18
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEMANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pembuatan aplikasi dalam penelitian ini menggunakan konsep System Development Life Cycle (SDLC) model waterfall. Berdasarkan SDLC model waterfall yang digunakan, maka terdapat dua tahapan yang akan dibahas pada bab ini yaitu tahapan analisis sistem serta desain dan perancangan system. Pada tahapan analisis sistem berisi tentang identifikasi permasalahan yang ada pada CV. Mitra Keluarga. Dari identifikasi permasalahan tersebut, kemudian akan dirumuskan daftar kebutuhan guna mengatasi permasalahan yang ada. Sedangkan pada desain dan perancangan sistem berisi tentang rancangan sistem yang akan dibangun sesuai dengan daftar kebutuhan yang telah dirumuskan.
3.1 Analisis Sistem
Dalam pembuatan aplikasi penentuan harga jual, menganalisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada sistem saat ini, menganalisis penyebab permasalahan tersebut, menganalisis kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk aplikasi yang akan dibuat sehingga dapat membantu dalam penyelesaian permasalahan tersebut. Sehingga bagian analisis sistem ini terbagi menjadi dua bagian yaitu identifikasi masalah serta analisis kebutuhan.
Untuk memperoleh hasil analisis sistem yang benar dan tepat, analisis sistem dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data pendukung. Berikut ini beberapa tahapan yang dapat dilakukan dalam pengumpulan data-data tersebut:
a. Studi Literatur
Tahap ini mempelajari teori – teori yang dapat menjadi referensi atau acuan yang berhubungan dengan permasalahan perusahaan.
b. Observasi
Observasi dilakukan untuk mendapatkan informasi tambahan yang tidak didapatkan dari pengumpulan data dengan cara wawancara. Observasi yang dilakukan adalah melihat secara langsung proses penentuan harga jual yang saat ini dilakukan di perusahaan.
c. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada manajer produksi CV. Mitra Keluarga terkait dengan permasalahan yang ada serta informasi-informasi apa saja yang dibutuhkan sehingga sistem yang nantinya dibuat mampu memberikan solusi atas permasalahan yang ada.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada manajer produksi CV. Mitra Keluarga, maka diperoleh beberapa hal penting sebagai berikut :
Tabel 3. 1 Hasil Wawancara
No Hasil Wawancara
1. CV. mitra keluarga merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi pupuk organik.
2. Proses bisnis pada CV. Mitra Keluarga terjadi apabila ada pesanan produk dari pelanggan. Setelah adanya pesanan, maka manajer produksi akan melakukan perhitungan harga jual.
3. Di perhitungan harga pokok produksi, komponen biaya yang digunakan adalah biaya bahan baku, tenaga kerja langsung serta biaya bahan bakar. Sedangkan untuk harga jualnya, perusahaan menerapkan 40% keuntungan dari hasil perhitungan harga pokok produksi.
4. Tenaga kerja yang ada pada CV. Mitra keluarga meliputi manager produksi, Manager keuangan, bagian penjualan, bagian produksi langsung.
5. Mesin yang digunakan untuk melakukan proses produksi diantaranya adalah mesin crusher, mesin granul, mesin ayakan dan mesin oven.
3.1.1 Identifikasi Masalah
Identifikasi permasalahan digunakan untuk menemukan titik permasalahan yang terjadi pada proses penentuan harga jual di CV. Mitra Keluarga. Setiap aktivitas yang terjadi dalam suatu bagian, dapat menjadi dampak keseluruhan proses bisnis penentuan harga jual. Terdapat dua proses perhitungan dalam melakukan penentuan harga jual yaitu proses perhitungan harga pokok produksi dan proses perhitungan harga jual. Dari perhitungan keduanya dilakukan oleh manager produksi.
Pada perhitungan harga pokok produksi, bagian manager produksi menggunakan metode perkiraan yakni dengan menghitung biaya bahan baku yang dibutuhkan, biaya tenaga kerja serta biaya bahan bakar yang dibutuhkan dalam pembuatan produk pupuk tersebut. Setelah diketahui harga pokok produksinya, di tahap kedua manager produksi akan menentukan harga jual dengan cara menambahkan harga pokok produksi dengan laba yang diharapkan perusahaan. Selain biaya produksi, untuk menentukan harga jual juga membutuhkan pembebanan biaya non produksi tetapi biaya non produksi tersebut belum diperhitungkan berdasarkan biaya penjualan yang terdiri dari biaya pengiriman, biaya alat tulis kantor, biaya listrik, dan telepon.
Untuk saat ini, perusahaan dalam menentukan harga jual hanya memperhatikan dan mengikuti harga jual yang ditetapkan oleh pangsa pasar. Apabila harga jual yang ditetapkan oleh pasar lebih kecil dari hasil perhitungan harga jual maka perusahaan menentukan harga jual sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh pasar. Sedangkan, harga jual yang ditetapkan oleh pasar lebih
besar dari hasil perhitungan harga jual maka perusahaan akan meningkatkan harga jual dari harga jual yang ditentukan oleh pasar.
Dari proses bisnis tersebut, terdapat permasalahan bahwa perusahaan tidak dapat melakukan perhitungan persentase laba yang diharapkan karena perusahaan dalam menentukan harga jual hanya mengikuti harga jual yang ditentukan oleh pasar. Selain itu, perusahaan juga tidak dapat melakukan perhitungan target pengembalian investasi yang dimiliki perusahaan (Return on Investment) karena perusahaan tidak dapat melakukan perhitungan persentase laba yang diharapkan. Menurut Mulyadi (2001), persentase laba yang diharapkan dihitung berdasarkan investasi perusahaan yang digunakan untuk memproduksi produk. Padahal, perusahaan memiliki investasi dalam bentuk aktiva yang digunakan untuk memproduksi produk. Dari aktiva tersebut, seharusnya digunakan perusahaan untuk melakukan perhitungan Return on Investment (ROI). Sehingga dari perhitungan ROI tersebut, digunakan perusahaan untuk melakukan perhitungan persentase laba yang diharapkan.
Dari penjelasan tersebut akan digambarkan dalam bentuk document flow mengenai proses penentuan harga jual saat ini pada CV.Mitra Keluarga. Gambaran dari document flow dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3. 1 Document Flow harga jual
Dari gambar document flow diatas, dapat dilakukan identifikasi masalah terhadap permasalahan yang ada serta mencari akibat yang ditimbulkan dari munculnya permasalahan tersebut. Identifikasi masalah dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3. 2 Identifikasi Masalah
Identifikasi Permasalahan Optimasi Sistem
Masalah Dampak Target Sistem Batasan Sistem
Penentuan harga jual hanya berdasarkan harga jual pasar.
Tidak dapat melakukan perhitungan harga
jual secara tepat dan pasti.
Sistem yang dibuat dapat menghasilkan
perhitungan harga jual sesuai
dengan metode variabel costing.
Sistem yang dibuat berbasis desktop serta sistem ini dapat diakses
oleh bagian manager produksi. Tidak ada perhitungan terhadap target pengembalian investasi yang dimiliki perusahaan. Tidak dapat melakukan perhitungan persentase laba yang diharapkan untuk setiap produk dari investasi yang dimiliki perusahaan.
Sistem ini dapat menghasilkan persentase laba yang diharapkan berdasarkan target pengembalian investasi.
Untuk perhitungan laba yang diharapkan dan penetapan harga jual, sistem ini dapat diakses
oleh manajer produksi. Untuk Informasi investasi dan target lamanya pengembalian investasi diperoleh dari
direktur.
3.1.2 Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan sebuah pemenuhan kondisi di dalam suatu produk baru atau perubahan produk dengan mempertimbangkan berbagai kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional.
A. Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional merupakan fungsi-fungsi yang harus ada pada sistem yang akan dibangun. Kebutuhan fungsional dibuat berdasarkan identifikasi permasalan dan bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Kebutuhan
fungsional pada bagian ini terbagi menjadi dua yaitu kebutuhan proses serta kebutuhan informasi. Kebutuhan proses merupakan proses apa saja yang harus ada pada sistem yang sedang dibangun. Sedangkan, kebutuhan informasi merupakan informasi apa saja yang nantinya harus dihasilkan oleh sistem untuk dipakai oleh pengguna sistem nantinya. Adapun kebutuhan fungsional guna mengatasi permasalahan yang saat ini terjadi terdapat pada Tabel 3.3.
Tabel 3. 3 Kebutuhan Fungsional
No Kebutuhan
Fungsional Spesifikasi Deskripsi
1 Kebutuhan Proses
Menghitung Biaya Bahan
Baku
Fungsi ini bertujuan untuk menghitung berapa biaya bahan baku yang harus dibebankan pada satuan produk yang dihasilkan dalam suatu kegiatan produksi.
Menghitung Biaya Tenaga Kerja Langsung
Fungsi ini bertujuan untuk menghitung berapa biaya tenaga kerja langsung yang harus dibebankan pada satuan produk yang dihasilkan dalam suatu kegiatan produksi.
