• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PERAN ASEAN MENANGANI PENYEBARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISA PERAN ASEAN MENANGANI PENYEBARAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA PERAN ASEAN DALAM MENANGANI PENYEBARAN EBOLA DI ASIA TENGGARA SEBAGAI ANCAMAN BAGI HUMAN

SECURITY

Abdi Satria Surya Perkasa 201210360311082

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Fakutas Ilmu Sosiologi dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

2014/2015

BAB I PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

(2)

ancaman keamanan mulai bergeser pada hal-hal yang bersifat nontradisional berupa ekonomi, lingkungan maupun penyakit menular. Muncunya penyakit yang disebut Ebola Virus Deseas yang berasal dari afrika menjadi salah satu isu yang menyita perhatian dunia saat ini. Ebola Virus Deseas dikategorikan sebagai virus paling berbahaya dan masih belum ditemukan vaksinnya. Selain itu penyebaran virus ini sangat agresif dan menyerang seluruh sistem saraf manusia hingga menyebabkan kematian. Semakin bertambahnya jumlah pengidap virus ini menyebabkan kekhawatiran bagi dunia sebab virus ini dianggap sebagai ancaman kemanusiaan yang masih belum bisa diatasi. Virus ebola ini dikategorikan sebagai salah satu ancaman bagi Human Security sebab mengancam kelangsungan hidup manusia sebab sudah banyak jumlah kematian yang disebabkan oleh virus ini.

Ebola Virus Deseas ini mulai mewabah bukan hanyadi Afrika akan tetapi sudah ke Eropa, Amerika hingga kawasan Asia. Saat ini berbagai macam upaya dilakukan oleh seluruh Negara-negara di dunia baik itu dalam kerjasama internasional maupun regional untuk mengatasi permasalahan kemanusiaan ini. ASEAN sebagai salah satu istitusi regional kawasan Asia Tenggarapu ikut berperan dalam upaya menangani kasus Ebola sebab virus ini sangat mengancam bukan hanya pada Negara yang terkena virus namun juga berimplikasi pada kawasan regional. Penyebaran virus dikawasan ini dianggap sebagai ancaman bagi kelangsungan regional sehingga diperlukan upaya-upaya untuk manggulangi baik itu secara preventif ataupun represif sehingga virus mematikan ini tidak menyebar.

(3)

seperti apa kasus ini dilihat dari perspektif Human security serta bagaimana peran ASEAN dalam mengatasi penyebaran Ebola Virus Deseas demi menjaga kelangsungan Asia tenggara.

I.II Rumusan Masalah :

1. Apa yang dimaksud dengan Ebola dan Dampak yang ditimbulkan ?

2. Seperti apa penyebaran virus ini di kawasan Asia tenggara ?

3. Bagaimana kasus ini dilihat dari perspektif Human Security ?

4. Bagimana peran ASEAN dalam menanggulangi Ebola di kawasan Asia Tenggara ?

I.III Tujuan

Tujuan dari Tulisan ini adalah untuk mnegetahui bagaimana dampak yang ditimbulkan dari virus ebola baik itu dalam internal Negara maupun implikasinya terhadap kawasan dan keberlangsungan regional dalam perspektif Human Security dan melihat sejauh mana peran ASEAN yang notabene sebagai organisasi regional Asia Tenggara dalam menanggulangi ancaman kemanusiaan ini mengingat penularan virus ini dapat mengganggu stabilitas keamanan kawasan.

I.IV Manfaat

(4)

I.V Hipotesa

Melihat penyebaran virus Ebola Virus Deseas yang mengancam di kawasan Asia Tenggara menandakan bahwa peran ASEAN sebagai organisasi regional belum maksimal dalam upaya mengatasi virus yang dikategorikan sebagai ancaman kemanusiaan ini.

I.VI Landasan Teori

Dalam tulisan ini kami menggunakan pendekatan “Human Security” untuk mengkaji Ebola Virus Deseas sebagai ancaman kemanusiaan yang dapat mengganggu stabilitas keamanan di Asia Tenggara.

