tssN
2356-024X
|urxal
lkxi*h
Ce*l*gi
PANGEA
Geologi daa Karakteristik Akuifcr D*erah Mutiara, Kecrmatan Samboja, Kabnpatea Kutai Kartanegara,
Provinsi KaHmantan
Timur.-...
.-...;...Wido Daniel Cyprion Makatita, Puji Pratiknyq ArifRianto Budi Nugtoho
Ceologi it*n Studi Pengaruh Litologi Terhadap Kualitas Air
Tauh
Daerah Sidorejo, Kecrmatan Lendah, Kabupaten Kul,onprogo, Daerah Istimewa Yograk*rtaA'ylni Iftoirotu Sari Bahagiarti Kusumayudha, ArifRiaato Budi Nugroho
Geologi dan Mineralisasi Endapan Epitermel Snltrd*gi Rendrh Daerah Mangkualam dan Sekitarnya, Kecematan Cimanggu, Kabupaten Pandeglrng, Provirsi BanteE ....-...
Muchlis Setiawan, Supraptq Agus llarjanto
Geologi dan Analisis Geometri Batupeeir 6(XX) Formaci Pematang Untuk
ldentifikasi
PerangkapHidrolarbon Berdasarkan Drta Seismik dan Log Sumur di Daerth eRAAs Cekungan Sumatera Tengah Rara Ayunda Sugene Widada Teguh Iaanika
Geotogi
dal
Studi Proverance Satuan BatupasirTulakan, Kabupaten Ptcitaa, Prcvinsi JawaTimur
Brahmeswari Sulandari, Joko Soesilq Sapto Kis Daryono
Jafen, Daerah Bungur dan Sekitarnya, Kecamatan
Geologi dan Studi Karalseristik Sesar lt{aik Daerah Pilangreio dan sekitamya, Kecamrtan Juwangi, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah *.-.-...
Satrio Esti Hapsorq Jatrnike Seiawan, Mahap Maha
GeologidanStudiProvenrnBatupasir Kuarsa Formasi Ngrayong Daerah Ngulahan dan Sekitarnya, Keeamatan Tambakboyo, Kabupaten Tubanr Provinsi Jrwa Timur ..-...
Henfurgtyas Rshadyan Basuki, Achmad Subandrio, C. Prasetyadi
Geologi dan Pola Sebaran Batubara Smm
A'
B,
danC
Daerah Binai Taniung Palas Timur, Kabupaten Bulungtn, Provimi KalimantanTimur
,drn
Sekitrrnya, KeclmltanRisdiyantq Sugeng Raharjq Siti Umiyatun Choiriah
Pemetaan
ltigtribwi
Fasies Batupasir 6AR!)'Foruasi Duri, Lap*ngan 6CAPCIN', Cekungan Sumatera Tengah Berdasarkrn Data Log dar Inti BatuanAeaRi?ky, Sugeng Widada, Salatun Said
Sikuen Stratigrafi Silisiktastik- Karbonat Formaei Cibulnkan Atas, Lapangaa INA' Sub
-
Cekungan Jatibarang, Cekungan Jrwa Barat Utgrs...Cian Prabuhartq Premonowati, Salatun Said
PROGRAM
STUDI TEKNIK
GEOLOGI
FAKULTAS
TEKNOLOGI
MINERAL
U
PN ..VETERAN,,
YOGYAI(ARTA
It
l5
n
35
43
49
6t
69
EI
6Mrluffi@@ M.@FV@.Hil
.Jut'nal
Ilnrilh
(,rrrl*n{i
PAI{GEA
rsil
2356{2ff
PEilAI{GGUilG
IAUAB
Ketua Program SUId
Teffigeoqt
Universitas Pembangunan
lthional'Vderill'
yryffi
KETUA
REDAKSI
k
Bambang Triwibowo, MTTfUAKIL
REDAKSI
k.
Pongomojono Kundanurdoro,l{T
ANGGOTA
Ir.
Supnpto,
MT.- lr,
Mahap Maha, MT,
Ir. Puji Pratiknyo, MT.- Intan
paramita Haty,SI,
Mf.
REVIEWER
Prof
Dr.Ir,
BambangPrastisthq M.Sc.,
prof. Dr. Ir. Sari Bahagiarti K,M,k
Prof.
Dr.lr. Sutantq
DEA.,Prol Dr.
k
C. Danisworo, M.ScSEKRETARIS
Dr.lr.
Rlvl. Basuki Rahmad, MTBENDAHARA
Siti Nurani, S.Sos
PELAKSANA
Karsono, SIP
SIRKULASI
Luluk fuadah, A.Md., SamsuriA1AMAT
REDAKST
Program Studi Teknik Geologi, Jl. SWK 104 Condongcatur
yogyakarb
Telp.
0274487816,
Fax.A2744gtBL6
DICETAK
OLEH
Unit Pelaksana Teknik Percetakan
UPN'Vdenn'
yogryffi
Jumal Ilmiah Pangea
dtert*thn
d$
Prordn
sh.d
r.ffi
ca#rj
rft
'kr'yggphrb,
dimalaudkan sebagaimdia
peruJorar
ifurrEd
dil
hF
m ft, g
dm
p",grj,,r
Jurnal llmiah Geologi Pangea Vol. I , No.2, Desember 2014 rssN 2i56
-
024XDAFTAR
ISI
Geologi dan Karakteristik Akuifer Daerah Mutiara, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara,
Wido Daniel Cyprion Makatita, Puji Pratiknyo, Arif Rianto Budi Nugroho
Geologi dan Studi Pengaruh Litologi Terhadap Kualitas Air Tanah Daerah Sidorejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yoryakarta
A'yuni Khoiroh, Sari Bahagiarti Kusumayudha, Arif Rianto Budi Nugroho
Geologi dan Mineralisasi Endapan Epitermal Sulfidasi Rendah Daerah Mangkualam dan Sekitarnya,
Kecamitan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten',
Muchlis Setiawan, Suprapto, Agus Harjanto
Geologi dan Analisis Geometri Batupasir 6000 Formasi Pematang Untuk
ldentifikasi
PerangkapHidrokarbon Berdasarkan Data Seismik dan Log Sumur di Daerah '6RAA" Cekungan Sumatera Tengah
Rara Ayunda, Sugeng Widada, Teguh Jatmika
Geologi dan Studi Provenance Satuan Batupasir
Tulakan, Kabupaten Pacitan, Provinsi JawaTimur
Brahmeswari Sulandari, Joko Soesilo, Sapto Kis Daryono
Jaten, Daerah Bungur dan Sekitarnya, Kecamatan
Geologi dan Studi Karakteristik Sesar
Naik
Daerah Pilangrejo dan sekitarnya, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa TengahSatrio Esti Hlpsoro, Jatmiko Setiawan, Mahap Maha
Geologi dan Studi Provenan Batupasir Kuarsa Formasi Ngrayong Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur Heningtyas Rahadyan Basuki, Achmad Subandrio, C. Prasetyadi
Daerah Ngulahan dan Sekitarnya,
Geologi dan Pola Sebaran Batubara Seam
A, B,
danC
Daerah Binai dan Sekitarnya, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan TimurRisdiyanto, Sugeng Raha{o, Siti Umiyatun Choiriah
Pemetaan Distribusi Fasies Batupasir "AR9" Formasi Duri, Lapangan *CAPCIN", Cekungan Sumatera Tengah Berdasarkan Data Log dan Inti Batuan...