Menghitung Biaya Overhead
Variabel
Fungsi ini bertujuan untuk menghitung berapa biaya overhead variabel yang harus dibebankan pada satuan produk yang dihasilkan dalam suatu kegiatan produksi.
Menghitung Harga Pokok
Produksi
Proses ini digunakan oleh bagian manager produksi untuk menghitung berapa nilai harga pokok produksi yang harus dibebankan pada satuan produk yang dihasilkan dalam suatu
No Kebutuhan
Fungsional Spesifikasi Deskripsi
kegiatan produksi. Menghitung
Return on Investment
Proses ini digunakan oleh manager produksi untuk melakukan perhitungan terhadap target pengembalian investasi yang dimiliki oleh perusahaan. Dari hasil Return on Investment tersebut, akan digunakan sebagai dasar perhitungan persentase laba yang diharapkan.
Perhitungan Persentase Laba yang Diharapkan
Proses ini digunakan oleh bagian manager produksi untuk menghitung laba yang diharapkan oleh perusahaan terhadap investasi yang telah digunakan perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional. Perhitungan
Harga Jual
Proses ini digunakan oleh bagian manager produksi untuk melakukan perhitungan terhadap harga jual. 2 Kebutuhan
Informasi
Laporan Biaya Bahan Baku
Sistem yang nantinya dibangun harus dapat menghasilkan laporan biaya bahan baku. Laporan ini nantinya digunakan oleh pihak manajemen sebagai dasar pengendalian penggunaan bahan baku serta sebagai dasar pembebanan biaya bahan baku pada masing-masing produk yang dihasilkan.
Laporan Biaya Tenaga Kerja Langsung
Sistem yang nantinya dibangun harus dapat menghasilkan laporan biaya tenaga kerja langsung. Laporan ini
No Kebutuhan
Fungsional Spesifikasi Deskripsi
nantinya digunakan oleh pihak manajemen sebagai dasar pengendalian penggunaan tenaga kerja langsung serta sebagai dasar pembebanan biaya tenaga kerja langsung pada masing-masing produk. Laporan Biaya
Overhead Pabrik Variabel.
Sistem yang nantinya dibangun harus dapat menghasilkan laporan biaya overhead pabrik variabel. Laporan ini nantinya digunakan oleh pihak manajemen sebagai dasar pembebanan biaya overhead pabrik variabel pada masing-masing produk.
Laporan Harga Pokok Produksi
Laporan harga pokok produksi merupakan laporan yang berisi tentang besaran seluruh biaya produksi yang harus dibebankan kepada masing-masing produk
Laporan Return on Investment
Dari proses perhitungan Return on Investment, sistem dapat memberikan hasil Return on Investment berdasarkan investasi yang dimiliki perusahaan. Informasi tersebut digunakan oleh direktur untuk mengetahui target pengembalian modal dari investasi yang dimiliki perusahaan. Dan juga, digunakan oleh bagian manager produksi sebagai dasar untuk menentukan persentase laba yang diharapkan.
No Kebutuhan
Fungsional Spesifikasi Deskripsi
Laporan Laba yang Diharapkan
Dari proses perhitungan persentase laba yang diharapkan, sistem dapat memberikan laporan laba yang diharapkan. Informasi tersebut digunakan oleh bagian manajer produksi sebagai dasar untuk menentukan harga jual dari setiap produk.
Laporan Harga Jual
Dari proses perhitungan harga jual, sistem dapat memberikan laporan harga jual. Dari laporan tersebut manajer peroduksi dapat meverifikasi harga jual dari setiap produk yang dihasilkan oleh sistem.
B. Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan non fungsional merupakan penjelasan mengenai kemampuan maupun kinerja yang diberikan sistem dalam menghasilkan informasi yang diperlukan pengguna. Penjelasan mengenai kebutuhan non fungsional dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3. 4 Kebutuhan Non Fungsional
Spesifikasi Kemampuan
Operational Aplikasi ini dapat dijalankan menggunakan komputer personal yang terdapat pada perusahaan.
Security (Keamanan Sistem)
Aplikasi ini dapat digunakan oleh bagian manajer produksi, bagian penjualan dan direktur. Dimana, setiap pengguna diberikan hak akses sehingga dapat menjaga keamanan data
yang terdapat dalam aplikasi penentuan harga jual. Cultural and
Political
Nilai seluruh biaya ditampilkan pada aplikasi menggunakan nilai mata uang rupiah.
Pengantar bahasa yang digunakan pada aplikasi ini menggunakan bahasa Indonesia.
Performa Aplikasi ini memiliki kapasitas untuk menampung seluruh data yang dibutuhkan sebagai dasar penentuan harga jual maupun data yang dihasilkan oleh sistem.
Setelah pengguna melakukan login, aplikasi dapat berjalan lancar tanpa ada masalah, memiliki respon time 1-6 detik. Apabila aplikasi tidak dapat berjalan lancar karena terdapat masalah, memiliki respon time lebih dari 10 detik.
3.2 Perancangan Sistem
Berdasarkan analisis kebutuhan sistem di atas, maka dapat dibuat suatu rancangan pengembangan sistem yang menggambarkan tentang input apa saja yang dibutuhkan, proses yang dilakukan, serta output yang dihasilkan dari aplikasi yang akan dibangun. Berikut ini gambaran pengembangan yang dilakukan dengan melalui beberapa tahapan, yaitu: Diagram Input-Process-Output, Context Diagram, Diagram Jenjang, Data Flow Diagram (DFD), Conseptual Data Model (CDM), dan Physical Data Model (PDM).
3.2.1 Diagram Input-Proses-Output
Input Proses Output
Hitung persentase markup Data aktiva tetap
Laporan biaya overhead variabel Data BOO Perhitungan harga jual Jumlah pemakaian bahan baku
Data aktiva lancar
Laporan biaya bahan baku Lama kembali investasi Hitung biaya bahan baku Data hasil produksi Hitung tenaga kerja langsung Laporan biaya overhead variabel
Data Biaya non produksi tetap Hitung biaya overhead variabel Laporan biaya tenaga kerja langsung Laporan biaya tenaga kerja langsung Data Jabatan Laporan harga pokok produksi
Laporan Laba yang diharapkan Hitung Harga
Pokok Produksi
Hitung Laba yang diharapkan (target ROI) Laporan Harga jual Laporan Biaya Bahan Baku Persentase markup Data Biaya non
produksi variabel Data mesin
Laporan Laba yang diharapkan Persentase markup Laporan harga pokok produksi Laporan harga pokok produksi Data Bahan Baku Data BIaya Overhead etap
Gambar 3. 2 Diagram Input Proses Output
A. Input
1. Jumlah pemakaian bahan baku
Jumlah pemakaian bahan baku merupakan data yang berisi realisasi penggunaan bahan baku. Adapun contoh jumlah pemakaian bahan baku terdapat pada tabel berikut.
Tabel 3. 5 Jumlah Pemakaian Bahan Baku
Nama Produk : Pupuk Organik Tgl Produksi : 03 Mei 2015 Jumlah Produksi : 6000 Kg
Nama Bahan Baku Jumlah Penggunaan Satuan
Kotoran ayam 2.400 Kg
Kotoran Sapi 1.200 Kg
Blotong 1.800 Kg
Dolomit 600 Kg
2. Data Bahan Baku
Data bahan baku merupakan data yang berisi berbagai macam bahan baku. Adapun contoh data bahan baku terdapat pada tabel berikut.
Tabel 3. 6 Data Bahan Baku
Kode Bahan Baku
Nama Bahan Baku Harga
BB_001 Kotoran ayam 250
BB_002 Kotoran Sapi 150
BB_003 Blotong 150
BB_004 Dolomit 250
3. Data Jabatan
Data jabatan merupakan data yang berisi nama jabatan, jenis jabatan, dan gaji. Contoh data jabatan terdapat pada tabel berikut.
Tabel 3. 7 Data Jabatan
Nama Jabatan Jenis jabatan Gaji
Bagian Produksi Tenaga kerja langsung 90/kg Manager Produksi Tenaga kerja tidak langsung 3.100.000 Manager Penjualan Tenaga kerja tidak langsung 3.100.000
4. Hasil Produksi
Data hasil Produksi merupakan data yang berisi hasil dari produksi yang sudah dikerjakan oleh tenaga kerja langsung tersebut. Data hasil produksi
nantinya akan digunakan sebagai patokan menghitung biaya tenaga kerja langsung. Adapun contoh data hasil produksi terdapat pada table berikut.