Konsep human security ini muncul karena adanya pembahasan mengenai isu dan acaman baru dalam kajian studi hubungan internasional. Selain itu, kajian ini muncul akibat adanya ancaman yang datang baik dari militer ataupun non militer pada level masyarakat, kelompok dan individu. Pasalnya adalah human security ini juga memiliki keterikatan dengan masalah lingkungan hidup, ancaman dari segi ekonomi, keberadaan masyarakat, kelompok dan individu.

Hal ini terimplikasi dari report human security oleh CSH(Commission on Human Security) yaitu :

“…to protect the vital core of all human lives in ways that enhance human freedom and human fulfillment.”1

1Human Security in Theory and Practice :

(5)

Dalam kajian ini penulis berusaha menganalisa bagaimana kemudian pemerintah ataupun institusi disini mampu menciptakan keamanan dengan cara protection, yang pada maksudnya disisni adalah strategi yang muncul berdasarkan negara, badan International, NGOs, dan dari berbagai macam sektor yang sifatnya pribadi yang akhirnya bertujuan untuk membentuk perlindungan terhadap masyarakat dari hal-hal yang mengancam. Dan ini muncul tidak lain atas dasar norma, proses dan institusi yang memang concerndalam menangani pihak keamanan masyarakat itu sendiri.2

BAB II PEMBAHASAN DAN ANALISIS

II.I Sejarah dan Perkembangan Ebola

Ebola merupakan salah satu virus yang sangat membahayakan dan mematikan. Ada bebrapa jenis dari Ebola yang menjangkit pada manusia yaitu Zaire, Sudan, and Ivory Coast Ebola atau yang lebih dikenal dengan Ebola Vairus Desease (EVD) merupakan penyakit yang Ebola adalah virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae, dan juga nama dari penyakit yang disebabkan oleh virus. Gejalanya meliputi muntah, diare, nyeri tubuh, pendarahan dalam dan di luar, dan demam. Angka kematian berkisar antara 80% sampai 100 Spesies ebolavirus pertama kali ditemukan di tempat yang sekarang dikenal dengan Republik Demokratik Kongo dari sungai yang bernama Ebola.3

Sejak saat itu wabah ebola virus ini terus muncul.

Kemunculan virus ebola di tahun 1976. Pada tahun 1976 terjadi ketika seorang pekerja di toko Nzara, Sudan, tiba-tiba

2Ibid. Hal.8

3 Center for Desease Control and Prevetion

(6)

sakit. Lima hari berselang, ia meninggal dunia. Dengan kematiannya, dunia tanpa sadar mulai menyaksikan dampak mengerikan dari virus Ebola pertama yang menakutkan, tepatnya pada tanggal 27 Juni 1976. Virus ini kemudian menjadi wabah di seluruh area tersebut. Dilaporkan terjadi 284 kasus, setengah diantaranya membuat korban sekarat. Adapun wabah di tahun 2014 ini tak pernah diduga sebelumnya4. Wabah

mematikan ini pertama terpusat di Negara-negara afrika Barat. Akibat dari wabah Ebola ini berbagai dampak terasa pada beberapa kawasan regional seperti Asia, Australia, Eropa dan bahkan di Amerika Pembatalan penerbangan internasional ke Afrika Barat juga pernah terjadi akibat isu ini. Walaupun World Health Organization(WHO) menyatakan tidak ada pelarangan bepergian maupun perdagangan terkait dengan penyebaran virus ebola. Namun demikian, masyarakat internasional telah bereaksi terhadap pandemi ini. Pernyataan dari WHO bahwa sebelumnya ebola telah diremehkan, namun dengan meningkatnya jumlah orang yang tewas, hal ini membuat Penyakit ebola kini terus menjadi perbincangan publik Internasional.5

Pada tanggal 23 Maret 2014, WHO telah diberitahu mengenai wabah penyakit ebolavirus (EVD) di Guinea. Pada tanggal 8 Agustus, WHO menyatakan epidemi ini menjadi “darurat kesehatan yang menjadi keprihatinan internasional”. Pada 14 September 2014, ada sebanyak 4507 kasus kematian, termasuk 2296 kematian akibat EVD (spesies Zaire) telah dilaporkan dari lima negara di Afrika Barat yakni Guinea, Liberia,

