DAFTAR PUSTAKA
Abberger, Hartmut M, Bradford M. Sanders dan Helmut Dotzer. Tanpa Tahun. The Development of a Community Based Approach for an integrated forest fire Management system in East Kalimantan, Indonesia.
Alikodra, H, S. 2002. Tipologi Lingkungan Hutan, dalam makalah disampaikan pada Pelatihan Penyusunan Amdal B Pusat Sumberdaya Manusia dan Lingkungan. Jakarta: Universitas Indonesia (belum diterbitkan).
---. 2006. Pengembangan Institusi Lingkungan Hidup. Bogor : Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
[Anonim]. 1997. Sustainable Development - Theory and Practice dalam Adobe Acrobat Document. http://parliament.uk/post/home.htm.[20 April 2009]. [Anonim]. 1997. Agenda 21 Indonesia, Strategi Nasional Untuk Pembangunan
Berkelanjutan. Jakarta : Kantor Mentri Negara Lingkungan Hidup.
[Anonim]. 1998. Guide for local Authorities on Developing Sustainable Tourism, A Tourism and Environment Publication, World Tourism Organization.
[Anonim], 1991, Agenda 21 Indonesia, Strategi Nasional Untuk Pembangunan Berkelanjutan. Jakarta : Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup.
Anwar, Jazanul, Sengli J. Damanik, Nazaruddin Hisyam, dan Anthony J. Whitten. 1984. Ekologi Ekosistem Sumatera. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Ayatrohaedi, et al. 1981. Kamus Istilah Arkeologi I. Jakarta : Pusat Pembinan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Bangly, Sylvie dan Hitesh Mehta. 2006. Ecotoursim and Ecological Restoration. Jurnal for Nature Conservation.
Bennet, J. W. 1976. The Ecological Transition : Cultural Antropology and Human Adaptation. Great Britain : A. Wheaton and G. Exeter.
Bosch, F.D.K. 1930. Verslag van een reis door Sumatra. Oudheidkundig Verslag 1930. Bijlage C : hlm 133–150.
Boylan, P. Ecomuseums and the New Museology. Museums Journal. 92: 29-30. Brahmana, P. S. 2002. "Kebudayaan di Indonesia dari sisi ide dan material", dalam
Studia Cultura, Jurnal Ilmiah Ilmu Budaya. Tahun I no. 1.
Buchari. 1980. Candi dan Lingkungannya. Pertemuan Ilmiah Arkeologi I. Jakarta : Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional; hlm 319-341.
Budihardjo, E dan Hardjohubojo, S. 1993. Kota Berwawasan Lingkungan. Bandung : Alumni.
Busby, G. 2003. The Concept of Sustainable Tourism within the Higher Education : A British Case Study. Jurnal Of Hospitality, Leisure, Sport and Tourism Education. Vol. 2 No. 2.
Callenfels, van Stein. 1920. Rapport over een dienstreis door een deel van Sumatra. Oudheidkundig Verslag 1920. Bijlage G; hlm 62-75.
Chambers, Robert. 1996. PRA Participatory Rural Appraisal, Memahami Desa Secara Partisipatif. Yogyakarta : Kanisius
Colinvaux, P. 1996. Ecology. New York: John Wiley and Sons
Corsane, G, Davis, P., Elliott, S., Maggi, M., Murtas. D., Rogers. S., 2008. Ecomuseum Evaluation: Experiences in Piemonte and Liguria, Italy. International Journal of Heritage Studi, Volume 13, Issue 2. Maret 2008. Halamn 101-116. Diakses tanggal 21 April 2009 dari
http://www.informaworld.com/smpp/title~content=t713685629.
Damanik, J. 2005. Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pariwisata.Yogyakarta : Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada dan Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia.
Damanik, J dan Weber, FH. 2006. Perencanaan Ekowisata : dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta : Andi.
