• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN TINGGI MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGADILAN TINGGI MEDAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Hal 1 dari 15 hal Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.610/PID/2016/PT MDN

PUTUSAN

NOMOR 610/PID/2016/PT MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa:

1. Nama lengkap : KASIRUDDIN NASUTION.

2. Tempat lahir : Simangambat.

3. Umur/tanggal lahir : 37 Tahun / 10 Februari 1979.

4. Jenis kelamin : Laki-laki.

5. Kebangsaan : Indonesia.

6. Tempat tinggal : Lingkungan V Kelurahan Simangambat

Kecamatan Siabu, Kabupaten

Mandailing Natal.

7. Agama : Islam.

8. Pekerjaan : Wiraswasta.

Pengadilan tinggi tersebut. Setelah membaca :

1. Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 31 Oktober 2016 Nomor 610/PID/2016/PT MDN tentang penunjukan majelis hakim.

2. Surat Penunjukan Wakil Panitera Pengadilan Tinggi Medan tanggal 31 Oktober 2016 Nomor: 610/PID/2016/PT MDN, tentang Penunjukan Panitera Pengganti.

3. Berkas perkara yang bersangkutan.

Menimbang, bahwa Terdakwa didakwa berdasarkan surat dakwaan Penuntut Umum Nomor Register Perkara: PDM-11/N.2.28.3/Ep.2/05/2016, tanggal 14 Juni 2016, sebagai berikut:

Bahwa dia Terdakwa Kasiruddin Nasution pada hari Rabu tanggal 09 Desember 2015 sekira pukul 02.30 WIB s/d pukul 05.00 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Desember tahun 2015 bertempat di Kel. Simangambat Kec. Siabu Mandailing Natal atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Mandailing Natal, “pada waktu pemilihan yang diadakan menurut Undang-undang umum, dengan pemberian atau perjanjian memberi suap kepada seseorang supaya ia tidak melakukan haknya memilih, atau supaya ia menjalankan hak itu dengan

(2)

Hal 2 dari 15 hal Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.610/PID/2016/PT MDN

jalan yang tertentu”, perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut:

Bahwa Pemilihan Kepala Daerah Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal tahun 2015 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 09 Desember 2015 mulai Jam 07.00 WIB s/d Jam 13.00 WIB di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di Kab. Mandailing Natal. Kemudian yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kab. Mandailing Natal sebagai Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Mandailing Natal tahun 2015 adalah:

a. Pasangan Calon Nomor Urut 1, Drs. H.M. Yusuf Nasution, M.Si., sebagai Calon Bupati Mandailing Natal dan H.M. Imron Lubis, S.Pd., M.M., sebagai calon Wakil Bupati Mandailing Natal.

b. Pasangan Calon Nomor Urut 2, Drs. H. Dahlan Hasan Nasution sebagai Calon Bupati Mandailing Natal dan Muhammad Ja’far Sukhairi Nasution sebagai Calon Wakil Bupati Mandailing Natal.

c. Pasangan Calon Nomor Urut 3, Saparuddin Haji sebagai Calon Bupati Mandailing Natal dan Miswaruddin Daulay, S.Pd., sebagai Calon Wakil Bupati Mandailing Natal.

Bahwa awalnya sekitar 3 (tiga) hari sebelum dilaksanakan Pemilihan Kepala Daerah Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal tahun 2015 tersebut, saksi Turman Hasibuan bertemu dengan Terdakwa Kasiruddin Nasution di Kel. Simangambat Kec. Siabu Mandailing Natal dan saat itu Terdakwa berkata kepada saksi Turman Hasibuan “Pilih nomor 2 uda, nanti ada diberikan uang” dan dijawab saksi Turman Hasibuan “Jadi”, kemudian terjadi kesepakatan saksi Turman Hasibuan dengan Terdakwa adalah apabila saksi Turman Hasibuan memilih Pasangan Calon Nomor Urut 2 (Dahlan-Suheri) maka saksi Turman Hasibuan akan diberikan uang oleh Terdakwa.