4 Redaksi Health Secret, 2014. Virus Mematikan Ebola, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Hal 21.

(7)

Nigeria, Senegal dan Sierra Leone6. WHO mengatakan Ebola

tahun ini saja telah menewaskan lebih dari 2.300 orang di Liberia, termasuk 95 petugas medis. Para pekerja mengeluhkan kurangnya perlengkapan untuk melindungi diri dari virus Ebola.7

Tahun 1976 : Virus Ebola pertama kalinya diidentifikasikan di provinsi sebelah Barat Pada Negara Sudan serta di Wilayah Zaire yang sekarang dinamakan Kongo. Virus Ebola ini pertama kali teridentifikasi setelah terjadi endemik penyakit di wilayah Yambuki, Kongo, dan Nzara, Sudan.

Tahun 2000 : Terdapat 425 orang di Uganda terinfeksi serta lebih dari separuhnya meninggal dunia.

Mei 2011 : Wanita yang berumur 12 tahun di Uganda meninggal dunia karena Virus Ebola.

29 Juli 2012 : terdapat 20 orang yang diduga terinfeksi Virus Ebola di Uganda serta 13 orang dari mereka meninggal dunia.

Dan sampai tahun 2014 menurut laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat total ada sebanyak 4507 kasus kematian, termasuk 2296 kematian akibat EVD (spesies Zaire) telah dilaporkan dari lima negara di Afrika Barat yakni Guinea, Liberia, Nigeria, Senegal dan Sierra Leone.

Dibawah ini merupakan laporan dari World Heat Organization mengenai area atau kawasan yang diindikasikan sebagai jalur

penyebaran Ebola Virus desease

6 WHO Ebola Response Team, 2014. Ebola Virus Disease in West Africa — The First 9 Months

of the Epidemic and Forward Projections, England: The New England Journal of Medicine. Page 1481.

7 WHO :Ebola ancam Negara dan masyarakat

(8)

s

umber : World Healt Organization 2014

Penyebaran Ebola Virus Deseas di Asia Tenggara

Wilayah Asia sebenarnya sangat beragam kapasitasnya, ada beberapa negara dengan warga negaranya yang sering bepergian yang mungkin tidak memiliki infrastruktur kesehatan yang memadai sehingga berisiko sangat tinggi terkena wabah Ebola. merurut data dari WHO 2014 pada gambar terebut diatas, wilayah yang ditandai dengan garis titik ungu dari afrika hingga ke wilayah Asia dan sebagian Australia adalah jalur penyebaran dari kelelawar asal ebola muncul, bahkan Indonesia sendiri menjadi Negara bertanda kuning seperti Negara-negara di afrika barat yang rentan terkena wabah ebola tersebut.

(9)

disebutkan di atas, yakni jenis spesies Reston Ebolavirus (RESTV) yang memang ditemukan di Filipina dan Tiongkok. Kedua virus ini dikatakan menyerang manusia, tapi sampai saat ini belum menimbulkan kematian.

"Memang, RESTV pernah menimbulkan wabah Ebola pada jenis monyet macaque monkeys (Macaca fascicularis) di Filipina pada tahun 1980an dan 1990an. Juga sejak 2008, virus RESTV ditemukan pada wabah Ebola di babi. Sejauh ini baru dua negara Asia yang melaporkan Ebola jenis RESTV ini. Tapi sekali lagi, sampai saat ini tidak menimbulkan masalah kesehatan bagi manusia," tegas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Prof Tjandra Yoga Aditama8.

Kemudian selain di Filipina, diduga ebolavirus ini sudah masuk juga ke Indonesia. Berita terbaru, seorang TKI asal Madiun suspect Ebola setelah pulang dari Liberia. Suspect artinya diduga kena Ebola, karena cirri-cirinya mirip dengan orang yang terkena virus Ebola. Berdasarkan klasifikasi Badan kesehatan Dunia (WHO), pasien dengan demam tinggi dari negara endemik Ebola, dimasukkan sebagai Suspect Ebola.Dengan adanya contoh di atas maka tidak ada salahnya warga Indonesia waspada dan tetap berjaga-jaga terhadap virus tersebut. Pemerintah Indonesia juga telah melakukan antisipasi terhadap ebolavirus, yakni salah satunya dengan mengeluarkan peringatan perjalanan bagi orang Indonesia yang berniat berkunjung ke Afrika. Pihak pemerintah tidak melarang untuk melakukan kunjungan ke Afrika, akan tetapi hanya memberikan peringatan. Laboraturium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (BPPK) juga

(10)

menyatakan siap melakukan pemeriksaan jika diduga ada identifikasi kasus terkait ebolavirus di Indonesia.

