• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengenalan jenis buah dengan menggunakan metode bayesian - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengenalan jenis buah dengan menggunakan metode bayesian - USD Repository"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGENALAN JENIS BUAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE

BAYESIAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Oleh:

Maria Fransiska Indah Aryanti Puspitarini

055314047

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

ii

THE INTRODUCTION OF FRUITS USING

BAYESIAN METHODS

A THESIS

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements

To Obtain the Computers Degree

In Department of Informatics Engineering

By:

Maria Fransiska Indah Aryanti Puspitarini

055314047

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM

INFORMATICS ENGINEERING DEPARTMENT

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

(3)
(4)
(5)

v

HALAMAN MOTTO

Tuhan membimbing kita dengan cara-Nya yang khas.

Tidak ada yang ‘kebetulan’ dalam hidup ini. Tuhan

mempunyai rencana dalam setiap peristiwa hidup kita.

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya

orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana

layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, Juli 2012

Penulis

(7)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Maria Fransiska Indah Aryanti Puspitarini

NIM : 055314047

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGENALAN JENIS BUAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet maupun di media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : Juli 2012 Yang menyatakan

(8)

viii ABSTRAK

Perkembangan teknologi saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, segala

sesuatunya dilakukan serba otomatis. Salah satu contoh otomatisasi adalah mengenali suatu

obyek atau benda (pengenalan pola) dengan komputer. Contoh penggunaan otomatisasi untuk

mengenali suatu obyek adalah mengenali jenis buah – buahan.

Pada tugas akhir ini dibuat aplikasi untuk pengenalan jenis buah – buahan dengan

menggunakan metode Bayesian. Teori keputusan Bayesian adalah pendekatan statistik yang

fundamental dalam pengenalan pola (pattern recognition). Pendekatan ini di dasarkan pada kuantifikasi trade-off antara berbagai keputusan klasifikasi dengan menggunakan probabilitas dan ongkos yang ditimbulkan dalam keputusan – keputusan tersebut. Features analisis menggunakan perbandingan jarak horizontal : vertikal, perbandingan rata – rata Hue, nilai

rata – rata RGB ((R + G + B) / 3), rata – rata nilai R, rata – rata nilai G, rata – rata nilai B,

nilai (2R - (G + B)), nilai (2G – (R + B)), nilai (2B – (G + R)). Buah yang digunakan untuk

(9)

ix ABSTRACT

Technological developments are currently experiencing very rapid progress, everything done

completely automatic. One example of automation is to recognize an object or objects

(pattern recognition) with a computer. Examples of the use of automation to recognize an

object is to identify the type of fruits. At this final, application was made for recognize of

types of fruits by using Bayesian methods. Bayesian decision theory is a fundamental

statistical approach to pattern recognition (pattern recognition). This approach is based on the

quantification of trade-offs between the various classification decisions using probability and

costsincurred in the decisions. Features comparative analysis using horizontal distance:

vertical, comparison of average Hue, the mean of RGB((R +G+B) /3), average of value R,

average of value G, average of value B, value of (2R -(G +B)), value of (2G -(R +B)), value

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala berkat dan rahmat-Nya

yang melimpah, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengenalan Jenis Buah

dengan Menggunakan metode Bayesian” .

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Penulis menyadari, bahwa selama proses penulisan skripsi ini penulis tidak lepas dari

bantuan dan dukungan banyak pihak baik berupa masukan dan saran. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bunda Maria dan Tuhan Yesus Kristus atas segala mukzijat-Nya yang ajaib, penyertaan,

dan kasih karunia-Nya.

2. Ibu P.H. Prima Rosa, S.Si., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Ridowati Gunawan, S.Kom., S.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Fakultas

Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Dr. C. Kuntoro Adi, S.J., M.A., M.Sc. selaku dosen pembimbing atas kesabaran,

bimbingan, waktu dan saran yang telah diberikan kepada penulis.

5. J.B. Budi Darmawan, S.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing akademik Teknik

Informatika angkatan 2005 yang selalu sabar menghadapi penulis.

6. Eko Hari Parmadi, S.Si, M.Kom dan Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. sebagai

dosen penguji atas saran yang diberikan.

(11)

xi

8. Staf dan karyawan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

9. Keluarga penulis, bapak Herman Joseph Supardal, ibu Fransisca Xaveria Sismaryanti,

dan emba’ Bernadet Noven Kurniastuti yang telah memberikan dukungan spiritual dan

material, kasih sayang, terima kasih untuk segala doanya untuk penulis.

10. Fransiskus Feritika Wibowo terima kasih untuk segala doa, dukungan dan kesabarannya.

11. Lucia Yuni Astuti terima kasih untuk persahabatan,segala doa dan dukungannya.

12. Soni, Nitnot, Orpa, Opiex, Bengz, Arimbi, Putri, Ganang, Simbah, Endah, Ar, Deri, Lita

dan semua teman-teman para pejuang akhir, terimakasih untuk dukungan, bantuan , dan

doa teman-teman semua.

13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat

penulis sebutkan satu-persatu.

Dalam penulisan skripsi ini, dirasa masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu

segala saran ataupun kritik yang bersifat membangun dari pembaca sekalian sangat

diharapkan guna menyempurnakan isi dari skripsi ini.

Akhir kata, semoga penulisan skripsi ini berguna bagi para pembaca sekalian

khususnya para mahasiswa Teknik Informatika, dan dapat menambah wawasan para pembaca

sekalian.

Yogyakarta, Juli 2012

(12)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

Bab I. PENDAHULUAN ... 1

I.1. Latar Belakang ... 1

I.2. Rumusan Masalah ... 3

I.3. Tujuan ... 3

I.4. Batasan Masalah ... 3

I.5. Manfaat Penelitian ... 4

I.6. Metodologi Penelitian ... 4

I.7. Sistematika Penulisan ... 5

Bab II. LANDASAN TEORI ... 7

II.1. Pengolahan Citra ... 7

(13)

xiii

II.2.1 Pengertian Pola dan Ciri. ... 9

II.2.2 Pengenalan Pola. ... 10

II.2.3 Teknik Pengenalan Pola. ... 12

II.3. Metode Bayesian ... 16

II.3.1 Contoh Perhitungan. ... 18

Bab III. METODOLOGI DAN PERANCANGAN SISTEM ... 21

III.1 Analisis Sistem... 21

III.2 Skema ... 23

III.2.1 Feature Analisis ... 23

III.2.2 Pengenalan dengan menggunakan Bayesian ... 24

III.2.2.1 Five folds ... 25

III.2.2.2 Tahap training ... 28

III.2.2.3 Tahap testing ... 30

III.2.3 Evaluasi ... 31

III.3 Studi Awal ... 32

III.4 Perancangan Desain Tampilan Program ... 33

III.4.1 Perancangan Form Halaman Utama ... 33

III.4.2 Perancangan Form Buka Gambar ... 34

III.4.3 Perancangan FormPengenalan Gambar ... 35

III.4.4 Perancangan Form Bantuan ... 36

III.4.5 Perancangan Form Tentang Program... 37

Bab IV. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SISTEM ... 38

(14)