Kemudian pada hari Rabu tanggal 09 Desember 2015 sekira pukul 02.30 WIB bertempat di Kel. Simangambat Kec. Siabu Mandailing Natal saksi Turman Hasibuan dijumpai Terdakwa Kasiruddin Nasution, kemudian Terdakwa memberikan 6 (enam) lembar uang pecahan Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) kepada saksi Turman Hasibuan dan saat memberikan uang tersebut Terdakwa berkata kepada saksi Turman Hasibuan “Jangan lupa tusuk nomor

2’’, dijawab saksi Turman Hasibuan “Iya”. Kemudian saksi Turman Hasibuan

mengetahui tujuan uang tersebut diberikan Terdakwa supaya saksi Turman Hasibuan Pasangan Calon Nomor Urut 2 (Dahlan-Suheri) pada Pilkada Mandailing Natal Tahun 2015.

Kemudian pada hari Rabu tanggal 09 Desember 2015 sekira pukul 04.00 WIB bertempat di depan rumah saksi Abdul Manap Hasibuan di Kel.

(3)

Hal 3 dari 15 hal Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.610/PID/2016/PT MDN

Simangambat Kec. Siabu Mandailing Natal, saksi Abdul Manap Hasibuan dijumpai Terdakwa Terdakwa Kasiruddin Nasution, kemudian Terdakwa memberikan 1 (satu) lembar uang pecahan Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) dan saat memberikan uang tersebut Terdakwa berkata kepada saksi Abdul Manap Hasibuan “Jangan lupa tulang nusuk nomor dua” dijawab saksi Abdul Manap Hasibuan “Iya”. Kemudian saksi Abdul Manap Hasibuan mengetahui tujuan uang tersebut diberikan Terdakwa agar saat pencoblosan saksi Abdul Manap Hasibuan mencoblos atau memilih Paslon Nomor Urut 2 (Dahlan-Suheri).

Kemudian pada hari Rabu tanggal 09 Desember 2015 sekira pukul 05.00 WIB saat saksi Masron Abdul Jawat berada di WC Mesjid Raya Al-Abror Kel. Simangambat Kec. Siabu Mandailing Natal dijumpai oleh Terdakwa Kasiruddin Nasution, dan saat itu Terdakwa mengaku sebagai Tim Sukses dari Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal Nomor Urut 2 kepada saksi Masron Abdul Jawat, lalu Terdakwa berkata saksi Masron Abdul Jawat “Ini tulang cuma dikit aja rizkinya” sambil memberikan 1 (satu) lembar uang pecahan Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) kepada saksi Masron Abdul Jawat, kemudian Terdakwa berkata kepada saksi Masron Abdul Jawat “Jangan

lupa milih nomor 2 nanti tulang”, dijawab saksi Masron Abdul Jawat “O iya”.

Kemudian saksi Masron Abdul Jawat mengetahui tujuan uang tersebut diberikan Terdakwa agar saksi Masron Abdul Jawat memilih Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Nomor Urut 2 (Dahlan-Suheri).

Bahwa saksi Turman Hasibuan, saksi Abdul Manap Hasibuan dan saksi Masron Abdul Jawat mengetahui Terdakwa Kasiruddin Nasution merupakan salah satu Tim Sukses Pasangan Calon Nomor Urut 2 (Dahlan-Suheri) pada Pemilihan Kepala Daerah Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal tahun 2015, sehingga saksi Turman Hasibuan, saksi Abdul Manap Hasibuan dan saksi Masron Abdul Jawat bersedia menerima uang yang diberikan oleh Terdakwa dengan maksud agar saksi Turman Hasibuan, saksi Abdul Manap Hasibuan dan saksi Masron Abdul Jawat memilih Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Nomor Urut 2 (Dahlan-Suheri) atau sesuai dengan perjanjian atau permintaan dari Terdakwa saat memberikan uang tersebut.

Berdasarkan keterangan saksi Agus Salam, S.Hi., (selaku Ketua KPU Kab. Mandailing Natal) menerangkan bahwa hasil perolehan suara dalam Pemilihan Kepala Daerah Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal pada tanggal 09 Desember 2015 di Kelurahan Simangambat Kecamatan Siabu Kab. Mandailing Natal sebagai berikut:

(4)

Hal 4 dari 15 hal Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.610/PID/2016/PT MDN

1) Untuk Pasangan Calon Nomor Urut 1, Drs. H.M. Yusuf Nasution, M.Si., dan H.M. Imron Lubis, S.Pd., M.M., memperoleh 792 (tujuh ratus sembilan puluh dua) suara.

