Buku Saku
Pertanian Kakao
Buku Saku Pertanian Kakao Tanggap Perubahan Iklim
Oleh:
Gusti Ayu Fransiska Dewi & Martin Noponen
Desain & Tata letak:
Agung Witara
Proyek Revolusi Kakao: Kebun Kakao Tanggap
Perubahan Iklim Berproduksi Tinggi
Rainforest Alliance
Jl. Tantular Barat No.88,
Dangin Puri Klod, Denpasar Timur,
Denpasar, Bali, 80234
Kata Pengantar
Dampak perubahan iklim sudah sangat terasa dalam kehidupan kita, terutama bagi masyarakat yang
menggantungkan sumber mata pencahariannya dari alam, termasuk pertanian dan kehutanan. Semakin besar tantangan iklim membuat posisi mereka terjepit.
Pertanian kakaopun tidak terlepas dari tantangan iklim; meningkatnya temperatur dan berubahnya pola curah hujan menyebabkan dampak yang signifikan bagi produktifitas dan keberlanjutan pertanian kakao diseluruh dunia.
Dengan keprihatinan atas kondisi diatas, buku saku ini dibuat untuk memberikan gambaran tentang tantangan perubahan iklim pada pertanian kakao di wilayah Luwu Utara dan Kolaka Utara, Sulawesi, Indonesia, dan juga pendekatan tanggap perubahan iklim melalui praktik pertanian yang baik untuk mengatasi tantangan tersebut. Praktik pertanian yang baik dalam buku ini telah dipilih berdasarakan rekomendasi Rainforest Alliance Sustainable Agriculture Standard (Standar Pertanian Berkelanjutan Rainforest Alliance).
Membangun kemampuan beradaptasi terhadap perubahan iklim menjadi sangat penting untuk menjaga keberlanjutan mata pencaharian dan alam. Maka dari itu ayo kita bersama-sama belajar beradaptasi melalui buku saku ini!
Daftar Isi
1
4
6
7
8
9
10
11
12
17
20
23
26
17
19
22
25
Kata pengantar Bagaimana iklim
berubah? Apa yang terjadi pada
kebun kakao kita? Meningkatnya temperatur dan kekeringan Perubahan pada pola
curah hujan Hujan yang berlebihan
Cuaca ekstrim Apa yang bisa kita lakukan
agar kebun kita mampu menghadapi perubahan iklim?
Praktik pengelolaan kebun untuk mengatasi tantangan iklim Beradaptasi dengan bencana badai Teknik pemangkasan kakao Cara membuat kompos Bagaimana cara
menghindari resiko polusi dari bahan kimia?
Meminimalisir dampak longsor
Lampiran
Jenis-jenis cabang yang perlu dipangkas
Cara membuat MOL (Mikroorganisme Lokal)
Bagaimana
iklim berubah?
Pernahkah anda memperhatikan perubahan pola cuaca yang terjadi? Hujan yang terlalu lebat, meningkatnya temperatur, musim kemarau yang berkepanjangan? Itu adalah bagian dari perubahan iklim! Iklim bumi memang selalu berubah, dan ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti jarak bumi dan matahari, gunung meletus, dll. Tapi perubahan iklim yang kita semua alami sekarang terutama disebabkan oleh aktifitas manusia (ya, kita semua!). Kita mengendarai kendaraan bermotor, memasak, memupuk tanaman dengan pupuk kimia, dan banyak aktifitas lainnya yang dimana semua kegiatan ini dihasilkan dari bantuan pembakaran batu bara, minyak dan gas alam, yang menyebabkan gas-gas rumah kaca. Gas-gas ini memerangkap sinar matahari yang seharusnya terlepas ke lapisan atmosfir menjadi kembali lagi ke bumi sehingga
menyebabkan udara menjadi panas dan pola cuaca berubah. Berdasarkan perkiraan peneliti dunia, temperatur bumi akan terus meningkat dalam 100 tahun kedepan, menyebabkan es di kutub meleleh sehingga permukaan air laut di dunia meningkat. Beberapa tempat seperti di Sulawesi diperkirakan akan semakin panas dan kering, atau menghadapi curah hujan yang tidak terduga pada saat musim kemarau dan hujan yang sangat sedikit dan jarang pada saat yang seharusnya musim hujan. Gambar ilustrasi di atas adalah indikasi keadaan dan resiko yang mungkin akan sering terjadi di Kolaka Utara dan Luwu Utara karena dampak perubahan iklim.