Aga Rizky, Sugmg Widada, Salatun Said
Sikuen Stratigrali Silisiklastik-Karbonat Formasi Cibulakan Atas, Lapangan INA, Sub
-
Cekungan Jatibarang, Cekungan Jawa Barat UtaraGian Prabuharto, Premonowati, Salatun Said
11
15
n
35
43
49
61
69
Vol. 1, No. 2, Desember 2014 rssN 2356-024X
GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK AKUIFER
DAERAH MUTIARA, KECAMATAN
SAMBOJA,
KABUPATEN
KUTAI
KARTAI\EGARA, PROVINSI
KALIMANTAII
TIMUR
Wido Daniel Cyprion Makatita-), Puji Pratiknyo.), Arif Rianto Budi Nugroho*) .)P.ogram
Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta Jl. SWK 104, Condong Catur 55283,Yogyakarta, Indonesia
Fax/?hone : 027 4-487816;027 4486403
ABSTRACT
- Administratively, the study site is located in thb Mutiara, samboja subdistrict, kutai regenry, east )Kalimantan Province.
UTM
coordinqtesare
located at .((Jniversal Trqnsverse Mercator) zone50
S areaof
,o"irrh
situatedin
:
507094mE-
512000mEand
9895000mN-
9898000mN to the area carefully situationst
15 km2 (3
x
5 km). Research cffect can be divided into thtree (3) units of geomorphologt, namely:
the shapeof
the structural origin of landforms eroded hills (D I),
theform offluvial
origin with body landform river (F 1), andfloodplain
landforms (F2). Drainage pattern that develops in the reseqrch area isparallel
drainage pattern thatreflects that the research area has the same resistance rocl<s and sedimentary topography horizontal or oblique
and
categorizedas young
geomorphologtstadia. The
lithologt
of
the area
consistsof
unitsclaystoneBalilEapan, units sandstone Kampungbaru and units precipitation alluvial. Between units claystone Balikpapan and unit sandstone Kampungbaru stratigraphic relationships ore not aligned because of
dffirences in
the time gap, and then onthe
top of unitsedimented sandstone Kampungbaru qre not aligned with alluvial precipitation.Based onfield observationsanddrill log's analysis, research area consists of two
dffirent
lithologies so that canaffect lhe type of aqutfer production wells contained on,
in
theform
offree
aquifer and aquifer pressure. Theability of lithologt
and the presenceof
underground water, the research area contained groundwater Jlowthrough the
spaces betweenthe grains which
have sandstonelithologt, quartz
sandstone, siltstone and claystone. Basedon an
analysisof
testing Slugtest permeability values obtained(K)
between0,1123.
10r-2,6344
x lU6^ku,
thevalue of transmissivity(f)
between 1,301.t0s
-
5,405x
lA6 m/sec, and storagecofficient
(S) between 34,77. 106-
61,77x
1tr6.Keywords.'
Aqufer
and method Slugtest,PENDAHULUAN
Air
merupakansuatu satu
kebutuhanutama
bagikehidupan manusia.
Air
dibututrkandalam
segalabidang termasuk industri. Lebih dari 98 % dari semua
air
di
atasbumi
tersembunyidi
bawah permukaandalam
pori-pori
batuan
dan
Air
barah
tanah(groundwater).
Kuantitas
dan
kualitasnya berbedaantara satu daerah dengan daerah lainnya tergantung pada kondisi hidrogeologi. Salah satu sumber air yang
utama dipergunakan dalam industri adalah
air
bawah tanah melalui sumur bor.PT.
Singlurus Pratama (PT.SGP) adalah
sebuahperusahaan
tambang
batubara
yang
sedangmerencanakan suatu kegiatan penambangan dengan
sistem tambang terbuka.
Kondisi
hidrogeologi suatudaerah rencana penambangan perlu diketahui secara
baik
untuk
menunjang kelancaran
pelaksanaantehapan
kegiatan
tersebut.Oleh karena
itu,
padapenambangan endapan Batubara
di
daerah Mutiara, Kecamatan Samboja, KabupatenKutai
Kartanegara,Pmvinsi
KalimantanTimur,
PT.
Singlurus Pratama(PT.SGP) melakukan penelitian hidrogeologi.
Wilayah
kerja
PT.
Singlurus Pratama
(PT.SGP)terletak
di
daerahMutiara,
Kecamatan Samboja,Kabupaten
Kutai
Kartanegara,Provinsi
KalimantanTimur.
Berdasarkan pertimbangandata
pemboran,kondisi topografi dan geologi serta
menyesuaikanrencana penambangan endapan Batubara
yang
ada, maka pengujian dilakukan pada sumur bor, yaitu W3, W4, W5, W7, dan W8. Pada sumur bor W3,W5,
danW7 menggunakan metode Slugtest.
Kegiatan Tugas
Akhir
ini
dilaksanakan padaI
Juni 2012-
3 Agrstus 2012 bertempatdi
Daerah Mutiara, Kecamatan Samboja, KabupatenKutai
Kartanegara,Provinsi Kalimantan
Timur.
Secara geografis terletakdi
0056'27.3"LU
-
0057'46.8"LS dan ll7oo3'49.5"
BT
-
117006'33.9
BT
dengan
Koordinat UTM
(Universal Transverse
Mercator)
zona50 S
daerahtelitian
terletak pada: 507094mE-
512000mE dan9895000mN
-
9898000mN. Daerah
penyelidikandapat dicapai dengan dua macam
alat
transportasi,yaitu
transportasi
udara hingga
bandara
udaraSepinggan
di
Balikpapan. Kemudiandari
bandaraudara
Sepinggan
menuju
lokasi
penyelidikanmenggunakan kendaraan roda empat sampai di Daerah
Jurnal Pangea WidoDanielClprionllakariw'PuiiPran@'o,ArifRiantoBudiNugroho
Kartanegara,
Provinsi Kalimantan
Timur
dengan waktutimpuh +
2
jam. Selanjutnya untuk mencapailokasi penyelidikan sebagai wilayah konsesi
ijin
usahapertambangan
PT.
