• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN SUMBAWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN SUMBAWA."

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA

MANUSIA DI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN SUMBAWA

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Ilmu Manajemen Program Studi Manajemen Dakwah

Disusun oleh: AGUNG PRANATA

(B74212062)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH JURUSAN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Agung Pranata, B74212062, 2017, Sistem Pengembangan Sumber Daya Manusia di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa.

Fokus masalah pada penelitian ini adalah bagaimana sistem pengembangan sumber daya manusia yang diterapkan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa?

Untuk menjawab permasalahan tersebut, metode yang digunakan adalah metode Penelitian kualitatif. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena bisa mendapatkan data yang lebih mendalam, terpercaya, dan bermakna, sehingga peneliti bisa mendapatkan hasil yang diinginkan. Sedangkan dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Kantor Kementerian Agama sudah mempunyai SOP (Standar Oprasional Prosedur) untuk melakukan semua kegiatan pengembangan sumber daya manusia. Jadi, pihak Kantor Kementerian Agama Sudah sangat memperhitungkan langkah-langkah apa saja yang akan diambil untuk membangun pondasi yang kokoh di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa.

(7)

DAFTAR ISI

JUDUL SKRIPSI...

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING...i

PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI...ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN...iii

ABSTRAK...iv

PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN...v

KATA PENGANTAR...vi

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL...x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...5

C. Tujuan Penelitian ...6

D. Maanfaat Penelitian ...6

E. Definisi Konsep ...7

F. Sistematika Penulisan ...10

(8)

B. Kerangka Teori ...19

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ...33

B. Lokasi Penelitian ...33

C. Jenis dan Sumber Data ...34

D. Tahap-Tahap Penelitian ...36

E. Teknik Pengumpulan Data ...39

F. Teknik Validitas Data ...41

G. Teknik Analisa Data ...43

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ...45

B. Penyajian Data ...52

C. Analisa Data ...62

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...79

B. Saran dan Rekomendasi ...80

C. Keterbatasan Peneliti ...80

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu lembaga atau organisasi berdiri dikarenakan adanya tujuan yang ingin

dicapai bersama. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan sumber daya manusia

yang yang mempunyai tujuan yang sama dengan organisasi tersebut serta mempunyai

kemampuan untuk mengoprasikan unit-unit kerja yang ada di dalam organisasi

tersebut. Karena upaya sumber daya manusia inilah tujuan dari organisasi tersebut

bisa tercapai sepenuhnya.

Setiap organisasi atau lembaga memiliki kompleksitas dan perubahan

lingkungan yang berbeda-beda tergantung persepsi terhadap ketidak pastian

lingkungan. Kompleksitas dan perubahan lingkungan menuntut para pengurus untuk

menyiapkan respon yang baik atas persepsi ketidak pastian lingkungan. Jika

lingkungan lembaga atau organisasi semakin kompleks dan sulit dikelola, maka

lembaga atau organisasi hanya bisa bereaksi berdasarkan pengalaman para pengurus

dalam krisis ketidak pastian tersebut.1

Dapat dikatakan bahwa keberhasilan suatu lembaga atau organisasi sangatlah

bergantung pada sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya, yang merupakan

faktor sentral dalam pendaya gunaan sumber daya yang lain, seperti sumber daya

alam, sumber daya keuangan, dan sumber daya teknologi.2

1

Erni Trisnawati Sule & Kurniawan Saefullah, 2005, Pe ga ta Ma aje e , Jakarta, Kencana Predna Media Group, hal: 75.

2

(10)

2

Dengan bekembangnya zaman yang begitu pesat membuat pandangan baru

terhadap karyawan yang menganggap bahwa karyawan bukan sebagai sumber daya

belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau lembaga. Karena itu

kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. (Human

Capital). Disini sumber daya manusia dilihat bukan sekadar sebagai aset utama, tetapi

aset yang bernilai dan dapat dilipat gandakan, dikembangkan (bandingkan dengan

portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban, cost). Disini

perspektif sumber daya manusia sebagai investasi bagi organisasi lebih mengemuka.3

Manajemen sumber daya manusia merupakan proses untuk memperoleh,

melatih, menilai, dan mengompensasi karyawan, dan dan untuk mengurus relasi

tenaga kerja mereka, kesehatan dan keselamatan merekaserta hal-hal yang

berhubungan dengan keadilan.4

Manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai pendayagunaan

sumber daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan melalui fungsi-fungsi

perencanan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi, pengembangan sumber daya

manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian kompetensi dan industrial.

Perencanaan dan implementasi fungsi-fungsi ini harus didukung oleh analisis jabatan

yang cermat dan penilaian kinerja yang objektif.5

Manajemen sumber daya manusia juga dikenal sebagai seni untuk

menyelsaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini dikemukakan oleh Mary

Parker Follet, mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan

organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai

3

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia diakses pada tanggal 18 Maret 2016 pukul 20.30. 4

Gary Dessler, 2015, Ma aje e “u be Daya Ma usia edisi e pat belas, Jakarta, Salemba Empat. 5

(11)

3

pekerjaan yang dipertlukan, atau dengan kata lain manajer tidak melakukan

pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.6

Adapun aktivitas-aktivitas manajemen sumber daya manusia ini terdiri dari :

perencanaan (penetapan apa yang akan dilakukan), pengorganisasian (perancangan

dan penugasan kelompok kerja), penyusunan personalia (penarikan, seleksi,

pengembangan pemberian kompensasi dan penilaian prestasi kerja), pengarahan

(motivasi, kepemimpinan, integrasi, dan pengelolasan konflik) dan pengawasan.7

Yang menjadi fokus pada penilitian skripsi ini adalah Pengembangan Sumber

Daya Manusia, yaitu sumber daya manusia di Kantor Kementerian Agama Kabupaten

Sumbawa.

Pengembangan sumber daya manusia merupakan kegiatan yang harus dilakuan

suatu lembaga atau organisasi baik itu profit maupun non-profit, agar pengetahuan,

kemampuan, dan keterampilan dari karyawannyamampu berkembang supaya

kedepannya mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Para karyawan baru biasanya telah mempunyai kecakapan dan keterampilan

dasar yang dibutuhkan organisasi. Karena para karyawan tersebeut merupakan produk

dari suatu sistem pendidikan dan mempunyai pengalaman yang diperoleh dari

organisasi lain. Tidak jarang pula para karyawean baru yang diterima tidak

mempunyai kemampuan secara penuh untuk melaksanakan tugas-tugas pekerjaan

mereka. Bahkan karyawan yang sudah berpengalaman pun perlu belajar dan

menyesuaikan dengan organisasi, orang-orangnya, kebijakan-kebijakannya, dan

6T. Hani Handoko, , “

Manajemen Personalia dan Sumber daya manusia , Yogyakarta, BPFE, hal: .

7

(12)

4

prosedur-prosedurnya. Para karyawan juga mungkin memerlukan pengembangan

lebih lanjut untuk mengerjakan tugas-tugas dari pekerjaan mereka secara sukses.8

Pengembangan sumber daya manusia bagi pegawai adalah suatu proses belajar

dan berlatih secara sistematis untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja mereka

dalam pekerjaannya sekarang dan menyiapkan diri untuk peran dan tanggung jawab

yang akan datang.9 Pengembangan sumber daya manusia jangka panjang yang

berbeda dengan pelatihan untuk suatu jabatan khusus makin bertambah penting bagi

organisasi.10

Dalam pandangan Islam pendidikan dan pelatihan juga dapat meningkatkan

kemampuan tenaga kerja. Tenaga kerja yang terlatih dan berpendidikan mampu

bekerja lebih teliti daripada yang tidak memiliki ketrampilan dan pendidikan. Hal ini

tertuang dalam firman Allah SWT:

                      

Artinya: “Allah menganugerahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al

Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan

Barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi

karunia yang banyak. dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat

mengambil pelajaran (dari firman Allah).”(QS. Al Baqarah: 269)11

8

T. Hani Handoko, 2014, Ma aje e Pe so alia da Sumber daya manusia , Yogyakarta, BPFE, hal: 103. 9

Achmad S.Ruky, ““u be daya a usia Be kualitas , ( Jakarta :PT.Gramedia Pustaka Utama, 2006), hal: 227. 10 T. Hani Handoko, 2014, Ma aje e Pe so alia da

Sumber daya manusia , Yogyakarta, BPFE, hal: 117.