2) Untuk Pasangan Calon Nomor Urut 2, Drs. H. Dahlan Hasan Nasution dan Muhammad Ja’far Sukhairi Nasution memperoleh 1.496 (seribu empat ratus sembilan puluh enam) suara.

3) Untuk Pasangan Calon Nomor Urut 3, Saparuddin Haji sebagai Calon Bupati Mandailing Natal dan Miswaruddin Daulay, S.Pd., memperoleh 593 (lima ratus sembilan puluh tiga) suara.

Berdasarkan keterangan saksi Drs. H.M. Yusuf Nasution, M.Si., (Calon Bupati Mandailing Natal Nomor Urut 1) yang menjelaskan bahwa saksi Drs. H.M. Yusuf Nasution, M.Si., mendengar dari pengakuan beberapa orang diantaranya Abdul Manap Hasibuan, Turman, Masrin Abdul Jawat (masing-masing penduduk Kel. Simangambat Kec. Siabu Mandailing Natal) tentang adanya money politik/politik uang untuk memilih Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal Nomor Urut 2 (Dahlan-Suheri), sehingga saksi Drs. H.M. Yusuf Nasution, M.Si., membuat laporan ke Paswaslih Kab. Mandailing Natal pada tanggal 14 Desember 2015 dan membuat laporan ke Polres Mandailing Natal pada tanggal 01 Januari 2016.

Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 149 ayat (1) KUHPidana.

Menimbang, bahwa tuntutan pidana Penuntut Umum Nomor PDM-11/N.2.28.3/Ep.2/05/2016 tanggal 1 September 2016, pada pokoknya sebagai berikut:

1. Menyatakan Terdakwa Kasiruddin Nasution telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “telah memberikan suap kepada orang lain supaya memakai hak itu menurut cara tertentu pada waktu pemilihan yang diadakan berdasarkan Undang-undang umum” sebagaimana didakwakan kepada diri Terdakwa dalam dakwaan melanggar Pasal 149 Ayat (1) KUHPidana.

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Kasiruddin Nasution berupa pidana penjara selama 2 (dua) Bulan.

3. Menyatakan barang bukti berupa:

- 6 (enam) lembar uang pecahan Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah)

masing-masing dengan nomor seri YWF548248, GWY894744,

FUA169187, CYA031448, FYO987053 dan MUT538268.

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(5)

Hal 5 dari 15 hal Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.610/PID/2016/PT MDN

- 1 (satu) lembar uang pecahan Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) dengan nomor seri CTD940608.

Dirampas untuk Negara.

4. Menetapkan agar Terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah).

Menimbang, bahwa berdasarkan tuntutan pidana tersebut, Pengadilan Negeri Mandailing Natal telah menjatuhkan putusan Nomor 108/Pid/2016/PN Mdl, tanggal 22 September 2016, yang amarnya sebagai berikut :

1. Menyatakan Terdakwa Kasiruddin Nasution telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “pada waktu pemilihan

berdasarkan aturan umum, memberi seseorang supaya memakai hak itu menurut cara yang tertentu”.

2. Menjatuhkan pidana kepada kepada Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 4 (Empat) Bulan.

3. Menetapkan pidana tersebut tidak usah dijalani kecuali jika dikemudian hari ada putusan hakim yang menentukan lain disebabkan karena Terpidana melakukan suatu tindak pidana sebelum masa percobaan selama 9 (Sembilan) Bulan berakhir.

4. Menetapkan barang bukti berupa:

- 7 (tujuh) lembar uang pecahan Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah)

masing-masing dengan nomor seri YWF548248, GWY894744,

FUA169187, CYA031448, FYO987053, MUT538268 dan CTD940608. untuk Negara.

5. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah).

Menimbang, bahwa Penuntut Umum menyatakan banding terhadap putusan tersebut sebagaimana tersebut dalam Akta Permintaan Banding Nomor 3/Akta.Pid.B/2016/PN Sbg, tanggal 28 September 2016. Permintaan banding tersebut telah diberitahukan kepada Terdakwa pada tanggal 14 Oktober 2016 .

