang belum
dikembangkan olehguru.
Pembelajaranmelalui
permainanyang
beragam,
baik
outdoor
maupunindoor
diharapkandapat
meningkatkanminat dan antusias anak dalam mengikuti
pembelajaran sekaligus
meningkatkanaspek perkembangan
anak.
Anak
dapatbela.iar
banyak
hal
melalui
permainan. Diharapkan pula, keterbatasan lahan tidak menjadi kendala atau hambatan bagi guruuntuk
menyelenggarakan pembelajarankelompok.
Oleh
karenaitu,
berdasarkan adanya permasalahan tentang keterbatasanpengetahuan
guru
tentang
ragampermainan untuk mengasah perkembangan
sosial
emosional,
mendorong
penelitiuntuk
mengembangkan panduan modelpermainan sesuai
tema yang
dapatdikembangkan
di
TK
untuk
membantumemberikan gambaran tentang beberapa
permainan yang dapat diimplementasikan
di TK
dalam rangka
mengoptimalkanperkembangan sosial emosional anak.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: "bagaimana panduan permainan
untuk
mengoptimalkan
perkembangansosial emosional anak?".
Tujuan
PenelitianPenelitian
ini
memiliki
menghasilkanproduk berupa panduan permainan untuk
mengoptimalkan perkembangan
sosialJurnal Pendidikan Anak, Volume V, Edisi 1, Juni 2016
Manfaat Penelitian
Hasil
penelitian
ini
diharaPkanbermanfaat
bagi
pengembangan model pembelajaran, baik secara teoritis maupunpraktis.
l
Manfaat Teoritisa. Hasil
penelitian
ini
daPatmemberikan ke-ielasan
teoretistentang
ragam
Permainan untukpengembangan
sosial
emosionalanak.
b.
Hasil
penelitian
inimenghasilkan pengertian atau memberikan
informasi, memberi kesenangan maupun
mengembangkan
imajinasi pada
anak.Mayke
S.
Tedjasaputra(1995)
jugamenyatakan
bahwa bermain
merupakan pengalaman belajar yang sangat bergunauntuk
anak, misalnya saja
memperolehpengalaman
dalam
membina
hubungandengan
sesama
teman,
menambahperbendaharaan
kata,
menYalurkanperasaan-perasaan
tertekansebagainya.
Permainan
meruPakan sebuahaktivitas
rekreasi dengan
tujuanbersenang-senang,
mengisi
waktu
luang.atau
berolahraga
ringan.
Permainanbiasanya dilakukan sendiri atau
bersama-sama (kelompok)
(http ://id.wikipedia.org/wikiipermainan).
Permainan merupakan
kegiatan yangmenggunakan alat bermain seperti balok,
puzzle
atau
benda-benda
lain
Yangdianggap
bisa
dimainkan. Banyak
carauntuk bermain
dan
ragamnya permainanyang dapat
dimainkan
anak,
misalnyabermain
pura-pura,bermain
bebas danspontan, bermain dramatic, dan bermain sendiri.
Teori Bermain
Secara
umum
teori-teori
tentangbermain dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu: Teori Klasik
danModern
(AgoesDariyo, 2007 : 225'229).
a.
Teori Klasik1)
Teori
Kelebihan Energi dikemukakanoteh
Herbert
Spencerdan
FreidrichSchiler
yang
menYatakan
bahwabermain
merupakan
kegiatan
Yangmenyenangkan
yang
berfungsi
untkmenyalurkan
kelebihan
energi
yangdimiliki
oleh
anak
agar
mencaPaikeseimabnagan
energi
dalam tubuhnya.2) Teori
Rekreasi
dikemukakan
olehMoritz
Lazarus Yang
menjelaskan bahwa bermain dapat mengisi kembalienergi
yang telah
terPakai
dalambekerja.
Teori
Praktis dikemukakanoleh
Karldan
dapat
berpikir
memberikan
wawasanilmiah kepada berbagai pihak yang
berkompeten.
2.
Manfaal PraktisHasil
penelitian
ini
diharaPkanbermanfaat bagi:
a.
Dosen dan guru: untuk menambahkhazanah
Pengetahuan
tentangmodel permarnan untuk
pengembangan
sosial
emosionalanak.
b.
Peneliti selanjutnya: peneliti dapatmelakukan penelitian lanjutan atau
lainnya
terkait
dengan Penerapanpermainan
dan
keefektifannYauntuk
pengembangan
sosialemosional anak.
Bermain dan Permainan
Bermain merupakan kegiatan Yang
dapat memberikan informasi, memperluas
pengetahuan,
memberi
kesenanganmaupun mengembangkan daya imajinasi
pada anak. Hal ini sesugi dengam pendapat
Dockett
dan Fleer (2000: 4l-431
yangmenyatakan
bahwa bermain
merupakan kebutuhan karenamelalui
bermain anakakan memperoleh pengetahuan yang dapat
mengembangkan
kemampuan
dirinya.Bagi
anak, bermaintidak
hanya sekedarmengisi waktu,
tapi
sebagai sarana anakuntuk
belajar ataulebih dikenal
dengan"bermain sambil bela.iar". Bermain dapat
dilakukan dengan atau tanpa menggunakan
alat.
Anggani
Sudono
(2000)
juga mengungkapkanbahwa bermain
adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atautanpa
mempergunakan
alat
Yang:
-,. Pendidikan Anak, Volume V, Edisi 1,Juni20l6
:.1"
t]
tl
l1
llllllltilLlil'lllr . ,
.ii[llLliiluuli:,r ..."
ltrllllLlluilu]l
liiiiilflilluu'
hh,in,+&, :
r
""-
:ran\atakan
bahwallllll
Ln;lll'
menqurangi inStingrlnr lr,ir,,, ..
"
* - :-.
:i:iakukan
aktivitas dilllllllll,i ,. .'"-
:---:
-
::
dikemukakan oleh'\,,iiLi
.,::
ntentatakan bahWailr,llili'"'
,.
; I :_,li
upaya
untuk flIrir' " :
:.S:tng kUnO
yangillitil'
" -:...urr3n oleh
spesies $t:
,Iji
I J;r.
mefl)'?takan bahwallillllrtfl-1lll
,,
"- :--
.,r,.
manfaat
untuki:.rr1.
mengembangkanntel ektual alau
ritl1&rlpuoll
berpikir,. .i,
-s
dalam
menghadapi- i..t.
:.
.-,analisa
dikemukakan::;iJ )ang
memandang- -
:.li
katarsis,vaitu beffnain-
-
-.:,nsi
ketegangan emosi-
;nrk
karena anak merasa. '
P:rkembangan
Kognitif
"
,1 -{--r Jean
Piaget
yang-
r
', f :,-
menl'enangkan untukkemampuan :
,
--i
,nak.
sepefii
memecahkan:
:''',th/em solving),
berpikirr
creative
thinking),'- ;:--:r.:r1 strategi
kognitif
.
.
