• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sosialisasi Dewas UB 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sosialisasi Dewas UB 2013"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN

PENGAWAS

UB

-

BLU

UB

-

BLU

(2)

DE

W

AS

PENGERTIAN BLU

BLU adalah

instansi di lingkungan

Pemerintah

yang dibentuk untuk

memberikan pelayanan

kepada

masyarakat berupa penyediaan barang

dan/atau jasa yang dijual

tanpa

mengutamakan mencari

keuntungan

dan dalam melakukan

kegiatannya didasarkan pada

prinsip

efisiensi dan produktivitas

(3)

DE

W

AS

KARAKTERISTIK BLU

1.

Berkedudukan

sebagai

lembaga

pemerintah (bukan kekayaan negara yang

dipisahkan)

2.

Menghasilkan

barang/jasa

yang

seluruhnya/ sebagian dijual kepada publik

3.

Tidak bertujuan mencari keuntungan

(laba)

4.

Dikelola secara otonom dengan prinsip

efisiensi dan produktivitas ala korporasi

5.

Rencana kerja/anggaran dan pertanggung

jawaban dikonsolidasikan pada instansi

induk

6.

Pendapatan & sumbangan dpt digunakan

langsung

7.

Pegawai dapat terdiri dari PNS dan

Profesional Non-PNS

8.

Bukan sebagai subyek pajak

(4)

DE

W

AS

KELEMBAGAAN PTN PK-BLU

4

NO. PEJABAT PENGLOLA BLU NAMA UNIT/PEJABAT PADA PTN

1.

2.

3.

4.

5.

Pimpinan BLU

Pejabat Teknis

Pejabat Keuangan

Satuan

pemeriksaan

intern

Dewan Pengawas

Rektor

• Fakultas/Jurusan

• Lembaga Penelitian dan Pengabdian

Kepada Masyarakat

• Biro

• UPT

• Unit teknis lainnya

Pejabat yang tugasnya relevan (PR II/ KaBAKP)

•Satuan Pengawas Intern (SPI)

•Inspektorat Jenderal Kemdikbud

(5)

DE

W

AS

SATKER BLU KEMDIKBUD

(6)

DE

W

AS

Status Kemandirian UB

UB telah memperoleh status BLU no.

361/KMK.05/2008 tgl 17 Des 2008 dari

Menkeu

BLU

:  Pasal 68 UU No. 1 Tahun 2004

tentang Perbendaharaan Negara yang

mengatur Badan Layanan Umum

(BLU)

(7)

DE

W

AS

Kondisi UB Saat ini

Kondisi UB Saat ini

Daya Saing Bangsa

Daya Saing Bangsa

Proposal dan Proses selama

5 tahun

Proposal dan Proses selama

5 tahun

Upaya UB dalam

Peningkatan mutu layanan

7 Transparansi &

Kinerja Penguatan Transparansi &

Kinerja Sarana & Prasarana Penguatan

(8)

Status hukum tidak terpisah Status hukum tidak terpisah Status hukum terpisah

Status hukum terpisah

Kekayaan tidak dipisahkan Kekayaan tidak dipisahkan Kekayaan dipisahkan

Kekayaan dipisahkan

Public Agency

Public Agency

[-] Kontrol pemerintah atas agen [entitas penyedia penyediaan layanan publik] [+]

[-] Kontrol pemerintah atas agen [entitas penyedia penyediaan layanan publik] [+]

Satuan Kerja Biasa

Satuan Kerja Biasa

SATKER

PPK-BLU

SATKER

PPK-BLU

Satuan Kerja

Satuan Kerja

BUMN

(9)

9

Layanan

Quasi Public Goods

Layanan

Quasi Public Goods

Kinerja Layanan

Kinerja Layanan Fleksibilitas Keuangan

Fleksibilitas Keuangan

BLU adalah agen pemberi layanan, dalam perikatan kontrak dengan Menteri/Ketua Lembaga. Dalam pelaksanaannya, Menteri/Ketua Lemga diwakili oleh Dewas