Apa yang
terjadi pada
kebun kakao
kita?
Meningkatnya temperatur dan
kekeringan
Kekeringan adalah keadaan dimana terjadi curah hujan yang sangat sedikit dalam periode waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan menipisnya cadangan air. Kemungkinan besar yang akan terjadi di Sulawesi, terutama di Luwu Utara yaitu akan lebih sering terjadinya kekeringan yang berkepanjangan. Diperparah dengan meningkatnya temperatur udara, tanaman kakao akan menjadi layu dan tidak sehat. Selain itu, karena banyak hama pada kakao yang senang dengan temperatur yang lebih panas, hama seperti Helopeltis sp. akan berkembangbiak dengan pesat dan menyebabkan serangan yang besar bagi perkebunan kakao yang sudah menderita karena kekeringan. Sementara itu, organisme tanah seperti cacing tanah dan bakteri baik yang membantu menjaga kesehatan tanaman kakao juga akan menderita karena kekeringan, sehingga tidak lagi mampu melindungi tanaman kakao dari terpaan hama dan penyakit.
berkurangnya cadangan air dalam dan sungai menjadi kering.
biji kakao menjadi
lebih kecil mikroorganisme cacing dan tanah akan mati
lebih sering terjadi serangan Helopeltis dan
Perubahan pada pola curah hujan
gugur bunga hilangnya nutrisi
Perubahan pada pola curah hujan seperti lebih lebatnya atau bahkan berkurangnya air hujan yang turun dapat mengakibatkan gugurnya bunga kakao sehingga mengurangi buah yang akan diproduksi. Dengan berubahnya kelembaban, tanaman kakao akan menjadi lebih rentan terhadap organisme yang menyebabkan penyakit (patogen) seperti jamur yang dapat menyebabkan kanker batang dan jamur upas. Patogen ini hidup subur pada kelembaban yang tinggi dengan sinar matahari yang sedikit.
Dengan curah hujan yang berkepanjangan, proses pengeringan dan kualitas biji kakao akan terancam; tingginya kandungan air pada biji, proses pengeringan yang lama sehingga beresiko terkena kontaminasi jamur. Meningkatnya kelembaban juga akan menyebabkan busuk buah dan penyakit VSD (Vascular Streak Dieback).
Hama seperti penggerek batang dan buah kakao juga menyukai kondisi ini. Yang tidak kalah pentingnya, curah hujan yang besar dan berkepanjangan akan menyebabkan banjir yang akan merusak kebun dan infrasktruktur yang ada di dalam kebun.
Beberapa contoh dampak yang terjadi:
kanker batang penggerek batang busuk buah dan
Hujan yang Berlebihan
Hujan yang berlebihan akan menyebabkan banjir dan erosi, dan yang lebih buruk; longsor. Daerah pegunungan dan perbukitan seperti di Kolaka Utara menjadi sangat terancam. Situasi ini diperburuk oleh keadaan dimana penggundulan hutan dan penebangan pohon marak dilakukan. Setiap tahun, semakin banyak hutan yang ditebang untuk dijadikan lahan pertanian dan pertambangan.
Dengan menebang pohon, kita juga menghilangkan semua kebaikan pohon yang dapat membantu produktifitas kebun kita; seperti meningkatkan kesehatan tanah, memberikan nutrisi dan menciptakan iklim mikro yang melindungi pohon kakao dari panas dan kondisi cuaca ekstrim.