Singlurus Pratama menggunakaniransportasi kendaraan roda dua (waktu tempuh
+
I
jam).GEOLOGI REGIONAL
S. Supriatna, dkk. (1995), menyebutkan secara
fisiogiafi Cekungan Kutai dapat dibagi menjadi tiga
zona (Gambar 1) Yaitu:
l.
Rawa-rawa, yang berada di bagian barat' 2. Pegunungan bergelombang Antiklinorium Samarinda, yang berada di bagian tengah' 3. Delta Mahakanl yang berada dibagian timur'Daerah penelitian
yaitu
di
Antiklin
termasuk dalamZona
Antiklinorium
Samarinda. Antiklinorium
Samarinda
yang
merupakan zonayang
terdiri
dari perbukitan bergelombang sedang-kuat dan memanjangi.rrgun
arahielatif timur
laut-batat
daya'Puncak-puniak
bukit
dan
gunung
di
zona
ini
memilikiketinggian antara 300-400
meter yang
tersusun,elunlf,ryu oleh
batuan sedimenyang
membentukmorfologi
lembah
dan
perbukitan
bergelombang sedang-frhggu
kuat. Zona
ini
berada pada bagiantengah
dan
menempati sebagianbesar
CekunganKutai.
Struktur utama
di
daerah kajian berupa antiklinoriumyang
berarahutara-timur
laut
yang dicirikan
olehu"titti"
asimetris yang dipisahkan olehsinklin
lebaryang
berisi siliklaitik
berumur Miosen dimana jejak..,rriUottyu mencapai 20-50
km
sepanjang jurusberbentuk
lurus
hingga
melengkung'
Strukturantiklinorium berubah
secaragradual
dari
timur kebaratsedikit hingga
tanpa pengangkatan sampaipada lipatan
kompleks/jalur sesar
naik
denganpenganglatan dan erosi di bagian barat (Ferguson dan
itr""Cfuiy, 1997). Sedimen Tersier yang diendapkan di
Cekungan
Kutai di
bagiantimur
sangat tebal dengan fasies fengendapan yang berbeda dan memperlihatkansiklus gening-susut laut. Urutan transgresif ditemukan sepanjing daerah tepi cekungan berupa lapisan klastik yang
"beibutir
kasar,juga
di
pantai -hingga marindangkal.
CekunganDi
daerah penelitian menurutSupiiatna, dkk. (1995) terdapat 2 (dua) formasi batuan dan endapan kuarter.
l.
Formasi BalikPaPan (TmbP)Formasi Balikpapan
terdiri dari
beberapa siklusendapan
delta yang
disusunoleh
litologi
yangterdiri
dari
perselingan batupasirdan
lempung dengan sisipanlanau,
serpih, batugamping dan batubara.Batupasir kuarsa,
putih
kekuningan' tebal lapisan 1-3 m, disisipi lapisan batubara tebal 5-10 cm. Batupasir gampingan, coklat, berstruktur sedimen lapisan bersusundan silang siur,
tebal lapisan 2O-ZO cnt" mengandung foraminifera kecil'aisislpi lapisan tipis karbon. Batulempung, kelabu kehitaman, setempat mengandung sisa tumbuhan'
oksida
besi yang
mengisi
rekahan-rekahanseteryat
rnengandung lensa-lensa
batupasirgarrpingan. I-anau
gampingan,berlapis
tipis;ierpih
kecoklatan,berlapis
tipis.
Batugamping pasiran mengandung fsraminifera besar, moluska,menunjukkan umur Miosen
Akhir
bagian bawah--Miosen
Tengah
bagian atas.
Lingkunganpengendapan perengan paras delta-dataran delta,
iebal
10b0-1500
rL
Formasi
ini
memilikihubungan bersilang
jari
dengan
Formasi Pulaubalang (Supriatna dkk, I 995).2.
Formasi KamPungbaru (TPkb)Terdiri
dari
batupasir kuarsa dengan
sisipanlempung, serprlu lanau dan
lignit
; pada umumnyatunat,
muAatr hancur- Batupasir kuarsa, putih,setempat kemerahan
atau
kekuningan,
tidakberlapis, mudah hancur,
setempat mengandung lapisan tipis oksida besi, tufan, lanauan dan sisipanbatupasir
konglomeratan
dengan
komponenkuarsa, kalsedon,
serpih merah
dan
lempung,diameter
0,5-1 cn1
mudah lepas' Batulempung,kelabu
kehitaman mengandungsisa
tumbuhan,kepingan batubara,
koral.
Batulanau, kelabu tua, menyerpih, laminasi.Lignit,
teball'2
m'
Diduga berumur MiosenAkhir-Plio
Plistosen, lingkungan pengendapan delta-laut dangkal,tebal lebih
dari SOO-.
Formasiini
menindih selaras dan setempattidak
selaras terhadap
Formasi
Balikpapan'(Supriatna dkk, 1995).
3.
Aluvium(Qa)
Terdiri dari
kerikil,
pasir dan lumpur terendapkan secara tidak selaras di atas Formasi Kampung Baru pada lingkungan sungai, rawa, delta dan pantai' iengendapannya masih terus berlangsung hinggasekarang (SuPriatna dkk, 1995).'
GEOLOGI DAERAH
TELITIAN
GEOMORFOLOGI
Daerah penelitian
ini
telah
mengalami
proses geomorfoiogi baik secara eksogen dan endogen yangirenyebabkan perubahan
bentuk morfologi'
Secaraeksogen
berupa
pelapukandan
erosional'
Proseseksolen
ini
banyak dipengaruhi oleh faktorlitologi
didaerah penelitian yang tersusun oleh batuan dengan resistensi rendah
-
tinggi (Gambar 2)'Berdasarkan aspek-aspek
geomorfologi
yang dikemukakanole[
Verstappen (1985), maka bentuk lahan yang terdapatdi
daerah penelitian dapat dibagi meniadi dua satuan bentukan asal, yaitu bentukan asalstruktural dan bentuk asal
fluvial'
Bentukan asal strukturalterdiri
atas satuln bentuk lahan perbukitanterkikis
(Dl),
bentukan asalfluvial terdiri
atas satuanbentuk lahan dataran tubuh sungai
(F1)
dan dataranbanjir (F2) (Gambar 3).
