LAMPI RAN I I PERATURAN MENTERI KEHUTANAN
Nomor
:
P.03/MENHUT-V/2004
Tanggal
:
22 JULI 2004
JUNI 2004
BAGI AN KETI GA
PETUNJUK PELAKSANAAN PENI LAI AN BI BI T
GERAKAN NASI ONAL REHABI LI TASI HUTAN DAN LAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GN-RHL/ Gerhan)
diselenggarakan untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi
hutan dan lahan, sehingga kawasan hutan dan lahan dimaksud dapat berfungsi
sebagai perlindungan Daerah Aliran Sungai (DAS), mencegah terjadinya bencana
banjir, tanah longsor, erosi dan sekaligus untuk mendukung produktivitas sumber
daya hutan dan lahan serta melestarikan keanekaragaman hayati.
Salah satu kegiatan penting dan strategis dalam program GN-RHL/ Gerhan adalah
kegiatan pengadaan bibit. Agar dalam kegiatan pengadaan bibit tersebut dapat
mencapai sasaran yang diharapkan yaitu diperolehnya bibit yang berkualitas
sesuai dengan jenis dan jumlahnya, maka perlu dilakukan pembinaan terhadap
proses pembuatan bibit dari awal sampai bibit siap tanam di persemaian dan
penilaian atas jumlah serta kualitasnya masing-masing jenis di Tempat
Penampungan Sementara (TPS).
Agar penilaian bibit dapat dilaksanakan secara terarah, objektif, akurat dan dapat
dipertanggung jawabkan, maka penilaian bibit GN-RHL/ Gerhan akan diserahkan
kepada Lembaga Penilai yang bersifat I ndependen. Salah satu lembaga/ I nstitusi
yang bersifat independen dan yang sampai saat ini masih memiliki integritas yang
tinggi adalah Perguruan Tinggi yang berbadan usaha
Dalam upaya untuk menjaga agar pelaksanaan penilaian bibit GN-RHL/ Gerhan
dapat diselenggarakan dengan baik dan terarah, maka dipandang perlu untuk
menyusun petunjuk tehnis penilaian bibit GN-RHL/ Gerhan.
B.
Tujuan
C.
Ruang Lingkup Kegiatan
Petunjuk pelaksanaan ini menguraikan tentang prosedur penilaian bibit
GN-RHL/ Gerhan oleh Konsultan penilai dari Perguruan Tinggi yang berbadan usaha
yang meliputi kegiatan pembinaan jalannya pekerjaan pengadaan benih,
pengadaan sarana/ prasarana, proses pembuatan dan pemeliharaan bibit,
pengendalian mutu, pengangkutan bibit dari persemaian ke lokasi TPS serta
melakukan penilaian atas jumlah dan kualitas bibit siap tanam sesuai jenisnya
masing-masing di TPS sebagai bahan rekomendasi pembayaran bibit oleh Satker
pengadaan bibit (BPDAS)
D.
Pengertian :
1.
Penilaian bibit adalah kegiatan pembinaan jalannya pekerjaan setiap aspek
pembibitan meliputi pekerjaan pengadaan benih,
pengadaan
sarana/ prasarana, proses pembuatan dan pemeliharaan bibit, pengendalian
mutu, pengangkutan bibit dari persemaian ke TPS serta melakukan penilaian
atas jumlah dan kualitas bibit siap tanam sesuai jenisnya masing-masing di
TPS.
2.
Tempat Penampungan Sementara (TPS) adalah tempat penampungan bibit
sementara sebelum ditanam yang lokasinya berdekatan atau sejauh-jauhnya
10 Km. dari lokasi tanaman.
3.
Lembaga Penilai Perguruan Tinggi adalah pelaksana penilaian bibit
GN-RHL/ Gerhan
4.
Perguruan Tinggi adalah Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta yang
pempunyai Fakultas Kehutanan atau Pertanian serta berbadan usaha
5.
