• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN ULANG SISTEM DRAINASE BANDARA ABDULRACHMAN SALEH MALANG, DALAM PENGEMBANGANNYA DARI STATUS MILITER MENUJU KOMERSIAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERENCANAAN ULANG SISTEM DRAINASE BANDARA ABDULRACHMAN SALEH MALANG, DALAM PENGEMBANGANNYA DARI STATUS MILITER MENUJU KOMERSIAL"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK – Bandara adalah fasilitas yang harus aman dari resiko genangan. Hal yang perlu diperhatikan dari kondisi terkini dari bandara Abd. Saleh yaitu belum adanya jaringan drainase dari hulu daerah aliran area bandara sisi udara menuju pembuangan akhir atau sungai terdekat. Memang ada pond/kolam namun selama ini hanya digunakan untuk menampung limpasan hujan dari area terminal dan lahan parkir mobil dan motor.

Seiring dengan perkembangan bandara, ada perubahan peruntukan lahan dari lahan hijau menjadi terminal dan sebagainya, maka koefisien aliran pun menjadi berubah sehingga debit limpasan hujan yang jatuh ke saluran

dipastikan akan bertambah. Maka dari itu perlu

direncanakan sistem drainase bandara yang sesuai dengan kondisi bandara setelah pengembangan.

Dalam di Tugas Akhir ini, ada tiga perencanaan sistem drainase yang diterapkan pada bandara, yaitu : sistem drainase dengan pembuangan aliran langsung ke sungai, sistem drainase dengan kolam tampung sementara, dan sistem drainase dengan pembuangan aliran ke kolam resapan.

Dengan adanya perencanaan ulang sistem drainase ini, diharapkan kondisi bandara bisa lebih aman dari resiko genangan.

Kata kunci : Bandara, sistem drainase, resapan, kolam

tampungan.

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari kondisi terkini dari bandara Abdulrachman Saleh. Pertama, belum adanya jaringan drainase dari hulu daerah aliran area bandara menuju pembuangan akhir atau sungai terdekat. Yang ada hanyalah dari daerah aliran menuju kolam yang ada, namun tidak semua daerah aliran area bandara. Kedua, tidak ada saluran drainase di kanan kiri runway. Limpasan hujan langsung dibuang ke lahan hijau di kanan kiri runway. Ketiga, memang ada tiga pond/kolam namun selama ini hanya digunakan untuk menampung limpasan hujan dari area bandara saat bandara masih berstatus bandara militer.

Kondisi ideal pada sistem drainase bandara yaitu perlu adanya jaringan drainase yang baik dari daerah aliran menuju pembuangan akhir atau sungai, sekalipun ada lahan hijau yang daya resapnya cukup tinggi dan kondisi air tanah yang cukup dalam. Karena dengan hal itu, resiko genangan bisa diminimalisir. Selain itu, di fasilitas transportasi seperti bandara seharusnya tidak boleh ada genangan terutama di area runway karena sangat berimbas pada laju pesawat saat

landing atau saat akan take off. Peluang besar terjadi

genangan bila runway tidak difasilitasi saluran drainase di sekitarnya, karena debit limpasan hujan tidak bisa diprediksi apakah diserap semua oleh tanah atau tidak. Limpasan hujan dari area runway tidak seharusnya dibuang begitu saja ke samping kanan kiri runway karena sifat dan kondisi tanah yang tidak bisa diprediksi seiring dengan perkembangan bandara. Diperlukan saluran drainase untuk menampung debit limpasan di sisi kanan kiri runway agar tidak terjadi genangan.

Seiring dengan perkembangan bandara, yakni ada perubahan peruntukan lahan dari lahan hijau menjadi terminal dan sebagainya, maka koefisien aliran pun menjadi berubah sehingga debit limpasan hujan yang jatuh ke saluran dipastikan akan bertambah. Oleh karena itu, perlu direncanakan saluran drainase yang bisa berfungsi secara optimal pada area bandara.

1.2 Permasalahan

1. Dengan adanya pengembangan area bandara, seberapa besarkah penambahan daerah aliran pada bandara tersebut?

2. Apakah jaringan drainase bandara eksisting masih layak diterapkan jika sudah ada pengembangan bandara?

3. Bagaimanakah sistem drainase dan dimensi saluran yang sesuai untuk diterapkan di bandara pada kondisi setelah pengembangan?

4. Berapakah dimensi dan debit buangan dari kolam jika diperlukan kolam untuk menampung sementara debit limpasan area bandara?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui seberapa besar penambahan daerah aliran setelah dilakukan pengembangan bandara.

PERENCANAAN ULANG SISTEM DRAINASE

BANDARA ABDULRACHMAN SALEH – MALANG,

DALAM PENGEMBANGANNYA DARI STATUS MILITER

MENUJU KOMERSIAL

Akhlis Fitanto Husandani, Fifi Sofia, Edijatno

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

(2)

2. Mengetahui apakah diperlukan sistem jaringan baru untuk drainase bandara atau tidak.

3. Mengetahui sistem drainase dan menghitung spesifikasi hidrolika dan dimensi saluran yang efektif untuk diterapkan pada bandara.