11

(13)

5

Maksud dari ayat di atas adalah bahwa sesungguhnya Allah SWT sangatlah

menyukai dan meridhoi orang-orang yang selalu mengambil pelajaran dari sesuatu

yang ia kerjakan. Dalam dunia kerja saat ini sangat dibutuh orang yang selalu mau

belajar atau mengembangkan diri sendiri karena dengan mempunyai sifat yang selalu

ingin belajar dan mengembangkan diri sendiri karyawan mampu mengemban segala

tugas yang diberikan oleh atasan kepadanya.

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa merupakan suatu intansi

atau lembaga pemerintah yang bergerak dibidang keagamaan. Kantor Kementerian

Agama Kabupaten Sumbawa tidak dapat dipisahkan dari Kementerian Agama

Republik Indonesia dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara

Barat karena sebagian dari Nomengklatur struktur organisasi Kementerian Agama

ditingkat Kabupaten.12

Pengembangan sumber daya manusia Kantor Kementerian Agama Kabupaten

Sumbawa adalah upaya-upaya untuk memenuhi, mendayagunakan, menumbuhkan,

membina dan meningkatkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja sumber daya

manusia yang bermutu dan mendukung produktivitas Kantor Kementerian Agama

Kabupaten Sumbawa.13

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,

maka terdapat rumusan malah pokok sebagai berikut: Bagaimana sistem

pengembangan sumber daya manusia yang diterapkan di Kantor Kementerian Agama

Kabupaten Sumbawa?

12

Dokumen Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa tentang Sejarah dan Arti Lambang. 13

(14)

6

C. Tujuan Peneletian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian

ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui sistem pengembangan sumber daya

manusia yang diterapkan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu secara

teoritis dan secara praktis.

1. Manfaat Secara Teoritis

a. Untuk mengembangkan ilmu dibidang manajemen khususnya dalam sistem

pengembangan sumber daya manusia.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan ilmiah yang

dapat dipergunakan untuk suatu organisasi yang bergerak dibidang organisasi

non provit.

2. Manfaat Secara Praktis

a. Bagi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa

Sebagai sumbangan pemikiran dan pertimbangan bagi Kantor

Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa dalam mengembangkan sumber

daya manusia, agar Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa tetap

dapat berjalan dengan baik.

b. Bagi peneliti

Menambah wawasan tentang dunia instansi atau lembaga

pemerintahan terutama pada sistem pengembangan sumber daya manusia.

(15)

7

c. Bagi pihak lain

Dapat digunakan sebagai informasi dan sumber ilmu pengetahuan

serta memberikan gambaran tentang sistem pengembangan sumber daya

manusia dalam suatu organisai.

E. Definisi Konsep

Pada dasarnya pengertian dasar dari konsep merupakan unsur pokok dari suatu

penelitian, konsep juga dapat diartikan sebagai suatu yang masih universal atau

umum. Tujuan dari definisi konsep adalah untuk menghilangkan perbedaan

pemahaman dalam penelitian ini. Berikut adalah penjelasan melalui judul yang di

angkat dalam penelitian ini, yang artinya akan dijadikan landasan pada pembahasan

selanjutnya:

1. Sistem

Sistem bisa didefinisikan sebagai kumpulan atau group dari bagian atau

komponen apapun baik fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja

sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan. Ini berarti kalau tidak ada

tujuan berarti tidak ada sistem atau dpat juga dikatakan sistem diperlukan sebagai

pedoman bagi organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.14

Dalam penelitian ini konsep sistem yang dimaksud adalah kumpulan dari

bagian atau komponen yang saling mendukung satu sama lain, khususnya pada

saat proses rekrutmen dilakukan di Kantor Kementererian Agama Kabupaten

Sumbawa.

14

(16)

8

2. Pengembangan

Pengembangan adalah peningkatan kemampuan seseorang untuk

memahami dan menginterpretasi pengetahuan bukan mengajarkan keterampilan

teknis. Dengan demikian, pengembangan lebih kepada pertumbuhan karyawan,

bukan kepada peningkatan kemampuan teknisnya.15

Konsep pengembangan yang diteliti dalam penelitian ini adalah

pengembangan yang seperti apa yang dilakukan oleh kantor sihingga, sumber

daya manusia yang Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa punya

tidak ketinggalan dengan sumber daya manusia yang dimiliki kantor lainya.

3. Sumber daya manusia

Pengertian sumber daya manusia dapat dibagi menjadi dua, yaitu

pengertian mikro dan makro. Pengertian sumber daya manusia secara mikro

adalah individu yang bekerja dan menjadi anggota suatu perusahaan atau institusi

dan biasa disebut sebagai pegawai, buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan

lain sebagainya. Sedangkang pengertian sumber daya manusia secara makro

adalah penduduk suatu negara yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik

yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja.16

Dalam penelitian ini konsep sumber daya manusia yang diteliti adalah

sumber daya manusia yang profesional dan paling dibutuhkan oleh Kantor

Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa, sehingga oraganisasi mampu

berkembang dan bersaing dengan oraganisasi lainnya.

4. Pengembagan Sumber daya manusia

Pengembangan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan melalui

orientasi, pelatihan, dan pendidikan. Pada hakekatnya yang ditujukan untk

15

Mutiara S. Panggabean, 2002. Ma aje e “u be Daya Ma usi , Bogor selatan, Ghalia Indonesia, hal: 51. 16

(17)

9

menyesuaikan persyaratan atau kualifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan

tugas (sekarang atau pada masa mendatang) dengan kualifikasi yang dimiliki

sumber daya manusia sekarang.17

Konsep pengembangan sumber daya manusia yang diteliti dalam

penelitian ini adalah cara dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa

untuk memajukan sumber daya manusia yang ada di Kantor Kementerian Agama

Kabupaten Sumbawa miliki, supaya tidak tenggelam dimakan oleh zaman yang

semakin berkembang. 5. Kabupaten Sumbawa

Tana Samawa yang disebut Kabupaten Sumbawa, kelahirannya tidak

lepas dari kelahiran Bangsa Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17

Agustus 1945 dan ditetapkan Undang-undang Dasar 1945 pada tanggal 18

Agustus 1945 yang merupakan landasan konstitusional dalam rangka

penyelenggaraaan pemerintahan baik di pusat maupun di daerah. Sebagaimana

dinyatakan dalam pasal 18 UUD 1945 (sebelum amendemen), yaitu: Pembagian

daerah Indonesia atas daerah dan kecil dengan bentuk susunan pemerintahannya

ditetapkan dengan undang-undang dengan memandang dan mengingat dasar

permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara dan hak-hak asal usul dalam

daerah-daerah yang bersifat istimewa.

Selanjutnya pemerintah di Tana Samawa menjadi Swapraja Sumbawa

yang bernaung dibawah Provinsi Sunda Kecil, sejak saat itu pemerintahan terus

mengalami perubahan mencari bentuk yang sesuai dengan perkembangan yang

ada sampai dilikuidasinya daerah pulau Sumbawa pada tangal 22 Januari 1959.