xiv

IV.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 38

IV.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak... 39

IV.2 Implementasi sistem... 39

IV.2.1 Proses Training ... 39

IV.2.1.1 Ekstrak Feature ... 39

IV.2.1.2 Penghitungan Nilai Mean dan Standar Deviasi ... 44

IV.2.2 Proses Testing ... 46

IV.2.2.1 Penghitungan Nilai Probability Density Function ... 46

IV.2.2.2 Penghitungan Nilai Likelihood dan Probabilitas ... 47

IV.3 Analisis Hasil Pengujian ... 48

Bab V. PENUTUP ... 52

V.1 Kesimpulan ... 52

V.2 Saran ... 52

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Fungsi Kerapatan ... 15

Gambar 3.2 Garis Besar Proses Pengenalan Pola ... 21

Gambar 3.2 Skema Pengenalan pola Buah ... 23

Gambar 3.3 Skema Alur Pikir Tahap Training ... 26

Gambar 3.4 Skema Alur Pikir Tahap Testing ... 27

Gambar 3.5 Perancangan Form Halaman Utama ... 30

Gambar 3.6 Perancangan Form Buka Gambar ... 32

Gambar 3.7 Perancangan Form Pengenalan Gambar ... 33

Gambar 3.8 Perancangan Form Bantuan ... 34

Gambar 3.9 Perancangan Form Tentang Program ... 35

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh Perhitungan ... 18

Tabel 3.1 Karakteristik Buah ... 20

Tabel 3.2 Tabel Pembagian Sampel... 24

Tabel 3.3 Tabel Percobaan ... 25

Tabel 3.4 Confusion Matrix ... 29

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang & Deskripsi Topik

Perkembangan teknologi saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, segala

sesuatunya dilakukan serba otomatis. Hal ini tidak lepas dari peranan komputer yang

dapat melakukan otomatisasi dengan penggunaan program – program yang terdapat di

dalamnya. Salah satu contoh otomatisasi adalah mengenali suatu obyek atau benda

(pengenalan pola) dengan komputer.

Contoh penggunaan otomatisasi untuk mengenali suatu obyek antara lain

pengenalan sidik jari, pengenalan suara, pengenalan angka serta proses pemisahan ikan

salmon dan ikan seabase dalam produksi ikan kaleng. Dalam penelitian ini akan dibahas

tentang pengenalan pola untuk membedakan jenis buah - buahan.

Terdapat banyak sekali jenis buah yang ada, tetapi dalam penelitian ini hanya akan

mengambil contoh buah apel, jeruk, mangga, pisang dan stroberi yang akan dibedakan

jenisnya. Masing – masing buah mempunyai varietas yang berbeda – beda. Sebagai

contoh buah jeruk, jeruk mempunyai lebih dari 160 varietas, beberapa diantaranya

adalah jeruk keprok, jeruk siem, jeruk Bali Merah dan jeruk siam madu. Buah – buahan

tersebut hanya akan dibedakan menurut jenisnya tanpa memperhatikan varietasnya.

Topik ini dipilih karena setiap jenis buah memilki karakteristik yang unik. Salah satu

contoh karakteristik unik dari buah dapat dilihat dari bentuknya. Disatu sisi buah-

buahan mempunyai bentuk yang sangat berbeda, misalnya buah apel dan salak. Tetapi

ada pula buah yang mempunyai bentuk yang sama atau mirip, misalnya apel dan jeruk.

Bagi penulis hal ini menarik untuk diteliti, terutama dalam pemilihan ciri – ciri

(18)

2

dilakukan dengan tepat maka nantinya penelitian ini dapat digunakan atau

diimplementasikan dalam dalam berbagai bidang, misalnya untuk pengelompokan buah

dalam proses pengalengan buah. Secara manual, meskipun buah apel dan jeruk

mempunyai bentuk yang mirip yaitu berbentuk bulat tetapi tetap bisa dibedakan. Jadi

tidak tertutup kemungkinan komputer juga bisa membedakannya. Walaupun secara

manual mata manusia dapat membedakan jenis buah – buahan dengan baik, tetapi

hanya dapat menangani data dengan jumlah yang terbatas. Untuk menangani data yang

jumlahnya sangat banyak tentu tidak akan efektif, karena mata akan mengalami

kelelahan yang dapat mengakibatkan kesalahan dalam mengenali jenis buah. Sedangkan

komputer dapat bekerja tanpa mengenal lelah dan tidak melihat jumlah maupun waktu.

Dalam pengenalan pola terdapat berbagai cara untuk mengenali karakteristik suatu

obyek. Dapat dicontohkan, dalam proses pemisahan ikan salmon dan ikan seabase

pengenalan karakteristiknya menggunakan features seperti panjang badan, lebar badan, bentuk badan, dll. Setelah features didapatkan dibutuhkan suatu algoritma untuk mengolah features tersebut sehingga akhirnya obyek dapat dikelompokan berdasarkan jenisnya. Dalam pengenalan jenis buah ini metode yang akan digunakan adalah metode

Bayesian.

I.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana metode Bayesian

membantu pengenalan otomatis buah-buahan dan memberikan akurasi yang baik?

I.3. Tujuan Penulisan

Merancang dan mengimplementasikan metode Bayesian untuk mengenali gambar buah

(19)

3

I.4. Batasan Masalah

Dalam pengenalan jenis buah – buahan dilakukan beberapa batasan sebagai berikut :

i) Buah yang akan dikenali adalah buah apel, jeruk, mangga, pisang dan stroberi

dalam bentuk digital still image. ii) Image bertipe JPEG.

iii) Buah yang akan dikenali hanya berdasar jenis, tidak memperhatikan varietasnya.

iv) Jumlah sampel setiap satu buah ada 80 buah.

v) Di dalam image hanya ada satu buah utuh tidak terpotong dan tidak bergerombol,

dengan background berwarna putih.

vi) Pemodelan jenis buah menggunakan metode Bayesian.

vii)Program dibuat dengan bahasa Matlab.

I.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini akan memberikan sumbangan baru bagi ilmu pengetahuan, baik ilmu

komputer maupun bidang – bidang yang lain. Implementasi praktis dari sistem yang

dirancang akan memberikan sumbangan bagi banyak pengguna di kalangan pendidikan

maupun bisnis. Di kalangan pendidikan penelitian ini dapat digunakan untuk media

pembelajaran bagi siswa. Sedangkan untuk kalangan bisnis, penelitian ini dapat

digunakan dalam proses pemisahan buah – buahan untuk produksi buah kaleng.

I.6. Metodologi Penelitian

Untuk dapat melakukan penelitian ini, metode penelitian yang dilakukan adalah :

a. Studi pustaka tentang metode Bayesian.

(20)

4

b. Pengumpulan data

Pada tahap ini dilakukan pencarian dan pengumpulan data. Data didapat dari

memotret gambar buah dan pencarian di internet.

c. Desain

Pada tahap ini akan dibuat desain user interface yang akan digunakan untuk membangun aplikasi.

d. Implementasi dan Analisis

Pada tahap ini akan dibuat implementasi sistem sesuai dengan desain yang sudah

dibuat. Pada implementasi ini akan dihasilkan tampilan antar muka yang lengkap.

e. Pengujian dan Evaluasi

Pada tahap ini dilakukan pengujian untuk mengetahui jika ada kesalahan dalam

implementasi program. Evaluasi dilakukan dengan maksud mengetahui ketepatan

penggunaan algoritma dalam implementasi.

f. Kesimpulan

Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil pengujian terhadap program yang telah

dibuat. Program dinyatakan berhasil, jika program tersebut dapat mengenali jenis

buah dengan benar.

