• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permenhub No PM 98 Th 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Permenhub No PM 98 Th 2013"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERIPERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA

PERATURANM ENTERI PERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA

NOM OR PM 98 TAHUN 2013

STANDARPELAYANANM INIM ALANGKUTAN

ORANG

DENGAN KENDARAANBERM OTOR UM UM DALAMTRAYEK

bahwa

untuk

m elaksanakan

ketentuan

Pasal

141 ayat

(3)

Undang-Undang

Nom or 22 Tahun

2009 ten tang Lalu Lintas

dan Angkutan

Jalan,

perlu

m enetapkan

Peraturan

M enteri

Perhubungan

ten tang Standar

Pelayanan

M inim al Angkutan

Orang Dengan Kendaraan Berm otor Um um Dalam Trayek;

1.

Undang-Undang

Nom or 22 Tahun

2009

tentang

Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan

(Lem baran Negara Republik

Indonesia Tahun 2009 Nom or 96, Tam bahan

Lem baran

Negara Republik Indonesia Nom or 5025);

2.

Peraturan

Pem erintah

Nom or 41 Tahun

1993 tentang

Angkutan

Jalan

(Lem baran

Negara Republik

Indonesia

Tahun

1993 Nom or 59, Tam bahan

Lem baran

Negara

Republik Indonesia Nom or 3527);

3.

Peraturan

Pem erintah

Nom or

55

Tahun

2012

tentang

Kendaraan

(Lem baran

Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2012

Nom or

120,

Tam bahan

Lem baran Negara Republik Indonesia Nom or 5317);

4.

Peraturan

Presiden

Nom or

47

Tahun

2009

tentang

Pem bentukan

dan

Organisasi

Kem enterian

Negara

sebagaim ana

telah

diubah

terakhir

dengan

Peraturan

Presiden

Nom or

55

Tahun

2013

(Lem baran

Negara

Republik Indonesia Tahun 2013 Nom or 125);

(2)

6.

K eputusan

M enteri Perhubungan

N om or K M . 35 Tahun

2003

tentang

Penyelenggaraan

A ngkutan

O rang

di

Jalan;

7.

Peraturan

M enteri Perhubungan

N om or K M 60 Tahun

2010 tentang

O rganisasi

dan

Tata K erja K em enterian

Perhubungan,

sebagaim ana

telah

diubah

dengan

Peraturan

M enteri Perhubungan

N om or PM 68 Tahun

2013

(Berita N egara Republik Indonesia

Tahun

2013

N om or 1113);

PERA TU RA N

M EN TERI

PERH U BU N G A N

TEN TA N G

STA N D A R PELA Y A N A N M IN IM A L A N G K U TA N O RA N G

D EN G A NK EN D A RA A N

BERM O TO RU M U MD A LA MTRA Y EK .

1.

Standar

Pelayanan

M inim al A ngkutan

O rang

D engan

K endaraan

Berm otor

Um um

D alam

Trayek

adalah

persyaratan

penyelenggaraan

angkutan

orang

dengan

kendaraan

berm otor

um um

dalam

trayek

m engenai

jenis dan m utu pelayanan yang berhak diperoleh setiap

pengguna jasa angkutan.

2.

A ngkutan

Lintas Batas

N egara adalah

angkutan

dari

satu kota ke kota lain yang m elew ati lintas batas negara

dengan

m enggunakan

m obil bus

um um

yang

terikat

dalam trayek.

3.

A ngkutan

A ntarkota

A ntarprovinsi

adalah

angkutan

dari satu

kota ke kota lain yang m elalui antar

daerah

kabupaten/kota

yang

m elalui lebih dari

satu

daerah

provinsi dengan m enggunakan

m obil bus um um

yang

terikat dalam trayek.

4.

A ngkutan

A ntarkota

D alam Provinsi adalah

angkutan

dari satu

kota ke kota lain yang m elalui antar

daerah

kabupaten/kota

dalam

satu

daerah

provinsi

dengan

m enggunakan

m obil bus

um um

yang

terikat

dalam

trayek.

5.

A ngkutan Perkotaan adalah angkutan

dari satu tem pat

ke tem pat lain dalam satu kaw asan

perkotaan

dengan

m enggunakan

m obil bus um um atau m obil penum pang

um um yang terikat dalam trayek.

6.

A ngkutan Perdesaan adalah angkutan

dari satu tem pat

ke tem pat lain dalam satu daerah kabupaten

yang tidak

bersinggungan dengan trayek angkutan

perkotaan.

(3)

( 1 )

Perusahaan

angkutan

um um

yang m enye1enggarakan

angkutan

orang dalam trayek w ajib m em enuhi Standar

Pelayanan M inim al A ngkutan O rang D engan K endaraan

Berm otor U m um D alam Trayek.

(2)

Standar

Pe1ayanan

M inim al

sebagaim ana

dim aksud

pada ayat

( 1 )

m eliputi:

a.

keam anan;

b.

kese1am atan;

c.

kenyam anan;

d.

keterjangkauan

e.

kesetaraan; dan

f .

keteraturan.

(3)

Standar

Pelayanan

M inim al

sebagaim ana

dim aksud

pada ayat (1) dibedakan berdasarkan

jenis pe1ayanan:

a.

angkutan lintas batas negara;

b.

angkutan antarkota antarprovinsi;

c.

angkutan antarkota dalam provinsi;

d.

angkutan perkotaan; dan

e.

angkutan perdesaan.

Rincian Standar Pe1ayanan M inim al A ngkutan O rang D engan

K endaraan

Berm otor

U m um

D alam

Trayek

sebagaim ana

dim aksud

dalam Pasal 2 tercantum

dalam Lam piran I yang

m erupakan

bagian tidak terpisahkan

dari Peraturan

M enteri

lnl.

(1)

U ntuk

m em astikan

terpenuhinya

Standar

Pelayanan

M inim al A ngkutan O rang D engan K endaraan

Berm otor

U m um

D alam

Trayek

sebagaim ana

dim aksud

dalam

Pasal3

dilakukan pem eriksaan fisik oleh:

a.

D irektur Jenderal, untuk:

1. trayek

lintas

batas

negara

sesual

dengan

perjanjian antarnegara;

2. trayek

antarkabupaten/kota

yang

m elam paui

w ilayah 1 (satu) provinsi;

3. trayek

angkutan

perkotaan

yang

m e1am paui

w ilayah 1 (satu) provinsi; dan

4. trayek perdesaan

yang m elew ati w ilayah 1 (satu)

prO V lnSl.

b.

gubernur, untuk:

1. trayek antarkota yang m elam paui w ilayah 1 (satu)

kabupaten/kota

dalam 1 (satu) provinsi;

2. trayek

angkutan

perkotaan

yang

m elam paui

w ilayah

1

(satu)

kabupaten/kota

dalam

satu

provinsi; dan

(4)

c.

