• Tidak ada hasil yang ditemukan

URGENSI LITERATUR KEUANGAN INVESTASI SAH (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "URGENSI LITERATUR KEUANGAN INVESTASI SAH (1)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

URGENSI LITERATUR KEUANGAN INVESTASI SAHAM SYARIAH

PADA PASAR MODAL DI INDONESIA

The Urgency of Financial Stock Investment Literature on Sharia Capital Market in Indonesia

Makalah

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Dosen Pengampu : Zein Muttaqin, S.E.I., M.A.

disusun oleh :

Nama NIM

Ridha Rusyda Marhan 14423097 Muhammad Hafizh 14423175

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

(2)

i

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

اىيس

ا سف أ ر رش هاب ع رفغتس يعتس ح ل حلا َ إ

لف ه ي ،ا لا عأ ت

ل َلض

ع اً َ ح َ أ شأ ل كيرش ا ح ه َاإ لإ ا أ شأ . ل دا لف ل ضي

ْ

ي لا ي لإ اسحإب عْت

ْحص لآ ع َ ح ع لص َ َ لا . ل سر

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta Alam dan Shalawat serta salam tetap dijunjungan pada nabi kita Nabi Muhammad SAW.

Penyusunan makalah ini sebagai dari syarat memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia maka pemakalah dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Urgensi Literatur Keuangan Investasi Saham Syariah pada Pasar Modal di Indonesia”.

Terima kasih sebelum dan sesudahnya, pemakalah menyadari bahwa sepenuhnya dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari bimbingan, dorongan dan bantuan dari dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia Zein Muttaqin S.E.I., M.A. serta teman – teman sekalian, baik bantuan berupa moril maupun materil, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

Akhir kata, pemakalah menyadari bahwa sepenuhnya dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu, pemakalah sangat mengharapkan saran, kritik dan petunjuk yang membangun dari berbagai pihak untuk memperbaiki dan melengkapi penyusunan makalah ini menjadi lebih baik dikemudian hari.

Semoga makalah yang telah pemakalah buat ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan informasi pada masa yang akan datang, khususnya bagi Mahasiswa/I Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia.

Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Yogyakarta, 1 Desember 2016

Pemakalah

(3)

ii

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang ... 1 – 2

1.2Rumusan Masalah ... 2

1.3Tujuan Masalah ... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1Bursa Efek Indonesia Mensosialisasikan Investasi Saham Syariah Kepada Masyarakat ... 3 – 7

2.2Strategi Bursa Efek Indonesia dalam Meningkatkan Investor Saham Syariah pada Pasar Modal di Indonesia ... 8 – 9

BAB III PENUTUP

3.1Simpulan ... 10

3.2Saran ... 10

(4)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Indonesia satu dari negara muslim terbesar didunia merupakan pasar yang besar untuk mengembangkan industri keuangan syariah. Investasi syariah dipasar modal memiliki peranan untuk mengembangkan pangsa pasar industri keuangan syariah di Indonesia. Salah satu alat ukur kinerja pasar modal syariah di Indonesia adalah Jakarta Islamic Indeks (JII) yang terdiri dari 30 saham syariah terlikuid berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Perkembangan pasar modal syariah di Indonesia semakin semarak dengan lahirnya Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). ISSI merupakan Indeks Saham Syariah yang terdiri dari seluruh saham yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) dan bergabung pada Daftar Efek Syariah (DES). Walaupun baru dibentuk tetapi perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) tiap periode cukup signifikan.

Perkembangan pasar modal di Indonesia telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi Indonesia. Oleh karena, pasar modal mempunyai peran yang cukup strategis, yaitu sebagai sumber pendanaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang bagi dunia usaha dan wahana investasi bagi investor. Seiring perkembangan pasar modal, maka dikembangkan pula pasar modal syariah yaitu pasar modal yang menggunakan prinsip, prosedur, asumsi, instrumentasi, dan aplikasi bersumber dari nilai epistemologi Islam.

