• Tidak ada hasil yang ditemukan

AGAMA BUDDHA buku siswa (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "AGAMA BUDDHA buku siswa (2)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

AGAMA BUDDHA

Agama Buddha atau Buddhisme adalah sebuah agama nonteistik[note 1][1] atau filsafat (Sanskrit: dharma; Pali: धमम dhamma) yang berasal dari anak benua India yang meliputi beragam tradisi, kepercayaan, dan praktik spiritual yang sebagian besar berdasarkan pada ajaran yang dikaitkan dengan Siddhartha Gautama, yang secara umum dikenal sebagai Sang Buddha (berarti "yang telah sadar"). Menurut tradisi Buddhis, Sang Buddha hidup dan mengajar di bagian timur anak benua India dalam beberapa waktu antara abad ke-6 sampai ke-4 SEU (Sebelum Era Umum)[2]. Dia dikenal oleh para umat Buddha sebagai seorang guru yang telah sadar atau tercerahkan yang membagikan wawasan-Nya untuk membantu makhluk hidup

mengakhiri penderitaan mereka dengan melenyapkan

ketidaktahuan/kebodohan/kegelapan batin (moha), keserakahan (lobha), dan kebencian/kemarahan (dosa). Berakhirnya atau padamnya moha, lobha, dan dosa disebut dengan Nibbana[3]. Untuk mencapai Nibbana seseorang melakukan perbuatan benar, tidak melakukan perbuatan salah, mempraktikkan meditasi untuk menjaga pikiran agar selalu pada kondisi yang baik atau murni dan mampu memahami fenomena batin dan jasmani.

Dua aliran utama Buddhisme yang masih ada yang diakui secara umum oleh para ahli: Theravada ("Aliran Para Sesepuh") danMahayana ("Kendaraan Agung"). Vajrayana, suatu bentuk ajaran yang dihubungkan dengan siddha India, dapat dianggap sebagai aliran ketiga atau hanya bagian dari Mahayana. Theravada mempunyai pengikut yang tersebar luas di Sri Lanka, dan Asia Tenggara. Mahayana, yang mencakup tradisi Tanah Murni, Zen, Nichiren, Shingon, dan Tiantai (Tiendai) dapat ditemukan di seluruh Asia Timur.Buddhisme Tibet, yang melestarikan ajaran Vajrayana dari India abad ke-8[4], dipraktikkan di wilayah sekitar Himalaya, Mongolia[5],

danKalmykia[6]. Jumlah umat Buddha di seluruh dunia diperkirakan antara 488 juta[web

(2)

Dalam Buddhisme Theravada, tujuan utamanya adalah pencapaian kebahagiaan tertinggi Nibbana, yang dicapai dengan mempraktikkanJalan Mulia Berunsur

Delapan (juga dikenal sebagai Jalan Tengah), sehingga melepaskan diri dari apa yang

dinamakan sebagai sikluspenderitaan dan kelahiran kembali.[8] Buddhisme Mahayana, sebaliknya beraspirasi untuk mencapai kebuddhaan melalui jalanbodhisattva, suatu keadaan di mana seseorang tetap berada dalam siklus untuk membantu makhluk lainnya mencapai pencerahan.

Setiap aliran Buddha berpegang kepada Tripitaka sebagai referensi utama karena dalamnya tercatat sabda dan ajaran Buddha Gautama. Pengikut-pengikutnya kemudian mencatat dan mengklasifikasikan ajarannya dalam tiga buku yaitu Sutta Pi akaṭ (khotbah-khotbah Sang Buddha), Vinaya Pi akaṭ (peraturan atau tata tertib para bhikkhu) dan Abhidhamma Pi akaṭ (ajaran hukum metafisika dan psikologi).