Gubernur

Daerah

Khusus

Ibukota

Jakarta,

untuk

trayek

yang

seluruhnya

berada

dalam

wilayah

Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

d.

bupati, untuk:

1. trayek

perdesaan

yang

berada

dalam

1 (satu)

wilayah kabupaten;

dan

2. trayek

perkotaan

yang

berada

dalam

1 (satu)

wilayah kabupaten.

e.

walikota, untuk

trayek perkotaan yang berada dalam

1 (satu) wilayah kota.

( 1 )

Dalam

hal

pem eriksaan

fisik

kendaraan

berm otor

um um

te1ah m em enuhi

Standar

Pe1ayanan

M inim al

Angkutan

Orang

dengan

Kendaraan

Berm otor

Um um

Dalam Trayek sebagaim ana

dim aksud

dalam

Pasal 3,

Direktur

Jenderal,

gubernur,

atau

bupati/walikota

m em berikan

stiker Standar Pe1ayanan M inim al.

Stiker

sebagaim ana

dim aksud

pada

pada

pintu

sam ping

depan

sebelah

yang

ditunjuk

Direktur

Jenderal,

bupati/walikota.

ayat

( 1 )

ditem pe1

kiri oleh petugas

gubernur,

atau

(3)

Stiker

sebagaim ana

dim aksud

pad a

ayat

(2) berlaku

se1am a

1

(satu)

tahun

dihitung

sejak

tanggal

penem pe1an.

(4)

Stiker

sebagaim ana

dim aksud

pad a

ayat

(3) seperti

contoh dalam Lam piran II yang m erupakan

bagian tidak

terpisahkan

dari Peraturan

M enteri ini.

( 1 )

Stiker

sebagaim ana

dim aksud

dalam

Pasal

5 sebagai

bukti

kendaraan

berm otor

um um

telah

m em enuhi

Standar

Pe1ayanan M inim al Angkutan

Orang

dengan

Kendaraan Berm otor Um um Dalam Trayek.

(2)

Pem enuhan

Standar

Pelayanan

M inim al sebagaim ana

dim aksud

pada ayat

( 1 )

digunakan

sebagai persyaratan

m endapatkan

izin

penyelenggaraan

angkutan

orang

dalam trayek.

(5)

Evaluasi

sebagaim ana

dim aksud

pada

ayat

(1)

dilakukan

oleh

D irektur

Jenderal,

gubernur,

atau

bupati/w alikota

dengan

m em bentuk

tim

yang

anggotanya terdiri atas un sur:

a.

teknis;

b.

hukum ; dan

c.

asosiasi angkutan um um .

(1)

Perusahaan

angkutan um um yang m elanggar ketentuan

Standar

Pelayanan

M inim al A ngkutan

O rang

dengan

K endaraan Berm otor U m um D alam Trayek sebagaim ana

dim aksud dalam Pasal 3 dikenai sanksi adm inistratif.

(2)

Sanksi adm inistratif sebagaim ana dim aksud

pada ayat

(1) berupa:

a.

peringatan tertulis;

b.

pem bekuan izin; dan/ atau

c.

pencabutan izin.

(3)

Sanksi adm inistratif sebagaim ana dim aksud

pada ayat

(2) dikenai

oleh

D irektur

Jenderal,

gubernur,

atau

bupati/w alikota

sesuai dengan kew enangannya.

(1)

Sanksi

adm inistratif

berupa

peringatan

tertulis

sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf a

dikenai

sebanyak

3

(tiga) kali

berturut-turut

untuk

jangka

w aktu

m asing-m asing

30

(tiga

puluh)

hari

kalender.

D alam

hal

pem egang

lZln

tidak

kew ajibannya

setelah

berakhirnya

peringatan

tertulis

ke

3

(tiga),

adm inistratif berupa pem bekuan izin.

m elaksanakan

jangka

w aktu

dikenai

sanksi

(3)

Pem bekuan

izin sebagaim ana

dim aksud

pada ayat (2)

dikenai

dalam

jangka

w aktu

30

(tiga

puluh)

hari

kalender.

(4)

Izin dicabut apabila pem egang izin tidak m elaksanakan

kew ajibannya

setelah

jangka

w aktu

pem bekuan

izin

sebagaim ana dim aksud pada ayat (3) berakhir.

(6)

Peraturan

M enteri

ini

m ulai

berlaku

pada

tanggal

diundangkan.

Agar

setiap

orang

m engetahuinya,

m em erintahkan

pengundangan

Peraturan

M enteri

Inl

dengan

penem patannya

dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan

di Jakarta

pada tanggal 30 Desem ber 2013

M ENTERIPERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA,

Diundangkan

di Jakarta

pada tanggal 31 Desem ber

2013

M ENTERI HUKUM DAN HAK ASASI M ANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

Salinan sesuai de

Kepala Bi

(7)

LAM PI RAN

I

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR PM 98 TAHUN 2013

TENTANG

STANDAR PELAYANAN MINIMAL ANGKUTAN ORANG DENGAN

KENDARAAN BERMOTOR UMUM DALAM TRAYEK

No. Jenis Uraian Fungsi Indikator Nilai/ Ukuran/ Jum lah Jenis Pelayanan Keterangan

Eks SE 1. KEAM ANAN

a. Tiket penum pang. M erupakan bukti Tanda bukti Ketersediaan. Paling sedikit m em uat identitas -..J -..J pem bayaran pem bayaran dan penum pang, besaran tarif, nom or

penum pang. inform asi pelayanan. kursi, asal tujuan, dan tanggal keberangkatan.

b. Tanda pengenal M erupakan bukti Untuk Ketersediaan. M em uat nom or bagasi yang

"

"

bagasi. barang yang m engidentifikasi ditem pelkan pada tiket dan pada

dim asukkan di ruang barang di bagasi barang bagasi. bagasi. supaya tidak tertukar.

c. Alat pem beri M erupakan perangkat Untuk m em berikan 1. Ketersediaan. 1. Harus tersedia.

"

"

inform asi. elektronik yang berisi inform asi dan

inform asi dan kom unikasi terjadinya 2. Bentuk. 2. Lam pu isyarat, alat pelacakan, kom unikasi dengan bahaya di dalam dan/atau alat penunjuk posisi m enggunakan isyarat, kendaraan. geografis ( G lo b a l P o s it io n in g

gelom bang radio, S y s t e m ) .

(8)

d. Oaftar Penum pang

( M a n i f e s ) .

e. Tanda pengenal awak kendaraan.

f. Inform asi gangguan keam anan.

g. Inform asi trayek dan identitas kendaraan M erupakan yang berisi dan penum pang. daftar identitas jum lah

1. Papan inform asi m engenai nam a pengem udi yang ditem patkan di ruang pengem udi.

2. Seragam awak kendaraan.

M erupakan berisi nom or dan/atau pengaduan.

stiker, telepon SM S

1. Inform asi trayek yang dilayani dan dilengkapi logo perhubungan.

2. Identitas

kendaraan m eliputi jenis pelayanan, kelas pelayanan, dan nam a perusahaan

angkutan um um .

Untuk m engetahui identitas dan jum lah penum pang.

Sebagai identitas Ketersediaan. pengem udi agar

diketahui penum pang.

Oipergunakan oleh penum pang apabila teIjadi gangguan keam anan pada saat pelayanan term asuk pada saat pengem udi ugal-ugalan.