Pola aliran sungai
di
daerah penelitian secara umumadalah paralel
)ang
merupakan pola pengaliran yangI
g 1
Vol. 1, No. 2, Desember 2014
terbentuk
dari
aliran
cabang-cabang
sungai,perkembangan
pola
pengaliran paralel pada daerahtelitian
dipengaruhioleh faktor
topografi
dengankelerengan
hampir
seragam, sehingga
terbentukcabang-cabang sungai yang sejajar pada bentang alam
yang panjang dan peran
kontrol
struktur tidak begitutampak.
Secara genetik pembentukan stadia erosi dipengaruhi
oleh
faktor iklim, relief
(kelerengan),sifat
resistensibatuan, siklus
fluviatil,
serta
proses denudasionalyang berlangsung. Perubahan tersebut menyebabkan
terjadinya
perubahan
topografi
yang
akhirnyamembdntuk topografi seperti sekarang.
Penentuan
tingkat
stadia erosi dapatdilihat
melalui bentuk lembah sungai dan bentuk memanjang sungai,serta kondisi
topografi
yang berkaitan. Berdasarkanhasil pengamatan menunjukkan bahwa daerah teitian
memiliki
relief
yang agak curam dan sungai-sungaiyang masih berkembang dan belum adanya pengaruh
kontrol struktur.
Dari
kenampakantersebut
dapatditafsirkan
bahwa
stadia geomorfologi
didaerahtelitian
yaitu
stadiamuda, yang ditunjukkan
oleh bentukan sungai yangrelatif
dan secara keseluruhan menunjulSkan bentuk lembahV
- U.STRATIGRAFI
Penentuan satuan batuan
di
daerahpenelitian ini
didasarkan
pada kesatuan
ciri-ciri litologi
yar,gdominan
baik
secarahorisontal maupun
vertikal. Sebagai contoh dalam kegiatan penelitian dijumpai batupasir kuarsa dengan ketebalan4
meter
dalambentuk perlapisan dengan ketebalan
tlaptlap
lapisanbervariasi,
jika
dijumpai lapisan batulempung denganketebalan
35
crn,
maka
batulempung
tersebutdpandang sebagai
suatu
sisipan
dalam
lapisanbatupasir kuarsa.
Kondisi
litologi
yang
didominasioleh
batupasir kuarsa,
maka
satuan
batuan ini
dinamakan sebagai satuan batupasir kuarsa.
Daerah penelitian
terdiri
atastiga (3)
satuan batuan(Gambar
4)
yaitu dari tua ke
muda adalah satuanbatulempung
Balikpapan, satuan batupasir
kuarsaKampungbaru,
dan
endapanaluvial. Pada
satuanbatulempung
memiliki
perlapisan sejajar sedangkanpada satuan batulempung tidak selaras dengan satuan
bafupasir kuarsa,
dimana satuan batuan
tersebutberumur
pada
kala
Miosenakhir
bagian bawah-Mbsen
tengah bagian atas dan Miosen
akhir
-Pliosen. Terbentuk
pada lingkungan
pengendapanDelta Plain.
1-
Satuan Batulempung BalikpapanCiri
litologi
satuan Batulempung
Balikpapandbusun oleh batuan sedimen
klastik
yang terdiri&s
Batulempung pada saat dilakukan pengamatanE
secara langsungdan
pengeboran terdapatbrEtosfo
kuarsayang bersifat
sebagai sisipan.Bcrdasutan
pengamatandi
lokasi
pengamatanISSN 2356-024X
satuan batulempung Balikpapan
dicirikan
dengan batulempung yang memiliki warnahitanl
lempung(<l/256)mm, struktur
perlapisan,
dengankomposisi
mineral
lempung
dan
karbonan.Batupasir kuarsa dicirikan dengan warna kuning
-abu-abu,
ukuran
butir
1116-118rnrn,
strukturperlapisan disusun
oleh
karbonan,
plagioklas,kuarsa dan silica
Penentuan
umur
dari
Satuan
BatulempungBalikpapan mengacu
pada
umur
formasi B4likpapan menurut Supriatnadkk.
(1994), yaitu berumur MiosenAkhir
bagian bawah-
MiosenTengah
bagian
atas,
dan dari
analisamikropaleontologi didapatkan kisaran umur
Nl7
-,
N2l.
Penentuan
lingkungan
pengendapan didasarkanbeberapa
aspek
yaitu
: ciri
litologi,
struktur sedimen, pengamatan petrologi, dan pengamatanmikropaleontologi. Berdasarkan
ciri
litologi
danstrukur sedimen yang berkembang, maka Satuan
batulempung
Balikpapan
diendapkan
padalingkungan
pengendapanLitoral
sampai
lautdangkal (Neritik tepi).
Penentuan hubungan
stratigrafi pada
satuanini
berdasarkan pola umum kedudukan lapisan batuandan penampang geologi. Berdasarkan penampang
geologi menunjukkan bahwa hubungan stratigrafi
antara Satuan batulempung Balikpapan dan Satuan
batupasir Kampungbaru
yang
berada diatasnyaadalah
tidak
selaras. Pada penampang geologiberada pada sayatan
A-A'
dan sayatanB-B',
makadapat disimpulkan bahwa
hubungan stratigrafiantara
satuan batulempungBalikpapan
dengan Satuan batupasir Kampungbaru berada diatasnya adalah tidak selaras.Satuan batupasir
Kampungbaru
Pada
daerah
telitian
Satuan
batupasirKampungbaru
Ciri
litologi
satuan
batupasirKampungbaru
yang dominan adalah
batupasirkuarsa, batulanau,
sisipan
batulempung, serpihkarbon
dan
batubara
dibeberapa
tempat.Berdasarkan pengamatan
di
lokasi
pengamatan satuan batupasirdicirikan
dengan batupasir yangmemiliki abu-abu, pasir halus sampai pasir sangat
halus,
struktur
perlapisan-
masif
komposisimineral
yang
dominan kuarsa, semen
silika,dengan sisipan batulempung.
Penentuan
umur dari
satuan
batupasirKampungbaru mengacu
pada
umur
FormasiKampungbaru
menurut
Supriatnadkk.
(1994),yaitu berumur Miosen
akhir
sampai Pliosen, dandari analisa mikropaleontologi didapatkan kisaran
umur
Nl2
-
Nl3.