I.7. Sistematika Penulisan

BAB 1, pendahuluan

Pada bagian ini digambarkan latar belakang yang mengarah pada deskripsi

topik, rumusan masalah, batasan sistem, tujuan penelitian, manfaat sistem atau

kontribusi yang dapat diberikan melalui penelitian yang akan dilakukan, metode

(21)

5

BAB 2, landasan teori

Pada bagian ini digambarkan dasar teoritis yang akan dipakai dalam

implementasi, yaitu pendekatan Bayesian dalam pembedaan pola.

BAB 3, metodologi dan perancangan sistem

Pada bagian ini digambarkan perancangan sistem dan metodologi yang

digunakan dalam penelitian.

BAB 4, implementasi dan analisis

Pada bagian ini digambarkan penerapan rancangan yang dibuat dalam suatu

program, hasil implementasi serta analisisnya.

BAB 5, kesimpulan dan saran

Pada bagian ini akan digambarkan kesimpulan yang menjawab permasalahan

(22)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori – teori yang digunakan untuk mendukung

penulisan tugas akhir pengenalan jenis buah dengan menggunakan metode Bayesian. Teori –

teori yang akan dijelaskan adalah teori tentang pengolahan citra, pengenalan pola dan metode

Bayesian.

II.1. Pengolahan Citra

Pengolahan citra digital merupakan proses yang bertujuan untuk memanipulasi

dan menganalisis citra dengan bantuan komputer. Pengolahan citra digital dapat

dikelompokkan dalam dua jenis kegiatan :

1. Memperbaiki kualitas suatu gambar, sehingga dapat lebih mudah diinterpretasi

oleh mata manusia.

2. Mengolah informasi yang terdapat pada suatu gambar untuk keperluan pengenalan

objek secara otomatis.

Bidang aplikasi yang kedua sangat erat hubungannya dengan ilmu pengetahuan

pola (pattern recognition) yang umumnya bertujuan mengenali suatu objek dengan cara

mengekstrak informasi penting yang terdapat pada suatu citra. Bila pengenalan pola

dihubungkan dengan pengolahan citra, diharapkan akan terbentuk suatu sistem yang

dapat memproses citra masukan sehingga citra tersebut dapat dikenali polanya. Proses

ini disebut pengenalan citra atau image recognition.

Pengolahan citra dan pengenalan pola menjadi bagian dari proses pengenalan

citra. Kedua aplikasi ini akan saling melengkapi untuk mendapatkan ciri khas dari suatu

(23)

7

(Srini, 2006)

1. Akusisi citra

Pengambilan data dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai media seperti

kamera analog, kamera digital, handycam, scanner, optical reader dan sebagainya.

Dalam proses akuisisi, citra yang akan diolah ditransformasikan ke dalam

representasi numerik. Pada proses selanjutnya representasi numerik tersebut yang

akan diolah dsecara digital oleh komputer.

2. Peningkatan kualitas citra

Tahap ini dikenal dengan proses pre-processing. Kualitas citra dapat

meningkatkan kemungkinan dalam keberhasilan pada tahap pengolahan citra

berikutnya. Untuk meningkatkan kualitas citra dapat dilakukan beberapa hal,

seperti perbaikan kontras gelap – terang, penajaman dan pemberian warna semu.

3. Segmentasi citra

Segmentasi bertujuan untuk memilih dan memisahkan suatu objek dari

keseluruhan citra dengan suatu kriteria tertentu.

4. Representasi dan uraian

Representasi mengacu pada data konversi dari hasil segmentasi ke bentuk yang

lebih sesuai untuk proses pengolahan pada komputer. Setelah data telah

direpresentasikan ke bentuk tipe yang lebih sesuai, tahap selanjutnya adalah

membentuk ulang data dari beberapa citra hasil segmentasi.

5. Pengenalan dan interpretasi

Pengenalan pola tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan citra dengan suatu

kualitas tertentu, tetapi juga untuk mengklasifikasikan bermacam-macam citra.

Dari sejumlah citra diolah sehingga citra dengan ciri yang sama akan

(24)

8

dalam mengartikan objek yang dikenali.

II.2. Pengenalan Pola

II.2.1. Pengertian pola dan ciri

Pola adalah entitas yang terdefinisi dan dapat diidentifikasikan melalui ciri

– cirinya (features). Ciri – ciri tersebut akan digunakan untuk membedakan pola yang satu dengan pola yang lain. Ciri yang bagus adalah ciri yang mempunyai

tingkat pembedaan yang tinggi, sehingga pengelompokan suatu pola dengan ciri

yang dimiliki dapat dilakukan dengan menghasilkan nilai keakuratan yang

tinggi.

Sebagai contoh :

Pola Ciri

Huruf Tebal, tinggi, titik sudut, lengkungan garis, dll

Tanda tangan Panjang, kerumitan, tekanan, dll

Suara Frekuensi, amplitudo, intonasi, warna, nada, dll

Sidik jari Jumlah garis, lengkungan, dll

Ciri pada suatu pola dapat diperoleh dari hasil pengukuran terhadap suatu

obyek yang diuji. Khusus pada pola yang terdapat di dalam citra, ciri – ciri dapat

diperoleh dari informasi seperti dibawah ini :

• Spasial : intensitas pixel,histogram,dll

• Tepi : arah, kekuatan, dll

• Kontur : garis, elips, lingkaran, dll

• Wilayah / bentuk : keliling, luas,pusat masa,dll

(25)

9

II.2.2. Pengenalan Pola

Pengenalan pola merupakan suatu aktivitas yang sudah biasa dilakukan

oleh manusia. Manusia melakukannya hampir setiap saat, baik secara sadar

maupun tidak sadar. Informasi diperoleh melalui berbagai organ sensor yang

diproses secara langsung oleh otak, agar dengan segera manusia mampu

mengidentifikasi sumber informasi tersebut tanpa perlu usaha yang berarti.

Hampir setiap aktivitas manusia berdasarkan pada keberhasilan dalam berbagai

kegiatan pengenalan pola. Salah satu aplikasinya adal

klasifikasi teks dokumen dalam kategori (contoh. surat-E spam/bukan-spam),

surat, atau sistem

menggunaka

Disiplin pengenalan pola pada dasarnya berkenaan dengan masalah

pengembangan algoritma dan metodologi yang memungkinkan implementasi

oleh komputer terhadap berbagai kegiatan pengenalan yang biasa dilakukan

manusia. Motivasinya adalah untuk menjalankan kegiatan pengenalan tersebut

dengan lebih akurat, atau lebih cepat, dan mungkin lebih ekonomis dari

manusia. Ruang lingkup dari pengenalan pola ini juga termasuk hal-hal yang

tidak biasa dilakukan oleh manusia, seperti membaca bar code.

Adapun langkah – langkah dari pengenalan pola adalah sebagai berikut :

a. Pengumpulan data.

Pengumpulan data adalah proses pengambilan data gambar buah.

b. Feature Analisis.

(26)

10

menjadi file yang siap diekstraksi cirinya dengan cara konversi data

mentah ke data digital dalam format *.JPG.

c. Pengenalan.

Ekstraksi ciri adalah tahap untuk mendapatkan frekuensi kemunculan

dari masing-masing pola.

d. Pengambilan keputusan.

Tahap ini merupakan tahap penentuan keputusan, yang didasarkan pada

perhitungan yang dilakukan pada tahap ekstraksi ciri pola jenis buah.

e. Keputusan.

Tahap keputusan adalah tahap akhir dari proses pengelompokan jenis

buah yang diharapkan dapat memberikan hasil yang tepat.