Balai Pengelolaan DAS (BPDAS) adalah Satuan Kerja (Satker) kegiatan
pengadaan bibit oleh pihak ketiga (Perusahaan pengada bibit)
6.
Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) dan BPDAS adalah Satuan Kerja
kegiatan penilaian bibit GN-RHL/Gerhan oleh Perguruan Tinggi berbadan
usaha
7.
UPT Ditjen PHKA adalah UPT Ditjen PHKA di daerah (BKSDA/ Taman Nasional)
8.
Yang dimaksud dengan Dinas dalam Juklak ini adalah Dinas yang membidangi
kehutanan ditingkat Kabupaten
9.
Bibit adalah bahan tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk
memperbanyak dan atau mengembangbiakan tanaman yang berasal dari
bahan generatif atau bahan vegetatif.
10.
Lot Bibit adalah bibit yang berasal satu jenis, satu sumber benih, satu umur,
satu periode penanganan dan satu perlakuan.
12.
Pembiakan vegetatif adalah proses pembuatan atau produksi bibit melalui
pembelahan sel dari bagian vegetatif tanaman (dari akar, batang, pucuk atau
sistim kultur jaringan).
13.
Media bibit adalah bahan yang digunakan untuk menumbuhkan bibit.
14.
Kekompakan media adalah tingkat kemampuan akar untuk mengikat media
sehingga menjadi kompak
15.
Media kompak adalah apabila media dan akar membentuk gumpalan yang
kompak.
16.
Media retak adalah apabila media dan akar membentuk gumpalan yang
kompak tapi ada cacat retak.
17.
Media patah adalah apabila media dan akar membentuk gumpalan tetapi ada
cacat retak yang mengelilingi media sehingga terbelah.
18.
Media Lepas adalah apabila media tinggal sedikit pada akar atau lepas sama
sekali.
19.
Tegakan Benih Teridentifikasi adalah tegakan alam atau tanaman dengan
kualitas rata-rata.digunakan untuk menghasilkan benih maupun koleksi benih,
yang sebaran lokasinya tepat diketahui.
20.
Tegakan Benih Terseleksi adalah tegakan alam atau tanaman dengan
fenotipe superior untuk sifat-sifat penting (misalnya bentuk batang) dan
digunakan sebagai sumber benih.
21.
Areal Produksi Benih adalah tegakan benih terseleksi yang kemudian
ditingkatkan kualitasnya melalui penebangan pohon inferior sehingga yang
tersisa adalah pohon berfenotipa baik dan dapat memproduksi benih secara
melimpah.
22.
Tegakan Provenan adalah tegakan yang dibangun dari benih-benih yang
provenannya telah teruji dan diketahui superioritasnya
23.
Kebun Benih adalah tegakan yang dibangun dengan menggunakan benih
(materi genetik) yang telah mengalami uji keturunan dan genotipenya
diketahui superioritasnya.
24.
Mutu Genetik adalah kualitas bibit yang merupakan cerminan sifat induk yang
selalu diturunkan dari induk ke anaknya dari generasi ke generasi.
BAB I I
KEGI ATAN PENI LAI AN
A.
Sasaran
Sasaran penilaian bibit oleh Perguruan Tinggi yang ditunjuk adalah bibit
GN-RHL/ Gerhan dengan sasaran bibit yang dinilai sesuai kontrak kerja antara Satker
(BPDAS) dan perusahaan pengada bibit dimasing-masing lokasi persemaian dan
TPS.
B.
Waktu Penilaian
Waktu pelaksanaan penilaian bibit GN-RHL/ Gerhan dilaksanakan setelah kontrak
kerja pengadaan bibit antara Satker BPDAS ditandatangani dan telah dimulainya
proses awal pengadaan bibit dan berakhir setelah kegiatan penilaian jumlah dan
kualitas bibit siap tanam di TPS dapat diselesaikan.
C.
Pelaksana Penilaian
Pelaksana penilaian bibit GN-RHL/ Gerhan adalah Perguruan Tinggi Negeri atau
Swasta yang mempunyai Fakultas Kehutanan atau Pertanian serta berbadan
usaha
D.