Davis, P. 1999. Ecomuseums: A Sense of Place. Dalam karangan G. Corsane; P. Davis; S. Elliott; M. Maggi; D. Murtas; S. Rogers dengan judul Ecomuseum Evaluation: Experiences in Piemonte and Liguria, Italy.
http://www.informaworld.com/smpp/title~content=t713685629. [21 April 2009].
De Foresta, H., Kusworo, A., Michon, G., dan Djatmiko,WA. 2000. Ketika Kebun Berupa Hutan : Agroforest Khas Indonesia Sebuah Sumbangan Masyarakat. Jakarta : SMT. Grafika Desa Putera
Donghai, Su. 2008. The Concept of the Ecomuseum and its Practice in China. Journal Museum International Vol. 60 no. 1-2 : 30-32.
Eggink, H.J. 1932. Lets over Kinderspelen in Mandailing. Bataviaasch Koninklijk Indische. 72 : 694–714.
Fadhlan, S.M.I. 2010. Sumberdaya dan Pemanfaatannya di Situs Biaro Pamutung, Padanglawas, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Kajian Laboratoris). Di Dalam Sri Endang Hardiati dan Rr. Tri Wuryani (Eds). Pentas Ilmu Di Ranah Budaya. Bali : Pustaka Lasaran. Hlm 134–144.
Ferdinandus, P. E. J. 2003. Alat Musik Jawa Kuna. Yogyakarta : Mahardika. Giere, N. Ronald. 1979. Understanding Scientific Reasoning. New York
Gillian, Wallace dan Andrew Pussel. 2004. Eco-Cultural Tourism as a Means for the Sustainable Development of Culturally Marginal and Environ-mentally Sensitive Regions. Tourist Studies. Vol. 4 no. 3; 235–254.
Goldammer, G. Johann, Peter G.H. Frost. Mike Jurvelius, Evelyn M. Kammiga, Teri Kruger, Soo Ing Moody dan Manuel Pogeyed. Tanpa Tahun. Community Participation in Integrated Forest Fire Management: Experiences from Africa, Asia and Europe.
Goodwin, H. 1998. Tourism Conservation and Sustainable : Case Studies from Asia and Africa. London : IIED Wildfire and Development Series. ISSN 1618628 nomor 12.
Gulzake, K., Kenan OK and Yylmaz, E. 2005. Ecotourism an SD of Forest and Forest Villagers in Turkey. F:\Ecotorism and Sust. D of Forest Villagers in Turkey.htm. [November 2006].
Hadinoto, K. 1996. Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata. Jakarta : UI-Press.
Hall, Charles, A.S. 1977. Ecosystem Modeling in Theory and Practice. New York : John Wiley and Sons.
Hamdan, M. 2000. Tindak Pidana Pencemaran Lingkungan Hidup. Bandung : Mandar Maju.
Handoko, I. 2005. Quantitative Modeling of System Dynamics for Natural Resources Management. Bogor : Seameo Biotrop.
Harahap, B.R.H. 2001. Poda-Poda Ni Adat. Padangsidimpuan: Pustaka Rahmad. Hardjasoemantri, K. 1988. Hukum Tata Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press. Edisi Baru. 2005
Haryonagoro. 2010. Peranan Museum. (Siap Terbit) dalam Seminar Museum
Hasil Lokakarya Perencanaan SSFFMP. Palembang 19-20 Maret 2008. Home page : www.ssffmp.or.id. [20 April 2008].
Hitchcock, M dan Jay, S. 1998. Eco-tourism and Environmental Change in Indonesia, Malaysia and Thailand Curzon : Richmond. Man and Nature in Asia Series. no. 2 : 305-316.
Howard, P. 2009. Heritage : Management, Interpretation, Identity. London: Continuum.
Kagami, H. 1997. Tourism and National Culture. Indonesian Policies on Cultural Heritage and its Utilization in Tourism. Bangi : UKM Tourism and Cultural Development in Asia and Oceania.
Kartodiharjo, H. dan Jhamtani, H (Penyunting). 2006. Politik Lingkungan dan Kekuasaan di Indonesia. Jakarta - Singapura : Equinox.
