• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kota Sibolga memiliki 3 (tiga) Kawasan strategis Kota(KSK) seperti yang disajikan pada tabel 5.1 dan gambar 5.1 berikut ini.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kota Sibolga memiliki 3 (tiga) Kawasan strategis Kota(KSK) seperti yang disajikan pada tabel 5.1 dan gambar 5.1 berikut ini."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Strategi Pembangunan Kota Sibolga dan Sektor

Bab 5 | 1

Arahan kebijakan pengembangan daerah yang ada di Kota Sibolga akan menjadi acuan dalam penyusunan program dan investasi bidang cipta karya dalam kurun waktu tahun 2015-2019, review dokumen kebijakan yang tersedia mengenai arahan pembangunan terkait strategi pengembangan Kota Sibolga terdiri dari Raperda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tahun 2010-2030 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Perda Bangunan Gedung, SPPIP/RP2KP dan RPKPP/RTBL KSK.

5.1 Arahan Raperda RTRW Kota Sibolga Tahun 2010

Penataan ruang wilayah Kota Sibolga bertujuan untuk :

a. Terwujudnya kegiatan perdagangan dan jasa regional serta tujuan investasi sektor perikanan yang aman dan nyaman dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat kota sibolga.

b. Terwujudnya perekonomian yang maju dan sumberdaya manusia yang berkualitas dengan dukungan infrastruktur yang memadai dan tata pemerintahan yang baik.

c. Terwujudnya permanfaatan sumberdaya yang harmonis antara lingkungan alam dan lingkungan buatan secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sesuai dengan daya dukung dan daya tampung fisik Kota Sibolga.

5.1.1 Kawasan Strategis Kota Sibolga (KSK) berdasarkan RTRW.

Kawasan strategis wilayah kota merupakan bagian wilayah kota yang penataan ruangnya diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup Kota Sibolga terhadap ekonomi, sosial budaya, dan/atau lingkungan.

Penetapan Kawasan Strategis Kota Sibolga memperhatikan :

- Besarnya kontribusi kawasan terhadap perekonomian Kota Sibolga sendiri. - Skala pelayanan dan dampak kegiatan sosial budaya terhadap tata ruang di

sekitarnya.

- Nilai-nilai ekologis.

Kota Sibolga memiliki 3 (tiga) Kawasan strategis Kota(KSK) seperti yang disajikan pada tabel 5.1 dan gambar 5.1 berikut ini.

STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA SIBOLGA

dan SEKTOR

P

BAB

(2)

Strategi Pembangunan Kota Sibolga dan Sektor

Bab 5 | 2

Tabel 5.1 Identifikasi Kawasan Strategis Kota Sibolga (KSK) berdasarkan RTRW.

KAWASAN STRATEGIS KOTA SIBOLGA

SUDUT

KEPENTINGAN LOKASI/ BATAS KAWASAN Pusat Kota Pertumbuhan

ekonomi

meliputi Kel. Pasar Baru dan Pasar Belakang.

A. Benteng Ketapang, Tor Simarbarimbing, Pusat Pemerintahan

B. Sport Centre Kota Sibolga

Sosial budaya

Kec. Kecamatan Sibolga Utara Kel. Aek Parombunan

Sumber : Raperda RTRW Kota Sibolga tahun 2010-2030.

Gambar 5.1 Lokasi Kawasan Strategis (KSK) Kota Sibolga.

(3)

Strategi Pembangunan Kota Sibolga dan Sektor

Bab 5 | 3

5.1.2 Arahan Pengembangan Pola Ruang dan Struktur Ruang terkait Bidang Cipta Karya Kota Sibolga.

Rencana Pengembangan Pola Ruang Kota Sibolga terkait bidang Cipta Karya meliputi Kawasan lindung dan kawasan budidaya.

