• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERDA NO 2 TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERDA NO 2 TAHUN 2014"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2014

TENTANG

PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH PADA PT. JAMKRIDA NTB BERSAING

BUPATI LOMBOK TENGAH,

Menimbang :a.  bahwa   salah   satu   upaya   pemerintah   daerah   untuk meningkatkan   pertumbuhan   ekonomi   dan   Pendapatan Asli   Daerah   adalah   dengan   meningkatkan   kapasitas usaha   melalui   perbaikan   struktur   permodalan   yang memprioritaskan   peningkatan   kemampuan   pendanaan dan kelancaran kegiatan dunia usaha dengan pemberian jasa   penjaminan   pembiayaan   yang   diwujudkan   dengan Pendirian Perseroan Terbatas Penjaminan Kredit Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi NTB Nomor   2   Tahun   2012   tentang   Perseroan   Terbatas Penjaminan Kredit Daerah NTB Bersaing;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah Pada PT. Jamkrida NTB Bersaing.

Mengingat : 1. Undang­Undang   Nomor   69   Tahun   1958   tentang Pembentukan   Daerah­Daerah   Tingkat   II   Dalam   Wilayah Daerah­Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa   Tenggara   Timur   (Lembaran   Negara   Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

  2. Undang­Undang   Nomor   5   Tahun   1962   tentang Perusahaan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun   1962   Nomor   10,   Tambahan   Lembaran   Negara Republik Indonesia Nomor 2387);

(2)

  4. Undang­Undang   Nomor   1   Tahun   2004   tentang Perbendaharaan   Negara   (Lembaran   Negara   Republik Indonesia   Tahun   2004   Nomor   5,   Tambahan   Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang­Undang   Nomor   15   Tahun   2004   tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor   66,   Tambahan   Lembaran   Negara   Republik Indonesia Nomor 4400);

  6. Undang­Undang   Nomor   32   Tahun   2004   tentang Pemerintahan   Daerah   (Lembaran   Negara   Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara   Republik   Indonesia   Nomor   4437)   sebagaimana telah   beberapa   kali   diubah   terakhir   dengan   Undang­ Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas   Undang­Undang   Nomor   32   Tahun   2004   tentang Pemerintahan   Daerah   (Lembaran   Negara   Republik Indonesia   Tahun   2008   Nomor   59,   Tambahan   Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

  7. Undang­Undang   Nomor   33   Tahun   2004   tentang Perimbangan   Keuangan   Antara   Pemerintah   Pusat   dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun   2004   Nomor   126,   Tambahan   Lembaran   Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

  8. Undang­Undang   Nomor   25   Tahun   2007   tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun   2007   Nomor   67,   Tambahan   Lembaran   Negara Republik Indonesia Nomor 4724);

  9. Undang­Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas   (Lembaran   Negara   Republik   Indonesia   Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756);

10. Peraturan   Pemerintah   Nomor   24   Tahun   2005   tentang Standar   Akuntansi   Pemerintahan   (Lembaran   Negara Republik   Indonesia   Tahun   2005     Nomor   49,   Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503);

(3)

12. Peraturan   Pemerintah   Nomor   58   Tahun   2005   tentang Pengelolaan   Keuangan   dan   Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun   2005     Nomor   140,   Tambahan   Lembaran   Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

13. Peraturan   Pemerintah   Nomor   79   Tahun   2005   tentang Pedoman   Pembinaan   dan   Pengawasan   Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun   2005     Nomor   165,   Tambahan   Lembaran   Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

14. Peraturan   Pemerintah   Nomor   6   Tahun   2006   tentang Pengelolaan   Barang   Milik   Negara/Daerah   (Lembaran Negara   Republik   Indonesia   Tahun   2006     Nomor   20, Tambahan   Lembaran   Negara   Republik   Indonesia   Nomor 4609)   sebagaimana   telah   diubah   dengan   Peraturan Pemerintah   Nomor   38   Tahun   2008   tentang   Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan   Barang   Milik   Negara/Daerah   (Lembaran Negara   Republik   Indonesia   Tahun   2008     Nomor   78, Tambahan   Lembaran   Negara   Republik   Indonesia   Nomor 4855);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara   Pelaksanaan   Kerjasama   Daerah   (Lembaran   Negara Republik Indonesia Tahun 2007   Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4761);