(Contratualisme, Separation of Providers & Purchaser)

BLU adalah agen pemberi layanan, dalam perikatan kontrak dengan Menteri/Ketua Lembaga. Dalam pelaksanaannya, Menteri/Ketua Lemga diwakili oleh Dewas

(Contratualisme, Separation of Providers & Purchaser)

Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA)

•Kinerja Layanan

•Kinerja Keuangan

•Kinerja Manfaat

Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA)

•Kinerja Layanan

•Kinerja Keuangan

•Kinerja Manfaat

Manajemen

Satker PPK-BLU

Manajemen

Satker PPK-BLU

Dewan Pengawas

Dewan Pengawas

Menteri/Ketua Lembaga

Menteri/Ketua Lembaga Menteri KeuanganMenteri Keuangan

Perlunya Dewas BLU

Kontrak Performance

(10)

DE

W

AS

Pasal 34 PP no. 23/2005

Pembinaan dan Pengawasan BLU

10

Pembinaan teknis BLU dilakukan oleh Menteri

K/L.

Pembinaan teknis BLU dilakukan oleh Menteri

K/L.

Pembinaan keuangan BLU dilakukan oleh

Menteri Keuangan.

Pembinaan keuangan BLU dilakukan oleh

Menteri Keuangan.

Untuk pelaksanaan pembinaan tersebut

dibentuk Dewan Pengawas.

Untuk pelaksanaan pembinaan tersebut

dibentuk Dewan Pengawas.

Dewan Pengawas dibentuk dengan

keputusan Menteri K/L atas persetujuan

Menteri Keuangan.

Dewan Pengawas dibentuk dengan

(11)

DE

W

AS

Pembinaan dan Pengawasan BLU

11

Dewan Pengawas (Dewas) BLU adalah

organ BLU yang bertugas melakukan

pengawasan terhadap pengelolaan BLU.

Dewan Pengawas melakukan pengawasan

pengelolaan BLU yang dilakukan oleh

pejabat pengelola BLU terhadap

pelaksanaan Rencana Strategis Bisnis

(RSB), Rencana Bisnis dan Anggaran

(RBA), RKA K/L, DIPA dan kepatuhan

terhadap peraturan perundang-undangan.

(12)

DE

W

AS

Tujuan Pembentukan Dewas

12

Untuk

menjamin

agar

kegiatan

pemberian layanan umum satker BLU

bersangkutan

dapat

dilaksanakan

sesuai tujuan pembentukan BLU

.

Untuk menjamin agar fleksibilitas

pengelolaan keuangan BLU dapat

dipertanggungjawabkan

.

Untuk

menjamin

agar

semua

kewajiban

satker

BLU

dapat

dilaksanakan dengan baik dan benar.

Sebagai fungsi kontrol masyarakat

(13)

DE

W

AS

SUSUNAN ANGGOTA DEWAS

Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi, MS

Ketua - Universitas Brawijaya

Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi, MS

Ketua - Universitas Brawijaya

Prof.Dr. Andi Pangerang Moenta,

SH, MH, DFM

Anggota - Biro Hukum dan Organisasi Kemdikbud

Prof.Dr. Andi Pangerang Moenta,

SH, MH, DFM

Anggota - Biro Hukum dan Organisasi Kemdikbud

Drs. Ken Dwijugiasteadi, Ak., M.Sc

Anggota - Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jawa

Timur III Malang

Drs. Ken Dwijugiasteadi, Ak., M.Sc

Anggota - Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jawa

Timur III Malang

Dr. Bambang Purnomosidhi, MBA,

Ak.

Anggota - Universitas Brawijaya

Dr. Bambang Purnomosidhi, MBA,

Ak.