Minat masyarakat terhadap ekonomi berbasis syariah semakin besar dikarenakan instrumen berbasis syariah merupakan alternatif lain bagi masyarakat umum khususnya masyarakat muslim Indonesia yang merupakan mayoritas penduduk dengan persentase 85%. Perkembangan pasar modal di Indonesia saat ini membuat masyarakat lebih mudah dalam melaksanakan investasi pada pasar modal syariah.

Pasar modal syariah relatif lebih memiliki ketahanan terhadap krisis, dibandingkan dengan pasar modal konvensional. Hal ini dikarenakan pasar modal syariah memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan dari gangguan krisis eksternal. Pasar modal syariah menawarkan media investasi yang lebih aman terhadap krisis. Sehingga, lembaga pasar modal dan keuangan Indonesia diharapkan memberikan perhatian dan komitmennya dalam perkembangan pasar modal syariah sebagai alternatif investasi yang menguntungkan.

Investasi sering diartikan sebagai kegiatan menyisihkan sebagian dana untuk ditempatkan pada sarana investasi dengan harapan dapat memetik nilai ekonomis di kemudian hari. Salah satu contoh instrumen investasi pada pasar modal adalah saham. Saham adalah suatu kepemilikan di perusahaan. Saham terbagi menjadi dua jenis, yaitu saham biasa dan saham preferen. Investor yang memiliki saham, baik saham biasa maupun saham preferen akan mendapatkan bagian keuntungan yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk dividen. Pembagian dividen oleh perusahaan akan dilakukan apabila kinerja keuangan perusahaan cukup bagus dan sudah mampu membayar kewajiban lainnya.

(5)

2

tanda bukti kepemilikan mereka atas saham-saham yang dicatat dalam daftar saham perusahaan. Para pemegang saham dari sebuah perusahaan merupakan pemilik-pemilik yang disahkan secara hukum dan berhak untuk mendapatkan bagian dari laba yang diperoleh oleh perusahaan dalam bentuk deviden.

Sekarang ini muncul saham syariah dimana saham ini diterbitkan oleh perusahaan emiten yang telah terseleksi dan sesuai dengan prinsip syariah Islam. Ada berbagai macam pilihan investasi yang dapat dilakukan di pasar modal. Investasi saham itu meliputi, investasi saham syariah, investasi saham non syariah dan gabungan keduanya. Berinvestasi pada saham syariah lebih menguntungkan dari pada saham non syariah. Hal ini mengingat kategori syariah dapat menaikkan citra perusahaan sebagai perusahaan terpercaya. Sehingga diharapkan akan direspon oleh pasar sebagai suatu sinyal yang menyampaikan adanya informasi baru yang selanjutnya akan mempengaruhi nilai saham perusahaan dan aktivitas perdagangan saham.

Saham syariah dapat dijadikan sebuah sarana untuk mengakomodir dana dari para investor, khususnya investor muslim. Investasi pada saham syariah merupakan alternatif pengelolaan dana yang baik karena saham-saham syariah jauh dari usaha yang tergolong haram menurut Islam. Adanya saham syariah diharapkan dapat meningkatkan perdagangan saham di lantai bursa.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, dapat ditelaah lebih jauh bahwa investasi merupakan suatu kegiatan untuk menanamkan modal atau uang yang dilakukan pada saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Investasi dapat dilakukan pada berbagai instrument dan tempat salah satunya adalah investasi di pasar modal syariah. Pasar modal syariah juga mempunyai indeks pengukur yang bernama Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Pasar modal syariah mempunyai beberapa produk yang salah satunya adalah saham. Saham dalam pasar modal syariah ini disebut dengan saham syariah. Saham syariah ini terdaftar pada salah satu indeks di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bernama Jakarta Islamic Indeks (JII). Maka dibuatlah rumusan masalah yang akan dikaji oleh pemakalah adalah :

1.2.1 Bagaimana cara Bursa Efek Indonesia mensosialisasikan pentingnya investasi pasar modal terhadap saham syari’ah kepada masyarakat luas ?