II.2.3. Teknik Pengenalan Pola

Pengenalan pola bertujuan untuk menentukan kelompok atau kategori pola

berdasarkan ciri yang dimiliki oleh pola tersebut. Dengan kata lain pengenalan

pola akan membedakan suatu obyek dengan obyek yang lain. Terdapat tiga

pendekatan yang dilakukan dalam pengenalan pola, yaitu pendekatan melalui

jaringan saraf tiruan, pendekatan secara sintatik atau struktural dan pendekatan

secara statistik. (Eri Sasmadi, 2008)

i) Pendekatan melalui jaringan saraf tiruan

Pendekatan dengan pola jaringan saraf tiruan adalah pendekatan

dengan menggabungkan pendekatan sintaks dan statistik. Pendekatan

melalui pola-pola ini meniru cara kerja otak manusia. Pada pola ini sistem

membuat rule-rule tertentu disertai dengan data statistik sebagai dasar

(27)

11

Untuk pengenalan pola dengan pendekatan jaringan saraf tiruan

seolah – olah dibuat sebuah sistem yang kinerjanya sama dengan otak

manusia. Agar sitem tersebut bisa menjadi cerdas, harus diberikan

pelatihan selama rentang waktu yang ditentukan. Karena dengan melatih

sistem maka akan menambah rule-rule serta data statistik yang digunakan

oleh sistem untuk mengambil keputusan.

ii) Pendekatan secara sintatik

Pendekatan secara sintaks adalah pendekatan dengan menggunakan

aturan - aturan tertentu atau menggunakan teori bahasa formal. Pengenalan

pola secara sintatik lebih dekat ke strategi pengenalan pola yang dilakukan

oleh manusia, namun secara praktek penerapannya relatif sulit bila

dibandingkan dengan pendekatan secar statistik.

Misalnya baju si mamat mempunyai rule sebagai berikut, selalu

berwarna Biru, bahannya kaos, bermerek adidas, lengannya lengan

panjang dan berkerah. Jika ada sebuah baju dengan ciri-ciri 90% lebih dari

ciri-ciri tersebut dapat dikatakan bajunya mamat, dengan toleransi sekitar

10%.

iii) Pendekatan secara statistik

Pendekatan secara statistik menggunakan teori-teori ilmu peluang

dan statistik. Ciri-ciri yang dimiliki oleh suatu pola ditentukan distribusi

statistiknya. Pola yang berbeda memiliki distribusi yang berbeda pula.

Dengan menggunakan teori keputusan di dalam statistik, kita

(28)

12

Contoh teori keputusan:

Misalkan ada N pola yang dikenali, yaitu w1, w2, …, wN dan fungsi peluang atau kerapatan dari ciri-ciri pada pola diketahui. Jika x merupakan hasil pengukuran ciri-ciri, maka

p(x wi ) , i = 1, 2, …, N

dapat dihitung. Sebagai contoh, misalkan diketahui fungsi kerapatan dari

diameter buah jeruk dan apel yang diperlihatkan pada Gambar 2.1 dibawah

:

Gambar 2.1 : fungsi kerapatan

Jika sebuah objek diukur dan diperoleh diameternya adalah a cm, maka kita mengklasifikasikan objek tersebut sebagai “jeruk”, karena

p(a | jeruk) > p(a | apel)

dan jika hasil pengukuran diameter adalah b cm, kita mengklasifikasikan objek tersebut sebagai “apel”, karena

(29)

13

II.3. Metode Bayesian

Teori keputusan Bayesian adalah pendekatan statistik yang fundamental dalam

pengenalan pola (pattern recognition). Pendekatan ini didasarkan pada kuantifikasi

trade-off antara berbagai keputusan klasifikasi dengan menggunakan probabilitas dan ongkos yang ditimbulkan dalam keputusan – keputusan tersebut. (Budi Santoso, 2007)

Dalam pembelajaran akan ditentukan hipotesis yang terbaik dari space H, dengan data yang diamati x. Untuk menetapkan hipotesis yang terbaik diperlukan hipotesis yang paling mungkin, data x sebagai pengetahuan awal tentang kemungkinan dari berbagai hipotesis dalam H. Teorema Bayes menyediakan suatu jalan/cara untuk mengkalkulasi kemungkinan suatu hipotesis berdasar pada kemungkinan awalnya,

kemungkinan dalam pengamatan berbagai data dapat memberikan hipotesis.

P(h) untuk menandakan kemungkinan awal bahwa hipotesis h dipegang. P(h) sering disebut dengan prior probablity (probabilitas prior) dari h, P(x) merupakan kemungkinan awal bahwa data training x akan diamati. P(x|h) untuk menandakan kemungkinan dimana data training x memberi banyak hipotesis h.

Dalam banyak kasus, keputusan diambil dengan menggunakan informasi yang

lebih banyak tidak hanya dengan probabilitas prior saja. Fungsi likelihood juga bisa digunakan sebagai tambahan informasi dalam pengambilan keputusan. Dalam Bayes

learning akan dimaksimalkan hipotesis yang paling mungkin, h, atau maximum apriori

(MAP).

Langkah – langkah perhitungan menggunakan metode Bayesian adalah sebagai

berikut:

1. Penghitungan mean dan standar deviasi (ditentukan dari nilai masing – masing

(30)

14

2. Penghitungannilai probability density function

(2.1)

3. Penghitungan nilai likelihood

(2.2)

4. Penghitungan nilai probabilitas

(2.3)

5. Penentuan probabilitas maksimum

(2.4)

II.3.1. Contoh perhitungan menggunakan metode Bayesian

Untuk lebih memahami perhitungan menggunakan metode Bayesian, akan

(31)

15 o Terdapat data training sebagai berikut

Tabel 2.1

Tabel Contoh Perhitungan

Outlook Temperature Humidity Windy Play

Y N Y N Y N Y N Y N

o Data testing yang digunakan

Outlook Temperature Humidity Windy Play

Sunny 66 90 True ?

o Pertanyaan : Berapa probabilitas yes?

(32)

16 o Jawab :

1. Nilai mean dan standar deviasi sudah dihitung dalam tabel training.

2. Perhitungan nilai probability density function

3. Perhitungan nilai likelihood

Likelihood of yes =2/9 x 0.1216 x 0.0692 x 3/9 x 9/14 = 0.00040

(33)

17

4. Perhitungan nilai probabilitas

o Jadi probabilitas yes adalah 43.48% dan probabilitas untuk no adalah

(34)

18

BAB III

METODOLOGI DAN PERANCANGAN SISTEM

Dalam bab ini akan dijelaskan analisis sistem, metodologi (skema alur sistem) dan

desain user interface. Metodologi dilakukan untuk menjelaskan setiap tahap yang dilakukan dalam proses pengenalan pola buah – buahan dengan menggunakan metode Bayesian

sehingga akan dihasilkan sistem yang maksimal.

IV.1. Analisis Sistem

Terdapat banyak sekali jenis buah yang ada, masing – masing buah mempunyai

varietas yang berbeda – beda. Buah – buahan tersebut hanya akan dibedakan menurut

jenisnya tanpa memperhatikan varietasnya. Setiap jenis buah memiliki karakteristik

yang unik. Salah satu contoh karakteristik unik dari buah dapat dilihat dari bentuknya.

Dengan mengenali buah dari ciri – cirinya (baik dari bentuk, warna maupun

teksturnya), maka dapat diketahui bahwa buah dengan ciri tertentu dikelompokan

dalam jenis yang sama.

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengenali pola, salah

satunya adalah metode Bayesian. Metode Bayesian adalah pendekatan statistik yang

didasarkan pada keputusan klasifikasi dengan menggunakan probabilitas.

