ABSTRAKSI Ferdinan * Suwarto ** Marlina, ***
Remisi sebagai salah satu hak dari narapidana yang merupakan perintah dari undang-undang sebagai motivasi dalam proses menjalani pelaksanaan pembinaan bagi narapidana untuk merubah sikap/perilaku sesuai dengan tujuan sistem pemasyarakatan. Konsep ini terwujud akibat dari pembaharuan dari pidana penjara ke dalam sistem pemasyarakatan. Diimplementasikan dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan Dan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan.
Penelitian yang dilakukan ini ditujukan untuk mengetahui terlaksananya pemberian remisi sebagai motivator bagi narapidana dalam melaksanakan program pembinaan juga untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat program pemberian remisi yang dilaksanakan narapidana militer khususnya di Lembaga Pemasyarakatan Militer (Masmil) Kota Medan. Oleh karena itu maka metode penelitian yang dilakukan denggan menggunakan 2 (dua) metode, yang pertama yaitu metode Field research (penelitian lapangan) yaitu langsung ke lokasi penelitian yakni Lembaga Pemasyarakatan Militer (Masmil) Kota Medan dengan mengadakan wawancara, menyebarkan angket, dan mengambil data-data yang dibutuhkan, metode yang kedua ialah Library research (penelitian kepustakaan) melalui sumber-sumber bacaan baik buku, majalah, internet, juga peraturan perundang-undangan. Data yang dipergunakan ialah data sekunder dan data primer dengan jumlah responden 40 orang, terdiri atas 15 orang pegawai lembaga pemasyarakatan dan 25 orang narapidana militer.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pemberian remisi dalam pembinaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Militer (Masmil) Kota Medan dilaksanakan berdasarkan Keppres Nomor 174 Tahun 1999 dan program pembinaannya sesuai Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995. Namun pelaksanaannya terdapat beberapa permasalahan yang merupakan suatu hal yang merugikan bagi narapidana militer oleh karena apa yang menjadi haknya tidak diperoleh sebagaimana mestinya. Maka pelaksanaan pemberian remisi tersebut harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar tidak adanya diskriminasi terhadap hak narapidana. Karena setelah bebas narapidana militer harus mampu beradaptasi lagi di tempat kesatuan dan dengan prajurit-prajurit lainnya.
* Mahasiswa