• Tidak ada hasil yang ditemukan

Surat perjanjian penerbitan pengarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Surat perjanjian penerbitan pengarang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SURAT PERJANJIAN PENERBIT – PENGARANG

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : ---Jabatan :

---Alamat :

---Yang bertindak atas nama penerbit Lambung Mangkurat University Press yang untuk selanjutnya disebut PENERBIT.

2. Nama : ---Pekerjaan : ---Alamat :

---Yang bertindak atas nama diri sendiri dan untuk selanjutnya disebut PENGARANG.

Pada tanggal [( ---) ( --- tanggal dalam huruf ---)] bulan ( --- bulan dalam huruf ---) tahun [( ----) ( --- tahun dalam huruf ---)], keduanya sepakat untuk mengadakan

perjanjian penerbitan naskah asli denga judul

( --- ) dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1 HAK CIPTA

1. PENGARANG menyatakan dengan sebenarnya telah menyerahkan sebuah naskah yang telah diketik rangkap dua dengan jelas serta ditandatangani yang diberinya judul ( --- ) kepada PENERBIT.

2. PENGARANG menyerahkan karyanya kepada PENERBIT dan memberikan hak untuk menerbitkan naskah tersebut, untuk menerbitkan ke dalam bahasa lain dan untuk menerbitkan terjemahan naskah itu sendiri atau menyuruh pihak lain untuk melaksanakannya.

(2)

Pasal 2

KEWAJIBAN PENGARANG

1. PENGARANG menjamin sepenuhnya bahwa naskah berjudul (--- ) tersebut:

a. Benar-benar asli ciptaannya sendiri,

b. Tidak menjiplak dari karya pihak lain atau mengandung sesuatu yang melanggar hak cipta pihak lain,

c. Tidak mengandung sesuatu yang dapat dianggap sebagai penghinaan atau fitnahan terhadap pihak lain.

d. Tidak tersangkut dalam suatu perkara/sengketa, baik perdata maupun pidana dan bebas dari segala sitaan-sitaan.

e. Tidak sedang dijaminkan secara bagaimana pun juga kepada pihak lain dan tidak diberati dengan beban-beban apapun juga.

Dengan demikian, PENGARANG membebaskan PENERBIT dari segala tuntutan/gugatan pihak lain (apabila ada).

2. PENGARANG tidak keberatan jika naskah ciptaannya dilakukan proses editing atau disempurnakan oleh PENERBIT atau pihak lain dengan mencantumkan nama editor atau nama penyempurna lainnya tercetak dalam buku yang diterbitkan.

3. PENGARANG tidak mencetak, memperbanyak, mengedarkan, atau menerjemahkan naskah tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik mengerjakannya sendiri maupun menyuruh orang lain atau memodalinya, selama terikat dalam perjanjian ini, untuk perbuatan mana merupakan suatu pelanggaran yang diancam dengan hukuman menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. PENGARANG bersama-sama dengan PENERBIT berusaha mencegah pihak-pihak manapun selain PENERBIT yang berusaha menerbitkan naskah tersebut dengan cara apapun.

Pasal 3

SYARAT NASKAH BUKU

1. Naskah buku yang ditulis oleh Penulis harus memenuhi persyaratan persyaratan-sebagai berikut:

a. Menampilkan sesuatu yang mutakhir dan dikemas dengan populer,

b. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dengan metode pendekatan komunikatif dan mudah dipahami,

c. Memiliki kelebihan dari produk-produk pesaing yang telah ada, d. Mengandung kebenaran dari segi ilmu dan norma dalam masyarakat .

(3)

ringkasan cerita, ilustrasi naskah, daftar gambar, glosarium, indeks, foto-foto, daftar istilah, dan atau hal-hal lain yang berhubungan dengan kelengkapan naskah.

3. PENGARANG harus memeriksa cetak coba sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dan memberikan persetujuan cetak, kecuali karena teknis ia menguasakan hal tersebut kepada PENERBIT dengan segala konsekuensinya.

4. PENGARANG berkewajiban melaksanakan tugas koreksi ini secepat mungkin dan mengembalikan cetak coba itu selambat-lambatnya [(--- ) ( --- waktu dalam huruf ---)] hari setelah penerimaannya. Apabila setelah waktu tersebut PENGARANG tidak menyerahkan hasil koreksiannya, maka PENGARANG dianggap telah menyetujui naskah tersebut untuk dicetak oleh PENERBIT dengan segala konsekuensinya.