Menimbang, bahwa sehubungan dengan permintaan banding tersebut Penuntut Umum telah mengajukan memori banding tanggal 12 Oktober 2016 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Mandailing Natal pada tanggal 12 Oktober 2016, dan memori banding tersebut telah diserahkan kepada Terdakwa pada tanggal 14 Oktober 2016.

Menimbang, bahwa terhadap memori banding Penuntut Umum tersebut, Terdakwa mengajukan kontra memori banding tanggal 27 Oktober 2016 yang

(6)

Hal 6 dari 15 hal Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.610/PID/2016/PT MDN

diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Mandailing Natal tanggal 28 Oktober 2016 dan telah diserahkan kepada kepada Penuntut Umum pada tanggal 3 November 2016.

Menimbang, bahwa Panitera Pengadilan Negeri Mandailing Natal dengan surat Nomor: W2.U17/1107/HN.01.10/X/2016 tanggal 17 Oktober 2016 telah memberi kesempatan kepada Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Mandailing Natal dan Nomor W2.U17/1106/HN.01.10/X/2016 tanggal 17 Oktober 2016 kepada Terdakwa untuk mempelajari berkas perkara selama 7 (tujuh) hari kerja dihitung sejak tanggal 18 Oktober 2016 sampai dengan tanggal 24 Oktober 2016 di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Mandailing Natal.

Menimbang, bahwa permintaan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta syarat-syarat yang ditentukan di dalam undang-undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima.

Menimbang, bahwa Penuntut Umum menolak putusan Pengadilan Negeri Mandailing Natal Nomor 108/Pid/2016/PN Mdl, tanggal 22 September 2016, dengan alasan-alasan yang pada pokoknya sebagai berikut:

a) Bahwa perbuatan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa diancam dengan pidana penjara paling lama 9 (sembilan) bulan.

b) Bahwa berdasarkan fakta–fakta yang terungkap dalam pemeriksaan persidangan baik keterangan saksi–saksi, surat, petunjuk dan keterangan terdakwa serta dalam Analisa Yuridis dalam pembuktikan di Surat Tuntutan kami dengan Nomor Register Perkara PDM- 11/N.2.28.3/Ep.2/05/2016 yang telah kami baca di persidangan pada hari Kamis tanggal 1 September 2016, yang pada pokoknya agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Mandailing Natal yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar memutuskan bahwa menyatakan terdakwa KASIRUDDIN NASUTION telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “telah memberikan suap kepada orang lain supaya memakai hak itu menurut menurut cara tertentu pada waktu pemilihan yang diadakan berdasarkan Undang-undang umum” sebagaimana didakwakan kepada diri terdakwa dalam dakwaan melanggar Pasal 149 ayat (1) KUHPidana, kemudian menjatuhkan pidana terhadap terdakwa KASIRUDDIN NASUTION dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan.

c) Bahwa putusan Pengadilan Negeri Mandailing Natal Nomor :

108/Pid.B/2016/PN.Mdl Tanggal 22 September 2016, pada pokoknya telah

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(7)

Hal 7 dari 15 hal Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.610/PID/2016/PT MDN

menjatuhkan pidana terhadap terdakwa KASIRUDDIN NASUTION dengan pidana penjara selama 4 (empat) bulan, kemudian menetapkan pidana tersebut tidak usah dijalani kecuali jika dikemudian hari ada putusan hakim yang menentukan lain disebabkan karena Terpidana melakukan suatu tindak pidana sebelum masa percobaan selama 9 (sembilan) bulan berakhir.

d) Bahwa kami Jaksa Penuntut Umum keberatan atas penjatuhan pidana bersyarat terhadap diri Terdakwa KASIRUDDIN NASUTION, karena penjatuhan pidana bersyarat tersebut kurang memenuhi rasa keadilan dalam masyarakat dan tidak menimbulkan efek jera bagi Terdakwa maupun masyarakat umumnya.

Oleh karena itu, dengan ini kami mohon supaya Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutus sebagai berikut :

1. Menerima permohonan banding Penuntut Umum.

2. Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Mandailing Natal Nomor : 109/Pid.B/2016/PN.Mdl Tanggal 22 September 2016 yang dimohonkan banding tersebut.