17

(18)

10

Kelahiran Kabupaten Sumbawa juga tidak terlepas dari pembentukan

Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang

Nomor 64 Tahun 1958 dan Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 yang

merupakan tonggak sejarah terbentuknya Daswati I Nusa Tenggara Barat dan

Daswati II di dalam Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terdiri dari:

a. Daswati II Lombok Barat.

b. Daswati II Lombok Tengah.

c. Daswati II Lombok Timur.

d. Daswati II Sumbawa.

e. Daswati II Dompu.

f. Daswati II Bima.18

F. Sistematika Pembahasan

Untuk memahami gambaran yang lebih jelas mengenai skripsi ini maka secara

garis peneliti dapat menjelaskan tetntap skripsi ini menjadi lima tahap yaitu:

BAB I: Pendahuluan

Pada bab ini, peneliti menjelaskan tentang latar belakang masalah, pembatasan

dan perumusan masalah , tujuan dan manfaat penelitian, Objek penelitian, Review

Study Terdahulu, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II: Kajian Teoritik

Bab menjelaskan tentang teori dan kepustakaan dari judul penelitian, langkah

yang diambil dalam penyelesaian bab iniadalah mencocokkan beberapa literatur yang

ada, baik dari buku, skripsi, maupun jurnal yang sesuai dengan judul penelitian.

18

(19)

11

BAB III: Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang dipergunakan peneliti

untuk mencocokkan data atau informasi yang telah didapat.Sehingga mempermudah

peneliti dalam menyusun skripsi dengan persetujuan dosen pembimbing.

BAB IV: Hasil Penelitian

Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian, dimana hasil penelitia ini adalah

yang terpenting dalam penelitian skripsi.

BAB V: Penutup

Pada bab terakhir ini peneliti akan mengetengahkan kesimpulan dan

(20)

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Penelitian Terdahulu

Dalam proses karya ilmiah, penelitian ini melihat pada penelitian terdahulu

untuk mempermudah dalam langkah penelitian, metode analisis data yang diguakan

dalam pengelolahan data, maka penulis mencantumkan hasilpenelitian terdahulu yang

terkait dengan penelitian yang sama. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran

dalam menyusun kerangka pemikiran dengan harapan hasil penelitian dapat

menyajikan hasil yang akurat danmudah dipahami.

Dalam hal lain agar dapat megetahui persamaan dan perbedaan daripenelitian

sebagai kajian yang dapat mengembangkan wawasan berfikir bagi peneliti. Dari

beberapa literatur skripsi yang penulis temukan, terdapat beberapa skirpsi yang

bertopik sama, namun terdapat perbedaan dalam pembahasan kajian masalah.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang telahtercantum, maka dapat penulis jelaskan di

bawah ini:

1. Sahat Siregar, yang menulis skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengembangan

Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus pada Dinas

Perhubungan Kota Medan)”, pada tahun 2009.1

Persamaan penelitian ini dengan

penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sama-sama mengangkat judul

pengembangan sumber daya manusia. Sedangkan perbedaannya terletak pada

objek dari penelitiannya yaitu kalau penelitian ini meneliti Dinas Perhubungan

1

(21)

13

Kota Medan adapun penelitian dari peneliti sendiri meneliti Kantor Kementerian

Agama Kabupaten Sumbawa, serta penelitian ini melihat pengaruh yang

disebabkan oleh pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai,

dan pendekatan yang dipakai penelitian ini adalah kantitatif sedangkan penelitian

dari peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.

2. Prayogo, yang menulis skripsi yang berjudul “Strategi Pengembangan Sumber

daya manusia di kantor Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Fakultas

Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta”, pada tahun

2013.2 Persamaan penelitian ini dengan penelitian dari peneliti adalah sama-sama

meneliti tentang pengembangan sumber daya manusia. Dan perbedaannya

terletak pada objek penelitiannya yaitu penelitian ini meneliti objek organisasi

ekstra dari kampus sedangkan penelitian dari peneliti meneliti objek instansi

pemerintahan, serta penelitian ini meneliti strategi pengembangan sumber daya

manusia sedangakan penelitian dari peneliti meneliti sistem pengembangan

sumber daya manusianya saja.

3. Widya Rashe Amanda, yang menulis skripsi yang berjudul “Pengaruh

Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai PT. Bank BNI

Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya”, pada tahun 2014.3 Persamaan

penelitian ini dengan penelitian dari peneliti adalah sama-sama meneliti tentang

pengembangan sumber daya manusia. Adapun perbedaannya, penelitian ini

meneliti objek Bank BNI Syariah cabang Dharmawangsa Surabaya dengan

melihat pengaruh pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai

2

Prayogo, , ““trategi Pengembangan Sumber daya manusia di kantor Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta , skripsi, Jurusan

Manajmen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 3

(22)

14

sedangkan penelitian dari peneliti melakukan penelitian terhadap Kantor

Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa dengan melihat sistem pengembangan

sumber daya manusianya.

4. Hanifah Alif Fitri, yang menulis skripsi yang berjudul “Pengembangan Sumber

Daya Manusia dalam Perspektif Spiritual Management di Yayasan Nurul Hayat

Yogyakarta”, pada tahun 2015.4

Persamaan penelitian ini dengan penelitian

penulis adalah sama-sama meneliti pengembangan sumber daya manusia.

Perbedaannya terletak di objek penelitiannya, serta penelitian ini meneliti

pengembangan sumber daya manusia mengunakan perspektif spiritual

management sedangkan penelitian dari peneliti hanya meneliti sistemnya

pengembanga sumber daya manusianya saja.

5. Holili, yang skripsi yang berjudul “Strategi Pengembangan Sumber Daya

Manusia bagi Warga Ledok Gowok RW VI Caturtunggal Depok Seleman

Yogyakarta”, pada tahun 2015.5

Persamaan penelitian ini dengan penelitian dari

peneliti adalah sama-sama meneliti pengembangan sumber daya manusia.

Perbedaannya, penelitian ini meneliti pengembangan sumber daya manusia bagi

warga Ledok RW VI Caturtunggal Depok Seleman Yogyakarta dengan melihat

strategi yang dipakai sedangkan penelitian dari peneliti hanya meneliti sepertia

apa sistem pengembangan sumber daya manusia dari Kantor Kementerian Agama

Kabupaten Sumbawa.

NO JUDUL PERSAMAAN PERBEDAAN

1 Pengaruh Pengembangan Sumber sama-sama perbedaannya

4

Hanif Alif Fitri, 2015, Pe ge ba ga “u be Daya Ma usia dala Pe spektif Ma age e t di Yayasa Nu ul Hayat Yogyaka ta , skripsi, Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

5

Holili, 2014, Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia bagi Warga Ledok Gowok RW VI Caturtunggal Depok Seleman Yogyakarta , sklripsi, Jurusan Ilmu Kesejahtraan Sosial Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN

(23)

15

Daya Manusia Terhadap Kinerja

Pegawai (Studi Kasus pada Dinas

Perhubungan Kota Medan)

mengangkat judul

pengembangan

sumber daya manusia

terletak pada objek

dari penelitiannya

yaitu kalau penelitian

ini meneliti Dinas

Perhubungan Kota

Medan adapun

penelitian dari

peneliti sendiri

meneliti Kantor

Kementerian Agama

Kabupaten

Sumbawa, serta

penelitian ini melihat

pengaruh yang

disebabkan oleh

pengembangan

sumber daya manusia

terhadap kinerja

pegawai, dan

pendekatan yang

dipakai penelitian ini

adalah kantitatif

sedangkan penelitian

dari peneliti

(24)

16

pendekatan kualitatif.

2 Strategi Pengembangan Sumber daya

manusia di kantor Pergerakan

Mahasiswa Islam Indonesia Rayon

Fakultas Dakwah Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Sama-sama meneliti

tentang

pengembangan

sumber daya manusia

Perbedaannya

terletak pada objek

penelitiannya yaitu

penelitian ini

meneliti objek

organisasi ekstra dari

kampus sedangkan

penelitian dari

peneliti meneliti

objek instansi

pemerintahan, serta

penelitian ini

meneliti strategi

pengembangan

sumber daya manusia

sedangakan

penelitian dari

peneliti meneliti

sistem

pengembangan

sumber daya

manusianya saja.