4. Menentukan debit buangan, dan volume kolam tampungan yang cukup untuk menampung sementara debit limpasan.

II. METODOLOGI

Diagram alir dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut

:

Gambar 2.1 Diagram Alir Metodologi Uraian Metodologi :

Penelitian dimulai dari pengumpulan data dan analisis data awal. Setelah didapatkan data hujan maka selanjutnya akan dilakukan perhitungan hidrologi untuk menentukan debit yang masuk ke saluran. Debit ini yang nanti akan dijadikan dasar perhitungan hidrolika atau dimensi saluran. Setelah itu, akan dilakukan kontrol luapan dengan memperhatikan tinggi muka air, baik di saluran maupun di kolam. Setelah dicek aman dari luapan, maka disimpulkan sistem drainase sudah cocok diterapkan pada area bandara.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Analisis Hidrologi

Analisis dilakukan pada data hujan harian maksimum selama 10 tahun yaitu tahun 2002-2011. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendapatkan tinggi hujan rencana yang akan digunakan untuk perhitungan debit hidrologi. Adapun data hujan yang dianalisis, diperoleh dari stasiun penakar hujan area bandara Abdulrachman Saleh, yaitu ditampilkan pada Tabel 3.1 berikut ini :

Tabel 3.1. Data Hujan Harian Maks. Tahun 2002-2011 n Tahun Ri (mm) 1 2004 162,00 2 2002 153,00 3 2007 150,00 4 2009 144,00 5 2010 117,00 6 2008 97,00 7 2003 77,00 8 2006 73,00 9 2011 73,00 10 2005 63,00 Σ 1109

Ket. : Ri menunjukkan hujan harian maks. dalam 1 tahun Analisis frekuensi data hujan menggunakan distribusi Normal, Log Normal, Gumbel, dan Log Pearson III. Setelah diuji kecocokan datanya menggunakan Uji Chi Kuadrat, didapatkan hasil bahwa yang memenuhi kriteria uji kecocokan data adalah menggunakan Distribusi Log Pearson III.

Pada Tabel 3.2. berikut akan ditunjukkan besar tinggi hujan rencana menggunakan Distribusi Log Pearson III, diambil periode ulang hujan 10 tahun.

Tabel 3.2. Tinggi Hujan Rencana Dist. Log Pearson III

Tahun Rt 2 105,27 5 142,41 10 166,22 25 198,80 Ket. :

(3)

3.2. Analisis Hidrolika

Setelah didapatkan tinggi hujan rencana, selanjutnya dilakukan perhitungan debit hidrologi maksimum untuk perencanaan hidrolika/dimensi saluran. Perhitungan debit hidrologi menggunakan rumus Q = 0,278. C . I . A. Intensitas hujan didapatkan dari tinggi hujan rencana PUH 10 tahun dengan menggunakan rumus Mononobe, yaitu :

3 / 2 24

24

24

tc

R

I

Untuk perhitungan debit hidrolika, menggunakan rumus Manning yaitu :

Q = v . A v = 1 . R2/3 . I1/2 n

Luas penampang saluran (A) dicoba-coba sehingga mendapatkan debit hidrolika yang mampu menampung debit hidrologi maksimum yang masuk ke saluran. Pada Tabel 3.3, Tabel 3.4, dan Tabel 3.5 berikut ditunjukkan hasil perhitungan debit hidrolika untuk saluran zona 1, 2, dan 3. Tabel 3.3. Perhitungan Debit Hidrolika Zona 1

Tabel 3.4. Perhitungan Debit Hidrolika Zona 2

Tabel 3.5. Perhitungan Debit Hidrolika Zona 3

Setelah diperoleh dimensi saluran beserta output hidrolika lainnya, selanjutnya akan dikontrol kecepatan aliran pada tiap saluran. Dalam penelitian ini, direncanakan kecepatan maksimum aliran yaitu 1 m/dt, sehingga saluran yang kecepatan alirannya lebih dari 1 m/dt harus direncanakan pula bangunan terjunnya.

Qhidrologi h* z b A P R vlap vrencana Qhidrolika

m3/dt m m m2 m m m/dt m/dt m3/dt 1 T9 0,168 0,45 0,013 0,000240 0 0,90 0,41 1,80 0,23 0,44 0,44 0,179 OK 2 T10 0,950 0,95 0,013 0,000140 0 1,90 1,81 3,80 0,48 0,55 0,55 1,001 OK 3 T11 0,325 0,45 0,013 0,004000 0 0,90 0,41 1,80 0,23 1,80 1,00 0,405 OK 4 T12 0,968 0,75 0,013 0,000561 0 1,50 1,13 3,00 0,38 0,95 0,95 1,066 OK 5 GORONG 3 1,173 0,80 0,013 0,000556 0 1,60 1,28 3,20 0,40 0,98 0,98 1,260 OK 6 T13 0,050 0,30 0,013 0,000200 0 0,60 0,18 1,20 0,15 0,31 0,31 0,055 OK 7 T14 0,097 0,40 0,013 0,000200 0 0,80 0,32 1,60 0,20 0,37 0,37 0,119 OK 8 T15 1,010 1,00 0,013 0,000112 0 2,00 2,00 4,00 0,50 0,51 0,51 1,027 OK 9 T16 1,035 0,95 0,013 0,000159 0 1,90 1,81 3,80 0,48 0,59 0,59 1,065 OK 10 S3 1,731 0,80 0,013 0,000420 1 1,60 1,92 3,86 0,50 0,99 0,99 1,899 OK 11 S4 0,302 0,50 0,013 0,000140 1 1,00 0,75 2,41 0,31 0,42 0,42 0,313 OK 12 T17 0,206 0,35 0,013 0,004000 0 0,70 0,25 1,40 0,18 1,52 1,00 0,245 OK 13 T18 0,122 0,45 0,013 0,000159 0 0,90 0,41 1,80 0,23 0,36 0,36 0,145 OK 14 GORONG 4 2,854 1,20 0,013 0,000330 0 2,40 2,88 4,80 0,60 0,99 0,99 2,863 OK 15 T19 0,465 0,70 0,013 0,000200 0 1,40 0,98 2,80 0,35 0,54 0,54 0,529 OK 16 T20 0,411 0,70 0,013 0,000160 0 1,40 0,98 2,80 0,35 0,48 0,48 0,473 OK 17 P2 2,990 0,90 0,013 0,000340 1,5 2,25 3,24 5,49 0,59 1,00 1,00 3,231 OK Nama