3. Mengadili sendiri :

3.1. Menyatakan terdakwa KASIRUDDIN NASUTION telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “telah memberikan suap kepada orang lain supaya memakai hak itu menurut menurut cara tertentu pada waktu pemilihan yang diadakan berdasarkan Undang-undang umum” sebagaimana didakwakan kepada diri terdakwa dalam dakwaan melanggar Pasal 149 ayat (1) KUHPidana 3.2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa KASIRUDDIN NASUTION

dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan.

Menimbang, bahwa kontra memori banding yang diajukan oleh Terdakwa berdasarkan alasan-alasan yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa terhadap putusan Pengadilan Negeri Mandailing Natal tersebut JPU

telah mengajukan keberatan bandingnya sebagaimana diuraikan dalam

Memori banding JPU yang pada pokoknya menyatakan:

Penjatuhan hukuman pidana bersyarat terhadap terdakwa Kasiruddin Nasution dinilai Jaksa Penunutut Umum (JPU) kurang memenuhi rasa keadilan dalam masyarakat dan tidak menimbulkan efek jera bagi

(8)

Hal 8 dari 15 hal Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.610/PID/2016/PT MDN

terdakwa/Terbanding. Oleh karena itu JPU/Pembanding meminta agar Terdakwa/Terbanding tetap dihukum penjara selama 2 (dua) bulan.

- Bahwa keberatan banding dan Pembanding/JPU tersebut tidak bersifat substantive, karena pada hakekatnya antara putusan Yudex factie dengan pendapat JPU/Pembanding sama-sama menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana melanggar pasal 149 ayat (1) KUHP.

- Bahwa berbeda halnya dengan Terdakwa/Terbanding hingga saat ini masih meyakini unsur pasat 149 ayat (1) KUHP tidak semuanya terpenuhi atas perbuatan terdakwa/Terbanding sebagaimana yang didakwa oleh JPU tersebut. Untuk itu perlu diperhatikan kembali terhadap petunjuk-pentunjuk yang diperoleh selama persidangan, yaitu:

1. Benar pada hari, Rabu, 09 Desember 2015 mulai pukut 07.00 WIB s/d Pukul 13.00 WIB telah dilaksanakan Pemilihan Kepala Daerah Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal di seluruh tempat pemungutan suara se-Kab. Mandailing Natal.

2. Bahwa benar Terdakwa tidak memiliki SK sebagai Tim Sukses dan Paslon No.2.

3. Benar Terdakwa ada membenikan uang Rp.50 ribu masing-masing kepada saksi MASRON ABDUL JAWAT dan MANAP HASIBUAN tujuannya adalah untuk membeli rokok. Bukan untuk mengarahkan memilih Paslon No.2.

4. Benar Terdakwa memberikan uang Rp.300 ribu kepada TURMAN HASIBUAN, adalah untuk biaya berobat, bukan mengarahkan memilih Paston No.2.

5. Benar uang tersebut Terdakwa berikan di Simangambat pada tanggal 09 Desember 2015 masing-masing pada Pukul 02.30, 04.00 dan pukut 05.00 WIB, sebelum diadakan Pemilihan (Pemilukada Kab. Madina) pada pukul 7.00 s/d pukul 13.00 WIB.

- Bahwa selanjutnya Pengadilan Negeri Mandailing Natal dalam perkara ini telah sependapat dengan JPU/Pembanding yang menyatakan semua unsur pasal 149 ayat (1) KUHP telah terpenuhi, sehingga Judex factie tersebut menyatakan terdakwa/terbanding terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “penyuapan atau menjanjikan sesuatu kepada seseorang agar menggunakan atau tidak menggunakan hak pilihnya

(9)

Hal 9 dari 15 hal Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.610/PID/2016/PT MDN

sesuai cara tertentu, sebagimana dimaksud pasol 149 ayat (1) KUHP”, atau yang didakwakan dan dituntut oteh JPU/Pembanding tersebut.