3 Pengaruh Pengembangan Sumber

Daya Manusia Terhadap Kinerja

Sama-sama meneliti

tentang

Perbedaannya,

(25)

17

Pegawai PT. Bank BNI Syariah

Cabang Dharmawangsa Surabaya

pengembangan

sumber daya manusia

meneliti objek Bank

BNI Syariah cabang

Dharmawangsa

Surabaya dengan

melihat pengaruh

pengembangan

sumber daya manusia

terhadap kinerja

pegawai sedangkan

penelitian dari

peneliti melakukan

penelitian terhadap

Kantor Kementerian

Agama Kabupaten

Sumbawa dengan

melihat sistem

pengembangan

sumber daya

manusianya.

4 Pengembangan Sumber Daya Manusia

dalam Perspektif Spiritual

Management di Yayasan Nurul Hayat

Yogyakarta

Sama-sama meneliti

pengembangan

sumber daya manusia

Perbedaannya

terletak di objek

penelitiannya, serta

penelitian ini

meneliti

(26)

18

sumber daya manusia

mengunakan

perspektif spiritual

management

sedangkan penelitian

dari peneliti hanya

meneliti sistemnya

pengembanga

sumber daya

manusianya saja.

5 Strategi Pengembangan Sumber Daya

Manusia bagi Warga Ledok Gowok

RW VI Caturtunggal Depok Seleman

Yogyakarta

Sama-sama meneliti

pengembangan

sumber daya manusia

Perbedaannya,

penelitian ini

meneliti

pengembangan

sumber daya manusia

bagi warga Ledok

RW VI Caturtunggal

Depok Seleman

Yogyakarta dengan

melihat strategi yang

dipakai sedangkan

penelitian dari

peneliti hanya

meneliti sepertia apa

(27)

19

pengembangan

sumber daya manusia

dari Kantor

Kementerian Agama

Kabupaten

Sumbawa.

Tabel 1.1

Tabulansi penelitian terdahulu

B. Kerangka Teori

1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting

dalam suatu perusahaan disamping faktor yang lain seperti modal oleh karena itu

sumber daya manusia harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas

dan efisiensi organisasi.6

Menurut Nawawi, sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan

asset yang berfungsi sebagai modal (non material/non financial) didalam

organisasi yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non

fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.7

Menurut Payaman J. Simanjuntak, sumber daya manusia memiliki dua

arti, pertama sumber daya manusia mengandung pengertian usaha kerja atau jasa

yang dapat diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan

6

Hariandja, M.T.E., , “Manaje en “u ber Daya Manusia , Jakarta, Gra edia Widiasarana Indonesia, hal:

2 . 7

(28)

20

barang dan jasa,dan yang kedua sumber daya manusia adalah menyangkut orang

yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut.8

Lako dan Sumaryati mengemukakan bahwa sumber daya manusia yang

berkualitas memiliki empat karakter, yaitu: (1) memiliki competence

(pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku) yang memadai; (2) commitment

terhadap organisasi; (3) selalu bertindak secara cost–efectiveness dalam setiap

aktivitasnya; dan (4) congruence of goals, yaitu bertindak sesuai dengan tujuan

organisasi. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan sumber

keunggulan kompetitif (competitive advantage) untuk meningkatkan keunggulan

bersaing organisasi.9

Dengan demikian sumber daya manusia merupakan faktor yang

menentukan dari keberlangsungan suatu organisasi dan yang paling menentukan

dalam mengukur keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Sumber daya

manusia yang dimaksud adalah orang-orang yang siap pakai dan mempunyai

kemampuan dalam pencapaian tujuan organisasi.

2. Pengembangan

Dalam kamus bahasa Indonesia kata “Pengembangan” secara etimologi

berarti proses atau cara, perbuatan mengembangkan.10 Pengembangan adalah

suatu proses pendidikan jangka panjang yang mempergunakan prosedur

sistematis dan terorganisir dimana karyawan manajerial mempelajari pengetahuan

konseptual dan teoritis guna mencapai tujuan yang umum.11

8Ah ad Zarkasyi, “Pe dekata Hu a is e Ethi

, Jurnal Pengembangan Sumber Daya Manusia Volume 9, Nomer 2, Juli Desember 2016, hal: 315.

9

Tendi Haruman dkk, Pe a a Ma aje e Ko t ibusi dala Modal I telektual “u be Daya Ma usia U tuk

Menjadfi Juara , Jurnal Bisnis, Manajemen dan ekonomi, Volume 7, Nomer 4 Mei 2006 hal: 903. 10

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2007, Ka us Besa Bahasa I do esia , Jakarta, Balai Pustaka, hal: 538. 11

(29)

21

Edwin B. Flippo mendefinisikan pengembangan sebagai Pendidikan yang

berhubungan dengan peningkatan pengetahuan umum dan pemahaman atas

lingkungan kita secara menyeluruh.

Andrew F. Sikula mendefinisikan pengembangan sebagai suatu proses

pendidikan jangka panjang menggunakan suatu prosedur yang sistematis dengan

mana manajer belajar pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum.12

Pengembangan mempunyai berbagai manfaat karier jangka panjang yang

memba ntu karyawan untuk tanggung jawab lebih di waktu yang akan datang.

Program-program pengembangan ini tidak hanya penting bagi individu, tetapi

juga organisasi dan hubungan antara individu dengan kelompok kerja, dan

bahkan bagi negara.13

Bagaimanapun juga, orang seharusnya tidak berhenti belajar setelah

menamatkan sekolahnya (pendidikan formal), karena belajar adalah suatu proses

seumur hidup (life-long process). Oleh karena itu, program pengembangan itu

harus bersifat berkelanjutan dan dinamis.14

3. Pengertian Pengembangan Sumber daya manusia

Pengembangan sumber daya manusia bagi pegawai adalah suatu proses

belajar dan berlatih secara sistematis untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja

mereka dalam pekerjaannya sekarang dan menyiapkan diri untuk peran dan

tanggung jawab yang akan datang.15

Menurut soekidjo Notoatmodjo pengembangan sumber daya manusia

(human resources development) secara mikro adalah suatu proses peningkatan

12

https://www.academia.edu/4832768/DEFINISI_PENGEMBANGAN diakses pada tanggal 18 Maret 2016 pukul 21.45.

13T. Hani Handoko, , “

Manajemen Personalia dan Sumber daya manusia , Yogyakarta, BPFE, hal: 7.

14T. Hani Handoko, , “

Manajemen Personalia dan Sumber daya manusia , Yogyakarta, BPFE, hal: 7.

15

(30)

22

kualitas atau kemampuan manusia dalam rangka mencapai suatu tujuan

organisasi.16

Pengembangan sumber daya manusia jangka panjang yang berbeda

dengan pelatihan untuk suatu jabatan khusus makin bertambah penting bagi

organisasi. Pengembangan sumber daya manusia juga merupakan suatu cara

efektif untuk menghadapi beberapa tantangan yang dihadapi banya organisasi.17

Pengembangan sumber daya manusia menjadi fokus kajian utama dari

suatu organisasi dan sumber daya manusia itu sendiri, karena perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan informatika yang semakin maju.

4. Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Tujuan Pengembangan adalah memperbaiki tingkat efektivitas kinerja

pegawai dalam mencapai hasil yang ditetapkan. Sifat pengembangan adalah

pengembangan pengetahuan, pengembangan keterampilan, perubahan sikap.

Tujuan utama dilakukannya pengembangan sumber daya manusia adalah

untuk menyelsaikan beberapa ancaman-ancaman yang dihadapi organisasi.