Sebagai identitas kendaraan untuk diketahui penum pang m aupun pengguna jalan lainnya.

Untuk m em udahkan penum pang

m engidentifikasi kendaraan yang akan ditum pangi.

Paling sedikit m em uat penum pang, alam at, peIjalanan dan asal peIjalanan

nam a tanggal tujuan

(9)

2. KESELAM ATAN

a. Pengem udi Pengem udi dalam Sebagai bukti Sehat. Surat keterangan berbadan sehat ..J ..J 1) Kondisi fisiko keadaan sehat fisik pengem udi dalam dari dokter setiap 6 (enam ) bulan

dan m ental. kondisi sehat. sekali.

2) Kom petensi. Pengem udi m em iliki Sebagai bukti Telah m engikuti M engikuti pelatihan/ penyegaran

"

"

pengetahuan pengem udi m engerti pelatihan. paling sedikit 1 (satu) kali dalam m engenali rute etika berlalu lintas. setahun.

pelayanan, tanggap darurat, dan pelayanan.

b. Lam pu senter. Alat bantu Sebagai alat bantu Ketersediaan. Paling sedikit 2 (dua) unit.

"

"

penerangan. penerangan pada saat darurat.

c. Alat Berupa m artil yang M em ecahkan kaca Ketersediaan. Paling sedikit 1 (satu) pada setiap 2

"

"

Kaca jendela

pem ukul/ pem ecah diletakkan di jendela kendaraan pada saat (dua) jendela. difungsikan sebagai

kaca (m artil). atau tem pat yang keadaan darurat. pintu darurat.

m udah dijangkau oleh penum pang pada saat keadaan darurat.

d. Alat pem adam api Tabung pem adam api M em adam kan api Ketersediaan. Paling sedikit 1 (satu) tabung atau

"

"

Ukuran disesuaikan

ringan (APAR). yang wajib diletakkan dengan cepat ketika sesuai dengan kebutuhan dan jenis dengan jenis

di dalam kendaraan. terjadi kebakaran. kendaraan. kendaraan.

e. Fasilitas Kesehatan Berupa Perlengkapan Digunakan untuk Ketersediaan Paling sedikit 1 (satu) kotak

"

"

Pertolongan Pertam a penanganan darurat Perlengkapan Pertolongan Pertam a Pada Kecelakaan kecelakaan. Pada Kecelakaan (P3K) berisi:

(P3K). 1. kassa steril;

(10)

f. Buku Panduan Penum pang.

h. Fasilitas

penyim panan dan pem eliharaan kendaraan (pooij. i. Pengecekan terhadap kendaraan yang akan dioperasikan.

1. Buku panduan penum pang

ten tang cara penggunaan

fasilitas tanggap darurat pada saat teIjadi kecelakaan.

2. Buku panduan do'a pada saat perjalanan.

Berupa jendela yang m em ungkinkan

dilepas pada saat terjadi kecelakaan.

Tem pat penyim panan, pem eliharaan, dan perbaikan kendaraan.

Prosedur pengecekan kelaikan kendaraan se belum beroperasi.

M em astikan Ketersediaan. kendaraan terpelihara

dan terawat dan sebagai tem pat parkir saat kendaraan tidak beroperasi serta tem pat tes kendaraan sebelum beroperasi.

Untuk m em astikan bahwa kendaraan dalam kondisi siap guna operasi (SGO). M em udahkan

penum pang untuk m enyelam atkan diri dan orang lain pada saat teIjadi kecelakaan.

M em udahkan penum pang berdoa sesuai agam a kepercayaan m asing. untuk dengan dan m

asing-Sebagai pintu keluar darurat pada saat teIjadi kecelakaan atau kebakaran.

l. Ketersediaan. l. Harus tersedia. -.J -.J

2.

Bentuk dan letak.

2.

Tidak m udah sobek, rusak, dan -.J ..J pudar serta diletakkan di dalam

kendaraan.

l. Ketersediaan. l. Harus tersedia pada setiap -.J -.J

tem pat duduk.

2.

Bentuk dan letak.

2.

Tidak m udah sobek, rusak, dan ..J ..J pudar serta diletakkan di dalam

kendaraan.

Ketersediaan. Tersedia di setiap kendaraan.

"

-.J

Harus tersedia dan m am pu m enam pung sem ua bus yang dim iliki perusahaan angkutan um um .

Harus tersedia kendaraan.

Pengecekan

(11)

j. Asuransi Kecelakaan Lalu Lintas. kewajiban angkutan dalam M erupakan perusahaan um um m elaksanakan pelayanan angkutan.

Jum lah penum pang sesuai kapasitas angkut.

Untuk m enjam in penggantian biaya yang diakibatkan

karena adanya kecelakaan lalu lintas pada saat pelayanan.

Untuk m enghindari situasi berdesakan sehingga terdapat ruang gerak yang nyam an bagi penum pang pada saat berdiri m aupun duduk.

Tem pat duduk untuk penum pang sesuai jenis pelayanan yang diberikan dengan tetap m engu tam akan aspek keselam atan.

M engikuti program asuransi

kece1akaan lalu lintas.

Jum lah penum pang per kendaraan.

Susunan tem pat duduk.

Bukti pem bayaran program asuransi kecelakaan lalu lintas pada setiap kendaraan bagi:

1. penum pang; 2. pengem udi; dan 3. pihak ketiga.

Paling tinggi 100% sesuai kapasitas angkut.

1. Untuk bus besar dan bus m axi: a. konfigurasi

seat

2 - 3 ;

b. konfigurasi

seat

2 - 2

c. konfigurasi

seat

2 - 1

2. Untuk bus kecil dan bus sedang.

2. Bahan dasar Terbuat dari busa dan berfungsi tem pat duduk dengan baik.

3. Lebar duduk.

(12)

4. Jarak an tar Diukur dan sisi depan sandaran tem pat duduk. tem pat duduk kesisi belakang

sandaran tem pat duduk didepannya:

1. paling sedikit 650 m m 2. paling sedikit 850 m m

"

3. paling sedikit 1200 m m

"

5. Lebar lorong 1. paling sedikit 350 m m

( g a n g w a y ) 2. paling sedikit 400 m m

"

3. paling sedikit 400 m m

"

2. Nom or tem pat Urutan tem pat duduk 1. Ketersediaan; 1. Harus tersedia.

"

-.J

duduk. untuk m em andu 2. Bentuk.

penum pang duduk 2. Nom or kursi.

"

"

sesuai dengan nom or yang tertera di tiket dan m enciptakan ketertiban di dalam kendaraan untuk m enghindari

penum pang saling berebut tem p at duduk.

3. Fasilitas sirkulasi Berupa jendela Jum lah berfungsi. Sem ua berfungsi dengan baik.

"

"

udara. m aupun kap di bagian atas kendaraan yang dapat dibuka/ditutup untuk m enjaga suhu di ruangan tidak terlalu m enyengat terutam a pada saat cuaca panas.

