• Tidak ada hasil yang ditemukan

6 mempunyai wewenang untuk menetapkan kebijakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "6 mempunyai wewenang untuk menetapkan kebijakan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMAITTAIT TTITGAH PIRATT'RAIV BI'PATI MI'RUITG RAYA

NOMOR 10 TAHUN 2015 TEITTAITG

PEDOMAIT MEITEMPATI

RI'}IAII

DINAS DAERAII PEMERINTAII IIABT'PATEN MIIRUNG RAYA

Menimbang

:

a.

Mengingat

:

1. b.

c.

DEITGAN RAIIM.AT TI'HAIY YAITG MAHA ESA BUPATI MI'RIIIYG RAYA

bahwa

dalam

rang|<a

menjamin

terlaksanarlya tertib

administrasi

dalam

pelaksanaan

dan

tertib

pengelolaan barang

milik

daerah diperlukan adanya pengaturan yang integratif dan menyeluruh khususnya ketentuan menempati rumah jabatan, rumah instansi dan perumahan pegawai milik Pemerintah Kabupaten Murung Raya ;

bahwa

pengelolaan

Barang

Milik

Daerah

sebagaimana dimaksud dalam

huruf

a

dilaksanakan berdasarkan asas fungsional, kepastian hokum, tranparansi dan efisiensi;

bahwa Bupati selaku Kepala Daerah dan sebagai Pemegang

Kekuasaan Pengelolaan Barang

Milik

Daerah sesuai dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2OO7 Pasal

6

mempunyai wewenang

untuk

menetapkan kebijakan pengelolaan, penggunaan

dan

pengamanarl Barang Milik Daerah;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

huruf a, huruf b, dan huruf c perlu

menetapkan

Peraturan

Bupati

Murung

Raya

tentang

Ketentuan

Menempati Rumah Dinas Daerah Pemerintah Kabupaten Murung Raya.

Undang-undang Nomor

5

Tahun 2OO2 tentang Pembentukan

Kabupaten

Katimgan,

Kabupaten

Seruyan,

Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang

Pisau,

Kabupaten

Murung Raya

dan Kabupaten

Barito

Timur

di

Provinsi Kalimantan Tengah

(Irmbaran

Negara

Tahun

2OO2

Nomor

18

Tambahan Iembaran Negara Nomor a180);

Undang-undang Nomor

17

Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor

47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a355);

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Nnegara Republik Indonesia Tahun 2OlL Nomor 244, tambahan lembaran Nnegara Republik Indonesia Nomor 5587);

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar

Akuntansi

Pemerintahan (Lembaran

Negara

Republik IndonesiaTahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor a503);

d.

2.

3.

(2)

5.

Peraturan

Pemerintah

Nomor

6

Tahun

2006

tentang Pengelolaan Barang

Milik

Negara/Daerah (Lembaran Negara

Republik

Indonesia

Tahun

200i6

Nomor

20,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor

4609) sebagaimana

telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor

38

Tahun 2OO8 tentang Perubahan Atas Peratrrran Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang

Milik

Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO8 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a855);

6.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

LT Tahun

2AOT

tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah;

7.

Peraturan Daerah Kabupaten Mumng Raya Nomor

3

Tahun

2OLO tentang Pengelolaan Barang MiUk Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Mumng Raya Tahun 2O1O Nomor 82);

8.

Peraturan Bupati Mumng Raya Nomor 4 Tahun 2OlL tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah;

MEUUTUSKAII:

Meneta.pkan

:

PERATIIRAII BITPATI MURIilIG RAYA TTNTANG PEIX)UAII

UEITEMPATI

RI'ItrAH

I'IITAS

PTItrTRIITTAII XABI'PATEN UIIRT'ITG RAYA.

BAB

I

I(ETEilTUAIT T'}IUU

ksal

I

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1.

Pemerintah Daerah adalah

Bupati

dan

Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

2.

Daerah adalah Kabupaten Murung Raya.

3.

Bupati adalah Bupati Murung Raya.

4.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Ralryat Daerah Kabtrpaten Munrng Raya sebagai Badan Iegislatif Daerah.

5.

Ketua DPRD adalah Ketua Dewan perwakilan Ralryat Daerah Kabupaten Murung Raya.

6.

Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Murung Raya.

7.

Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Murung Raya.

8.

Sekretaris DPRD adalah Sekretaris DPRD Kabupaten Murung Raya.

9.

Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah selanjutnya disingkat DPKAD

adalah

Dinas

Pengelolaan

Keuangan

dan Aset

Daerah Kabupaten Murung Raya.