Akan tetapi Terdakwa/Terbanding tetap dengan pendiriannya bahwa tidak semua unsur pasal 149 ayat (1) KUHP tersebut telah pernuhi, terutama unsur ke-2, yaitu : “pada waktu diadakan pemilihan berdasarkan aturan-aturan umum” Kapan Pemilukada Kab. Madina dilaksanakan ??. Maka untuk menjawab pertanyaan tersebut, perlu dikutip keterangan saksi-saksi:

1. saksi AGUS SALAM, S.HI, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan:

- saksi adalah Ketua KPU Kab. Madina.

- benar pada hari, Rabu, 09 Desemben 2015 mulai pukut 07.00 W1B s/d Pukul 13.00 WIB telah dilaksanakan Pemilihan Kepala Daerah Bupati dan Wakil Bupati Mandailin Natal di seluruh tempat pemungutan suara se-Kab. Mandailing Natal.

2. saksi MAKLUM PELAWI, ST, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan:

- saksi sebagai Eks. Anggota Panwaslih Kab. Madina.

- benar pada hari, Rabu, 09 Desember 2015 mulai pukul 07.00 WIB s/d Pukul 13.00 WIB telah dilaksanakan Pemilihan Kepala Daerah Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal di seluruh tempat pemungutan suara se-Kab. Mandailing Natal.

3. saksi AHMAD HOSEIN, S.HI, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan:

- saksi adalah sebagai Eks. Ketua Panwaslih Kab. Madina.

- benar pada hari, Rabu, 09 Desember 2015 mutal pukut 07.00 WIB s/d Pukul 13.00 WIB telah dllaksanakan Pemilihan Kepala Daerah Bupati dan Wakil Bupati Mandailing natal di seluruh tempat pemungutan suara se-Kab. Mandailing Natal.

- Bahwa dari keterangan 3 (tiga) orang saksi tersebut, sudah jelas dan terang bahwa pemilihan Kepala Daerah Bupati dan Wakil Bupati Mandaiting Natal diadakan pada Rabu, 09 Desember 2015 mulai pukul 7.00 WIB sld 13.00 WIB. Bahwa apabila fakta-fakta hukum tersebut dikaitkan dengan unsur kedua pasat 149 ayat (1) KUHP, yaltu: “pada waktu diadakan pemilihan”

(10)

Hal 10 dari 15 hal Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.610/PID/2016/PT MDN atau Pemilukada Kab. Madina tersebut, maka Terdakwa/Terbanding tidak pernah membenikan atau metakukan penyuapan kepada siapapun pada tanggaL 9 Desember 2015 pukuL 7.00 s/d 13.00 WIB, sehingga perbuatan Terdakwa/Pembandrng tidak termasuk ke dalam unsur kedua pasal 149 ayat (1) KUHP tersebut, sebab unsur pasal 149 ayat (1) KUHP mensyaratkan bahwa suatu perbuatan Terdakwa tersebut sebagai melanggar ketentuan Pasal 149 ayat (1) KUHP adalah dilakukan pada waktu diadakannya Pemilihan tersebut.

Selanjutnya yang dimaksud “waktu diadakan Pemilihan” sesuai keterangan 3 (tiga) orang saksi di atas, adalah, hari Rabu, 09 Desember 2015 dart pukul 7.00 WIB s/d pukul 13.00 WIB.

Dengan demikian unsur kedua dart Pasat 149 ayat (1) KUHP, yattu : “pada

waktu diadakan pemilihan berdasarkan aturan-aturan urnum”

Tidak terpenuhi atas perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa.

Oleh karena itu sesuai dengan prinsip Hukum Acara Pdana yang berlaku, apabila salah satu unsur dan pasal yang didakwakan tidak terpenuhi atau tidak terbukti terhadap perbuatan Terdakwa, maka Terdakwa harus dibebaskan dan dakwaan JPU tersebut.

- Bahwa berdasankan fakta-fakta hukum yang telah Terdakwa/Terbanding kemukakan di atas, maka cukup alasan bagi Majetis Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan untuk memutus perkara mi secara adit dan arif berdasarkan hukum yang benlaku, dengan amar:

- Menolak banding dan Jaksa Penuntut Umum tersebut untuk seluruhnya. - Membatalkan putusan Pengadilan Negeri No.108/Pid.B/201 6/PN-MDL

tanggal 22 September 2016.