Ancaman-ancaman ini mencakup:

a. Kekusangan karyawan, terjadi bila seorang karyawan tidak lagi mempunyai

pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan dengan efektif.

b. Perubahan sosial dan teknologi, menjadi tantangan bagi organisasi dalam

mempertahankan sumber daya yang efektif. Sebagai contoh pemakaian

peralatan canggih akan memaksa organisasi untuk merancang ulang

program-program pengembangannya.

16

Soekidjo Notoatmodjo, 2009, Pe ge ba ga “u be Daya Ma usia , Jakarta, PT. Rineka Cipta, hal: 2. 17

(31)

23

c. Perputaran tenaga kerja atau karyawan keluar dari organisasi, merupakan

tantangan khusus bagi pengembangan sumber daya manusia, karena kejadian

tersebut tidak dapat dipekirakan, kegiatan-kegiatan pengembangan harus

mempersiapkan setiap saat pengganti dari karyawan yang keluar.18

Kemampuan untuk mengatasi ancaman-ancaman tersebut merupakan

penentu keberhasilan dari mempertahankan sumber daya manusia yang efektif.

M. Manullang dalam bukunya Pengembangan Pegawai mengemukakan

bahwa pengembangan yang efektif akan memperoleh tiga hal, yaitu :

a. Menambah pengetahuan.

b. Menambah keterampilan.

c. Merubah sikap.19

5. Tahapan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Menurut Rothwell, menawarkan suatu teknik perencanaan sumber daya

manusia yang meliputi beberapa tahap yaitu :

a. Investigasi baik pada lingkungan eksternal, internal, danorganisasional.

b. Forecasting atau peramalan atas ketersediaan supply dan demand sumber

daya manusia saat ini dan masa depan.

c. Perencanaan bagi rekrutmen, pelatihan, dan promosi.

d. Utilisasi, yang ditujukan bagi manpower dan kemudian memberikan

feedback bagi proses awal.20

6. Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Sumber Daya Manusia

Semua pekerjaan atau kegiatan tidak ada satu pun yang begitu

direncanakan langsung dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Demikian

18

T. Hani Handoko, , “Manajemen Personalia dan Sumber daya manusia , Yogyakarta, BPFE, hal: 7-119.

19

A. Yunus, Titien Sukartini, 2013, Ma aje e “u be Daya Ma usia , Majalengka, Universitas majalengka, hal: 78-79.

20

(32)

24

juga halnya dalam rencanapengembangan sumber daya manusia, berbagai faktor

akan mempengaruhi terhadap pelaksanaan suatu rencana pengembangan,

walaupun perencanaan telah disusun dengan baik dan memperhatikan berbagai

hal yang diperkirakan akan mengganggu terhadappelaksanaan rencana tersebut.

Notoatmodjo mengemukakan beberapa faktor tersebut, yakni sebagai

berikut:

a. Faktor Internal

Faktor internal mencakup keseluruhan kehidupan organisasi yang

dapat dikendalikan, baik oleh pimpinan maupun anggota organisasi yang

bersangkutan, antara lainsbb:

1) Misi dan tujuan organisasi.

2) Strategi pencapaian tujuan.

3) Sifat dan jenis kegiatan.

4) Jenis teknologi yang digunakan.

b. Faktor Eksternal

Semua organisasi berada di dalam lingkungan dan tidakterlepas dari

pengaruh lingkungan di mana organisasi ituberada, seperti:

1) Kebijakan pemerintah

Kebijakan-kebijakan pemerintah baik yang dikeluarkan melalui

perundang-undangan, peraturanperaturan pemerintah maupun surat

keputusan menteri atau pejabat pemerintah dan sebagainya merupakan

arahan yang harus diperhitungkan oleh organisasi.

2) Sosial budaya masyarakat

Suatu organisasi apa pun didirikan untuk kepentinganmasyarakat

(33)

25

3) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di luarorganisasi

dewasa ini telah sedemikian pesatnya. Sudah barang tentu suatu

organisasi yang baik harus mengikuti arus perkembangan tersebut.

Untuk ituharus mampu memilih teknologi yang tepat untukorganisasi.21 7. Metode Pengembangan Sumber Daya Manusia

Metode-metode pengembangan sumber daya manusia dirancang untuk

meningkatkan prestasi kerja dan memperbaiki kepuasan kerja.

Ada dua metode dalam pengembangan sumber daya manusia:

a. Metode praktis (on the job training)

Metode on the job training merupakan metode yang paling banyak

digunakan. Metode ini meminta karyawan untuk mempelajari suatu

pekerjaan dengan benar-benar melakukannya.22

Jenis-jenis pelatihan dalam metode on the job training adalah sebagai

berikut:

1) Rotasi jabatan

Memberikan kepada karyawan pengetahuan tentang

bagian-bagian organisasi yang berbeda dan peraktek berbagai macam

keterampilan manajerial.

2) Latihan instruksi pekerjaan

latihan instruksi pekerjaan adalah metode yang digunakan dengan

memberikan petunjuk-petunjuk pengerjaan diberikan secara langsung

21

A. Yunus, Titien Sukartini, 2013, Ma aje e “u be Daya Ma usia , Majalengka, Universitas majalengka, hal: 79-80.

22Gary Dessler, , “Ma aje e “u be daya a usia edisi e pat belas , Jakarta, Salemba Empat, hal.

(34)

26

pada pekerjaan dan digunakan terutama untuk melatih para karyawan

untuk melaksanakan pekerjaan mereka sekarang.

3) Magang (Apprenticeship)

Merupakan proses belajar dari seorang atau beberapa orang yang

lebih berpengalaman. Pendekatan ini dapat dikombinasikan dengan

latihan „off the job’ yaitu dengan mengkombinasikan materi di kelas

dengan praktek di lapangan. Pelatihan ini umum dalam

pekerjaan-pekerjaan yang banyak membutuhkan keterampilan, seperti tukang

ledeng, tukang potong rambut, tukang kayu, masinis dan lain

sebagainya. Lebih ditekankan pada keterampilan perajin atau

pertukangan.

4) Coaching

Coaching merupakan suatu bimbingan dan pengarahan yang

diberikan kepada karyawan dalam pelaksanaan kerja rutin mereka.

5) Penugasan sementara

Penugasan sementara merupakan kegiatan penempatan karyawan

pada posisi manajerial atau sebagai anggota panitia tertentu untuk jangka

waktu yang ditetapkan. Karyawan terlibat dalam pengambilan keputusan

dari pemecahan masalah-masalah organisasional nyata.23

b. Metode diluar pekerjaan (of the job training)

pengembangan dilaksanakan pada lokasi terpisah dengan tempat

kerja. Program ini memberikan karyawan dengan keahlian dan pengetahuan

yang mereka butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan pada waktu terpisah

23

(35)

27

dari waktu kerja reguler mereka. Metode-metode yang digunakan sebagai

berikut :

1) Metode-metode simulasi

Metode-metode simulasi ini memberikan karyawan peserta

latihan sebuah representasi tiruan (artificial) suatu aspek organisasi dan

diminta untuk menanggapinya seperti dalam keadaan sebenarnya.

Berikut metode-metode simulasi:

a) Metode studi kasus

Karyawan yang terlibat dalam tipe latihan ini diminta untuk

mengidentifikasi maslah-masalah, menganalisa situasi dan

merumuskan penyelsaian-penyelsaian alternatif. Dengan metode

studi kasus, karyawan dapat mengembangkan keterampilan

pengambilan kuputusan.

b) Role playing

Teknik ini merupakan suatu peralatan yang memungkinkan

para karyawan (peserta latihan) untuk memainkan berbagai peran

yang berbeda. Peserta ditugaskan memerankan individu tertentu

yang digambarkan dalam suatu episode dan diminta untuk

menanggapi peserta lain yang berbeda perannya. Teknik role

playing dapat mengubah sikap peserta, seperti misal menjadi lebih

toleransi terhadap perbedaan individual, dan mengembangkan

keterampilan-keterampilan antar pribadi (interpersonal skills).

c) Business games

Business (management) games adalah suatu simulasi

(36)

28

kehidupan bisnis nyata. bisnis yang bisanya dilakukan dengan

bantuan komputer untuk rrhitungan.perhitungan yang diperlukan.