Metoda Penilaian
Kegiatan Penilaian bibit GN-RHL/Gerhan oleh Perguruan Tinggi akan diarahkan
pada aspek-aspek sebagai berikut :
1.
Pembinaan
a.
Pembinaan pengadaan benih dilakukan dengan mengecek terhadap jenis
dan jumlah benih yang dibeli/ diadakan, mutu fisik dan fisiologi benih
serta asal usul benih, meliputi kegiatan :
1)
Pembinaan pengadaan benih terhadap bibit yang sudah ada,
dilakukan dengan memeriksa dokumen pembelian benih, keterangan
hasil pengujian benih/ sertifikat mutu benih dan keterangan asal usul
benih yang dibuktikan dengan surat keterangan/ label dari pengelola
sumber benih atau dari BPTH. Apabila terdapat keraguan dapat
dilakukan konfirmasi kepada lembaga yang menerbitkan surat
keterangan benih tersebut untuk mengetahui kebenarannya.
2)
Pembinaan pengadaan benih terhadap bibit yang baru dibuat,
dilakukan dengan cara mengecek dokumen dan fisik benih yang
diadakan/ dibeli Perusahaan Pengada Bibit
b.
Pembinaan sarana dan prasarana yang telah ada maupun yang akan
dibangun Perusahaan Pengada Bibit.
c.
Pembinaan dalam proses produksi bibit meliputi; penyiapan media,
penyapihan, pemeliharaan (pemupukan, pembersihan, penyiraman).
e.
Pembinaan proses Pengangkutan bibit siap tanam dari persemaian ke
Tempat Penampungan Sementara (TPS)
f.
Hasil Pembinaan setiap aspek pekerjaan tersebut dilaporkan kepada
BPDAS/ selaku Satker pengadaan bibit dan Satker penilaian bibit, khusus
di Propinsi yang Satkernya berada di BPTH maka laporan hasil pembinaan
oleh Perguruan Tinggi tetap ditujukan kepada BPDAS namun perlu
ditembuskan kepada BPTH selaku Satker Penilaian bibit di Propinsi
tersebut
g.
Laporan/ rekomendasi teknis hasil pembinaan dibuat oleh penilai
selambat-lambatnya satu minggu setelah kegiatan pembinaan pada tahap
pekerjaan tersebut selesai. Laporan / rekomendasi tersebut dipergunakan
oleh BPDAS sebagai bahan untuk mengendalikan pekerjaan pada tahap
tersebut sebelum pengada bibit tersebut melanjutkan pekerjaanya ke
tahap berikutnya. Kegiatan seperti tersebut terus dilakukan pada
tahap-tahap berikutnya sampai bibit siap tanam tertata di TPS siap untuk
dilakukan penilaian. Laporan/ rekomendasi hasil pembinaan menggunakan
format lampiran 1.
2.
Penilaian
a.
Penilaian bibit dilakukan atas jumlah dan kualitas bibit untuk
masing-masing jenis di TPS.
b.
Penilaian jumlah dan kualitas bibit setiap jenis di TPS dilakukan secara
sensus 100% yaitu dengan cara menghitung bibit secara keseluruhan di
tempat penampungan bibit sementara (TPS). Sedangkan penilaian mutu
fisik dan fisiologi bibit dilakukan dengan cara sistematik sampling dengan
intensitas 3% .
1)
Penilaian mutu fisik dan fisiologi dilakukan dengan menilai kondisi
bibit yang normal, dan kekompakan media.