Anggota - Universitas Brawijaya

Prof. Masruchin Ruba’i, SH, MS

Anggota - Universitas Brawijaya

Prof. Masruchin Ruba’i, SH, MS

Anggota - Universitas Brawijaya

(14)

PTIIK PTIIK

Pimpinan Universitas

Unsur Penunjang Akademik

Unsur Pengendalian dan Pengawasan Internal

REKTOR REKTOR

PR-I

PR-I PR-IIPR-II PR-IIIPR-III Dewan Pertimbangan

Dewan Pertimbangan

Unsur Penyelenggara Administrasi

Unsur Penyelenggara Akademik

Unit TIK Unit

TIK

Fakultas/Program Lembaga

LPP

BAAK BAKBAK BAKPBAKP BAUKBAUK

SPI

RS Akademik dan Poliklinik RS Akademik

dan Poliklinik Pengadaan (ULP)Unit Layanan Unit Layanan Pengadaan (ULP)

Struktur Organisasi UB PK-BLU

LSSR

LSSR Lab Biosains

Lab Biosains

(15)
(16)

DE

W

AS

UNIT BISNIS

UB Hotel

Griya Brawijaya

UB Travel

Pengelola

Parkir

Lab Biosains

BSS

Pengelola Kantin

Poliklinik

RSA

UB Media

Gedung dan Sport

(17)

DE

W

AS

Kewajiban Dewas (1)

17

Menelaah RKA K/L dan RBA serta kebenaran

pencantuman saldo awal dan saldo akhir pada RBA dan DIPA.

Menelaah RKA K/L dan RBA serta kebenaran

pencantuman saldo awal dan saldo akhir pada RBA dan DIPA.

Menandatangani RBA selaku pihak yang mengetahui RBA.

Menandatangani RBA selaku pihak yang mengetahui RBA.

Memberikan pendapat dan saran kepada Menteri/ Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan mengenai RSB dan RBA.

Memberikan pendapat dan saran kepada Menteri/ Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan mengenai RSB dan RBA.

Melaporkan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan jika terjadi gejala penurunan kinerja BLU.

Melaporkan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga

dan Menteri Keuangan jika terjadi gejala penurunan kinerja BLU.

Mengikuti perkembangan kegiatan BLU, memberikan pendapat dan saran kepada

Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan.

Mengikuti perkembangan kegiatan BLU,

memberikan pendapat dan saran kepada

(18)

DE

W

AS

Kewajiban Dewas (2)

PMK 109/PMK.05/2007

Memberikan masukan, saran, atau

tanggapan atas

laporan keuangan

dan

laporan kinerja BLU

kepada pejabat

pengelola BLU.

Memberikan masukan, saran, atau

tanggapan atas

laporan keuangan

dan

laporan kinerja BLU

kepada pejabat

pengelola BLU.

Memberikan masukan, saran, atau

tanggapan atas kelayakan, kualitas,

jumlah dan harga

barang yang dibeli.

Memberikan masukan, saran, atau

tanggapan atas kelayakan, kualitas,

jumlah dan harga

barang yang dibeli.

Mengawasi dan memberikan nasehat

pelaksanaan pengelolaan keuangan BLU

dan kepatuhan terhadap peraturan.

Mengawasi dan memberikan nasehat

(19)

DE

W

AS

Kewajiban Dewas (3)

Memberikan

persetujuan

penghapusan secara bersyarat

terhadap piutang BLU

dengan

jumlah lebih dari Rp.200 juta s.d.

Rp.500 juta per penanggung utang.

PMK 230/PMK.05/2009

Memberikan

persetujuan

penghapusan secara bersyarat

terhadap piutang BLU

dengan

jumlah lebih dari Rp.200 juta s.d.

Rp.500 juta per penanggung utang.

PMK 230/PMK.05/2009

Memberikan p

ersetujuan atas

pinjaman jangka pendek

untuk

peminjaman yang bernilai di atas 10%

s.d. 15% dari jumlah pendapatan BLU

TA sebelumnya yang tidak bersumber

dari APBN dan hibah terikat.