1.2.2 Apa saja strategi Bursa Efek Indonesia dalam meningkatkan investor terhadap investasi saham syari’ah di Indonesia ?

1.3Tujuan Masalah

Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penyusunan makalah yang ingin dicapai adalah :

1.3.1 Untuk mengetahui seberapa pentingnya investasi saham syari’ah dalam pandangan masyarakat.

(6)

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1Bursa Efek Indonesia Mensosialisasikan Investasi Saham Syariah Kepada Masyarakat

Investasi

Investasi berasal dari bahasa Inggris investmen dari kata dasar invest yang berarti menanam (Nurul Huda, 2008). Dalam kamus istilah pasar modal dan keuangan kata investasi diartikan sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan (Arifin, 1999). Dan dalam Kamus Lengkap Ekonomi, investasi didefinisikan sebagai penukaran uang dengan bentuk-bentuk kekayaan lain seperti saham atau harta tidak bergerak yang diharapkan dapat di tahan selama periode waktu tertentu supaya menghasilkan pendapatan (Wirasasmita, 1999).

Sedangkan investasi menurut pendapat (Achisen, 2003), yaitu sebagai suatu komitmen untuk mengorbankan dana dengan jumlah yang pasti pada saat sekarang ini untuk mendapatkan dana yang tidak pasti di masa depan. Dengan demikian investor berhubungan dengan suatu resiko ketidakpastian (Jusmaliani, 2008).

Di Indonesia pada beberapa tahun terakhir telah berkembang investasi syariah. Minat masyarakat terhadap ekonomi berbasis syariah semakin tinggi dikarenakan instrumen berbasis syariah merupakan alternatif lain bagi masyarakat umum khususnya masyarakat muslim Indonesia yang merupakan mayoritas penduduknya sekitar 85%.

Dalam Islam investasi merupakan kegiatan muamalah yang sangat dianjurkan, karena dengan berinvestasi harta yang dimiliki menjadi produktif dan juga akan mendatangkan manfaat bagi orang lain termasuk diri sendiri. Al-Qur’an dengan tegas melarang aktivitas penimbunan (iktinaz) terhadap harta yang dimiliki. Untuk mengimplementasikan seruan investasi tersebut, maka harus diciptakan suatu sarana untuk melakukan kegiatan investasi. Banyak pilihan orang untuk menanamkan modal atau hartanya dalam bentuk investasi, salah satu bentuk investasi adalah menanamkan hartanya di pasar modal.

(7)

4 Pasar Modal

Perkembangan pasar modal di Indonesia telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, pasar modal mempunyai peran yang cukup strategis, yaitu sebagai sumber pendanaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang bagi dunia usaha dan wahana investasi bagi investor. Seiring perkembangan pasar modal, maka dikembangkan pula pasar modal syariah yaitu pasar modal yang menggunakan prinsip, prosedur, asumsi, instrumentasi, dan aplikasi yang bersumber dari nilai epistemologi Islam.

Pasar modal, baik pasar modal konvensional maupun pasar modal syariah memperdagangkan beberapa jenis sekuritas yang mempunyai tingkat risiko yang berbeda. Pasar modal pada dasarnya merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau surat-surat berharga jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri. Pasar modal merupakan salah satu pilar penting dalam sebuah perekonomian dunia saat ini termasuk di Indonesia. Banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi pasar modal sebagai media untuk menyerap investasi dan media untuk memperkuat posisi keuangannya (Huda & Nasution, 2008).

Menurut pendapat (Peter S. Rose, 1995), keberadaan pasar modal dalam suatu perekonomian negara memiliki peranan yang cukup penting. Karena pasar modal dapat melakukan transfer dana-dana dari unit ekonomi yang surplus kepada unit ekonomi yang defisit. Sebagai lembaga keuangan, pasar modal menjalankan fungsi intermediasi antara para pemilik dana dan para investor. Melalui pasar modal, potensi dana yang ada di masyarakat dapat dimobolisasikan dan dialokasikan untuk pembiayaan proyek investasi (Muhammad, 2014).