Penentuan
lingkungan
pengendapan didasarkanbeberapa aspek
yaitu:
ciri
litologi,
struktur sedimen, pengamatan petrologi, dan pengamatanJurnal Pangea Wido Daniel Cyprion Makatita, Puji Pratilcnyo, Arif Rianto Budi Nugroho
strukur sedimen yang berkembang, maka
Satuan
berada di dekat Sungai Merdeka dan di dalamnya jugabatupasir
Kampungbaru diendapkan
pada
mengalir sungai yang cukup besar dengan beberapalingkunganpengendapan laut
dangkal.
anak sungai yang lainnya.Penentuan hubungan
stratigrafi pada
satuanini
Berdasarkan data geologi daerah penelitian khususnya berdasarkan pola umum kedudukan lapisanbatuan
yang beradadi
Blok Mutiara merupakan satuan batuan'in
r"nu^rf,geologi.
Berdasarkanpenampang
s9dim9-1Formast'6(@apa', f{nn6s('{{rrqcrrrg:fara'
geologi menunjukkan Uuft*u t rUrrrgun
,trutlgtuF,
danAlluviurn formaii
tersebut'di
dalam tektonikantara Satuan batupasir Kampungbaru dan
Satuan
regional termasukdi
dalam cekunganKutai'
Formasi batulempung Surryupulrfun'g;;*d"
drbawahnya
ea'likpaga.n(Tmbp),
merupakan
batulempung'adalah
tidak
selaras.maka dapat
disimpulkan
batupasir kuarsa, siiipan napal dan batubara' Formasibahwa hubungan stratigrafi antara satuan
uJ"purir
Kampungbaru
.(Tpkb),
merupakan
batulempungKampurigbaru
dan satuan
uut,rt"-pung
pasiran, ualu.nalir kuarsa' batulanau' sisipan batubara'Balikpapan yang beradh
dil;rh"y,
uauf*tilAui
',uput
aun
hgnit'
Alluvium (Qa)'
merupakankrikil'
i
selaras
4
uluoYYarlrJ
krakal, pasir, lempung dan lumpur sebagai endapan
sungai dan rawa
3.
Satuan endaPanAlluvial
-
Satuan endapan
aluvial
merupakan satuan palingmuda
yang^ terendapkandi
daerah- penelitian'menandakan
bahwa- peristiwa
geologi
masih berlangsung sampai saatini di
daerah penelitian'dan
"Oi"tiauptu, diatas
Satuan
batupasiriarnprrngburu. Satuan endapan aluvial tersingkap
didaerali penelitian dengan
menempati bagianpi"ggit dari
sungai'
Sebaran secara horisontalmeiJmpati
kuranglebih
l0
oh
dari luas daerahpenelitian dengan ketebalan
j
4
meter'
Sebaranvertikal dari satuan
ini
berupa material lepas yangbelum
mengalamikompaksi,
memiliki
ukuranU"ri.
lemping-kerakal
dan
lumpur
sebagai"raupu"
*"ngul dan rawa' Satuan endapanaluvial
ini
secara dominan menempati
bentuklahan dataran aluvial (F1) dan dataran banjir (F2)'Endapan
aluvial terdiri dari material
lepas dan berupa endapan yang belum mengalami kompaksi'paau
,m.rotttyu
bet*ut'u
coklat
kekuningan' didominasi oleh tekstur berukuran butirlempung-kerakal dan
lumpur
sebagai endapan sungai danrawa.
Tidak
dijumpai
adanyaperlapisan
ataustruktur
sedimen, sehingga
dalam
penentuanhubungan
stratigrafi
dengan satuan dibawahnyamerupakan bidang ketidakselarasan'
Satuan endapan
alurial
merupakan satuan termudayang
tersingirp di
daerahpenelitian
BerdasarkanLde l
-rcgbnal
(?eta
Geohgi
Lembar Samarinda danBal@pan
Kalimanan)'
saruan endapanaluvial diedapkan
eaqa Kala-Hohsen
Hal ini menandakan bahwa kejadian geobgi rrn<ih berlangsung sampai saat ini di daerah penelitianGEOLOGI
DAN KARAKTERISTIK AKUIFER
DAERAH PENELITIAN
Daerah penelitian
di
Blok
Mutiara,
Ijin
UsahaFerrengan
ltrL?)
PT-
Singlurus Pratama yangh-hLr"
IbE@h
Sdla-
KabuPaten
KutaiXffiF"
fmqm
f,l{ilmm
dmur' Secara umumaacr*
l:-f
E;rln
gffi
r-rn berge h arbang*arrg'4."P'E{{ryHry
m
6t'-l4a"rm-MUKA AIRTANAII DAERAII PENELITIAN
Keadaan
hidrogeologi pada
daerahtelitian
secarar.Li"""r
dibedikan-atas dasar keadaan
geologi'mirfologi/topografi, dan keterdapatan air bawah tanah puau Uuiuu" peirbentuknya. Pada daerah telitidisusun
it"h
Uu,"*'sedimen
Formasi Balikpapan, Formasi["-p"rgU"-
dan Alluvium'
Formasi batuan ini
tramplrri*runyu
bertindak sebagai lapisan.pembawauir
(af',uif".),
Tergantungdari sifat
fisik
batuanterhadap
kemamPuan
meluluskan'-erguk"-utasikan,
serta-mengalirkan
air
bawahiu"ufr. rurutiog-masing batuan yang menyusun daerah
teliti
tersebul mempunyai karakteristik danciri
fisik
i"tt"naiti
terhadap kemampuan
mengandungai
bawah tanah dan hal itu tergantung pada sistem ruang antar butir, celah ataupun struktur sekunder lainnya'
Dari hasil pengamatan di lapangan menunjukan bahwa
"-r-"yu^
*ifut fisik
bantuan
yang
belum
i"itortofiOuti
baik, sehingga batuan mudah lapuk dan-"."rupkun
air hujan dapat bertinda!. rybaSai akuifer'Ak
ti;i
yang terdapat pada daerah teliti berupa akuifert.Uut
Aunpiau
ttit
tertentu terdapat akuifer tertekan'etrif.t
bebas pada daerahteliti
umumnya terdapatpuJu
-ut"tiul
(Lndapan aluvial) pada dataran banjir'sedangkan akufer tertekan pada daerah teliti umumnya
;;d"p"
pada mofologi
perbukitan denganlitologi
batupasir'pada kedalaman berkisar antara
4-6
metera"ogo aelit
air terbatas. Akuifer tertekan, merupakan"tor!f-t
yang
letaknya berada diantaradua
lapisanbaruan yang tedap air atau lapisan impermeable'
FOTE{SI
AIR
TANAH
DI
PL\-ELITL{\
DAERAH
Di
daerdh penelitian khusunya Blok Mutiara padapotensi air
tamh
bebasnilai
debit rembesan (q) yangdidapat sebesar
0;502
-r10-s
m2ldetik dengan debitpotensi
air
tanah(O)
sebesar0,9549'110-'
#/dttit
sedangkan pada potemi air tanah tertekan, nilai debitrembe-san
(q)
lang didapat
sebesar=ft-fisik
air ruang a belum dan /detiki
debit pada yangdebit
Vol.
l,
No. 2, Desember 20140,01604x10-6dengan debit potensi
ak
tanah (Q)sebesar
0,0612l x10-3,
untuk kondisi arah aliran airtanah di Blok Mutiara memiliki kondisi menyebar dari
elevasi
tertinggi menuju
elevasi rendahdan
jenisbatuan pasir dan
kerikil
sebagai akuifernya dan mediauntuk meloloskan dan menyimpan air.