PMK 77/PMK.05/2007

Memberikan

p

ersetujuan atas

pinjaman jangka pendek

untuk

peminjaman yang bernilai di atas 10%

s.d. 15% dari jumlah pendapatan BLU

TA sebelumnya yang tidak bersumber

dari APBN dan hibah terikat.

(20)

DE

W

AS

Akuntabilitas Dewas

Terhadap Kinerja,

Kepatuhan dan Layanan

Laporan Pengawasan

per Semester,

Tahunan dan Ad Hoc

Laporan Pengawasan

per Semester,

Tahunan dan Ad Hoc

Dewas menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan

tugasnya kepada

Menteri Keuangan dan Menteri/Pimpinan

(21)

DE

W

AS

LAPORAN DEWAS

Laporan tertulis

yang dibuat oleh

Dewan Pengawas, yang berisi

penilaian

tentang pengelolaan

BLU oleh Pengelola BLU dengan cara

membandingkan

kriteria dalam

Renstra, RBA, dan peraturan

dengan

(22)

DE

W

AS

Isi Laporan Dewas

Isi laporan Dewas sekurang-kurangnya

memuat :

Penilaian Renstra, RBA, dan

pelaksanaannya

Penilaian kinerja pelayanan,

keuangan, dan lainnya

Penilaian ketaatan terhadap

peraturan perundang-undangan

Permasalahan dalam pengelolaan

BLU dan solusinya

Saran dan rekomendasi

(Perdirjen No. PER-08/PB/2008 pasal 4)

(23)

DE

W

AS

10 Fokus Pengawasan DEWAS

23

1.Rencana Strategis Bisnis (RSB)

a) Dewas harus memastikan RSB yang ada masih berlaku/tidak daluwarsa.

b) Dewas harus memastikan bahwa Standar Pelayanan Minimal (SPM) sudah diadopsi ke dalam RSB.

c) Dewas harus memastikan bahwa RSB sesuai dengan Renstra K/L dan realistis untuk diwujudkan dalam jangka 5 tahun.

d) Perubahan dalam RSB harus disetujui terlebih dahulu oleh Dewas, sebelum disampaikan kepada Menteri teknis dan Menteri Keuangan.

(24)

DE

W

AS

10 Fokus Pengawasan DEWAS

24

2.

Rencana Bisnis dan Anggaran

(RBA)

a) Dewas harus memastikan RBA berdasarkan pagu indikatif/sementara dan pagu definitif telah dievaluasi dan disahkan olehnya sebelum dikirim kepada Menteri teknis.

b) Dewas mengevaluasi kesesuaian program/kegiatan dalam RBA yang akan dilakukan dengan RSB dan peraturan yang berlaku.

c) Dewas mengevaluasi penggunaan standar biaya, kesesuaian belanja antara RBA dan RKA satker, kelayakan belanja, dan hal-hal lain untuk memastikan efisiensi belanja telah dilakukan.

(25)

DE

W

AS

10 Fokus Pengawasan DEWAS

25

e) Dewas memberikan masukan/saran kepada

pemimpin BLU apabila terdapat ketidakpatuhan

terhadap alokasi belanja satker BLU.

f) Dewas membuat kertas kerja penelaahan

RBA/Revisi RBA dan dapat memberitahukannya

kepada Menteri teknis apabila terdapat indikasi

pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku.

g) Dewas

memonitor

ketepatan

waktu

penyampaian RBA Definitif (7 hari kerja setelah

tahun anggaran berjalan) kepada Kementerian

Keuangan.

(26)

DE

W

AS

10 Fokus Pengawasan DEWAS

26

3. Tarif Layanan

a. Dewas harus memastikan akuntabilitas seluruh pungutan kepada masyarakat harus telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan. Sebagai catatan, saat ini baru Universitas Hasanuddin yang memiliki PMK tarif layanan.

b. Dewas mengevaluasi tarif layanan yang dikenakan agar memenuhi aspek kontinuitas dan pengembangan layanan, daya beli masyarakat, asas keadilan dan kepatutan, dan kompetisi yang sehat. Tarif layanan yang ditetapkan tidak boleh terlalu mahal yang mengakibatkan tidak terjangkau oleh masyarakat, namun juga harus mempertimbangkan kelangsungan BLU untuk melayani masyarakat dan berinvestasi.

