• Tidak ada hasil yang ditemukan

peraturan bersama mendiknas dan kepala bkn no 01iii pb 2011 no 62011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "peraturan bersama mendiknas dan kepala bkn no 01iii pb 2011 no 62011"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN BERSAMA

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

NOMOR 0 1 / III/ PB/ 2011 NOMOR 6 TAHUN 2011

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH DAN ANGKA KREDITNYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

Menimbang : bahwa dal am rangka mel aksanakan Pasal 41 Perat uran Ment er i Negar a Pendayagunaan Aparat ur Negara dan Ref ormasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 t ent ang Jabat an Fungsional Pengawas Sekol ah dan Angka Kredit nya perl u menet apkan Perat ur an Bersama Ment eri Pendidi kan Nasional dan Kepal a Badan Kepegawai an Negara t ent ang Pet unj uk Pel aksanaan Jabat an Fungsional Pengawas Sekol ah dan Angka Kredit nya;

Mengi ngat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 t ent ang Pokok-pokok Kepegawai an (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana t el ah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembar an Negara Republ ik Indonesia Nomor 3890);

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 t ent ang Si st em Pendidi kan Nasional (Lembar an Negara Republ ik Indonesia Tahun 2003 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 4301); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 t ent ang Pemer int ahan

(2)

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 t ent ang Gur u dan Dosen (Lembaran Negara Republ ik Indonesi a Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembar an Negara Republ ik Indonesia Nomor 4586);

5. Perat ur an Pemer int ah Nomor 4 Tahun 1966 t ent ang Pemberhent ian/ Pemberhent ian Sement ar a Pegawai Neger i (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 1966 Nomor 7, Tambahan Lembar an Negara Republ ik Indonesia Nomor 2797);

6. Perat ur an Pemer int ah Nomor 7 Tahun 1977 t ent ang Gaj i Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 1997 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 3098), sebagaimana t el ah beberapa kal i diubah t er akhi r dengan Perat ur an Pemerint ah Nomor 11 Tahun 2011 (Lembaran Negar a Republ ik Indonesia Tahun 2011 Nomor 24);

(3)

14. Perat ur an Pemeri nt ah Nomor 53 Tahun 2010 t ent ang Disipl i n Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesi a Nomor 5135);

15. Keput usan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 t ent ang Rumpun Jabat an Fungsional Pegawai Negeri Sipil ;

16. Keput usan Presiden Nomor 73/ M Tahun 2007 mengenai Pengangkat an Kepal a Badan Kepegawaian Negara;

17. Keput usan Pr esiden Nomor 84/ P Tahun 2009 mengenai Pembent ukan Kabi net Indonesia Bersat u II;

18. Perat ur an Presiden Nomor 47 t ahun 2009 t ent ang Kedudukan, Tugas, Fungsi , Susunan Organi sasi dan Tat a Kerj a Kement erian Negara Republ ik Indonesia;

19. Perat ur an Pr esiden Nomor 24 Tahun 2010 t ent ang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kement eri an Negara Ser t a Susunan Organisasi , Tugas, dan Fungsi Esel on I Kement erian Negara, sebagaimana t el ah diubah dengan Perat ur an Pr esiden Nomor 67 Tahun 2010;

20. Perat ur an Ment eri Negara Pendayagunaan Aparat ur Negara dan Ref ormasi Birokr asi Nomor 21 Tahun 2010 t ent ang Jabat an Fungsional Pengawas Sekol ah dan Angka Kredit nya;

21. Perat ur an Ment eri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun 2010 t ent ang Organisasi dan Tat a Kerj a Kement erian Pendidikan Nasional .

MEMUTUSKAN:

Menet apkan : PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH DAN ANGKA KREDITNYA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dal am Perat uran Bersama ini yang dimaksud dengan:

1. Jabat an f ungsional Pengawas Sekol ah adal ah j abat an f ungsional yang mempunyai ruang l i ngkup t ugas, t anggung j awab dan wewenang unt uk mel aksanakan kegiat an pengawasan akademi k dan manaj erial pada sat uan pendidi kan.

2. Pengawas Sekol ah adal ah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diber i t ugas, t anggung j awab dan wewenang secar a penuh ol eh pej abat yang berwenang unt uk mel aksanakan pengawasan akademik dan manaj er ial pada sat uan pendidikan.

(4)

4. Kegiat an pengawasan adal ah kegiat an Pengawas Sekol ah dal am menyusun progr am pengawasan, mel aksanakan program pengawasan, eval uasi hasil pel aksanaan program, dan mel aksanakan pembimbingan dan pel at ihan prof esional Gur u.

5. Pengembangan prof esi adal ah kegiat an yang dir ancang dal am rangka pengembangan il mu penget ahuan, t eknol ogi, sikap dan ket erampil an unt uk peni ngkat an prof esional isme maupun dal am rangka menghasil kan sesuat u bermanf aat bagi pendidikan sekol ah. 6. Tim penil ai j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah adal ah t im yang dibent uk dan dit et apkan ol eh pej abat yang ber wenang menet apkan angka kredit dan bert ugas menil ai prest asi ker j a Pengawas Sekol ah.