Kebung, K. 2008. Esai Tentang Manusia : Manusia Makhluk Sadar Lingkungan. Jakarta : Prestasi Pustakaraya.
Keemer. J. 1912. De Loeboes in Mandailing. BKI. no. 66 : 303-336. Keraf, S.A. 2002. Etika Lingkungan. Jakarta : Kompas.
Kern, H. 1917. Twee Budddhistic inscriptie van Sumatera nader verklaard; uit ± 900 A.D. en 946 Cāka. Verspreide Geschriften. Zevende Deel. ’s-Gravenhage : Martinus Nijhoff. hlm. 139–144.
Koestoro, Lucas Partanda, 2001. Biaro Bahal, Selayang Pandang. Medan : Maparasu. Koestoro, Lucas Partanda. 2004. "Pemberdayaan Benda Cagar Budaya Dalam
Kepariwisataan di Sumatera Utara", Berkala Arkeologi: Sangkhakala. Medan; Balai Arkeologi Medan.
Kusworo, H. A. dan Sasongko, S. 2004. Pengelolaan Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) yang berkelanjutan : Sebuah Utopi ? Menuju Paradigma Baru Pariwisata Indonesia. Yogyakarta : Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada
Latiff, A. 1997. Indicators of Sustainable Development : Assessing Changes in Environmental Conditions. Bangi : UKM.
Leusen, M van dan Kamermans, H. 2005. Predictive Modeling for Archeology Heritage Management : A Research Agenda.
Liebert, G. 1976. Iconographic Dictionary of Indian Religius Hindusim-Buddhism-Jainism. London : B.J. Brill.
Little, B. 2002. The Public benefits of Archaeology. Gainesuille, Florida : University Press.
Mc Donell, A. A. 1954. A Practical Sanskrit Dictionary. Oxford : Oxford Univesity Press
Meerwald. 1908. De Batakshe Tooverstaf dalam BKI LIV, halaman 297. Merriman, N, editor. 2004. Public Archaeology. London : Routledge.
Mizhra, R K, 2008. The Amazing Amla Berry. Amalaki (Indian gooseberry) Home Publication Indian Herbs.
Mitchell, B. 1997. Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Moli, G. P. 2003. Promotion of Peace and Sustainability Based Heritage Eco-Cultural Tourism in India. Jurnal Article Except International Jurnal of Humanities and Peace.
Muhammadi. 2001. Analisis Sistem Dinamis Lingkungan Hidup, Sosial, Ekonomi, Manajemen. Jakarta : UMJ Press.
Mulia, R. 1980. The Ancient Kingdom of Pannai and The Ruins of Padang Lawas. Bulletin of The Research Center of Archaeology of Indonesia No. 14. Jakarta : Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
---. 1976. Survei Sumatra Utara. Berita Penelitian Arkeologi No. 4. Jakarta : Proyek Penelitian Purbakala.
Mundardjito, 1995, Pendekatan Integratif dan Partisipatif Dalam Pelestarian Budaya. Jakarta: FS Universitas Indonesia.
Mundardjito. 2002. Pertimbangan Ekologis Penempatan Situs Masa Hindu-Buda di Daerah Yogyakarta. Jakarta : Wedatama Widya Sastra dan Ecole Francaise D'extreme-Orient.
Nasution, P. 2001. Acara Mangupa di Mandailing, Angkola, Sipirok dan Padanglawas. Medan : Yayasan Parsarimpunan ni Tondi.
Nurjaya. I. N. 2008. Pengelolaan Sumber Daya Alam Dalam Perspektif Antropologi Hukum. Jakarta : Prestasi Pustaka.
Nuryanti, W. 1993. Desa Wisata. Concept, Perspective and Challenge. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
---. 1997, Perencanaan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan. Pendidikan dan Pelatihan Mengenai Dampak Lingkungan, Kerja Sama Antara Deparpostel dan PUSPAR UGM, Yogyakarta : 4 - 21 Agustus 1997
Nasikun. 1997. Model Pariwisata Pedesaan : Pemodelan Pariwisata Pedesaan Untuk Pembangunan Pedesaan yang Berkelanjutan, Myra P. Gunawan, editor. Perencanaan Pariwisata Berkelanjutan. Bandung: ITB.