'it'dle,{,),
serta memperoleh-
-:-
rJe baru untuk
menjalani : l. \J.: -
Kontekstual
dikemukakan::
.=.,:.kr lang
menekankan pada '-,
-*rr-,
sosial budaya yang menjadi . "- -;-
bagi anak
seperrti -.'i
:-':irgan
bahasa dan berpikir.;.
:.
Modulasi
dikemuakan-
-:;. Ellis dan Fein
yang:*
,:J:ng
bermain dapat membantu:nengurangi
kejenuhan
dan- . '-
:::n
)ang
tidak
menyenangkanr -.
-;
:
ri anak.Fungsi dan Manfaat Bermain
Kegiatan
bermain
memilikipengaruh
yang
sangat
besar
terhadapperkembangan
seorang
anak.
Ha[
inisebagaimana yang dijelaskan oleh Hurlock
(1978) bahwa terdapat pengaruh bermain
bagi
perkembangan
anak
yaitu:perkembangan
fisik,
doronganberkomunikasi, penyaluran
bagi
energiemosional
yang
terpendam, penyaluranbagi
kebutuhandan
keinginan,
sumberbelajar,
rangsangan
kreativitas,perkembangan
wawasan
diri.
belajarbermasyarakat,
standar
moral,
belajar bermain sesuai dengan peran jenis kelamin serta perkembanganciri
kepribadian yangdiinginkan.
Eheartdan Leavitt
(YulianiNurani, 2010:
36)
berpendapat bahlvakegiatan bermain dapat mengembangkan
berbagai potensi pada anak, tidak saja pada
potensi
fisik
tetapi pada
perkembangankognitif,
bahasa, sosial, emosi. kreativitasdan pada akhirnya prestasi akademik.
Tahapan Perkembangan Bermain
Parten
(Santrock,
2009:
217) mengelompokkanbermain anak yaitu: a. (Jnoccupied Play
tahapan-tahapan
Pada
tahapan
ini,
anak
hanyamengamati kejadian
di
sekitarnya. Apabilatidak
adahal
yang menarik, maka anakakan menyibukkan dirinya sendiri.
b. Solitary Play
Pada tahapan
ini,
anak
bermainsendiri dan
tidak
berhubungan denganpermainan
teman-temannya.
Anakmenikmati
kegiatannya
sendiri,
belummemiliki
minat
terhadap
[ingkungansekitar.
c.
Onlooker PlayPada tahapan ini, anak melihat atau memperhatikan
anak
lain
yang
sedangbermain. Anak-anak mulai memperhatikan
lingkungann ya dan mulai mengemban gkan
kemampuannya
untuk
memahami bahuadirinya
adalahbagian
dari
lingkungan.namun
anak belum memutuskan untuk--Jurnal Pendidikan Anak, Volume V, Edisi 1, Juni2016
d.
Parallel PlayPada tahapan
ini.
anak
bermaindengan temannya bahkan sudah bergabung
dengan
kelompok.
Anak mulai
tertariksatu
samalain,
namunbelum ada
satutu.juan yang ingin dicapai bersama.
e. Associalive Play
Pada tahapan
ini,
anak sudah mulaime\akukan'rn\eta\Sr,
keritstrtt
(tn
kesamaan
tujuan
yang
ingin
dicapaibersam.
f
Cooperative PlaYPa(a
tahaPan
ini'
anak
sudahmampu
bekerjasama
atau
membagitugas/peran untuk mencapai satu tujuan tertentu.
Menurut
Hurlock
(Mursalin.
201l)"tahapan bermain terdiri dari empat tahapan
yaitu:
a.
Tahap Penjelajahan (Exploartory stage)Pada
tahaP
ini
beruPa kegiatan mensenai obyek atau orang lain, mencobamenjangkau
atau meraih
benda disekel ilingny a lalu mengamatinya.b.
Tahap Mainan (Toy Stage)Tahap
ini
mencaPai PuncaknYapada usia 5-6 tahun. Antara usia 2-3 tahun
anak
biasanya
hanya
mengamati
alatpermainannya.
Mereka
Pikir
bendamainannya dapat makan. berbicara. merasa
sakit dan
sebagainya. Contohnya yaitubermain dengan boneka dan mengajaknya bercakap
atau
bermain seperti layaknya teman bermainnya.c.
TahaP Bermain (P!a1'Stage)Pada tahaP
ini,
terjadi
bersamaandengan mulai masuknya anak
ke
Sekolah Dasar. Pada masa ini jenis permainan anaksemakin bertambah
banyak, karena
itutahap
ini
dinamakan tahap bermain. Anak bermain dengan alat permainan yang lamakelamaan
berkembangmenjadi
games,olah raga, dan bentuk permainan lain yang dilakukan juga oleh orang dewasa.
d.
Tahap Melamun (DaYdream Stage)TahaP
ini
diawali saat
anakmendekati masa puber. Saat ini anak sudah
mulai
kurang berminat terhadap kegiatanbermain yang tadinya mereka sukai dan
688
mulai
banyak
menghabiskan waktunyauntuk melamun atau berkhayal. Biasanya
lamunan
atau
khayalannya
mengenaiperlakuan kurang adil dari orang lain.
Ragam Permainan
Menurut
Diana Mutiah
(2010:161). ragam permainan anak
terdiri
dari pttrstrrrarr(etrgatrarrgkt,hemcra\trme\a\u\gerak
dan
lagu
serta permainan kreatif'Apabila ditinjau
dari
pelaksanaannya,kegiatan bermain
terdiri dari
bermainbebas
dan
bermain terpimpin.
Bermainbebas
merupakankegiatan
yang
manaanak-anak boleh memilih kegiatan dan alat bermain yang disukai, sedangkan kegiatan
bermain
terpimpin
merupakan kegiatanbermain yang telah dipersiapkan guru dan
disesuaikan dengan tema.
Aktivitas
dalamkegiatan
bermain terpimpin
sepertipermainan
dalam
lingkaran.
permainandengan
alat.
Permainan
tanpa
alat,permainan dengan
nyanyian,
permainandalam bentuk lomba, permainan dengan
angka,
dan
permainan mengasah pancaindera (BEF Montolalu: 2009)'
Perkembangan Sosial
Perkembangan
sosial
adalahperolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan dan harapan sosial.
Perkembangan sosial dapat dimaknai pula
sebagai
kemamPuan
anak
untukberinteraksi
dengan
lingkungannya,bagaimana
anak
tersebut
memahamikeadaan
lingkungan
danmempengaruhinya dalam berperilaku, baik
kepada
dirinya
sendiri
maupun kepadaorang
lain
(Hurlock,
1978: 250). Dalam perkembangan sosial terjadi proses belajaruntuk menyesuaikan
diri
terhadapnorrna-norma kelompok,
moral,
tradisi
danmeleburkan
diri
menjadi satu
kesatuan,sating
berkomunikasi
dan
kerjasama.Perkembangan
sosial
mencerminkanpencapaian kematangan dalam hubungan sosial.