Arahan kawasan lindung terkait bidang Cipta Karya terdiri dari : 1. Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Arahan kawasan budidaya terkait bidang Cipta Karya terdiri dari : 1. Menyediakan lahan permukiman

2. Pemanfaaatan ruang secara vertikal.

Rencana Pengembangan Struktur Ruang Kota Sibolga terkait bidang Cipta Karya meliputi sistem jaringan sumberdaya air dan sistem jaringan prasaran lingkungan.

Arahan pengembangan sistem jaringan sumber daya air terkait bidang Cipta Karya terdiri dari :

1. Sistem jaringan air baku untuk air bersih, 2. Sistem pengendalian banjir.

Arahan Pengembangan Sistem Jaringan Infrastruktur Perkotaan terkait bidang Cipta Karya, meliputi :

a. Sistem penyediaan air minum b. Sistem pengelolaan air limbah c. Sistem pengolahan persampahan d. Sistem drainase kota

e. Penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan jalan pejalan kaki f. Jalur evakuasi bencana.

Berdasarkan arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang tersebut, dapat diidentifikasi arahan Raperda RTRW Kota Sibolga untuk bidang Cipta Karya, yang akan dijelaskan pada tabel 5.2 serta gambar 5.2 dan gambar 5.3 berikut ini.

Tabel 5.2 Arahan Kota Sibolga untuk Bidang Cipta Karya

ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG  Kawasan Lindung.

1) Pembuatan RTH kota meliputi hutan kota, jalur hijau kota, taman kota, taman lingkungan, zona penyangga hijau (buffer zone) dan lain-lain, untuk memenuhi proporsi ruang terbuka hijau sekurang-kurangnya 30 % (tiga puluh persen) dari luas kota.

 Sistem Jaringan Sumberdaya air

1) Sistem jaringan air baku untuk air bersih meliputi sistem air permukaan, mata air dan/atau sistem air tanah.

2) Sistem pengendalian banjir meliputi pembangunan sistem polder untuk mengatasi meluapnya sungai di Sibolga Ilir, Kota Baringin, Aek Manis dan Aek Habil.

(4)

Strategi Pembangunan Kota Sibolga dan Sektor

Bab 5 | 4

ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG  Kawasan Budidaya.

1) Mencadangkan tanah bagi pengembangan kawasan budidaya permukiman

2) Mengoptimalkan pemanfaaatan ruang secara vertikal dan kompak untuk kegiatan permukiman.

 Sistem Jaringan Infrastruktur Perkotaan. 1) Sistem Penyediaan Air Minum.

Rencana pengembangan air minum dilakukan dengan cara :

a. Jaringan perpipaan diseluruh kecamatan di Kota Sibolga

b. Sistem penyediaan air minum adalah penyediaan kebutuhan air bersih atau air minum yang dilayani oleh PDAM Tirtanadi cabang Sibolga dengan sistem pengaliran pada jaringan transmisi/distribusi di daerah pelayanan Kota Sibolga dan sekitarnya dilakukan dengan pemompaan.

c. Daerah pelayanan air minum /air bersih dilayani melalui cabang PDAM Tirtanadi meliputi Cabang Sibolga.

2) Sistem Pengelolaan Air Limbah.

a. Sistem pengelolaan air limbah domestik meliputi sistem air limbah terpusat dan atau setempat.

b. Lokasi sistem air limbah domestik terpusat ditetapkan di IPAL Rumah Sakit Umum Kota Sibolga.

c. Sistem air limbah domestik setempat dilakukan secara individual melalui pengolahan dan pembuangan air limbah setempat dan dikembangkan pada kawasan-kawasan yang belum memiliki sistem terpusat.

3) Sistem Pengolahan Persampahan.

a. Sistempengolahan persampahan terdiri dari Tempat Penampungan Sementara, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu dan Tempat Pemprosesan Akhir.

b. Tempat Penampungan Sementara (TPS) ditetapkan pada setiap unit lingkungan perumahan dan pusat-pusat kegiatan.

c. Tempat Pengolahan Sampah Terpadu ditetapkan di setiap unit RW atau kawasan seluas 500-1.000 m².