Ohara, K. 1998. The Image of ‘Ekomuseum’ in Japan. Pasific Friends. VOL. 25. No. 12. Pp. 26-27. Jijigaho-sa.
Pedersen, A. 2002. Managing Tourism at World Heritage Sites. A Practical Manual World Heritage Site Mangers. Paris : UNESCO.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Peraturan Bersama Dalam Negeri dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor 42 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pelestarian Kebudaayan.
Perret, D. 2010. Kolonialisme dan Etnisitas Batak dan Melayu di Sumatra Timur Laut. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia.
Powersim. 1993. User’s Guide and Reference. Model Data AS.
Purwitasari, T. 2007. Pengaruh Sasaka Domas Dalam Pengelolaan Lingkungan di Pemukiman Baduy, Banten Selatan. Pemukiman Lingkungan dan Masyarakat. Bandung/Banten : IAAI Komda Jawa Barat – Banten. Ramly, N. 2007. Pariwisata Berwawasan Lingkungan, Belajar dari Kawasan Wisata
Ancol. Jakarta : Grafindo.
Rosenberg, von H. 1854. Tijdschrift voor Indische Taal-, Lnd-en Volkekunde
Rowan, Y dan Baram, U. 2004. Marketing Heritage : Archaeology and the Consumption of the Past. Walnut Creek CA : Altanira Press.
Sarjiyanto. 2007. Model Perkampungan Situs Tepi Sungai di Kampung Tengah, Sebuah Hipotesis, Pemukiman Lingkungan dan Masyarakat. Bandung/Banten : IAAI Komda Jawa Barat – Banten.
Scheyvens, R. 1999. Case Study. Ecotourism and the Empowerment of Local Communities. Ecology ; hlm 245-249
Schnitger, F.M. 1936. Oudheidkundige Vondstenn in Padang Lawas. Leiden : E.J. Brill.
---. 1964. Forgotten Kingdom in Sumatra. Leiden : EJ. Brill.
Schouten, F., 1992, "Cultural Tourism And Sustainable Culture Development" Universal Tourism Enriching or Degrading Cultural, Nuryati Windu, editor, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Sedyawati, E. 2001. Suggestion for Future Global Strategy in Indonesian Archeology. Jakarta : UI. Arung Samudera : Persembahan Memperingati Sembilan Windu A.B. Lapian.
Setianingsih, R. M. 2001. Vairocana Dan Amitabha, Emansi Budha Di Padang Lawas, Sumatera Utara. Berkala Arkeologi ”Sangkhakala”. Juni 2001: 91-100. Medan : Balai Arkeologi Medan.
---. 2002. Prasasti Koleksi Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara. Medan : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Museum Negeri Sumatera Utara.
---. 2003. Sumber Tertulis di Bagian Selatan Danau Toba, di Wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan. Berita Penelitian Arkeologi. No. 10. Medan: Balai Arkeologi Medan.
---.2008. Musik Upacara, Sebuah Catatan Atas Data Prasasti, Relief, Dan Arca Dari Padang Lawas, Sumatera Utara. Arkeomusikologi. hlm. 108-117. Medan: Balai Arkeologi Medan.
Setiawan, J dan Mulyadi. 1999. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Yogyakarta : UGM.
Setyastuti. 2005. Daya Dukung Fisik Zona I Candi Prambanan, dalam tugas Praktek Kuliah Lapangan S2 Program Magister Sains Pariwisata. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.
Siregar, D. D. 2004. Manajemen Aset. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Slametmoelyana. 1979. Nagarakretaga dan Tafsir Sejarahnya, Jakarta : Bhratara. Soekmono. 1974. Candi, Fungsi dan Pengertiannya. [Diserasi]. Universitas Indonesia. Soemarwoto, O. 1992. Environment Aspect of Tourism. Cultural Tourism
Development Central Java and Yogyakarta. Jakarta : Directorate Jendral Tourism, UNESCO/UNDP.