2)
Persyaratan bibit reboisasi yang memenuhi kriteria mutu fisik dan
fisiologi meliputi:
a)
Bibit normal : adalah bibit berbatang tunggal, sehat dan pada
pangkal batangnya berkayu.
b)
Tinggi bibit yang diukur mulai dari pangkal batang sampai titik
tumbuh teratas dihitung dengan satuan cm. Untuk tinggi batang
dipersyaratkan antara 20-50 cm. Pengukuran tinggi untuk bibit
hasil pembiakan okulasi dilakukan melalui titik okulasi sampai titik
tumbuh teratas dengan tinggi minimal 20 cm
c)
Media kompak
3)
Persyaratan bibit turus jalan yang memenuhi criteria mutu fisik dan
fisiologi meliputi :
b)
Tinggi bibit yang diukur mulai dari pangkal batang sampai titik
tumbuh teratas dihitung dengan satuan cm. Untuk tinggi batang
dipersyaratkan minimum100 cm
c)
Media kompak
4)
Persyaratan bibit penghijauan kota yang memenuhi kriteria mutu fisik
dan fisiologi meliputi :
a)
Bibit normal : adalah bibit berbatang tunggal, sehat dan pada
pangkal batangnya berkayu
b)
Tinggi bibit yang diukur mulai dari pangkal batang sampai titik
tumbuh teratas dihitung dengan satuan cm. Untuk tinggi batang
dipersyaratkan tinggi berkisar 50-150 cm.
c)
Media kompak
5)
Persyaratan bibit hutan mangrove yang memenuhi kriteria mutu fisik
dan fisiologi meliputi :
a)
Bibit normal : adalah bibit berbatang tunggal, sehat dan pada
pangkal batangnya berkayu
b)
Tinggi bibit yang diukur mulai dari pangkal batang sampai titik
tumbuh teratas dihitung dengan satuan cm. Untuk tinggi batang
dipersyaratkan tinggi berkisar 35 cm – 55 cm, telah tumbuh
minimal 4 helai daun
c)
Media kompak
c.
Pelaksanaan penilaian bibit di TPS didasarkan atas permohonan penilaian
bibit dari BPDAS berdasarkan kesiapan bibit dan kesiapan penerimaan
oleh Dinas / UPT Ditjen PHKA yang akan menggunakan bibit tersebut.
d.
Pencatatan data setiap jenis, jumlah dan perusahaan pengada bibit
dengan menggunakan tally sheet. Setelah perhitungan bibit selesai pada
tally sheet diberi tanggal saat perhitungan dan ditandatangani oleh
petugas yang menghitung bibit.
e.
Untuk menjamin obyektivitas penilaian, maka pada waktu perhitungan
jumlah bibit disaksikan oleh wakil dari pangada bibit dan wakil dari BPDAS
serta Dinas/ UPT Ditjen PHKA selaku pelaksana penanaman. Selanjutnya
para saksi menandatangani tally sheet hasil penilaian bibit. Petugas yang
menandatangani tally sheet harus membawa surat pengantar tugas dari
kepala/ pimpinan I nstansi yang menugaskannya (BPDAS/ Dinas/ UPT Ditjen
PHKA dan pengada bibit)
g.
Data yang telah direkap dalam lampiran 3, kemudian dituangkan dalam
rekapitulasi data pengadaan bibit tingkat BPDAS (lampiran 4) dan
dicantumkan dalam berita acara hasil penilaian bibit yang ditandatangani
oleh petugas yang melaksanakan penilaian dari Perguruan Tinggi,
pengada bibit dan BPDAS selaku pihak yang akan membayar pengadaan
bibit serta Dinas/ UPT Ditjen PHKA yang akan menerima bibit. Bentuk
Berita Acara penilaian bibit disajikan pada lampiran 5.
h.
Laporan akhir hasil penilaian bibit oleh konsultan penilai yang dilengakapi
dengan berita acara penilaian bibit (format lampiran 4.) disampaikan
kepada BPDAS untuk bahan pembayaran kepada pengada bibit dan
kepada BPDAS/BPTH untuk bahan pembayaran akhir kepada konsultan
penilai.
E.
Urutan Pelaksanaan
1.
Persiapan
a.