Dampak Ebola terhadap Nasional dan Regional Asean

Penyeberan virus Ebola begitu menggeliat cepatnya, Ebola yang sebelumnya diketahui keberdaaanya pertama kali di kawasan Afrika , kini mewabah ke kawasan-kawasan lain yang bukan hanya terjadi di Afrika. Asia, Eropa dan bahkan Amerika tercatat menjadi sasaran utama penyebaran Ebola. Walaupun tercata bahwa virus Ebola pertama kali mendominasi kawasan Afrika dan beberapa Negara disekitarnya, namun sekarang tidak dapat di katakan seperti demikian. Parahnya dan berbahayanya virus ebola menjadi ancaman semua Negara, Dampak dari ancaman wabah tersebut sangat terasa dibidang kesehatan, sosial, Politik dan Ekonomi Negara sehingga menjadi isu regional.Sebab bukan hanya Afrika saja yang didominsai wabah virus tersebut, kini seluruh negera disetiap kawasanpun bisa menjadi ancaman serius. Oleh karena itu tidak disalahkan apabila sedikit protective dengan Negara-negara luar.

Dampak begitu terasa oleh Negara-negara di Asean Karena begitu banyaknya aktifitas sosial, politik dan ekonomi ke wilayah Afrika tersebut, hal ini membuat kawasan Asean terancam karena bagitu rentannya kawasan ini. Ancaman terbesar datang pada negara-negara yang kontak lagsung dengan sumber Ebola terbesar. Kawasan Asia secara Geografis memiliki kedekatan wilayah dengan Afrika.

(11)

Hubungan antara politik dan ekonomi secara sistemik memang berkaitan sangat erat, teori ekonomi yang dilahirkan dari Interaksi antara prakterk-preakek ekonomi dan kebijakan politik yang dianut melahirkan cabang ekonomi politik9. Hal ini

menandai bahwa kebijakan politik yang lahir dari sebuah Negara yang secara dominan menjadi pasar akan mengarah pada suatu kebijakan ekonomi.Dari sudut pandang ini, sebuah system yang terjalin dalam pasar dunia tentu saling berkoneksi dan membentuk jaringan besar di dunia

Sebagai salah satu kawasan ladang minyak didunia tentu membuat Negara-negara lain bergantung pada aktifivas-aktivitas ekonomi Afrika, terlebih Afrika utara. Terutama lagi Karena Kawasan Asia ternggara yang masih didominasi oleh Negara dunia ke-tiga termasuk Indonesia mau tidak mau dituntut bergantung pada sirkulasi ekonomi dan pasar minyak global. Dimensi ini sangat relevan dengan situasi di Indonesia saat ini. Berbagai peristiwa yang telah dan sedang terjadi adalah akibat dari prospek kerja dan kebijakan pemerintah dalam memenuhi kepentingan politik dan ekonomi masyarakat dalam mengahadapi pasar global.

Ebola yang telah mengancam aktivitas industri minyak di beberapa Negara di Afrika. di Nigeria sendiri para pekerja internasional mulai meninggalkan negara berekonomi kuat di Afrika tersebut. Kebanyakan pekerja yang dipakai adalah jasa-jasa asing yang SDMnya lebih memumpuni, sehingga apabila perusahaan mengevakuasi staf, pekerja beserta keluarganya, hal ini akan berdampak buruk secara jelas pada perekonomian kawasan tersebut, bergantung terhadap minyak kawasan Afrika lebih-lebih afrika Utara sebagai kawasan Unggul produksi minyak