Permainan dengan aturan-aturan tertentu yang diperoleh dari teori

ekonomi atau dari studi operasi-operasi bisnis atau industri secara

terinci. Para peserta memainkan game dengan memutuskan harga

produk yang akan dipasarkan, berapa anggaran pengiklanan, siapa

yang akan ditarik, dan sebagainya. Tujuannya adalah untuk melatih

para karyawan (atau manajer) dalam pengambilan keputusan dan

cara mengola oprasi-oprasi perusahaan.

d) Vestibule Training

Agar program latihan tidak menggangu oprasi-oprasi normal,

organisasi menggunakan vestibule training. Bentuk latihan ini

dilaksanakan bukan oleh Atasan (penyelia), tetapi oleh

pelatih-pelatih khusus. Area-area terpisah dibangun dengan bagai jenis

peralatan sama seperti yang akan digunakan pada pekerjaan

sebenarnya.

e) Laboratory Training

Suatu latihan kelompok yang terutama digunakan untuk

mengembangkan keterampilan-keterampilan antar pribadi. Salah

satu bentuk latihan yang terkenal adalah latihan sensitifitas, dimana

peserta belajar menjadi lebih sensitif (peka) terhadap perasaan orang

(37)

29

mengembangkan berbagai perilaku bagi tanggungjawab pekerjaan

diwaktu yang akan datang.

f) Program-program Pengembangan Eksekutif

Program-program ini biasanya diadakan di universitas atau

lembaga-lembaga pendidikan Iainnya. Biasanya organisasi

mengirimkan para karyawannya untuk mengikuti paket-paket

khusus Yang ditawarkan; atau bekerjasama dengan suatu organisasi

untuk menyelengarakan secara khusus suatu bentuk penataran,

pendidikan atau latihan sesuai kebutuhan organisasi.

2) Teknik-teknik presentasi Informasi

Tujuan utama presentasi (penyajian) informasi adalah untuk

mengajarkan berbagai sikap, konsep atau ketrampilan kepada para

peserta.

Metode yang biasa digunakan:

a) Kuliah

Ini merupakan suatu metode tradisional dengan kemampuan

penyampaian informasi, banyak peserta dan biaya relatif murah.

Para peserta diasumsikan sebagai pihak yang pasif. Kelemahannya

adalah tidak atau kurang adanya partisipasi dan umpan balik. Hal ini

dapat diatasi bila diskusi atau pembahasan kelas diadakan selama

proses kuliah. Teknik kuliah cenderung lebih tergantung pada

(38)

30

b) Presentasi video

Presentasi tv, films, slide dan sejenisnya adalah serupa

dengan bentuk kuliah. Metode ini biasanya digunakan sebagai

bahan atau alat pelengkap bentuk-bentuk latihan lainnya.

c) Metode Konperensi

Metode ini analog dengan bentuk kelas seminar di perguruan

tinggi, sebagai pengganti metode kuliah. Metode konperensi sering

berfungsi sebagai "tulang belakang" bagi berbagai macam program

latihan hubungan manusiawi. Tujuannya adalah untuk

mengembangkan kecakapan dalam pemecahan masalah dan

pengambilan keputusan dan untuk mengubah sikap karyawan.

Proses latihan hampir selalu berorientasi pada diskusi tentang

masalah atau bidang minat baru yang telah ditetapkan sebelumnya.

d) Programmed instruction

Metode ini menggunakan mesin pengajar atau komputer

untuk memperkenalkan kepada peserta topik yang harus dipelajari,

dan memerinci serangkaian langkah dengan umpan balik langsung

pada renyelesaian setiap langkah. Masing-masing peserta bisa

menetapkan kecepatan belajarnya sendiri. Sebelum pelajan dimulai,

perlu dilakukan tes penempatan (placement test) untuk menentukan

tingkatan awal setiap reserta. Instruksi-instruksi dipersiapkan Oleh

para ahli (spesialis) dan berbegai disiplin ilmu; antara Iain, psikologi

pendidikan yang bekerja pengembangan cara-cara pengajaran.

(39)

31

menterjemahkan masalah-masalah ke dalam bahasa komputer, dan

seterusnya.

e) Studi Sendiri (Self Study)

Program instruction yang telah dibahas di atas merupakan

salah satu bentuk studi sendiri. Teknik ini biasanya mengunakan

manual-manual atau modul-modul tertulis dan kaset-kaset atau

videotape rekaman. Studi sendiri berguna bila para karyawan

tersebar secara geografis atau bila proses belajar hanya memerlukan

sedikit interaksi.24

8. Pengembangan Sumber daya Manusia Menurut Islam

Dalam pandangan Islam, pendidikan dan pelatihan juga dapat

meningkatkan kemampuan tenaga kerja. Tenaga kerja yang terlatih dan

berpendidikan mampu bekerja lebih teliti dari pada yang tidak memiliki

ketrampilan dan pendidikan.

Hal ini tertuang dalam firman Allah SWT:

                       24

(40)

32

Artinya: “Allah menganugerahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al

Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan

Barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah

dianugerahi karunia yang banyak. dan hanya orang-orang yang

berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).”(QS.

Al Baqarah: 269)25

Ayat di atas menjelaskan tentang mengambil pelajaran, Allah SWT

sangatlah menyukai orang-orang yang selalu mengambil pelajaran dari segala

sesuatu yang mereka perbuat. Karerna Allah SWT telah memberikan kita akal

untuk berfikir dan belajar untuk menghindari kesalahan apa saja yang telah kita

perbuat dipekerjaan sebelumnya. Dengan akal inilah kita mampu mempelajari

mana yang baik dan mana yang buruk bagi masa depan kita dan masa depan

perusahaan atau organisasi kita.

Dalam era globalisasi seperti saat ini sangatlah dibutuhkan orang-orang

yang selalu ingin belajar dan selalu ingin mengembangkan dirinya untuk

memajukan organisasi atau perusahaan tempatnya bekerja.

Hal itu tertuang dalam firman Allah SWT:

                                   25

(41)

33

Artinya: “(apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah

orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri,

sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat

Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui

dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang

yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az Zumar: 9)26

Sehubungan dengan ayat di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwasahnya

mengambil pelajaran dari sesuatu yang kita kerjakan merupakan berkah tersendiri

yang diberikan oleh Allah SWT, karena mengambil pelajaran dari segala yang

kita lakukan tersebut nantinya akan membantu kita dalam melakuklan pekerjaan

dikemudian hari.

26

(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Pendekatan

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut

Creswell, yang dikutip Rulam Ahmadi, penelitian kualitatif merupakan suatu proses

inkuisi pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi metodologis yang jelas tentang

inkuisi yang mengexplorasi masalah social atau manusia. Peneliti membangun sebuah

gambaran kompleks yang holistik, menganalisa kata-kata, melaporkan

pandangan-pandangan informan secara detail, dan melakukan sutudi dalam latar alamiah.

Selanjutnya, Creswell, yang dikutip Rulam Ahmadi, menegaskan bahwa penelitian

kualitatif sangat cocok untuk memecahkan suatu masalah penelitian yang tidak

diketahui variable-variabel dan perlu dieksplorasi.1

B. Objek Penelitian

Dalam sasaran penelitian ini, ada dua hal yang akan dijelaskan yaitu mengenai

objek penelitian dan wilayah penelitian. Objek yang akan dituju dalam penelitian ini

adalah masalah yang berkaitan dengan sistem pengembangan sumber daya manusia di

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa. Sedangkan lokasinya adalah

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa yang beralamat di Jln. Durian No.