Kajian Kualitas Airtanah di Daerah Penelitian
Dalam rangka penelitian Hidrogeologi
di
daerahpenelitian,
telah
dilakukan pengambilan contoh air dibeberapa tempatdi
daerah penelitiandan
contoh yang diambil sebanyak7
(tujuh) contohdi
analisis diLaboratorium Hidrologi dan Kualitas
Air.
A.
Residu Tersuspensi (TSS)Berdasarkan
hasil
uji
di
laboratoriumdi
dapatkanSecara
fisik,
yaitu
Residu Tersuspensi(TSS)
dan Residu Terlarut (TDS) menurut PP Nomor 113 Tahun2003
dengan
menggunakanmetode
uji
SNI-06-6989,3-2004 tentang baku mutu air limbah bagi usaha
dan
atau kegiatan
pertambanganbatubara, yaittt
sebesar 1000mg/L
(TSS), maka keseluruhan contoh untuk kodisi fisik (TSS) masih di bawah ambang bataskecuali di contoh sample
Air
Tanah W5 memilikinilai
Residu Tersuspensi (TSS) sebesar 2.030.B. Residu
Terlarut
(TDS)Sedangkan berdasarkan
Keputusan
Menteri LingkunganHidup nomor
113 Tahun 2003 denganmenggunakan
metode
uji
SNI-06-6989,27-2005 tentang bakumutu air
limbah Pengolahan dan ataukegiatan pertambangan batubara pada residu terlarut
(TDS) yaitu sebesar 27-750 mg/L, sedangkan standar
baku mutu
nilai
residu terlarut (TDS)
tidakdipersayaratkan karena pada Laporan Hasil Pengujian
di
lembagaterkait
tidak
dicantumkannilai
bakumrtunya.
C.
Derajat
Keasaman(pH)
pH
berdasarkan Kepmen LingkunganHidup
nomorll3
Tahun 2003 dan menggunakan metodeuji
SNI-06,6989,11-2004 batasnya adalah6-9,
berdasarkanhasil
analisis
menunjukanbahwa seluruh
contoh beradadi
batas normal, karena keseluruhan contohmeryunyai
pH
antara 6,35-7,34,hal
ini
merupakantingkat
keasamandari air
dan airtanah yang ada dida€rdh Blok Mutiara berada di batas normal.
D. Besi Total (Fe)
Berdasarkan
PP Nomor
ll3
Tahun 2003
dann
metode
uji
SNI-06-6989,4-2004ambang batas untuk Fe adalah 0,3 mg/I-, keseluruhan
omtoh berada di atas ambang batas, yaitu mempunyai
bnrtrngan
besi antara 0,1-
602,8mg/L,
sedangkanHaaltan
KepmenLH
nomor 113
Tahun 2003r+'rtr
7
mElL untuk beradadi
bawah ambang batas,hn
contoh
Air
Sungai
3
memiliki
nilai
uji
@,nqg/L
yang berarti kandungan Fe beradadi
atasdqg
hetes- Perlu diwaspadai pada sekitar daerahrssN 2356-024X
Sungai
3
yang akan dilakukan tahap penambangan karenadi
seputaran daerah Sungai3
memiliki tingkatFe
di
atas ambang batas yang artnya dalam air bersihakan menyebabkan
timbulnya
rasa,bau ligam
danmenimbulkan
warna
koloid
merah (karat)
akibatoksidasi
oleh
oksigenterlarut yang
dapat menjadiracun bagi manusia diseputaran daerah Sungai 3..
E. Mangan (Mn total)
Berdasarkan hasil analisis
untuk
Mangan(Mn
total)untuk
keseluruhansampel
beradapada
rentangan50,002 mg/L
sampai dengan0,6
mglL,
sedangkan batas ambangnya menurut PP nomor 113 Tahun 2003 dengan menggunakan metodeuji
SNI-06-69 89,5 -2004 sebesarI
mglL
dan KepmenLH
nomor
113 Tdhun sebesar4
mglL,
berarti keseluruhan contoh tersebut berada di bawah ambang batas.Penyebaran
akuifer
Litologi
pada daerahteliti di
dominasi oleh batupasirdengan sisipan berselang batulempung
hal
tersebutdapat
di
interpretasikan bahwalitologi
tersebut dapatberperan sebagai akuifer tertekan. Pada daerah
teliti
terbagi menjadi2
formasiyaitu
Formasi Balikpapandan Formasi Kampungbaru. Formasi Kampungbaru kemiringan lapisan batuannya mengarah kearah timur
laut
-
barat daya hampir sejajar
dengan pantai,sedangkan Formasi Balikpapan yang secara stratigrafi
terletak
di
bawah Formasi
Kampungbaru, keduaformasi tersebut dapat berperan sebagai
batuanpenyimpan air (Akuifer).
Karakteristik
Akuifer di
Daerah PenelitianDaerah penelitian khususnya
yang
beradadi
BlokMutiara
merupakan satuan batuan sedimen FormasiBalikpapan,
Formasi
Kampungbaru dan Alluvium.Formasi
Balikpapan
(Tmbp), merupakanbatulempung,
batupasir kuarsa, batulanau
sisipannapal
dan
batubara. Formasi Kampungbaru (Tpkb)merupakan batulempung pasiran, batupasir kuarsa,
batulanau,
sisipan
batubara,
napal
dan
lignit.Demikian dapat diperkirakan lapisan yang
dapatbertindak sebagai akuifer adalah lapisan batupasir.
Berdasarkan
hasil
pengukuran ketinggian
mukaairtanah melalui masing-masing sumur
uji
diketahui bahwa ketinggian muka airtanah pada padaW3
:
14 m,W5:
7rn"W4:
14,8 m. Pengukuran melalui bekaslubang
bor
eksplorasitidak
dapat dilakukan karenatersumbat oleh material runtuhan dari dinding lubang bor.
Secara umum
di
daerah penelitian terdiri dari akuifer.Akuifer ditemukan pada sumur uj1 yaitu W5, W3, dan
W4.
