• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN PANEL CATU DAYA LISTRIK PADA MEJA LABORATORIUM DESIGN AND BUILD OF POWER PANEL LABORATORY. Hegi Rahmat ( )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN PANEL CATU DAYA LISTRIK PADA MEJA LABORATORIUM DESIGN AND BUILD OF POWER PANEL LABORATORY. Hegi Rahmat ( )"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN PANEL CATU DAYA LISTRIK PADA MEJA LABORATORIUM

DESIGN AND BUILD OF POWER PANEL LABORATORY Hegi Rahmat ( 091321019 )

Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung

Jl. Gegerkalong Hilir, Ds.Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD, Bandung Telepon (022) 2012045

ABSTRAK

Panel catu daya listrik merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk memberikan sumber tegangan terhadap peralatan yang membutuhkan sumber tegangan listrik. Tegangan yang dihasilkan dapat dibuat berbagai macam jenis tegangan sesuai dengan perancangan yang diinginkan dan tergantung dari jenis beban yang akan digunakan. Dalam implementasinya panel catu daya listrik yang akan dibuat terdiri dari beberapa jenis tegangan dengan nilai yang bervariatif, ini dimaksudkan agar dapat lebih luas lagi pemakaian panel catu daya listrik ini, karena alat ini juga akan ditempatkan dilaboratoium yang memungkinkan untuk memerlukan sumber tegangan yang sesuai dengan kebutuhan, dan pada dasarnya panel catu daya listrik ini akan dibuat untuk tegangan AC dan tegangan DC.

Panel catu daya listrik ini dapat mensuplai tegangan tiga phasa 380/220 V, satu phasa 220 V, Tegangan DC 12 V dan 5 V, dilengkapi dengan MCB, ELCB, dan Emergency Stop.

Kata kunci : Catu daya, tegangan AC, tegangan DC ABSTRACT

Electric power supply Panel is a tool that can be used to provide a voltage source to the tools that require the source voltage. The resulting voltage could be made a whole range of voltage in accordance with design desired and depending on the type of load to be used. In the implementation of electric power supply panel be created consisting of several types of voltage with the value bervariatif, is intended to be more broadly use panel power supply electricity, because these tools will also be placed dilaboratoium the notabenya makes it possible to require a voltage source to suit your needs, and basically this electrical power supply panel will be created to AC voltage and DC voltage. Electric power supply Panel consists of three phase voltage 380/220 V, single phase voltage 220 V, DC Voltage 12 V and 5 V, with MCB, ELCB and Emergency Stop.

Keywords: power supply, AC voltage, the DC voltage

                     

(2)

I. PENDAHULUAN

Dalam melakukan praktikum dilaboratorium teknik listrik Polban akan adanya kebutuhan perancangan panel listrik untuk meja laboratorium, peranan yang sangat penting khususnya untuk instalasi praktikum teknik listrik merupakan suatu hal yang sangat esensial dalam kehidupan manusia, hampir semua aktivitas memerlukan energi lisrik begitupun dalam suatu aktivitas perkuliahan dalam penyampaian materi suatu perkuliahan sering di sampaikan dengan melakukan praktek langsung dengan alat yang bersangkutan dengan materi yang di bahas. Pelaksanaan praktikum dari suatu mata kuliah di maksudkan agar mahasiswa dapat menguasai tentang aplikasi suatu peralatan untuk kehidupan sehari-hari dan juga untuk aplikasi di dunia perindustrian, namun akan menjadi kendala yang sangat besar ketika dalam praktikum mahasiswa kekurangan alat atau bahan sebagai sarana pendukung agar teori yang disampaikan dapat di buktikan saat praktikum maka untuk menjabatani pelaksanaan proses penyampaian dan penyerapan ilmu yang lebih terstuktur dan juga untuk merevitalisasi laboratorium penulisan mengambil judul untuk proyek akhir Rancang Bangun Panel Catu Daya Listrik Pada Meja Laboratorium.

Dalam proyek akhir ini akan di lakukan perancangan dan pembuatan panel catu daya listrik pada meja loboratorium dengan input sumber tiga phasa 380 volt dan satu phasa 220 volt. Di mana di dalam meja laboratorium ini terdapat tiga macam tegangan yang nantinya dapat digunakan sebagai sumber energi listrik tiga phasa,satu phasa dengan tambahan tegangan DC 5 volt dan 12 volt, meja laboratorium ini dilengkapai dengan pengaman MCB,ELCB dan emergency switch sebagai system pengaman apabila terjadi gangguan baik hubung singkat atau beban lebih. Selain itu dilengkapi juga dengan lampu indicator berwarna hijau sebagai tanda bahwa sumber dalam keadaan ON.