Tabel 3. 8 Hasil Produksi
Nama
Karyawan Jabatan
Menghasilkan produksi sebesar
Slamet Bagian Pengayakan 1000 kg Budi Bagian Penggilingan 1000 kg
Joko Bagian Granul 1000 kg
5. Data Mesin
Data mesin merupakan data penggunaan peralatan yang dibutuhkan dalam melakukan proses produksi. Data ini dibutuhkan untuk perhitungan biaya overhead pabrik tetap. Berikut ini adalah contoh data mesin :
Tabel 3. 9 Data Mesin
Nama Mesin Harga Perolehan Nilai Residu Umur Ekonom is Penyusutan Per tahun Penyusu tan per jam Tarif bahan bakar Mesin Granul 40.000.000 5.000.000 5 7.000.000 799 5.150 Mesin Crusher 10.000.000 2.000.000 5 1.000.000 183 5.150 Mesin Oven 65.000.000 7.000.000 5 11.600.000 1,324 3.000 Mesin Ayakan 40.000.000 4.000.000 5 7.200.000 822 5.150 6. List of Operation
List of Operation (LO) merupakan daftar kegiatan yang harus dilakukan pada suatu kegiatan produksi. Selain itu, LO juga berisi kegiatan tersebut dilakukan dimana, serta berapa estimasi waktu yang dibutuhkan pada masing-masing kegiatan.
Tabel 3. 10 List Of Operation Kode Produksi Nama Kegiatan Operasional Waktu Pengerjaan (menit) PR_001 Pengayakan 140 PR_001 Penggilingan 150 PR_001 Pengovenan 150 PR_001 Granul 100
7. Data Aktiva Lancar
Data aktiva lancar merupakan data tentang kas, piutang, persediaan maupun sumber-sumber yang diharapkan akan direalisasikan menjadi uang kas yang digunakan selama siklus usaha perusahaan. Data ini digunakan untuk mengetahui nilai kas atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan dan dibutuhkan untuk perhitungan rerata aktiva operasional. Berikut ini adalah contoh data aktiva lancar.
Tabel 3. 11 Data Aktiva Lancar
Aktiva Lancar Total
Kas (Uang Tunai) Rp 75.000.000 Piutang Usaha Rp 120.000.000
Total Aktiva Lancar Rp 195.000.000
8. Data Aktiva Tetap
Data aktiva tetap merupakan data aktiva yang mempunyai umur kegiatan jangka panjang (mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan). Data ini digunakan untuk mengetahui nilai investasi perusahaan berupa tanah, bangunan, maupun peralatan pabrik yang digunakan untuk kegiatan operasional
perusahaan dan dibutuhkan untuk perhitungan rerata aktiva operasional. Berikut ini adalah contoh data aktiva tetap.
Tabel 3. 12 Data Aktiva Tetap
Nama Jumlah Harga Satuan Total Harga
Mesin granulator 2 20.000.000 40.000.000
Mesin cruisher 1 10.000.000 10.000.000
Mesin Oven / Pemanas 1 65.000.000 65.000.000
Mesin Pengayak 1 40.000.000 40.000.000
Total Aktiva Tetap 145.000.000
9. Lama Kembalian Investasi
Data lama kembalian investasi berisi nama ivestasi serta jangka investasi yang diinginkan perusahaan. Data lama kembalian investasi digunakan untuk perhitungan laba yang diharapkan. Berikut ini adalah contoh data lama kembalian investasi.
Tabel 3. 13 Lama Kembalian Investasi
Aktiva Lancar Aktiva Tetap
Nama Lama
kembali
Nama Lama
kembali
Kas 2 thn Mesin Granulator 1,5 thn
Piutang Usaha 2 thn Mesin Crusher 1,5 thn
Persediaan 2 thn Mesin Oven 1,5 thn
Mesin Pengayak 1,5 thn
10. Data Biaya Nonproduksi Tetap
Data biaya non produksi variabel terdiri dari biaya penjualan dan biaya administrasi tetap yang tidak mempengaruhi kegiatan produksi. Berikut ini contoh data biaya non produksi variabel.
Tabel 3. 14 Data Biaya Nonproduksi Tetap
Nama Biaya Bagian Biaya Jenis Administrasi dan
penjualan
Biaya ATK Bagian Penjualan
135.000 Biaya nonproduksi tetap Biaya ATK Bagian Adm 170.000 Biaya nonproduksi tetap
11. Data Biaya Overhead Tetap
Data biaya overhead tetap terdiri dari biaya penyusutan mesin, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya penyusutan gedung, dan biaya reparasi mesin. Berikut ini contoh data biaya tetap.
Tabel 3. 15 Data Biaya Overhead Tetap
Tenaga Kerja Tidak Langsung 353.846
Bagian Keuangan 3.100.000 Bagian Produksi 3.100.000 Bagian Penjualan 3.000.000 Penyusutan mesin 14.253 Mesin Ayakan 9.590 Mesin Granul 1.998 Mesin Oven 2.207 Mesin Penggiling 458 Reparasi Mesin 74 Mesin Granul 300.000 Mesin Crusher 350.000 Penyusutan Gedung 82.200 Gedung 3.425
Total Biaya Overhead Tetap 450.373
12. Data Biaya Non Produksi Variabel
Data biaya non produksi variabel terdiri dari biaya penjualan dan biaya administrasi variabel yang tidak mempengaruhi kegiatan produksi. Berikut ini contoh data biaya non produksi variabel.
Tabel 3. 16 Data Biaya Nonproduksi Variable
Nama Biaya Bagian Biaya Jenis Administrasi dan
penjualan
Biaya Telpn Bagian Penjualan
250.000 Biaya nonproduksi variabel
Biaya Telpn Bagian Administrasi
200.000 Biaya nonproduksi variabel
B. Proses
1. Menghitung biaya bahan baku.
Proses perhitungan bahan baku diperoleh dari jumlah pemakaian bahan serta data bahan baku. Jumlah pemakaian bahan kemudian dikalikan dengan harga perolehan bahan yang diperoleh dari data bahan baku yang hasilnya akan dibebankan sebagai biaya bahan baku. Sehingga perhitungan biaya bahan baku dapat dirumuskan dengan :
∑
2. Menghitung biaya tenaga kerja langsung.
Proses perhitungan biaya tenaga kerja langsung diperoleh dari data jabatan, data hasil produksi serta list of operation. List of operation digunakan untuk mengetahui rencana alokasi sumber daya manusia yang akan digunakan.
∑ Ket :
BTKL : Biaya tenaga kerja tidak langsung 3. Menghitung biaya overhead pabrik variabel.
Biaya overhead variabel adalah biaya overhead yang jumlah biayanya terpengaruh dengan volume kegiatan produksi. Adapun biaya yang
termasuk ke dalam jenis ini adalah biaya bahan bakar. Berikut merupakan rumus perhitungan biaya-biaya tersebut:
Biaya bahan bakar :
4. Menghitung Harga Pokok Produksi
Pada proses ini akan menghasilkan perhitungan harga pokok produksi dengan menjumlahkan biaya pemakaian bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, serta biaya overhead pabrik variabel. Berikut ini rumus yang digunakan:
5. Proses menghitung laba yang diharapkan (Target ROI)
Untuk menghitung laba yang diharapkan sebelumnya menghitung ROI terlebih dahulu. Perhitungan ROI merupakan perbandingan nilai investasi dengan berapa lama investasi yang digunakan dapat mengembalikan modal sehingga dapat diketahui target laba yang digunakan untuk mengembalikan modal dari investasi tersebut. Investasi tersebut terdiri aktiva lancar dan aktiva tetap. Untuk melakukan perhitungan dari proses ini, berdasarkan nilai saat ini dari aktiva lancar dan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Selain itu, perusahaan harus memiliki target berapa tahun dari setiap investasi yang berupa aktiva lancar maupun aktiva tetap tersebut akan kembali. Adapun tahapan yang dilakukan untuk menghitung ROI adalah sebagai berikut:
a. Menghitung ROI setiap aktiva
Return on Investment (ROI) = target laba yang digunakan untuk pengembalian modal dari investasi.
n = berapa tahun dari setiap investasi yang dimiliki perusahaan dapat kembali.
b.
Keterangan :
12 : 12 bulan
9 : 9 jam kerja sehari
26 : 26 hari kerja selama 1 bulan
c.
Keterangan :
LYD : Laba Yang Diharapkan
Waktu Operasional Mesin : Waktu Operasional Mesin Yang Digunakan Untuk Membuat Produk Tersebut.
6. Proses menghitung persentase markup
Pada proses ini, melalui informasi laba yang diharapkan, data biaya non produksi variabel, biaya tetap, dan harga pokok produksi menjadi input dari persentase markup yang menggunakan metode variable costing. Berikut ini rumus yang digunakan menurut Sugiri (2009).
Keterangan :
7. Proses perhitungan harga jual
Pada proses ini, melalui informasi persentase markup dan data harga pokok produksi menjadi input dari penentuan harga jual produk. Berikut ini rumus yang digunakan menurut Sugiri (2009).
( )
C. Output
1. Laporan Biaya Bahan Baku
Laporan biaya bahan baku merupakan laporan yang berisi tentang besaran biaya bahan baku yang harus dibebankan kepada masing-masing produk. Berikut adalah contoh laporan biaya bahan baku.