(5)

Strategi Pembangunan Kota Sibolga dan Sektor

Bab 5 | 5

ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG d. Tempat Pemprosesan Akhir (TPA)

ditetapkan di TPA yang terletak di Kel. Aek Parombunan dengan menggunakan metode sanitary landfill. 4) Sistem Drainase Kota.

a. Sistem drainase kota meliputi jaringan drainase primer, sekunder, dan tersier. b. Jaringan drainase primer ditetapkan di

sungai–sungai kecil yang ada di Kota Sibolga, meliputi : Aek Doras, Aek SIhopo-hopo dan Aek Horsik.

c. Jaringan drainase sekunder dan tersier ditetapkan di saluran drainase perumahan dan permukiman

5) Penyediaan Jaringan Jalan Pejalan kaki. a. penyediaan dan pemanfaatan

prasarana dan sarana jaringan jalan pejalan kaki, meliputi :

o Kriteria perancangan sistem pedestrian dan jaringan pergerakan. o Rencana pedestrian di kawasan

pusat kegiatan.

b. Kriteria perancangan sistem pedestrian dan jaringan pergerakan, meliputi :  Ditetapkan pada jalan–jalan utama

kota yang masih belum banyak terisi bangunan seperti jalan lingkar luar dan jalan arteri.

 Terpisah secara jelas dari jalur kendaraan bermotor dengan meninggikan level pedestrian beberapa sentimeter di atas jalur kendaraan bermotor dan menempatkan buffer berupa jalur hijau di antara jalur kendaraan bermotor dan jalur pedestrian.  Tinggi dari muka tanah tidak

membahayakan jika pejalan kaki tergelincir.

 Bangunan sepanjang pedestrian harus menghadapkan wajah dan membuat bukaan ke arah pedestrian.

(6)

Strategi Pembangunan Kota Sibolga dan Sektor

Bab 5 | 6

ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG pedestrian ditempatkan pusat kegiatan, seperti toko atau spot untuk pedagang kaki lima.

 Kontiniu dan tidak terputus-putus.  Menghubungkan dengan baik

(sebagai linkage) unit fungsi atau titik pusat kegiatan.

 Teduh dari panas matahari, sepanjang jalur pedestrian harus ditanami pohon peneduh.

 Sepanjang jalur pedestrian ditempatkan perabot jalan (street furniture) yang berkualitas tinggi, informatif, dan tematis, sehingga membentuk karakter kawasan dan membantu orientasi pejalan kaki. 6) Jalur Evakuasi Bencana.

a. Jalur evakuasi bencana diperuntukkan khususnya untuk bencana alam meliputi banjir, gelombang pasang, gempa bumi dan kebakaran.

b. Jalur evakuasi bencana meliputi escape way dan melting point.

c. Escape way ditetapkan di Jalan Sisingamangaraja dan jalan yang menuju kearah tarutung, Jalan-jalan disekitar Lapangan Simare-mare serta disekitar kel. Aek Parombunan, dan jalan-jalan yang mengarah ke lapangan terbuka lainnya.

d. Melting point ditetapkan di Lapangan dan area terbuka yang berada di Kel. Aek Parombunan, Kel. Pancuran Gerobak dan Kel. Huta Tonga-tonga dan ruang terbuka hijau lainnya.

(7)

Strategi Pembangunan Kota Sibolga dan Sektor

Bab 5 | 7

Gambar 5.2 Rencana Pola Ruang Kota Sibolga

Sumber : Raperda RTRW Kota Sibolga tahun 2010-2030.

Gambar 5.3 Rencana Struktur Ruang Kota Sibolga

(8)

Strategi Pembangunan Kota Sibolga dan Sektor

Bab 5 | 8

5.1.3 Ketentuan Zonasi Pembangunan Bidang Cipta Karya

Peraturan zonasi merupakan salah satu perangkat atau instrumen pengendali pemanfaatan ruang, salah satu fungsi peraturan zonasi juga mengatur tentang klasifikasi zona yang mengatur lebih lanjut perihal pemanfaatan lahan dan prosedur pelaksanaan pembangunannya, maka dalam pembangunan prasarana dan saran bidang Cipta Karya akan memperhatikan yang mencakup tentang ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan lindung, kawasan budidaya, sistem perkotaan dan jaringan infrastruktur perkotaan.