Untuk mengubah tegangan AC ke DC digunakan rangkaian rectifier dengan menggunakan trafo step down yang kemudian di searahkan dengan menggunakan topologi setengah gelombang yang terdiri dari dua buah diode. Meja laboratorium ini dapat digunakan

suplay tegangan AC tiga fasa 380V, 220V, dan tegangan DC 12V dan 5V yang tentunya membantu mahasiswa dalam pelaksanaan praktikum.

II. LANDASAN TEORI

Panel catu daya listrik merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk memberikan sumber tegangan terhadap peralatan yang membutuhkan sumber tegangan listrik. Tegangan yang dihasilkan dapat dibuat berbagai macam jenis tegangan sesuai dengan perancangan yang diinginkan dan tergantung dari jenis beban yang akan digunakan.

Dalam implementasinya panel catu daya listrik yang akan dibuat terdiri dari beberapa jenis tegangan dengan nilai yang bervariatif, ini dimaksudkan agar dapat lebih luas lagi pemakaian panel catu daya listrik ini, karena alat ini juga akan ditempatkan di laboratoium yang memungkinkan untuk memerlukan sumber tegangan sesuai dengan kebutuhan, dan pada dasarnya panel catu daya listrik ini akan dibuat untuk tegangan AC dan tegangan DC.

2.1 MCB (Miniature Circuit Breaker)

MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah pengaman rangkaian yang dilengkapi dengan pengaman thermis (bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi relai elektromagnetik untuk pengaman hubung singkat. MCB banyak digunakan untuk pengaman sirkit 1 (satu) fasa dan 3 (tiga) fasa. Keuntungan menggunakan MCB, yaitu :

1. Dapat memutuskan rangkaian 3 (tiga) fasa walaupun terjadi                    

(3)

hubung singkat pada salah satu fasanya.

2. Dapat digunakan kembali setelah rangkaian diperbaiki akibat hubung singkat atau beban lebih.

3. Mempunyai tanggapan yang baik apabila terjadi hubung singkat atau beban lebih.

Gambar 2.1 MCB (Satu) Fasa dan MCB 3 (tiga) fasa

2.2 ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) adalah pemutus yang peka terhadap arus bocor, yang dapat memutuskan sirkit termasuk penghantar netralnya secara otomatis dalam waktu tertentu. Apabila arus sisa yang timbul karena terjadi kegagalan isolasi melebihi nilai tertentu, sehingga tercegahlah bertahannya tegangan sentuh yang terlalu tinggi.

Gambar 2.2 Bentuk Fisik ELCB

Gambar 2.6 Rangkaian Prinsip Kerja ELCB

3.1 Tahapan Perancangan

Dalam perencanaan suatu alat ada sebuah tahapan perancangan yang dicapai. Untuk perancangan panel catu daya listrik pada meja laboratorium ini dituangkan dalam beberapa tahapan. Tujuan dari perancangan alat ini adalah untuk mendapatkan alat yang sesuai dengan spesifikasi yang diharapakan, dengan memperhatikan komponen yang digunakan. Dalam pemilihan komponen dan rangkaian ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam mencapai tujuan tersebut, adapun hal yang harus dipertimbangkan tersebut adalah ketersedian komponen di pasaran, spesifikasi komponen, harga komponen (keekonomisan). Beberapa tahapan perancangan adalah sebagai berikut :

3.1.1 Flowchart

Flowchart di bawah ini menunjukan proses yang dilakukan dalam merancang alat yang diinginkan. Tujuan dibuatnya flowchart ini memudahkan untuk melakukan perancangan, jadi tahapan yang dijalankan sesuai urutan yang ada dalam flowchart sehingga proses perancangan menjadi mudah

                     

(4)

karena tahapan dalam perancangan alat sudah ditentukan terlebih dahulu. dibawah ini merupakan flowchart dari proyek akhir ini :

3.2 Deskripsi dan Spesifikasi Alat

Panel catu daya listrik adalah alat yang dibuat untuk sumber tegangan listrik dengan input sumber 3 (tiga) fasa 380 volt, di mana di dalam catu daya listrik laboratorium ini terdapat tiga macam tegangan yang nantinya dapat digunakan sebagai sumber energi listrik 3 (tiga) fasa,1 (satu) fasa dengan tambahan tegangan DC 5 volt dan 12 volt (3A), meja laboratorium ini dilengkapai dengan pengaman MCB,ELCB dan emergency switch sebagai system pengaman apabila terjadi gangguan baik hubung singkat atau beban lebih. Selain itu dilengkapi juga dengan

lampu indicator berwarna hijau sebagai tanda bahwa sumber dalam keadaan ON.