Data berupa image atau gambar yang didapat dengan memotret obyek buah – buahan, yaitu buah apel, pisang, jeruk, mangga dan buah stroberi. Data yang akan

digunakan adalah gambar buah yang utuh, tidak terpotong dan tidak bergerombol.

Untuk gambar buah yang bertumpuk atau bergerombol dilakukan pengeditan agar

menjadi satu buah saja dan yang lain dianggap sebagai noise yang harus dihilangkan.

(35)

19

Data yang digunakan 400 buah. Terdapat lima jenis buah, masing – masing jenis

buah sebanyak 80 buah. Setiap jenis buah diambil contoh yang berbeda – beda.

Karakteristik :

Tabel 3.1:

Tabel Karakteristik Buah

Jenis buah Warna Bentuk

Apel Merah, Hijau Bulat dengan bagian atas lebih besar

dari bagian bawah

Jeruk Kuning, Hijau Bulat

Mangga Hijau, Kuning Elips pendek, melengkung di bagian

bawah.

Pisang Kuning, Hijau Silinder, elips memanjang , melengkung

ditengah

Stroberi Merah Kerucut

IV.2. Skema

Proses pengenalan pola buah – buahan dengan menggunakan metode Bayesian

secara garis besar ditunjukan pada gambar 3.1 sebagai berikut :

gambar.jpg

(36)

20

Gambar 3.1 menunjukan garis besar proses pengenalan buah – buahan dengan

menggunakan metode Bayesian. Inputan berupa feature asli gambar buah bertipe JPG sebagai data mentah. Data akan diekstrak featuresnya yang kemudian akan menjadi data inputan dalam proses pengenalan pola sehingga menghasilkan output berdasarkan

data yang telah dikenali sebagai data hasil pengklasifikasian.

IV.1.1. Feature Analisis

Masing - masing buah mempunyai karakter yang berbeda, perbedaan karakter

buah dapat digunakan untuk membedakan jenis buah yang satu dengan yang lain.

Beberapa karakter yang sering digunakan untuk membedakan jenis buah antara lain

ukuran, warna, tekstur dan berat. Tetapi dalam penelitian ini hanya akan menggunakan

2 karakter saja yang akan dijadikan sebagai feature pembeda jenis buah, yaitu warna dan ukuran.

Dalam tahap ini, akan ditentukan perhitungan untuk masing - masing featurenya.

Feature yang digunakan adalah sebagai berikut :

• Perbandingan ukuran

Perbandingan ukuran yang akan digunakan adalah perbandingan jarak

horizontal dan vertikal.

• Menghitung rata – rata Hue

• Menghitung rata – rata RGB ((R + G + B) / 3)

• Menghitung rata – rata nilai R

• Menghitung rata – rata nilai G

• Menghitung rata – rata nilai B

• Menghitung nilai (2R - (G + B))

(37)

21 • Menghitung nilai (2B – (G + R))

IV.1.2. Pengenalan dengan menggunakan metode Bayesian

Setelah tahap feature analisis dilakukan, tahap selanjutnya adalah proses pengenalan pola buah – buahan dengan menggunakan metode Bayesian. Proses

pengenalannya ditunjukan dalam gambar berikut :

maksimum

Mean dan standar deviasi masing – masing feature

untuk setiap jenis buah

Skema pengenalan pola buah menggunakan metode Bayesian

Gambar 3.2 menjelaskan proses pengenalan pola buah. Inputannya adalah data

yang telah mengalami pengekstrakan feature kemudian dilakukan proses pengenalan dengan menggunakan metode Bayesian. Dalam proses ini terdapat 2 tahap yang harus

dilalui sebelum akhirnya data dapat diklasifikasikan, yaitu tahap training dan tahap

(38)

22

III.2.2.1. Five folds

Tahap ekstraksi feature menggunakan file JPEG yang diekstrak untuk mendapatkan model pada setiap jenis buah dan kemudian mengklasifikasikan

sampel-sampel buah ke dalam kelompok buah tertentu dengan model pola buah yang sesuai.

Metode five folds akan membagi data menjadi 5 bagian, 4 bagian untuk data

training dan 1 bagian untuk data testing. Terdapat 5 jenis buah, setiap jenis buah mempunyai 80 sampel buah. Penghitungan five folds sebagai berikut:

Dari hasil perhitungan didapatkan 16 sampel untuk setiap bagiannya. Jumlah

seluruh data adalah 400 sampel, maka untuk data training sebanyak 320 sampel (4 bagian sampel) sedangkan untuk data testing diambilkan dari 80 sampel sisanya (1 bagian sampel). Pembagian sampel ditunjukkan pada tabel 3.2 berikut :

Tabel 3.2

Tabel Pembagian Sampel

Bagian Buah Apel Bagian Buah Jeruk

1 16 sampel 1 16 sampel

2 16 sampel 2 16 sampel

3 16 sampel 3 16 sampel

4 16 sampel 4 16 sampel

(39)

23

Tabel 3.3 dibawah menunjukan percobaan pada saat proses pengenalan pola. Jika

data training diambil dari sampel bagian 1, 2, 3 dan 4, maka bagian 5 akan dijadikan sebagai data testing. Begitu juga untuk percobaan selanjutnya, jika 4 bagian sudah

dijadikan data training 1 bagian sisanya digunakan untuk data testing.

Bagian Buah Mangga Bagian Buah

Pisang

1 16 sampel 1 16 sampel

2 16 sampel 2 16 sampel

3 16 sampel 3 16 sampel

4 16 sampel 4 16 sampel

5 16 sampel 5 16 sampel

Bagian Buah Stroberi

1 16 sampel

2 16 sampel

3 16 sampel

4 16 sampel

(40)

24 Tabel 3.3

Tabel Percobaan

Percobaan Training Testing

1 Bagian 1, 2, 3, 4 Bagian 5

telah diekstrak Penghitungan nilai mean dan standar deviasi

Skema alur pikir tahap training

Gambar 3.3 diatas menjelaskan skema alur pikir tahap training. f1, f2,…., fn

(41)

25

model untuk setiap jenis buah. Data untuk training sebanyak 320 buah, didapat dari perhitungan five fold.

= 320 sampel

Setelah dilakukan ekstraksi feature, kemudian data akan dimodelkan. Model data

diperoleh dari penghitungan mean (µ) dan standar deviasi (σ) untuk setiap jenis buah.

Dari gambar 3.3 ditunjukan hasil penghitungan µ dan σ dari masing - masing jenis

buah untuk setiap feature, model (µ1, σ1) adalah mean dan standar deviasi untuk

feature 1, (µ2, σ2) adalah mean dan standar deviasi untuk feature 2, (µ3, σ3) adalah

mean dan standar deviasi untuk feature 3, (µn, σn) adalah mean dan standar deviasi

untuk feature ke-n. Karena dalam penelitian ini menggunakan 9 feature, maka akan didapatkan model (µ1, σ1), (µ2, σ2), (µ3, σ3) sampai (µ9, σ9).

(42)

26

Gambar 3.4 menjelaskan skema alur pikir tahap testing. Tujuan dari tahap ini adalah mengenali obyek. Dalam tahap ini diperlukan data baru ( data testing ) yang harus berbeda dengan data training. Data untuk testing sebanyak 80 buah, didapat dari perhitungan five fold.