5. PENGARANG tidak diperkenankan mengadakan perubahan atas naskahnya yang telah selesai tata leta dan telah mendapatkan persetujuan cetak dari PENGARANG sehingga mengakibatkan pihak percetakan menuntut biaya tambahan. Apabila PENGARANG bersikeras tetap menghendaki perubahan, maka segala biaya yang terjadi akan menjadi tanggungan PENGARANG.

Pasal 4

KEWAJIBAN PENERBIT

1. Seluruh biaya mencetak, menerbitkan, memperbanyak serta mengedarkan buku tersebut disediakan dan ditanggung sepenuhnya oleh PENERBIT.

2. PENERBIT menyanggupi untuk segera menerbitkan naskah PENGARANG dalam bentuk buku selambat-lambatnya pada bulan ( ---) tahun ( --- ) kecuali terhalang oleh sebab atau keadaan darurat yang tidak dapat dikuasainya (force majeure).

3. PENERBIT berhak mengubah atau memperbaiki redaksi naskah, menetapkan tata wajah, tata letak, bentuk buku, jumlah halaman, ilustrasi, jumlah cetakan, harga, dan cara penjualannya.

4. PENERBIT akan mempromosikan serta memasarkan buku tersebut seluas mungkin. 5. PENERBIT juga diberi hak untuk menyebarluaskan karya PENGARANG tersebut

dalam bentuk lain, seperti: film, sinetron, kaset, video, compact disc, dan lain-lain, baik sebagian atau keseluruhan isi naskah.

(4)

Pasal 5

HONORARIUM ATAU ROYALTI

1. PENERBIT membayar honorarium atau royalti kepada PENGARANG sebesar [(--- ) % ( --- jumlah dalam huruf ---)] persen dari harga jual buku atas jumlah buku yang terjual. Harga yang dimaksud adalah harga jual buku sebelum pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar [(--- ) % ( --- jumlah dalam huruf ---)] persen. 2. Honorarium atau royalti dibayarkan PENERBIT kepada PENGARANG setiap

[(--- ) ( --- jumlah dalam huruf ---)] bulan sekali, yaitu setiap bulan ( ---) dan bulan ( ---), berdasarkan jumlah buku yang laku terjual. Pada saat PENERBIT membayarkan honorarium atau royalti kepada PENGARANG, PENERBIT akan melakukan pemotongan pajak penghasilan (PPh) PENGARANG sebanyak [(--- ) % ( --- jumlah dalam huruf ---)] persen atau sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

3. PENGARANG berhak atas biayanya sendiri untuk meminta bantuan akuntan publik untuk mengetahui jumlah buku yang dicetak dan yang sudah laku terjual berikut harga penjualannya, untuk menilik penetapan PENERBIT tentang jumlah royalti yang menjadi hak PENGARANG.

4. Apabila PENERBIT dapat mengusahakan buku tersebut dibeli oleh proyek pemerintah, baik proyek pengembangan buku dan minat baca atau proyek-proyek lainnya dalam cetakan massal, maka PENGARANG harus menyetujuinya dan Surat Perjanjian ini dapat digunakan PENERBIT sebagai surat kuasa, dengan pembayaran honorarium atau royalti yang disesuaikan dengan ketentuan tarif khusus sesuai dengan kelaziman harga proyek pemerintah, yaitu:

a. Honorarium atau royalti sebesar [(--- ) % ( --- jumlah dalam huruf --)] persen dikalikan jumlah total penerimaan netto PENERBIT dan dikurangi Pajak Penghasilan (PPh) sebesar [(--- ) % ( --- jumlah dalam huruf ---)] persen atau sesuai dengan ketentuan pemerintah.

b. Perhitungan jumlah halaman yang menjadi hak PENGARANG adalah setelah dikurangi jumlah halaman ilustrasi atau prosentase wajar yang menjadi hak illustrator apabila buku tersebut dilengkapi dengan gambar, bagan, ilustrasi lainnya yang belum dibuat PENGARANG.

c. Keseluruhan honorarium atau royalti akan dibayarkan PENERBIT kepada PENGARANG setelah PENERBIT menerima lunas pembayaran dari proyek pemerintah.