10. Pengelola

Barang

Milik

Daerah

selanjutnya

disebut

Pengelola adalah Pejabat yang berwenang

dan

bertanggungiawab

melakukan

koordinasi pengelola barang milik daerah.

11. Satuan

Kerja

Perangkat Daerah adalah Unsrrr pembanhr

Bupati

dalam penyelenggaraan Pemerintahan daerah yang

terdiri

dari

Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan.

12. Rumah Dinas Daerah adalah Rumah

Milik

Pemerintah Daerah

dan

hanya disediakan untuk dihuni oleh pejabat Pegawai Negeri yarlg berhak.

13.

Rumah Jabatan adalah Rumah Dinas Daerah golongan I yang digunakan bagi pemegang

jabatan tertentu

yang

karena

sifat

jabatannya

harus

bertempat

tinggal

dimmah tersebut, serta

hak

penghuniannya terbatas

selama

pejabat

yang

bersangftutan

masih

memegang

jabatan

tertentu tersebut.

(3)

14. Rumah instansi adalah Rumah Dinas Daerah Golongan

II

yang disediakan

untuk ditempati oleh pegawai dari Dinas yang bersangkutan dan tidak boleh dipindahtangankan dari satu Dinas ke Dinas lainnya.

Perumahan Pegawai adalah Rumah yang disediakan untuk ditempati Pegawai Negeri , tidak termasuk Rumah Golongan I dan Golongan II.

Surat

Izin

Penghunian yang selanjutnya disingkat SIP adalah Surat yang

dikeluarkan

oleh

pejabat

yang

berwenang sebagai

bukti

perolehan hak menempati rumah dinas.

Pejabat adalah pejabat yang dianglat untuk menduduki jabatan tertentu. Pegawai Negeri adalah setiap warga Negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yarrg ditentukan, diangkat oleh Pejabat yang berwenang

dan

serahi tugas-tugas dalam suatu jabatan Negeri,

atau

diserahi tugas Negara lainnya, dan digaji berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

BAB

II

PTITEITTUAN STATUS GOII)ITGAIT RT'U.AII DUTAS DATRAH Penentuan Status

Keputusan Bupati. Penggolongan rumah terdiri dari :

a.

rumah dinas daerah golongan I (rumah jabatan);

b.

rumah dinas daeratr. golongan II (rumah instansi);

c.

rumah dinas daerah golongan III (perumahan pegawai);

ksal

3

(1)

Rumah dinas daerah golongan

I

yang sudah tidak sesuai dengan fungsinya sebagai akibat adanya perubahan

struktur

organisasi dan/atau sudah ada

pengganti yang lain, dapat dirubah statusnya menjadi rumah dinas daerah golongan II atau III.

(2)

Rumah dinas daerah golongan

II dapat dirubah

statusnya

menjadi

rumah

dinas

golongan

III,

kecuali

yang

terletak

disuatu

kompleks perkantoran/sekolah.

Rumah dinas daerah golongan

II

dapat dirubah statusnya menjadi rumah dinas daerah golongan I untuk memenuhi kebutuhan rumah jabatan.

Bekas

Kantor dan/atau

lainnya

yang

tidak

Iagi

dipergunakan sebagai penyelenggara Pemerintahan dapat dirubah Statusnya menjadi Rumah Dinas Daerah.

Perubahan status golongan Rumah Dinas Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3),

dan

(4 ) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

BAB

III

PENGHUNIAN RUMAII JABATAN, RI'I}IAH

IN

TAITSI DAN PERUMAHAIY PEGAITAI

Pasal 4

(1)

Yang berhak menempati rumah jabatan adalah :

Bupati untuk rumah jabatan Bupati;

Wakil Bupati untuk rumah jabatan Wakil Bupati; Ketua DPRD untuk rumah jabatan Ketua DPRD;

Wakil Ketua DPRD untuk rumah jabatan wakil Ketua DPRD; Sekretaris Daerah untuk rumah jabatan Sekretaris Daerah; dan

15. 16. 17. 18. (1) (21

ksal

2

golongan

Rumah

Dinas

daerah

ditetapkan dengan dinas daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

(3) (41 (s) a. b. c. d. e.

(4)

{21

Pejabat dan atau pegawai tertentu atas pertimbangan sifat pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya harus menempati rumah jabatan tersebut.

(3)

Yang berhak

menempati

Rumah

Instansi adalah

Pegawai Pemerintah Daerah yang menduduki jabatan struktural dan fungsional.

(4)

Yang berhak menempati perumahan pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Murung Raya yang mempunyai masa kerja paling singkat 5 (lima) Tahun.