Kondisi Cuaca Ekstrim
Karena perubahan iklim, Sulawesi diperkirakan akan mengalami cuaca ekstrim yang lebih parah dan sering seperti angin kencang dan badai.
Disamping kerusakan pohon kakao dan pelindung dan erosi yang diakibatkan angin badai, rebahnya pohon juga dapat mengakibatkan rusaknya infrastruktur dan kematian.
Apa yang bisa
kita lakukan agar
kebun kita mampu
menghadapi
perubahan iklim?
Praktik Pengelolaan yang membantu
mengatasi resiko perubahan iklim di kebun
kakao
Diversifikasi pohon pelindung untuk meminimalisir dampak dari kekeringan dan kondisi cuaca ekstrim
- Tanam dan kelola berbagai macam pohon pelindung yang sesuai dengan tanaman kakao di kebun. Beberapa contoh pohon yang baik untuk ditanam di Kolaka Utara dan Luwu Utara adalah durian, mahoni, sirsak, karena juga dapat menambah penghasilan petani.
Kenapa? Pohon pelindung dapat
membantu menciptakan kondisi tanah yang kondusif bagi kakao, menciptakan iklim mikro dan juga membantu penyerapan air hujan dan mencegah erosi. Namun penting diingat untuk mengelola pohon pelindung dengan cara yang benar dan menjaga kerimbunan pohon dalam ambang batas yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan tanaman kakao. Jenis pohon yang dipilih harus berdasarkan karakteristiknya, misalnya jangan memilih pohon yang dapat berkompetisi merebut nutrisi dan air dengan tanaman kakao.
Menampung air hujan juga akan membantu petani untuk
mempersiapkan diri dan kebun untuk menghadapi kekeringan saat sumber air menipis.
Tanam lebih dari satu jenis klon kakao agar kebun kakao anda lebih tahan
- Tanam beberapa jenis klon kakao yang memiliki karakteristik berbeda-beda; terutama yang tahan terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan.
Kenapa? Beragamnya klon pada kebun
akan membantu petani mencegah kegagalan panen, karena masing-masing klon memiliki keunggulan tersendiri untuk menghadapi masalah-masalah tertentu seperti kekeringan, hama dan penyakit. Jika hanya menanam satu jenis klon, petani akan mengalami kegagalan panen ketika ada banyak tantangan iklim yang terjadi karena klon yang ditanam tidak bisa menghadapi semua tantangan.
- Gunakan musuh alami dan cara mekanik untuk mengendalikan hama dan penyakit.
Kenapa? Disamping menyebabkan
dampak negatif bagi lingkungan, penggunaan pestisida kimia dapat menyebabkan organisme hama menjadi kebal sehingga semakin susah untuk dikendalikan. Dengan mengaplikasikan strategi pengelolaan hama terpadu, misalnya dengan memanfaatkan musuh alami, akan mengurangi dampak buruk bagi lingkungan dan meningkatkan keanekaragaman hayati yang membawa berbagai dampak positif untuk kebun kakao, lingkungan dan kesehatan.
- Gunakan pestisida nabati dari tanaman asli disekitar kebun (misalnya daun pohon nimba/intaran, daun pohon mahoni, daun sereh, dll).
- Hindari penggunaan pestisida sintetis, terutama yang dilarang, karena mengandung bahan aktif berbahaya seperti paraquat diklorida, metamidofos, kaptafol, dll (lihat lampiran untuk lebih jelasnya).
Kenapa? Sebagai contoh, kita
dapat menggunakan semut hitam (Dolichoderus thoracicus) untuk mengendalikan penggerek buah kakao. Kita dapat memperbanyak populasi semut ini dengan menternakannya pada daun kering kakao atau kelapa, yang kemudian setelah berkembang biak, dipindahkan di pohon kakao. Dengan melakukan hal ini, secara tidak langsung kita juga menjaga keberadaan pohon di kebun kita yang pada akhirnya memberikan dampak positif.
