• Tidak ada hasil yang ditemukan

103937 AKJ 2005 12 30 Grebeg Tutup Suran Parangkusumo 11 Maret

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "103937 AKJ 2005 12 30 Grebeg Tutup Suran Parangkusumo 11 Maret"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

NASKAH APA KABAR JOGJA

No Kaset :

Judul : Grebeg Tutup Suran Parangkusumo Lokasi : Pantai Parangkusumo

Reporter & Camerawan : Hamdi

Tanggal Liputan : 10 maret 2005

ACC

Widi Redaktur Narator Editor

Naskah Apa Kabar Jogja Page 1 15/11/2010

Kegiatan dalam menyambut hari raya Nyepi / kemarin juga dilaksanakan dipantai Parangkusumo /

kabupaten Bantul Yogyakarta // Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Saka 1927 / sekaligus Tutup Suran 1938 jawa

tahun ini / difasilitasi oleh paguyuban Tri Tunggal / yang dimaksudkan sebagai upaya memupuk rasa

kebersamaan antar umat beragama sekaligus sebagai langkah nyata pelestarian kebudayaan bangsa // Hal ini

dibenarkan Sat Guru Sabdo Langit IV / Bopo Doktor Sapto Raharjo S. IP //

---Statement: Bopo DR. Sapto Raharjo, S.IP---

Mulai Dari : “…sebenarnya kami adalah bermisi visi…sampai dengan …sampai yang diatas “

Acara ritual ini juga sekaligus sebagai sarana komunikasi spiritual untuk mengharmonisasikan hubungan antara

manusia / tuhan YME dan alam semesta agar tercipta tatanan kosmis yang selaras serta untuk menyemarakkan

kehidupan beragama yang dinamis penuh kerukunan dan semangat / demi menyucikan, umat bangsa, dan negara

//

Dimas Dono selaku ketua panitia mengatakan / Tari Ritual Perang kembang berjudul “Samudera Matana”

yang ditampilkan / mengisahkan perang antara dewa dan raksasa untuk memperebutkan Tirta Amerta atau air suci

// Dewa-dewa yang menari diritualkan oleh umat hindu / sedangkan raksasa diritualkan dalam wujud ekspresi

Ogoh-ogoh raksasa setinggi 5 meter yang dilengkapi dengan sesaji //Bersamaan tari ritual Samudera Matana /

dilakukan prosesi Melasti atau bersih-bersih diri // Dalam Prosesi Melasti / masyarakat hindu ataupun kejawen

membawa perlengkapan ibadahnya serta pusaka untuk disucikan kepada tuhan YME //

Sat Guru Sabdo Langit IV / Bopo Doktor Sapto Raharjo S. IP /dalam kesempatan tersebut juga

membacakan kidung mantra // Masyarakat dan peserta ritual disucikan dengan percikan air laut/ dan bagi yang

membawa pusaka seperti tombak , pedang, keris / diarahkan ke Ogoh-ogoh / sebagai tanda ikut memerangi hawa

napsu yang dilambangkan dengan ogoh-ogoh tersebut // Setelah ritual Samudra Matana dan Melasti usai /

masyarakat dan peserta meletakkan barang yang dianggap membuat sial atau apes // Selanjutnya Ogoh-ogoh

dibakar dan dilarung ke pantai selatan / sebagai tanda sifat Buto kolo mikro dan makrokosmis telah usai //

Lebih lanjut Sapto Raharjo mengatakan / selain acara inti yakni tutup suran / bersamaan dengan perayaan hari

raya nyepi / pihaknya mengadakan ritual penghormatan berupa ritual perang kembang dan pasucen //

---Statement: Bopo DR. Sapto Raharjo, S.IP---

(2)

NASKAH APA KABAR JOGJA

No Kaset :

Judul : Grebeg Tutup Suran Parangkusumo Lokasi : Pantai Parangkusumo

Reporter & Camerawan : Hamdi

Tanggal Liputan : 10 maret 2005

ACC

Widi Redaktur Narator Editor

Naskah Apa Kabar Jogja Page 2 15/11/2010 Lebih jauh lagi sapto raharjo mengatakan pada tubuh manusia dalam kejawen tersebut dengan TUTUP

SEMBILAN / yakni 9 bagian yang menjadi sumber hawa napsu”

---Statement: Bopo DR. Sapto Raharjo, S.IP---

Mulai Dari : “…kalo misalnya didalam…sampai dengan …patut kami perangi “

Acara sukuran dilakukan setelah ogoh-ogoh terbakar dan dilarung kelaut // Sukuran dimaksudkan sebagai simbol

kemakmuran / yang disimbolkan dalam punden buah yang disebut gunungan lanang dan gunungan wedok

disimbulkan kemakmuran hasil bumi yakni sebuah punden sayur-sayuran //

---Statement: Bopo DR. Sapto Raharjo, S.IP---

Mulai Dari : “…setelah…sampai dengan …hasil bumi sayur-sayuran “

Acara Grebeg Tutup Suran / Tawur Perang Kembang berlangsung sampai larut pukul setengah sebelas malam //

Referensi

Dokumen terkait