16. Peraturan   Pemerintah   Nomor   1   Tahun   2008   tentang Investasi   Pemerintah   (Lembaran   Negara   Republik Indonesia Tahun 2008   Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4812);

(4)

20. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pokok­ Pokok  Pengelolaan  Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2007 Nomor 1);

21. Peraturan   Daerah   Nomor   2   Tahun   2007   tentang Pengelolaan   Barang   Milik   Daerah   (Lembaran   Daerah Kabupaten   Lombok   Tengah   Tahun   2007   Nomor   2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor 49);

22. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan   Yang   Menjadi   Kewenangan   Kabupaten Lombok   Tengah   Sebagai   Daerah   Otonom   (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2008 Nomor 2);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH Dan

BUPATI LOMBOK TENGAH MEMUTUSKAN :

Menetapkan :  PERATURAN   DAERAH   TENTANG   PENYERTAAN   MODAL PEMERINTAH   KABUPATEN   LOMBOK   TENGAH   PADA   PT. JAMKRIDA NTB BERSAING.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Lombok Tengah.

2. Bupati adalah Bupati Lombok Tengah.

3. Dewan   Perwakilan   Rakyat   Daerah   yang   selanjutnya   disebut   DPRD adalah DPRD Kabupaten Lombok Tengah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

4. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan satuan kerja perangkat daerah yang   merupakan   organisasi   perangkat   daerah   Kabupaten   Lombok Tengah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

(5)

Lombok   Tengah   yang   berbentuk   Sekretariat,   Dinas,   Badan,   Kantor, Kecamatan, Kelurahan, dan Unit Pelaksana Teknis Daerah.

6. Unit   Satuan   Kerja   Perangkat   Daerah   yang   selanjutnya   disebut   Unit SKPD   adalah   unit   pelaksana   teknis   yang   berada   di   dalam   organisasi perangkat daerah yang berbentuk Sekretariat, Bagian, Bidang, dan Unit Pelaksana Teknis.

7. Perseroan   Terbatas   Penjaminan   Kredit   Daerah   NTB   Bersaing   yang selanjutnya   disebut   PT   Jamkrida   NTB   Bersaing   adalah   Badan   Usaha Milik   Daerah   yang   berbentuk   Perseroan   Terbatas,   didirikan   oleh Pemerintah Daerah yang kegiatan usaha pokoknya adalah melakukan Penjaminan Kredit Bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. 8. Modal   Daerah   adalah   Kekayaan   Pemerintah   Daerah   yang   belum

dipisahkan   baik   berwujud   uang   maupun   barang   yang   dapat   dinilai dengan uang seperti tanah, bangunan, mesin­mesin, inventaris, surat­ surat berharga dan hak­hak lainnya.

9. Aset Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.

10. Penyertaan   Modal   Daerah   adalah   setiap   usaha   dalam   menyertakan modal   daerah   pada   suatu   usaha   bersama   antar   daerah   dan/atau dengan badan usaha swasta/badan lain dan/atau pemanfaataan modal daerah   oleh   badan   usaha/badan   dengan   suatu   maksud,   tujuan   dan imbalan tertentu.

11. Dewan   Komisaris   adalah   unsur   dalam   internal   PT   Jamkrida   NTB Bersaing yang melakukan pengawasan secara umum dan khusus serta memberikan   arahan   kepada   Direksi   dalam   menyelenggarakan perusahaan.

12. Direksi adalah unsur dalam internal PT Jamkrida NTB Bersaing yang melaksanakan secara teknis operasional   kegiatan penatausahaan dan pengelolaan   keuangan/barang   milik   daerah   sesuai   tujuan   yang diinginkan   perusahaan   dan   mempertanggungjawabkan   seluruh   hasil capaian kinerja perusahaan.

13. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disingkat RUPS adalah organ   perusahaan   yang   mempunyai   wewenang   yang   termuat   dalam anggaran dasar/anggaran rumah tangga perusahaan.

14. Anggaran   Pendapatan   dan   Belanja   Daerah   yang   selanjutnya   disebut APBD adalah seluruh rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

(6)

uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.

BAB II

MAKSUD DANTUJUAN

Pasal 2

(1) Penyertaan modal pemerintah daerah dimaksudkan untuk memperbaiki struktur   permodalan,   meningkatkan   kapasitas   usaha   serta   untuk memperoleh manfaat ekonomi dan sosial.

(2) Penyertaan   modal   Pemerintah   Kabupaten   Lombok   Tengah   pada   PT. Jamkrida NTB Bersaing bertujuan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, Pertumbuhan Ekonomi serta kesejahteraan masyarakat.

(3) Mengesahkan penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah kepada PT. Jamkrida NTB Bersaing.

BAB III

BENTUK DAN BESARNYA MODAL DAERAH Pasal 3

(1) Penyertaan   modal   daerah   yang   bersumber   dari   APBD   harus dilaksanakan   dan   ditetapkan   berdasarkan   mekanisme   penyusunan APBD   dan   tahapan­tahapan   sebagaimana   diatur   dalam   ketentuan paraturan perundang­undangan.

(2) Penyertaan modal pemerintah daerah dapat dilakukan pada Perseroan Terbatas, Perusahaan Daerah dan Perusahaan Swasta.

(3) Penyertaan modal pemerintah daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa uang, saham dan/atau barang milik daerah yang dapat dinilai dengan uang.

(4) Penyertaan modal daerah pada PT Jamkrida NTB Bersaing dilaksanakan dengan cara menempatkan uang dalam bentuk saham.

(5) Besarnya penyertaan modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (4) ditempatkan dalam lembar saham yang penerbitannya berpedoman pada ketentuan peraturan perundang­undangan.

(6) Besarnya penyertaan modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (5) adalah sebesar Rp. 1.000.000.000 (satu milyar rupiah).

Pasal 4

(7)

BAB IV

PENAMBAHAN, PENGURANGAN DAN PENARIKAN  PENYERTAAN MODAL

Pasal 5

(1) Pemerintah   daerah   dapat   melakukan   penambahan,   pengurangan   dan penarikan   penyertaan   modal   sebagaimana   dimaksud   dalam   pasal   3 sesuai   dengan   kondisi   dan/atau   kemampuan   keuangan   daerah   dan peraturan perundang­undangan yang berlaku.

(2) Penambahan   besaran   penyertaan   modal   sesuai   dengan   kondisi dan/atau kemampuan keuangan daerah.

(3) Pengurangan besarnya penyertaan modal dapat dilakukan karena dijual, dihibahkan, atau dialihkan kepada BUMD lainnya.

(4) Penarikan seluruh penyertaan, karena Perseroan tersebut sudah tidak layak untuk beroperasi.

(5) Penarikan   penyertaan   modal   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (4) ditetapkan dengan keputusan Bupati. 

Pasal 6

Ketentuan mengenai tata cara pencairan dan pengelolaan dana penyertaan modal daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan­undangan.

BAB V

PEMBAGIAN KEUNTUNGAN Pasal 7

(1) Pembagian  keuntungan  (laba)  dari  penyertaan  modal  daerah  dihitung berdasarkan   jumlah   modal   yang   disertakan   pada   PT   Jamkrida   NTB Bersaing.

(2) Besarnya laba ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham setelah dikurangi dengan pajak Perseroan.

(3) Pembagian keuntungan dari hasil usaha yang menjadi hak pemerintah daerah yang diperoleh selama 1 (satu) tahun buku disetorkan ke Kas Daerah serta dialokasikan dalam APBD. 

(8)

Pasal 8

(1) PT.   Jamkrida   NTB   Bersaing   wajib   melaporkan   neraca   keuangan, perhitungan laba/rugi serta Rencana Kerja Tahunan kepada pemegang saham/Bupati.