Saluran n Slap Kontrol Debit

M 9 M 5 M 6 No KOLAM 1 M 7 M 8

Qhidrologi h* z b A P R vlap vrencana Qhidrolika

m3/dt m m m2 m m m/dt m/dt m3/dt 1 T2 0,936 1,00 0,013 0,000114 0 2,00 2,00 4,00 0,50 0,52 0,52 1,036 OK 2 T3 0,750 0,90 0,013 0,000107 0 1,80 1,62 3,60 0,45 0,47 0,47 0,755 OK 3 T1 0,926 1,00 0,013 0,000107 0 2,00 2,00 4,00 0,50 0,50 0,50 1,001 OK 4 GORONG 1 1,601 1,00 0,013 0,000333 0 2,00 2,00 4,00 0,50 0,88 0,88 1,769 OK 5 T4 0,419 0,75 0,013 0,000114 0 1,50 1,13 3,00 0,38 0,43 0,43 0,481 OK 6 T5 0,505 0,80 0,013 0,000120 0 1,60 1,28 3,20 0,40 0,46 0,46 0,586 OK 7 T6 1,016 1,00 0,013 0,000123 0 2,00 2,00 4,00 0,50 0,54 0,54 1,075 OK 8 T7 1,097 0,75 0,013 0,006000 0 1,50 1,13 3,00 0,38 3,10 1,00 1,125 OK 9 S2 0,604 0,55 0,013 0,000355 1 1,10 0,91 2,66 0,34 0,71 0,71 0,643 OK 10 T8 0,181 0,35 0,013 0,006573 0 0,70 0,25 1,40 0,18 1,95 1,00 0,245 OK 11 S1 1,960 0,85 0,013 0,001333 1 1,70 2,17 4,10 0,53 1,84 1,00 2,168 OK 12 GORONG 2 1,956 1,05 0,013 0,000333 0 2,10 2,21 4,20 0,53 0,91 0,91 2,015 OK 13 P1 3,745 1,00 0,013 0,001905 1,5 2,50 4,00 6,11 0,66 2,53 1,00 4,000 OK Nama Saluran n Slap Kontrol Debit No M 1 M 2 SUNGAI M 3 M 4

