• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPENSOURCE OS MAPSERVER UNTUK PERANCANGA (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "OPENSOURCE OS MAPSERVER UNTUK PERANCANGA (3)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

OPENSOURCE (OS) MAPSERVER UNTUK

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB

Agung Budi Cahyono1, Landhung Nugroho Priyatmono2

1

Staf Pengajar Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, ITS

e-mail : agungbc@geodesy.its.ac.id

2

Mahasiswa Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, ITS

e-mail : landhungnp@yahoo.com

Abstrak

Saat ini perkembangan perangkat lunak open source (OS) berlangsung pesat dengan berbagai variasi yang bermacam-macam. Dukungan banyak kalangan terhadap perangkat lunak open source yang mudah didapat, menjadi daya tarik lain yang menunjang popularitas perangkat lunak ini. Salah satu OS yang populer di kalangan programmer dalam perancangan WebGIS adalah MapServer. MapServer merupakan salah satu contoh proyek OS yang cukup berhasil karena didukung oleh dana dan komunitas yang loyal. Dengan memanfaatkan sarana intranet dan internet di lingkungan ITS dilakukan perancangan WebSIG dengan data Perguruan Tinggi di Kota Surabaya menggunakan MS4W (Map Server For Windows) versi 1.0.1. Perancangan WebSIG ini dilakukan dengan menyusun konfigurasi peta dan halaman web. Penyusunan konfigurasi peta dilakukan dengan menggunakan sintaks yang telah disediakan oleh MapServer. Sedangkan penyusunan halaman web dilakukan dengan menggunakan bahasa script PHP/Mapscript, JavaScript dan bahasa HTML.

Kata kunci : Web SIG, Open Source , Internet

PENDAHULUAN

Salah satu kendala yang dihadapi oleh laboratorium Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh Teknik Geomatika - ITS, adalah kurangnya ketersediaan fasilitas berupa program/aplikasi berlisensi yang dapat digunakan sebagai tool untuk menunjang mata kuliah tersebut.

Salah satu alternatif yang dilakukan untuk mengatasi hal itu adalah digunakannya aplikasi-aplikasi yang

bersifat opensource (OS). Namun

demikian biasanya aplikasi-aplikasi yang menggunakan open source merupakan aplikasi yang tidak mudah dipelajari. Namun dibandingkan dengan aplikasi yang komersil yang mahal, aplikasi alternatif ini dapat diterapkan tanpa menggunakan biaya yang besar dan mejunjung Hak Cipta sesuai UU. No. 19 tahun 2002.

MapServer merupakan sebuah program aplikasi SIG berbasis web yang open source. MapServer juga dikembangkan tanpa tujuan komersial, sehingga pengguna MapServer dapat menggunakan dan mengembangkan program MapServer. MapServer merupakan aplikasi open source yang berarti dapat didistribusikan dengan cuma-cuma disertai dengan sumber kode pemrograman apabila ingin mengembangkan lebih lanjut.

(2)

bekerja sebagai suatu Sistem Informasi Geografis yang dapat diakses melalui internet.

Dalam penelitian ini digunakan MapServer yang dapat berjalan pada platform Windows, yakni MapServer MS4W versi 1.0.1.

TUJUAN

Merancang Sistem Informasi Geografis berbasis web menggunakan perangkat lunak MapServer.

Menggunakan data Perguruan Tinggi Kota Surabaya sebagai data spasial yang dapat dibaca oleh MapServer. Pengadaan data tabular atau atribut yang memberikan informasi dari data yang ditampilkan.

Pembuatan script untuk

penggabungan data spasial dan data tabular sebagai satu Sistem Informasi Geografis serta menyajikan hasilnya pada internet.

BATASAN MASALAH

1. Perancangan Web SIG menggunakan

MapServer berbasis Windows MS4W versi 1.0.1..

2. Data yang digunakan adalah

Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) kota Surabaya sesuai dengan profil Perguruan Tinggi pada Dinas Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi.