Pengadaan Konsultan Pelaksana
Pengadaan Konsultan Pelaksana penilaian bibit
GN-RHL/Gerhan
dilakukan dengan cara penunjukkan langsung oleh Kepala Balai
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai / Balai Perbenihan Tanaman Hutan
(BPDAS/ BPTH) selaku Pimpinan Satuan Kerja (Satker) kepada Perguruan
Tinggi Negeri atau Swasta yang mempunyai Fakultas Kehutanan atau
Pertanian serta berbadan usaha.
Dalam proses penunjukan langsung Perguruan Tinggi tersebut
sebelumnya BPDAS/BPTH selaku Satker membuat TOR kegiatan dan
menyampaikannya kepada Perguruan Tinggi yang memenuhi persyaratan
diwilayah kerjanya sebagai calon konsultan penilai sambil meminta agar
Perguruan Tinggi menyampaikan proposal teknis dan biaya, selanjutnya
dilakukan negosiasi baik teknis maupun biaya sehingga diperoleh harga
yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggung jawabkan melalui
penilaian terhadap proposal teknis dan biaya yang disampaikan oleh
Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Tata cara lainnya tentang
pembuatan kontrak kerja mengacu kepada Keppres 80 tahun 2003.
c.
Persiapan pelaksanaan penilaian bibit GN-RHL/ Gerhan meliputi :
1)
Pemahaman terhadap Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan dan Penilaian
bibit
2)
Penyiapan dokumen administrasi pelaksanaan
3)
Melakukan koordinasi dengan BPDAS dan instansi pelaksana
penanaman (Dinas/ UPT Ditjen PHKA) untuk membahas rencana
penilaian bibit, waktu pembinaan dan penilaian serta tempat
pembinaan dan penilaian yaitu ditempat persemaian dan di tempat
penampungan sementara (TPS)
4)
Penyiapan tally sheet, alat tulis dan alat pengukuran serta bahan
administrasi lainnya
5)
Pembentukan regu kerja dan penanggung jawab lapangan serta
penanggung jawab kegiatan secara keseluruhan
6)
Coaching pelaksanaan tehnik pembinaan dan tehnik penilaian kepada
semua regu kerja
7)
Penyusunan laporan pendahuluan yang dibuat paling lambat 7 hari
kerja setelak penandatanganan kontrak kerja penilaian. Laporan
pendahuluan berisi rencana kerja, metoda pembinaan, metoda
penilaian, jadwal pelaksanaan dll. disampaikan kepada BPDAS/ BPTH
selaku Satker penilaian.
8)
Berdasarkan laporan pendahuluan, disusun jadwal pelaksanaan
penilaian dan disepakati oleh pihak terkait seperti BPDAS, BPTH, UPT
Ditjen PHKA/ Dinas dan pengada bibit untuk acuan pelaksanaan
penilaian.
2.
Pelaksanaan
a.
Pelaksanaan pembinaan jalanya proses pengadaan benih, pengadaan
sarana/ prasarana, kegiatan pembuatan dan pemeliharaan bibit dilakukan
ditempat persemaian
b.
Pelaksanaan pembinaan aspek pengangkutan bibit siap tanam dari
persemaian ke TPS dilakukan terhadap jalannya pemuatan bibit dan
pengangkutan bibit
c.
Pelaksanaan penilaian jumlah dan mutu bibit dilakukan di TPS yang
disaksikan oleh petugas dari BPDAS/ UPT Ditjen PHKA/ Dinas dan dari
pihak pengada bibit
d.
Hasil penilaian jumlah dan mutu bibit dituangkan dalam tally sheet
e.
Tally sheet yang telah terisi data jumlah dan mutu bibit ditandatangani
petugas penilai dan saksi-saksi. Contoh tally sheet dapat dilihat pada
lampiran 2 dan 3
g.
Pembuatan rekap data tally sheet untuk setiap perusahaan pengada bibit
di TPS. Hasil rekap ditandatangani oleh pihak konsultan penilai, dan para
saksi. Contoh form rekapitulasi data bibit dapat dilihat pada lampiran 4.
h.