Qhidrologi h* z b A P R vlap vrencana Qhidrolika

m3/dt m m m2 m m m/dt m/dt m3/dt 1 T23 0,052 0,25 0,013 0,001000 0 0,50 0,13 1,00 0,13 0,61 0,61 0,076 OK 2 T24 0,109 0,35 0,013 0,000500 0 0,70 0,25 1,40 0,18 0,54 0,54 0,132 OK 3 T25 0,696 0,90 0,013 0,000110 0 1,80 1,62 3,60 0,45 0,47 0,47 0,767 OK 4 T26 0,717 0,70 0,013 0,000400 0 1,40 0,98 2,80 0,35 0,76 0,76 0,749 OK 5 T27 0,923 0,95 0,013 0,000128 0 1,90 1,81 3,80 0,48 0,53 0,53 0,956 OK 6 T28 0,984 0,75 0,013 0,000500 0 1,50 1,13 3,00 0,38 0,89 0,89 1,006 OK 7 S5 0,303 0,55 0,013 0,000125 1 1,10 0,91 2,66 0,34 0,42 0,42 0,382 OK 8 T29 0,053 0,20 0,013 0,001600 0 0,40 0,08 0,80 0,10 0,66 0,66 0,053 OK 9 T30 0,085 0,30 0,013 0,000500 0 0,60 0,18 1,20 0,15 0,49 0,49 0,087 OK 10 GORONG 5 1,647 1,00 0,013 0,000377 0 2,00 2,00 4,00 0,50 0,94 0,94 1,883 OK 11 T31 0,745 0,65 0,013 0,005867 0 1,30 0,85 2,60 0,33 2,79 1,00 0,845 OK 12 T32 0,766 0,70 0,013 0,000500 0 1,40 0,98 2,80 0,35 0,85 0,85 0,837 OK 13 T33 0,615 0,60 0,013 0,006133 0 1,20 0,72 2,40 0,30 2,70 1,00 0,720 OK 14 T34 0,650 0,60 0,013 0,010000 0 1,20 0,72 2,40 0,30 3,45 1,00 0,720 OK 15 S6 1,711 0,80 0,013 0,008000 1 1,60 1,92 3,86 0,50 4,32 1,00 1,920 OK 16 T21 0,439 0,55 0,013 0,000727 0 1,10 0,61 2,20 0,28 0,88 0,88 0,531 OK 17 T22 1,797 0,95 0,013 0,003043 0 1,90 1,81 3,80 0,48 2,58 1,00 1,805 OK 18 T35 0,085 0,30 0,013 0,000500 0 0,60 0,18 1,20 0,15 0,49 0,49 0,087 OK 19 GORONG 6 2,473 1,20 0,013 0,000302 0 2,40 2,88 4,80 0,60 0,95 0,95 2,739 OK 20 T38 0,890 0,80 0,013 0,000286 0 1,60 1,28 3,20 0,40 0,71 0,71 0,904 OK 21 T39 0,870 0,85 0,013 0,000228 0 1,70 1,45 3,40 0,43 0,66 0,66 0,949 OK 22 T40 0,300 0,55 0,013 0,000319 0 1,10 0,61 2,20 0,28 0,58 0,58 0,352 OK 23 GORONG 7 1,645 1,00 0,013 0,000333 0 2,00 2,00 4,00 0,50 0,88 0,88 1,769 OK 24 T36 0,885 0,70 0,013 0,004320 0 1,40 0,98 2,80 0,35 2,51 1,00 0,980 OK 25 T37 0,988 0,75 0,013 0,002857 0 1,50 1,13 3,00 0,38 2,14 1,00 1,125 OK 26 S7 0,416 0,45 0,013 0,000500 1 0,90 0,61 2,17 0,28 0,74 0,74 0,447 OK 27 S8 1,347 0,70 0,013 0,000500 1 1,40 1,47 3,38 0,43 0,99 0,99 1,451 OK 28 T43 0,468 0,50 0,013 0,004000 0 1,00 0,50 2,00 0,25 1,93 1,00 0,500 OK 29 T44 0,468 0,50 0,013 0,006667 0 1,00 0,50 2,00 0,25 2,49 1,00 0,500 OK 30 T45 0,229 0,35 0,013 0,008889 0 0,70 0,25 1,40 0,18 2,27 1,00 0,245 OK 31 T41 0,449 0,65 0,013 0,000267 0 1,30 0,85 2,60 0,33 0,59 0,59 0,502 OK 32 T42 0,887 0,70 0,013 0,001000 0 1,40 0,98 2,80 0,35 1,21 1,00 0,980 OK 33 T46 0,239 0,35 0,013 0,013333 0 0,70 0,25 1,40 0,18 2,78 1,00 0,245 OK 34 S9 2,474 0,95 0,013 0,007979 1 1,90 2,71 4,59 0,59 4,83 1,00 2,708 OK 35 GORONG 8 2,504 1,15 0,013 0,000333 0 2,30 2,65 4,60 0,58 0,97 0,97 2,569 OK 36 GORONG 9 2,474 1,15 0,013 0,000333 0 2,30 2,65 4,60 0,58 0,97 0,97 2,569 OK 37 GORONG 10 0,676 0,70 0,013 0,000333 0 1,40 0,98 2,80 0,35 0,70 0,70 0,684 OK 38 T47 0,702 0,60 0,013 0,007143 0 1,20 0,72 2,40 0,30 2,91 1,00 0,720 OK 39 T48 0,783 0,65 0,013 0,025714 0 1,30 0,85 2,60 0,33 5,83 1,00 0,845 OK 40 S10 3,518 1,10 0,013 0,007105 1 2,20 3,63 5,31 0,68 5,03 1,00 3,630 OK 41 T49 0,165 0,30 0,013 0,025714 0 0,60 0,18 1,20 0,15 3,48 1,00 0,180 OK 42 GORONG 11 4,037 1,45 0,013 0,000250 0 2,90 4,21 5,80 0,73 0,98 0,98 4,127 OK 43 T50 0,729 0,65 0,013 0,012857 0 1,30 0,85 2,60 0,33 4,12 1,00 0,845 OK 44 T51 0,675 0,60 0,013 0,012857 0 1,20 0,72 2,40 0,30 3,91 1,00 0,720 OK 45 T52 1,420 0,85 0,013 0,004000 0 1,70 1,45 3,40 0,43 2,75 1,00 1,445 OK 46 S11 1,278 0,70 0,013 0,011429 1 1,40 1,47 3,38 0,43 4,72 1,00 1,470 OK 47 S12 4,088 1,20 0,013 0,007143 1 2,40 4,32 5,79 0,75 5,35 1,00 4,320 OK 48 S13 1,420 0,80 0,013 0,000235 1 1,60 1,92 3,86 0,50 0,74 0,74 1,420 OK 49 P3 3,951 1,00 0,013 0,006667 1,5 2,50 4,00 6,11 0,66 4,74 1,00 4,000 OK 50 P4 3,889 1,00 0,013 0,030000 1,5 2,50 4,00 6,11 0,66 10,05 1,00 4,000 OK 51 P5 5,345 1,20 0,013 0,033333 1,5 3,00 5,76 7,33 0,79 11,96 1,00 5,760 OK

No SaluranNama n Slap

Kontrol Debit KOLAM 2 M 23 M 15 M 16 M 17 M 18 M 19 M 20 M 21 M 22 M 10 M 11 M 12 M 13 M 14

(4)

Pada Tabel 3.6 berikut ini ditunjukkan hasil perhitungan bangunan terjun dari saluran zona 1, 2, dan 3. Tabel 3.6. Perhitungan Bangunan Terjun

Dan Gambar 3.1 berikut adalah potongan memanjang bangunan terjun yang akan dipasang pada saluran yang tertera pada Tabel 3.6 di atas.

Gambar 3.1. Potongan Memanjang Bangunan Terjun

3.3. Analisis Sistem Pembuangan Akhir Aliran a. Sistem Pembuangan Akhir Zona 1

Direncanakan aliran yang dibuang langsung ke sungai menggunakan kontrol pintu air yang berdimensi lebar 0,70m dan pintu berjumlah 3 buah. Adapun perhitungan tinggi bukaan rencana pintu air maksimum terjadi pada debit maksimum yaitu menit ke 72 dengan Q = 3,74 m3/dt, yaitu sebagai berikut :

Q = n pintu. K.μ.a.b √(2 g h1 )

3,74 = 3. 1. 0,515. a. 0,70. √(2.9,81.0,478) a = 0,82 m

Untuk perhitungan tinggi bukaan pintu air (a) pada debit normal yang lain, disajikan pada Tabel 3.7 berikut ini :