MENGADILI SENDIRI

1. Menyatakan dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang didakwakan terhadap Terdakwa/Terbanding melanggar pasal 149 ayat (1) KUHP tidak terbukti secara sah dan meyakinkan.

2. Membebaskan oleh karena itu Terdakwa KASIRUDDIN NASUTION dan segala dakwaan dan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (vrijspraak)

3. Memutihkan kembali nama baik, harkat dan martabat Terdakwa KASIRUDDIN NASUTION kepada keadaan semula.

4. Membebankan segala biaya dalam perkara ini kepada Negara.

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(11)

Hal 11 dari 15 hal Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.610/PID/2016/PT MDN Jika Pengaditan berpendapat lain mohon putusan yang adil (ex aequo et bono).

Menimbang, bahwa sebelum menanggapi memori banding dan kontra memori banding tersebut, Majelis Hakim pengadilan tingkat banding terlebih dahulu akan mempertimbangkan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama seperti tersebut di bawah ini.

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Tingkat Banding mempelajari dengan seksama berkas perkara dan salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Mandailing Natal Nomor 108/Pid/2016/PN Mdl, tanggal 22 September 2016 dan memori banding, Majelis Hakim Tingkat Banding sependapat dengan pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan kepadanya dalam dakwaan tunggal dan pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut diambil alih dan dijadikan pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Banding sendiri dalam memutus perkara ini dalam Tingkat Banding, kecuali mengenai kualifikasi tindak pidana dan pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa, dengan pertimbangan sebagaimana tersebut di bawah ini.

Menimbang, bahwa untuk memenuhi rasa keadilan, maka dalam menjatuhkan pidana kepada Terdakwa, Majelis Hakim akan mempertimbangkan dari segala segi baik bagi kepentingan masyarakat atau Negara maupun bagi kepentingan Terdakwa sendiri.

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan pemidanaan adalah bukan untuk pembalasan tetapi merupakan pembinaan bagi Terdakwa agar melalui pembinaan tersebut Terdakwa menyadari kesalahannya dan akan menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, dan diharapkan tidak akan mengulangi lagi perbuatannya yang melanggar hukum .

Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim tidak hanya mempertimbangkan apa yang timbul dalam masyarakat akibat perbuatan Terdakwa, tetapi juga akibat perbuatan Terdakwa dan motivasi apa yang mendorong Terdakwa melakukan tindak pidana.

Menimbang, bahwa Terdakwa di sidang menerangkan memberikan uang masing-masing sejumlah Rp50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) kepada Abdul Manap dan Masrot Abdul Jawat untuk membeli rokok karena menemukan uang di simpang Pasar dan Terdakwa juga memberikan uang sejumlah Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) kepada Turman Hasibuan untuk berobat, merupakan alasan yang mengada-ada untuk membenarkan perbuatan Terdakwa, karena tidak didukung oleh bukti apapun.

(12)

Hal 12 dari 15 hal Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.610/PID/2016/PT MDN Menimbang, bahwa di sidang Terdakwa tidak menyadari akibat dari perbuatannya dengan menunjukan rasa penyesalan bahkan memberikan keterangan yang berbelit-belit tanpa didukung oleh bukti-bukti.

Menimbang, bahwa akibat perbuatan Terdakwa, dapat memberikan preseden yang buruk dalam masyarakat tentang pemilihan kepala daerah yang berbiaya tinggi karena politik uang dan pada akhirnya mengancam pelaksanaan demokrasi di Indonesia.

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut di atas maka untuk pembinaan kepada Terdakwa dan untuk memenuhi rasa keadilan dalam masyarakat, Majelis Hakim tingkat banding mengubah pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa, sebagaimana disebut dalam amar putusan ini.

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan memori banding Penuntut Umum yang pada pokoknya menyatakan pidana yag dijatuhkan oleh Majelis Hakim tingkat pertama jauh dari rasa keadilan dan tidak menimbulkan efek jera kepada Terdakwa, menurut pendapat Majelis Hakim tingkat banding alasan-alasan tersebut telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim tingkat banding sebagaimana tersebut di atas dalam mempertimbangkan mengubah pidana yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim tingkat pertama, sehingga tidak perlu dipertimbangkan lagi.