Berdasarkan hasil rekap diatas, dibuat Berita Acara penilaian bibit di TPS
untuk masing-masing pengada bib it. Berita Acara tersebut dibuat dan
ditandatangani oleh penanggung jawab konsultan penilai dan oleh yang
menyaksikan penilaian bibit (BPDAS/ Dinas/ UPT Ditjen PHKA/ pengada
bibit). Contoh bentuk Berita Acara penilaian dapat dilihat pada lampiran 5.
i.
Dari Berita Acara di berbagai TPS dan pengada bibit dibuat rekap hasil
penilaian bibit untuk tingkat BPDAS yang ditandatangani oleh
penanggung jawab konsultan penilaian bibit dan pihak BPDAS,UPT Ditjen
PHKA, Dinas dan pengada bibit
j.
Berita Acara penilaian bibit dan hasil rekap bibit untuk tingkat BPDAS
dikirim ke BPDAS untuk bahan pembayaran bibit dan ke BPDAS/BPTH
selaku Satker penilaian bibit
k.
Berdasarkan berita acara dan rekap bibit sebagaimana tersebut diatas,
BPDAS dapat mempersiapkan penyerahan bibit kepada pelaksana
penanaman (Dinas Kab, UPT Ditjen PHKA) dan selanjutnya BPDAS/BPTH
dapat menyelesaikan pembayaran penilaian bibit kepada konsultan penilai
sesuai ketentuan.
l.
Dalam kaitannya dengan penyelesaian pembayaran akhir kegiatan
penilaian bibit, pihak konsultan penilai wajib membuat laporan akhir
pelaksanaan kegiatan penilaian bibit yang ditandatangani oleh
penanggung jawab konsultan penilai dan laporan tersebut disampaikan
kepada BPDAS/BPTH setempat selaku Satker Penilaian
m.
Jenis laporan yang harus dibuat oleh konsultan penilai meliputi : Laporan
pendahuluan, laporan hasil pembinaan setiap aspek kegiatan dan Laporan
akhir kegiatan penilaian bibit yang dilengkapi dengan dokumentasi
penilaian dan berita acara penilaian serta rekap pengadaan bibit untuk
tingkat BPDAS.
3.
Standar Hasil Penilaian
Standar hasil penilaian bibit yang dilaksanakan oleh konsultan penilai
Perguruan Tinggi adalah sebagai berikut :
a.
Persiapan pelaksanaan berupa laporan pendahuluan berisi rencana kerja,
recana biaya, organisasi pelaksana dan tata waktu
c.
Hasil pembinaan tahapan pekerjaan pembuatan dan pemeliharaan bibit
di persemaian(pengadaan sarana/ prasarana, pemupukan, pembersihan,
penyiraman) berupa laporan/ rekomendasi kualitas pekerjaan tersebut
apakah baik sesuai teknis dan telah diselesaikan 100 % sehingga
pekerjaan dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya atau tidak baik tidak
sesuai teknis dan prrogresnya belum mencapai 100% sehingga pekerjaan
perlu diberhentikan sementara untuk diperbaiki sebagaimana mestinya
dengan menggunakan format lampiran 1.
d.
Hasil Pembinaan pengendalian mutu bibit (sortasi dan pengelompokan
bibit) berupa laporan/ rekomendasi kualitas dan progress sortasi dan
pengelompokan bibit apakah baik dan telah diselesaikan 100% sehingga
pekerjaan dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya atau hasil pekerjaan
tidak baik dan belum mencapai 100% sehingga pekerjaan diberhentikan
sementara untuk diperbaiki dan diselesaikan sebelum melanjutkan
pekerjaan ke tahap berikutnya, menggunakan format lampiran 1.
e.
Pembinaan proses pengangkutan bibit berupa laporan/ rekomendasi
pelaksanaan proses pengangkutan dan penurunan bibit serta
penyimpanan di TPS apakah baik dan selesai 100% sehingga pekerjaan
dapat dilanjutkan atau tidak baik dan belum selesai 100% sehingga
pekerjaan diberhentikan sementara untuk diperbaiki dan diselesaikan
sebelum melanjutkan pekerjaan ke tahap berikutnya, menggunakan
format lampiran 1.
f.