3. Komponen-komponen basis data dari

Perguruan Tinggi adalah :

• Nama perguruan tinggi.

• Alamat perguruan tinggi.

• Nomor telepon dan fax.

• Alamat situs.

• Alamat email.

• Program Studi.

• Foto perguruan tinggi.

MAPSERVER

Fawcett (2005) mengatakan MapServer merupakan perangkat lunak

freeware dan open source yang

dikembangkan pertama kali oleh Universitas Minnesota dan didukung oleh NASA dan departemen Sumber Daya Alam Minnesota (Minnesota Department of Natural Resources). Fitur yang didukung oleh MapServer adalah sebagai berikut

1. Tampilan kartografis yang telah

meningkat

2. Pelabelan fitur

3. Dapat sepenuhnya dirancang untuk

menghasilkan template yang diinginkan.

4. Mendukung font True Type

5. Otomatisasi elemen peta (skala garis,

peta referensi dan legenda)

6. Pembuatan peta tematik berdasarkan

kelas

7. Dapat mendukung penulisan script.

8. Dapat digunakan di Linux, Windows,

Mac OS X, Solaris, dan lainnya.

9 Mendukung format raster

TIFF/GeoTIFF, EPPL7.

10 Mendukung format vektor ESRI

shapfiles, PostGIS, ESRI ArcSDE, Oracle Spatial, MySQL.

Untuk menjalankan peta yang dihasilkan oleh MapServer, diperlukan dua file yaitu Map file (*.map) dan file HTML (*.html). Map file merupakan konfigurasi teks terstruktur yang mendefinisikan peta. Sedangkan File HTML dapat berupa HTML biasa atau template yang disisipi sintaks Mapserver atau PHP/Mapscript.

FILE KONFIGURASI PETA

File konfigurasi peta atau disebut juga file Map (*.map) dibutuhkan untuk

mendefinisikan letak data, mendefinisikan layer, tampilan grafis dan ukuran peta, pengaturan legenda, skala dan sebagainya (Nuryadin, 2005). Secara umum, file Map memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :

1. Berupa file teks

2. Tidak case sensitif (tidak

(3)

karakter yang ditulis dengan huruf besar dan huruf kecil). 3. Case sensitif untuk penamaan atribut, misalnya nama field pada sebuah Shapefile (*.shp). Nama field harus dituliskan persis seperti yang tertulis pada sumbernya.

FILE TEMPLATE

File HTML atau file template ini berisikan teks yang menyusun konfigurasi tampilan (layout) secara keseluruhan dalam sebuah halaman web. Penyusunan konfigurasi halaman web tersebut menggunakan bahasa pemrograman HTML. File HTML dapat disisipi bahasa pemrograman seperti JavaScript atau PHP. HTML adalah kependekan dari Hyper Text Markup Language (Pohan, dkk, 2002). Sebuah dokumen HTML merupakan satu halaman web.

MAPLAB

MapLab merupakan aplikasi berbasis web yang dapat digunakan untuk mengatur konfigurasi dari aplikasi berbasis MapServer secara visual. Output yang didapatkan dari MapLab adalah file konfigurasi peta (*.MAP). Keuntungan menggunakan MapLab adalah pembuatan file *.MAP dapat dilakukan dengan panduan antar muka grafis.

DATA

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Peta dijital kota Surabaya.

2. Profil perguruan tinggi sebagai

komponen basis data yang terdiri dari :

a. Nama perguruan tinggi. b. Alamat perguruan tinggi. c. Nomor telepon dan fax.

d. Alamat situs.

e. Alamat email.

f. Program Studi yang ada. g. Foto perguruan tinggi.

3. Posisi horisontal kampus Perguruan

Tinggi.

4. Posisi horisontal bangunan

penting (landmark) di kota Surabaya.

5. Foto dijital dari bangunan penting

(landmark) dan kampus perguruan tinggi.