(27)

DE

W

AS

10 Fokus Pengawasan DEWAS

27

4. Pengesahan Pendapatan dan

Belanja BLU

a. Dewas harus memastikan bahwa BLU minimal sekali dalam setiap

triwulannya telah mengajukan Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja (SP3B) BLU kepada KPPN. Saat ini masih terdapat satker BLU yang belum menyampaikan SP3B BLU sesuai ketentuan.

b. Dewas harus menyampaikan bahwa ketepatan waktu penyampaian SP3B BLU merupakan salah satu indikator kinerja keuangan satker BLU.

c. Dewas dapat mengevaluasi efektivitas pelaksanaan SOP pengelolaan keuangan intern satker BLU dengan memperhatikan waktu

penyampaian SP3B BLU.

d. Dewas dapat menilai kinerja satker berdasarkan pada penyerapan dana BLU dan pendapatan BLU yang diterima sesuai SP3B BLU. e. Untuk belanja yang bersumber dari RM APBN,

(28)

DE

W

AS

10 Fokus Pengawasan DEWAS

28

5. Pengelolaan Kas

a. Dewas harus memastikan satker BLU telah memiliki SOP Pengelolaan Pendapatan dan Belanja BLU atas dana yang berasal dari PNBP.

b. Dewas harus memastikan bahwa satker BLU telah memiliki ijin pembukaan rekening dari Menteri Keuangan (cq Kuasa BUN Pusat) atas Rekening Operasional BLU, Rekening Dana Kelolaan BLU, dan Rekening Pengelolaan Kas BLU yang dimiliki.

c. Dewas memberikan nasehat kepada satker BLU dalam hal uang yang mengendap dalam deposito (idle money) melebihi kebutuhan operasional dalam 6 bulan ke depan agar dapat digunakan untuk kepentingan belanja investasi atau hal lainnya yang berdaya guna.

(29)

DE

W

AS

10 Fokus Pengawasan DEWAS

29

6. Pengelolaan BMN

a. Dewas harus memastikan bahwa pengadaan barang/jasa yang dilakukan telah memenuhi ketentuan Perpres 54/2010 jo. Perpres 70/2012 agar akuntabilitasnya dapat terjaga.

b. Dewas memberikan nasehat bahwa pemanfaatan BMN dapat dilakukan oleh BLU hanya dalam rangka tupoksi/menunjang tupoksi dan hasilnya merupakan PNBP BLU.

c. Dewas harus memastikan bahwa tarif layanan

pemanfaatan BMN untuk menunjang tupoksi telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan dalam PMK tarif layanan. d. Dewas memberikan nasehat dalam rangka penghapusan

barang inventaris yang dimiliki oleh BLU.

(30)

DE

W

AS

10 Fokus Pengawasan DEWAS

30

7. Pengelolaan Utang

a. Dewas harus memastikan bahwa satker BLU memiliki SOP Pengelolaan Utang yang baik.

b. Dewas menyampaikan kepada BLU bahwa utang yang diperbolehkan hanyalah utang jangka pendek (utang dagang) untuk kepentingan operasional satker BLU. Utang berupa pinjaman uang tidak diperkenankan.

c. Dewas menyampaikan bahwa utang jangka panjang tidak diperkenankan berasal dari bank umum, kecuali yang berasal dari BUN.