3.2.1 Menentukan Komponen 3.2.1.1 Komponen Pengaman

1. ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) 2. MCB 3 (tiga) fasa

3. MCB 1 (satu) fasa 4. Emergency Stop

3.3.2.2 Komponen Utama

1. Stop Kontak 1 (Satu) fasa 2. Socket 3 (tiga) fasa 3. Kotak Kontak DC 3.3.2.3 Komponen Pendukung 1. Saklar untuk DC 2. Selector switch 3. Lampu indicator 3.3.2.4 Komponen penghubung 1. Kabel NYA 2. Blok terminal

3. Socket male 3 (tiga) fasa

3.3 Perancangan Alat

3.3.1 ELCB

Tegangan aman manusia V = 50 volt Tahanan manusia R = 1700 Ω Arus (I) I = V/R

I =170050 = 0,029 A Maka ELCB yang digunakan adalah :

= 30 mA

3.3.2 MCB

MCB 3 Fasa

Spesifikasi Beban = 2 KW = 2000 watt                    

(5)

Maka mcb yang digunakan =3802000𝑥0,8√3 = 3,79 A

Maka MCB yang digunakan = In x 1,5

= 3,79 x 1,5 = 5,6 A

MCB = 6 A

MCB 1 Fasa

Spesifikasi Beban = 2KW = 2000 watt Maka MCB yang digunakan = 5,68 A Maka MCB yang digunakan adalah = In x 1,5

= 5,68 x 1,5 = 8,52 A MCB = 10 A

Spesifikasi Stop kontak 1 Phasa

Tegangan (V) : 230 V Arus (I) : 16 A

Spesifikasi Saklar

Tegangan (V) : 230 V Arus (I) : 16 A

Spesifikasi Lampu Indikator

Teagangan (V) : 230 V

Arus (mA) : 20 mA

Spesifikasi Catu Daya

Tegangan DC (V) : 12 volt DC Arus (I) : 3 A

Tegangan DC (V) : 5 volt DC Arus (I) : 3 A

3.4 Realisasi

Dalam realisasi perancangan alat panel catu daya listrik ini dilakukan dengan tahapan seperti di atas namun dalam percobaan awal dilakukan dengan menggunakan software PROTEUS untuk meyakinkan rangkaian dan nilai komponen yang akan digunakan benar, tidak terjadi kesalahan. Selanjutnya untuk melihat hasilnya secara real dilakukan percobaan kembali di matrix/project board.

Setelah percobaan awal di matrix board berhasil atau sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan lalu dilakukan tahap pembuatan PCB. Kemudian rangkaian yang awal dibuat di matrix board dipindahkan ke PCB untuk di solder. Dan untuk selanjutnya dilakukan percobaan/ pengujian kembali, karena bisa saja ada kesalahan dalam proses penyolderan.

Gambar 3.5 Hasil Desaign Catu Daya Listrik

Rangkaian Realisasi Catu Daya Listrik Pada Meja Laboratorium

D2 R S T N PE ELCB 3 FASA S0 SOCKET3 FASA SELEKTOR SWITCH

FEMALE PLUG 3 FASA

SAKLAR T2 R S T N S1 S2 D1 C1 C2 C3 C4 C5 C6 Q1 Q2 + 12 V 0 V - 12 V - 5 V 0 V + 5 V C11 C12 Q3 Q4 C10 C9 C7 C8 IC3 IC4 IC2 IC1 STOP KONTAK 1 T1                      

(6)

IV. PENGUJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Tujuan

Untuk mendapatkan hasil alat yang diinginkan maka harus dilakukan suatu pengujian dan hasil pengujian tersebut kita mendapatkan beberapa data pengujian. Data teresebutlah yang menjadi dasar untuk menganalisa kinerja dari sebuah alat. Adapun tujuan dari analisa data pengujian dari alat yang dibuat adalah untuk mengetahui apakah sistem atau alat yang telah dibuat telah sesuai dengan spesifikasi. Selain itu juga untuk mengetahui :

1. Nilai tegangan tiga fasa ( kotak kontak 3 fasa ).

2. Nilai tegangan satu fasa ( kotak kontak 1 fasa ).

3. Nilai tegangangan masing-masing fasa pada socket 3 fasa (R,S,T dan N)

4. Nilai keluaran tegangan DC ± 5 volt dan DC ± 12 volt.

5. Hsil pengujian tegangan kerja dan fungsi emergency fungsi proteksi hubung singkat dan beban lebih,serta arus bocor ketanah.