PadaW5 akuifer
terletakdi
kedalaman(3,50-93,50)
m
dari
permukaan tanah, dengan ketebalanakuifer yang
di
uji
11,59m.
Pada sumuruji
W3akuifer terdapat
di
kedalaman (13,50-87,22)m
daripermukaan tanah, dengan ketebalan akuifer yang di
uji
17,50
m.
Padasumur
uji
W4
akuifer terletak
dikedalaman (23,87-97,50)
m
dari
permukaan tanah, dengan ketebalan akuifer yang di$i20,52
m.F
Jurnal Pangea Wido Daniel Cyprion Makatita, Puji Prat.ilotyo' Arif Rianto Budi Nugroho
Lubang
bor
sumur
uji
yang
terdapa!,di--daerah
pada bagian atas dan bawah lapisanakuifer ini
p.i"fir"i"tU.rjumlah:
f"U"i,gfor,
yaitt'w5, w3,
W4'
dibatasi oleh Batulempung'buri
data
iemboran
pada
lubang
bor
tersebut'
-diketahui
bahwa
selain tanah penutupd".
;;;
Pada titik- bor W7di
interpretasikan bentukan akuifer'batubara, lapisan
lainnya
terdiri dari
b"*d;
yaitu akuifer bebas dan akuifer tertekan' (sandstone) dan batu lempung(mudstone)'
KESIM*ULAN
Interpretasi
bentukan akuifer pada
titik
!"' ^y1
Hasil
investigasi geologi dan hidrogeologidi
d*Iul
(Gambar
6)
pada Daerah Samboja, didaRa.tka,l
i;;rt"*
-iirlA-"pui*
i(utai
Iturtinegara
Propinsi beberapa perkiraan ketebalan, kedalamaq danjenis
iA;;;
ti**,
menghasilkan
beberapa lapisan akuifer, yaitu:
kesimpulan sebagai berikut :uf
etoif"t
pertama pada kedilaman24 meter, dengantebdl'lapisan
akuifer
24
meter sampai28
meter'
l.
Terdapat
empat
satuan
geomorfologi
yangdihitung dari
permukaan. didasarkan atasa:!:I -'
berkembang,
yaitu
Satuan
Geomorfologiciri
titologi Akuifer
3,4,6,7,8,9, dan 10termasuk
p.iU"f.iu""ifomoklin(S1),
Satuan Geomorfologijuga
pada
akuifer
tertekan' Terdapat
litologt
f"*U"f,
Homoklin(S2), Geomorfologi
Datarant"*d
batupasir kuarsa dengan porositasyang n*irrira
dan
satuan
Geomorfologi
Tubuhbaik dan lapisan
ini
dibatasi dengan lapisanyang
ir"L"itef
l.
kedap
air.
.4
2.
Stratigrafi pada daerah penelitian dibagi menjadib)
Akuifer
keduadi
dapatkal
nadl
k9d1pm,a1.lz
-
inuru'rru"batuan, satuan
tersebutyaitu: meter sampai 39,80 meter dan pada akuife-rkelima ;-S;,*,
Batulempung Balikpapansedalam
48
meter sampai 54,50 meter-Sen1991 -'
vt.*putun
satuanyang
terdiri dari
litologi
didapatkan ketebalan akuifer dua dan limasekttar
nut"i".p""g
dengansiiipan
batupasir kuarsa2,80 meter hingga 6,50. Akuifer ini
termasuk.;ents
dan batubara.Umur
satuanini
yaitu
Miosenakuiferr setengah
tertekan'
Terdapat
tltologl
tengah bagian atas. Formasi
ini
memiliki
Batupasir kuarsa, dan pada fue]u."tu:
{u"
O"Yil
frrroJorrgu,tidak
selaras
dengan
formasi lapisanakuifer
ini
dibatasioleh
Batulanaudan
il;r"y,
yaitu
Satuan
BatupasirBatulemPung.
Kampungbaru.Pada
titik
bor W4di
interpretasikan bentukan akuifera""g*
tebal
keseluruhan 14,8 meter,yaitu
akuifertertekan dan akuifer setengah tertekan'
Interpretasi
bentukan akuifer pada
titik
bor
W7iC"*fut
7)
Daerah Samboja, didapatkan. beberapap.*ltuu"
ketebalan, kedalaman,dan
jenis
lapisanakuifer, yaitu :
a)
Akuifer pertama pada kedalaman 2 meter dan teballapisan akuifer
2
meter sampai 10'60
meter'Dihitung
dari
permukaan'
Akuifer
pertamatermasul
akuifer -bebas' Terdapatlitologi
berupa batupasir kuarsa dan batulempung !ag-ia.n bawah'U)
emirer
keduadi
dapatkan pad1kt-*]"Yn
22'4 meter sampai 31,8meter
pada borW7'
Sehinggadidapatkan ketebalan akuifer dua sekitar
5
meterhid;,
9
meter.Akuifer
keduaini
termasuk jenisumII"t
tertekan. Terdapat
litologi
Batupasir kuarsa, dan pada bagian atas dan bawah lapisan akuifer ini dibatasi oleh Batulempung'c)
amifer
ketigadi
dapatkan pada kedalaman 41'2'
meteruu-pul
52.4 meter pada borW7'
Sehinggadidapatkan ketebalan akuifer
tiga
sekitar7
meternd;"
11 meter. Akuifer ketigaini
termasuk jenisumlE
tertekan' Terdapat litologi batupasir kuarsaAu" puau bagian atas dan bawah lapisan akuifer
ini
dibatasi oleh BatulemPung'd)
-'
Akuifer
keempat didapatkan ga{atejltayart
T3'6 meter sampai 82,4meter
pada borW7'
SehinggaJiaapattan
ketebalanakuifer
keempatsekitar
8 meter. Akuifer keempatini
termasuk jenis akuifertertekan. Terdapat
litologi
batupasir kuarsa danb)
Satuan BatuPasir KamPungbaruMerupakan satuan batuan
yang
terdiri
darilitologi
Batupasir kuarsa, Batulanau danlignit'
Umui
satuanini
yaitu Miosen Akhir
sampaidengan
Pliosen. Formasi
ini
memiliki
hubungan
yang
tidak
selaras dengan satuanbatuan yang lebih muda yaitu Satuan Endapan
Aluvial.
c)
Satuan EndaPanAluvial
Endapan
aluvial
pada
daerah
penelitian-.*iliti ciri
litologi yaitu
material
lepasberupa krakal,
krikil,
pasir, lempung'
danlumfur
sebagai endapan sungai dan rawa'3.