Dengan kehadiran pasar modal syariah, memberikan kesempatan bagi semua kalangan muslim maupun non muslim yang ingin menginvestasikan dananya yang sesuai dengan prinsip syariah yang memberikan ketenangan dan keyakinan atas transaksi yang halal. Pada dasarnya pasar modal syariah di Indonesia dimulai dengan diterbitkannya Reksa Dana Syariah oleh PT. Danareksa Investment Management (DIM) pada tahun 1997. Selanjutnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) berkerjasama dengan PT. Danareksa Investment Management meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 2000 yang bertujuan untuk memandu investor yang ingin menginvestasikan dananya secara syariah. Dengan hadirnya indeks tersebut, maka para pemodal telah disediakan saham-saham yang dapat dijadikan sarana berinvestasi sesuai dengan prinsip syariah (Nurlita, 2014).

(8)

5 Saham

Saham merupakan salah satu sekuritas diantara sekuritas-sekuritas lainnya yang mempunyai tingkat risiko yang tinggi. Risiko tinggi tercermin dari ketidakpastian return yang akan diterima oleh investor di masa yang akan datang. Dengan kata lain, instrument pasar modal yang berupa surat bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan yang melakukan penawaran (go public)dalam nominal atau persentase tertentu (Heykal, 2012). Pada umumnya saham yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan yang melakukan penawaran umum (IPO) ada dua macam, yaitu saham biasa (common stock) dan saham istimewa (preferred stock). Perbedaan kedua saham ini berdasarkan pada hak yang melekat pada saham tersebut (Pratiwi, Dzulkirom, & Azizah, 2014).

Jika dilihat dari pandangan Islam, saham yang dikategorikan mendekati prinsip syariah adalah saham sebuah perusahaan yang tidak terkait dengan aktivitas haram, seperti riba, gharar, judi, memproduksi atau memperjualbelikan makanan atau minuman haram, seperti daging babi, minuman keras, rokok, dan sebagainya. Disamping itu pula, perlu dipertimbangkan juga dari sisi perekonomian, baik internasional maupun nasional, politik, analisis industri, dan analisa kondisi perusahaan, baik secara fundamental maupun teknikal.

Di Indonesia, saham-saham yang memenuhi prinsip syariah, baik dari segi jenis maupun operasional usahanya tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) dan diperdagangkan di Bursa Efek. Investor yang memiliki kemampuan sendiri berinvestasi langsung ke instrumen saham, terutama pada saham syariah yaitu dapat memilih saham di dalam daftar Jakarta Islamic Index (JII) tersebut (Abdul Aziz, 2010).

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) merupakan indeks saham yang mencerminkan keseluruhan saham syari’ah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Konstituen ISSI adalah keseluruhan saham syari’ah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES). Konstituen ISSI direview setiap 6 bulan sekali (Mei dan November) dan dipublikasikan pada awal bulan berikutnya. ISSI terdiri dari 288 saham syariah yang masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES). Metode perhitungan indeks ISSI menggunakan rata-rata tertimbang dari kapitalisasi pasar. Indeks ISSI diluncurkan pada tanggal 12 Mei 2011 (Pratiwi, Dzulkirom, & Azizah, 2014).

Jakarta Islamic Index (JII)

Dibukanya Jakarta Islamic Index (JII) di indonesia pada tahun 2000 sebagai pasar modal syariah memberikan kesempatan besar bagi para investor untuk menanamkan dananya pada perusahaan yang sesuai dengan prinsip syariah. Beragam produk yang ditawarkan dalam indeks syariah dalam JII maupun ISSI yaitu saham, obligasi, sukuk, reksadana syariah, dan sebagainya.