1. Arahan Peraturan Zonasi Kawasan Lindung secara umum dilakukan sebagai berikut : a. Di dalam kawasan lindung dilarang melakukan kegiatan budidaya yang

mengganggu fungsi lindung.

b. Dalam hal dilakukan kegiatan budidaya di kawasan lindung, kegiatan budidaya tersebut harus menjamin tidak terganggunya fungsi lindung kawasan.

c. Pemulihan kerusakan kawasan lindung dilakukan dengan memulihkan kembali fungsi kawasan lindung melalui rehabilitasi dan konservasi secara terpadu dan berkelanjutan.

d. Rehabilitasi dan Konservasi kawasan lindung dilakukan melalui :

 Kegiatan non struktur, yaitu melalui penanaman tanaman konservasi berupa kayu-kayuan.

 Kegiatan struktur berupa pembangunan sengkedan, teras guludan, teras bangku, pengendali jurang, dan pengendali, saluran pembuangan air, sumur resapan, bronjong dan kegiatancivilteknis lainnya.

e. Pelaksanaan rehabilitasi dan konservasi dilaksanakan oleh instansi terkait.

2. Arahan Peraturan Zonasi Kawasan Budidaya secara umum dilakukan sebagai berikut : a. Arahan Peraturan Zonasi Kawasan Industri.

Kawasan industri dengan karakteristik mempunyai daya dukung lahan tinggi, aksesibilitas tinggi dan sebagai pusat perkembangan kegiatan industri. Pemanfaatan ruang di kawasan industri diarahkan untuk dilakukan pengelolaan, pengendalian zona industridan pengembangan kawasan industri.

b. Arahan Peraturan Zonasi Kawasan Pusat Pemerintahan.

Pengembangan kawasan pusat pemerintahan Sibolga di BWK II (Kel.Simaremare) adalah upaya untuk menjadikan pelayanan terhadap masyarakat yang dapat dilakukan dalam satu atap (One Stop Service). Hal ini berguna bagi pelayanan izin dan administrasi terhadap para investor dalam menanamkan modalnya di Kota Sibolga.

c. Arahan Peraturan Zonasi Kawasan Perdagangan

Fungsi utama: Perdagangan dan jasa dengan skala pelayanan lingkungan, kota dan regional.

(9)

Strategi Pembangunan Kota Sibolga dan Sektor

Bab 5 | 9

 Linier sepanjang jalan arteri dan kolektor, sebagai bagian dari kawasan bisnis/komersial. Pola Shopping Street tetap dipertahankan untuk yang sudah berkembang.

 Untuk perdagangan dan jasa skala kota pada masa mendatang

pengembangannya diarahkan pada satu lokasi yang terintegrasi untuk mengurangi gangguan terhadap lalu lintas sekaligus untuk penyediaan ruang publik.

 Penerapan standar prasarana minimum diberlakukan untuk setiap jenis kegiatan perdagangan dan jasa (misalnya jumlah parkir minimal, dsb).

Jenis pemanfaatan yang diperbolehkan :

Pasar, pertokoan, jasa perkantoran, jasa profesional, jasa hiburan (yang legal), bangunan multi fungsi, bangunan umum, terminal lokal, dan ruang terbuka hijau/ taman kota sebagai penunjang kegiatan.

3. Arahan Peraturan Zonasi Kawasan sistem perkotaan dan jaringan prasarana secara umum disusun dengan memperhatikan sebagai berikut :

a. Pemanfaatan ruang di sekitar jaringan prasarana kota untuk mendukung berfungsinya sistem perkotaan kawasan dan jaringan prasarana perkotaan.

b. Ketentuan pelarangan pemanfaatan ruang yang menyebabkan gangguan terhadap berfungsinya sistem perkotaan dan jaringan prasarana perkotaan;

c. Pembatasan intensitas pemanfaatan ruang agar tidak mengganggu fungsi sistem perkotaan dan jaringan prasarana perkotaan.