Tabel 3.7. Perhitungan Tinggi Bukaan Pintu Air Zona 1

a (mnt) (m3/dt) (m) (m) - - 0,500 1,00 -4,00 0,21 0,327 0,500 1,00 0,08 8,00 0,42 0,281 0,500 1,00 0,17 12,00 0,62 0,357 0,500 1,00 0,22 16,00 0,83 0,421 0,500 1,00 0,28 20,00 1,04 0,478 0,500 1,00 0,32 24,00 1,25 0,529 0,500 1,00 0,37 28,00 1,46 0,577 0,500 1,00 0,41 32,00 1,66 0,622 0,500 1,00 0,45 36,00 1,87 0,664 0,500 1,00 0,49 40,00 2,08 0,704 0,500 1,00 0,53 44,00 2,29 0,741 0,500 1,00 0,57 48,00 2,50 0,777 0,500 1,00 0,61 52,00 2,70 0,811 0,500 1,00 0,65 56,00 2,91 0,844 0,500 1,00 0,68 60,00 3,12 0,876 0,500 1,00 0,72 64,00 3,33 0,907 0,500 1,00 0,75 68,00 3,54 0,937 0,500 1,00 0,79 72,00 3,74 0,965 0,500 1,00 0,82 76,00 3,54 0,937 0,500 1,00 0,79 80,00 3,33 0,907 0,500 1,00 0,75 84,00 3,12 0,876 0,500 1,00 0,72 88,00 2,91 0,844 0,500 1,00 0,68 92,00 2,70 0,811 0,500 1,00 0,65 96,00 2,50 0,777 0,500 1,00 0,61 100,00 2,29 0,741 0,500 1,00 0,57 104,00 2,08 0,704 0,500 1,00 0,53 108,00 1,87 0,664 0,500 1,00 0,49 112,00 1,66 0,622 0,500 1,00 0,45 116,00 1,46 0,577 0,500 1,00 0,41 120,00 1,25 0,529 0,500 1,00 0,37 124,00 1,04 0,478 0,500 1,00 0,32 128,00 0,83 0,421 0,500 1,00 0,28 132,00 0,62 0,357 0,500 1,00 0,22 136,00 0,42 0,281 0,500 1,00 0,17 140,00 0,21 0,327 0,500 1,00 0,08 144,00 - - 0,500 1,00

-t Q Inflow hair Perencanaan Bukaan Pintu

K µ

Hubungan antara tinggi bukaan pintu air dan waktu seperti Tabel 3.7 di atas, akan digunakan untuk operasional bukaan pintu air pada saluran P1 zona 1.

h1 h2 hc t z t1 L1 L2 a L ΔH Q t  l L2 (m) (m) (m3/dt) (m) (buah) (m) (m) (m) (m) (m) 1 T7 0,000625 200 0,006000 1,08 1,097 0,50 2 66,67 1,20 0,58 2,16 0,80 2 T8 0,001727 213 0,006573 1,03 0,181 0,50 2 70,83 1,20 0,38 1,24 0,80 3 S1 0,000396 150 0,001333 0,14 1,960 0,20 1 75,00 0,30 0,48 8,53 0,10 4 P1 0,000297 525 0,001905 0,84 3,745 0,25 4 La = 350 0,45 0,58 7,88 0,60 Lb-Lf = 37,5 5 T11 0,001235 125 0,004000 0,35 0,325 0,25 2 41,67 0,45 0,30 1,64 0,30 6 T17 0,001727 250 0,004000 0,57 0,206 0,25 3 62,50 0,45 0,25 1,40 0,45 7 T31 0,000756 375 0,005867 1,92 0,745 0,50 4 75,00 1,20 0,53 1,85 1,60 8 T33 0,000842 375 0,006133 1,98 0,615 0,50 4 75,00 1,20 0,50 1,73 1,60 9 T34 0,000842 50 0,010000 0,46 0,650 0,25 2 16,67 0,45 0,38 2,38 0,30 10 S6 0,000429 375 0,008000 2,84 1,711 0,50 6 53,57 1,20 0,60 2,85 2,40 11 T22 0,000456 1.150 0,003043 2,98 1,797 0,50 6 La = 850 1,20 0,68 2,59 2,40 Lb-Lg = 50 12 T36 0,000685 463 0,004320 1,68 0,885 0,50 4 92,50 1,20 0,55 1,97 1,60 13 T37 0,000625 175 0,002857 0,39 0,988 0,25 2 58,33 0,45 0,45 2,92 0,30 14 T43 0,001073 125 0,004000 0,37 0,468 0,25 2 41,67 0,45 0,33 2,07 0,30 15 T44 0,001073 225 0,006667 1,26 0,468 0,50 3 56,25 1,20 0,45 1,65 1,20 16 T45 0,001727 225 0,008889 1,61 0,229 0,50 4 45,00 1,20 0,38 1,37 1,60 17 T42 0,000685 500 0,001000 0,16 0,887 0,25 1 250,00 0,45 0,43 2,80 0,15 18 T46 0,001727 225 0,013333 2,61 0,239 0,50 6 32,14 1,20 0,38 1,40 2,40 19 S9 0,000341 188 0,007979 1,43 2,474 0,50 3 46,88 1,20 0,68 3,35 1,20 20 T47 0,000842 350 0,007143 2,21 0,702 0,50 5 58,33 1,20 0,50 1,88 2,00 21 T48 0,000756 175 0,025714 4,37 0,783 0,50 9 17,50 1,20 0,53 1,91 3,60 22 S10 0,000281 563 0,007105 3,84 3,518 0,50 8 62,50 1,20 0,75 4,03 3,20 23 T49 0,002120 175 0,025714 4,13 0,165 0,50 9 17,50 1,20 0,35 1,27 3,60 24 T50 0,000756 350 0,012857 4,24 0,729 0,50 9 35,00 1,20 0,53 1,83 3,60 25 T51 0,000842 350 0,012857 4,21 0,675 0,50 9 La-Li = 11,11 1,20 0,50 1,83 3,60 Lj = 250 26 T52 0,000529 125 0,004000 0,43 1,420 0,25 2 41,67 0,45 0,50 3,80 0,30 27 S11 0,000513 175 0,011429 1,91 1,278 0,50 4 35,00 1,20 0,55 2,53 1,60 28 S12 0,000250 350 0,007143 2,41 4,088 0,50 5 58,33 1,20 0,80 4,28 2,00 29 P3 0,000297 525 0,006667 3,34 3,951 0,50 7 65,63 1,20 0,70 3,99 2,80 30 P4 0,000297 300 0,030000 8,91 3,889 1,00 9 La-Le = 50 2,70 0,95 3,36 8,10 Lf-Lj = 10 31 P5 0,000233 150 0,033333 4,97 5,345 1,00 5 25,00 2,70 1,05 3,66 4,50 No. Nama Saluran Kemiringan Renc. Panjang Sal. Kemiringan