Pasal 5

(1)

Persyaratan

untuk

menempati

rumah jabatan adalah

pejabat

yang menduduki jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (l).

(21

Persyaratan menempati Perumahan Pegawai adalah :

a.

mempunyai masa kerja minimal

5

(lima) Tahun dan/atau menduduki jabatan struktural paling singkat 2 (dua) Tahun; dan

b.

diutamakan pegawai

yang

menduduki

jabatan stuktural yang

lebih tinggi dan/atau masa kerja lebih lama.

c.

Mempunyai masa tugas minimal

5

(lima) tahun

di

Kabupaten Murung

Raya bagi Pegawai Non Struktural.

(3)

Penggunaan Rumah Jabatan, Rumah

Instansi

dan

Perumahan Pegawai

disesuaikan dengan jumlah Rumah Jabatan, Rumah Instansi dan Perumahan Pegawai yang tersedia.

BAB IV

PROSEDT'R MENEMPATI RUMAII JABATAN ATAU RUMAII DINAS DAERAH Pasal 6

(1)

Untuk

dapat menempati Rumah Jabatan ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

(21 Prosedur menempati Rumah Instansi dan Perumahan Pegawai adalah sebagai

berikut:

a.

mengajukan

surat

permohonan kepada

Bupati melalui

DPKAD yang diketahui kepala SKPD ; dan

b. surat permohonan sebagaimana tersebut huruf a, dilampiri foto copy :

1.

Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil ;

2.

Surat Keputusan Pangkat Terakhir ;

3.

Surat Keputusan Pengangkatan Jabatan Struktural/Fungsional ;

4.

SKP/DP3 tahun terakhir ;

5.

Surat nikah ;

6.

Kartu Keluarga

lcl

;

7.

Pas photo 3x4 sebanyak 3 (tiga) lembar ;

8.

Daftar gaji ;

(3)

DPKAD

meneliti

kelengkapan

dan

kebenaran

data

yang

disampaikan sebagaimana tersebut pada ayat (21.

(4)

Selanjutnya dibuatkan

berita

acaraftelaahan

hasil

penelitian berkas yang disampaikan ke Bupati untuk mendapatkan persetujuan dan penerbitan Surat Izin Penghunian (SIP).

(5)

BAB V

PERII(ATAN PENGHUNIAN Pasal 7

(1)

Perikatan Penghunian Rumah Dinas

diatur

dalam

Surat

Izin

penghunian (SIP) yang ditanda

tangani

oleh Bupati atau yang diberi kuasa atas nama Bupati, yang bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Daerah dan calon penghuni.

(2)

Surat

lzin

Penghunian sebagaimana tersebut

ayat

(1), Pasal

ini

berlaku selama

2

(dua) tahun dan penghuni wajib memohon kembali perpanjangan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa berlakunya berakhir pada DPKAD,

khusus Dinas

Kesehatan

dan

Dinas

Pendidikan perpanjangan harus mendapat rekomendasi dari Kepala Dinas.

(3)

Pengecualian terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatas adalah untuk penghunian Rumah Jabatan.

BAB VI

BESARAN DAIY PROSEDUR PEMUNGUTAN SEWA Pasal 8

(1)

Setiap Penghuni Rumah Dinas dikenakan uang sewa sesuai

type

rumah yang ditempati berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya Nomor 10 Tahun

20ll

tentang Retribusi Jasa Usaha.

(2)

Pembayaran uang sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan oleh penghuni pada kas daerah paling lambat tanggal 10 setiap bulan.

(3)

Apabila pembayaran uang sewa melalui bendahara

gaji

maka uang sewa sebagaimana

tersebut

disetor

oleh

Bendahara

gaji

masing-masing

instansi/unit kerja

pada Kas Daerah. BAB VII

PEMBATALAN SURAT IZIN PENGHUNIAN (SIPI DAN SURAT PERJANJIAN Pasal 9

(1)

SIP dinyatakan batal dan tidak berlaku apabila pemegang :

a.

pindah

ke

instansi

di

luar

Daerah lingkungan Pemerintah Kabupaten Murung Raya;

b.

tidak memenuhi kewajiban yang telah ditentukan dalam surat perjanjian ;

c.

mengundurkan

diri

dan/atau

diketahui

menggadaikan, menyewakan dan menjualbelikan ;

(2)

Berdasarkan

hal-hal

sebagaimana tersebut ayat (1), maka pengelola atas

narna Bupati berhak menerbitkan Surat Pembatalan SIP.