(12)

mentah. Melihat kondisi ini sebagian Negara yang bergantung pada minyak import Timur Tengah dan Afrika harus ekstra menghemat penggunaan minyak dalam negeri karena keterbatasan minyak import akibat tidak berjalannya industri minya di Afrika.10

Di Asean Dari sisi topografi, Indonesia memiliki penduduk yang relatif paling banyak dibandingkan dngan Negara-negara Asean lainnya Selain itu penyelenggaraan ibadah Haji di Masyarakat Asean bahkan di dunia didominasi oleh penduduk Indonesia, hal ini memnag wajar karena Indonesia adalah Negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Afrika utara yang berbatasan langsung dengan timur tengah menjdai portal pintu masuknya ancaman virus ebola.

Dari sisi geografis, Negara-negara di Asean memiliki posisi paling strategis. Letak Geografis menggambar bahwa letak kepulauan Indonesia terhadap Negara lain, benua dan samudera disekitarnya. Letak geografis tersebut berdampak pada Peranan Indonesia sebagai jembatan benua asia dan Australia, serta Menghubungkan samudera hindia dan pasifik serta sebagai pihak koordinasi kerjasama dalam bentuk Negara-negra ASEAN.Dalam hal ini posisi ekonomis Indonesia juga dapat dilihatdengan

banyaknya yang

membahas letak Indonesia dalam kegiatan ekonomi global yaitu Potensi kepulauan Indonesia dalam penyediaan lintas perdagangan. 11

Melihat kondisi negar-negara Asean yang sangat loyal menggunakan bahan bakar minyak tentu membuat permerintah

10Ibid. Sita, hal.4

(13)

harus mengkondisiskan kebijakan politik dan ekonominya kearah yang benar-benar tepat sasaran. Karena akan menentukan kondisi ekonomi pasar domestic dan regionalism Aseanm, bahkan belum lagi mempersiapkan Asean Economic Community nanti. Ancaman Ebola terhadap perencanaan Masyarakat Ekomi Asean dapat mencapai tingakat keseriusan yang benar-benar harus ditanggapai sungguh-sungguh oleh Negara-negara perserta Asean Economic Community pada tahun 2015 mendatang.

Ebola dalam Perspektif Human Security

Ketika menghadapi kenyataan hingga kini wabah virus penyebaran Ebola masih terus menjadi persoalan dan terus menghabiskan ribuan korban jiwa. Belum ada cara vaksin pencegahan dan pengobatan yang berhasil dilakukan. Prosentasi tinggi kematian akibat wabah ebola mencapai 90%.12 Akibat virus

ini mengakibatkan seluruh lapisan elemen masyarakat ikut berpengaruh terutama pada bidang keshatan, sosial, ekonomi, dan kondisi psikologis masyarakat baik yang terkena penyakit maupun bagi masyarakat luas sebab muncul ketakutan dan kekhawatiran pada penyebaran virus ebola ini.

Oleh karena itu dalam perspektif Human Security maka dibutuhkan adanya Protection.disini mensiratkan pendekatan top-down, yang maksudnya disisni melindungi orang dengan cara yang sistematis, komprehensif dan preventif.Negaramemiliki tanggung jawab utama untuk melaksanakan strukturisasi perlindungan. Namun, disamping itu juga organisasi internasioanl dan regional, masyarakat sipil dan aktor-aktor non govermental

12 PDF,Upaya Internasional menanggulangi

(14)

dan sektor swasta juga memainkan peran penting dalam melindungi orang-orang dari ancaman.13

Maka dengan demikian dalam kajian fenomena virus Ebola disini dalam tinjauan konseptualisasi human securitydapat dikatakan bahwasanya pemerintah memiliki hak penuh dalam mengkontrol masyarakatnya dalam pencapaiannya menuju kesejahteraan bersama dengan cara mengambil kebijakan yang berasaskan kepentingan masyarakat luas, namun disamping itu peranan masyarakat sendiri tidak dapat dikesampingkan karena upaya ketercapaian kemamanan dan kestabilan Indonesia disini dan di ASEAN sendiri tidak akan mampu tercapai jika kedua belah pihak tidak saling melengkapi satu sama lain dalm menciptakan harmonisasi kesejahteraan nasional dan regional.Isu Ebola bukanlah isu baru, namun telah menjadi isu kontemporer dan isu Internasional yang menjadikan semua negara diharuskan peduli dengan segala aspek dan tindakan yang berbau ancaman global.