Lap. Tinggi BT Jumlah BT

Panjang Terjunan Beda Kemiringan ZONA 1 ZONA 2 ZONA 3 Pjg. Kolam Z saluran akibat BT IR IL L1 t1 Debit

(5)

b. Sistem Pembuangan Akhir Zona 2

Direncanakan pembuangan akhir pada zona 2 menggunakan kolam tampung berluasan 3750 m2, yang kemudian aliran akan dibuang menuju sungai terdekat. Kontrol pembuangan menggunakan pintu air sejumlah 2 buah berdimensi lebar 1m dan tinggi bukaan 1 m. Ada 2 kondisi perbedaan muka air di hulu dan hilir pintu air, yaitu : - Kondisi A : Pintu air diapit oleh muka air kolam dan muka air sungai karena sungai dalam kondisi banjir, ditunjukkan dengan Gambar 3.2.

Gambar 3.2. Potongan Pintu Air Kondisi A

- Kondisi B : Pintu air hanya diapit oleh muka air kolam karena sungai dalam kondisi dangkal, ditunjukkan dengan Gambar 3.3.

Gambar 3.2. Potongan Pintu Air Kondisi B

Pada Tabel 3.8 berikut adalah hasil perhitungan tampungan akhir di kolam 1 kondisi A :

Tabel 3.8. Perhitungan Tampungan Akhir Kolam 1 - A

Pada Tabel 3.9 berikut adalah hasil perhitungan tampungan akhir di kolam 1 kondisi B :

Tabel 3.9. Perhitungan Tampungan Akhir Kolam 1 - B

c. Sistem Pembuangan Akhir Zona 3

Direncanakan pembuangan akhir pada zona 3 menggunakan kolam resapan berluasan 1 ha. Pada Tabel 3.10 berikut ini ditunjukkan perhitungan tampungan akhir dari volume masukan dan resapannya.

Tabel 3.10. Perhitungan Tampungan Akhir Kolam Resapan

Tampungan hair

Q total Vol. Total Vol. Kum Q Vol. V Kum Akhir kolam

(mnt) (m3/dt) m3 m3 (m3/dt) m3 m3 m3 m 64,46 2,99 773,13 6.959,18 - - 6.959,18 1,856 68,93 2,78 773,13 7.732,32 0,856 0,546 5,64 755,40 755,40 6.976,92 1,861 72,50 2,62 579,25 8.311,57 0,861 0,547 5,68 1.214,35 1.969,75 6.341,82 1,691 76,93 2,41 667,42 8.978,99 0,691 0,542 4,32 1.326,64 3.296,39 5.682,60 1,515 80,93 2,23 556,55 9.535,54 0,515 0,538 3,02 880,45 4.176,84 5.358,70 1,429 84,93 2,04 512,03 10.047,57 0,429 0,536 2,43 654,48 4.831,32 5.216,25 1,391 88,93 1,86 467,50 10.515,07 0,391 0,535 2,18 553,93 5.385,25 5.129,82 1,368 92,93 1,67 422,98 10.938,05 0,368 0,534 2,04 506,30 5.891,55 5.046,50 1,346 97,36 1,46 416,21 11.354,26 0,346 0,534 1,90 522,01 6.413,56 4.940,70 1,318 100,72 1,31 279,59 11.633,84 0,318 0,533 1,72 364,50 6.778,06 4.855,78 1,295 104,93 1,11 305,99 11.939,84 0,295 0,532 1,58 417,19 7.195,25 4.744,59 1,265 108,93 0,93 244,88 12.184,72 0,265 0,532 1,40 358,32 7.553,57 4.631,15 1,235 113,14 0,73 209,80 12.394,52 0,235 0,531 1,23 332,66 7.886,23 4.508,29 1,202 116,93 0,56 146,40 12.540,91 0,202 0,530 1,04 257,64 8.143,87 4.397,04 1,173 120,93 0,37 111,31 12.652,22 0,173 0,529 0,88 229,95 8.373,82 4.278,40 1,141 124,93 0,19 66,79 12.719,01 0,141 0,529 0,70 189,60 8.563,42 4.155,59 1,108 128,93 - 22,26 12.741,27 0,108 0,528 0,53 148,36 8.711,78 4.029,49 1,075 t Inflow K µmax

Outflow dari PINTU AIR (a = b = 1m)