4. Rak bagasi. Tem pat untuk Ketersediaan. Harus tersedia.

"

"

m enem patkan barang bawaan di dalam kendaraan dengan am an dan tidak m engganggu

(13)

c. Fasilitas Tam bahan 1. Bagasi bawah. Ruang khusus di Ketersediaan. Harus tersedia.

"

"

bawah ruang penum pang untuk m enyim pan barang dengan ukuran besar dan prioritas untuk penyim panan kursi roda.

2. Fasilitas Berupa tem pat Ketersediaan. Harus tersedia paling sedikit 2

"

"

kebersihan. sam pah dan/atau (dua) buah tem pat sam pah kantung kertas atau diletakkan di bagian depan dan plastik. belakang kendaraan atau 1 (satu) buah kantung kertas atau plastik diletakkan pada setiap tem pat duduk.

3. Kaca film . Untuk m engurangi Persentase kegelapan Paling gelap 40% . ...J ...J cahaya m atahari

secara langsung.

4. Sarana visual audio Sebagai sarana Ketersediaan. Harus tersedia paling sedikit 1 ...J ...J ditem patkan di hiburan untuk (satu).

ruang penum pang. penum pang.

Berupa kain penutup Ketersediaan. kaca sam ping untuk

m elindungi

penum pang dari sinar m atahari.

6. Pengatur ruangan.

suhu Fasilitas pengatur 1. Ketersediaan. suhu di dalam

kendaraan

m enggunakan A C (air 2. Suhu. conditionery.

1. Harus tersedia dan berfungsi dengan baik.

2. Suhu dalam kendaraan 20 - 22

(14)

7 . R e c l i n i n g S e a t (RS). M erupakan tem pat

3.

Ketersediaan.

3.

Harus tersedia.

"

"

duduk yang dapat diatur.

4.

KETERJANGKAUAN

a. Aksesibilitas. M em berikan Untuk m em berikan Singgah di term inal M em atuhi ketentuan.

"

"

pelayanan sesuai kepastian pelayanan sesuai dengan kartu dengan rute yang telah kepada penum pang pengawasan.

ditentukan. sam pai dengan tujuan.

b. Tarif. Biaya yang dikenakan Untuk m enjam in 1. Tarif kom petitif. 1. Besaran tarif ditetapkan oleh

"

"

pada pengguna jasa kelangsungan hidup perusahaan angkutan um um . untuk satu kali perusahaan angkutan 2. Inform asi

perjalanan. um um dengan tetap besaran tarif. 2. M em berikan inform asi besaran m em perhatikan daya tarif.

beli m asvarakat. 5. KESETARAAN

a. Pelayanan prioritas 1. Pem berian prioritas Diberikan bagi Kem udahan. Terlayani.

"

"

untuk m em beli penum pang tiket dan m em ilih

penyandang cacat, tem pat duduk.

m anusia usia lanjut,

2. Pem berian prioritas anak-anak, m aupun naik/turun wanita ham il.

kendaraan.

b. Ruang penyim panan Ruang khusus di Untuk m em berikan Ketersediaan. Harus tersedia. kursi roda. bagasi untuk kem udahahan bagi

"

"

penyim panan kursi penum pang pengguna roda.

(15)

6. KETERATURAN

a. Inform asi pelayanan. Inform asi yang Agar calon 1. Bentuk. 1. Berupa papan inform asi.

...J ...J

disam paikan di loket penum pang dapat

kepada calon m engatur rencana 2. Tem pat. 2. Penem patan m udah terbaca penum pang, paling

perjalanan sesuai 3. Kondisi. dan cepat serta jelas terlihat. sedikit m em uat :

1. jadwal kedatangan dengan 3. Kondisi baik dan/atau

dan kem am puannya. berfungsi.

keberangkatan; 2. tarif;

3. nam a term inal yang dilayani; dan 4. trayek yang

dilayani.

b. Inform asi gangguan Inform asi kepada M em berikan inform asi Terinform asikan. Penum pang m engetahui terjadi -.J -.J

perjalanan bus. petugas term inal dan kedatangan dan gangguan perjalanan. calon penum pang keberangkatan

apabila terjadi kendaraan serta gangguan perjalanan penyebab gangguan. bus.

c. Kinerja operasional. Agar kendaraan Um ur kendaraan. Paling tinggi um ur kendaraan 25 -.J

"

beroperasi dengan (dua puluh lim a) tahun atau efisien dan ekonom is. ditetapkan pem beri izin sesuai

dengan kondisi daerah.

K e t e r a n q a n

(16)

II.

STANDAR

PELAYANAN

M INIM AL ANGKUTAN

ANTARKOTA

ANTARPROVINSI

(AKAP) DAN

STANDAR

PELAYANAN

M INIM AL ANGKUTAN

ANTARKOTA

DALAM PROVINSI

(AKDP)

No. Jenis Uraian Fungsi Indikator Nilai/Ukuran/Jum lah Jenis Pelayanan Keterangan

Ek Eks SE 1. KEAM ANAN

a. Tiket penum pang. M erupakan bukti Tanda bukti Ketersediaan. Paling sedikit m em uat identitas '" '" '" pem bayaran pem bayaran dan penum pang, be saran tarif, nom or

penum pang. inform asi pelayanan. kursi, asal tujuan, dan tanggal keberangkatan.

b. Tanda pengenal M erupakan bukti Untuk m engiden tifikasi Ketersediaan. M em uat nom or bagasi yang

"

"

-.J

bagasi. barang yang barang di bagasi supaya ditem pelkan pada tiket dan pada dim asukkan di ruang tidak tertukar. barang bagasi.

bagasi.

c. Lam pu tanda M erupakan lam pu Sebagai peringatan Ketersediaan. Harus tersedia paling sedikit 1 (satu) -.J ..j ..j bahaya. tanda bahaya yang adanya bahaya di dalam lam pu dan dilengkapi 2 (dua) tom bol

digunakan sebagai kendaraan. yang ditem patkan di ruang pengem udi inform asi dan

dan ruang penum pang. diletakkan di atas

kendaraan.

d. Oaftar penum pang M erupakan daftar Untuk m engetahui Ketersediaan. Paling sedikit m em uat nam a -.J -.J ..j

( M a n i f e s ) . yang berisi identitas identitas dan jum lah penum pang, alam at, tanggal

(17)

e. Tanda pengenal l. Papan inform asi Sebagai identitas Ketersediaan. Harus tersedia.

"

"

"

awak kendaraan. m engenai nam a pengem udi agar pengem udi yang diketahui penum pang. ditem patkan di

ruang pengem udi.

2. Seragam awak kendaraan.

f. Inform asi gangguan M erupakan stiker, Dipergunakan oleh Ketersediaan. Harus tersedia.

"

"

"

keam anan. berisi nom or telepon penum pang apabila dan/atau SM S terjadi gangguan pengaduan. keam anan pada saat

pelayanan term asuk pada saat pengem udi ugal-ugalan.

g. Inform asi trayek dan l. Inform asi trayek Sebagai identitas Bentuk. Ukuran proporsional serta tidak

"

"

"

identitas kendaraan yang dilayani dan kendaraan untuk m engganggu pandangan. dilengkapi logo diketahui penum pang

perhubungan. m aupun pengguna jalan lainnya.