Upaya menjadi orang Yang mampu
bermasyarakat
(sozializeQ
memerlukanJurnal Pendidikan Anak, Volume V, Edisi 1, Juni2016
tle
rla
nai
::ryrisah.
tetapi
saling
berkaitan. Ketiga:::ses
tersebut adalah belajar berperilaku'..ns
dapatditerima sosial,
memainkan:,;rrn
sosial
yang dapat diterima,
dan:erkembangan sikap sosial untuk bersedia
:':neeabungkan
diri
dan
menyesuaikan:
:.
dalam kegiatan
bersama (Hurlock,i-8:
250). Melalui ketiga proses tersebut,.:.:k
belajar bagaimana berinteraksi dalam*..r'dupan
sosial,
mulai
mengenal:,;::edaaan, dan menyesuaikan
diri
dengani:*ran
kelompok agar dapat
diterima :.: -lI3
SOSial.Perkembangan
sosial
anak-anak:::f,I
dilihat dari
tingkatan*.::.r3rrrpuo1111yo
dalam
berhubungant;-.r,rr
oranglain
dan
menjadi anggota-::i3p2[21
sosial
yang
produktif.: ::kembangan sosial meliputi kompetensi
.
.ral lkemampuan untuk bermanfaat bagi -liunsan
sosialnya), kemampuan sosial:,::,laku
yang
digunakandalam
situasi'
't:1t.
pengamatansosial
(memahami:
!..ran-pikiran,niat,
dan perilaku
diri
.;:,;lri
maupun orang
lain),
Perilaku:',
.,:'sial
(sikap
berbagi,
menolong,:,.
f..rjasama,
empati,
menghibur,-
:'",:,kinkan, bertahan,dan
menguatkan".:.r
lain) dan perolehannilai
dan moral:r
:\embangan standar untuk memutuskan*:nr
\ang
benar atau salah, kemampuan-.-
*r.
memperhatikan
keutuhan
dan1.;)-. ihteraan orang lain).
Perkembangan
sosial
anak::';:,raruhi
oleh
proses perlakuan dan-
*:ingan
terhadap anak dalam mengenal-t;-:;_iri
aspek kehidupan
sosial
sertar
;-:
--rLrng
dan
memberikan
contohq:::la
anak (SyamsuYusuf
LN:
2004,:-
\nak juga dapat belajar mengadakan- * : ,:r
[an
emsosional dengan orangtua,,i,
-:r:3
dan orang tua (Syamsu Yusuf LN:- '":.
l8 t.F",rkl-rr-faktor
yang
MempengaruhiI cnh,embangan Sosial
X-lurlock
(1978)
mengunghkaPkan *'.r.r- ,,ir
:aktor-faktor yang mempengaruhi :,r'-1,..:SJngan sosial, yaitu:., ,!- *J]:g
Selama masa prasekolah, keluarga
merupakan
agen
sosialisasi
Yangterpenting.
Keluarga
meruPakanlingkungan
pertama yang
memberikanpengaruh terhadap berbagai
asPekperkembangan anak. termasuk perkembangan sosialnya. Keluarga juga
merupakan tempat
anak-anakmendapatkan
nilai-nilai
dalam masa awalperkembangannya.
Anggota
keluargaterutama orangtua merupakan model bagi
anak-anak dalam berperilaku. Oleh karena
itu,
orang
tua
hendaknya
daPatmenerapkan
pola
asuh
yang tepat
danbijak,
sehingga membantu anak mencapaitugas perkemban gannya. b. Kematangan
Untuk
dapat bersosialisasi denganbaik
diperlukan
kematanganfisik
danpsikis, sehingga mampu
sosial.
mempertimbangkan
prosesMenerima masukan
orang
lainmemerlukan kematangan intelektual dan
emosional.
c. Pengaruh teman sebaya
Menurut
Havighurst
(Hurlock.1978), teman sebaya
adalah kumpulanorang-orang
yang kurang lebih
berusiasama danbertindak bersama-sama. Anak-anak mulai membentuk hubungan dengan
teman
sebaya pada masa
kanak-kanakakhir. Teman sebaya menjadi orang-orang yang penting dalam sosialisasi anakkarena
interaksi
antar
teman
sebaya membuatanak mengerti mengenai hubungan sosial
yang
lebih
besar daripada hanya sekedarkeluarga.
Pendapatdari
teman
sebayabiasanya
menjadi
hal
yang
sangatdiperhatikan dan didengarkan
oleh
anak-anak seusianya apalagi seorang anak-anak yang
merupakan
"star" atau
PemimPinkelompok
tersebut. Anak-anak berusahauntuk
bertindak sesuai dengan
yangdiharapkan kelompoknya
agar
dapatditerima oleh kelompok. Melalui pen-uaruh
teman sebaya
ini,
anak-anak dapat belajar menyesuaikandiri
dengan tuntutan sosial.membantu anak-anak
mencaPaikemandirian, dan membentuk konsep diri
anak.
rtr [):
iari
alui eiif. 1) a. rain 'lain l3na aiat atan atan dan llam perti rinan alat. rinan ngan lilnca dalah
) ang osial.
i pula untuk
nn).4, ahami
dan
r- baik :epada
Dalam relaj ar
Nrma-i
danJurnal Pendidikan Anak, Volume V, Edisi
l,
Juni 2016d. Sekolah
Sekolah
menjadi
hal
yang mempengaruhi perkembangan sosialisasianak karena salah
satu fungsi
sekolahuntuk anak usia dini
adalahmengembangkan kemampuan sosialisasi
agar anak dapat menyesuaikan
diri
denganlingkungannya.
e. Status Sosial Ekonomi
Kehidupan sosial
banyakdipengaruhi
oleh kondisi
sosial ekonomi keluarga dalam masyarakat. Perilaku anakakan
banyak
memperhatikan
kondisinormatif
yang telah
ditanamkan
olehkeluarganya.
Senada dengan pendapat Yudrik Jahja
(201l:
445) bahwa perkembangansosial anak dipengaruhi
oleh
tiga
faktoryaitu
keluarga, masyarakat, dan sekolah.Perkembangan sosial anak ditandai dengan meluasnva
Meluasnya
lingkungan
pergaulan.lingkungan sosial
meneyebabkan anak mendapat pengaruh
dari luar lingkungan keluarga seprti teman
sebaya.
Perkembangan Emosi
Perkembangan
emosi
adalahperkembangan
yang
mengarah
padakegiatan mengenal, mengekspresikan dan
memberikan
reaksi
emosional.
Emosimerupakan perasaan
yang
menyimpangdari batas
notmal,sehingga
yangmengalami kadang-kadang menguasai
diri
dan
terganggu
penguasaannya denganlingkungan. Pengembangan
emosi
anakdapat
diarahkan
sesirai
lingkupperkembangan
anak. Salah
satunyamengacu
pada tingkat
pencapaianperkembangan
anak
yang
ada
dalamkurikulum
PAUD
yaitu:
menunjukkansikap mandiri,
mengendalikan perasaan,menunjukkan
rasa
percaya
diri,menunjukkan toleran,
mengekspresikan
emosi
sesuai
dengankeadaan, menunjukkan rasa empati yaitu memahami perasaan
dan
masalah oranglain, berpikir dari
sudut pandang oranglain,
dan
mampu menghargai perbedaanorang
lain, memiliki
sikap
gigih
(tidakmudah menyerah)
dan
bangga terhadaphasil karya sendiri.