Aplikasikan pengelolaan hama terpadu untuk mengatasi peningkatan atau munculnya hama dan penyakit baru
Kelola genangan air dan banjir
- Buat parit dan lakukan perawatan untuk menjaga keefektifan parit.
Kenapa? parit dapat membantu
mengendalikan genangan air saat hujan sehingga pohon kakao tidak tergenang. Dengan membuat parit, air hujan yang berlebih dapat mengalir dan mencegah banjir, selain juga menciptakan iklim mikro yang sesuai untuk mencegah meledaknya serangan patogen/ penyakit.
Lakukan penyambungan pohon kakao untuk meningkatkan ketahanannya
- Anda dapat menyambung pohon kakao yang rentan dan tidak produktif dengan tanaman kakao yang lebih tahan.
Kenapa? Penyambungan pohon kakao
yang tidak produktif akan memperbaiki laju pertumbuhan dan meningkatkan produktifitas kakao. Saat pohon kakao disambung dengan jenis klon yang tahan, ketahanan pohon yang disambung akan meningkat.
Aplikasikan pupuk organik atau mulsa untuk mengatasi kekeringan dan meningkatkan kemampuan tanah untuk menyimpan air.
- Kita bisa membuat pupuk kompos atau mulsa sendiri untuk diaplikasikan di kebun kita.
Kenapa? Pupuk organik dapat
meningkatkan kesehatan dan memperbaiki struktur tanah, dimana dapat menciptakan kondisi optimal bagi cacing dan mikroorganisme baik dalam tanah. Sebaliknya, pupuk kimia dapat mengikis kandungan organik tanah sehingga tanah menjadi kering dan keras. Pupuk kimia juga merupakan salah satu penyebab terbesar terjadinya perubahan iklim.
Kelola pohon kakao anda
- Pangkas secara rutin pohon kakao anda untuk menciptakan kesehatan dan menjaga produktifitas kakao.
Kenapa? Pemangkasan memegang
peranan yang sangat penting untuk menjaga produktifitas kebun kakao anda. Pemangkasan dapat membantu menciptakan iklim mikro yang tepat dengan mencegah terlalu rimbunnya atau terlalu lembabnya kebun yang dapat menyebabkan ledakan serangan hama dan penyakit.
Menjaga tinggi pohon kakao pada kondisi yang sesuai juga akan mempermudah anda untuk merawat dan memanen kakao. Untuk informasi yang lebih jelas tentang pemangkasan, silahkan lihat pada lampiran pada buku ini.
Lestarikan lingkungan hidup disekitar anda untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan iklim
- Jangan membabat hutan untuk membuka lahan baru, terutama disekitar sumber aliran air, seperti sungai
Kenapa? Saat anda ingin membuka
lahan baru atau memperluas lahan kakao, anda tidak disarankan (bahkan dilarang keras oleh Undang-Undang) untuk membabat hutan. Deforestasi atau pembabatan hutan dapat mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan, termasuk memutus manfaat yang biasa kita peroleh dari lingkungan, seperti udara yang bersih, air dan pengaturan pola iklim. Selain hal tersebut, hilangnya habitat berbagai jenis makhluk hidup termasuk burung dan serangga yang dapat membantu petani kakao. Deforestasi juga menjadi penyebab utama perubahan iklim yang menyebabkan berubahnya pola cuaca.
Tingkatkan teknik pasca panen untuk mengatasi berubahnya iklim
- Keringkan biji kakao dalam rumah penjemuran (solar dryer) saat hujan.
Kenapa? Meningkatnya curah hujan
dalam kurun waktu yang lama akan menyebabkan tingginya kandungan air pada biji kakao dan juga peroses pengeringan yang lebih panjang. Dengan mengeringkan biji kakao pada rumah penjemuran, anda dapat mengurangi resiko terkontaminasinya biji kakao dari jamur, sehingga kualitasnya tetap terjaga dan akhirnya petani dapat mendapat harga yang layak.