Menimbang, bahwa mengenai alasan-alasan Terdakwa dalam kontra memori banding yang menurut pendapat Majelis Hakim Tingkat Banding merupakan pengulangan pembelaan Terdakwa, dan telah dipertimbangkan dengan tepat dan benar oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama, maka tidak perlu dipertimbangkan lagi dan haruslah di kesampingkan.

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Mandailing Natal Nomor 108/Pid/2016/PN Mdl, tanggal 22 September 2016 haruslah diubah sekedar mengenai kualifikasi tindak pidana dan pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa, sedangkan putusan selebihnya dapat dikuatkan.

Menimbang, bahwa karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka kepadanya dibebani membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan yang untuk tingkat banding besarnya sebagaimana disebutkan dalam amar putusan ini .

(13)

Hal 13 dari 15 hal Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.610/PID/2016/PT MDN Memperhatikan Pasal 149 ayat (1) KUHP dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan.

MENGADILI:

- Menerima permohonan banding Penuntut Umum.

- Mengubah putusan Pengadilan Negeri Mandailing Natal Nomor

108/Pid/2016/PN Mdl, tanggal 22 September 2016, sekedar mengenai kualifikasi tindak pidana dan lamanya pidana yang dijatuhkan, sehingga amar selengkapnya sebagai berikut.

1. Menyatakan Terdakwa Kasiruddin Nasution telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pada waktu pemilihan berdasarkan aturan umum, memberi sesuatu supaya memakai hak itu menurut cara tertentu.

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan.

3. Menetapkan barang bukti berupa:

- 7 (tujuh) lembar uang pecahan Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) masing-masing dengan nomor seri YWF548248, GWY894744,

FUA169187, CYA031448, FYO987053, MUT538268 dan

CTD940608.

dirampas untuk Negara.

4. Membebankan Terdakwa membayar biaya perkara pada kedua tingkat pengadilan, yang di tingkat banding sejumlah Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah) .

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan majelis hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Kamis tanggal 10 November 2016 oleh BENAR KARO–KARO, SH, MH, sebagai Hakim Ketua, AGUSTINUS SILALAHI, SH, MH dan Dr. ALBERTINA HO, SH, MH masing-masing sebagai hakim anggota, dan diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum hari ini Senin tanggal 14 November 2016 oleh Hakim Ketua tersebut dengan dihadiri oleh kedua Hakim Anggota tersebut dibantu oleh BAIK SITEPU, SH sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum dan Terdakwa.

HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA,

AGUSTINUS SILALAHI, SH, MH BENAR KARO-KARO, SH, MH

PENGADILAN TINGGI MEDAN

(14)

Hal 14 dari 15 hal Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.610/PID/2016/PT MDN Dr. ALBERTINA HO., SH, MH

PANITERA PENGGANTI

BAIK SITEPU, SH

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan audit operasional secara umum adalah untuk mengetahui apakah prestasi manajemen pada setiap rumah sakit telah sesuai dengan kebijakan ketentuan dan

Sebelum peneliti mengadakan uji coba produk (buku ajar), terlebih dahulu peneliti mengadakan pertemuan dengan pakar bidang penyusunan buku ajar bahasa Arab untuk

Peraturan Presiden tersebut berbeda dengan ketentuan dalam Perpres Nomor 65 Tahun 2006, tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk

Slogan-slogan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai hiasan tetapi ajar- an yang harus diamalkan oleh para santri dan jamaah Pondok Pesantren Bi Ba’a Fadlrah. Berfungsi juga

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji problematika guru geografi pada materi penginderaan jauh dan SIG. Metode yang digunakan adalah metode

Kalau pendidikan merupakan sumber utama dalam pengembangan sumber daya mansuia maka tugas atau tanggung jawab seorang guru sangat berat, karna guru sangat berperan

Penyusutan BMN berupa Penyusutan Aset Tetap menurut Permenkeu 1/PMK.06/2013 adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu

Berkaitan dengan motivasi kerja ini, Kecamatan Medan perjuangan adanya unsur peraturan pengangkatan dalam kepala lingkungan yang sedang berlangsung, yang dimana terdapat