METODE PENELITIAN

Pekerjaan yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dibagi dalam beberapa tahap sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Dalam tahap ini dilakukan beberapa pekerjaan sebagai berikut :

a. Identifikasi dan perumusan

masalah.

Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah untuk menentukan permasalahan yang diangkat sebagai tema penelitian, objek penelitian dan daerah penelitian. Kemudian merumuskan masalah yang terkait dengan tema tersebut.

b. Studi Literatur.

Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan dan mempelajari teori-teori ilmiah mengenai perancangan web SIG.

c. Pengumpulan data.

Pengumpulan data dapat dijelaskan sebagai berikut :

• Peta dijital Bakosurtanal kota

Surabaya skala 1:25000.

• Data profil perguruan tinggi

didapatkan dari website Dinas Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi.

• Posisi perguruan tinggi dan

bangunan penting (landmark) didapatkan dengan melakukan pengukuran menggunakan GPS tipe navigasi.

• Foto dijital perguruan tinggi dan

landmark didapatkan dengan

melakukan pemotretan menggunakan kamera dijital.

(4)

Tahap pengolahan data terbagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut :

• Pengolahan data spasial yang

meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :

a. Import data posisi perguruan tinggi dan landmark ke dalam program Autodesk Land Dekstop 2004.

b. Editing seluruh objek peta pada peta dijital.

c. Eksport tiap layer hasil editing dari Autodesk Land Dekstop dengan format *.dxf .

d. Mengonversi tiap layer dari format *.dxf menjadi format *.shp menggunakan program ArcView 3.2.

• Pengolahan data tabular yang

terdiri dari beberapa pengolahan data sebagai berikut :

a. Editing tabel tiap layer yang sudah mempunyai format *.shp menggunakan program ArcView 3.2.

b. Editing tabel program studi perguruan tinggi menggunakan Microsoft Excel 2003 dan disimpan menjadi web page.

c. Perancangan konfigurasi peta (file *.map).

d. Perancangan file *.php. e. Perancangan file template.

3. Tahap Analisa

Analisa dilakukan terhadap beberapa parameter hasil perancangan Sistem Informasi Geografis Perguruan Tinggi kota Surabaya berbasis web yaitu :

• Perbandingan antara konfigurasi

peta dan tampilan peta utama beserta layer didalamnya.

• Perbandingan antara konfigurasi

legenda dan tampilan legenda.

• Navigasi menggunakan peta

referensi.

Tampilan hasil query pada

halaman web.

4. Tahap Akhir

Pada tahap akhir ini diambil suatu kesimpulan dan saran. Serta dilakukan dokumentasi secara tertulis terhadap segala kegiatan yang telah dilakukan mulai dari awal hingga terbentuknya web SIG.

ANALISA

Konfigurasi Data Shapefile

Data shapefile poligon yang pertama kali digunakan merupakan polygonZ (3 dimensi). Data ini kemudian didefinisikan sebagai tipe poligon pada layer “surabaya”. Hasilnya adalah munculnya pesan kesalahan pada saat web SIG ditampilkan.

Pesan tersebut mengungkapkan bahwa polygonZ tidak terbaca sebagai data poligon. Untuk itu diperlukan konversi data polygonZ menjadi data polygon (2 dimensi).

Gambar 1 Tampilan web SIG hasil pendefinisian konfigurasi peta

Gambar 1 merupakan hasil tampilan peta, legenda dan skala hasil pendefinisian konfigurasi peta.

Tampilan Muka Peta

(5)

konfigurasi peta. 8 objek yang memiliki kesesuaian adalah :

1. Warna latar belakang peta adalah

putih sesuai dengan sintak “IMAGECOLOR 255 255 255”.

2. Warna layer “Surabaya” biru muda

sesuai dengan sintak “COLOR 0 255 255”.

3. Warna layer “Jalan Tol” merah

sesuai dengan sintaks “COLOR 255 0 0”.

4. Warna layer “Jalan Utama” hitam

sesuai dengan sintaks “COLOR 0 0 0”.