(31)

DE

W

AS

10 Fokus Pengawasan DEWAS

31

8. Pengelolaan Piutang

a.Dewas harus memastikan bahwa satker BLU memiliki SOP Pengelolaan Piutang yang berisi mekanisme penentuan kualitas piutang.

b.Dewas harus memberikan persetujuan atas penghapusan piutang bersyarat BLU untuk nilai piutang Rp 200 s.d. 500 juta per individu.

c. Dewas harus menjelaskan bahwa penghapusan piutang bersyarat hanya menghapusbukukan piutang BLU, bukan menghapuskan hak tagih sehingga BLU tetap harus mengelola piutang dimaksud.

(32)

DE

W

AS

10 Fokus Pengawasan DEWAS

32

9. Penilaian Kinerja Keuangan dan

Layanan

a.Dewas harus mengawasi dan memberikan nasehat kepada satker mengenai kinerja keuangan dan kinerja teknis/layanan BLU.

b.Kinerja keuangan BLU terdiri dari aspek keuangan (rasio kas, rasio lancar, periode penagihan piutang, perputaran aset tetap, return of asset, return of equity, dan rasio

belanja operasional terhadap pendapatan operasional) dan aspek kepatuhan (RBA definitif, laporan keuangan SAK, SP3B BLU, tarif layanan, sistem akuntansi,

persetujuan rekening dan SOP).

(33)

DE

W

AS

10 Fokus Pengawasan DEWAS

33

10. Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan

a.Satker BLU harus memiliki sistem akuntansi

BLU yang ditetapkan oleh Menteri teknis.

b.Dewas menjelaskan kepada satker BLU untuk

menyampaikan LK berdasarkan SAK dan SAP.

LK SAK dihasilkan dari sistem akuntansi

keuangan BLU, sementara LK SAP sesuai

dengan ketentuan yang berlaku mengenai SAP.

c.Dewas dapat melakukan penilaian kinerja

keuangan berdasarkan LK SAK dan

(34)

DE

W

AS

CARA KERJA DEWAS UB

Rapat Rutin dan Pleno Dewas

Rapat dengan Pejabat terkait dengan mekanisme Hearing

dan Presentasi

Review Laporan Keuangan, Hasil Temuan dan Tindak

Lanjut Bid. Non Akademik, Kinerja UB-BLU

Pembuatan Konsep Solusi Permasalahan BLU

Sosialisasi Hasil Temuan dan Konsep Solusi secara Rutin Laporan ke Menteri Dikbud dan Menteri Keuangan

Membentuk Tim Pendamping (sementara belum ada

Sekretaris Dewas) untuk membantu penyediaan data, penyusunan SOP, Laporan, Review Laporan dsb.

(35)

Terima kasih

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui upaya apa yang dapat dilakukan penegak hukum terkait pelanggaran melawan arus bagi pengendara kendaraan bermotor roda dua menurut Pasal 106 ayat (4)

Kegiatan ekspor dan impor yang dilakukan Indonesia memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perekonomian negara, dimana ekspor memainkan peranan penting

Table 4.4 Hasil Pretest Menulis Karangan Dekripsi Pada Kelas Kontrol 58 Tabel 4.5 Aspek Penilaian Menulis Karangan Deskripsi

UKM Toko Trisaldi dibangun atas nama milik pribadi tanpa ada hubungan dengan usaha menengah sehingga dapat disebut sebagai usaha kecil, Sebagaimana yang dikemukakan

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode fishbone analysis, dimana fishbone analysis digunakan untuk menganalisa dari permasalahan, digunakan juga untuk pembahasan

diharapkan para siswa tidak asing dengan fisika dan siapa tahu hal itu juga Pintar Yogya telah berusaha memasukkan sains yang semakin dirasakan relevan bagi d. Latihan akhir

Berbagai jurnal mengenai electronic word of mouth mengacu pada definisi yang dijelaskan oleh Hening Thurau, dalam Jalilvand (2012:43), electronic word of mouth adalah

l evaluasi dengan Berita Acara sta/Bappeda tanggal 25 Juni 2012, tuk Pekerjaan Kajian dan Evaluasi Peratura Prolegda adalah sebagai berikut :. = Perusahaan :