Pemerintah Kota Bandung
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 171
BAB IV
PENUTUP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Kota Bandung tahun 2012 merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pencapaian sasaran strategis selama Tahun Anggaran 2012. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Bandung tahun 2012 ini disusun berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2012 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2013, dalam rangka mengkomunikasikan capaian kinerja Pemerintah Kota Bandung Tahun2012.
Dokumen RPJMD Pemerintah Kota Bandung 2009 – 2013 mencantumkan dua jenis sasaran, yaitu sasaran dan sasaran program. Sasaran adalah pernyataan yang berorientasi hasil di dalam RPJMD yang menjelaskan target tindakan untuk mendukung pencapaian tujuan, sedangkan sasaran program dirancang untuk menggambarkan kinerja masing-masing program dalam rangka mendukung pencapaian sasaran. Sasaran dan sasaran program saling berkaitan, dan untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran, indikator kinerja ditempatkan pada sasaran program karena dengan penempatan indikator pada sasaran program, diharapkan dapat mengukur kinerja program dan kinerja sasaran sekaligus.
Pemerintah Kota Bandung
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 172
keberhasilan pencapaian sasaran beserta target yang harus dicapai tahun 2012, program-program, dan anggaran yang disediakan untuk mendukung pencapaian masing-masing sasaran.
Pengukuran kinerja dilakukan berdasarkan dokumen penetapan kinerja Pemerintah Kota Bandung tahun 2012. Dokumen penetapan kinerja digunakan sebagai dasar pengukuran kinerja karena telah mempertimbangkan ketersediaan sumber daya yang dimiliki Pemerintah Kota Bandung tahun 2012, sehingga dapat menggambarkan kinerja Pemerintah Kota Bandung secara realistis dihubungkan dengan anggaran yang tersedia. Pengukuran kinerja Pemerintah Kota Bandung dilakukan dengan mengumpulkan data kinerja dari masing-masing SKPD yang ditunjuk sebagai penanggung jawab penyedia data kinerja berdasarkan sasaran-sasaran yang ingin dicapai, dan dari instansi lain yang terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS), dan lain sebagainya.
Pada Tahun 2012, pengukuran kinerja dilakukan terhadap 55 sasaran dengan menggunakan 137 Indikator, yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2012. Dari 137 indikator yang diukur, sebanyak 110 indikator (80,29%) mencapai atau melebihi target, sebanyak 6 indikator (4,38%) tidak mencapai target, tetapi ada peningkatan dibandingkan dengan hasil Tahun lalu, dan sebanyak 21 Indikator (15,33%) tidak mencapai target.
Pencapaian kinerja sasaran pada Misi 2 memberikan kontribusi terbesar dalam pencapaian kinerja Pemerintah Kota Bandung Tahun 2012, di mana 89% indikatornya mencapai atau melebihi target. Misi 3 memberikan kontribusi paling kecil dalam pencapaian kinerja Pemerintah Kota Bandung, di mana hanya 69% indikatornya yang mencapai target.
Pemerintah Kota Bandung
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 173
dalam indikator agenda prioritas menggunakan dasar kondisi eksisting tahun 2008, dengan peningkatan akhir yang diinginkan sampai dengan tahun 2013. Dari hasil pengukuran data kinerja, kemajuan pencapaian 7 (tujuh) agenda prioritas dan reformasi birokrasi sampai dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut :
1) Bandung cerdas menunjukkan kemajuan sebesar 63,29% 2) Bandung sehat menunjukkan kemajuan sebesar 107,84%
3) Bandung Makmur telah melampaui target akhir RPJMD yaitu menunjukkan kemajuan sebesar 370,09% dari target akhir RPJMD
4) Bandung Hijau dan Harmonis menunjukkan kemajuan sebesar 70,89% 5) Bandung Kota Seni Budaya menunjukkan kemajuan sebesar 69,30% 6) Bandung Berprestasi telah mencapai target akhir RPJMD atau 85,50%, 7) Bandung Agamis menunjukkan kemajuan sebesar 75,17%
8) Reformasi birokrasi menunjukkan kemajuan sebesar 75,98%
Dari kemajuan pencapaian 7 agenda prioritas tersebut, upaya intensif perlu dilakukan untuk mengejar ketinggalan pada agenda Bandung Cerdas, Bandung Hijau dan Harmonis, dan Bandung Agamis.
Dalam upaya pencapaian kinerja program-program pembangunan Pemerintah Kota Bandung Tahun 2012, tidak luput pula dari adanya permasalahan dan hambatan. namun demikian permasalahan dan hambatan yang ditemukan selama tahun 2012 tersebut, Pemerintah Kota Bandung senantiasa selalu berupaya untuk mencari solusinya. Penanganan permasalahan yang akan dilakukan pada tahun 2013 sebagai berikut :
1) Meningkatkan capaian Pengembangan Sumber Daya Manusia yang sehat, cerdas, berahklak, profesional, dan berdaya saing melalui upaya penurunan jumlah kematian ibu melahirkan dan peningkatan Usia Harapan Hidup, meningkatkan capaian rata-rata lama sekolah dan prosentase angka melek huruf;
2) Pengembangan perekonomian kota yang berdaya saing dalam menunjang penciptaan lapangan kerja dan pelayanan publik serta meningkatkan peranan swasta dalam pembangunan ekonomi kota melalui upaya peningkatan nilai invetasi berskala nasional dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara;
Pemerintah Kota Bandung
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 174
penanganan wanita rawan sosial ekonomi, penanganan tuna wisma, penanganan korban traficking dalam rumah tangga dan penurunan KDRT, peningkatan peran kelembagaan dalam pembangunan kesejahteraan sosial dan peningkatan jumlah pekerja sosial profesional
4) Penataan Kota Bandung menuju kota metropolitan terpadu yang ramah lingkungan melalui upaya Perencanaan tata ruang yang nyaman, produktif dan berkelanjutan sesuai dengan UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang, Kualitas air sungai memenuhi baku mutu sesuai SK. Gubernur Jabar No. 39 Tahun 2000, peningkatan cakupan sistem penanganan air limbah yang terpadu dengan IPAL yang terdesentralisasi dan pengendalian pencemaran tanah melalui survey lokasi sampel tanah di sekitar TPS;
5) Meningkatkan kinerja pemerintah kota yang efektif, efisien, akuntabel dan transparan dalam upaya meningkatkan kapasitas pelayanan kota metropolitan melalui upaya Pengadaan lahan Kantor Kecamatan dan Kelurahan, Pemenuhan kebutuhan operasional aparatur unit kerja SKPD/ UPT/ UPTD untuk mendukung kinerja pegawai dan pelayanan publik dan Pemenuhan Jabatan Fungsional
6) Meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan dan pembiayaan pembangunan kota yang akuntabel dan transparan dalam menunjang sistem pemerintahan yang bersih dan berwibawa melalui upaya mengkaji Pelembagaan Sistem intensif fiscal/keuangan (pengurangan pajak dan retribusi daerah dll), mengkaji kerjasama pemerintah daerah dan swasta untuk layanan jasa dan penyediaan barang public terhadap PAD dan mengkaji perwujudan insentif fiscal ke masyarakat.