2. Identitas Untuk m em udahkan Ketersediaan. Harus tersedia.

"

"

"

kendaraan penum pang m eliputi jenis m engidentifikasi

pelayanan, kelas kendaraan yang akan pelayanan, dan ditum pangi.

(18)

2. KESELAM ATAN

a. Pengem udi

Pengem udi dalam Sebagai bukti Sehat. Surat keterangan berbadan sehat dari -.J -.J -.J 1) Kondisi fisiko

keadaan sehat fisik pengem udi dalam dokter setiap 6 (enam ) bulan sekali. dan m ental. kondisi sehat.

2) Kom petensi. Pengem udi m em iliki Sebagai bukti Telah m engikuti M engikuti pelatihanj penyegaran -.J -.J -.J pengetahuan pengem udi m engerti pelatihan. paling sedikit 1 (satu) kali dalam

m engenali rute etika berlalu lintas. setahun. pelayanan, tanggap

darurat, dan pelayanan.

b. Lam pu senter. Alat bantu Sebagai alat bantu Ketersediaan. Paling sedikit 2 (dua) unit. -.J

"

"

penerangan. penerangan pada saat darurat.

c. Alat pem ukulj Berupa m artil yang M em ecahkan kaca Ketersediaan. Paling sedikit 1 (satu) pada setiap 2 -.J -.J -.J Kaca jendela

pem ecah kaca diletakkan di jendela kendaraan pada saat (dua) jendela. difungsikan

(m artil). atau tem pat yang keadaan darurat. sebagai pintu

m udah dijangkau oleh darurat.

penum pang pada saat keadaan darurat.

d. Alat pem adam api Tabung pem adam api M em adam kan api Ketersediaan. Paling sedikit 1 (satu) tabung atau -.J -.J -.J Ukuran ringan (APAR). yang wajib diletakkan dengan cepat ketika sesuai dengan kebutuhan dan jenis disesuaikan

di dalam kendaraan. terjadi kebakaran. kendaraan. dengan jenis

kendaraan.

e. Fasilitas Kesehatan Berupa Perlengkapan Digunakan untuk Ketersediaan. Paling sedikit 1 (satu) kotak -.J -.J

"

Pertolongan Pertam a penanganan darurat Perlengkapan Pertolongan Pertam a Pada Kecelakaan kecelakaan. Pada Kecelakaan (P3K) berisi:

(P3K). 1. kassa steril;

(19)

f. Buku Panduan l. Buku panduan M em udahkan 1. Ketersediaan. 1. Harus tersedia.

-::r

-.J -.J

Penum pang. penum pang penum pang untuk

tentang cara m enyelam atkan diri dan 2. Bentuk dan letak. 2. Tidak m udah sobek, rusak, dan penggunaan orang lain pada saat pudar serta diletakkan di dalam fasilitas tanggap teIjadi kecelakaan. kendaraan.

darurat pada saat teIjadi kecelakaan.

2. Buku panduan M em udahkan 1. Ketersediaan; 1. Harus tersedia pada setiap tem pat

-::r

-.J -.J do'a pada saat penum pang untuk duduk.

peIjalanan. berdoa sesuai dengan

agam a dan kepercayaan 2. Bentuk dan letak 2. Tidak m udah sobek, rusak, dan m asing-m asing. pudar serta diletakkan di dalam

kendaraan.

g. Pintu darurat. Berupa jendela yang Sebagai pintu keluar Ketersediaan. Tersedia di setiap kendaraan. -.J -.J -.J m em ungkinkan darurat pada saat

dilepas pada saat teIjadi kecelakaan atau teIjadi kecelakaan. kebakaran.

h. Fasilitas Tem pat penyim panan, M em astikan kendaraan Ketersediaan. Harus tersedia dan m am pu -.J -.J -.J penyim panan dan pem eliharaan, dan terpelihara dan terawat m enam pung sem ua bus yang dim iliki

pem eliharaan perbaikan kendaraan. dan sebagai tem pat perusahaan angkutan um um . kendaraan (poo~. parkir saat kendaraan

(20)

i. Pengecekan

terhadap kendaraan

yang akan

dioperasikan.

j. Asuransi Kecelakaan Lalu Lintas. Prosedur pengecekan kelaikan kendaraan sebelum beroperasi. M erupakan perusahaan um um m elaksanakan pelayanan angkutan. kewajiban angkutan dalam Jum lah sesuai angkut. penum pang kapasitas

Untuk m em astikan bahwa kendaraan dalam kondisi siap guna operasi (SGO).

Untuk m enjam in penggantian biaya yang diakibatkan karena adanya kecelakaan lalu lintas pada saat pelayanan.

Untuk m enghindari situasi berdesakan sehingga terdapat ruang gerak yang nyam an bagi penum pang pada saat berdiri m aupun duduk.

Tem pat duduk untuk penum pang sesuai jenis pelayanan yang diberikan dengan tetap m engutam akan aspek keselam atan.

M engikuti program asuransi kecelakaan lalu lintas.

Jum lah penum pang terangkut.

1. Susunan tem pat 1. duduk. Harus tersedia kendaraan. Pengecekan dilakukan petugas m em iliki

kom petensi untuk m enjam in

kendaraan operasi (Peraturan Pem erintah Nom or 55 Tahun 2012 ten tang Kendaraan).

oleh yang

Bukti pem bayaran program asuransi kecelakaan lalu lintas pada setiap kendaraan bagi:

1. penum pang; 2. pengem udi; dan 3. pihak ketiga

Paling tinggi 100% sesuai kapasitas angkut.

Untuk bus besar dan bus m axi: a. konfigurasi

seat

2-3

b. konfigurasi

seat

2 - 2 c. konfigurasi

seat

2 - 1

2. Bahan dasar Terbuat dari busa dan berfungsi -..J

(21)

3. Lebar tem pat 1. Paling sedikit 400 m m o J

duduk. 2. Paling sedikit 480 m m -.J

3. Paling sedikit 650 m m -.J 4. Jarak antar Diukur dari sisi depan sandaran

tem pat duduk. tem pat duduk kesisi belakang sandaran tem pat duduk didepannya:

-.J

1. paling sedikit 650 m m ;

2. paling sedikit 850 m m ; -.J

3. paling sedikit 1200 m m . -.J 5. Lebar lorong 1. Paling sedikit 350 m m o J

( g a n g w a y ) 2. Paling sedikit 400 m m -.J

3. Paling sedikit 400 m m -.J 2. Nom or tem pat Urutan tem pat duduk 1. Ketersediaan; 1. Harus tersedia. o J o J o J

duduk. untuk m em andu 2. Bentuk.

penum pang duduk 2. Nom or kursi. -.J -.J -.J

sesuai dengan nom or yang tertera di tiket dan m enciptakan ketertiban di dalam kendaraan untuk m enghindari penum pang saling berebut tem pat duduk.