(9)

6

manfaat bagi pemodal dalam menjalankan syariah Islam untuk melakukan investasi di bursa efek. Dari sisi lain, JII juga diharapkan dapat mendukung proses transparansi dan akuntabilitas saham berbasis syariah di Indonesia. Dengan kata lain, JII menjadi pemandu bagi para investor yang ingin menanamkan dananya secara syariah tanpa takut tercampur dengan cara dana ribawi. Selain itu, JII menjadi tolak ukur kinerja dalam memilih portofolio saham yang halal.

Dalam rangka mengembangkan pasar modal syariah, PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) bersama dengan PT Danareksa Investment Management (DIM) meluncurkan indeks saham yang dibuat berdasarkan syariah Islam, yaitu Jakarta Islamic Index (JII). Jakarta Islamic Index terdiri atas 30 jenis saham yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan syariah Islam. Jakarta Islamic Index dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syariah. Melalui indeks diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan para investor untuk mengembangkan investasi dalam ekuiti secara syariah (Inggrid, 2009).

Pada tanggal 3 Juli 2000, PT Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan PT Danareksa Investment Management (DIM) meluncurkan indeks saham yang dibuat berdasarkan syari’ah Islam yaitu Jakarta Islamic Index (JII). Jakarta Islamic Index (JII) terdiri dari 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan syari’ah Islam (Pratiwi, Dzulkirom, & Azizah, 2014).

Saham sebagai Salah Satu Instrumen Investasi di Pasar Modal Syariah

Saham merupakan surat berharga keuangan yang diterbitkan oleh suatu perusahaan sebagai salah salah satu alat untuk meningkatkan modal panjang. Para pembeli saham membayarkan uang pada perusahaan dan mereka menerima sertifikat saham sebagai tanda bukti kepemilikan mereka atas saham-saham yang dicatat dalam daftar saham perusahaan. Para pemegang saham dari sebuah perusahaan merupakan pemilik-pemilik yang disahkan secara hukum dan berhak untuk mendapatkan bagian dari laba yang diperoleh oleh perusahaan dalam bentuk deviden. (Fitri, 2013)

Dalam meningkatkan perekonomian Indonesia terutama dalam bidang investasi saham syariah pada pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berupaya meningkatkan nilai investasi saham berbasis syariah dengan menyelenggarakan Festival Pasar Modal Syariah pada beberapa bulan yang lalu. Pesatnya laju perkembangan produk investasi syariah di dunia maupun di kawasan Asia termasuk di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mendorong manajemen BEI untuk memperkenalkan lebih luas produk-produk investasi syariah di pasar modal kepada masyarakat.

Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan mendata, sampai akhir 2015 pertumbuhan pangsa pasar saham syariah lebih dominan dibandingkan dengan non syariah. Dari sisi produk, jumlah saham syariah tercatat sebanyak 318 saham atau 61 persen dari total kapitalisasi pasar saham Indonesia. Sementara jumlah saham syariah telah meningkat 34 persen menjadi 318 saham sejak Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) diluncurkan pada 2011 silam yang berisi 237 saham.

(10)

7

Investor Identification (SID) atau sekitar 1 persen dari total investor saham yang jumlahnya sebanyak 434.443 SID.

Agar masyarakat semakin mengenal pasar modal syariah dan produk-produknya, BEI menggandeng PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menyelenggarakan Festival Pasar Modal Syariah 2016. Melalui Festival Pasar Modal Syariah 2016 diharapkan pemahaman calon investor baru tentang produk pasar modal syariah dapat tumbuh. Sehingga dapat meningkatkan minat dan keyakinan masyarakat tentang produk investasi pasar modal syariah yang berlanjut terhadap peningkatan jumlah investor lokal di pasar modal domestik. Melalui festival pasar modal, selain dapat langsung berinteraksi dan mengetahui produk pasar modal syariah, masyarakat juga dapat bertransaksi langsung produk-produk pasar modal syariah khususnya melalui booth sekuritas yang ada di Festival Pasar Modal Syariah 2016 yang menyediakan sistem online trading syariah.