Tabel 3. 17 Laporan Biaya Bahan Baku
Kode Produk: Or01 Tanggal Produksi: 3 Mei 2015
Nama Produk: Pupuk Organik Jumlah Produksi: 6.000 kg
No Nama Bahan Baku Jumlah Pemakaian Satuan Harga Satuan Biaya Bahan Baku 1 Kotoran sapi 1.200 Kg 150 600.000 2 Kotoran Ayam 2.400 Kg 250 300.000 3 Blotong 1.800 Kg 150 270.000 4 Dlomit 600 Kg 250 150.000
Total Biaya Bahan Baku 1.200.000
Biaya Bahan Baku per kg tiap produksi Rp 200
2. Laporan Biaya Tenaga Kerja Langsung
Laporan biaya tenaga kerja langsung merupakan laporan yang berisi tentang besaran biaya tenaga kerja langsung yang harus dibebankan kepada masing-masing produk. Berikut adalah contoh laporan tenaga kerja langsung.
Tabel 3. 18 Laporan Biaya Tenaga Kerja Langsung
Nama Produk: Pupuk Organik Tanggal Produksi: 3 Mei 2015
Aktivitas Yang dihasilkan
(Kg)
Jumlah tenaga kerja
Upah
(per kg) Total Upah
Penggilingan 1000 2 90 180.000
Pengayakan 1000 1 90 90.000
Granul 1000 2 90 180.000
Pengovenan 1000 1 90 90.000
Total Biaya Tenaga Kerja Langsung 540.000
3. Laporan Biaya Overhead Variabel
Laporan biaya overhead variabel merupakan laporan yang berisi tentang besaran biaya overhead yang harus dibebankan kepada masing-masing produk. Berikut adalah contoh laporan biaya overhead.
Tabel 3. 19 Laporan Biaya Overhead Variabel
Nama Mesin Tarif bahan
bakar Kebutuhan per mesin Kebutuhan per jam Total tarif
Mesin Ayakan 5.150 4 Liter/Hari 1,71 Liter 20.600 Mesin
Crusher
5.150 4 Liter/Hari 1,60 Liter 20.600 Mesin Oven 5.150 8 Liter/Hari 3,20 Liter 41.200 Mesin granul 3.000 5 Liter/Hari 3,00 Liter 15.000
Total Biaya Overhead Variabel 97.400
4. Laporan Harga Pokok Produksi
Laporan harga pokok produksi merupakan laporan yang berisi tentang besaran seluruh biaya produksi yang harus dibebankan kepada masing-masing produk. Berikut adalah contoh laporan harga pokok produksi.
Tabel 3. 20 Laporan Harga Pokok Produksi
Standar Per kg Aktual
Jumlah Produksi 6.000 kg Jumlah Produksi 5.960 kg Biaya bahan baku langsung 1.200.000 200 Biaya bahan baku langsung 1.920.000 Biaya tenaga kerja langsung 540.000 90 Biaya tenaga kerja langsung 536.400 Biaya Overhead variabel 97.400 16 Biaya Overhead variabel 95.360 Harga pokok produksi standar 1.837.400 306 Harga pokok produksi Aktual 1.823.760
5. Laporan laba yang diharapkan
Laporan yang ditampilkan dari laba yang diharapkan adalah nama produk beserta berapa lama produk itu diproduksi, laba yang diharapkan tiap jam mesin, dan total laba yang diharapkan pada produk tersebut. Nantinya laporan laba yang diharapkan digunakan sebagai inputan dalam penentuan harga jual produk. Berikut ini contoh laporan laba yang diharapkan.
Tabel 3. 21 Laporan Laba Yang Diharapkan
Aktiva Lancar Nama Aktiva Total Aktiva Lama Investasi ROI per Tahun ROI Jam Kerja Kas 75.000.000 2,5 tahun 30.000.000 10.684 Piutang 120.000.000 48.000.000 17.094 Aktiva Tetap Mesin Ayakan 40.000.000 1,5 tahun 26.666.667 9.497 Mesin Granul 40.000.000 26.666.667 9.497 Gedung 700.000.000 466.666.667 166.192 Mesin Crusher 10.000.000 6.666.667 2.374 Mesin Oven 65.000.000 43.333.333 15.432
Total ROI Jam Kerja 230.770
Waktu Operasional Mesin per hari 540 menit
6. Persentase markup
Persentase markup ini menampilkan laba yang diharapkan, biaya tetap, biaya non produksi variabel, jumlah unit, serta harga pokok produksi. Nantinya persentase markup digunakan sebagai inputan dalam penentuan harga jual produk. Berikut ini contoh persentase markup.
Tabel 3. 22 Persentase Markup
Persentase Markup
Nama Produk : Pupuk Organik
Jenis Biaya Biaya
Laba yang diharapkan 2.076.930 Biaya nonproduksi tetap 5.192 Biaya overhead tetap 450.373 Biaya Nonproduksi variabel 17.307 Harga pokok produksi 1.823.760
TOTAL 140,17%
7. Laporan harga jual
Laporan ini akan menampilkan harga jual produk dari seluruh total biaya yang dibutuhkan dari suatu produk. Nanti laporan harga jual digunakan sebagai informasi yang dibutuhkan oleh bagian penjualan untuk mengetahui harga jual tiap produknya dan sebagai penawaran produk kepada pelanggan. Berikut ini adalah contoh dari laporan harga jual produk.
Tabel 3. 23 Laporan Harga Jual
Tanggal : 3 Mei 2015
Nama Produk : Pupuk Organik
Harga Pokok Produksi Aktual 1.823.760 Persentase Markup
140,17% dari harga pokok produksi
2.556.364
Harga Jual 4.380.124
Jumlah produksi aktual 5.960 kg
3.2.2 Context Diagram
Context Diagram merupakan tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan hanya memuat satu proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan. Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada context diagram merupakan aliran data utama menuju dan dari sistem.
Data List Of Operation Data Aktiva Tetap
Data Aktiva Lancar Data jabatan
Data g edung Data administrasi dan penjualan tetap
Data Reparasi mesin
Laporan Laba yang diharapkan Lama kembalian Investasi
Laporan Harg a Jual Persentase M ark up
Data Administrasi dan penjualan Variabel
Laporan Harg a Pokok Produksi Laporan Biaya Overhead Variabel
Data Mesin
Laporan Biaya Tenag a Kerja Lang sung
Data Hasil Produksi
Laporan Biaya Bahan Baku
Jumlah Pemakaian Bahan Baku
0
Aplikasi Penentuan harg a jual
+
Bag ian Produksi
Direktur
Bag ian Penjualan
Gambar 3. 3 Contex Diagram Aplikasi Penentuan Harga Jual
Pada gambar context diagram diatas, terdapat satu proses yaitu penentuan harga jual dan terdapat tiga entitas, yaitu:
1. Direktur
Direktur merupakan seseorang yang bertanggung jawab atas seluruh investasi yang dimiliki perusahaan dan menentukan target pengembalian investasi (Return on Investment). Oleh karena itu, direktur memberikan data lama kembalian investasi kepada proses yang terdapat pada context
diagram. Data lama kembalian investasi tersebut diproses untuk menghitung Return on Investment. Hasil perhitungan Return on Investment akan diberikan kepada direktur.
2. Manajer Produksi
Manajer produksi merupakan seseorang yang bertanggung jawab atas kegiatan produksi. Oleh karena itu, manajer produksi harus memperhitungkan harga pokok produksi, menentukan persentase laba yang diharapkan dan harga jual untuk setiap produk. Untuk melakukan kegiatan tersebut, manajer produksi memberikan data produk dan data kegiatan operasional kepada proses yang terdapat pada context diagram. Data-data tersebut diproses untuk menghitung harga pokok produksi, persentase laba yang diharapkan dan menghitung harga jual. Dari proses tersebut akan menghasilkan laporan harga pokok produksi, laporan laba yang diharapkan dan laporan harga jual yang akan diberikan kepada direktur.
3. Bagian penjualan
Bagian penjualan dalam proses ini berfungsi sebagai penerima laporan harga jual guna apabila ada pelanggan yang ingin membeli produk pihak bagian penjualan akan memberikan daftar harga jual produk tersebut.
3.2.3 Diagram Jenjang
Langkah berikutnya setelah membuat Context Diagram adalah membuat diagram jenjang. Diagram jenjang digunakan untuk menjabarkan proses apa saja yang ada di dalam sistem.
0
Aplikasi Penentuan Harga Jual 1 Maintenance Data Master 1.1 Master Aktiva Operasional 1.2 Master Bahan Baku 1.3 Master Tenaga Kerja 1.4 Master Jabatan 1.5 Master Mesin 1.6 Master Keg. Operasional 1.7 Master Gedung 1.8 Master Produk 1.9 Master Reparasi mesin 1.10 Master Administrasi dan penjualanl 1.11 Master Jangka Investasi 2 Menghitung Harga Pokok Produksi 2.1 Menghitung Biaya Bahan Baku Langsung 2.2 Menghitung tenaga kerja Langsung 2.3 Menghitung Overhead pabrik Langsung 3 Menghitung ROI 4 Menghitung Persentase Mark Up 5 Menghitung Harga Jual 3.1 Menghitung ROI jam kerja 3.2 Menghitung ROI Produk
Pada Gambar 3.4 menggambarkan subproses dari proses besar yang ada pada aplikasi penentuan harga jual. Terdapat 5 subproses yaitu maintenance data master, menghitung harga pokok produksi, menghitung ROI, menghitung persentase mark-up, dan penentuan harga jual produk. Proses yang ditanganin sistem pada proses maintenance data master meliputi maintenance aktiva operasional, maintenance bahan baku, maintenance tenaga kerja, maintenance jabatan, maintenance mesin, maintenance kegiatan operasional, maintenance gedung, maintenance reparasi mesin, maintenance produk, maintenance jangka investasi, dan maintenance penjualan dan administrasi. Proses yang ditanganin sistem pada proses menghitung harga pokok produksi meliputi menghitung biaya bahan baku, menghitung biaya tenaga kerja langsung dan menghitung biaya overhead variabel. Pada aplikasi yang digunakan untuk proses menghitung ROI terdapat beberapa subproses di dalam proses tersebut. Subproses tersebut antara lain menghitung ROI, menghitung laba yang diharapkan tiap jam kerja, dan menentukan laba yang diharapkan produk dari produk yang dipesan.