Pengembangan
sosial
anak
juga diarahkan sesuailingkup
perkembangananak. Salah satunya
juga
mengacu padatingkat
pencapaian perkembangan anakyang ada dalam
kurikulum PAUD
yaitu:mau
berbagi, menolong,dan
membantuteman;
menunjukkan antusiasme dalammelakukan permainan
kompetitif
secara positif; menaati aturan yang berlaku dalamsuatu permainan; menjaga
diri
sendiri darilingkungannya;
dan
menghargai
oranglain.
Pengembangansosial
diharapkandapat
mengarahkan
anak
dari
sifategosentris
ke arah
sosiosentris,memperluas pertemanan
anak,
danmembantu anak belajar menyesuaikan
diri
agar dapat diterima secara sosial.
METODE
PENELITIAN
Model Pengembangan
Panduan
model
permainan untukpengembangan
sosial
emosional
anakdikembangkan berdasarkan
modelpengembangan produk Borg
&
Gall (1983)yang
meliputi
sepuluh langkah kegiatanpengembangan,namun dalam penelitian ini
hanya sampai pada tahapan nomor lima,
yaitu
melakukanrevisi
terhadap produkutama sesuai saran
ahli
mediadan
ahlimateri
panduanpermainan
serta
hasilwawancara
dan
observasi terhadap guru dalamuji
lapangan awal.Lokasi Penelitian
Lokasi
penelitian
ini di
TK
Masyithoh
Dukuh Imogiri
Bantul Yogyakarta.Prosedur Pengembangan
Pengembangan
penelitian
inimengacu pada model dasar pengembangan
Borg
&
Gall
(1983) yang hanya sampaipada
tahapan
nomor 3,
yaitupengembangan produk awal atau prototipe
dan
melakukanrevisi
terhadap produkawal
sesuai saran
validator.
ValidatorJurnal Pendidikan Anak, Volume
V,
Edisil,
Juni 2016 ap ga ian rda rak rtu: ntu am ata ,am lari ang kan ;ifat tris. dan diri ntuk anak rodel e83) iatanrn ini lima, oduk
ahli hasil
guru
Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian
ini
instrumenpengumpul
data
kuantitatif
yang digunakan berupa: skalauji
media danuji
materi
yang
disertai sarandan
masukantertulis.
Teknik Analisis Data
Teknik
analisis
data
Yangdigunakan dalam penilaian akseptabilitas
panduan
yaitu
analisis
data
kuantitatif. Datauji
ahli
berdasarkan skala penilaian,lianalisis secara
kuantitatif
denganmenggunakan penskoran. Data kuantitatif
iiperoleh melalui
penskoran instrumenpanduan
permainan
oleh
ahli.
Datakr.rantitatif
tersebut kemudiandikonversikan
ke
data
kualitatif
denganrumus
persentase
untuk
mengetahui i.ualitas produk. Konversi yang dilakukan:erhadap
data mengacu pada
pendapatSuharsimi
Arikunto (2006)
sebagai:erikut:
K:iteria Penilaian Panduan Permainan No. Kriteria Persentase 1. Saneat Baik 86%-100%
1) Baik 71%-85%
J. Cukup 56%-70% 4. Tidak Baik
<
40010H\SIL
PENELITIAN
DAN
PE\TBAHASAN
Hasil Penelitian
Penelitian
ini
terdiri dari
berbagai*:ngkaian kegiatan
diantaranya
yaitu:r-lakukan
studi literatur dan,identifikasir.etrutuhan untuk pengembanghn panduan
:ermainan
dalam
mengoptimalkan:erkembangan
sosial emosional
anak.K;siatan
ini
dilakukan dengan
carai:eratur eksploratorik
dan
wawancara:enqan
empat
guru
di TK
Masyithohlu[iuh Imogiri Bantul.
Literatur;k:ploratorik dilakukan
dengan
cara:engkaji
berbagaiteori
permainan danTiirrde
pembelajaran
anak
TK.iUauancara
dilakukan
denganguru
dan(:tala
sekolah
TK
Masyithoh
DukuhIn,-,siri Bantul untuk
mengetahuipembelajaran
yang
selama
ini
sudah digunakandi
TK.
Berdasarkan
hasilwawancara
diperolehinformasi
bahwapermainan
sudah
digunakan,
namunterbatas pada pengembangan
fisik
motorikkasar.
Penelitian merancang
panduanpermainan sebagai salah satu acuan guru
dalam
mengembangkan metodepembelajaran
untuk
meningkatkankemampuan
sosial
emosional
anak.Panduan permainan
ini berisi
60permainan anak yang dilengkapi dengan
nama permainan,
tujuan
permainan. alatdan
bahan
yang
digunakan,
langkah-langkah, refleksi permainan, serta variasi
permainan. Panduan
ini
jugu
disertaidengan ilustrasi gambar agar memberikan
kemudahan pengguna panduan
dalammemahami penerapan
atau
praktekpermainan. Permainan-permainan ini dapat
dilakukan
di
dalam kelas (indoor) maupundi
luar
kelas(outdoor),
denganalat
danbahan
sederhanayang dapat
divariasidengan media yang ada
di TK
agar tidak merepotkan,dan
disertai dengan refleksiagar anak-anak memahami nilai-nilai yang diperoleh melalui permainan.
Panduan permainan yang berisi 60
permainan selanjutnya
diuji
oleh
duavalidator, yaitu ahli media dan ahli materi
yang
keduanya merupakan
dosenPendidikan Anak Usia
Dini.
Berdasarkanpenilaian dari kedua validator, maka buku
panduan
yang telah
dibuat
penelitidinyatakan
layak
diuji
coba
lapangandengan
revisi.
Hal
ini
dapatdilihat
daripengujian instrumen
oleh
validator
dariahli materi yang menunjukkan bahwa dari
8
indikator
panduan menunjukkan
5indikator (62,5 %) dinyatakan baik, dan 3 indikator (37,5 %) dinyatakan sangat baik.
Pengujian instrumen
oleh
validator
dariahli
media
menunjukkan bahn'adari
6indikator
panduan
menunjukkan
3indikator (50
%)
dinyatakan baik,dan
3indikator
(50
%)
dinyatakan sangat baik.Secara
keseluruhan,
aPabila
datakuantitatif dikonversikan ke data kualitatif
diperoleh hasil untuk
uji
materi 84,37 o/oTK ]anrul 1n1 xlngan ;ampai l aitu ototipe produk rlidator expert
Jurnal Pendidikan Anak. Volume V, Edisi
l,
Juni 2016(Baik)
dan hasil untukuji
media 87,5 yo(Sangat Baik).