Seluruh naskah aliran Theravada menggunakan bahasa Pali, yaitu bahasa yang dipakai di sebagian India (khususnya daerah Utara) pada zaman Sang Buddha. Cukup menarik untuk dicatat, bahwa tidak ada filsafat atau tulisan lain dalam bahasa Pali selain kitab suci agama Buddha Theravada, yang disebut kitab suci Tipitaka, oleh karenanya, istilah "ajaran agama Buddha berbahasa Pali" sinonim dengan agama Buddha Theravada. Agama Buddha Theravada dan beberapa sumber lain berpendapat, bahwa Sang Buddha mengajarkan semua ajaran-Nya dalam bahasa Pali, di India, Nepal dan sekitarnya selama 45 tahun terakhir hidup-Nya, sebelum Dia mencapai Parinibbana[9].

(3)

Sejarah

Akar filosofis

Secara historis, akar Buddhisme terletak pada pemikiran religius dari India kuno selama paruh kedua dari milenium pertama SEU.[10] Pada masa tersebut merupakan sebuah periode pergolakan sosial dan keagamaan, dikarenakan ketidakpuasaan yang signifikan terhadap pengorbanan dan rital-ritual dari Brahmanisme Weda[note 2] Tantangan muncul dari berbagai kelompok keagamaan asketis dan filosofis baru yang memungkiri tradisi Brahamanis dan menolak otoritas Weda dan para Brahmana.[note 3][11] Kelompok-kelompok ini, yang anggotanya dikenal sebagai sramana, merupakan kelanjutan dari sebuah untaian pemikiraan India yang bersifat non-Weda, yang terpisah dari Brahmanisme Indo-Arya.[note 4] Para ahli memiliki alasan untuk percaya bahwa ide-ide seperti samsara, karma (dalam hal pengaruh moralitas terhadap kelahiran kembali), dan moksha, berasal dari sramana, dan kemudian diadopsi oleh agama ortodoks Brahmin.

Pandangan ini didukung oleh penelitian di wilayah di mana gagasan ini berasal. Buddhisme tumbuh di Magadha Raya, yang terletak di sebelah barat laut dari Sravasti, ibu kota Kosala, ke Rajagraha di sebelah tenggara. Negeri ini, di sebelah timur aryavarta, negeri bangsaArya, yang dikenal sebagai non-Weda.[19] Naskah Weda lainnya mengungkap ketidaksukaan penduduk Magadha, kemungkinannya karena Magadha pada masa tersebut belum mendapat pengaruh Brahmanisme.[20] Sebelum abad ke-2 atau ke-3 SEU, penyebaran Brahmanisme ke arah timur memasuki Magadha Raya tidaklah signifikan. Pemikiran-pemikiran yang berkembang di Magadha Raya sebelum abad tersebut tidak tunduk pada pengaruh Weda. Ini termasuk tumimbal

lahir dan hukum karma yang muncul dalam sejumlah gerakan di Magadha Raya,

(4)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dari hasil analisis terhadap data tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak semua kategori tindak tutur ilokusi ada atau terpenuhi dalam data yang digunakan di penelitian

Text Operations (operasi terhadap teks) yang meliputi pemilihan kata-kata dalam query maupun dokumen (term selection) dalam pentransformasian dokumen atau query menjadi term

Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro (SNETE) 2013, Banda Aceh, 26-27 Agustus 2013.

Komponen Materi atau bahan ajar merupakan sesuatu yang disajikan oleh guru untuk diolah dan dipahami oleh siswa dalam rangka mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Cara atau teknik pemisahan campuran bergantung pada jenis, wujud, dan sifat komponen yang terkandung didalamnya. Jika komponen berwujud padat dan cair, misalnya pasir dan

• Gagal bisa terjadi pada kedua sisi jantung atau bisa juga lebih berat menyerang jantung kanan dari yang kiri. • Gagal ventrikel kiri menunjukkan Gagal jantung

Dengan demikian yang menjadi fokus penelitian yaitu: fokus pertama yaitu gaya kepemimpinan bupati di Kabupaten Bangkalan, meliputi: (a) Pengambilan keputusan, (b)