= 80 sampel

Langkah awal tahap ini sama dengan langkah awal pada tahap training, yaitu mengekstrak feature. Setelah pengekstrakan feature, langkah selanjutnya adalah pengenalan pola dengan metode Bayesian. Hasil dari pengenalan ini akan

dibandingkan dengan model yang sudah terbentuk pada tahap training. Pada saat proses pembandingan akan dihitung nilai likelihood dan nilai probabilitas. Dari hasil pembandingan dipilih nilai probabilitas yang maksimum, setelah nilai probabilitas

maksimum ditentukan maka dapat diketahui klasifikasinya.

IV.1.3. Evaluasi

Dalam tahap evaluasi ini akan dihitung tingkat keakurasian percobaan. Berdasar

pembagian data dengan metode five fold, maka akan terdapat 5 kali percobaan. Dari tahap testing dapat diketahui berapa banyak buah apel yang dikenali sebagai apel, pisang, jeruk, mangga, stroberi; buah pisang yang dikenali sebagai apel, pisang, jeruk,

mangga, stroberi; buah jeruk yang dikenali sebagai apel, pisang, jeruk, mangga,

stroberi; buah mangga yang dikenali sebagai apel, pisang, jeruk, mangga, stroberi;

buah stroberi yang dikenali sebagai apel, pisang, jeruk, mangga, stroberi.

(43)

27

berikut (percobaan diulang sebanyak 5 kali) :

Tabel 3.4

Confusion Matrix

Dari hasil percobaan diatas, dapat dihitung tingkat akurasi dari percobaan yang

telah dilakukan. Penghitungan tingkat akurasi :

Untuk kasus diatas, ∑ data benar adalah jumlah angka yang terdapat pada diagonal

matriks. Sedangkan ∑ data total adalah jumlah keseluruhan data yang digunakan

untuk testing / pengujian.

IV.3. Studi Awal

Dalam mata kuliah Pengenalan Pola, penelitian ini sudah pernah dilakukan.

Tetapi data dan feature yang digunakan tidak sebanyak data dan feature yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam mata kuliah Pengenalan Pola data yang

digunakan adalah 50 buah yang terdiri dari 5 jenis buah (buah apel, pisang, jeruk,

mangga dan buah stroberi) setiap jenis buah terdiri dari 10 buah dan hanya

apel Pisang jeruk mangga stroberi apel 

pisang 

jeruk 

mangga 

(44)

28

menggunakan 4 buah feature, yaitu perbandingan jarak horizontal : vertikal, nilai rata – rata Hue, perbandingan warna hijau : merah, dan perbandingan warna kuning :

merah.

Dari data sebanyak 50 buah dan hanya menggunakan 4 buah feature, akurasi yang didapatkan sebesar 67%.

IV.4. Perancangan Desain Tampilan Program

III.4.1. Perancangan Form Halaman Utama

PENGENALAN JENIS BUAH MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN

Gambar Asli

Buka Gambar

Pengenalan Gambar

Bant uan

Tent ang Program

Keluar

Gambar 3.5

Perancangan Form Halaman Utama

Dalam tampilan form halaman utama terdapat 5 tombol menu, yaitu tombol Buka

Gambar, Pengenalan Gambar, Bantuan, Tentang Program, Keluar) dan 1 plot untuk

menampilkan Gambar..

Kegunaan dari tiap – tiap tombol menu :

1. Buka Gambar

Tombol Buka Gambar berguna untuk mengambil file gambar dari folder

(45)

29

2. Pengenalan Gambar

Tombol Pengenalan Gambar akan didisable apabila tidak ada gambar yang

dibuka. Tombol Pengenalan Gambar akan aktif kembali jika user membuka

sebuah file gambar. Kegunaan dari tombol ini adalah untuk pengenali gambar

menggunakan metode Bayesian.

3. Bantuan

Tombol Bantuan digunakan untuk memperoleh informasi tentang penggunaan

program.

4. Tentang Program

Tombol Tentang program digunakan untuk meperoleh informasi tentang pembuat

program.

5. Keluar

Tombol Keluar digunakan untuk keluar dari program.

III.4.2. Perancangan Form Buka Gambar

Open File

Look in:

I si Folder

Open Cancel

File Name:

Files of Type:

Gambar 3.6

(46)

30

Form Buka Gambar berfungsi untuk mengambil gambar yang akan dikenali.

Field Look in, digunakan untuk mencari folder tempat gambar disimpan. Yang kemudian isi folder akan tertampil di kotak dibawahnya. Jika salah satu isi folder

disorot, nama file citra tersebut akan tertampil di field File Name. Field Files of Type

digunakan untuk mencari jenis file apa yang akan dibuka. Jika file citra telah

ditemukan klik tombol Open untuk membuka file citra. Jika ingin membatalkan gunakan tombol Cancel.

III.4.3. Perancangan Form Pengenalan Gambar

Pengenalan Gambar

Nama File : Proses

Hasil perhit ungan

feat ure Hasil perhit ungan bayes

Gambar yang akan dikenali

Kesimpulan :

Gambar disamping dikenali sebagai :

Gambar 3.7

Perancangan Form Pengenalan Gambar

Form pengenalan gambar berfungsi untuk mengetahui hasil penghitungan pada

(47)

31

proses ditekan maka akan muncul hasil perhitungan feature dan hasil perhitungan bayes yang akan tertampil dalam plot. Plot gambar yang akan dikenali digunakan

untuk menunjukan gambar yang mengalami proses pengenalan.

III.4.4. Perancangan Form Batuan

Bantuan

PENGENALAN JENI S BUAH MENGGUNAKAN METODE BAYESI AN

Tujuan program

Batasan program

Penggunaan program

Gambar 3.8

Perancangan Form Bantuan

Form bantuan berisi menu tujuan program, batasan program dan menu petunjuk

(48)

32

III.4.5. Perancangan Form Tentang Program

Tentang Program

PENGENALAN JENI S BUAH MENGGUNAKAN METODE BAYESI AN

Tugas Akhir :

MF. I ndah Aryanti Puspitarini 055314047

Jurusan Teknik I nformatika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

Gambar 3.9

Perancangan Form Tentang Program

Form Tentang Program menampilkan informasi tentang pembuatan program

Pengenalan Jenis Buah Menggunakan Metode Bayesian.

(49)

33

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SISTEM

Dalam bab ini akan dijelaskan kebutuhan sistem yang mencakup spesifikasi perangkat

keras dan perangkat lunak, implementasi sistem berupa analisis sistem dan analisis hasil

pengujian.

IV.1.Kebutuhan Sistem

Dalam pengimplementasian sistem pengenalan jenis buah ini diperlukan

perangkat keras dan perangkat lunak serta data yang akan digunakan dalam penelitian.

IV.1.1. Kebutuhan Perangkat Keras

Dalam pengimplementasian sistem pengenalan jenis buah ini, spesifikasi

perangkat keras yang diperlukan sebagai berikut :

1. Processor : Intel Core 2 Duo T6600

2. VGA : NVIDIA GeForce G105M

3. Harddisk : 320 GByte

4. Memory : 2 GByte

Adapun perangkat keras yang disebutkan di atas tidak bersifat mutlak, dapat

digantikan dengan perangkat keras spesifikasi lain yang sesuai.

IV.1.2. Kebutuhan Perangkat Lunak

Dalam pembuatan dan pengimplementasian sistem pengenalan jenis buah ini

diperlukan perangkat lunak dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. Adobe Photoshop

(50)

34

Adobe Photoshop digunakan dalam tahap pre-processing untuk pemotongan buah yang bertumpuk atau bergerombol, sedangkan Matlab 6.5.1 digunakan untuk

pengenalan jenis buah.