72 Kab. Sumbawa , Nusa Tenggara Barat.

1

(43)

35

C. Jenis dan Sumber Data Penelitian

Untuk memperoleh data yang jelas dalam penelitian ini, peneliti berusaha

mencari informasi yang mengarah kepada penelitian. Dalam penelitian kualitatif,

peneliti harus bisa berperan sebagi instrument penelitian, disamping juga bantuan dari

pihak yang benar-benar mengetahui tentang sistem pengembangan sumber daya

manusia di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa . Untuk itu jenis dan

sumber data dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil dari sumber data yang pertama

di lapangan atau sumber pertama dimana sebuah data dihasilkan.2 Data

primer ini, diperoleh dengan cara mencari jawaban atas pertanyaan yang

disajikan melalui wawancara secara langsung dengan Kepala Kementerian

Agama Kabupaten Sumbawa beserta orang-orang yang bersangkutan. Dalam

hal ini, data yang diambil adalah data tentang sistem pengembangan Sumber

daya manusia di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa .

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh ke dua setelah data primer.

Tidak menutup kemungkinan peneliti sulit atau tidak mendapatkan data dari

sumber sekunder dikarenakan ada sesuatu hal yang sifatnya sangat pribadi.

Oleh karena itu, peneliti juga menggunakan data sekunder sebagai sarana

memperoleh data. Sumber data sekunder digunakan sebagai bahan

pembanding dari data primer yang telah diperoleh.3

2

Burhan Bungin, 2001.Metodologi Penelitian Sosial.Airlangga University Press, Surabaya, hal. 129 3

(44)

36

Data sekunder yang dihimpun dalam penelitian ini adalah sistem

pengembangan Sumber daya manusia di Kementerian Agama Kabupaten

Sumbawa , sehingga menjadi lembaga yang mampu menjalankan tugasnya

dengan sebaik mungkin, stuktur kepengurusan Kantor Kementerian Agama

Kabupaten Sumbawa , dan data-data yang ada kaitannya dengan penelitian.

2. Sumber Data

Informan merupakan orang yang memberi informasi tentang segala yang

terkait dalam penelitian.Sebelum menentukan informan yang tepat untuk

memperoleh data yang diinginkan, terlebih dahulu harus diketahui populasi untuk

menentukan sampel yang tepat. Untuk teknikpengambilan sampel, peneliti

menggunakan teknik snowball sampling, yaitu pertama peneliti disarankan pada

informan yang pertama, lalu informan pertama menyarankan keinforman yang

kedua.

Dalam penelitian ini, sumber data dalam penggalian data tentang sistem

pengembangan Sumber daya manusia di Kantor Kementerian Agama Kabupaten

Sumbawa, informan memiliki kedudukan yang penting dalam Kementerian

Agama Kabupaten Sumbawa , serta mewakili semua yang ada di rumusan

masalah.

Karena penelitian ini memakai teknik Snowball Sampling maka peneliti

memulai wawancara dengan kepala Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa

dan meminta arahan kepada siapa peneliti bisa melakukan wawancara untuk

(45)

37

D. Tahap-tahap Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menggunakan tahap-tahap

penelitian menurut Lexy J. Moleong, tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap Pralapangan

Ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti, pada tahapan

pra lapangan, antara lain:

a. Menyusun Rancangan Penelitian

Penyususnan rancangan penelitian adalah berupa usulan penelitian

yang diajukan kepada ketua Prodi Manajemen Dakwah, yang berisi tentang

latar belakang masalah, fenomena yang terjadi dilapangan, problematika

yang berisi tentang permasalahan yang diangkat dalam penelitian.

Setelah rancangan itu disetujui oleh ketua Prodi selanjutnya membuat

proposal penelitian. Setelah menyususn proposal peneliti. Selanjutnya,

memilih Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa sebagai obyek

penelitian, mengurus perizinan, mengamati dan menilai lapangan, memilih

informan sebagai salah satu sumber data primer, dan menyiapkan

perlengkapan untuk penelitian.

b. Memilh Lapangan Penelitian

Adapun lapangan penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah

Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa . Sebelum melakukan penelitian,

peneliti terlebih dahulu melakukan penggalian data atau informasi tentang

objek penelitian yang akan diteliti. Kemudian, ada ketertarikan yang timbul

dalam diri peneliti untuk menjadikan sebagai objek penelitian, karena dirasa

(46)

38

c. Mengatur Perizinan

Pada tahapan ini, peneliti mengurus perizinan pada Fakultas Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya, kemudian diserahkan

kepada sasaran penelitian yaitu kepada kepala Kementerian Agama

Kabupaten Sumbawa , guna memperoleh data tentang sistem pengembangan

sumber daya manusia di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa .

d. Menjajaki dan Memilih Lapangan

Tahapan ini, belum sampai pada menyikapi bagaimana peneliti

masuk kedalam lapangan, dalam arti peneliti belum memulai mengumpulkan

data yang sebenarnya akan diteliti. Pada tahap ini, barulah memulai

berorientasi lapangan, akan tetapi dalam hal-hal tertentu peneliti memulai

keadaan lapangan itu sendiri, seperti menanyakan hal-hal yang ringan.

Peneliti terlebih dahulu melakukan penelitian lapangan terhadap

objek yang dijadikan bahan penelitian. Dengan pertimbangan bahwa objek

tersebut belum ada yang meneliti, dan memiliki menarik untuk dijadikan

objek penelitian. Serta dengan pertimbangan bahwa objek tersebut juga

relevan, jika dibedakan dari sudut disiplin keilmuan.

e. Memilih dan Memanfaatkan Informan

Usaha untuk memilih dan memanfaatkan informan adalah dengan

cara melalui keterangan orang yang berwenang, yaitu responden 1 selaku

kepala Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa .

f. Menyiapkan Perlengkapan Penelitian

Untuk kelancaran jalanya penelitian, maka peneliti hendaknya tidak

hanya menyiapkan perlengkapan fisik saja, akan tetapi dalam konteks upaya

(47)

39

menggunakan alat bantu berupa alat tulis menulis dan tape recorder atau

audio visual.

g. Persoalan Etika Penelitian

Peneliti harus menjaga etika saat melaksanakan penelitian, karena hal

ini menyangkut hubungan dengan orang lain. Hendaknya, dilaksanakan

secara baik agar terjadi hubungan sosial yang baik, serta mudah mendapatkan

data yang diinginkan peneliti. Dengan dijaganya etika diharapkan terciptanya

suatu kerjasama yang menyenagkan.

2. Tahap Lapangan

Setelah tahap pralapangan terlampaui, maka tahap yang selanjutnya

adalah:

a. Memahami Latar Penelitian dan Persiapan Diri

Untuk memasuki tahap pekerjaan lapangan, peneliti perlu memahami

latar belakang penelitian terlebih dahulu. Selain itu, peneliti juga harus

mempersiapkan dirinya, baik secara fisik maupun mental, serta tidak

melupakan etika.

Peneliti menjelaskan pada informan bahwa, penelitian yang berjudul

“Sistem pengembangan sumber daya manusia di Kantor Kementerian

Agama Kabupaten Sumbawa ”, peneliti menggali data tentang sistem

pengembangan sumber daya manusia dalam lembaga pemerintahan.

b. Memasuki Lapangan

Dalam lapangan penelitian, peneliti memposisikan diri dalam

lingkungan objek penelitian dengan cara menjalin hubungan keakraban.

Salah satunya adalah dengan saling mengenal satu sama lain dengan subjek,

(48)

40

c. Berperan-Serta sambil Mengumpulkan Data

Peranan peneliti pada lokasi penelitian memang harus dibatasi dan

terjadwal. Jadwal penelitian hendaknya, telah disusun secara tepat, hati-hati

dan luwes karena untuk mengantisipasi keadaan lapangan yang susah untuk

diramal. Namun, tidak menuntut kemungkinan apabila informan memiliki

waktu luang, peneliti dapat melakukan pengumpulan data. Maka, peneliti

dapat terlibat langsung dalam kegiatan yang sedang terjadi dalam lokasi

penelitian, serta mengumpulkan dan mencatat data yang diperlukan yang

kemudian dianalisa secara intensive.