Secara keseluruhan
60
permainanterdiri
dari
Tepuk
Perkenalan,
Bola Perkenalan, TepukHobi,
Tepuk Cita-cita,Lempar
Kantong
Blji,
Jalan
Kepiting,Lompat Katak, Lompati Simpai,
BolaBeranting,
Lari
Zig-zag Bergantian, C-O-C-O-N-U-T, Gobag Bundar Simpang Tiga,Marina Menari
di
Atas Menara, "Balonku Ada Lima", guru berkata..., Melipat Baju, Pakai Baju Sendiri, Tunjukkan Waktunya, Ayo...Tampilkan, Buah Kesukaanku, Sapu TanganBergilir,
Berbaris sesuai UrutanAngka,
Urutkan
dengan
Garis,Ayo...Mengurutkan,
Ayo...Mengelompokkan, Keluarga Burung, Burung Terbang, Gajah, Jerapah,
dan Pohon Kelapa; Menjala Ikan, Gambar Berantai, Pesan Berantai, Cerita Berantai,
Caca
bucaca,Wajah
Siapa?, PindahkanAku,
Si
Buta Menggambar,
Gayaku danGayamu,
Oke;
Aku
Berguna Untuk..., Dengar dan Lakukan, Tebak Benda, TebakGerak,
Menggiring
Balon,
MencariTeman,
Mencari
Potonganyang
Sesuai,Awal
Sebuah
Kata,
Bantu
AkuMenemukan,
Memilih,
Mewarnai,Menggunting
dan
Menempel;
EstafetBendera, Merangkak, Melompat, Berlari),
Ambilkan
Sepatuku. Melompat Bersama,Menyeberangi Jembatan,
PuzzleKelompok, Menyusun
KepinganGeometri, Membangun
melakukan permainan
kompetitif
secara positif; menaati atutan yang berlaku dalam suatu permainan; menjagadiri
sendiri darilingkungannya;
dan
menghargai oranglain. Hal ini
sesuai dengan
arahpengembangan sosial emosional anak yang
ada
dalamkurikulum
pembelajaran TKdalam
Permendiknas.
Pengembangansosial diharapkan dapat mengarahkan anak
dari sifat
egosentriske
arah sosiosentris,memperluas pertemanan
anak,
danmembantu anak belajar menyesuaikan diri
agar dapat diterima secara sosial.
Pembahasan
Metode
pembelajaran diperlukanagar materi
pembelajaran
dapatdisampaikan dengan
menarik,
sehinggameningkatkan minat belajar peserta didik.
Selama
ini
guru telah
menerapkanpermainan sebagai
salah
satu
metodepembelajaran
di TK,
namun masih jarangdilakukan dan belum
banyakpengembangan permainannya.
Padaumumnya
permainan
dilakukan
untukmengembangkan
kemampuan
fisik
motorik kasar anak, sedangkan permainan
untuk
mengembangkan aspeklain
masihjarang dilakukan.
Hal
ini
disebabkandengan
terbatasnya
buku
panduanpermainan
untuk anak
dan
masihsedikitnya
pelatihan
yang
dapatmendorong
guru
untuk
mengembangkan permainan dalam pembelajaran di TK.Panduan permainan dalam penelitian ini berisi 60 permainan anak yang dilengkapi
dengan
nama
permainan,
tujuanpermainan,
alat dan
bahan
yangdigunakan,
langkah-langkah,
refleksipermainan,
serta variasi
permainan.Panduan permainan
ini
dinyatakan layakuntuk
diujicobakandi
lapangan.Hal
inidapat
dilihat
dari hasil penilaian validatoryang. secara keseluruhan,
apabila
data kuantitatif dikonversikan ke datakualitatif
diperoleh hasil untuk
uji
materi
84,37 Yo(Baik)
dan hasil untukuji
media 87,5 oh(Sangat Baik).
Panduan
ini
juga
disertai
denganilustrasi gambar
agar
memberikan MembangunMenara,
Istana, Perahu
Penyelamatan,
Kapal Karam;
Mainkan Perkusimu, Pijat, Palu, Babat ; ban Hadap,Balik, Bubar.
Permainan
yang
dirancang
dalampanduan
yaitu
sebanyak60
permainandiarahkan
untuk
mengembangkankemampuan
sosial
emosional
sepertimenunjukkan sikap mandiri"
mengendalikan perasaan, menunjukkan rasa percaya
diri,
mengekspresikan emosisesuai dengan keadaan,
memiliki
sikapgigih
(tidak
mudah
menyerah), banggaterhadap hasil karya sendiri. mau berbagi,
menolong,
dan
membantu
teman;menunjukkan
692
Jurnal Pendidikan Anak, Volume V, Edisi 1, Juni 2016 lra tm ari mg rah rng
IK
gan nak ris. dan dirikemudahan pengguna panduan
dalammemahami penerapan
atau
praktekpermainan. Hal
ini
sesuai dengan pendapatAngkowo dan Kosasih (Musfiqon, 2012:
32).
yang
mengungkapkan bahwa salahsatu
fungsi
media
pembelajaran adalahsebagai alat bantu pembelajaran yang ikut
mempengaruhi
situasi,
kondisi
danlingkungan belajar dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran yang telah diciptakan
dan didesain oleh guru. Desain media yang
disertai gambar
dapat
memberikankemudahan
dalam
memahami
praktekpermainan.
Permainan-permainan
daPat jilakukandi
dalam kelas (indoor) maupunli
luar
kelas (outdoor), denganalat
danbahan
sederhanayang
dapat
divariasiJengan media yang ada
di TK
agar tidaknerepotkan.
Hal ini
sesuai
denganrendapat
BEF
Montolalu (2009)
yangmenjelaskan bahwa apabila
ditinjau
darir,elaksanaannya, kegiatan bermain terdiri dari bermain bebas dan bermain terpimpin.
Melalui permainan, pengembangan
ispek
sosial
emosional seperti: mampu :renunjukkan sikap mandiri,:nengendalikan perasaan, menunjukkan
rasa
percaya
diri,
menunjukkan
sikap::,leran.
mengekspresikanemosi
sesuaiiengan keadaan, menunjukkan rasa empati
nampu menghargai perbedaan orang lain,
:remiliki
sikap
gigih
(tidak
mudah:renverah), bangga terhadap
hasil
karya oendiri serta mau berbagi, menolong, maunembantu teman;
menunjukkan:nrusiasme dalam melakukan:permainan
r:mpetitif
secarapositif;
menaati aturan:"ing
berlaku dalam suatu
permainan;:renjaga
diri
sendiridari
lingkungannya;:rn
menghargaiorang
lain
diharapkan;apat berkembang sesuai harapan, bahkan
:ekembang sangat baik.
KESIMPULAN
Kegiatan
pengembangan
Yangj:lakukan meliputi
pengembangan:r,.rtotipe panduan permainan
untuk::eneoptimalkan
perkembangan
sosial::rosional anak.
Prototipe
panduanpermainan
terdiri
dari 60 permainan yangmasing-masing
disertai
dengan
namapermainan, tujuan permainan, media yang
digunakan,
langkah-langkah permainan,refleksi,
dan
variasi
permainan
sertadisertai
dengan
ilustrasi
gambarpermainan. Prototipe panduan kemudian divalidasi oleh
ahli
media danahli
materiyang
hasilnya
menyatakan
bahwaprototipe
panduan
layak
untukdiuj icobakan. Secara keseluruhan, apabila
data kuantitatif
dikonversikan
ke
datakualitatif
diperoleh hasil untukuji
materi84,37 yo (Baik) dan hasil untuk
uji
media87,5
o
(sangat baik).DAFTAR PUSTAKA
Agoes
Dariyo.