3.2.4 Data Flow Diagram (DFD) Level 0
Data Flow Diagram (DFD) Level 0 ini memiliki enam proses. Proses tersebut antara lain pemesanan produk, menghitung harga pokok produksi, menghitung laba yang diharapkan (Target ROI), perhitungan persentase markup, perhitungan harga jual, dan pembuatan laporan.
Data Aktiva Tetap Data Aktiva Lancar
Data List Of Operation
Data Tenag a Kerja
Data overhe ad tetap Data administrasi dan penjualan
Data mesin Data gedung
Data administrasi dan penjualan tetap Data Reparasi mesin
Data gedung
Data jabatan
Data jabatan Data bahan baku
Data Markup Laporan La ba yang dih arapkan
Data ROI P roduk Data LO
Data HP P Data HP P Lama kembalian Investasi
Data ROI P roduk
Data ROI Jam K erja Data Rerata Aktiva Operasional
Data Markup Data HP P Data Biaya Overhead V ariabel
Data biaya TK L Data Biaya B ahan Baku
Data Jabatan Data BOM
Laporan Harga Jual P ersentase Mark up
Data Admin istrasi dan penjualan Variabel Laporan Harga P okok P roduksi
Laporan B iaya Overhead V ariabel
Data Mesin
Laporan B iaya Tenaga Kerja Lan gsung
Data Hasil Produksi
Laporan B iaya Bahan Baku
Jumlah P emakaian Ba han Baku
B agian Pen jualan
1
Menghitung Harga Pokok Produksi
+
3
Menghitung P ersentase Markup
+
4
Menghitung harga jual
2 B OM
4 Jabatan
5 Mesin
8 B iaya baha n baku
9 B iaya tenag a kerja langsung
10 B iaya overhead variabel
11 Harga poko k produksi
12 Mark Up 2
Menghitung Laba yang diharapkan (T arget ROI)
+
13 Rerata Aktiva Operasional
14 ROI Jam K erja
15 ROI P roduk
3 List Of Ope ration
16 B ahan Baku
17 gedung 18 A dministrasi dan penjualan
19 pabrik tetapoverhead 20 T enaga Ke rja
DirekturDirekturDirekturDirektur B agian Pro duksi
B agian Pro duksiB agian Pro duksi B agian Pro duksiB agian Pro duksiB agian Pro duksiB agian Pro duksi B agian Pro duksiDirektur B agian Pro duksi B agian Pro duksi B agian Pro duksiB agian Pro duksi B agian Pro duksi B agian Pro duksi B agian Pro duksiB agian Pro duksi B agian Pro duksi B agian Pro duksi
Gambar 3. 5 Data Flow Diagram Level 0
3.2.5 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Menghitung Harga Pokok Produksi
Pada DFD Level 1 ini merupakan rincian dari sub perhitungan harga pokok produksi yang lebih rinci dari DFD level 0.
Data bahan baku Data LO Nilai Nilai Nilai Data HPP
Data Biaya Overhead Variabel
Data biaya T KL
Data Biaya Bahan Baku
Data Jabatan
Data BOM
Laporan Harg a Pokok Produks i Direktur
2 BOM
4 Jabatan 1
Hitung Biaya Bahan Baku
2
Hitung tenag a kerja lang sung
3 Hitung biaya overhead
variabel
4
Hitung harg a pokok produksi
8 Biaya bahan baku
9 Biaya tenag a kerja lang sung
10 Biaya overhead variabel
11 Harg a pokok produksi
3 List Of Operation 16 Bahan Baku
Gambar 3. 6 DFD level 1 Menghitung harga pokok produksi
3.2.6 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Menghitung Target ROI
Pada DFD Level 1 ini merupakan rincian dari sub perhitungan target ROI yang lebih rinci dari DFD level 0.
Data Aktiva Lancar Data Aktiva Tetap
Laporan Laba yang diharapkan
Data Rerata Aktiva Operas ional
Data laba yang diharapkan tiap jam mesin Data Laba Yang diharapkan
Data ROI Produk Data ROI J am Kerja Lama kembalian Investasi
Data Rerata Aktiva Operas ional
13 Rerata Aktiva Operasional
14 ROI J am Kerja
15 ROI Produk 1
Meng hitung Rerata Aktiva Operasional
2
Meng hitung ROI
3
Meng hitung laba yang diharapkan tiap jam mes in
4
Meng hitung Laba yang diharapkan Produk Direktur
DirekturDirektur Direktur
3.2.7 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Menghitung Persentase Mark Up
Data Tenaga Kerja
Data Markup Persentase M ark up
Data ROI Produk Data HPP Data biaya non produks i variabel
Data biaya tetap Data biaya overhead tetap
Data overhead tetap
Data adminstrasi dan penjualan Data adminis trasi dan penjualan
Data Administrasi dan penjualan Variabel Data adminis trasi dan penjualan tetap
Data mes in Data g edung Data jabatan Data Reparas i mes in
Data g edung Bag ian Produks i
Bag ian Produks i
Bag ian Produks i
12 Mark Up
11 Harg a pokok produksi
15 ROI Produk 1
Meng hitung Overhead pabrik tetap
2
menghitung biaya non produks i tetap
3
menghitung biaya non produks i variabel
4
menghitung mark up
4 Jabatan
Bag ian Produks i Bag ian Produks i
Bag ian Produks i
17 g edung
5 Mesin
18 Administrasi dan penjualan 19 pabrik tetapoverhead
20 Tenaga Kerja
Gambar 3. 8 Menghitung Persentase Mark-Up
3.2.8 Entity Relational Diagram (ERD)
Entity Relational Diagram (ERD) merupakan gambaran struktur database dari Sistem Informasi Perpustakaan yang telah dikembangkan. ERD dibagi menjadi dua, yaitu Conceptual Data Model (CDM) atau secara logik dan Physical Data Model (PDM) atau secara fisik.
A. Conceptual Data Model (CDM)
Pada Conceptual Data Model yaitu desain database awal sebelum memiliki foreign key. Conceptual Data Model terdapat sepuluh buah tabel yang saling terintegrasi secara logik yang diperoleh dari penyimpanan data pada Data Flow Diagram (DFD) Level 0.
Gambar 3. 9 Conceptual Data Model Penentuan Harga Jual
B. Physical Data Model (PDM)
Pada Physical Data Model yang tertera dibawah, telah menunjukkan adanya relasi antar tabel. Terlihat bahwa antar tabel satu dengan yang lain saling memberikan informasi berupa identitas (kode) untuk mengenali tabel yang lain.
memiliki Bill 0f Material melihat mengg unakan Bill Of Operation menghitung
detail rerata aktiva operasional detail administrasi dan penjualan
menghitung
menghitung
mengg unakan
detail tenag a kerja
mempunyai mempunyai Detail mesin mengerjakan menghitung Bahan_Baku Kode_BB Nama_BB Harg a_BB Produk Kode_produk Nama_produk keterang an Produksi Kode_produksi tgl_produksi jumlah_produksi tenaga_kerja Kode_tk nama_tk jenis_kelamin alamat_tk no_telp jabatan kode_jabatan Jabatan jenis_jabatan g aji g edung kode_g edung nama_g edung harga_perolehan nilai_residu umur_ekonomis penyusutan_gedung penyusutan_jam_g edung Mesin kode_mesin nama_mesin harga_mesin nilai_mesin Umur_mesin penyusutan_mesin penyusutan_jam_mesin tarif_bahan_bakar reparasi_mesin kode_reparasi_mesin tgl_reparasi_mesin keterang an biaya_reparasi Administrasi dan penjualan
kode_adp nama_adp biaya_adp bagian_adp jenis_adp status_adp Jang ka_Investasi kode_JI lama_investasi aktiva_operasional kode_aktiva_ops nama_aktiva_ops Jenis tgl nilai jumlah total status Markup kode_markup biaya_nonproduksi_tetap biaya_nonproduksi_variabel biaya_overhead_tetap biaya_tetap persentase_markup ROI_Produk Kode_ROI_Produk Waktu_Operasional_mesin ROI_Produk ROI_jam_kerja kode_ROI_jam_kerja tgl Nilai_Investasi ROI_tiap_tahun ROI_Jam_Mesin Batas_Berlaku_ROI status Keg iatan_Operasional Kode_Keg iatan Nama_Keg iatan Jenis_Keg iatan Harg a Jual Kode_HJ Harg ajual_Produk
Harg a Pokok Produksi Kode_HPP Bahan_baku TKL Bahan_bakar
Physical Data Model diperoleh dari hasil generate model dari Conceptual Data Model. Disini foreign key telah muncul di tabel yang dituju. Sehingga desain dari PDM ini adalah desain yang nantinya digunakan sebagai database yang diterapkan dalam pembuatan Rancang Bangun Aplikasi Penentuan Harga Jual.