3. Tahap Analisis Data

Dalam tahap ini, setelah peneliti berhasil mendapatkan data atau informasi

dari informan, langkah yang diambil adalah melakukan transkrip data hasil

interview (wawancara) dan melakukan coding (menulis hasil dari wawancara)

sesuai dengan tema yang diteliti. Setelah itu, peneliti menyajikannya secara utuh

data yang diperoleh tanpa melakukan tambahan data atau informasi mengenai

hal-hal yang berkaitan dengan lokasi penelitian. Kemudian, peneliti melakukan

analisis data dari data-data yang telah diperoleh peneliti.4

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitiana dalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar yang ditetapkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:

4

(49)

41

1. Metode Wawancara (inretview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (Interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan terwawancara (Interviewee) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu.5

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

yang harus diteliti dan peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang

lebih mendalam.6

2. Metode pengamatan (observasi)

Pengamatan (observasi) merupakan pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan dan berpartisipasi secara langsung pada objek penelitian guna

memperoleh data yang diperlukan. Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik

observasi partisipatif moderat, dimana peneliti dalam mengumpulkan data

observasi partisipatif dalam beberapa kegiatan akan mengikutinya namun tidak

semuanya.7

3. Metode Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah lampau. Dokumen

dapat berupa dokumen pribadi, dokumen resmi, dokmen budaya popular, foto

temuan, foto hasil penelitian, fotografi dan film. Menurut Bogdan & Biklen yang

dikutip oleh Rulam Ahmadi, “yang dimaksud dokumen adalah mengacu pada

5

Lexy J. Moleong, 2009, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Hal.186. 6

Sugiyono, 2014.Metode penelitian kualitatif, kuantitatif, dan R&D cetakan XX. Bandung, Alfabeta, hal. 137. 7

(50)

42

material, seperti video, film, memo, surat, rekaman kasus, dan lainnya yang dapat

mendukung penelitian.8

Dokumentasi merupakan tekhnik pengumpulan data yang diperoleh

melalui dokumen-dokumen dan cenderung menjadi data skunder. Pemakaian

metode dokumentasi digunakan oleh peneliti untuk mencari data mengenai

hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah ilmiah,

prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan lain sebagainya.

Hasil penelitian dengan menggunakan metode dokumentasi, akan

mendukung hasil penelitian dengan metode wawancara dan observasi, sehigga

hasil penelitian lebih terpercaya. Tetapi peneliti perlu mencermati hasil dari

dokumentasi, karena tidak semua dokumentasi memiliki tingkat kredibilitas yang

tinggi. Seperti contoh foto-foto dokumentasi yang tidak mencerminkan bentuk

aslinya, karena foto dibuat hanya untuk kepentingan tertentu.9

F. Teknik Validitas Data

Dalam penelitian kualitatif, menjaga keabsahan data yang diperoleh

merupakan faktor utama. Maka, dalam melakukan keabsahan data, peneliti perlu

memeriksa data kembali sebelum diproses dalam bentuk laporan yang disajikan. Agar

tidak terjadi kesalahan, maka peneliti melakukan uji kredibilitas data. Menurut

Sugiyono, dalam uji kredibilitas data terdapat empat macam cara,10 yaitu:

1. Perpanjang Pengamatan

Perpanjangan keikut sertaan bertujuan untuk membangun kepercayaan

informan, terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri pada peneliti. Kepercayaan

8

Ruslam Ahmadi, 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta, Ar-ruzz Media, hal. 179 9

Sugiyono, 2014.Metode penelitian kualitatif, kuantitatif, dan R&D cetakan XXI. Bandung, Alfabeta, hal. 240 10

(51)

43

informan dan diri peneliti, merupakan proses pengembangan yang setiap harinya

akan semakin bertambah, dan merupakan alat untuk mencegah adanya penipuan

informasi dari subjek.11 Sebagai bukti peneliti melakukan perpanjangan

pengamatan, hendaknya peneliti membuat surat keterangan perpanjangan

pengamatan. Kemudian, dilampirkan pada lembar laporan penelitian.12

2. Peningkatan Ketekunan

Peningkatan ketekunan merupakan teknik pemeriksaan data, dimana

peneliti dituntut untuk lebih teliti dan rinci dalam menghubungkan faktor-faktor

yang menonjol. Peneliti berulang-ulang menelaah hasil penelitianya dari awal

hingga akhir. Sehingga, peneliti benar-benar memahami penelitianya serta

menghasilkan penelitian yang akurat.13 Sebagai bekal bagi peneliti dalam

peningkatan ketekunan, peneliti lebih banyak membaca dari berbagai literatur

yang sesuai dengan penelitian, guna memperluas dan mempertajam

pengetahuan.14

3. Triangulasi

Triangulasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

menggabungkan dari berbagai teknik, dan sumber data yang telah diperoleh.

Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara

dan dokumentasi untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Sedangkan,

triangulasi sumber berarti peneliti mendapatkan data dari sumber yang

berbeda-beda dengan teknik yang sama.15

11 Lexy J. Moleong, 2012,

Metodologi penelitian kualitatif , edisi revisi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, hal. 329.

12

Sugiyono, 2014. Metode penelitian kualitatif kuantitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung, hal. 271 13

Lexy J. Moleong, 2012. “Metodologi penelitian kualitatif , edisi revisi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, hal. 330

14

Sugiyono, 2014. Memahami penelitian kualitatif. Alfabeta, Bandung, hal 124 15

(52)

44

Peneliti menggabungkan semua hasil penelitian, baik dari wawancara,

observasi dan dokumentasi. Dengan kata lain, triangulasi merupakan menguji

keabsahan dari hasil penelitian dengan peneliti, metode, teori, dan sumber data.16

Jika sudah dipastikan triangulasi memiliki hasil yang sama dari awal hingga

akhir, maka data yang diperoleh dianggap kredibel.

4. Member Check

Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti dari

informan, seperti data dokumentasi. Tujuan dar

Gambar

  Tabel 1.1
  Gambar 1.1 Proses analisis data (interactive model Miles dan Huberman)
  Gambar 1.2
Gambar yang berwarna merupakan lingkup kerja dari Kantor Kementerian
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dari sebelas perguruan tinggi yang memiliki fakultas kedokteran hewan di Indonesia, semoga UNAIR menyumbang dokter hewan berkualitas yang mampu membantu permasalahan

Hal ini didukung oleh hasil rerata variabel gaya kepemimpinan transformasional sebesar 4.04 (tabel 4.5) yang berarti bahwa mayoritas responden setuju dengan gaya

Yang Kami hormati, para Pimpinan Universitas Negeri Makassar, para Pembicara undangan, Ketua Forum Pendidikan Statistika Indonesia (FORSTAT) bapak Dr Suhartono, M.Sc., para

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menilai gulma (weeds assessment) yang tumbuh di perkebunan kelapa sawit lahan gambut. Penelitian dilaksanakan

Dalam melestarikan Musik Tradisional di Kabupaten Bone bagi bapak Mursalim itu sendiri tidak mudah dilakukan, mengingat bahwa ketertarikan masyarakat atau anak

Hung atau ang 紅 berarti ‘merah’, siou atau sio 燒 ‘masak’, ie atau hi 魚 ‘ikan’, adalah makanan yang terbuat dari daging ikan yang digoreng dengan tepung,

Penelitian ini dilakukan melalui studi kasus pada dua (2) lembaga wakaf, dan masing-masing lembaga wakaf yang menjadi subyek dalam penelitian ini memiliki

Edi