(2007).
PsikologiPerkembangan
Anak Tiga
TahunPertama.
Bandung:
PT
RefikaAditama.
Anggani Sudono. (2000). Sumber Belajar
dan Permainan PAUD. Jakarta: Grasindo.
BEF
Montolulu. (2009). Bermain
donPermainan
Anak.
Jakarta:Universitas Terbuka.
Borg,
W.R
&
Gall,
M.D.
(1983).Educational Research
anIntroduction.
Fourth
Edition.New York: Longman Inc.
Diana Mutiah. (2010). Psikologi Bermain
Anak Usia Dini.
Jakarta:KencanaPrenada Media Group.
Hurlock,
Elizabeth
B.
(1978).Perkembangan
Anak.
Jakarta:Erlangga.
Mayke
S
Tedjasputra. (1995). Bermain.Mainan dan
Permainan.
Jakarta:Depdikbud. Direktorat
JenderalPendidikan Tinggi.
Mursalin. (2011).
TahapBermain
PadaAnak. fOnline].
Tersedia:rkan apat lgga idik. rkan tode rang n1'ak Pada mtuk fisik rinan nasih rbkan rduan nasih dapat rgkan
ln
lnlrgkapi rujuan )'ang :tleksi rainan. la1'ak
lal
iniIidator
r
dataralitatif
1.37 %
17.5 %
dengan
Jurnal Pendidikan Anak, Volume V, Edisi
l.
Juni 2016
http://mursalin-nersboyz. blogspot.com /20 I 1 I
\Z/tah
ap-perkemban gan -bermain_pada_
anak.html.
[2]
Oktober 2013).Pendidikan
Anak Usia
Dini.http ://id.wikipedia.org/wiki/pendidi
kan_anak_usia_dini
diaksestanggal 10 Maret 2015.
Santrock, John
W.
(2OOg). perkembanganAnak. J akarta: Erlangga.
Suharsimi
Arikunto. (2006).
prosedurPenelitian. Jakarta: pT Rineka Cipta.
Soe, Dockett dan Fleed,
Marilyn.
(2000).Play and
Pedagogy
in
EarlyC h il dhoo d. Australia: Harcout.
Syamsu
Yusuf
LN.
(2004).
psikologiPerkembangan
Anak
dan Remaja: Bandung pT Remaja.Yudrik
Jahja.
(20il).
psikotogiPerkembangan. Jakarla: KencanaPrenada Media Group.
Yuliani Nurani
Sujiono. (2010). BermainKreatif
Berbasis
KecerdasanJamak. Jakarta: pT Indeks.
PENGEMBANGAN PANDUAN
PERMAINAN UNTUK
ENGOPTIMALKAN
PERKEMBANGAN
SOSIAL
EMOSIONAL
ANAK
USIA
DINI
Oleh:
Muthmainnah, Budi Astuti, Arumi Savitri Fatiamaningrum
FIP Universitas Negeri Yogyakarta
I .!t r ! x
t
!
m
fl u
til
,d
h T
& $ h l
tr
fl
m
o
ffi! il [d
,ml ilu &u
pE
mn lfir
ro
pE mu fi0/
firrfi
{im
pE
hu
h
0rd
m
@ &ts
U
lh
lm
N
n(
muthmainnah@uny.ac.id; budi_astuti@uny.ac.id; arumi.fatimaningrum@uny.ac.id
Abstrak
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengembangkanpanduan permainan
gunamengoptimalkan perkembangan sosial emosional anak usia dini. Penelitian ini mengacu pada
model pengembangan Borg
&
Gall namun hanya sampai jpadatahap 3 yaitu pengembanganproduk awal sesuai penilaian dan saran validator. Teknik pengumpulan data menggunakan skala dengan instrumen lembar skala.Analisis data menggunakan analisis kuantitatif. Data
kuantitatif
kemudian dikonversikanke
data
kualitatif
denganrumus
persentase untukmengetahui kualitas produk. Target penelitian
ini
adalah terciptanya ragam permainan danpanduan penggunaannya yang dapat digunakan sebagai alternatif metode pembelajaran di
PAUD yang
dapat mengembangkan kemampuansosial
emosionalanak.
Berdasarkanpenilaian dari kedua validator, maka panduan yang telah dibuat peneliti dinyatakan layak
diuji
coba lapangan dengan revisi. Secara keseluruhan, apabila data kuantitatifdikonversikanke data kualitatif diperoleh hasil untuk
uji
materi 84,37 oA (baik) dan hasil untukuji
media87.5 % (sangat baik).
Kata kunci: pengembangan, panduan permainan, sosial emosional, anak
Abstract
This research is aim-edglTdeveloping the game user guide to optimize the development of social emotional of
thedrty
children. This research refers to the basic cleveloping modelsoJ'Borg and Gall but only up to the stage number 3 is the development of a prototype or
first
draft with the assessment of the validator. The technique of collecting data using a scale with scale sheet instruments and data analysis using quantitative data analysisThe quantitative data is then converted in to the qualitaitive data with percentage formula to
find
the product quality. The target of this research is the development of variety in games and user guide thatcan be used as one alternative method
of
learningactiviQ
in
PAUD which
in turn
cannurture children'a socia emotional skills. Based
on
the assesment validator, the modifiedSnoke and Ladder and the user guide book made by the researchers is stated as eligible
for
the .field testing
with
some revisions. This can be seenfrom
the instrument testingby
thevalidator experts, which over all the result of material testing is81,37 % (good) and the result of media testing is 87,5 %o (excellent).
Keywords: developing, game user guide, social emotional, children
PENDAHULUAN
Perkembangan
sosial
emosional dapat dioptimalkan dengan berbagai cara,salah
satunya
melalui
permainan.Permainan merupakan salah satu metode
mengoptimalkan perkembangan
sosialemosional
seperti
kerjasama, interaksi,tanggung
jawab, kejujuran,
sportivitas,kejujuran,
sportivitas,
dan
sebagainya.Masa usia
dini
merupakan masa bermain yang mana sebagian waktunya digunakanJurnal Pendidikan Anak, Volume
V,
Edisil,
Juni 2016 ap ga ian rda rak rtu: ntu am ata ,am lari ang kan ;ifat tris. dan diri ntuk anak rodel e83) iatanrn ini lima, oduk
ahli hasil
guru
Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian
ini
instrumenpengumpul
data
kuantitatif
yang digunakan berupa: skalauji
media danuji
materi
yang
disertai sarandan
masukantertulis.
Teknik Analisis Data
Teknik
analisis
data
Yangdigunakan dalam penilaian akseptabilitas
panduan
yaitu
analisis
data
kuantitatif. Datauji
ahli
berdasarkan skala penilaian,lianalisis secara
kuantitatif
denganmenggunakan penskoran. Data kuantitatif
iiperoleh melalui
penskoran instrumenpanduan
permainan
oleh
ahli.