(5)

PENERJEMAHAN NASKAH

1. Apabila PENERBIT meminta pihak ketiga untuk menerjemahkan dan menerbitkan naskah PENGARANG dalam bahasa lain, PENERBIT akan memberikan [(--- ) % ( --- jumlah dalam huruf ---)] persen dari royalti yang diterima PENERBIT kepada PENGARANG.

2. Apabila PENERBIT menyelenggarakan sendiri penerjemahan dan penerbitan naskah PENGARANG dalam bahasa lain, PENERBIT akan memberikan royalti sebanyak [(--- ) % ( --- jumlah dalam huruf ---)] persen dari harga jual terbitan dalam bahasa lain tersebut kepada PENGARANG.

3. Atas pembayaran royalti ini berlaku ketentuan Pasal 5 perjanjian ini.

Pasal 7

JUMLAH CETAKAN

1. Jumlah cetakan untuk penerbitan buku ini ditetapkan sebanyak [(--- ) ( -- jumlah dalam huruf ---)]eksemplar.

2. Untuk keperluan promosi, PENERBIT akan menambah jumlah cetakan sebesar [(--- ) % ( --- jumlah dalam huruf ---)] persen atau sebanyak-banyaknya [(--- ) ( --- jumlah dalam huruf ---)] eksemplar. PENGARANG tidak mendapatkan honorarium atau royalti atas jumlah tambahan jumlah cetakan untuk keperluan promosi tersebut.

Pasal 8 BUKTI TERBIT

1. PENGARANG akan menerima [(--- ) ( --- jumlah dalam huruf ---)] eksemplar buku dengan cuma-cuma sebagai bukti penerbitan.

2. PENGARANG juga akan mendapatkan [(--- ) ( --- jumlah dalam huruf --)] eksemplar buku dari setiap cetak ulang.

3. Apabila PENGARANG menghendaki atau berminat membeli bukunya sendiri, PENGARANG berhak mendapatkan rabat sebesar [(--- ) % ( --- jumlah dalam huruf ---)] persen dari harga buku setelah ditambah PPN [(--- ) % ( --- jumlah dalam huruf ---)] persen dengan syarat pembelian buku tersebut dilakukan PENGARANG langsung melalui PENERBIT.

(6)

CETAK ULANG

Apabila terbitan naskah PENGARANG habis terjual, untuk cetak ulang naskah berlaku ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. PENERBIT harus memberitahukan kepada PENGARANG perihal cetak ulang tersebut dengan memberikan kesempatan kepada PENGARANG untuk mengadakan perbaikan atau pembaharuan naskah untuk cetak ulang dengan sebaik-baiknya dalam jangka waktu [(--- ) ( --- jumlah dalam huruf ---)] bulan setelah nomor bukti penerbitan cetakan sebelumnya diterima PENGARANG.

2. PENERBIT berhak menunjuk orang lain yang dianggapnya cakap untuk melakukan perubahan atau perbaikan naskah dalam hal PENGARANG meninggal dunia atau berhalangan, setelah sebelumnya berunding dengan para ahli waris atau wakil PENGARANG.

3. PENGARANG berhak meminta putusan PENERBIT apakah PENERBIT bermaksud mencetak ulang buku tersebut. PENERBIT wajib memberikan putusan dalam jangka waktu [(--- ) ( --- jumlah dalam huruf ---)] tahun sejak buku tersebut habis terjual. 4. Apabila PENERBIT tidak bermaksud mencetak ulang buku tersebut dan PENERBIT

tidak memberikan putusan dalam jangka waktu [(--- ) ( --- jumlah dalam huruf ---)] tahun, maka akibatnya perjanjian ini batal dengan sendirinya sehingga hak penerbitan kembali kepada PENGARANG dan PENERBIT wajib menyerahkan kembali naskah tersebut kepada PENGARANG.