Upaya Asean Dalam Mengangani Ebola

Upaya-upaya protective dari Asean belakang belum terlalu terlihat secara terang. Namun Negara-negara yang tergabung dalam Asean sendiri sudah sangat keliatan upayanya dalam rengka pencegahan dan pengobatan terhadap virus Ebola, salah satunya adalah Indonesia.

Walaupun dari aktivitas ekonomi wabah ebola dapat terlihat ancamannya. Namun dari pihak Singapura sebagai Negara yang mapas di Asean sudah mengantisipasi dampak ancaman dari sisi kesehatan yang menjalar hingga berbagai sector ekonomi dan politik. Dari data yang dilansir dalam situs pemberitaan online (voaindonesia.com) Kementerian Kesehatan Singapura menghimbau warga negara Singapura untuk tidak

(15)

panik, mennkes singupara tersebut mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa Ebola “merupakan risiko kesehatan publik yang bertingkat rendah untuk Singapura”, sebagian karena “rendahnya konektivitas perjalanan ke Afrika Barat di mana wabah itu kini terjadi”.Bangkok yang juga merupakan salah satu bandara tersibuk di dunia serta disinggahi oleh lebih dari 30 juta penumpang pesawat setiap tahun mengatakan hanya 30-50 orang setiap minggu diduga berasal dari negara-negara di mana Ebola sedang mewabah. 14ss

Dalam menyelesaikan kasus penyebaran virus Ebola ASEAN memiliki peran central. Hal ini dilihat dari kemampuan Regional Asia Tenggara yang memberikan sebuah sistem pertahanan yang kuat dalam mengatasi kasus SARS yang pernah muncul di kawasan Asia. Hal ini sebagai acuan dan pemeblajaran bagi Negara-negara untuk mengatasi kasus Ebola dan tercatat kawasan Asia lebih memiiki persiapan yang matang untuk merespon segala bentuk kemungkinan dengan manggunakan mekanisme survey yang transparan15Berdasarkan hasil tersebut

ASEAN sebagai organisasi regional di kawasan Asia Tenggara menunjukkan perannya dalam upaya menangani kasus Ebola yang mulai mewabah di kawasan Regional.

Upaya dari ASEAN yaknipertemuan puncak para pemimpin negara-negara ASEAN dan Korea Selatan dalam KTT Dialog ASEAN-Korsel ke-25 di Busan, Korea Selatan, Jumat (12/12/2014), menjadikan penyakit mematikan Ebola sebagai salah satu

14Steve Heman. Banyak Negara Ambil Langkah Pencegahan Wabah Ebola06.desember .2014voaindonesia.com/content/banyak-negara-ambil-pencegahan-ebola/1972537.html

15 Mely Caballero-Anthony and Gianna Gayle Herrera Amul in Keeping Ebola Away From Asia:

Lessons from SARS

(16)

agenda pembicaraan. Menurut Jokowi, hal ini dianggap penting karena memberikan efek kepanikan yang akan berdampak pada stabilitas perekonomian. Untuk itu, kesadaran dalam peningkatan hubungan kerja sama antara negara ASEAN dan Korea Selatan menjadi tema besar dalam KTT yang ke-25 tersebut. Karena itu sejumlah agenda yang dibahas, di antaranya mengenai perlunya menjaga stabilitas keamanan dan perdamaian kawasan. "Stabilitas keamanan dan perdamaian ini penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang sedang berkembang baik di kawasan,"16.