4.2 Langkah Percobaan/Pengujian Langkah percobaan :

1) Mempersiapkan alat – alat yang akan digunakan.

2) Merangkai alat dengan benar.

3) Merangkai alat ukur sesuai dengan besaran yang akan diukur.

4) Memastikan rangkaian benar sebelum alat dioperasikan.

5) Menyambungkan rangkaian dengan sumber.

6) Mencatat hasil pengujian 7) Bentuk tabel hasil pengujian

4.3 Alat dan Bahan Yang Digunakan Alat dan bahan yang digunakan :

1) Modul Panel listrik catu daya 3 fasa / 1 fasa 2) Amperemeter. 3) Voltmeter. 4) Motor DC 5) Motor AC Siemens 1,1 Kw ; 50 Hz.

6) Sumber tegangan modul panel 380 V.

7) Kabel probe.

Dalam pengujian alat yang telah dirancang perlu dilakukan perangkaian alat dan juga ada beberapa langkah yang harus dilakukan, agar pengujiannya sesuai dengan yang ditentukan.

4.4 Menguji Tegangan Keluaran Modul Panel Catu Daya Listrik

4.4.1 Menguji Tegangan Keluaran Kotak Kontak 3 fasa

4.4.1.1 Tujuan

Untuk mengetahui tegangan keluaran dari modul panel listrik catu daya 3 fasa yang nantinya akan diberikan beban tiga fasa.

4.4.1.2 Alat dan Bahan yang digunakan

Alat dan bahan yang digunakan 1) Modul Panel catu daya listrik                    

(7)

3 (tiga) fasa / 1 (satu) fasa 2) Voltmeter.

3) Sumber tegangan AC 380 Volt.

4.4.1.3 Langkah Pengujian

1)

Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2)

Rangkai komponen sesuai dengan gambar rangkaian pengujian.

3)

Sambungkan supply AC PLN pada

nilai 380 V untuk mencatu daya panel catu daya listrik.

4)

Sambungkan alat ukur voltmeter sesuai dengan gambar rangkaian.

5)

Menguji tegangan sumber 3 (tiga) fasa

pada R-S menggunakan voltmeter dan set voltmeter sesuai pengukuran yang dibutuhkan.

6)

Menguji tegangan sumber 3 (tiga) fasa

pada R-T menggunakan voltmeter dan set voltmeter sesuai pengukuran yang dibutuhkan.

7)

Menguji tegangan sumber 3 (tiga) fasa

pada T-S menggunakan voltmeter dan set voltmeter sesuai pengukuran yang dibutuhkan.

4.4.1.4 Rangkaian Pengujian

Gambar 4.1 Rangkaian Pengujian Keluaran tegangan antar phasa & Phasa netral

4.4.1.5 Hasil Pengukuran

Hasil pengukuran dan perhitungan dari Menguji tegangan keluaran kontak 3 (tiga) fasa didapat :

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Tegangan Pengukuran

tegangan terukur (volt) Tegangan

R-S 363 R-T 367 S-T 368 R-N 207 S-N 208 T-N 210 4.4.1.6 Analisa

Dari hasil pengujian diatas didapatkan hasil seperti pada tabel 4.1 dimana tegangan antar fasa dan fasa- netral yang hampir mendekati nilai ideal yaitu antar fasa 380 volt dan fasa-netral 220 volt.

4.4.2 Menguji Tegangan Keluaran Kotak Kontak DC ± 5 Volt

4.4.2.1 Tujuan

Untuk mengetahui tegangan keluaran dari modul panel listrik catu daya 1 (satu) fasa DC ±5 volt, serta sebagai perbandingan dan untuk mengetahui selisih yang ada dengan catu daya seharusnya.

4.4.2.2 Alat dan Bahan Yang digunakan

Alat dan bahan yang digunakan :

1) Modul Panel listrik catu daya 3 (tiga) fasa / 1 (satu) fasa. 2) Sumber tegangan AC modul

panel 380 Volt. 3) Osciloscope.                      

(8)

4) Kabel probe. 4.4.2.3 Langkah Percobaan

1) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2) Merangkai komponen sesuai dengan gambar rangkaian pengujian.

3) Menyambungkan supply AC PLN pada nilai 380 V untuk mencatu daya panel catu daya listrik.

4) Mengkalibrasi oscilloscope. 5) Menghubungkan kabel probe

dari oscilloscope ke terminal keluaran rangkaian penyearah ± 5 volt DC.