Tampungan hair

Q total Vol. Total Vol. Kum Q Vol. V Kum Akhir kolam

(mnt) (m3/dt) m3 m3 (m3/dt) m3 m3 m3 m 64,46 2,99 773,13 6.959,18 - - 6.959,18 1,856 68,93 2,78 773,13 7.732,32 1,00 0,546 6,59 882,70 882,70 6.849,62 1,827 72,50 2,62 579,25 8.311,57 1,00 0,546 6,53 1.407,50 2.290,20 6.021,37 1,606 76,93 2,41 667,42 8.978,99 1,00 0,540 6,06 1.671,03 3.961,23 5.017,76 1,338 80,93 2,23 556,55 9.535,54 1,00 0,533 5,46 1.382,90 5.344,13 4.191,42 1,118 84,93 2,04 512,03 10.047,57 1,00 0,528 4,94 1.248,70 6.592,83 3.454,74 0,921 88,93 1,86 467,50 10.515,07 1,00 0,523 4,45 1.126,46 7.719,28 2.795,78 0,746 92,93 1,67 422,98 10.938,05 1,00 0,519 3,97 1.009,23 8.728,51 2.209,54 0,589 97,36 1,46 416,21 11.354,26 1,00 0,515 3,50 991,20 9.719,71 1.634,55 0,436 100,72 1,31 279,59 11.633,84 1,00 0,511 2,99 653,90 10.373,61 1.260,24 0,336 104,93 1,11 305,99 11.939,84 1,00 0,508 2,61 707,15 11.080,76 859,08 0,229 108,93 0,93 244,88 12.184,72 1,00 0,506 2,14 570,34 11.651,10 533,62 0,142 113,14 0,73 209,80 12.394,52 1,00 0,504 1,68 483,51 12.134,62 259,90 0,069 116,93 0,56 146,40 12.540,91 1,00 0,502 1,17 323,92 12.458,54 82,38 0,022 120,93 0,37 111,31 12.652,22 1,00 0,501 0,66 219,17 12.677,71 - -124,93 0,19 66,79 12.719,01 1,00 0,500 - 78,83 12.756,54 - -128,93 - 22,26 12.741,27 1,00 0,500 - - 12.756,54 -

-t Inflow Outflow dari PINTU AIR (a = b = 1m)

K µmax

Outflow Tampungan hair

Q total Vol. total Vol. Kum Vol. Kum Akhir kolam

(mnt) (m3/dt) m3 m3 m3 m3 m - - - - - -4,00 0,49 58,71 58,71 608,67 - 0,000 8,00 0,98 176,12 234,82 1.174,13 - 0,000 12,00 1,47 293,53 528,35 1.701,13 - 0,000 16,00 1,96 410,94 939,30 2.193,87 - 0,000 20,00 2,45 528,35 1.467,65 2.656,12 - 0,000 24,00 2,94 645,77 2.113,42 3.091,22 - 0,000 28,00 3,42 763,18 2.876,60 3.502,16 - 0,000 32,00 3,91 880,59 3.757,19 3.891,57 - 0,000 36,00 4,40 998,00 4.755,19 4.261,83 493,36 0,049 40,00 4,89 1.115,41 5.870,60 4.615,04 1.255,56 0,126 44,00 5,38 1.232,83 7.103,43 4.953,06 2.150,37 0,215 48,00 5,87 1.350,24 8.453,67 5.277,57 3.176,11 0,318 52,00 6,36 1.467,65 9.921,32 5.590,03 4.331,29 0,433 56,00 6,85 1.585,06 11.506,38 5.891,79 5.614,60 0,561 60,00 7,34 1.702,48 13.208,86 6.184,00 7.024,86 0,702 64,00 7,83 1.819,89 15.028,75 6.467,72 8.561,02 0,856 68,00 8,32 1.937,30 16.966,05 6.743,88 10.222,16 1,022 74,66 9,13 3.485,13 20.451,18 7.189,01 13.262,17 1,326 76,70 9,09 1.116,11 21.567,29 7.322,30 14.244,99 1,424 78,74 8,84 1.098,20 22.665,48 7.454,22 15.211,26 1,521 85,40 8,02 3.368,32 26.033,81 7.875,87 18.157,93 1,816 89,40 7,54 1.867,13 27.900,93 8.123,62 19.777,31 1,978 93,40 7,05 1.749,71 29.650,65 8.367,76 21.282,89 2,128 97,40 6,56 1.632,30 31.282,95 8.608,68 22.674,27 2,267 101,40 6,07 1.514,89 32.797,84 8.846,73 23.951,11 2,395 105,40 5,58 1.397,48 34.195,32 9.082,23 25.113,08 2,511 109,40 5,09 1.280,07 35.475,38 9.315,46 26.159,92 2,616 113,40 4,60 1.162,65 36.638,03 9.546,67 27.091,36 2,709 117,40 4,11 1.045,24 37.683,28 9.776,08 27.907,19 2,791 121,40 3,62 927,83 38.611,11 10.003,89 28.607,22 2,861 125,40 3,13 810,42 39.421,52 10.230,27 29.191,25 2,919 129,40 2,64 693,01 40.114,53 10.455,38 29.659,15 2,966 133,40 2,15 575,59 40.690,12 10.679,36 30.010,77 3,001 137,40 1,66 458,18 41.148,30 10.902,33 30.245,98 3,025 141,40 1,18 340,77 41.489,07 11.124,40 30.364,67 3,036 145,40 0,69 223,36 41.712,43 11.345,68 30.366,75 3,037 149,32 0,21 104,93 41.817,36 11.561,62 30.255,73 3,026 153,40 - 25,37 41.842,73 11.786,18 30.056,55 3,006 t Inflow

(6)

IV. KESIMPULAN

Dari uraian dan perhitungan, dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Luasan daerah aliran masing-masing zona, yaitu : DAS Zona 1 = 516.250 m2

DAS Zona 2 = 399.345 m2 DAS Zona 3 = 1.244.834 m2 DAS Total Aliran = 2.160.430 m2

2. Landasan pesawat area bandara tidak memiliki saluran drainase, maka dari itu diperlukan sistem drainase agar aman dari resiko genangan. Perencanaan sistem drainase bisa diterapkan pada bandara yaitu dengan sistem drainase saluran terbuka, dan kolam sebagai tampungan sementara sebelum dibuang ke sungai terdekat. Adapun untuk area yang kemiringan medannya yang tidak mengarah ke sungai, maka sistem drainasenya bisa menggunakan kolam resapan.