Hasil penilaian berupa laporan akhir yang dilampiri tally sheet dan Berita
Acara Penilaian serta foto-foto kegiatan pembibitan, menggunakan format
lampiran 1,2,3,4
Mekanisme Pelaksanaan Penilaian Bibit GN - RHL/ GERHAN
Proses Pembayaran
Penyerahan
KONTRAK KERJA
Pelaksanaan penilaian bibit di TPS Pelaksanaan Pembinaan
Dinas Kab/ Kota Laporan Pendahuluan
persetujuan usulan
Lembaga Penilai/ Perguruan Tinggi
BPDAS/
BPTH
LAPORAN BPDAS
Diterima
Penilaian Bibit Berita Acara BPDASPENGADA BIBIT
Ditolak
Pengada
bibit
BAB I I I
PENUTUP
Pelaksanaan Kegiatan GN-RHL/Gerhan bertujuan untuk memulihkan kondisi hutan
dan lahan yang telah rusak sekaligus untuk menanggulangi bencana alam berupa
banjir, tanah longsor dan kekeringan. Guna efektifitas dan efisiensi pelaksanaanya
maka diperlukan Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Bibit oleh Lembaga Penilai Bibit
Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GN-RHL/ Gerhan) yang merupakan
arahan bagi pelaksana penilaian dimaksud. Pada akhirnya diharapkan penyiapan bibit
berkualitas dalam jumlah yang mencukupi dapat terwujud untuk mendukung
keberhasilan tanaman GN-RHL/Gerhan.
MENTERI KEHUTANAN
Lampiran 1.
LAPORAN HASI L PEMBI NAAN
PEMBI BI TAN GN -RHL/ GERHAN
Propinsi
: ………
BPDAS
: ………
Tanggal Penilaian:……….
Nama Perusahaan
: ……….……..
Alamat
: ………
Jenis Tanaman
: ………
Kelompok jenis
: kayu2an/ TUL/ Endemik/ MPTS/ turus jalan/ penghijauan kota/
mangrove
Metode Perbanyakan : benih/ stek/ okulasi/ cangkok/ sambungan/ kultur jaringan
Asal usul benih
: tidak jelas/ APB Lokal/ TBT/ TBS/ APB bersertifikat/ Kebun benih/
kebun pangkas
Jumlah benih yang diadakan : ………..
Jumlah bibit yang akan dibuat :
I nstansi yang menerbitkan sertifikat/ keterangan asal usul benih : ………..
Lokasi Persemaian : Desa ……… Kec …………. Kab/ Kota ………… Prop ………
1. Rekomendasi aspek pengadaan benih :
- ada dokumen asal usul benih,
- tidak ada dokumen/ tidak jelas asal usul benihnya
2. Rekomendasi aspek Pembuatan sarana prasarana :
- ada sarana dan prasarana yang lengkap/ kurang lengkap/ tidak lengkap
- tdak ada sarana prasarana sama sekali
3. Rekomendasi aspek Pembuatan bibit :
- proses pembuatan bibit dilaksanakan sesuai teknis / tidak sesuai teknis
- progres 100% atau belum mencapai 100%
4. Rekomendasi aspek Pemeliharaan bibit :
- proses pemeliharaan bibit dilaksanakan sesuai teknis/ tidak sesuai teknis
- progres 100% atau Belum mencapai 100%
5. Rekomendasi aspek pengendalian mutu bib it :
- sortasi dan pengelompokan telah dilaksanakan dengan baik/ tidak baik
- progres 100% atau Belum mencapai 100%
6. Rekomendasi aspek Pengangkutan bibit dari persemaiaan ke TPS :
- proses pengangkutan bibit dari persemaian ke TPS dilakukan dgn baik/ tidak baik
- progres 100% atau belum mencapai 100%
Diketahui Disaksikan oleh :
Penanggung Jawab
Kepala BPDAS Penanggung Jawab Pembinaan dari Konsultan
Pengada bibit Penilai (Perguruan Tinggi)
Lampiran 2.
