• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud Dan Tujuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud Dan Tujuan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Balai Pengelolaan DAS Citarum-Ciliwung sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) pusat Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial di daerah mempunyai kewenangan dalam melakukan penyusunan rencana dan program pengelolaan DAS yang mana kegiatanya akan diimplementasikan di Dinas Kabupaten lingkup wilayah kerja BP DAS Citarum-Ciliwung, serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan.

Untuk menghimpun dan menyajikan data dan informasi hasil kegiatan pembangunan di bidang kehutanan, terutama bidang Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (RLPS) yang dilaksanakan oleh BP DAS Citarum-Ciliwung sendiri maupun oleh Dinas Kehutanan di lingkup BP DAS Citarum-ciliwung, yang pada umumnya merupakan kegiatan “incremental”, yang mana data dapat dijadikan time series, maka disusunlah buku Statistik Pembangunan BP DAS Citarum-Ciliwung. Adapun data kegiatan yang disajikan adalah data hasil kegiatan 5 (lima) tahun terakhir, yaitu dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007.

B. Maksud Dan Tujuan

Buku statistik pembangunan BP DAS Citarum-Ciliwung tahun 2007 dimaksudkan untuk menyajikan data dan informasi hasil pembangunan di bidang RLPS selama 5 tahun terakhir (tahun 2003 sampai dengan tahun 2007). Sedangkan tujuannya agar hasil pembangunan rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial di wilayah kerja BP DAS Citarum-Ciliwung selama 5 tahun terakhir dapat terdokumentasikan dengan baik.

(2)

2 C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup buku Statistik Pembangunan BP DAS Citraum-Ciliwung Tahun 2007 memuat organisasi dan kondisi umum wilayah kerja BP DAS Citarum-Ciliwung, dan hasil-hasil pembangunan rehabilitasi hutan lahan dan perhutanan sosial selama 5 tahun terakhir (tahun 2003 sampai dengan tahun 2007).

(3)

3

II. ORGANISASI

A. Visi Dan Misi

Visi BP DAS Citarum-Ciliwung sampai dengan akhir tahun 2007 adalah : “BP DAS Citarum-Ciliwung menjadi pusat pengkajian dan informasi pengelolaan DAS secara prima pada tahun 2015.”

Berdasarkan visi tersebut BP DAS Citarum-Ciliwung beserta stake holders diwilayah kerjanya berusaha untuk mengimplementasikan kegiatan RLKT (Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah) dan kegiatan pengelolaan DAS secara bersama-sama dalam rangka menjadikan BP DAS sebagai pusat kajian dan penyajian data/informasi kegiatan tersebut.

Untuk mewujudkan visi tersebut, BPDAS Citarum-Ciliwung menetapkan misi sebagai berikut : 1. Memantapkan data dan informasi pengelolaan;

2. Mengembangkan perencanaan serta kelembagaan dan kemitraan pengelolaan DAS; 3. Mengembangkan kegiatan pemantauan dan evaluasi DAS;

4. Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat dalam pengelolaan DAS.

B. Tugas Pokok dan Fungsi

Selanjutnya, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 665/kpts-II/2002 tanggal 7 Maret 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelolaan DAS, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan nomor P.15/Menhut-II/2007 tanggal 4 Mei 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Daerah Aliran

(4)

4 Sungai, mempunyai tugas pokok : “Melakukan penyusunan rencana pengelolaan DAS, pengembangan kelembagaan pengelolaan DAS dan Evaluasi pengelolaan DAS.”

Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, fungsi BPDAS Citarum-Ciliwung adalah : 1. Penyusunan rencana pengelolaan Daerah Aliran Sungai;

2. Penyusunan dan penyajian informasi Daerah Aliran Sungai; 3. Pengembangan model pengelolaan Daerah Aliran Sungai;

4. Pengembangan kelembagaan dan kemitraan pengelolaan Daerah Aliran Sungai; 5. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan Daerah Aliran Sungai;

6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Tugas pokok dan fungsi tersebut menunjukan bahwa kewenangan BP DAS Citarum-Ciliwung adalah melakukan penyusunan rencana dan program pengelolaan DAS yang mana kegiatannya akan diimplementasikan di Dinas Kabupaten lingkup wilayah kerja BPDAS Citarum-Ciliwung, serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi BP DAS Citarum-Ciliwung sampai dengan akhir tahun 2007, adalah sebagai berikut :