6) Menguji tegangan positif dan negatif sumber power supply DC ±5 volt dan set oscilloscope pada volt/div yang sesuai.

7) Mencatat hasil pengujian dan kemudian di foto gelombang keluaranya.

V.PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengukuran data dan analisa panel listrik yang telah dirancang didapat beberapa kesimpulan diantaranya :

1. Panel catu daya listrik dapat berfungsi sebagaimana mestinya sesuai dengan nilai tegangan masing- masing yang dirancang.

2. Pada pengujian antar fasa didapat hasil pengukuran : R-S : 363 volt;R-T : 367 volt ; S-T : 368 volt : R-N : 207 volt ; S-N : 208 volt ; T-N : 210 volt.

3. Pada pengujian rangkaian power supply DC yang dibuat tegangan keluaran dan bentuk gelombang yang diinginkan sudah sesuai dengan nilai tegangan yang diinginkan yaitu sebesar 5 volt DC dan 12 volt DC.

4. Pengujian tegangan tiga fasa menggunakan dilakukan dengan beban motor tiga fasa dengan daya 1,1 KW motor dapat berputar dan untuk pengukuran arus pada masing- masing fasa didapat R : 1,92 A ; S : 2,03 A ; T : 1,89 A.

5.2 Saran

Sebaiknya dilengkapi dengan alat ukur pada panel catu daya listrik ini agar penggunaan dapat maksimal dan tegangan keluaran dapat dilihat pada alat ukur, ini dimaksudkan agar lebih mudah dalam pembacaan tegangan keluar untuk masing- masing tegangan yang dibuat baik DC atau AC.

DAFTAR PUSTAKA

1) Aris munandar Artono, Kuwuhara Susumu. 1997. Teknik Tenaga Listrik .Jakarta : Pradyna Paramita.

2) Suhadi. 2008. Teknik Distribusi Tenaga

Listrik. Jakarta : Departemen

Pendidikan Nasional.                    

(9)

3) Suhadi. 2008. Teknik Distribusi Tenaga

Listrik Jilid 2. Jakarta : Departemen

Pendidikan Nasional.

4) Suhadi. 2008. Teknik Distribusi Tenaga

Listrik Jilid 3. Jakarta :Departemen

Pendidikan Nasional.

5) Siswoyo. 2008. Teknik Listrik Industri

Jilid 3. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

6) Tohir, Toto, ST., MT. 2010. Analisa Sistem Tenaga. Politeknik Negeri Bandung.

7) Yuliyawati, Sri Nur dan Hazma. 2009. Kiat Penulisan Laporan Ilmiah Untuk Program Diploma. Bandung : Politeknik Negeri Bandung.

                     

Gambar

Gambar 2.1 MCB (Satu) Fasa dan MCB 3  (tiga) fasa
Gambar 4.1 Rangkaian Pengujian Keluaran  tegangan antar phasa & Phasa netral

Referensi

Dokumen terkait

dan pantai yang rusak BBWSMS (Leading Sector), Dinas PU Kab/Kota, Dinas PU Provinsi, DKP Kab/kota (Prov. Lampung dan Sumatera Selatan) Melaksanakan pengerukan muara sungai

Atas dasar pertimbangan tersebut diatas, maka perlu disahkan Peraturan Daerah Kabupaten Batang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa sebagai salah satu Peraturan

Pangkalan militer berbentuk “support facilities base” untuk tentara angkatan laut China yaitu, The People’s Liberation Army-Navy (PLAN) yang akan beroperasi di

Wawancara yang akan dilakukan adalah wawancara mendalam ( deep interview ) dan wawancara bebas, dimana pertanyaan akan berfokus pada petanyaan yang terkait dengan perumusan

Persepsi guru terhadap pelaksanaan ujian semester berbasis android pada mata pelajaran sejarah adalah sudah positif, hal ini ditunjukan guru melihat bahwa ujian

FORMULIR NOMOR : X.H.1-6 LAMPIRAN : 6 Peraturan Nomor : X.H.I LAPORAN BULANAN KEPEMILIKAN SAHAM EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK DAN REKAPITULASI YANG TELAH DILAPORKAN. Nama Emiten

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha teh gaharu, mengetahui strategi pemasaran teh gaharu, dan menganalisis strategi pengembangan usaha teh gaharu

Setelah tim pelaksana kegiatan pengabdian pada masyarakat menyampaikan materinya penyuluhan, maka acara selanjutnya adalah serah terima peralatan catu daya listrik