Bahkan, dari kalangan Organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), mengajak masyarakat baik muslim maupun non muslim untuk berinvestasi di pasar modal syariah terutama setelah diluncurkannya reksa dana "Cipta NUsantara Syariah Berimbang" jenis campuran pada akhir pekan lalu. Ketua Pengurus Besar NU, Marsudi Syuhud mengatakan, dengan adanya produk investasi reksa dana syariah campuran Cipta NUsantara Syariah Berimbang, NU bisa turut menggerakkan industri dan menumbuhkan partisipasi masyarakat di pasar modal syariah yang saat ini masih minim, yakni 0,2 persen dari total penduduk Indonesia.

Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan nilai investasi pada pasar modal syariah masih berada di bawah 5 persen. Padahal, saham syariah tumbuh hingga 8 persen per tahun, Nilai Aktiva Bersih (NAB) tumbuh 16,4 persen per tahun dan outstanding sukuk perusahaan tumbuh 3,9 persen per tahun. Namun dari sisi nilai tidak mencapai 5 persen.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap bisa menggaet 600 investor syariah baru selama berlangsungnya Festival Pasar Modal Syariah. Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan optimistis bisa menggaet angka tersebut mengingat animo investor akan produk pasar modal syariah terus meningkat setiap tahunnya. Menurut data yang dimilikinya, sampai akhir 2015 sudah terdapat 4.908 investor atau meningkat 75,59 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 2.795 investor, upaya menggaet investor ini juga akan dilakukan dengan kegiatan rutin dengan mengadakan kelas umum mengenai pasar modal. Dengan upaya ini, harapannya investor syariah di pasar modal bisa meningkat sebesar 5 ribu investor atau 100 persen dibandingkan tahun 2015. Sehingga nantinya terdapat 10 ribu investor pasar modal syariah di akhir tahun nanti.

(11)

8

2.2Strategi Bursa Efek Indonesia dalam Meningkatkan Investor Saham Syariah pada Pasar Modal di Indonesia

Perkembangan Pasar Modal dan Saham Syariah di Indonesia

Dalam konteks Indonesia, yang dimaksud dengan saham-saham syariah adalah saham yang ditawarkan kepada investor oleh perusahaan-perusahaan yang memenuhi ketentuan syariah (syariah compliance) dan diatur sesuai Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) melalui Fatwa No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal, pasal 4 ayat 3 yang menjelaskan bahwa : Saham syariah adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi kriteria sebagaimana tercantum dalam pasal 3, dan tidak termasuk saham yang memiliki hak-hak istimewa. Sebagaimana umumnya di Indonesia, prinsip-prinsip penyertaan modal secara syariah tidak diwujudkan dalam bentuk saham syariah maupun saham non syariah, melainkan berupa pembentukan indeks saham yang memenuhi prinsip syariah. Di Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat Jakarta Islamic Index (JII) yang merupakan 30 saham yang memenuhi kriteria syariah yang ditetapkan Dewan Syariah Nasional (DSN) (Yafiz, 2008).

Dalam perjalanannya, perkembangan pasar modal syariah di Indonesia telah mengalami kemajuan, sebagai gambaran setidaknya terdapat beberapa perkembangan dan kemajuan pasar modal syariah yang patut dicatat diantaranya adalah telah diterbitkan 6 (enam) Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) yang berkaitan dengan industri pasar modal.

Adapun ke enam fatwa yang dimaksud adalah :

1. No. 05/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Saham

2. No. 20/DSN-MUI/IX/2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah

3. No. 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah

4. No. 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah

5. No. 40/DSN-MUI/IX/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal

6. No. 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah (Sam, Hasanudin, Hakim, Utomo, & Astiwara, 2014)

Mekanisme Perdagangan di Bursa Efek

(12)

9

Dalam meningkatkan bisnis investasi di Indonesia khususnya pada investasi pasar modal saham syariah, Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjalin kerjasama melakukan berbagai macam strategi. Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen berupaya kegiatan ini dapat mengedukasi dan mensosialisasikan kepada masyarakat dan mahasiswa agar pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai produk dan layanan di sektor pasar modal dapat lebih meningkat. Yang lebih penting lagi adalah menjadikan berinvestasi di pasar modal semakin mudah bagi masyarakat umum.