5.1.4 Indikasi Program Pembangunan Bidang Cipta Karya.

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Sibolga mempunyai dimensi waktu pelaksanaan 20 Tahun (2011-2030). Dalam pelaksanaannya, dilakukan pentahapan pelaksanaan dalam 4 (empat) tahap jangka menengah (lima tahun). Arahan pemanfaatan ruang tersebut dijabarkan kedalam indikasi program utama untuk mewujudkan rencana struktur, pola pemanfaatan ruang dan kawasan strategis Kota Sibolga, lokasi, besaran, waktu pelaksanaan, sumber pendanaan dan instansi pelaksana.

Penjabaran rencana struktur, pola pemanfaatan ruang dan kawasan strategis Kota Sibolga khususnya untuk bidang Cipta Karya yang dituangkan dalam indikasi program utama dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut ini.

Tabel 5.3 Identifikasi Indikasi Program RTRW Kota Sibolga terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya.

No Usulan Program Utama Lokasi KSK (Ya/Tidak) Sumber Dana Instansi Pelaksana

I Pengembangan Sistem Jaringan Infrastruktur Perkotaan

A Sistem Prasarana Air Bersih

(10)

Strategi Pembangunan Kota Sibolga dan Sektor

Bab 5 | 10

No Usulan Program Utama Lokasi KSK (Ya/Tidak) Sumber Dana Instansi Pelaksana penambahan kapasitas debit air Sibolga Investor

B Sistem Prasarana Air Limbah

2 Mengembangkan sistem tangki komunal Wilayah yang belum terbangun

(Ya/Tidak) APBD Dinas PU, Kantor lingkungan Hidup, Dinas Kebersihan, Tata Ruang dan Pertamanan, Dinas Kesehatan 3 Meningkatkan sarana

dan prasarana untuk operasi dan pemeliharaan

pengelolaan air limbah

Kota

Sibolga

(Ya/Tidak) APBD Dinas PU, Kantor lingkungan Hidup, Dinas Kebersihan, Tata Ruang dan Pertamanan, Dinas Kesehatan 4 Saluran air limbah,

sambungan rumah, interseptor,serta pipa utama dikembangkan di wilayah. Kota Sibolga

(Ya/Tidak) APBD Dinas PU, Kantor lingkungan Hidup, Dinas Kebersihan, Tata Ruang dan Pertamanan, Dinas Kesehatan 5 Saluran limbah terpisah

dengan saluran drainase

Kota Sibolga

(Ya/Tidak) APBD Dinas PU, Kantor lingkungan Hidup, Dinas Kebersihan, Tata Ruang dan Pertamanan, Dinas Kesehatan

C Sistem Prasarana Drainase

6 Rehabilitas Drainase makro Kota Sibolga (Ya/Tidak) APBD Kota/Bantuan Pusat BAPPEDA dan Dinas Kebersihan, Tata Ruang dan Pertamanan, Dinas PU

7 Pembuatan saluran drinase tersier di sisi kiri kanan ruas jalan lingkungan dipadukan dengan drainase sekunder dan utama pada tempat-tempat yang Belum terlayani.

Kota Sibolga

(Ya/Tidak) APBN, APBD Prov,/Kota), Swadaya masyarakat

BAPPEDA dan Dinas Kebersihan, Tata Ruang dan Pertamanan, Dinas PU

D Sistem Prasarana Persampahan

8 Penyediaan tempat sampah terpisah

Kota

Sibolga

(Ya/Tidak) APBD Kota Dinas Kebersihan, Tata Ruang dan

Gambar

Gambar 5.1 Lokasi Kawasan Strategis (KSK) Kota Sibolga.
Gambar 5.2 Rencana Pola Ruang Kota Sibolga

Referensi

Dokumen terkait