3. Fasilitas sirkulasi Berupa jendela m aupun Jum lah berfungsi. Sem ua berfungsi dengan baik. o J o J o J

(22)

4. Rak bagasi. Tem pat untuk Ketersediaan. Harus tersedia.

"

"

"

m enem patkan barang bawaan di dalam kendaraan dengan am an dan tidak m engganggu

penum pang.

5. Bagasi bawah. Ruang khusus di bawah Ketersediaan. Harus tersedia. ..J ..J ..J ruang penum pang

untuk m enyim pan barang dengan ukuran besar dan prioritas untuk penyim panan kursi roda.

6. Fasilitas Berupa tem pat sam pah Ketersediaan. Harus tersedia paling sedikit 2 (dual

"

"

"

kebersihan. dan/atau kantung buah tem pat sam pah diletakkan di kertas atau plastik. bagian depan dan belakang kendaraan

atau 1 (satul buah kantung kertas atau plastik diletakkan pada setiap tem pat duduk.

c. Fasilitas Tam bahan. 1. Kaca film . Untuk m engurangi Persentase kegelapan Paling gelap 40% .

"

"

cahaya m atahari secara langsung.

2. Sarana v i s u a l a u d i o Sebagai sarana hiburan Ketersediaan. Harus tersedia paling sedikit 1 (satu).

"

"

ditem patkan di untuk penum pang. ruang penum pang.

3. Gorden. Berupa kain penutup Ketersediaan. Harus tersedia. ..J ..J ..J kaca sam ping untuk

(23)

4. Pengatur suhu Fasilitas pengatur suhu 1. Ketersediaan. 1. Harus tersedia dan berfungsi

"

"

ruangan. di dalam kendaraan dengan baik.

m enggunakan AC (air

conditioner1. 2. Suhu. 2. Suhu dalam kendaraan 20 - 22 °C.

5. Reclining Seat. M erupakan tem pat Ketersediaan. Harus tersedia. -.J -.J

duduk yang dapat diatur.

4. KETERJANGKAUAN

a. Aksesibilitas. M em berikan Untuk m em berikan Singgah di term inal M em atuhi ketentuan.

"

"

"

pelayanan sesuai kepastian pelayanan sesuai dengan kartu dengan rute yang telah kepada penum pang pengawasan.

ditentukan. sam pai dengan tujuan.

b. Tarif. Biaya yang dikenakan Untuk m enjam in 1. Tarif terjangkau. 1. Besaran tarif ekonom i ditetapkan -.J

pada penum pang kelangsungan hidup sesuai dengan keputusan untuk satu kali perusahaan angkutan 2. lnform asi pem erintah.

perjalanan. um um dengan tetap be saran tarif.

m em perhatikan daya 2. M em berikan inform asi besaran

"

beli m asyarakat. tarif.

3. Besaran tarif non ekonom i

"

"

ditetapkan oleh perusahaan angkutan um um .

4. M em berikan inform asi besaran

"

"

(24)

5. KESETARAAN

a. Pelayanan prioritas 1. Pem berian prioritas Diberikan bagi Kem udahan. Terlayani. ..J ..J ..J

untuk m em beli penum pang penyandang tiket dan m em ilih cacat, m anusia

usia tem pat duduk.

lanjut, anak-anak,

2. Pem berian prioritas m aupun wanita ham il. naik/turun

kendaraan.

b. Ruang penyim panan Ruang khusus di Untuk m em berikan Ketersediaan. Harus tersedia.

"

"

"

kursi roda. bagasi untuk kem udahahan bagi penyim panan kursi penum pang pengguna roda. kursi roda.

6. KETERATURAN Inform asi yang disam paikan di loket

1. Bentuk. a. Inform asi pelayanan. kepada calon

Agar calon penum pang 1. Berupa papan inform asi. ..J ..J ..J penum pang, paling dapat m engatur 2. Tem pat.

sedikit m em uat : rencana perjalanan 2. Penem patan m udah terbaca dan 1. jadwal kedatangan sesuai dengan 3. Kondisi. cepat serta jelas terlihat.

dan kem am puannya.

keberangkatan; 3. Kondisi baik dan/atau berfungsi.

2. tarif;

3. nam a term inal yang dilayani; dan 4. trayek yang

dilayani.

b. Inform asi gangguan Inform asi kepada M em berikan inform asi Terinform asikan. Penum pang m engetahui teIjadi

"

"

"

peIjalanan bus. petugas term inal dan kedatangan dan gangguan peIjalanan. calon penum pang keberangkatan

(25)

c. Kinerja operasional. Agar kendaraan Um ur kendaraan. Paling tinggi um ur kendaraan 25 (dua '1 / '1 / '1 /

beroperasi dengan puluh lim a) tahun atau ditetapkan efisien dan ekonom is. pem beri izin sesuai dengan kondisi

daerah.

K e t e r a n q a n

(26)

KEAMANAN

a. Identitas K endaraan. N om or kendaraan dan nam a trayek Jum lah. berupa stiker yang ditem pel pada bagian

depan dan belakang kendaraan.

a. Bagi Pengem udi: K elengkapanidentitas.

1) m engenakan pakaian seragam dan dilengkapi dengan identitas

nam a pengem udi dan

perusahaan;

2) m enem patkan papanjkartu identitas nam a pengem udi, nom or induk pengem udi dan nam a perusahaan di ruang pengem udi.

b. Bagi K ondektur, m engenakan pakaian seragam dan dilengkapi dengan identitas nam a kondektur dan perusahaan.

Berfungsi sebagai sum ber cahaya di Jum lah yang berfungsi. dalam m obil bus untuk m em berikan

keam anan bagi pengguna jasa.

Lapisan pada kaca kendaraan guna Persentase kegelapan. m engurangi cahaya m atahari secara

langsung.

+

Lam pu sebagai pem beri inform asi a. adanya keadaan bahaya di dalam kendaraan.

Lokasi pem asangan, a. bentuk, w arna, dan jum lah lam pu.

b. Lokasi pem asangan dan jum lah tom bol.

100% berfungsi dan sesuai dengan standar teknis.

Lam pu w arna kuning berpijar terpasang di atap pada bagian tengah depan dan belakang.

(27)

No Jenis Uraian Indikator Nilai/Ukuran/ Jum lah Keterangan

2 KESELAM ATAN

a. Awak 1) Standar Pengem udi wajib: Penerapan Standar Operasi 100% diterapkannya SOP.

Kendaraan. Operasional a. m engutam akan keselam atan dan Prosedur (SOP). Prosedur (SOP) kelancaran lalu lintas;

pengoperasian b. m engangkut penum pang yang kendaraan. m em iliki tiket atau m em bayar sesuai

dengan tarif yang telah ditetapkan; c. m engangkut penum pang dengan

tidak m elebihi kapasitas yang ditentukan;

d. m em indahkan penum pang dalam perjalanan ke kendaraan lain yang sejenis dalam trayek yang sam a tanpa dipungut biaya tam bahan jika kendaraan m ogok, rusak, kecelakaan, atau atas perintah petugas;

e. m enggunakan lajur jalan yang telah ditentukan atau m enggunakan lajur paling kiri, kecuali saat akan m endahului atau m engubah arah; f. menaikkan dan/atau m enurunkan

penum pang di tem pat yang ditentukan;

g. m enutup pintu selam a kendaraan berjalan;

h. m em atuhi batas kecepatan paling tinggi untuk angkutan um um ; dan

1. m elayani lintas sesuai izin trayek

yang diberikan.