IV.2. Implementasi Sistem

Implemetasi sistem ini meliputi proses training dan testing untuk semua data buah

serta analisis hasil pengujian.

IV.2.1. Proses Training

Proses training meliputi proses pengekstrakan ciri serta pembagian data menggunakan five folds dan penghitungan mean dan standar deviasi untuk setiap

feature dari setiap sampel buah. Output dari proses training ini adalah model untuk setiap jenis buah.

IV.2.1.1. Ekstak Feature

Setelah melalui tahap pre-processing, data buah akan diekstrak feature-nya. Pengekstrakan feature meliputi penghitungan perbandingan ukuran, rata-rata Hue, rata-rata RGB, rata-rata nilai R, rata-rata nilai G, rata-rata nilai B, nilai

(2R-(G+B)), nilai (2G-(R+B)) dan nilai (2B-(G+R)).

(51)

35

Dalam proses pengekstrakan ini akan menghasilkan data dengan angka apa

adanya yang disimpan dalam matrik h1 (untuk apel), h2 (untuk jeruk), h3 (untuk

mangga), h4 (untuk pisang), h5 (untuk stroberi). Dari data yang dihasilkan dalam

setiap matrik akan ada satu feature yang sangat dominan, sehingga hasil pengklasifikasian akan cenderung dalam hasil yang dominan tersebut. Untuk

menghindari hasil yang dominan dalam pengekstrakan ini, dibutuhkan

normalisasi. Normalisasi yang digunakan dalam pengekstrakan feature ini adalah

teori transformasi Z. Rumus untuk menghitung normalisasi menggunakan

transformasi Z sebagai berikut

(52)

36

Proses pengekstrakan normalisasi,menggunakan program berikut

Untuk proses normalisasi ini semua hasil pengekstrakan feature

digabungkan dalam satu matrik kosong yang sudah disiapkan. Kemudian dari

data yang tesimpan dalam matrik gabungan dihitung nilai mean dan standar

deviasinya. Setelah diketahui nilai mean dan standar deviasi, dihitung nilai Xn

dari masing-masing data dalam matrik gabungan untuk mendapatkan data baru

setelah proses normalisasi.

Setelah proses normalisasi, data gabungan kemudian dibagi dan

dikelompokan dalam masing-masing jenis buah. Dimana data ke-1 sampai data

80 menjadi data apel, data 81 sampai 160 menjadi data jeruk, data

ke-161 sampai ke-240 menjadi data mangga, data ke-241 sampai ke-320 menjadi

data pisang dan data ke-321 sampai ke-400 menjadi data stroberi.

Proses normalisasi akan menyimpan hasil pengekstrakan dengan nama

hasilApel, hasilJeruk, hasilMangga, hasilPisang dan hasilStroberi. Masing-masing

hasil akan mempunyai martik 80 x 9, yang berarti 80 sampel untuk setiap jenis

buah dengan 9 feature. Kemudian hasil ekstraksi tersebut akan dibagi menjadi 5 bagian, dengan menggunakan metode five folds. Jadi, dalam implementasi sistem

H=[h1;h2;h3;h4;h5]; % menggabungkan 5 jenis buah hasil ekstraksi

(53)

37

ini akan terdapat 5 kali percobaan dengan 5 kali five folds (fold1, fold2, fold3, fold4 dan fold5).

Proses pembagian data, menggunakan program berikut (sebagai contoh

fold1)

%matrik untuk data training dan testing setiap jenis buah trainA=[];

%matrix target seluruh data training untuk setiap jenis buah. targettrainA=[];

targettrainJ=[]; targettrainM=[]; targettrainP=[]; targettrainS=[];

(54)

38

Untuk proses five folds terlebih dahulu disiapkan matrik kosong untuk menyimpan data training dan testing serta matrik untuk target seluruh data training

dan target untuk seluruh data testing. Dalam fold1 ini data yang digunakan sebagai data training adalah data ke-1 sampai data ke-64, sedangkan data ke-65 sampai data ke-80 akan digunakan sebagai data testing. Hasil running fold1 akan terlihat dari matrik yang telah terbentuk sebelumnya. Matrik trainA, trainJ, trainM, trainP dan

trainS akan mempunyai matrik 64 x 9. Sedangkan tesA, tesJ, tesM, tesP dan tesS

masing-masing akan mempunyai matrik 16 x 9. Matrik-matrik hasil testing tersebut akan disimpan di dalam matrik data testing (DTS), sehingga DTS akan mempunyai

matrix 9 x 80. 80 sampel karena setiap jenis buah mempunyai data testing sebanyak 16 sampel.

targettrainA=[targettrainA,mmodelA]; targettrainJ=[targettrainJ,mmodelJ]; targettrainM=[targettrainM,mmodelM]; targettrainP=[targettrainP,mmodelP]; targettrainS=[targettrainS,mmodelS]; end

for j=1:16

(55)

39

IV.2.1.2. Penghitungan Nilai Mean dan Standar Deviasi

Setelah melakukan proses five folds, akan diketahui data mana yang akan digunakan sebagai data training atau data testing. Dari data training tersebut akan

dihitung nilai mean (µ) dan standar deviasinya (σ). Hasil penghitungan tersebut

akan dijadikan model untuk setiap jenis buah.

Proses penghitungan mean dan standar deviasi, menggunakan program

berikut (sebagai contoh menghitung mean dan standar deviasi untuk buah apel)

Hasil dari penghitungan mean dan standar deviasi ini akan disimpan di dalam

matrik kosong yang sudah disiapkan, yaitu MSA, MSJ, MSM, MSP dan MSP.

Setiap matrik tersebut akan menyimpan nilai mean dan nilai standar deviasi untuk

setiap feature. MSA, MSJ, MSM, MSP dan MSM akan mempunyai matrik 2 x 9. Matrik-matrik MSA, MSJ, MSM, MSP dan MSM inilah yang menjadi model

untuk setiap jenis buah.

% feature disimpan di variabel train [baris1,kolom1]=size(trainA);

[baris2,kolom2]=size(trainJ); [baris3,kolom3]=size(trainM); [baris4,kolom4]=size(trainP); [baris5,kolom5]=size(trainS);

% mean dan standar deviasi disimpan dalam variabel MS MSA=[];

MSJ=[]; MSM=[]; MSP=[]; MSS=[];

(56)

40

IV.2.2. Proses Testing

Setelah didapatkan model untuk setiap jenis buah, kemudian dilakukan tahap

testing. Dalam tahap testing ini data baru sebagai data testing akan dicocokan dengan model yang sudah ada.

Proses testing meliputi proses penghitungan nilai probability density function, penghitungan nilai likelihood, penghitungan nilai probabilitas dan penentuan nilai probabilitas terbesar. Output dari proses testing atau output yang ingin di tampilkan dari sistem ini adalah pengklasifikasian jenis buah.

IV.2.2.1. Penghitungan Nilai Probability Density Function

Langkah pertama dalam proses testing ini adalah penghitungan nilai density. Sebelum menghitung nilai density terlebih dahulu data testing diekstrak selanjutnya hasilnya dibandingkan dengan model yang sudah ada.

Proses penghitungan nilai probability density function, menggunakan program berikut

Model-model dari setiap buah akan disimpan dalam array. Hasil dari

penghitungan nilai denisity akan disimpan dalam matrik kosong yang sudah MATRIX={MSA MSJ MSM MSP MSS};

(57)

41

disiapkan yaitu MDEN. Matrik MDEN akan menyimpan nilai density semua data

untuk semua jenis buah. Jika satu data hasil penghitungan density mempunyai

matrik 5 x 9, maka matrik MDEN akan mempunyai matrik ((5 x 9) x 80).