3. Ada tiga sistem drainase yang diterapkan pada bandara setelah mengalami pengembangan, yaitu :

 Sistem drainase dengan pembuangan aliran langsung ke sungai

 Sistem drainase dengan kolam tampung sementara dan buangan dari pintu air

 Sistem drainase dengan pembuangan aliran ke kolam resapan

Bentuk saluran pada saluran zona 1, 2, dan 3 adalah bentuk segiempat dan trapesium. Dimensi pada saluran segiempat yang diterapkan pada zona 1, 2, dan 3 yaitu dengan lebar&tinggi minimal 0,40m&0,60m, dan lebar&tinggi maksimal 2,00m&1,50m. Dimensi pada saluran trapesium dengan z = 1, yaitu dengan lebar&tinggi minimal 0,90&0,85m, dan lebar&tinggi maksimal 2,40&1,80m. Kemudian untuk dimensi pada saluran trapesium dengan z = 1,5; yaitu dengan lebar&tinggi minimal 2,25&1,50m, dan lebar&tinggi maksimal 3,00&1,95m. Serta untuk box culvert memiliki lebar&tinggi minimal 1,40&1,20m, dan lebar&tinggi maksimal 2,90&1,45m.

4. Bangunan dan fasilitas drainase yang dibutuhkan yaitu :

a. Untuk sistem drainase dengan pembuangan langsung menuju sungai, direncanakan dengan pintu air dengan lebar bukaan 0,70m dan tinggi bukaan maksimum 0,82m dari dasar pintu, dengan jumlah 3 unit pintu.

b. Untuk sistem drainase dengan kolam tampung sementara, memiliki dimensi kolam tampung 75m x 50m dengan bangunan perlengkapan kolam sedalam 2 m dan 2 unit pintu air ukuran lebar x tinggi yaitu 1mx 1m. Operasional pintu sebagai berikut :

- Jika kondisi sungai penuh dan pintu air dalam keadaan terbuka, untuk tinggi air di kolam kurang dari 1 m, bisa terjadi air balik dari sungai ke kolam. Maka pintu harus ditutup kembali.

- Selama waktu hujan 128,93 menit, volume masukan ke kolam tampungan yaitu 12.741 m3. Jika tidak ada operasional pintu air, maka air akan meluap karena mencapai ketinggian lebih dari 2m. Jika dua unit pintu air dibuka pada menit ke 64,46, maka tepat saat waktu hujan habis, akan didapat tinggi air di kolam setinggi 1,075m dari dasar kolam. Kolam tidak akan kemasukan air sungai karena ketinggian air masih di atas 1 m di atas dasar kolam.

- Kondisi B sungai kering sehingga kolam bisa dikuras. Jika dua pintu air dibuka pada menit ke 64,46, maka tepat saat hujan habis, kolam juga bisa meloloskan semua volume air.

c. Untuk sistem drainase dengan kolam resapan, memiliki dimensi kolam 100m x 100m dengan kedalaman kolam 4 m. Infiltrasi yang terjadi pada kolam resapan dimulai dari awal waktu hujan dan volume air yang masuk ke kolam berhasil diresapkan habis hingga menit ke 32. Setelah menit ke 32 ke atas, kolam mulai ada penggenangan air dengan ketinggian yang semakin bertambah. Saat hujan habis, ketinggian air dari dasar kolam yaitu 3,00m sehingga masih belum meluap dari kolam. Untuk meresapkan sisa volume yang tertampung, dibutuhkan waktu sekitar 10 jam hingga air di kolam habis.

DAFTAR PUSTAKA

[1] ______. 2012. Topografi Bandara Abdulrachman

Saleh-Malang.URL:<http://map.google.com/abdulrachmansalehmalang/>

[2] Canonika, Lucio. 1991. Memahami Hidrolika. Bandung: Angkasa [3] Horonjeff, Robert. 1993. Perencanaan dan Perancangan Bandar

Udara. Jakarta : Erlangga

[4] Husandani, Akhlis Fitanto. 2013. Perencanaan Ulang Sistem Drainase Bandara Abdulrachman Saleh – Malang, Dalam Pengembangannya Dari Status Militer Menuju Komersial. Surabaya

[5] Mahmub, Muhammad. 2010. Modul Perhitungan Infiltrasi.

URL:<http://mmahbub.wordpress.com/>

[6] Ruslan Wirosoedarmo, Bambang Suharto, Wulan Ruhunnatiqah Hijriyati. Agustust. 2009. “Evaluasi Laju Infiltrasi Pada Beberapa Penggunaan Lahan Menggunakan Metode Infiltrasi Horton Di Sub Das Coban Rondo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang”. Jurnal Teknik Pertanian-FTP-UB MALANG Vol. 10 No. 2:88-96

[7] Standar Perencanaan Irigasi Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan Utama (KP-02), 1986

[8] Soewarno. 1995. Hidrologi, Aplikasi Metode Statistik Untuk Analisa Data. Bandung : Nova

[9] Triatmodjo, Bambang. 2008. Hidraulika II. Jogjakarta : Beta Offset [10] Triatmodjo, Bambang. 2010. Hidrologi Terapan. Jogjakarta : Beta

Gambar

Diagram alir dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar  2.1 berikut :
Tabel 3.3.  Perhitungan Debit Hidrolika Zona 1
Tabel 3.6.  Perhitungan Bangunan Terjun
Gambar 3.2.  Potongan Pintu Air Kondisi A

Referensi

Dokumen terkait