5. Warna layer “Jalan Lokal” biru

sesuai dengan sintak “COLOR 0 0 255”.

6. Simbolisasi layer “Landmark”

menggunakan simbol raster seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 2 Simbol layer “Landmark”.

7. Simbol layer “Perguruan Tinggi”

yang tapil sesua dengan yang didefinisikan. Yaitu menggunakan simbol raster seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3 Simbol layer “Perguruan Tinggi”.

Legenda

Parameter-parameter yang sangat penting dalam sebuah legenda adalah kesesuaian nama layer dan simbol layer yang digunakan. Apabila nama layer tidak sesuai dengan simbol layer yang digunakan, maka legenda tersebut tidak

dapat digunakan untuk menerangkan apa yang ada dalam sebuah peta.

Gambar 4 Legenda dalam web SIG Perguruan Tinggi.

Pada gambar 4 di atas dapat dilihat bahwa terdapat kesesuaian antara nama layer dan simbol layer yang muncul dalam satu baris.

Peta Indeks (Peta Referensi)

Peta referensi dibuat dengan memanfaatkan gambar yang didefinisikan mempunyai koordinat batas yang sama degan peta utama. MapServer dengan otomatis akan membacanya dan menyediakan fungsi navigasi ketika user meng-klik peta referensi tersebut. Analisa dilakukan dengan mengamati perubahan tampilan peta utama ketika peta referensi digeser. Peta referensi yang sudah mengalami perubahan akan ditandai dengan kotak berwarna merah.

(6)

Gambar 6 Perubahan pada peta utama dan peta referensi

Dengan mengamati perubahan tampilan peta utama dan peta referensi seperti yang ditunjukkan pada gambar 5 dan gambar 6, didapatkan kesamaan tampilan posisi daerah yang ditampilkan. Baik peta utama maupun peta referensi, keduanya sama-sama menampilkan daerah Pelabuhan Tanjung Perak.

Hasil Perancangan Query Informasi

Query informasi dirancang untuk mendapatkan informasi dari objek peta yang dipilih. Dari layer “Perguruan Tinggi” dan “Landmark”, informasi yang ditampilkan berupa data tabular dan data foto. Tampilan hasil proses query informasi dapat dilihat pada gambar 7 di bawah ini.

Gambar 7 Query informasi dari layer “Perguruan Tinggi”

(7)

Gambar 9 Query informasi dari layer “Landmark”.

Hasil Query Informasi

Dilihat dari tampilan hasil query informasi pada layer ”Perguruan Tinggi “ dan layer “Landmark”, maka informasi yang ditampilkan sudah sesuai dengan perintah query yang didefinisikan pada file “perguruantinggi.php”. Yang dapat dibuktikan dengan tampilnya seluruh komponen basis data pada tampilan hasil query informasi. Komponen basis data dari layer “Perguruan Tinggi” dibagi menjadi dua tampilan. Tampilan informasi yang pertama terdiri dari:

1. Kode perguruan tinggi.

2. Nama perguruan tinggi.

3. Alamat perguruan tinggi.

4. Nomor telepon perguruan tinngi.

1. Nomor faksimile perguruan

tinngi.

2. Alamat email perguruan tingi.

3. Alamat website atau homepage

perguruan tinggi.

4. Foto kampus perguruan tinggi.

Sedangkan tampilan informasi kedua dari query informasi perguruan tinggi terdiri dari :

1. Kode program studi.

2. Nama program studi.

3. Jenjang program studi.

Komponen basis data dari layer “Landmark” ditampilkan dalam satu tampilan informasi. Komponen basis data yang ditampilkan terdiri dari :

1. Nama landmark.

2. Nama jalan tempat bangunan

tersebut berada.

3. foto bangunan atau landmark

tersebut.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat dari perancangan web SIG ini adalah sebagai berikut :

1. Perancangan Web SIG Perguruan

Tinggi kota Surabaya

menggunakan MapServer MS4W 1.0.1 telah berjalan dengan baik.