Gambar 3. 10 Physical Data Model Penentuan Harga Jual
3.2.9 Struktur Tabel
Program Rancang Bangun Aplikasi Penentuan Harga Jual Pada CV. Mitra keluarga memiliki tabel yang terdiri dari 22 tabel. Tabel – tabel tersebut memiliki
KODE_HPP = KODE_HPP KODE_PRODUKSI = KODE_PRODUKSI KODE_BB = KODE_BB KODE_PRODUKSI = KODE_PRODUKSI KODE_PRODUKSI = KODE_PRODUKSI KODE_KEGIATAN = KODE_KEGIATAN KODE_PRODUKSI = KODE_PRODUKSI KODE_MARKUP = KODE_MARKUP KODE_RERATA_AKTIVA_OPS = KODE_RERATA_AKTIVA_OPS KODE_ROI_JAM_KERJA = KODE_ROI_JAM_KERJA KODE_ADP = KODE_ADP KODE_MARKUP = KODE_MARKUP KODE_ROI_PRODUK = KODE_ROI_PRODUK KODE_ROI_JAM_KERJA = KODE_ROI_JAM_KERJA KODE_JI = KODE_JI KODE_KEGIATAN = KODE_KEGIATAN KODE_TK = KODE_TK KODE_TK = KODE_TK KODE_GEDUNG = KODE_GEDUNG KODE_KEGIATAN = KODE_KEGIATAN KODE_MESIN = KODE_MESIN KODE_PRODUK = KODE_PRODUK KODE_MESIN = KODE_MESIN BAHAN_BAKU KODE_BB Text NAMA_BB Text HARGA_BB Integer PRODUK KODE_PRODUK Text NAMA_PRODUK Text KETERANGAN Text PRODUKSI KODE_PRODUKSI Text KODE_PRODUK Text TGL_PRODUKSI DateTime JUMLAH_PRODUKSI Integer KODE_HPP <undefined> TENAGA_KERJA KODE_TK Text NAMA_TK Text JENIS_KELAMIN Text ALAMAT_TK Integer NO_TELP Integer JABATAN KODE_JABATAN Text KODE_TK Text JABATAN Text JENIS_JABATAN Text GAJI Integer GEDUNG KODE_GEDUNG Text NAMA_GEDUNG Text HARGA_PEROLEHAN Integer NILAI_RESIDU Integer UMUR_EKONOMIS Integer PENYUSUTAN_GEDUNG Integer PENYUSUTAN_JAM_GEDUNG Text MESIN KODE_MESIN Text NAMA_MESIN Text HARGA_MESIN Integer NILAI_MESIN Integer UMUR_MESIN Integer PENYUSUTAN_MESIN Integer PENYUSUTAN_JAM_MESIN Text TARIF_BAHAN_BAKAR Integer REPARASI_MESIN KODE_REPARASI_MESIN Text KODE_MESIN Text TGL_REPARASI_MESIN DateTime KETERANGAN Text BIAYA_REPARASI Integer ADMINISTRASI_DAN_PENJUALAN KODE_ADP Text NAMA_ADP Text BIAYA_ADP Text BAGIAN_ADP Text JENIS_ADP Text STATUS_ADP Text JANGKA_INVESTASI KODE_JI Text LAMA_INVESTASI Text RERATA_AKTIVA_OPERASIONAL KODE_RERATA_AKTIVA_OPS Text NAMA Text JENIS Text TGL DateTime NILAI Text JUMLAH Text TOTAL Text STATUS Text MARKUP KODE_MARKUP Text KODE_ROI_PRODUK Text BIAYA_NONPRODUKSI_TETAP Text BIAYA_NONPRODUKSI_VARIABEL Text BIAYA_OVERHEAD_TETAP Text BIAYA_TETAP Text PERSENTASE_MARKUP Text KODE_PRODUKSI Text ROI_PRODUK KODE_ROI_PRODUK Text WAKTU_OPERASIONAL_MESIN Integer ROI_PRODUK Text KODE_PRODUKSI Text KODE_ROI_JAM_KERJA <undefined> ROI_JAM_KERJA KODE_ROI_JAM_KERJA Text TGL DateTime NILAI_INVESTASI Text ROI_TIAP_TAHUN Text ROI_JAM_MESIN Text BATAS_BERLAKU_ROI Text STATUS Integer KODE_JI Text KEGIATAN_OPERASIONAL KODE_KEGIATAN Text KODE_GEDUNG Text NAMA_KEGIATAN Text JENIS_KEGIATAN Text HARGA_JUAL KODE_HJ Text KODE_MARKUP Text HARGAJUAL_PRODUK Integer HARGA_POKOK_PRODUKSI KODE_HPP <undefined> BAHAN_BAKU <undefined> TKL <undefined> BAHAN_BAKAR <undefined> DETAIL_MESIN KODE_MESIN Text KODE_KEGIATAN Text TOT_TARIF Integer PENYUSUTAN_MESIN Integer DETAIL_TENAGA_KERJA KODE_TK Text KODE_KEGIATAN Text TOTAL_TARIF_TK Integer DETAIL_ADMINISTRASI_DAN_PENJUALAN KODE_MARKUP Text KODE_ADP Text PEMAKAIAN_ADP Integer KET_ADP Integer SUBTOTAL_ADP Integer DETAIL_RERATA_AKTIVA_OPERASIONAL KODE_RERATA_AKTIVA_OPS Text KODE_ROI_JAM_KERJA <undefined> BILL_OF_OPERATION KODE_PRODUKSI Text KODE_KEGIATAN Text WAKTU Integer RELATION_477 KODE_BB <undefined> KODE_PRODUKSI <undefined>
struktur tabel yang saling terintegrasi dan memberikan informasi yang cukup lengkap bagi pengguna sistem. Berikut penjelasan struktur tabel dari tiap tabel: 1. Tabel Bahan Baku
Primary Key : Kode_BB Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data bahan baku Tabel 3. 24 Tabel Bahan Baku
No. Field Data
Type
Length Key
1 Kode_BB Char 5 Primary Key
2 Nama_BB Varchar 50
3 Harga_BB Int
4 Perkiraan Int
2. Tabel Daftar Kebutuhan Bahan Baku / Bill of Material (BOM) Primary Key : -
Foreign Key : Kode_BB, Kode_Produk Fungsi : Menyimpan data BOM
Tabel 3. 25 Tabel Daftar Kebutuhan Bahan Baku / BOM
No. Field Type Length Key
1 Kode_BB Char 5 Foreign Key
2 Kode_Produk Char 5 Foreign Key
3 Kuantitas Integer
4 Total Money
3. Tabel Produk
Primary Key : Kode_Produk Foreign Key : -
Tabel 3. 26 Tabel Produk
No. Field Data Type Length Key
1 Kode_Produk Char 5 Primary Key
2 Nama_Produk Varchar 50
3 Spesifikasi_Produk Varchar 1000
4. Tabel Produksi
Primary Key : Kode_Produksi Foreign Key : Kode_Produk
Fungsi : Menyimpan data produksi Tabel 3. 27 Tabel Produksi
No. Field Data Type Length Key
1 Kode_Produksi Char 5 Primary Key
2 Kode_Produk Char 5 Foreign Key
3 Tgl_Produksi Time
4 Jumlah_Produksi Varchar 1000 5 Realisasi_Produksi Int
5. Tabel Bill Of Operasional Primary Key : -
Foreign Key : Kode_Keg_operasional, Kode_Produk Fungsi : Menyimpan data detail Bill Of Operasional
Tabel 3. 28 Tabel Bill Of Operation
No. Field Data Type Length Key
1 Kode_Keg_Operasional Char 5 Foregin Key
2 Kode_Produksi Char 5 Foreign Key
6. Tabel Gedung
Primary Key : Kode_Gedung
Foreign Key : Kode_Aktiva_Operasional Fungsi : Menyimpan data gedung
Tabel 3. 29 Tabel Gedung
No. Field Data Type Length Key
1 Kode_Gedung Varchar 5 Primary Key
2 Kode_Aktiva_Operasional Varchar 30 Foreign Key
3 Harga_perolehan Money
4 Nilai_Residu Money
5 Umur_eknomis Integer
5 Penyusutan_gedung Money 6 Penyusutan_jam_gedung Integer
7. Tabel Kegiatan Operasional
Primary Key : Kode_Keg_Operasional Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data kegiatan Operasional Tabel 3. 30 Tabel Kegiatan Operasional
No. Field Data Type Length Key
1 Kode_Kegiatan Char 5 Primary Key
2 Nama_kegiatan Varchar 50
3 Jenis_Kegiatan Varchar 500
8. Tabel Detail Mesin Primary Key : -
Foreign Key : Kode_mesin, Kode_Keg_Operasional Fungsi : Menyimpan data detail mesin
Tabel 3. 31 Tabel Detail Mesin
No. Field Data Type Length Key
1 Kode_Mesin Char 5 Foreign Key
2 Kode_Keg_Operasioanal Char 5 Foreign Key
3 Kebutuhan 1 Int
4 Kebutuhan 2 Varchar 50
5 Total_tarif Int
6 Penyusutan_mesin Int
9. Tabel Mesin
Primary Key : Kode_Mesin
Foreign Key : Kode_aktiva_operasional Fungsi : Menyimpan data mesin
Tabel 3. 32 Tabel Mesin