IV.2.2.2. Penghitungan nilai Likelihood dan Probabilitas

Setelah nilai density didapat, kemudian dihitung nilai likelihood dan nilai probabilitas. Dari nilai probabilitas dapat ditentukan probabilitas maksimum dan

dapat diketahui jenis klasifikasinya.

Proses penghitungan nilai likelihood,menggunakan program berikut

Penghitungan nilai likelihood disimpan dalam matrik kosong L yang sudah disiapkan. Dari hasil penghitungan likelihood, maka matrik L akan mempunyai matrik 5 x 9 untuk 80 data.

Jenis buah dari data testing akan disimpan dalam matrik kosong yang sudah

(58)

42

IV.3. Analisis Hasil Pengujian

Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan jenis buah dengan mengekstrak

feature untuk memperoleh hasil maksimal. Dalam penelitian ini terdapat 5 jenis buah yang akan diuji dengan 9 feature. Pada penelitian ini awalnya feature akan diekstrak satu per satu, kemudian data akan diuji lagi dengan menggunakan kombinasi feature.

Hasil dari pengekstrakan setiap feature akan ditampilkan pada tabel berikut.

Tabel 3.5

Tabel Hasil Ekstrak Setiap Feature

No Feature Hasil Akurasi ( dalam %)

1 Jarak 19.75 2 Rata Hue 18.75 3 Rata R 16.25 4 Rata G 10.25 5 Rata B 14.25 6 Rata RGB 16.5 7 Nilai 2RGB 4.25 8 Nilai 2GRB 1.5 9 Nilai 2BGR 20

(59)

43

dan rata-rata nilai 2BGR. Feature-feature tersebut dipilih karena mempunyai nilai yang berdekatan.

Untuk kombinasi feature dipilih dari feature yang mempunyai nilai akurasi terbesar hingga terkecil, yaitu nilai 2BGR, jarak, rata-rata Hue, rata-rata nilai RGB,

rata-rata nilai R, rata-rata nilai B dan rata-rata nilai G. Susunan kombinasi feature dan hasil pengkombinasian feature sebagai berikut (hasil kombinasi ditampilkan dalam bentuk grafik).

• Kombinasi 1 : nilai 2BGR dan jarak

• Kombinasi 2 : nilai 2BGR, jarak, rata-rata Hue

• Kombinasi 3 : nilai 2BGR, jarak, rata-rata Hue, rata-rata nilai RGB

• Kombinasi 4 : nilai 2BGR, jarak, rata-rata Hue, rata-rata nilai RGB, rata-rata

nilai R

• Kombinasi 5 : nilai 2BGR, jarak, rata-rata Hue, rata-rata nilai RGB, rata-rata

nilai R, rata-rata nilai B

• Kombinasi 6 : nilai 2BGR, jarak, rata-rata Hue, rata-rata nilai RGB, rata-rata

(60)

44

Gambar 4.1

Hasil Kombinasi Feature

Dari grafik diatas terlihat bahwa kombinasi 1 mempunyai nilai akurasi tertinggi,

sedangkan kombinasi 2 mempunyai nilai akurasi terendah. Kombinasi 3 mempunyai

nilai akurasi lebih tinggi dari kombinasi 2, dan untuk kombinasi 4,5 dan 6 mempunyai

nilai akurasi yang sama. Penambahan feature yang dalam pengekstrakan setiap

feature memiliki nilai akurasi yang baik ternyata tidak selalu memberikan hasil yang baik juga apabila dikombinasikan dengan feature yang lain, terlihat dalam kombinasi 2. Rata-rata Hue mempunyai nilai terbaik ketiga dalam pengekstrakan setiap feature, tetapi dalam pengkombinasian dengan feature yang lain justru mempunyai nilai akurasi terendah.

Akurasi terbaik yang diperoleh dari percobaan tersebut sebesar 20 %, hal ini

(61)

45

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

IV.4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi yang telah dilakukan untuk pengenalan

/ klasifikasi jenis buah dengan menggunakan metode Bayesian, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut

1. Buah yang paling banyak muncul dalam pengenalan ini adalah buah pisang dan

buah stroberi.

2. Hasil akurasi terbaik yang didapat dari pengkombinasian feature adalah 20%. 3. Kombinasi feature yang digunakan untuk memberikan hasil terbaik adalah

feature nilai 2BGR dan jarak.

4. Dari penelitian ini terbukti bahwa metode Bayesian dapat digunakan sebagai

metode pengenalan pola yang baik jika pemilihan buah dan pemilihan feature

tepat.

IV.5. Saran

Penelitian untuk pengembangan lebih lanjut, diperlukan data yang mungkin lebih

mempunyai karakteristik yang berbeda tidak hanya berdasarkan warna dan ukuran,

pemilihan jenis buah yang tepat dan pemilihan feature-feature yang digunakan untuk pengekstrakan ciri lebih kompleks sehingga akan memberikan hasil yang lebih

(62)

46

DAFTAR PUSTAKA

[1] Budi Santoso. 2007. Data Mining Teori & Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 75 - 78.

[2] Wikipedia Indonesia. 2007. Pengolahan Citra. Tersedia di: http://id.wikipedia.org/

wiki/Pengolahan_Citra [1 Februari 2009].

[3] Drs. Sahid, M.Sc. 2006. Panduan Praktis Matlab. Yogyakarta: Andi Offset. [4] Wahyu Agung Prasetyo. 2004. Tips dan Trik Matlab. Yogyakarta: Andi Offset. [5] Universitas Gunadarma. 2006. Pengolahan Citra : Konsep Dasar. Tersedia di:

[1 Februari 2009]

Gambar

Tabel 2.1       Contoh Perhitungan ...................................................................................
Gambar 2.1 : fungsi kerapatan
Tabel Contoh Perhitungan
Tabel Karakteristik Buah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Lebih dari 400 jenis buah-buahan yang dihasilkan Indonesia, merupakan penyumbang eukup besar terhadap keanekaragaman dan keeukupan gizi rakyat. Mutu buah yang baik akan

Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul skripsi “Implementasi Jaringan Syaraf Metode Bidirectional Associative Memory untuk Pengenalan Pola Wajah”, rumusan

Salah satu cara yang digunakan untuk melakukan pengenalan pola huruf sehingga dapat mengukur tingkat akurasi pengenalan setiap huruf Katakana Dakuten yaitu menggunakan pengolahan

2.6.2 Pengujian tingkat akurasi pengenalan Pengujian tingkat akurasi pengenalan dilakukan dalam dua tahap, yaitu dengan 330 data pelatihan dan 550 data pelatihan dengan

Pada penelitian ini penulis menggambarkan contoh penerapan multiple hidden layer dalam pengenalan pola objek bangun persegi dengan menggunakan 2 unit input, 2 buah

Penelitian yang dilakukan untuk mencari pola bunyi ketuk buah dari buah melon dan semangka, kemudian buah tersebut akan diukur kadar kemanisannya menggunakan alat

Hasil Pengenalan Wajah : merupakan tahap akhir dari sistem ini, merupakan tahap pengenalan yang dilakukan dengan membandingakan jarak antar fitur wajah yang didapatkan

Langkah-langkah yang dilakukan yaitu menjelaskan estimasi parameter dan uji signifikansi parameter regresi linier dengan menggunakan metode bayesian, serta melakukan analisis error