Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah - KEMENDAGRI

(1)

MODUL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

BERBASIS AKRUAL

(2)



Koreksi merupakan tindakan

pembetulan secara

akuntansi

agar akun/pos yang tersaji dalam laporan

keuangan entitas menjadi

sesuai

dengan yang

seharusnya



Kesalahan merupakan

penyajian akun/pos yang

secara signifikan tidak sesuai

dengan yang

seharusnya yang mempengaruhi laporan keuangan

periode berjalan atau periode sebelumnya



Koreksi kesalahan merupakan tindakan untuk

membetulkan kesalahan peyajian dalam suatu

akun/pos

(3)

Penyebab terjadinya kesalahan, antara lain :



Karena keterlambatan penyampaian bukti

transaksi oleh pengguna anggaran,



Kesalahan hitung,



kesalahan penerapan standar dan akuntansi,



kelalaian,



dan lain-lain

(4)

Sifat

Kelompok

Jenis

Batasan

Kesalahan Tidak

Berulang

Terjadi pada

periode berjalan

Terjadi pada

periode

sebelumnya

Laporan Keuangan

Belum diterbitkan

Laporan Keuangan

Sudah Diterbitkan

Sudah ditetapkan

dalam Perda (PSAP

10 Paragraf 29)

Kesalahan

berulang

Ditinjau dari sifat kejadiannya, kesalahan diklasifikasi, sbb:

(5)

Akuntansi Kesalahan Tidak Berulang – Terjadi pada Periode Berjalan

Kesalahan jenis ini, baik yang mempengaruhi posisi kas

maupun yang tidak, dilakukan dengan pembetulan pada akun

yang bersangkutan dalam periode berjalan. Baik pada akun

pendapatan LRA, belanja, pendapatan LO, maupun beban.

ILUSTRASI

(6)

6

JURNAL SEMULA

Tanggal Nomor Bukti

Kode

Rekening Uraian Debit Kredit

1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah Xxx

8.3.1.01.01 Pendapatan Hibah dari Pemerintah - LO xxx

JURNAL LRA

Kode

0.0.0.00.00 Perubahan SAL Xxx

(7)

JURNAL KOREKSI

Kode

8.3.1.01.01 Pendapatan Hibah dari Pemerintah - LO Xxx

1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah xxx

Kode

4.3.1.02.01 Pendapatan Hibah dari Pemerintah LRA Xxx

JURNAL

LO DAN NERACA

(8)

Akuntansi Kesalahan Tidak Berulang – Terjadi pada Periode Sebelumnya

– LK belum diterbitkan

8

Apabila laporan keuangan

belum diterbitkan,

maka

dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan,

baik pada akun pendapatan-LRA atau akun belanja, maupun

akun pendapatan-LO atau akun beban.

ILUSTRASI

(9)

JURNAL SEMULA :

Kode

9.1.1.01.01 Beban Pegawai LO Xxx

1.1.1.03.01 RK PPKD xxx

Kode

4.1.1.01.01 Belanja Pegawai LRA Xxx

JURNAL

LO DAN NERACA

(10)

10

JURNAL KOREKSI

Kode

8.3.3.01.02 Pendapatan Lain-lain LO xxx

Kode

4.3.3.01.02 Pendapatan Lain-lain LRA xxx

JURNAL

LO DAN NERACA

(11)

Akuntansi Kesalahan Tidak Berulang – Terjadi pada Periode Sebelumnya – LK

Sudah diterbitkan

Koreksi

kesalahan

atas

pengeluaran

belanja

(sehingga

mengakibatkan penerimaan kembali belanja) yang

tidak berulang

yang terjadi pada periode-periode sebelumnya

dan menambah

posisi kas, apabila laporan keuangan periode tersebut sudah

diterbitkan (Perda/Perkada Pertanggungjawaban),

dilakukan

dengan pembetulan pada akun pendapatan lain-lain LRA. Dalam

hal mengakibatkan pengurangan kas dilakukan dengan pembetulan

pada akun Saldo Anggaran Lebih.

ILUSTRASI

(12)

12

JURNAL KOREKSI

Kode

3.1.1.01.01 Ekuitas xxx

Kode

3.1.2.06.01 Surplus/Defisit LRA xxx

JURNAL

LO DAN NERACA

(13)

Akuntansi Kesalahan Tidak Berulang – Terjadi pada Periode Sebelumnya – LK

Sudah diterbitkan

Koreksi kesalahan atas penerimaan pendapatan yang

tidak

berulang

yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan

menambah maupun mengurangi posisi kas, apabila laporan

keuangan periode tersebut

sudah diterbitkan

, dilakukan

dengan pembetulan pada akun kas dan akun ekuitas

ILUSTRASI

(14)

14

JURNAL SEMULA

Kode

1.1.1.01.01 Kas di Kasda Xxx

8.2.1.03.01 Dana Alokasi Umum LO xxx

Kode

4.2.1.03.01 Dana Alokasi Umum LRA xxx

JURNAL

LO DAN NERACA

(15)

JURNAL KOREKSI

Kode

3.1.1.01.01 Ekuitas Xxx

1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah.... Xxx

Kode

3.1.2.06.01 Surplus/Defisit LRA Xxx

JURNAL

LO DAN NERACA

(16)

Akuntansi Kesalahan Berulang

16

Kesalahan berulang dan sistemik adalah kesalahan yang

disebabkan sifat alamiah (normal) dari jenis-jenis transaksi

tertentu yang diperkirakan akan terjadi secara berulang

Kesalahan berulang tidak memerlukan koreksi melainkan

dicatat pada saat terjadi pengeluaran kas

untuk mengembalikan

kelebihan pendapatan dengan mengurangi pendapatan-LRA

maupun pendapatan-LO yang bersangkutan

ILUSTRASI - 1

(17)

JURNAL SEMULA

Kode

1.1.1.02.01 Kas di Kas Daerah XXX

8.1.1.06.01 Pajak Hotel LO XXX

Kode

0.0.0.00.00 Perubahan SAL XXX

JURNAL

LO DAN NERACA

(18)

18

JURNAL KOREKSI

Kode

BM 8.1.1.06.01 Pajak Hotel - LO XXX

1.1.1.02.01 Kas di Kas Daerah XXX

Kode

25-04-2015 BM 4.1.1.06.01 Pajak Hotel - LRA XXX

0.0.0.00.00 Perubahan SAL XXX

JURNAL

LO DAN NERACA

(19)

ILUSTRASI

Pada tanggal 20 Mei 2015, ditemukan kesalahan pencatatan belanja cetak sebesar

Rp 5.400.000 (transaksi 19 April 2015),- yang seharusnya belanja ATK sebesar Rp

4.500.000,- dengan menggunakan UP/GU

Kode

19-04-2015 BKK 9.1.2.06.01 Beban Cetak - LO 5.400.000

1.1.1.03.01 Kas di Bendahara Pengeluaran 5.400.000

Kode

19-04-2015 BKK 5.1.2.06.01 Belanja Cetak - LRA 5.400.000

JURNAL SEMULA

JURNAL

LO DAN NERACA

(20)

20

JURNAL KOREKSI

JURNAL

LO DAN NERACA

JURNAL

LRA

Kode

25-05-2015 BKM 1.1.1.03.01 Kas di Bendahara Pengeluaran 900.000 9.1.2.01.01 Beban ATK LO 4.500.000

9.1.2.06.01 Beban Cetak LO 5.400.000

Kode

25-04-2015 BKM 5.1.2.01.01 Belanja Cetak - LRA 4.500.000

0.0.0.00.00 Perubahan SAL 900.000

(21)