No. Field Data Type Length Key
1 Kode_Mesin Char 5 Primary Key
2 Kode_Aktiva_Operasional Char 5 Foreign Key
3 Harga_perolehan Money 4 Nilai_Residu Money 5 Umur_Ekonomis Int 6 Penyusutan_mesin Int 7 Penyusutan_jam_mesin Varchar 50 8 Tarif_bahan_bakar Int
10. Tabel Tenaga Kerja
Primary Key : Kode_TenagaKerja Foreign Key : Kode_Jabatan
Fungsi : Menyimpan data tenaga kerja Tabel 3. 33 Tabel Tenaga Kerja
No. Field Type Length Key
1 Kode_Tenaga_Kerja Char 5 Primary Key 2 Nama_Tenaga_Kerja Varchar 100
4 Alamat Varchar 200
5 No_Telp Varchar 12
6 Kode_Jabatan Varchar 10 Foreign Key
11. Tabel Jabatan
Primary Key : Kode_Jabatan Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data jabatan Tabel 3. 34 Tabel Jabatan
No. Field Data Type Length Key
1 Kode_Jabatan Varchar 50 Primary Key
2 Nama_Jabatan Varchar 50
3 Jenis_Jabatan Varchar 20
4 Gaji Int
12. Tabel Detail Tenaga Kerja Primary Key : -
Foreign Key : Kode_Keg_Operasional, Kode_tenagakerja Fungsi : Menyimpan data detail tenaga kerja
Tabel 3. 35 Tabel Detail Tenaga Kerja
No. Field Data Type Length Key
1 Kode_Keg_Operasional Varchar 50 Foreign Key 2 Kode_Tenagakerja Varchar 50 Foreign Key
3 Total_tarif_tk Int
13. Tabel Reparasi Mesin
Primary Key : Kode_Reparasi Foreign Key : Kode_Mesin
Tabel 3. 36 Tabel Reparasi Mesin
No. Field Data Type Length Key
1 Kode_Reparasi Char 5 Primary Key
2 Kode_Mesin Char 5 Foreign Key
3 Tgl_Reparasi Date
4 Keterangan Varchar 50
5 Biaya_Reparasi Int
14. Tabel Jangka_Investasi Primary Key : Kode_JI Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data jangka investasi Tabel 3. 37 Tabel Jangka Investasi
No. Field Data Type Length Key
1 Kode_JI Varchar 5 Primary Key
2 Lama_Investasi Varchar 5
15. Tabel Detail Rerata Aktiva Operasional Primary Key : -
Foreign Key : Kode_aktiva_operasional, Kode_ROI_jam_mesin, Kode_jangka_investasi
Fungsi : Menyimpan data detail rerata aktiva operasional Tabel 3. 38 Tabel Detail Rerata Aktiva Operasional
No. Field Data Type Length Key
1 Kode_aktiva_operasional Varchar 10 Primary Key 2 Kode_ROI_jam_mesin Varchar 10 Foreign Key 3 Kode_Jangka_Investasi Varchar 5 Foreign Key 4 Subtotal_ROI_tahun Bigint
16. Tabel ROI Jam Mesin
Primary Key : Kode_ROI_Jam_Mesin Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data ROI jam mesin Tabel 3. 39 Tabel ROI Jam Mesin
No Field Data Type Length Description
1 Kode_ROI_Jam_Mesin Varchar 10 Primary Key
3 Tgl_RJM Date
4 Nilai_Investasi Bigint
6 ROI_Jam_Mesin Bigint
7 Batas_Berlaku_ROI Date
8 Status_ROI_RJM Varchar 20
17. Tabel ROI Produk
Primary Key : Kode_ROI_Produk
Foreign Key : Kode_ROI_Jam_Mesin, Kode_Produksi Fungsi : Menyimpan ROI produk
Tabel 3. 40 Tabel ROI Produk
No Field Data Type Length Description
1 Kode_ROI_Produk Varchar 10 Primary Key 2 Kode_ROI_Jam_Mesin Varchar 10 Foreign Key
3 Kode_Produksi Varchar 10 Foreign Key
4 Waktu_operasional_mesin Int
5 ROI_Produk Bigint
18. Tabel Administrasi dan Penjualan Primary Key : Kode_ADP Foreign Key : -
Tabel 3. 41 Tabel Administrasi Dan Penjualan
No Field Data Type Length Description
1 Kode_ADP Varchar 5 Primary Key
2 Nama_ADP Varchar 100
3 Biaya_ADP Bigint
4 Bagian_ADP Varchar 50
5 Jenis_Biaya Varchar 50
6 Status_ADP Varchar 20
19. Tabel Detil Administrasi dan Penjualan Primary Key : -
Foreign Key : Kode_ADP, Kode_Markup
Fungsi : Menyimpan detil administrasi dan penjualan Tabel 3. 42 Tabel Detil Administrasi Dan Penjualan
No Field Data Type Length Description
1 Kode_ADP Varchar 5 Foreign Key
2 Kode_Markup Varchar 5 Foreign Key
3 Subtotal_ADP Bigint
20. Tabel Markup
Primary Key : Kode_Markup
Foreign Key : Kode_ROI_Produk, Kode_Produksi Fungsi : Menyimpan data markup
Tabel 3. 43 Tabel Markup
No Field Data Type Length Description
1 Kode_Markup Varchar 10 Primary Key
2 Kode_ROI_Produk Varchar 10 Foreign Key
3 Kode_Produksi Varchar 10 Foreign Key
4 Biaya_nonproduksi_tetap Bigint 5 Biaya_nonproduksi_variabel Bigint 6 Biaya_overhead_tetap Bigint
7 Biaya_tetap Bigint
21. Tabel Rerata Aktiva Operasional
Primary Key : Kode_aktiva_operasional Foreign Key :
Fungsi : Menyimpan data rerata aktiva operasional Tabel 3. 44 Tabel Rerata Aktiva Operasional
No Field Data Type Length Description
1 Kode_aktiva_operasional Varchar 5 Primary Key
2 Nama_Aktiva Varchar 5 Foreign Key
3 Jenis_Aktiva Varchar 5 Foreign Key
4 Tgl_Aktiva Datetime
5 Nilai_Aktiva Bigint
6 Jumlah_Aktiva Int
7 Total_Aktiva Bigint
8 Status_Aktiva Varchar 20
22. Tabel Harga Jual
Primary Key : Kode_Hj
Foreign Key : Kode_Markup, Kode_Produksi Fungsi : Menyimpan harga jual produk
Tabel 3. 45 Tabel Harga Jual
No Field Data Type Length Description
1 Kode_Hj Varchar 10 Primary Key
2 Kode_Markup Varchar 10 Foreign Key
3 Kode_Produksi Varchar 10 Foreign Key
4 Total_HJ Bigint
5 Harga_jual_produk Bigint
23. Tabel Harga Pokok Produksi Primary Key : Kode_HPP Foreign Key : Kode_Produksi
Tabel 3. 46 Tabel Harga Pokok Produksi
No Field Data Type Length Description
1 Kode_Produksi Varchar 50 Foreign Key
2 Kode_HPP Varchar 50 Primary Key
3 Bahan_baku_langsung Int
4 TKL Int
5 Bahan_bakar Int
6 HPP Int
3.2.10 Desain Interface
Desain interface dari Rancang Bangun Aplikasi Penentuan Harga Jual Pada CV. Mitra keluarga adalah sebagai berikut:
A. Desain Input
1. Desain Halaman Login
Berikut ini desain login berfungsi untuk dapat masuk ke dalam halaman utama untuk dapat mengakses master, transaksi, dan laporan sesuai dengan tugas masing-masing bagian.
2. Desain Halaman Utama
Form Halaman Utama merupakan form yang digunakan untuk menampilkan menu-menu seperti master, transaksi, maupun laporan. Form ini akan muncul setelah user melakukan login.
Gambar 3. 12 Desain Halaman Utama
3. Desain Form Bahan Baku
Gambar 3.13 merupakan form input bahan baku yang digunakan untuk menyimpan data bahan baku yang terdiri dari kode bahan baku, nama bahan baku, dan harga. Pada form ini juga terdapat tombol “simpan” yang digunakan untuk menyimpan dan mengubah data, sedangkan tombol “hapus” digunakan untuk menghapus data. Data yang disimpan akan ditampilkan pada datagridview.