2) Kom petensi. Pengem udi m em iliki pengetahuan, Pendidikan dan pelatihan Paling sedikit 2 (dua) tahun keteram pilan, d a n perilaku sebagai atau penyegaran kom petensi. sekali.

berikut:

a. pengetahuan tentang rute yang dilayani, tatacara m engangkut orang, dan tata cara berlalu-lintas;

b. keteram pilan m engem udi kendaraan sesuai dengan jenis kendaraan; c. sikap dan perilaku yang baik, horm at

(28)

1) Peralatan keselam atan.

2) Fasilitas Kesehatan.

3) Inform asi tanggap darurat. 4) Fasilitas pegangan penum pang berdiri. Fasilitas

penyim panan dan pem eliharaan kendaraan ( p o o ~ .

Badan dalam keadaan sehat m ental dan Pem eriksaan kesehatan. fisik serta tidak dalam pengaruh narkoba

dan alkohol.

Fasilitas keselam atan dalam keadaan Tersedia dan darurat, dipasang di tem pat yang m udah dengan baik. dicapai dan dilengkapi dengan

keterangan tata cara penggunaan berbentuk stiker, paling sedikit m eliputi: a. alat pem ecah kaca;

b. alat pem adam api ringan; dan c. alat penerangan.

Paling sedikit 1 (satu) tahun sekali.

berfungsi a. Palu pem ecah kaca tersedia paling sedikit 2 (dua) buah;

b. Alat Pem adam Api Ringan (APAR)1 (satu) unit; dan c. Lam pu senter 1 (satu) unit.

Fasilitas kesehatan yang digunakan Tersedia dalam kondisi baik. untuk penanganan darurat kecelakaan

dalam m obil bus, berupa perlengkapan Pertolongan Pertam a Pada Kecelakaan

( P 3 K ) .

Inform asi dalam keadaan darurat berupa Tersedia. stiker berisi nom or telepon dan/ atau

SM S pengaduan ditem pel pada tem pat yang strategis dan m udah terlihat di dalam kendaraan.

Fasilitas pegangan ( h a n d g r ip ) bagi a. Jum lah yang berfungsi; penum pang berdiri untuk bus sedang b. Kondisibaik.

dan bus besar.

Berfungsi sebagai :

a. tem pat istirahat kendaraan;

b. tem pat pem eliharaan dan perbaikan kendaraan.

Tersedia dan dengan baik.

Paling sedikit 1 Perlengkapan Pertam a Pada (P3K)berisi: 1. kassa steril; 2. plester perekat; 3. anti septik; dan 4. gunting tajam .

(satu) kotak Pertolongan

Kecelakaan

Terpasang paling sedikit pada 2 (dua) tem pat yang berbeda dan m udah terlihat.

(29)

2) Fasilitas pengatur suhu ruangan.

Kendaraan beroperasi m engangkut Jum lah penum pang yang penum pang sesuai daya angkut yang diangkut paling tinggi 100% diizinkan. sesuai daya angkut.

Fasilitas yang dipersyaratkan untuk Tersedia dan m ewujudkan kondisi ruangan dengan baik. penum pang kendaraan.

Daya angkut : M obil Bus Besar:

Total 79 (49 duduk, 30 berdiri).

Daya angkut : M obil Bus Sedang :

Total 30 (24 duduk, 6 berdiri).

Daya angkut : M obil Bus Kecil:

Total 9

sid

19 (sesuai dengan kapasitas angkut).

Daya angkut :

Bus M axi: Total 32

sid 69.

Daya angkut:

Bus Tingkat : Total 52

sid

118.

Daya angkut :

M obil penum pang um um total 8 (de1apan) term asuk pengem udi.

a. Ekonom i dilengkapi kipas angin.

b. Non Ekonom i dilengkapi

AC, untuk

(30)

KETERJANGKAUAN

Tarif.

3) Fasilitas kebersihan.

Biaya yang dikenakan pada pengguna Tarif terjangkau jasa untuk satu kali perjalanan untuk:

1) Non Ekonom i, harga tiket sesuai dengan pelayanan;

2) Ekonom i, dapat diberikan dengan subsidi.

Paling sedikit 2 (dua) buah ditem patkan pada ruang penum pang di bagian depan dan belakang.

Non Ekonom i:

tarif ditentukan oleh operator dan persaingan pasar.

Ekonom i:

tarif ditentukan oleh pem erintah.

Tem pat duduk di m obil bus Jum lah kursi. diperuntukkan bagi penyandang cacat,

m anusia usia lanjut, anak-anak, dan wanita ham il.

1. M obilBus Besar 2 (dua)

2. M obilBus Sedang 1 (satu)

3. M obilBus Kedl : tidak ada.

Ruangan yang dikhususkan bagi Ketersediaan. penum pang yang m enggunakan kursi

roda.

Inform asi yang berisi: a. keberangkatan; b. kedatangan; c. tarif;

d. trayek yang dilayani.

Hanya untuk bus besar, bus m axi, bus tingkat paling sedikit 1 (satu) tem pat.

Paling sedikit 2 (dua) buah stiker yang ditem patkan pada ruang penum pang di bagian depan dan belakang.

Penentuan tarif

berdasarkan SK Dirjen Perhubungan Darat Nom or 687 Tahun 2002 tentang Pedom an Teknis Penyelenggaraan

Angkutan Penum pang Um um di W ilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan Teratur.

Peraturan M enteri Perhubungan Nom or KM 71 tahun 1999 ten tang Aksesibilitas Bagi Penyandang Cacat dan Orang Sakit Pada Sarana

dan Prasarana

(31)

No Jenis Uraian Indikator NilaijUkuranj Jum lah Keterangan

b. W aktu berhenti di halte. W aktu yang diperlukan untuk m enaikan W aktu (detik). W aktu paling lam a 60 detik. Penentuan waktu puncak

dan m enurunkan penum pang. dan non puncak

disesuaikan kondisi m asing-m asing daerah.

c. H e a d w a y . Jarak antar kendaraan. W aktu (m enit).

a. W aktu puncak paling Penentuan waktu puncak lam a 15 (lim a belas) dan non puncak

m enit; disesuaikan kondisi

b. W aktu non puncak paling m asing-m asing daerah. lam a 30 (tiga puluh)

m enit.

d. KineIja operasional. a. M em berikan kepastian besarnya a. Persentase arm ada yang a. Paling sedikit 90% dari suplai pelayanan pada rute yang beroperasi; jum lah arm ada;

ditetapkan.

b. Um ur kendaraan. b. Paling tinggi um ur

b. Agar kendaraan beroperasi dengan kendaraan 20 (dua

biaya ekonom is dan efisien. puluh) tahun atau

(32)

1 . K E A M A N A N

a. Tanda pengenal awak kendaraan.

b. Inform asi trayek dan identitas kendaraan

a. Pengem udi 1) Kondisi fisiko

1. Papan inform asi m engenai Sebagai identitas pengem udi agar nam a pengem udi yang diketahui penum pang.

ditem patkan di ruang pengem udi.