Lestarikan sumber air dan buat alter-natif sumber air
- Buat sistem penampungan air untuk menampung air hujan.
Kenapa? Penampungan air hujan juga
akan membantu petani mempersiapkan diri untuk menghadapi musim kemarau yang berkepanjangan saat sumber air terbatas.
Meningkatkan tutupan hijau
- Tanam tumbuhan yang memiliki akar yang kuat, misalnya berbagai jenis pohon tertentu, rumput akar wangi, dll, pada area yang miring, pegunungan, atau perbukitan.
Kenapa? pohon atau beberapa jenis
rumput seperti rumput akar wangi (vetiver) dapat membantu mencegah erosi dan longsor karena akarnya yang kuat.
Lindungi Aliran Air
- Jangan mengaplikasikan herbisida dekat dengan aliran air, dan tanam tumbuhan tepi air disekitar sumber air, termasuk di sepanjang pinggir sungai. Tanaman yang disarankan adalah
Tanam tumbuhan penutup tanah Kenapa? Tumbuhan penutup tanah
dapat meningkatkan kandungan bahan organik tanah yang dapat menguntungkan bagi tanaman kakao. Tumbuhan penutup tanah juga dapat melindungi kebun dari dampak
kemarau dan air hujan yang berlebihan. Tumbuhan dari keluarga legumenose (kacang-kacangan) adalah tumbuhan yang paling disarankan disini, seperti misalnya Arachis pintoi, atau bahkan sayur-sayuran yang juga dapat dikonsumsi.
Mengurangi Resiko
Longsor
Beradaptasi dengan
badai
- Tanam beragam tumbuhan asli lokal yang memiliki sistim perakaran yang kuat.
Kenapa? Cara ini dapat membantu anda
melindungi kebun dan infrastruktur di dalamnya saat terjadi angin ribut dan atau badai.
bambu dan tumbuhan asli di daerah tersebut
Kenapa? Tumbuhan tepi air memiliki
fungsi untuk menyaring semua polutan yang akan memasuki aliran air. Tumbuhan ini juga dapat melindungi kebun dari kebanjiran akibat meluapnya sungai.
Dengan melakukan semua
rekomendasi di atas,
kebun anda akan lebih
tahan untuk menghadapi
dampak perubahan iklim!
Pada halaman berikut, anda akan
diberikan informasi mengenai:
•
Pemangkasan pohon kakao
•
Cara membuat kompos
•
Cara membuat MOL
(Mikroorganisme Lokal)
•
Penggunaan Pestisida
Teknik pemangkasan kakao
Mana yang lebih baik; memangkas dengan
menggunakan pisau atau gunting? Selalu gunakan gunting pangkas untuk mengurangi luka pada pada pohon dan juga untuk mempermudah pemangkasan. Pisau dapat mengakibatkan luka yang mempermudah serangan hama dan penyakit. Bagian apa saja yang harus dipangkas? Silahkan lihat gambar pada halaman 22.
Pemangkasan adalah salah satu cara untuk mengendalikan PBK, Penggerek Batang Kakao, Helopeltis, Penyakit Busuk Buah, VSD, dan Jamur Upas. Selain itu, pemangkasan juga bertujuan untuk merangsang pembuahan dan pertumbuhan tanaman.
1. Pemangkasan bentuk
Pemangkasan bentuk bertujuan untuk membentuk postur tanaman agar lebih kokoh dan seimbang, Pemangkasan ini sebaiknya dilakukan pada tanaman yang berumur sekitar 1-2 tahun.
2. Pemangkasan pemeliharaan
Pemangkasan pemeliharaan bertujuan untuk pemeliharaan tanaman secara rutin, misalnya jika tanaman mengeluarkan tunas air.