Dalam perkembangannya aktivitas yang diselenggarakan di Galeri Investasi hanya fokus pada mahasiswa, padahal banyak masyarakat yang merupakan investor potensial yang perlu tahu dan paham akan produk dan layanan di sektor pasar modal belum terlayani secara optimal, Jadi semoga mereka mulai mengenal bukan hanya menabung di bank atau juga berinvestasi melalui pegadaian, tapi juga membeli saham, reksadana, dan obligasi.

Pada zaman sekarang ini bukan hanya kalangan dewasa saja yang sudah mengenal investasi, tetapi para mahasiswa sekarang ini sudah banyak mengenal bahkan terjun langsung dalam praktek bisnis investasi pada pasar modal. Oleh sebab itu, Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan berupaya memperkenalkan langsung bagaimana cara berinvestasi yang benar pada pasar modal kepada masyarakat khususnya pada kaum muda yaitu para mahasiswa dengan tujuan agar dapat menggaet para calon investor baru untuk meningkatkan investasi di pasar modal khususnya pada saham syariah.

Mahasiswa dapat menjadi potensi besar sebagai investor pasar modal baru. Hal ini dapat terwujud dengan semakin banyaknya Galeri Investasi. Walaupun belum punya pendapatan tetap, tapi minat dari mahasiswa untuk berinvestasi cukup tinggi, terlebih lagi mahasiswa tidak perlu mengeluarkan uang banyak dalam berinvestasi. Bahkan modal awal untuk memulai investasi yang perlu dikeluarkan sangat sedikit bisa mulai dari Rp100 ribu saja.

(13)

10

BAB III

PENUTUP

3.1Simpulan

Di antara investasi-investasi berbasis syariah, saham syariah tergolong masih asing di masyarakat. Sehingga masyarakat kita masih banyak yang enggan menoleh pada instrumen investasi model ini. Agar masyarakat semakin mengenal pasar modal syariah dan produk-produknya, BEI menggandeng PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan untuk menyelenggarakan Festival Pasar Modal Syariah 2016. Melalui Festival Pasar Modal Syariah 2016 diharapkan pemahaman calon investor baru tentang produk pasar modal syariah dapat tumbuh. Sehingga dapat meningkatkan minat dan keyakinan masyarakat tentang produk investasi pasar modal syariah yang berlanjut terhadap peningkatan jumlah investor lokal di pasar modal domestik. Masyarakat dapat bertransaksi langsung produk-produk pasar modal syariah melalui booth sekuritas yang ada di Festival Pasar Modal Syariah 2016 yang menyediakan sistem online trading syariah. Bahkan, dari kalangan Organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama, mengajak masyarakat baik muslim maupun non muslim untuk berinvestasi di pasar modal syariah terutama setelah diluncurkannya reksa dana "Cipta NUsantara Syariah Berimbang" jenis campuran. Nahdlatul Ulama bisa turut menggerakkan industri dan menumbuhkan partisipasi masyarakat di pasar modal syariah yang saat ini masih minim, yakni 0,2 persen dari total penduduk Indonesia.

Dalam meningkatkan bisnis investasi di Indonesia khususnya pada investasi pasar modal saham syariah, Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan menjalin kerjasama melakukan berbagai macam strategi. Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen berupaya kegiatan ini dapat mengedukasi dan mensosialisasikan kepada masyarakat dan mahasiswa agar pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai produk dan layanan di sektor pasar modal dapat lebih meningkat. Yang lebih penting lagi adalah menjadikan berinvestasi di pasar modal semakin mudah bagi masyarakat umum. Pada zaman sekarang ini bukan hanya kalangan dewasa saja yang sudah mengenal investasi, tetapi para mahasiswa sekarang ini sudah banyak mengenal bahkan terjun langsung dalam praktek bisnis investasi pada pasar modal. Oleh sebab itu, Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan berupaya memperkenalkan langsung bagaimana cara berinvestasi yang benar pada pasar modal kepada masyarakat khususnya pada kaum muda yaitu para mahasiswa dengan tujuan agar dapat menggaet para calon investor baru untuk meningkatkan investasi di pasar modal khususnya pada saham syariah.