(2) Laporan   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (1)   dilaksanakan   dalam bentuk Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

(3) Bupati   melaporkan   perhitungan   laba/rugi   tahunan   kepada   DPRD bersamaan dengan penyampaian Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 9

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah   ini   dengan   penempatannya   dalam   Lembaran   Daerah   Kabupaten Lombok Tengah.

Ditetapkan di Praya

pada tanggal 5 Maret   2014 BUPATI LOMBOK TENGAH,

H. MOH. SUHAILI  FT

Diundangkan di Praya pada tanggal       2014 SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN LOMBOK TENGAH,

H. LALU SUPARDAN

(9)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR      TAHUN  2014

TENTANG

PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH PADA PT. JAMKRIDA NTB BERSAING

I. UMUM

Peningkatan akses koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang  merupakan  pilar pembangunan  yang  memiliki peranan  penting sebagai   motor  penggerak   perekonomian  daerah  dalam   meningkatkan laju   pertumbuhan   perekonomian   daerah  (growth   local   economic) menuju   terwujudnya   kesejahteraan   masyarakat   masih   terkendala dengan terbatasnya modal usaha baik modal kerja maupun investasi serta   minimnya   informasi   dan   akses   untuk   mendapatkan   modal tersebut.   Rendahnya   pengucuran   kredit/pembiayaan   bagi   koperasi Usaha Mikro  Kecil dan Menengah antara lain disebabkan  oleh tidak adanya   jaminan   tambahan   yang   memadai,   meskipun   secara   teknik usahanya sudah layak (feasible).

Pembentukan   Badan   Usaha   Milik   Daerah   PT.   Jamkrida   NTB Bersaing   merupakan   alternatif   kebijakan   yang   telah   ditempuh   oleh Pemerintah   Provinsi   NTB   bersama­sama   dengan   Dewan   Perwakilan Rakyat   Daerah   NTB   dalam   upaya   meningkatkan   kemampuan   dan kelancaran   pendanaan   dengan   melakukan   penjaminan kredit/pembiayaan   yang   dilakukan   lembaga   keuangan   terhadap Koperasi,   Usaha   Mikro,   Kecil   dan   Menengah   yang   ada   di kabupaten/Kota se­Provinsi Nusa Tenggara Barat.

(10)

II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1

Cukup jelas Pasal 2

Cukup jelas Pasal 3

Cukup jelas Pasal 4

Yang   dimaksud   dengan   “kekayaan   daerah   yang   dipisahkan” antara   lain   modal   dasar,   bagian   laba/keuntungan   hasil   usaha dari PT Jamkrida NTB Bersaing, hasil kerjasama dengan pihak ketiga.

Pasal 5

Cukup jelas Pasal 6

Cukup jelas Pasal 7

Cukup jelas Pasal 8

Cukup jelas Pasal 9

Cukup jelas

(11)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

More and more stores are putting up websites that allow you to make online orders and even supermarkets now let you do your grocery shopping online and they´ll deliver the goods to

Peserta dihadiri oleh direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus koperasi dan/atau penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus koperasi yang nama penerima

Links are the most important aspect of search engine optimization, according to all three of the major search engines. Even the links you use inside of your

adalah yang namanya terdaftar dalam Akte Perusahaan dan membawa. surat kuasa/surat tugas diatas materai serta Identitas diri ( KTP/ SIM / Identitas

Thailand girls, Pattaya girls, bangkok girls, Thailand Dating, Thai girls, Asian Girl, Thai singles, Asian women, Asian Dating, Hot Asian, Pan Asian R..

If so, then I am sure that you would be happy to know that with the advent of the Internet, you can now discuss SOCOM 3: US Navy Seals with your fellow SOCOMers on some SOCOM 3

Berdasarkan hasil Evaluasi dan Pembuktian Kualifikasi serta Penetapan Hasil Kualifikasi, Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pokja Non Konstruksi II Kabupaten Sukamara

3) Project current liabilities other than debt, using projected sales or cost of goods sold and appropriate turnover ratios as described below. 4) Obtain current maturities