2. Perancangan web SIG ini

membutuhkan data shapefile yang memiliki tipe 2D (dua dimensi). Seluruh data shapefile yang bertipe polygonZ (poligon tiga dimensi) tidak akan terbaca jika didefinisikan menggunakan sintak “polygon”.

3. Tampilan peta utama, legenda

dan peta referensi memiliki kesesuaian dengan konfigurasi peta yang didefinisikan dalam file “cobasurabaya.map”. Adanya kesesuaian antara tampilan peta dan file konfigurasi peta mengindikasikan bahwa file “cobasurabaya.map” berjalan dengan baik.

4. Perintah query informasi dapat

menampilkan seluruh komponen basis data seperti yang

diterjemahkan dalam PHP/Mapscript.

Sebagai masukan bagi pengguna Mapserver adalah :

1. Pastikan bahwa data shapefile

yang digunakan untuk perancangan web SIG mempunyai format dua dimensi (2D).

2. Untuk memperkecil ukuran

memori dapat dilakukan dengan memperkecil ukuran foto. Selain dapat memperkecil ukuran memori, memperkecil ukuran foto dapat mempercepat proses tampilan query informasi.

3. Memperkecil ukuran memori

juga dapat dilakukan dengan menggunakan simbol yang memiliki tipe vektor. Simbol-simbol bertipe vektor sudah didefinisikan dalam file “symbol.sym”.

(8)

Aronoff, S. 1989. Geographic Information System : A Management Perspective. WDL Publications, Ottawa, Kanada. Bima. MapServer Indonesia, <URL :

http:/bima.or.id/emaps>

Fawcett, D. 2005. MapServer New Users, <URL: http://mapserver .gis. umn.edu/new_users>

Nuryadin, R. 2005. Panduan Menggunakan MapServer. Informatika. Bandung.

Pohan, I. H. dan Sidik, B. 2002. Pemrograman WEB Dengan HTML. Informatika. Bandung. Syafrizal. M. 2005. Jaringan Komputer.

Andi. Yogyakarta.

Wenz, Christian. 2006. JavaScript™ Phrasebook: Essential Code and Commands. Sams Publishing, Amerika.

Penulis Utama

Agung Budi Cahyono, ST, MSc, DEA;

Gambar

Gambar 1 Tampilan web SIG hasil pendefinisian konfigurasi peta
Gambar 5 Tampilan dalam keadaan normal
Gambar 8 Tampilan informasi Program Studi.

Referensi

Dokumen terkait

20.1 Apabila jumlah peserta yang lulus kualifikasi kurang dari 5 (lima) untuk Seleksi Umum atau kurang dari 3 (tiga) untuk Seleksi Sederhana maka dilakukan

Pada hari ini, kamis tanggal dua puluh delapan bulan juli tahun dua ribu enam belas, Pokja ULP Dinas Kesehatan telah melakukan pembukaan penawaran pada paket :.

Hasil perbandingan dari nilai rerata yang didapat dari variasi spesimen maka nilai rerata yield strength (σys) yang tertinggi didapat pada spesimen A dengan nilai sebesar

[r]

Dari uraian di atas sangat jelas bahwa Pemda DKI Jakarta sudah dan akan terus melakukan upaya pembangunan angkutan massal.Persoalannya adalah dana dan waktu.Kesiapan angkutan

11) mekanisme penanganan dalam hal terjadi kegagalan dalam memenuhi kewajiban... Dalam hal terjadi perubahan jenis Akad Syariah, isi Akad Syariah, kegiatan usaha dan/ atau aset

Upaya solusi yang selalu diterapkan oleh konselor untuk shiqa&lt;q apapun adalah penasehatan untuk mempengaruhi para pihak agar berfikir lebih jernih lagi, sehingga

Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan yang diperlukan penyelesaian di lapangan akan dibicarakan dan diatur oleh pengawas dengan dibuat Berita Acara yang disahkan oleh Pejabat