TALLY SHEET PENI LAI AN BI BI T GN -RHL/ GERHAN
PERHI TUNGAN JUMLAH BI BI T MENURUT JENI S TANAMAN
Propinsi
: ………
BPDAS
: ………
Nama Perusahaan
: ……….……..
Alamat
: ………
Jenis Tanaman
: ………
Kelompok jenis
: kayu2an/ TUL/ Endemik/ MPTS/ turus jalan/ penghijauan kota/
mangrove
Metode Perbanyakan : benih / stek/ okulasi/ cangkok/ sambungan/kultur jaringan
Asal usul benih
: tidak jelas/ APB Lokal/ TBT/ TBS/ APB bersertifikat/ kebun benih/
kebun pangkas
Lokasi TPS
: Desa ………. Kec. ………
Kab. ……….. Prop. ……….
Tanggal Penilaian
: ……….
Nomor
Bedeng
Jumlah
bibit
Nomor
Bedeng
Jumlah
bibit
Nomor
Bedeng
Jumlah
bibit
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Keterangan: Jumlah bibit adalah yang memenuhi kriteria mutu fisik/ fisiologi
Jumlah bibit Total : ………
Disaksikan oleh :
Dinilai oleh :
Lampiran 3.
PENI LAI AN BI BI T GN - RHL/ Gerhan
REKAPI TULASI DATA PERHI TUNGAN JUMLAH BI BI T
MENURUT TEMPAT PENAMPUNGAN BI BI T SEMENTARA
Nama Perusahaan
: ...
Alamat
: ...
Lokasi TPS
: ...
BPDAS
: ...
Tanggal Rekapitulasi
: ...
No
Jenis
Jumlah bibit
(batang)
Asal Usul Benih
Kelompok Jenis
J u m l a h
Disaksikan oleh :
Dibuat oleh rekapitulator :
Lampiran 4
REKAPI TULASI DATA
PENGADAAN BI BI T GN - RHL/ Gerhan
BPDAS
: ...
Lokasi
: ...
Wilayah Pelayanan
: ...
Tanggal Perekapan Data : ...
Pengada ………
Pengada ……..
Pengada ……….
No
Kabupaten
Jenis
…….
Jenis
…….
Jenis
…….
Jenis
……
Jenis
…….
Jenis
…..
Jenis
…….
Jenis
…….
Jenis
…….
Jumlah
Disaksikan oleh :
Dinilai oleh :
Lampiran 5
BERI TA ACARA PENI LAI AN BI BI T
GERAKAN NASI ONAL REHABI LI TASI HUTAN DAN LAHAN
Pada hari ini ………… tanggal ……bulan………... tahun dua ribu empat, kami yang
bertandatangan di bawah ini :
N a m a : ………..
Jabatan : ………..
Perusahaan : ………..
Alamat
: ………..
Berdasarkan surat perjanjian kerja sama antara Atasan Langsung Bendaharawan
Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Pembibitan GN-RHL/Gerhan(di BPDAS)
dengan Perguruan Tinggi Nomor ….……… tanggal ……….. 2004, telah mengadakan
penilaian bibit yang dilaksanakan oleh PT ……… di lokasi TPS ……….. Desa
………….., Kecamatan ..……….., Kabupaten ……….Propinsi …………. dengan
hasil sebagai berikut :
Bibit yang dapat diterima sebanyak :……… batang, terdiri dari :
-
Jenis ………… sebanyak ……….. batang
-
Jenis ………… sebanyak ……….. batang
-
Jenis ………… sebanyak ……….. batang
-
Jenis ………… sebanyak ……….. batang
Rincian data bibit terlampir, dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari berita
acara ini.
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Penanggung Jawab Perguran Tinggi Ketua Tim Penilai (PT)
(Nama Terang)
(Nama Terang)
Mengetahui,
Kepala BPDAS Pengada Bibit Dinas/ UPT PHPA
... PT. ……… ………