4. Desain Form Tenaga Kerja
Gambar 3.14 merupakan form input tenaga kerja yang digunakan untuk menyimpan data tenaga kerja yang terdiri dari kode tenaga kerja, nama tenaga kerja, jenis tenaga kerja, jenis kelamin, alamat, no.telp, dan jabatan. Pada form ini juga terdapat tombol “simpan” yang digunakan untuk menyimpan dan mengubah data, sedangkan tombol “hapus” digunakan untuk menghapus data. Data yang disimpan akan ditampilkan pada datagridview.
Gambar 3. 14 Desain Form Tenaga Kerja
5. Desain Form Jabatan
Gambar 3.15 merupakan form input jabatan yang digunakan untuk menyimpan data jabatan yang terdiri dari kode jabatan, jabatan, jenis jabatan, dan gaji. Pada form ini juga terdapat tombol “simpan” yang digunakan untuk menyimpan dan mengubah data, sedangkan tombol “hapus” digunakan untuk menghapus data. Data yang disimpan akan ditampilkan pada datagridview.
Gambar 3. 15 Desain Form Jabatan
6. Desain Form Mesin
Gambar 3.16 merupakan form input mesin yang digunakan untuk menyimpan data mesin yang terdiri dari kode mesin, nama mesin, harga perolehan, nilai residu, umur ekonomis, penyusutan, dan tarif bahan bakar. Tombol hitung digunakan untuk melakukan fungsi perhitungan dari textbox yang ada. Pada form ini juga terdapat tombol “SIMPAN” yang digunakan untuk menyimpan dan mengubah data, sedangkan tombol “HAPUS” digunakan untuk menghapus data. Data yang disimpan akan ditampilkan pada datagridview.
Gambar 3. 16 Desain Form Mesin
7. Desain Form Reparasi Mesin
Gambar 3.17 merupakan form input reparasi mesin yang digunakan untuk menyimpan data reparasi mesin yang terdiri dari kode reparasi mesin, tanggal, nama mesin, keterangan, dan biaya. Pada form ini juga terdapat tombol “simpan” yang digunakan untuk menyimpan dan mengubah data, sedangkan tombol “hapus” digunakan untuk menghapus data. Data yang disimpan akan ditampilkan pada datagridview.
8. Desain Form Kegiatan Operasional
Gambar 3.18 merupakan form input kegiatan operasional yang digunakan untuk menyimpan data kegiatan operasional yang terdiri dari kode kegiatan operasional, nama kegiatan operasional, jenis kegiatan operasional, dan waktu. Pada form ini juga terdapat tombol “SIMPAN” yang digunakan untuk menyimpan dan mengubah data, sedangkan tombol “HAPUS” digunakan untuk menghapus data. Data yang disimpan akan ditampilkan pada datagridview.
Gambar 3. 18 Desain Form Kegiatan Operasional
9. Desain Form Gedung
Gambar 3.19 merupakan form input gedung yang digunakan untuk menyimpan data gedung yang terdiri dari kode gedung, nama gedung, harga perolehan, nilai residu, umur ekonomis, dan penyusutan. Tombol hitung digunakan untuk melakukan fungsi perhitungan dari textbox yang ada. Pada form ini juga terdapat tombol “SIMPAN” yang digunakan untuk menyimpan dan mengubah data, sedangkan tombol “HAPUS” digunakan
untuk menghapus data. Data yang disimpan akan ditampilkan pada datagridview.
Gambar 3. 19 Desain Form Gedung
10. Desain Form Produk
Gambar 3.20 merupakan form input produk yang digunakan untuk menyimpan data produk yang terdiri dari kode produk, nama produk dan spesifikasi produk. Pada form ini juga terdapat tombol “SIMPAN” yang digunakan untuk menyimpan dan mengubah data, sedangkan tombol “HAPUS” digunakan untuk menghapus data. Data yang disimpan akan ditampilkan pada datagridview.
11. Desain Form Bill Of Material
Form bill of material yang digunakan untuk menyimpan data bill of material yang terdiri dari produksi, bahan baku, harga, kuantitas, dan total. Tombol hitung digunakan untuk melakukan fungsi perhitungan dari textbox yang ada. Pada form ini juga terdapat tombol “SIMPAN” yang digunakan untuk menyimpan dan mengubah data, sedangkan tombol “HAPUS” digunakan untuk menghapus data. Data yang disimpan akan ditampilkan pada datagridview.
Gambar 3. 21 Desain Form Bill Of Material
12. Desain Form Bill Of Operation
Form bill of operation yang digunakan untuk menyimpan data bill of operation yang terdiri dari produksi, bahan baku, harga, kuantitas, dan total. Tombol hitung digunakan untuk melakukan fungsi perhitungan dari textbox yang ada. Pada form ini juga terdapat tombol “SIMPAN” yang digunakan untuk menyimpan dan mengubah data, sedangkan tombol “HAPUS”
digunakan untuk menghapus data. Data yang disimpan akan ditampilkan pada datagridview.
Gambar 3. 22 Desain Form Bill Of Operation
13. Desain Form Aktiva Operasional
Form aktiva operasional merupakan form yang digunakan untuk melakukan proses penyimpanan, perubahan dan penghapusan data aktiva operasional.
14. Desain Form Jangka Investasi
Form jangka investasi merupakan form yang digunakan untuk melakukan proses penyimpanan, perubahan dan penghapusan data investasi.
Gambar 3. 24 Desain Form Jangka Investasi
15. Desain Form Administrasi dan Penjualan
Form administrasi dan penjualan merupakan form yang digunakan untuk melakukan proses penyimpanan, perubahan dan penghapusan data biaya nonproduksi tetap dan variabel.
16. Desain Form ROI Jam Kerja
Form ROI Jam Kerja merupakan form yang digunakan untuk melakukan penyimpanan, perubahan dan penghapusan data ROI Jam Kerja beserta detil aktiva operasional yang digunakan pada ROI Jam Kerja
Gambar 3. 26 Desain Form ROI Jam Kerja
Tab Cari Data digunakan untuk pencarian data ROI Tiap Jam Kerja yang kemudian berfungsi untuk melihat data yang telah disimpan maupun ingin merubah ataupun menghapus data.
17. Desain Form ROI Produk
Form ROI Produk merupakan form yang digunakan untuk melakukan penyimpanan, perubahan dan penghapusan data ROI Produk.
Gambar 3. 28 Desain Form ROI Produk
18. Desain Form Markup
Form Markup merupakan form yang digunakan untuk melakukan penyimpanan, perubahan dan penghapusan data markup beserta detil administrasi dan penjualan yang digunakan pada markup.
Gambar 3. 29 Desain Form Markup
Tab Cari Data digunakan untuk pencarian markup yang kemudian berfungsi untuk melihat data yang telah disimpan maupun ingin merubah ataupun menghapus data.
19. Desain Form Harga Jual
Form harga jual merupakan form yang digunakan untuk melakukan penyimpanan, perubahan dan penghapusan data harga jual.
Gambar 3. 31 Desain Form Penentuan Harga Jual 20. Desain Form Produksi
Gambar 3.32 merupakan form input produksi yang digunakan untuk menyimpan data produksi yang terdiri dari kode produksi, tgl produksi, nama produk dan jumlah produksi. Pada form ini juga terdapat tombol “SIMPAN” yang digunakan untuk menyimpan dan mengubah data, sedangkan tombol “HAPUS” digunakan untuk menghapus data. Data yang disimpan akan ditampilkan pada datagridview.
21. Desain Form Realisasi Produksi
Form input realisasi produksi digunakan untuk menyimpan data realisasi produksi yang terdiri dari kode produksi, tgl produksi, nama produk, jumlah produksi, dan realisasi produksi. Pada form ini juga terdapat tombol “SIMPAN” yang digunakan untuk menyimpan dan mengubah data, sedangkan tombol “HAPUS” digunakan untuk menghapus data. Data yang disimpan akan ditampilkan pada datagridview.
Gambar 3. 33 Desain Form Realisasi Produksi
22. Desain Form Harga Pokok Produksi
Form harga pokok produksi digunakan untuk menyimpan data harga pokok produksi yang terdiri dari kode produksi, kode HPP, bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan bahan bakar. Pada form ini juga terdapat tombol “CARI” yang digunakan untuk mencari data, “SIMPAN” yang digunakan untuk menyimpan dan mengubah data, sedangkan tombol “HAPUS” digunakan untuk menghapus data. Data yang disimpan akan ditampilkan pada datagridview.
Gambar 3. 34 Desain Form Harga Pokok Produksi
B. Desain Output
1. Desain Laporan Biaya Bahan Baku Langsung
Gambar 3.35 merupakan desain laporan biaya bahan baku langsung yang menampilkan rincian biaya bahan baku langsung dalam memproduksi produk. Laporan ini terdiri dari nama bahan baku, harga, satuan, kuantitas, dan sub total.