Datakr.rantitatif
tersebut kemudiandikonversikan
ke
data
kualitatif
denganrumus
persentase
untuk
mengetahui i.ualitas produk. Konversi yang dilakukan:erhadap
data mengacu pada
pendapatSuharsimi
Arikunto (2006)
sebagai:erikut:
K:iteria Penilaian Panduan Permainan No. Kriteria Persentase 1. Saneat Baik 86%-100%
1) Baik 71%-85%
J. Cukup 56%-70% 4. Tidak Baik
<
40010H\SIL
PENELITIAN
DAN
PE\TBAHASAN
Hasil Penelitian
Penelitian
ini
terdiri dari
berbagai*:ngkaian kegiatan
diantaranya
yaitu:r-lakukan
studi literatur dan,identifikasir.etrutuhan untuk pengembanghn panduan
:ermainan
dalam
mengoptimalkan:erkembangan
sosial emosional
anak.K;siatan
ini
dilakukan dengan
carai:eratur eksploratorik
dan
wawancara:enqan
empat
guru
di TK
Masyithohlu[iuh Imogiri Bantul.
Literatur;k:ploratorik dilakukan
dengan
cara:engkaji
berbagaiteori
permainan danTiirrde
pembelajaran
anak
TK.iUauancara
dilakukan
denganguru
dan(:tala
sekolah
TK
Masyithoh
DukuhIn,-,siri Bantul untuk
mengetahuipembelajaran
yang
selama
ini
sudah digunakandi
TK.
Berdasarkan
hasilwawancara
diperolehinformasi
bahwapermainan
sudah
digunakan,
namunterbatas pada pengembangan
fisik
motorikkasar.
Penelitian merancang
panduanpermainan sebagai salah satu acuan guru
dalam
mengembangkan metodepembelajaran
untuk
meningkatkankemampuan
sosial
emosional
anak.Panduan permainan
ini berisi
60permainan anak yang dilengkapi dengan
nama permainan,
tujuan
permainan. alatdan
bahan
yang
digunakan,
langkah-langkah, refleksi permainan, serta variasi
permainan. Panduan
ini
jugu
disertaidengan ilustrasi gambar agar memberikan
kemudahan pengguna panduan
dalammemahami penerapan
atau
praktekpermainan. Permainan-permainan ini dapat
dilakukan
di
dalam kelas (indoor) maupundi
luar
kelas(outdoor),
denganalat
danbahan
sederhanayang dapat
divariasidengan media yang ada
di TK
agar tidak merepotkan,dan
disertai dengan refleksiagar anak-anak memahami nilai-nilai yang diperoleh melalui permainan.
Panduan permainan yang berisi 60
permainan selanjutnya
diuji
oleh
duavalidator, yaitu ahli media dan ahli materi
yang
keduanya merupakan
dosenPendidikan Anak Usia
Dini.
Berdasarkanpenilaian dari kedua validator, maka buku
panduan
yang telah
dibuat
penelitidinyatakan
layak
diuji
coba
lapangandengan
revisi.
Hal
ini
dapatdilihat
daripengujian instrumen
oleh
validator
dariahli materi yang menunjukkan bahwa dari
8
indikator
panduan menunjukkan
5indikator (62,5 %) dinyatakan baik, dan 3 indikator (37,5 %) dinyatakan sangat baik.
Pengujian instrumen
oleh
validator
dariahli
media
menunjukkan bahn'adari
6indikator
panduan
menunjukkan
3indikator (50
%)
dinyatakan baik,dan
3indikator
(50
%)
dinyatakan sangat baik.Secara
keseluruhan,
aPabila
datakuantitatif dikonversikan ke data kualitatif
diperoleh hasil untuk
uji
materi 84,37 o/oTK ]anrul 1n1 xlngan ;ampai l aitu ototipe produk rlidator expert
(\'.
:,anggunaanpermainan
dalamJurnal Pendidikan Anak. Volume V, Edisi
l,
Juni 2016(Baik)
dan hasil untukuji
media 87,5 yo(Sangat Baik).
Secara keseluruhan
60
permainanterdiri
dari
Tepuk
Perkenalan,
Bola Perkenalan, TepukHobi,
Tepuk Cita-cita,Lempar
Kantong
Blji,
Jalan
Kepiting,Lompat Katak, Lompati Simpai,
BolaBeranting,
Lari
Zig-zag Bergantian, C-O-C-O-N-U-T, Gobag Bundar Simpang Tiga,Marina Menari
di
Atas Menara, "Balonku Ada Lima", guru berkata..., Melipat Baju, Pakai Baju Sendiri, Tunjukkan Waktunya, Ayo...Tampilkan, Buah Kesukaanku, Sapu TanganBergilir,
Berbaris sesuai UrutanAngka,
Urutkan
dengan
Garis,Ayo...Mengurutkan,
Ayo...Mengelompokkan, Keluarga Burung, Burung Terbang, Gajah, Jerapah,
dan Pohon Kelapa; Menjala Ikan, Gambar Berantai, Pesan Berantai, Cerita Berantai,
Caca
bucaca,Wajah
Siapa?, PindahkanAku,
Si
Buta Menggambar,
Gayaku danGayamu,
Oke;
Aku
Berguna Untuk..., Dengar dan Lakukan, Tebak Benda, TebakGerak,
Menggiring
Balon,
MencariTeman,
Mencari
Potonganyang
Sesuai,Awal
Sebuah
Kata,
Bantu
AkuMenemukan,
Memilih,
Mewarnai,Menggunting
dan
Menempel;
EstafetBendera, Merangkak, Melompat, Berlari),
Ambilkan
Sepatuku. Melompat Bersama,Menyeberangi Jembatan,
PuzzleKelompok, Menyusun
KepinganGeometri, Membangun
melakukan permainan
kompetitif
secara positif; menaati atutan yang berlaku dalam suatu permainan; menjagadiri
sendiri darilingkungannya;
dan
menghargai oranglain. Hal ini
sesuai dengan
arahpengembangan sosial emosional anak yang
ada
dalamkurikulum
pembelajaran TKdalam
Permendiknas.
Pengembangansosial diharapkan dapat mengarahkan anak
dari sifat
egosentriske
arah sosiosentris,memperluas pertemanan
anak,
danmembantu anak belajar menyesuaikan diri
agar dapat diterima secara sosial.
Pembahasan
Metode
pembelajaran diperlukanagar materi
pembelajaran
dapatdisampaikan dengan
menarik,
sehinggameningkatkan minat belajar peserta didik.
Selama
ini
guru telah
menerapkanpermainan sebagai
salah
satu
metodepembelajaran
di TK,
namun masih jarangdilakukan dan belum
banyakpengembangan permainannya.
Padaumumnya
permainan
dilakukan
untukmengembangkan
kemampuan
fisik
motorik kasar anak, sedangkan permainan
untuk
mengembangkan aspeklain
masihjarang dilakukan.