(3)

Dengan batalnya SIP, maka Penghuni Rumah Dinas

atau

keluarga

lahli

warisnya segera menyerahkan kembali rumah dinas yang ditempati kepada Pemerintah Daerah

melalui

DPKAD

paling

lambat

3

(tiga)

bulan

sejak

diterbitkannya surat pembatalan SIP.

(4)

Terhadap pembatalan sebagaimana tersebut

ayat

(21 Pasal

ini,

tidak disediakan kompensansi dalam bentuk apapun.

(5)

Pembatalan sebagaimana tersebut

ayat (2),

Pasal

ini

tidak

mengurangi kewajiban-kewajiban yang masih harus dipenuhi oleh penghuni.

BAB

VIII

HAK, KEUIAJIBAN, LI\RANGAN DAN SANKSI Pasal 1O

Pemegang SIP Rumah Dinas berhak menempati Rumah Dinas sesuai dengan

(6)

Pasal 11 Pemegang SIP Rumah Dinas wajib :

a.

menempati Rumah Dinas sebagaimana tersebut dalam SIP ;

b.

merawat dan memelihara Rumah Dinas, menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan

c.

membayar Pajak

Bumi

Bangunan (PBB), Braya

listrik,

telepon,

air

dan pungutan

lain

sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan oleh Pemerintah, kecuali Rumah Dinas golongan I (Rumah Jabatan) ;

d.

membayar uang sewa sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;

e.

menyerahkan kembali Rumah

Dinas

kepada Pemerintah Daerah dalam keadaan baik apabila SIP batal atau dibatalkan ;

Pasal 12 Larangan bagi pemegang SIP Rumah Dinas :

a.

tidak

boleh

menunjuk penghuni

lain,

memindahtangankan dan/atau menyewakan dalam bentuk apapun baik sebagian

atau

seluruh Rumah Dinas

dan

Lingkungan Rumah Dinas kepada

pihak

lain baik untuk

keperluan pribadi maupun keperluan lain ;

b.

tidak

boleh

menggunakan perumahan tersebut

guna

kepentingan lain selain tempat tinggal;

Pasal 13

(1)

Apabila pemegang SIP melanggar ketentuan sebagaimana tersebut dalam Pasal 11 dan 12 Keputusan ini maka SIP dinyatakan batal.

(21

Pembatalan SIP sebagaimana dimaksud pada

ayat

(1), dilakukan setelah

mendapat peringatan

tertulis

sebanyak

3

(tiga)

kali

secara berturut-turut dengan tenggang waktu masing-masing peringatan 14 (empat belas) hari.

BAB IX

PETreRAHAIT KEMBALI RUMAII DItrAS Pasal 14

(1)

Penyerahan kembali Rumah Dinas kepada Pemerintah Daeratr dibuatkan dalam Berita Acara.

(2)

Berita

Acara

sebagaimana tersebut

pada ayat

(1)

ditandatangani oleh pemegang SIP

atau

keluarga

/ahln waris,

dan

selanjutnya diserahkan ke pengelola.

(3)

Penarikan kembali rumah dinas tanpa Berita Acara dapat dilakukan oleh pengelola apabila pemegang SIP tidak mempe{panjang dan tidak membayar kewajiban selama 6 (enam) bulan.

BAB X

KBTENTUAN KHUSUS Pasal 15

(1)

Bagi

Pegawai

atau

orang

yang

tidak

berhak

menempati Rumah Dinas dengan berlakunya Peraturan

ini,

wajib

mengosongkan

dan

menyerahkan Rumah Dinas kepada Pemerintah daerah melalui DPKAD paling lambat 3 (tiga)

bulan setelah ketetapan ini berlaku.

{21

Apabila dalam

jangka

waktu

tersebut

belum

dilaksanakan,

maka

Pemerintah

Daerah

akan

mengosongkan

dengan

cara

mengambil

tindakan tegas

oleh

aparat ytrLg berwenang.

(3)

Untuk

pengosongan

dan

penyerahan

rumah

dinas

tersebut, Pemerintah Daerah tidak menyediakan kompensasi dalam bentuk apapun.

(7)

BAB V

PERII(ATAN PENGHUNIAN Pasal 7

(1)

Perikatan Penghunian Rumah Dinas

diatur

dalam

Surat

Izin

penghunian (SIP) yang ditanda

tangani

oleh Bupati atau yang diberi kuasa atas nama Bupati, yang bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Daerah dan calon penghuni.

(21 Surat

lzin

Penghunian sebagaimana tersebut

ayat

(1), Pasal

ini

berlaku selama

2

(dua) tahun dan penghuni wajib memohon kembali perpanjangan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa berlakunya berakhir pada DPKAD,

khusus Dinas

Kesehatan

dan

Dinas

Pendidikan perpanjangan harus mendapat rekomendasi dari Kepala Dinas.