1. Inform asi trayek yang dilayani dan dilengkapi logo perhubungan.

2. Identitas kendaraan m eliputi jenis pelayanan, kelas pelayanan, dan nam a perusahaan angkutan um um .

Pengem udi dalam keadaan sehat fisik dan m ental.

1. Sebagai identitas kendaraan untuk diketahui penum pang m aupun pengguna jalan lainnya.

2. Untuk penum pang kendaraan ditum pangi.

m em udahkan m engiden tifikasi

yang akan

Sebagai bukti pengem udi dalam kondisi sehat.

1. Ukuran proporsional serta tidak m engganggu pandangan.

(33)

Pengecekan terhadap kendaraan yang akan dioperasikan.

d. Dana pertanggungan wajib kecelakaan penum pang dan dana pertanggungan wajib kecelakaan lalu lintas jalan.

b. Fasilitas udara.

Pengem udi m em iliki pengetahuan, keteram pilan, dan perilaku sebagai berikut: 1. pengetahuan ten tang rute

yang dilayani, tata cara m engangkut orang, dan tata cara berlalu lintas; 2. keteram pilan m engem udi

kendaraan sesuai dengan jenis kendaraan;

3. sikap dan perilaku yang baik, horm at dan ram ah terhadap penum pang.

Prosedur pengecekan kelaikan kendaraan sebelum beroperasi.

M erupakan kewajiban perusahaan angkutan um um dalam m elaksanakan pelayanan angkutan.

Jum lah penum pang kapasitas angkut.

Berupa jendela m aupun kap di bagian atas kendaraan yang dapat dibuka/ditutup

Sebagai bukti pengem udi m engerti etika berlalu lintas.

Telah pelatihan.

m engikuti M engikuti pelatihan/penyegaran paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun.

Sebagai alat bantu penerangan Ketersediaan. pada saat darurat.

Untuk m em astikan bahwa SOP pengecekan. kendaraan dalam kondisi siap

guna operasi (SGO).

Untuk m enjam in penggantian biaya yang diakibatkan karena adanya kecelakaan lalu lintas pada saat pelayanan.

Untuk m enjam in penum pang.

M engikuti program asuransi kecelakaan lalu lintas.

Jum lah penum pang per kendaraan.

Untuk m enjaga suhu di ruangan Jum lah berfungsi. tidak terlalu m enyengat terutam a

pada saat cuaca panas.

Harus tersedia untuk setiap kendaraan.

Bukti pem bayaran program asuransi kecelakaan lalu lintas pada setiap kendaraan bagi:

a. penum pang; dan b. pengem udi.

(34)

c. Fasilitas kebersihan. Berupa tem pat sam pah Untuk m enjaga kebersihan dalam Ketersediaan. Harus tersedia paling sedikit I dan/atau kantung kertas atau kendaraan. (satu) buah diletakkan dalam

plastik. kendaraan.

4. KETERJANGKAUAN

a. Aksesibilitas. M em berikan pelayanan sesuai Untuk m em berikan kepastian M elewati rute yang M em atuhi ketentuan. dengan rute yang telah pelayanan kepada penum pang telah ditetapkan dalam

ditentukan. sam pai dengan tujuan. izin penyelenggaraan

angkutan pedesaan.

b. Tarif. Biaya yang dikenakan pada Untuk m enjam in kelangsungan 1. Tarif terjangkau. 1) Besaran tarif ditetapkan penum pang untuk satu kali hidup perusahaan angkutan sesuai dengan keputusan perjalanan. um um dengan tetap 2. Inform asi besaran pem erintah.

m em perhatikan daya beli tarif.

m asyarakat. 2) M em berikan inform asi

besaran tarif.

5. KESETARAAN

Pelayanan prioritas. Pem berian prioritas Diberikan bagi penum pang Kem udahan. Terlayani. naik/ turun kendaraan. penyandang cacat, m anusia usia

lanjut, anak-anak, m aupun wanita ham il.

6. KETERATURAN

a. Inform asi pelayanan Inform asi yang berisi: Berupa tulisan yang ditem patkan Ketersediaan. Harus tersedia.

a. tarif; pada ruang penum pang di bagian b. trayek yang dilayani. depan dan belakang kendaraan

(35)

b. Kinerja operasional. Agar kendaraan beroperasi Um ur kendaraan. Paling tinggi umur kendaraan dengan efisien dan ekonom is. 15 (lim a belas) tahun atau

ditetapkan pem beri izin sesuai dengan kondisi daerah.

M E N T E R I P E R H U B U N G A N R E P U B L I K I N D O N E S I A ,

ttd

Salinan sesuai deng

Kepala Biro H

D R . U M A R A R I S , S H , M M , M H

Pem bina Utam a M uda (IV/c)

(36)

L A M P I R A N I I

P E R A T U R A N M E N T E R I P E R H U B U N G A N R E P U B L I K I N D O N E S I A N O M O R 9 8 T A H U N 2 0 1 3

T E N T A N G

S T A N D A R P E L A Y A N A N M I N I M A L A N G K U T A N O R A N G D E N G A N K E N D A R A A N B E R M O T O R U M U M D A L A M T R A Y E K

S T I K E R S T A N D A R P E L A Y A N A N M I N I M A L A N G K U T A N O R A N G D E N G A N K E N D A R A A N B E R M O T O R U M U M D A L A M T R A Y E K

TELAH MEMENUHI

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

INGKUTANAU

U kuran stiker:

Panjang (p) : 21 em Lebar(l) 9,5 em

Bentuk huruf:

a book antiqua, ukuran 11, w arna hitam b aria!, ukuran 65, w arna biru

M E N T E R I P E R H U B U N G A N R E P U B L I K I N D O N E S I A ,

ttd

E . E . M A N G I N D A A N

Salinan sesuai deng

Kepala Biro

D R . U M A R I S S H M M M H

Pem bina Utam a M uda (IV

Ie)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil survei cepat BLT, diperoleh hasil bahw a penyaluran BLT ini t elah t epat pada sasaran dengan m elihat t ingkat penghasilan RTM, nam un j um lah yang diber

Harga Penawaran setelah koreksi aritmatik.. Evaluasi

Perjanjian

yang akan diamati dari studi perancangan antena ini adalah nilai VSWR, pola.. radiasi, bandwith dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi PBL model Eggen dan Kauchak dalam pembelajaran dengan konteks pembersih minyak pada wajan bekas menggoreng dari segi perencanakan

Kelompok usia 51- 60 tahun adalah terbanyak terkena tumor tulang sebanyak 9 kasus (30,00%), prevalensi tumor terbanyak pada perempuan sebanyak 23 kasus (76,67%), dengan

Pada penelitian ini nilai kalor briket tertinggi sebesar 3.045,8271 kal/g diperoleh dengan proses pengarangan sekam padi dan ketaman kayu menggunakan metode 1,

[r]