Kedua diadakannya ASEAN Plus Three Health Ministers’ Special Meeting on Ebola Preparedness and Response, yang diadakan di Bangkok, Thailand pada 15 Desember 2014. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Menteri Kesehatan Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, the Philipina, Singapura, Thailand, Vietnam, China, Jepang dan Republic of Korea. Dalam pertemuan tersebut disepakati sebuah draft resolusi sebagai berikut.17

Level Nasional :

1. membatasi wilayah munculnya infeksi ebola dan rancana pencegahan dalam level nasional untuk mengatasi potensi penyebaran virus pandemic ebola. Broadening the scope of

16 Bayu Galih, Jokowi Ungkap Masalah Ebola Jadi Pembahasan Penting di KTT ASEAN-Korsel , Kompas News.

Busan.http://internasional.kompas.com/read/2014/12/12/23065101/ diakses pada 12 desember 2014 pada pukul 06.34 WIB

17 Endorsed at the ASEAN Plus Three Health Ministers’ Special Meeting on Ebola Preparedness and Response

(17)

existing emerging infectious disease preparedness plans at national level to cover potential pandemics and Ebola

2. Meningkatkan kapasitas bantuan nasional dalam merespon munculnya infeksi penyebaran ebola termasuk potensi pandemik sesuai yang tertera dalam teknik penanganan mengatasi ebola dari WHO dalam peta penyebarannya

3. Menerapkan pengawasan kesehatan dalam jalur tourism termasuk dari Negara yang terinfeksi virus ebola.

4. Mengeluarkan kebijakan dan merespon implementasi dari pencegahan ebola termasuk rencana pencegahan, pelatihan bersama dalam multi sector, penetapan pusat operasi darurat yang sesuai dengan kapasitas yang cukup efektif untuk menanggapi masalah ini.

5. Meninkatkan kesadaran publik akan bahaya dari kemunculan ebola dengan cara menyediakan informasi yang memadai kepada publik dalam memberikan informasi darurat atau peringatan kapanpun dibutuhkan.

Level Regionaldiantara Negara-negaraanggota ASEAN Plus Three:

1. Membuat langkah kerjasama yang bersifat preventif dan mengawasi penyebaran virus secara lintas batas melalui pertukaran informasi, pelatihan, dan pertukaran ahli serta praktek yang baik untuk memerkuat kapasitas personil dalam bidang investigasi untuk merespon gejala sesuai dengan kebutuhan, laboratorium, dan memberikan konfirmasi tentang kemunculan eba secara efisien melalui lintas batas.

(18)

dukungn teknis dari semua entitas sistem support from all relevant UN system entities

3. Membangun komunikasi yang efektif antara menteri kesehatan dan Health Senior Officials dan hubunganantara anggota dariASEAN Plus Three, dan memperkuat kebaradaan International Health Regulations, sebagai pelayanan informasi baik secara nasional maupun regional dalam hal menangani penyebaran virus ebola.

4. Mempromosikan kolaborasi dan ketentuan serta dukungan fiansialASEAN Plus Threedalam kerangka teknik support dari organisasi internasional dan pengembangan secara efektif untuk upaya penegahan, perawatan dan pengawasan penyebaran infeksi virus dengan berfokus pada upaya kolaborasi untuk mempercepat perkembangan vaksindan pemulihan virus ebola.

5. Memperkuat sistem kesehatan secara berkesinambungan dalam upaya of ASEAN Plus Threeuntuk meningkatkan sumber kesehatan manusia, untk memperkuat perlindungan kesehata utama, mencapai perlindungan kesehatan secara universal termasuk dalam implementasi dari perencaan dan kegiatan dalam jaringan ASEAN Plus Three UHC dan mendukung peningkatan kapasitas penegahan dan respon terhadap kemunculan infeksi virus tersebut.

(19)

hanya bersifat mencegah penyebaran virus tetapi tidak mematikan virus tersebut. Selain itu belum ada regulasi tegas yang mengikat antar Negara dalam upaya penanganan kasus ebola di Kawasan Asia Tenggara.

Kesimpulan

(20)

ditimblkan bukan hanya dalam taraf individu, sosial, ekonomi, politik, psikologis namun juga berdampak pada keberlangsungan kawasan. Pada sudut ekonomi ini yang banyak menghabiskan kerugian hingga defisit Negara, terutama Negara yang mengalami besar penyebaran Ebola.