---. 2001. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Djambatan.
---. 2004. Atur diri sendiri. Paradigma Baru Pengelolaan Lingkungan Hidup. Yogyakarta : Gadjah Mada University.
Solichin dan Kimman, P. 2003. dalam Makalah Pelatihan Sistem Informasi Kebakaran Provinsi Sumatera Selatan. Lokakarya Perencanaan SSFFMP Stone, M dan Wall, G. 2004. Ecotourism and Community Development : Case
Studies From Hainan, China. New York : Environmental Management Vol. 33. No. ; hlm 12-24.
Suleiman, S. 1985. Peningalan-peninggalan Purbakala di Padanglawas. Amerta No. 2. Jakarta : Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Sulistyanto, B. 2008. Resolusi Konflik Dalam Manajemen Warisan Budaya Situs Sangiran. [Disertasi]. Jakarta : Universitas Indonesia, Program Pascasarjana. Susilowati, N. 1999. Penelitian Arkeologi dan Pemetaan Situs Candi Pamutung dan sekitarnya, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Tapanuli Selatan. Laporan Hasil Penelitian. Medan : Balar Medan.
---. 2000. Penelitian Arkeologi di Tempuran Sungai Barumun dan Batang Pane, Kabupaten Tapanuli Selatan. Laporan Hasil Penelitian. Medan : Balar Medan.
---. 2001. Benteng Tanah, Bidangan, dan Penataan Ruang di Kompleks Arkeologi, Si Pamutung Padang Lawas. Berkala Arkeologi No. 9 : 68 -81. Suratmo, F. G. 1998. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Pess.
Susetyo, S dan Utomo, B.B. 2002. siap terbit. Laporan Penelitian Pemukiman Kuna Kompleks Percandian Padang Lawas di Tepian Daerah Aliran Sungai Sirumambe. Jakarta : Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata. Susetyo, S., Indrajaya. A., Taim, E.F.P. 2004. siap terbit. Laporan Penelitian
Pemukiman Kuna di Biaro Mangaledang, Kompleks Percandian Padang Lawas, Tapanuli Selatan. Jakarta : Kementrian Negara Kebudayaan dan Pariwisata.
Susestyo, S. 2010. Stambha-stambha dari Padang Lawas, Sumatera Utara. Di Dalam Sri Endang Hardiati dan Rr. Tri Wuryani (Eds).Pentas Ilmu Di Ranah Budaya. Bali : Pustaka Lasaran. hlm 671-683.
Tanudirjo, D. A., Makalah Pengelolaan Sumberdaya Arkeologi : Sebuah Pengantar. Tanpa Tahun.
Tim Penelitian. 2003. Penelitian Pemukiman Kuna Di Biaro Naga Saribu, Kompleks Percandian Padang Lawas, Kabupaten Tapanuli Selatan. Jakarta : Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka
Torres, NG., Andrade, RE., Dowdell, NR. 2007. Community-based management through ecotourism in Bahia de Los Angeles Mexico, Fisheries Research 84 : 114-118.
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2007 Tentang Pemekaran
Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan.
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. US Department of Agriculture. 2008. "Phyllanthus emblica information from
NPGS/GRIN". Retrieved 2008-03-06.
http://www.ars-grin.gov/cgi-bin/npgs/html/taxon.pl?28119. [20 April 2009]. Vita. 2010. Lingkungan Tumbuhan Pada Masa Kerajaan Panai di Sumatera Utara
(Kajian Berdasarkan Analisis Palinology). Di Dalam Sri Endang Hardiati dan Rr. Tri Wuryani (Eds). Pentas Ilmu Di Ranah Budaya. Bali : Pustaka Lasaran. hlm 199-217.
Whitten J. Anthony. 1984. The Ecology of Sumatra. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.