3. Pemangkasan produksi
Bertujuan untuk mencapai 30% cahaya matahari sampai ke tanah dan 45% tertahan di daun (kanopi) dengan cara membuang bagian tanaman yang tidak produktif seperti cabang mati, cabang gantung, cabang bersilangan, cabang balik, cabang cambuk, cabang yang terserang hama dan penyakit, cabang cacing dan cabang saling tindih
Pemangkasan
Jenis-jenis cabang yang perlu dipangkas
Cabang
Gantung
Cabang
Tindih
Cabang Sakit
Cabang
Cambuk
Cabang
Overlap
Cabang Cacing
Cabang Mati
Cabang Balik
Cabang Silang
Chupon
Cabang Rapat
Cabang Tingkat
•
Kotoran hewan•
Jerami•
Sekam padi•
Daun (sampah daun kakao, turi, gamal, dan daun tanaman jenis kacang-kacangan lainnya)•
Potongan batang pisang, sampah buah kakao.•
Cairan EM4 atau MOL (mikroorganisme lokal)Cara membuat kompos
Letakan bahan-bahan organik dalam lubang
Cara membuat kompos dengan lubang
Tuangkan EM4 atau MOL pada setiap lapisan 10 cm
Tutup rapat lubang dengan terpal Aduk bahan-bahan yang
ada di dalam lubang setiap 2 minggu sekali. Tambahkan EM4 atau MOL sat pengadukan. Ingat tutup kembali lubangnya setelah
proses pengadukan selesai. Selalu ingat untuk memantau temperatur lubang, kompos yang siap digunakan memiliki temperatur kurang dari 40 C. Tunggu minimum 21 hari untuk dipanen.
1
2
3
4
Cara membuat kompos dengan bak
Letakan bahan organik ke dalam bak
Tambahkan MOL/ EM4 kapanpun saat menambah bahan organik
Tekan bahan-bahan tersebut sampai masuk ke dalam bak dengan sempurna
Tutup bak dengan erat (bisa menggunakan terpal) dan pastikan buka tutupnya setiap lima hari sekali dan aduk bahan-bahan tersebut dengan rata dan pantau/sesuaikan temperaturnya dengan menambah air. Kompos bisa dipanen dan digunakan minimum setalah 21 hari dari proses pembuatan.
1
2
3
Bahan yang dibutuhkan: 1 kg sampah buah
100 gr gula kelapa atau gula tebu (dicairkan)
1 l air kelapa
1 l air bekas cucian (pertama) beras
Langkah-langkah membuat MOL
(Mikroorganisme Lokal)
Tumbuk sampah buah hingga menjadi bubur Tutup bak dengan plastik. Buat lubang pada plastik dan masukan selang yang terhubungbotol MOL dapat digunakan setelah 10-15 hari kemudian Tambahkan gula cair Masukan
kedalam bak dan air bekas cucian Tuang air kelapa beras kedalam bak
1
4
6
5
Penting!
Wanita hamil dan menyusui
DILARANG KERAS untuk
menyemprot
Bagaimana cara mencegah resiko polusi dari
bahan-bahan kimia?
• buat rencana pengelolaan hama terpadu
• jangan mencuci pakaian yang digunakan untuk menyemprot dirumah
gunakan alat pelind-ung diri saat meny-emprot
JANGAN menggunakan pestisida
terlarang! Lihat daftar bahan aktif
pestisida di gambar di atas
Letakan bahan kimia di tempat
yang tepat
Pastikan jarak kebun dengan
rumah paling tidak 10 m
Jl. Tantular Barat No.88, Dangin Puri Klod, Denpasar Timur,
Denpasar, Bali, 80234 (0361) 4723499
Rainforest Alliance adalah sebuah organisasi non-pemerintah yang bekerja untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan menjamin kelangsungan
hidup masyarakat dengan mentransformasi praktik-praktik penggunaan lahan, bisnis dan perilaku konsumen.