3.2Saran

(14)

11

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz, M. A. (2010). Manajemen Investasi Syariah. Bandung: Alfabeta.

Achisen, I. H. (2003). Investasi Syari'ah di Pasar Modal. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Afzalurrahman. (2000). Muhammad sebagai Seorang Pedagang. Jakarta: Yayasan Swarna Bhumy.

Arifin, J. d. (1999). Kamus Istilah Pasar Modal, Akuntansi, Keuangan, dan Perbankan. Jakarta: Gramedia.

Fitri, A. (2013). Pengaruh Faktor Fundamental dan Risikosistematik Terhadap Harga Saham di Pasar Modal Syariah. La_Riba Jurnal Ekonomi Islam Volume VII, No 1, 91.

Heykal, M. (2012). Tututan dan Aplikasi Investasi Syariah. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Huda, N., & Nasution, M. E. (2008). Investasi Pada Pasar Modal Syariah. Jakarta: Kencana.

Inggrid, T. (2009). Bisnis dan Investasi Sistem Syariah. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Jusmaliani. (2008). INVESTASI SYARI'AH Implementasi Konsep pada Kenyataan Empirik. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Khaerul, U. (2013). Pasar Modal Syariah dan Praktik Pasar Modal Syariah. Bandung: CV Pustaka Setia.

Muhammad. (2014). MANAJEMEN KEUANGAN SYARI'AH Analisis Fiqh & Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Nurlita, A. (2014). INVESTASI DI PASAR MODAL SYARIAH. Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.1, 3-4.

Nurul Huda, M. E. (2008). Investasi pada Pasar Modal Syariah. Jakarta: Kencana.

Peter S. Rose, K. (1995). Financial Institution. Chicago: Irwin.

Pratiwi, A. E., Dzulkirom, M., & Azizah, D. F. (2014). Analisis Investasi Portofolio Saham Pasar Modal Syariah dengan Model Markowitz dan Model Indeks Tunggal. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) , 2.

Sam, M. I., Hasanudin, Hakim, C. M., Utomo, S. B., & Astiwara, E. M. (2014). Himpunan Fatwa Keuangan Keuagan Syariah. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Wirasasmita, R. (1999). Kamus Lengkap Ekonomi. Bandung: Pionir Jaya.

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan antara Activities Specific Balance Confidence Scale dengan Umur dan Falls pada Lansia di Poliklinik Geriatri RSUP Sanglah Denpasar... Quality of life

Menimbang : a bahwa Pengenaan Sanksi Terhadap Pelanggaran Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota

Sehubungan dengan pembuktian kualifikasi yang akan dilakukan Pokja ULP pengadaan barang/jasa Kantor SAR Timika, maka kami mengundang perusahaan saudara.. untuk hadir

Anak yang bersifat rendah hati tidak ….. Hidup sederhana tidak

Apakah anda bisa merasa lebih bersyukur jika dirawat di kamar/di bangsal dengan pasien lain yang menderita penyakit yang sama seperti anda9. Ya

Keputusan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Kuangan Nomor 2/1/KEP.PPATK/2004 tentang Pedoman Laporan Transaksi Keuangan Tunai dan Tata Cara Pelaporannya bagi Penyedia

Jumlah Saham yang ditawarkan 412.981.464 Saham Biasa Atas Nama dengan Nilai Nominal Rp.

The research entitled “Effect of Levels of Inquiry Implementation on seventh Grade Students’ Scientific Inquiry Skill Achievement on Plant. Classification ” is