Kepala Balai : Ir. Erni Mayana, MM

Kepala Sub Bagian Tata Usaha : Ir. Happy Rizkiana Kepala Seksi Program : Ir. Nur Hasnih, MM Kepala Seksi Kelembagaan : Ir. Toyo Sunaryo Kepala Seksi Evaluasi : Deddy Supriadi, S.Hut

(5)

5 Bagan Struktur Organisasi BP. DAS Citarum-Ciliwung Tahun Dinas 2007 (s/d 31 Desember 2007)

Kepala Balai (Ir. Erni Mayana, MM)

Kepala Seksi Kelembagaan DAS

(Ir. Toyo Sunaryo) Kepala Seksi

Progaram DAS (Ir. Nur Hasnih, MM)

Kelompok Tenaga Fungsional

Kepala Seksi Evaluasi DAS (Deddy Supriadi, S.Hut)

Kepala Subag Tata Usaha (Ir. Happy Rizkiana)

(6)

6 D. Sumber Daya Manusia

Balai Pengelolaan DAS Citarum-Ciliwung mempunyai pegawai sebanyak 94 (sembilan puluh empat) orang (termasuk honorer) yang tersebar di 2 (dua) lokasi yaitu di Bogor sebanyak 87 (depalan puluh tujuh) orang dan Serang sebanyak 7 (tujuh) orang.

Berdasarkan tingkat pendidikan, sumber daya manusia di BP DAS Citarum-Ciliwung paling banyak lulusan SLTA , diikuti oleh lulusan S1 dan D3. Sedangkan berdasarkan golongan, paling banyak golongan III a.

(7)

7 III. KONDISI UMUM WILAYAH KERJA

A. Letak Dan Luas

Balai Pengelolaan DAS Citarum-Ciliwung dalam melaksanakan tugas pokoknya berkantor di Bogor dan Serang. Adapun Wilayah kerja BPDAS Citarum-Ciliwung berdasarkan administratif meliputi 3 Propinsi/28 Kabupaten/Kota yaitu sebagian kabupaten/kota di propinsi Jawa Barat : Kabupaten Indaramayu, Sumedang, Subang, Bandung, Cianjur, Sukabumi, Bogor, Karawang, Purwakarta, Bekasi, Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kota Sukabumi; di seluruh kota di propinsi DKI Jakarta : Kepulauan Seribu, Kota Jakarta Timur, Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Selatan, Kota Jakarta Utara, dan Kota Jakarta Barat; dan seluruh kabupaten/kota di propinsi Banten : Tangerang, Serang, Lebak, Pandeglang, Kota Tangerang dan Kota Cilegon. Berdasarkan topografi, wilayah kerja BPDAS Citarum-Ciliwung dibagi dalam 3 SWP DAS, yaitu sebagai berikut :

1. SWP DAS Citarum yang meliputi 11 Sub DAS, yaitu Citarum, Cipunagara, Ciasem, Cibuni, Cilamaya, Cisadea, Cisokan, Ciujung, Cipandak, Cidamar dan Cilaki;

2. SWP Ciliwung-Cisadane-Cimandiri yang meliputi 10 Sub DAS, yaitu Ciliwung, Cisadane, Cimandiri, Cikaso, Ciletuh, Cikarang, Cidurian, Cimanceuri, Kali Angke, dan Kali Bekasi;

3. SWP Ciujung-Teluk Lada yang meliputi 11 Sub DAS, yaitu Ciujung, Cidanau, Cibanten, Ciliman, Cibaliung, Cibareno, Cisiih, Cihara, Cikeruh, Cibungur dan Cimadur.

(8)

8 B. Penggunaan dan Penutupan Lahan

Penggunaan lahan di wilyah kerja BP DAS Citarum-Ciliwung terdiri atas lahan yang berada di dalam kawasan dan di luar kawasan hutan. Sebagian besar lahan yang berada di bawah pengelolaan BP DAS Citarum-Ciliwung berada di luar kawasan hutan dan sebagian kecil berada di dalam kawasan.