Struktur geologi daerah penelitianPada
dierahlelitian
tidak
ditemukan
strukturgeologi
yang
berpengaruh'Dikarenakan
letakiu".ui
tetltian
di
iekitar
lerengbukit
sehingga hanya dapat ditemukan arah kemiringan lerengnya yang relatif ke arah timur'+.
icoriaisi arahaliran air
tanahdi
Daereh Mutiaramemiliki kondisi
menyebardari
elevasi tertinggimenuju elevasi rendah dari arah Barat Laut menuju
Tenggara.
5.
Kondisi akuifer di daerahpenelitian :a.
Jenis akuifer, yaitu akuifer bebas dan akuifer tertekan- Dengan porositas antarbutir"
b.
Berdasarkanhasil
uji
akuifer
di
lapangandengan
metode Slug Test diketahui nilai
p"
-.*Uitirr"
(k){mifer
bebas antara 0,1123'io't
-z,aYax
loj
m/detik.ir
lnl
uifer, 6.
Yol.
l,
No. 2, Desember 2014relative kecil, maka lapisan akuifer
di
daerahMutiara
termasuk
jenis
akuifer
denganproduktivitas rendah hingga sedang.
Kualitas
air
permukaan
tanah secara
umumrelative baik. Tetapi terdapat beberapa contoh air
yang nilai Residu Tersuspensi (TSS) dan unsur Fe
melebihi ambang batas, yaitu contoh air nomor :
a.
Contoh sampleAir
Tanah 05memiliki
nilaiResidu
Tersuspensi(TSS)
sebesar 2.030mg/L dengan ambang batas sesuai PP Nomor 113 Tahun 2013 yaitlu 1000 mg/L.
b.
ContohAir
Sungai 3 memiliki nilaiuji
602,8mglL
yang berarti kandungan Fe beradadi
atas
ambang batas dengan ambang batassesuai
PP
Nomor
113 Tahun 2013
yait,u7m{L.
Kualitas
air
tanah
permukaan
pada
daerahpenelitian
memiliki
sifat yang kurang baik, karenadari hasil
analisayang telah
dilakukan denganparameter
fisik
diketahuiair
tanahnya berwarnajernih
-
hitam
kecoklatan,tidak
berbau hntgguberbau
limbah,
tidak
berasa hingga
berasa,sedangkan berasarkan
sifat
kimia
berdasarkanderajat keasamaan dengan
nilai
rata-rata7
(pH) umum nya bersifat netral.DAFTARPUSTAKA
Bishop, A.W., Vaughan, P.R., and Green, G.E (1969)
Report
on
speciality session "Pore meqsure mentsin
thefield
andin
the laboratorium";Proc. 7th,
Int.
Conf. Soil Mech.And
Found.Eng.3,427.
Fetter,
C.W
1994,Applied hydrologt third
edition,Menill
Pubs.co.,Colombus Ohio, USA.Gautama,
Rudy
S,
(1999),
Sistem
PenyaliranTambang, Jurusan
Teknik
Pertambangan-ITB, Bandung.
hrmikis, R.A
1983, Rock mechanics, second edition,Tech
Publications
Clausthal
Zellerfelg,Federal Republic
of
Germany.geologt
andgeomorphologt, Copyright
Reserved, ITCFinschede The Nederland.
Komisi
Sandi Stratigrafi Indonesia, 1996,
SandiStratigrafi Indonesia,
IAGI,
JakartaMoss,S.J., Chambers,
J.L.C.,
1997.
NewObservations
on the
Sedimentary
and Tectonik Evolutionof
theTertiary
KutaiBasin. East Kalimantan
In;
Petrolium Geology of southcast Asia.Nuay,
E.S.,Atarita,
A.M.
and Edwards,K.,
1985,Early Middle Miocene
deltale
progradationin
the suothernKutai
Basin. Prceedingsof
the Indonesia Petroluem Association, 14 th.fft,
H-L.,
(1987),
The Kutai
Basin,
a
uniguestnrctural
history. Proc.
16thAnn.
Conv.Indo. Assoc.
l,
p. 307-317.
(Structuraldel
cambining
tectonic,gravitation
andimrrtdiic
forces to
producepresent
day*rctues).
ISSN 2356-024X
Supriatna
S.,
SukardiR.,
RustandiE.,
1995, PetaGeologi Lembar Samorinda,
Kalimantan,Pusat Penelitian
dan
PengembanganGeologi, Bandung.
Todd,
D.K
l980.Ground
Water
Hydrology,University of Califomia, John Wiley
&
Sons,Inc.Berkrly.
Todd,
D.K.,
2005,
GroundwaterHydrology, third
edition, University
of
California,
New York, USA.Van
puidam,R.A.
1983. Guide To GeomorphologicInterpretation
and
Mapping, Section
of
Geolog,,
and
Geomorphologt,
CopyrightReserved, ITC F.nschede The Nederlangs.
Verstappen,
H. Th.,
l981.Applied GeomorphologicalSurvey and Natural
HazqrdZoning,Enschede: ITC
7.
Jurnal Pangea
.lt'iir :.,/
t^
rl.T r c!i{11,0{il Rr:Gl(t\ rl PI SISGLURG PFATA{A
I.{}l { u{r\tvr\, rlf lr rrll\Br rrr..txr txrnl\\rtlt trt111r fi\fi *
l4/ido Daniel Cyprion Makatita, Puji Pratikryo, Arif Rianto Budi Nugroho
|:.:.: l
l:,il
,: -l
:11,,1*"i'i lf ,
rl ,r:
-.
-J-.. 7 .1;11:':
1'',,,r,'.,,'
l:.,i, - /
liirli' t :l
\
" -' a': t'" t
Gambar
l.
Daerah Telitian Termasuk Dalam Cekungan KutKutaiPeta Geologi Regional Samarinda dan Balikpapan, Kalimantan (Supriatna, dkk., 1995, P3G-Bandung)
,t
T.
Gambar 2.PetaLintasan
--/
.l r" :, ir
Vol.
l,
No.2, Desember 2014 ISSN 2356-024Xicpl
I i -'
s E==-"
Gambar 4.Peta Geologi
Gambar 5. Peta Hidrogeologi
Jurnal Pangea Wido Daniel Cyprion Makatita, Puji Pratilotyo, Arif Rianto Budi Nugroho
tmciAr $t,u
rmfieolod
Ft{,ll.tllli rvoofifir^
Iurrrql ll*rlcrh {ie*rlrraa
PANGEA
Program Strdi
Tfuik
Gcologi, Fakultas Tidraologi Min€rat UPN'Vcteran'YoryakartaJl. SWK lO4, Coodongcafin 55283,Yognakarta, Indooesia