ASEAN sebagai forum tertinggi dikawasan regional Asia Tenggara yang menjadi salah satu tempat pembuat keputusan dan kebijakan sejauh ini masih melakukan pencegahan secara preventif dalam hal ini ASEAN belum maksimal dalam penanganan dan penyebaran virus Ebola.Oleh karena itudibutuhkan sinergisitas antara Negara-negara ASEAN sebagai organisasi regional memiliki peran yang sangat besar untuk menaggulangi penyebaran virus ebola di kawasan Asia Tenggara.

.

Daftar Pustaka

Bayu Galih, Jokowi Ungkap Masalah Ebola Jadi Pembahasan Penting di KTT ASEAN-Korsel , Kompas News. Busan. 12 Des,2014

http://internasional.kompas.com/read/2014/12/12/23065101/

Center for Desease Control and Prevetion

(21)

Darmawangsa salowong, makalah : Keuntungan dan Kerugian letak geografis Indonesia, hal. 1-2 penjelasan lebih lnjut dapat di akses di

ttps://www.academia.edu/8185880. di askse pada 15 desember 2014

Endorsed at the ASEAN Plus Three Health Ministers’ Special Meeting on Ebola Preparedness and Response

http://www.nhfpc.gov.cn/ewebeditor/uploadfile/2014/12/20141216165333763 .pdf diakses pada Rabu 17 Desember 2014 pukul 04.29 pm

Human Security in Theory and Practice :

http://www.tr.undp.org/content/dam/turkey/docs/news-from-new-horizons/issue-41/UNDP-TR-HSHandbook_2009.pdf , diakses pada 22 Oktober 2014, pukul 08.23 WIB

Juwono Sudarsono dan Wahyudi. 1999.Reformasi Sosial Budaya. Jakarta : Perdana

Lessons from SARS

http://www.rsis.edu.sg/wp-content/uploads/2014/10/CO14201.pdf diakses pada Rabu 17 Desember 2014 pukul 03.52 pm

Mely Caballero-Anthony and Gianna Gayle Herrera Amul in Keeping Ebola Away From Asia:

PDF,Upaya Internasional menanggulangi

Ebola,http://berkas.dpr.go.id/pengkajian/files/info_singkat/Info%20Singkat-VI-19-I-P3DI-Oktober-2014-69.pdf diakses pada Minggu, 14 Desember 2014 Pukul.22.30 WIB

(22)

Redaksi Health Secret. 2014. Virus Mematikan Ebola, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Sita Hidriyah, dalam jurnal ; Kerja sama Internasional dalam pencegahan Ebola . 2009 . hal. 2

Steve Heman. Banyak Negara Ambil Langkah Pencegahan Wabah Ebola 06.desember .2014voaindonesia.com/content/banyak-negara-ambil-pencegahan-ebola/1972537.htm

WHO Ebola Response Team, 2014. Ebola Virus Disease in West Africa — The First 9 Monthsof the Epidemic and Forward Projections, England: The New England Journal of Medicine.

WHO :Ebola ancam Negara dan masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka perlu dilakukan kajian lebih lanjut tentang Penggantian Biaya Kepada Saksi Atau Ahli Dalam

Oleh karena itu, keterbaruan dalam penelitian ini adalah pembentukan semikonduktor lapis tipis dari serbuk Cu 2 O di atas kaca Fluorine Tin Oxide (FTO) yang

Oleh karena peneliti tertarik untuk membahas lebih dalam mengenai strategi coping yang dilakukan remaja beserta dampak atau pengaruhnya dalam mempersiapkan diri

Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah faktor

Penerapan removal mangan secara biologi yang dilakukan oleh TZW Jerman pada Gambar 1, dapat dilihat bahwa untuk mendapatkan hasil yang optimal diperlukan konsentrasi oksigen

Berdasarkan hasil simulasi setelah direduksi beban cemaran COD sebesar 25%, 50% dan 75% pada saat debit andalan maksimum (gambar 7), maka dapat diambil kesimpulan

1) Humas berperan dalam Pencitraan Universitas Sam Ratulangi Manado dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa Humas dengan informasinya mampu memberi pengetahuan

Meskipun di dalam proses tersebut seorang agen asuransi jiwa dibantu oleh pihak lain seperti underwriter untuk memutuskan layak-tidaknya sebuah polis asuransi