Wilayah kerja BP DAS Citarum-Ciliwung yang memiliki penggunaan lahan di dalam kawasan dengan fungsi hutan produksi, hutan lindung dan hutan konservasi adalah sebagai berikut :

1. Kab. Bandung 2. Kab. Subang 3. Kab. Purwakarta 4. Kab. Bogor 5. Kab. Sukabumi 6. Kab. Cianjur

Sedangkan wilayah kerja BP DAS Citarum-Ciliwung yang hanya memiliki kewenangan pengelolaan lahan di luar kawasan hutan adalah sebagai berikut :

1. Kota Bandung 2. Kota Cimahi 3. Kota Depok 4. Kota Bekasi 5. Kota Bogor 6. Kota Sukabumi

(9)

9 7. Kota Jakarta Utara

8. Kota Jakarta Selatan 9. Kota Jakarta Timur 10. Kota Jakarta Barat 11. Kota Jakarta Pusat

C. Kekritisan Lahan/DAS

Total luas lahan kritis yang berada di wilayah kerja BP DAS Citarum-Ciliwung adalah sekitar 681.118,3 hektar. Luas lahan di luar kawasan hutan (sekitar 483.236,6 hektar) lebih luas dibandingkan dengan luas lahan di dalam kawasan hutan (sekitar 197.881,70 hektra). Untuk lahan yang berada di dalam kawasan hutan terdiri atas lahan yang sangat kritis sekitar 64.718 hejtar, kritis 60.016,6 hektar, agak kritis sekitar 43.710,3 hektar dan potensial kritis sekitar 29.436,8 hektar. Sedangkan lahan yang berada di luar kawasan hutan terdiri atas lahan yang sangat kritis sekitar 37.497,18 hektar, kritis 81.228,3 hektar, agak kritis sekitar 150.889,8 hektar dan potensial kritis sekitar 213.621,5 hektar (data berdasarkan hasil inventarisasi lahan kritis tahun 2004).

(10)

10

IV. PELAKSANAAN PEMBANGUNAN

REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR (TAHUN 2003 S/D 2007)

Kegiatan pembanguna nbidang rehabilitasi hutan dan lahan dan perhutanan sosial yang dilaksanakan oleh BP DAS Citarum-Ciliwung dan yang dilaksanakan oleh satker-satker di bidang kehutanan lingkup wilayah kerja BP DAS Citarum-Cilwiung dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (tahun 2003 sampai dengan tahun 2007) pada umumnya dibedakan menjadi 2, yaitu kegiatan yang dilaksanakan di luar kawasan hutan dan di dalam kawasan hutan.

Jenis-jenis kegiatan yang diimplementasikan di dalam kawasan hutan hanya di laksanakan oleh perhutani, di antaranya sebagai berikut :

1. Reboisasi hutan produksi, hutan lindung dan hutan konservasi 2. Hutan kemasyarakatan

3. Rehabilitasi hutan mangrove

4. Pengembangan hasil hutan bukan kayu hanya pengembangan budidaya rotan

Jenis-jenis kegiatan yang dilaksanakan di luar kawasan hutan dilakasanakan oleh BP DAS Citarum-Ciliwung dan satker-satker di wilayah kerja BP DAS Citarum-Ciliwung, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Hutan Rakyat

2. Tanaman kanan kiri sungai 3. Tanaman turus jalan

4. Hutan kota

(11)

11 6. Hutan mangrove

7. Hutan pantai

8. Pengembangan hasil hutan bukan kayu, berupa wanatani, wanafarma, jarak pagar, persuteraan alam, perlebahan, dam pengendali, dam penahan, sumur resapan, embung air dan gully plug.

9. Kelembagaan yang terdiri dari kelompok tani, LSM dan forum-forum DAS. Secara lebih lengkap, data-data dimaksud dapat dilihat pada tabe-tabel berikut ini.

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana hasil pemahaman membaca mahasiswa, bagaimana kemampuan menulis paragraf mahasiswa, apakah ada hubungan yang

Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian mengenai Pengaruh Struktur Audit, Independensi Auditor dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kinerja Auditor

Bagaimana model peramalan yang sesuai dengan metode ARIMA Box ‐ jenkins untuk data Bagaimana model peramalan yang sesuai dengan metode ARIMA Box ‐ jenkins untuk data ekspor non ‐

Setelah dilakukan evaluasi terhadap dokumen Prakualifikasi dan Pembuktian Kualifikasi, maka Pokja Pengadaan Konsultansi Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa

Pokja Pengadaan Barang Biro Administrasi Pengadaan Barang/Jasa Setda Provinsi Bali akan melaksanakan Pelelangan Pelelangan Sederhana dengan pascakualifikasi secara

[r]

Bagi calon penyedia yang diundang tidak hadir pada tahapan ini dengan alasan yang tidak dapat diterima/tanpa alasan yang jelsa, maka dianggap menggundurkan diri.. Demikian

AEC bertujuan untuk menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang ditandai dengan bebasnya aliran barang dan jasa, investasi, tenaga kerja terampil dan