5. Khusus untuk buku-buku yang peredarannya memerlukan Surat Keputusan penilaian Direktorat Sarana Pendidikan DEPDIKNAS, maka PENGARANG sepakat untuk memberikan hak penerbitannya kepada PENERBIT selama [(--- ) ( --- jumlah dalam huruf ---)] tahun sejak Surat Keputusan penilaian buku tersebut diperoleh PENERBIT. Hal ini mengingat masa berlaku Surat Keputusan tersebut selama [(---) ( --- jumlah dalam huruf ---[(---)] tahun sejak tanggal dikeluarkan.

6. Honorarium atau royalti berikut cara pembayarannya bagi PENGARANG berlaku sesuai Pasal 5 perjanjian ini.

Pasal 10

PENGALIHAN NASKAH

PENGARANG tidak berkeberatan apabila karena satu dan lain hal yang menyebabkan PENERBIT mengalihkan naskah tersebut di atas kepada PIHAK KETIGA, dengan ketentuan:

1. PENERBIT memberitahukan secara tertulis kepada PENGARANG perihal pengalihan naskah tersebut.

2. Nama asli atau nama samaran PENGARANG tetap dicantumkan sesuai kehendak PENGARANG.

(7)

Pasal 11 HUKUM

1. Apabila PENGARANG meninggal dunia, maka segala hak dan kewajibannya yang berhubungan dengan surat perjanjian ini beralih kepada ahli warisnya yang sah menurut hukum.

2. Apabila ahli waris PENGARANG lebih dari seorang, maka mereka harus menunjuk seorang ahli waris yang diberi surat kuasa penuh untuk berhubungan dengan PENERBIT.

3. Apabila penunjukkan tersebut tidak dilakukan dan diberitahukan kepada PENERBIT, PENERBIT berhak melakukan segala sesuatu mengenai hakhak dan kewajiban-kewajiban mereka dengan layak dan sebaik-baiknya.

Pasal 12

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Perjanjian ini dibuat berdasarkan kepercayaan penuh dari kedua belah pihak dan perselisihan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaannya akan diselesaikan secara kekeluargaan atau musyawarah untuk mufakat.

2. Apabila jalan kekeluargaan atau musyawarah untuk mufakat tidak tercapai atau tidak memuaskan kedua belah pihak, maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut melalui jalur hukum dengan menyerahkannya kepada ( --- Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri --- ) yang berwenang untuk menyelesaikan perkara yang bersangkutan.

Pasal 13 LAIN-LAIN

(8)

Demikian surat perjanjian ini disepakati dan ditandatangani di ( --- tempat ---) pada hari ( ---) tanggal [( ---) ( --- tanggal dalam huruf ---)] ( --- bulan dalam huruf ---) tahun [( ----) ( --- tahun dalam huruf ---)].

( --- tempat ---) ( --- tanggal,bulan, dantahun ---)

PENERBIT PENGARANG

Referensi

Dokumen terkait

PERTAMA : Memberlakukan Petunjuk Teknis Evaluasi Perjanjian Kerjasama Kementerian/Lembaga dengan Pihak Ketiga, sebagamana tercantum dalam Lampiran yang tidak

Demikian pula sebaliknya, PIHAK KEDUA tidak berhak untuk meminta penurunan harga atas apa yang telah diperjanjikan menurut Perjanjian ini, apabila ternyata harga dari apa yang

Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi BALAI WILAYAH SUNGAI BALI-PENIDA dapat meminta peserta untuk menyampaikan

Pihak I memberikan ijin penggunaan merek Kedai Kopi Nusantara kepada Pihak II hanya untuk satu gerai saja, yaitu gerai di Jl…… apabila Pihak II ingin membuka gerai kedua, ketiga

3.1 Proses Perjanjian Penerbitan Buku Antara Penerbit Dengan Penulis Proses dalam melakukan perjanjian penerbitan di Charissa Publisher yaitu yang pertama dengan mencari

2) Dalam sampul belakang buku bisa juga disampaikan informasi biodata/biografi singkat penulis/pengarang (dapat disertai foto). 3) Apabila ada dan

Naskah-naskah kuno Sumatra Selatan ditulis dalam berbagai aksara seperti Arab Melayu untuk naskah-naskah dalam bahasa Melayu, huruf Arab untuk naskah- naskah berbahasa Arab,

Data yang dicatat dalam bibliografi antara lain adalah nama pengarang, nama penyunting, judul pustaka, tempat terbit, penerbit, tahun terbit dan edisi, volume, nomor,