(3)

Pengecualian terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatas adalah untuk penghunian Rumah Jabatan.

BAB VI

BESARAN DAN PROSEDUR PEMUNGUTAN SEtrIA Pasal 8

(1)

Setiap Penghuni Rumah Dinas dikenakan uang sewa sesuai

type

rumah yang ditempati berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya Nomor 10 Tahun

2OIl

tentang Retribusi Jasa Usaha.

(2)

Pembayaran uang sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan oleh penghuni pada kas daerah paling lambat tanggal 10 setiap bulan.

(3)

Apabila pembayaran uang sewa melalui bendahara

gaji

maka uang sewa sebagaimana

tersebut

disetor

oleh

Bendahara

gqii

masing-masing

instansi/unit

kerja

pada Kas Daerah. BAB VII

PEMBATALAN SURAT IZIN PINGHUNIAN (SIPI DAN SURAT PERJANJIAN Pasal 9

(U

SIP dinyatakan batal dan tidak berlaku apabila pemegang :

a.

pindah

ke

instansi

di

luar

Daerah lingkungan Pemerintah Kabupaten Murung Raya;

b.

tidak memenuhi kewajiban yang telah ditentukan dalam surat perjanjian ;

c.

mengundurkan

diri

dan/atau

diketahui

menggadaikan, menyewakan dan menjualbelikan ;

(21

Berdasarkan

hal-hal

sebagaimana tersebut

ayat

(1), maka pengelola atas

nama Bupati berhak menerbitkan Surat Pembatalan SIP.

(3)

Dengan batalnya SIP, maka Penghuni Rumah Dinas

atau

keluarga

/ahli

warisnya segera menyerahkan kembali rumah dinas yang ditempati kepada Pemerintah Daerah melalui DPKAD

paling

lambat

3

(tiga)

bulan

sejak

diterbitkannya surat pembatalan SIP.

{41 Terhadap pembatalan sebagaimana

tersebut

ayat

(21 Pasal

ini,

tidak

disediakan kompensansi dalam bentuk apapun.

(5)

Pembatalan sebagaimana tersebut

ayat

(2l', Pasal

ini

tidak

mengurangi kewajiban-kewajiban yang masih harus dipenuhi oleh penghuni.

BAB

VIII

HAK, KE\[IA*'IBAN, LI\RANGAN DAN SANKSI Pasal 10

Pemegang SIP Rumah Dinas berhak menempati Rumah Dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(8)

BAB XI

K

TENTUAN PERALIHAN Pasal 16

(1)

Bagi Pegawai yang mempunyai

hak dan

telah

menempati Rumah Dinas sebelum Peraturan

ini

berlaku, dalam jangka waktu

3

(tiga) bulan harus menyesuaikan dengan ketentuan Peraturan ini.

(21 Apabila dalam jangka waktu

3

(tiga) bulan, pegawai sebagaimana tersebut ayat (1), tidak menyesuaikan dengan ketentuan Peraturan

ini,

maka haknya menjadi gugur.

BAB >(II

KETENTUAN PENUTUP Pasal 17

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar

setiap

orang

mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Murung Raya.

Ditetapkan di Puruk Cahu pada tanggal Januari 2015 BUPATI M G RAYA,

Diundangkan di Puruk Cahu pada tanggal 2 Jan:uan 2015

DAERAH RAYA,

SIBU

Referensi

Dokumen terkait

Dennis dkk, [4] membuat online diagnose English language test (DAELT) untuk meningkatkan budaya dan ilmu kebahasaan pada siswa tingkat awal yang berbeda untuk

Hasil Uji Normalitas Melalui P-Plots (Setelah Transformasi Logaritma Natural).. Hasil Uji Normalitas Melalui

Perkembangan areal tanaman kopi rakyat yang cukup pesat di Indonesia, perlu didukung dengan kesiapan sarana dan metode pengolahan yang cocok untuk kondisi petani sehingga mereka

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan: (1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan

Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik dan Metode Make a Match.. Pengertian Definisi

Penelitian yang saya lakukan ini berjudul “ hubungan pedikulosis kapitis terhadap konsentrasi belajar ”.. Pedikulosis kapitis adalah infestasi tuma atau kutu kepala

“Insiden Infeksi Saluran Kemih Berdasarkan Hitung Leukosit Pada Wanita Hamil Trimester III Periode September-Oktober 2015 Di Rumah Sakit..

Aplikasi Metode Thorani Dalam Penyelesaian Permasalahan Program Linear Fuzzy Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. APLIKASI METODE