Hal
ini
disebabkandengan
terbatasnya
buku
panduanpermainan
untuk anak
dan
masihsedikitnya
pelatihan
yang
dapatmendorong
guru
untuk
mengembangkan permainan dalam pembelajaran di TK.Panduan permainan dalam penelitian ini berisi 60 permainan anak yang dilengkapi
dengan
nama
permainan,
tujuanpermainan,
alat dan
bahan
yangdigunakan,
langkah-langkah,
refleksipermainan,
serta variasi
permainan.Panduan permainan
ini
dinyatakan layakuntuk
diujicobakandi
lapangan.Hal
inidapat
dilihat
dari hasil penilaian validatoryang. secara keseluruhan,
apabila
data kuantitatif dikonversikan ke datakualitatif
diperoleh hasil untuk
uji
materi
84,37 Yo(Baik)
dan hasil untukuji
media 87,5 oh(Sangat Baik).
Panduan
ini
juga
disertai
denganilustrasi gambar
agar
memberikan MembangunMenara,
Istana, Perahu
Penyelamatan,
Kapal Karam;
Mainkan Perkusimu, Pijat, Palu, Babat ; ban Hadap,Balik, Bubar.
Permainan
yang
dirancang
dalampanduan
yaitu
sebanyak60
permainandiarahkan
untuk
mengembangkankemampuan
sosial
emosional
sepertimenunjukkan sikap mandiri"
mengendalikan perasaan, menunjukkan rasa percaya
diri,
mengekspresikan emosisesuai dengan keadaan,
memiliki
sikapgigih
(tidak
mudah
menyerah), banggaterhadap hasil karya sendiri. mau berbagi,
menolong,
dan
membantu
teman;Jurnal Pendidikan Anak, Volume V, Edisi 1, Juni 2016 lra tm ari mg rah rng
IK
gan nak ris. dan dirikemudahan pengguna panduan
dalammemahami penerapan
atau
praktekpermainan. Hal
ini
sesuai dengan pendapatAngkowo dan Kosasih (Musfiqon, 2012:
32).
yang
mengungkapkan bahwa salahsatu
fungsi
media
pembelajaran adalahsebagai alat bantu pembelajaran yang ikut
mempengaruhi
situasi,
kondisi
danlingkungan belajar dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran yang telah diciptakan
dan didesain oleh guru. Desain media yang
disertai gambar
dapat
memberikankemudahan
dalam
memahami
praktekpermainan.
Permainan-permainan
daPat jilakukandi
dalam kelas (indoor) maupunli
luar
kelas (outdoor), denganalat
danbahan
sederhanayang
dapat
divariasiJengan media yang ada
di TK
agar tidaknerepotkan.
Hal ini
sesuai
denganrendapat
BEF
Montolalu (2009)
yangmenjelaskan bahwa apabila
ditinjau
darir,elaksanaannya, kegiatan bermain terdiri dari bermain bebas dan bermain terpimpin.
Melalui permainan, pengembangan
ispek
sosial
emosional seperti: mampu :renunjukkan sikap mandiri,:nengendalikan perasaan, menunjukkan
rasa
percaya
diri,
menunjukkan
sikap::,leran.
mengekspresikanemosi
sesuaiiengan keadaan, menunjukkan rasa empati
nampu menghargai perbedaan orang lain,
:remiliki
sikap
gigih
(tidak
mudah:renverah), bangga terhadap
hasil
karya oendiri serta mau berbagi, menolong, maunembantu teman;
menunjukkan:nrusiasme dalam melakukan:permainan
r:mpetitif
secarapositif;
menaati aturan:"ing
berlaku dalam suatu
permainan;:renjaga
diri
sendiridari
lingkungannya;:rn
menghargaiorang
lain
diharapkan;apat berkembang sesuai harapan, bahkan
:ekembang sangat baik.
KESIMPULAN
Kegiatan
pengembangan
Yangj:lakukan meliputi
pengembangan:r,.rtotipe panduan permainan
untuk::eneoptimalkan
perkembangan
sosial::rosional anak.
Prototipe
panduanpermainan
terdiri
dari 60 permainan yangmasing-masing
disertai
dengan
namapermainan, tujuan permainan, media yang
digunakan,
langkah-langkah permainan,refleksi,
dan
variasi
permainan
sertadisertai
dengan
ilustrasi
gambarpermainan. Prototipe panduan kemudian divalidasi oleh
ahli
media danahli
materiyang
hasilnya
menyatakan
bahwaprototipe
panduan
layak
untukdiuj icobakan. Secara keseluruhan, apabila
data kuantitatif
dikonversikan
ke
datakualitatif
diperoleh hasil untukuji
materi84,37 yo (Baik) dan hasil untuk
uji
media87,5
o
(sangat baik).DAFTAR PUSTAKA
Agoes
Dariyo.
(2007).
PsikologiPerkembangan
Anak Tiga
TahunPertama.
Bandung:
PT
RefikaAditama.
Anggani Sudono. (2000). Sumber Belajar
dan Permainan PAUD. Jakarta: Grasindo.
BEF
Montolulu. (2009). Bermain
donPermainan
Anak.
Jakarta:Universitas Terbuka.
Borg,
W.R
&
Gall,
M.D.
(1983).Educational Research
anIntroduction.
Fourth
Edition.New York: Longman Inc.
Diana Mutiah. (2010). Psikologi Bermain
Anak Usia Dini.
Jakarta:KencanaPrenada Media Group.
Hurlock,
Elizabeth
B.
(1978).Perkembangan
Anak.
Jakarta:Erlangga.
Mayke
S
Tedjasputra. (1995). Bermain.Mainan dan
Permainan.
Jakarta:Depdikbud. Direktorat
JenderalPendidikan Tinggi.
Mursalin. (2011).
TahapBermain
PadaAnak. fOnline].
Tersedia:rkan apat lgga idik. rkan tode rang n1'ak Pada mtuk fisik rinan nasih rbkan rduan nasih dapat rgkan
ln
lnlrgkapi rujuan )'ang :tleksi rainan. la1'ak
lal
iniIidator
r
dataralitatif
1.37 %
17.5 %
dengan
berikan
Jurnal Pendidikan Anak, Volume V, Edisi
l.
Juni 2016
http://mursalin-nersboyz. blogspot.com /20 I 1 I
\Z/tah
ap-perkemban gan -bermain_pada_
anak.html.
[2]
Oktober 2013).Pendidikan
Anak Usia
Dini.http ://id.wikipedia.org/wiki/pendidi
kan_anak_usia_dini
diaksestanggal 10 Maret 2015.
Santrock, John
W.
(2OOg). perkembanganAnak. J akarta: Erlangga.
Suharsimi
Arikunto. (2006).
prosedurPenelitian. Jakarta: pT Rineka Cipta.
Soe, Dockett dan Fleed,
Marilyn.
(2000).Play and
Pedagogy
in
EarlyC h il dhoo d. Australia: Harcout.
Syamsu
Yusuf
LN.
(2004).
psikologiPerkembangan
Anak
dan Remaja: Bandung pT Remaja.Yudrik
Jahja.
(20il).
psikotogiPerkembangan. Jakarla: KencanaPrenada Media Group.
Yuliani Nurani
Sujiono. (2010). BermainKreatif
Berbasis
Kecerdasan