7. Angka kredit adal ah sat uan nil ai dari t i ap but ir kegi at an dan/ at au akumul asi nil ai but ir-but ir kegi at an yang harus dicapai ol eh seorang Pengawas Sekol ah dal am rangka pembinaan karier kepangkat an dan j abat annya.

8. St andar nasional pendidikan adal ah kr it eria minimal t ent ang sist em pendidikan di sel uruh wil ayah hukum Negara Kesat uan Republ ik Indonesia.

9. Pej abat pembina kepegawaian pusat adal ah Ment eri, Jaksa Agung, Pimpinan Kesekr et ari at an Lembaga Kepresidenan, Kepal a Kepol isian Negar a Republ ik Indonesi a, Pimpinan Lembaga Pemerint ah Non Kement er ian, Kepal a Pel aksana Harian Badan Koordinasi Keamanan Laut , Kepal a Pusat Pel aporan dan Anal i si s Transaksi Keuangan sert a Pimpinan Kesekret ar iat an Lembaga Negara dan Lembaga l ainnya yang dipimpin ol eh pej abat st rukt ural esel on I dan bukan merupakan bagian dar i Kement er ian Negara/ Lembaga Pemer int ah Non Kement eri an.

10. Pej abat pembina kepegawaian daer ah Provinsi adal ah Gubernur. 11. Pej abat pembina kepegawaian daerah Kabupat en/ Kot a adal ah

Bupat i/ Wal ikot a.

12. Daerah khusus adal ah daer ah yang t erpencil at au t erbel akang, daerah dengan kondisi masyarakat adat yang t erpencil , daer ah perbat asan dengan negar a l ain, daerah yang mengal ami bencana al am, bencana sosial , at au daer ah yang berada dal am keadaan darur at l ain.

BAB II

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, RUMPUN JABATAN, BEBAN KERJA, DAN BIDANG PENGAWASAN

Pasal 2

(1) Pengawas Sekol ah berkedudukan sebagai pel aksana t ekni s f ungsional di bidang pengawasan akademik dan manaj erial pada sej uml ah sat uan pendidikan yang dit et apkan.

(5)

Pasal 3

Tugas pokok Pengawas Sekol ah adal ah mel aksanakan t ugas pengawasan akademik dan manaj er ial pada sat uan pendidikan yang mel iput i penyusunan program pengawasan, pel aksanaan pembinaan, pemant auan pel aksanaan 8 (del apan) St andar Nasional Pendidikan, penil aian, pembimbingan dan pel at i han pr of esional Guru, eval uasi hasil pel aksanaan progr am pengawasan, dan pel aksanaan t ugas kepengawasan di daerah khusus.

Pasal 4

Jabat an f ungsional Pengawas Sekol ah adal ah j abat an f ungsional yang t ermasuk dal am r umpun pendidikan l ai nnya.

Pasal 5

(1) Beban kerj a Pengawas Sekol ah adal ah 37, 5 (t iga pul uh t uj uh set engah) j am perminggu di dal amnya t ermasuk pel aksanaan pembinaan, pemant auan, penil aian, dan pembimbingan di sekol ah binaan.

(2) Sasar an pengawasan bagi set iap Pengawas Sekol ah sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) adal ah sebagai berikut :

a. unt uk t aman kanak-kanak/ raudat hul at hf al dan sekol ah dasar/ madr asah ibt idaiyah pal ing sedi kit 10 sat uan pendidikan dan/ at au 60 (enam pul uh) Gur u;

b. unt uk sekol ah menengah pert ama/ madr asah t sanawiyah dan

sekol ah menengah at as/ madrasah al iyah/ sekol ah menengah kej uruan/ madrasah al iyah kej uruan pal ing sedikit 7 sat uan

pendidikan dan/ at au 40 (empat pul uh) Guru mat a

pel aj aran/ kel ompok mat a pel aj aran;

c. unt uk sekol ah l uar biasa pal ing sedikit 5 sat uan pendidikan dan/ at au 40 (empat pul uh) Guru; dan

d. unt uk pengawas bimbingan dan konsel i ng pal ing sedikit 40 (empat pul uh) Guru bimbingan dan konsel ing.

(3) Unt uk daer ah khusus, beban ker j a Pengawas Sekol ah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pal ing sedikit 5 (l ima) sat uan pendidi kan secara l i nt as t ingkat sat uan dan j enj ang pendidikan.

Pasal 6

(6)

BAB III

INSTANSI PEMBINA DAN TUGAS INSTANSI PEMBINA

Pasal 7

(1) Inst ansi pembina j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah adal ah Kement erian Pendidikan Nasional .

(2) Inst ansi pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai t ugas membina j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah menurut perat ur an perundang-undangan dengan f ungsi, ant ara l ai n:

a. menyusun pet unj uk t eknis pel aksanaan j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah;

b. menyusun pedoman f ormasi j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah;

c. menet apkan st andar kompet ensi j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah;

d. mengusul kan t unj angan j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah; e. mel akukan sosi al isasi j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah

sert a pet unj uk pel aksanaannya;

f . menyusun kurikul um pendidikan dan pel at ihan f ungsional / t ekni s f ungsional Pengawas Sekol ah;

g. menyel enggarakan pendidikan dan pel at i han f ungsional / t ekni s f ungsional Pengawas Sekol ah;

h. mengembangkan sist em inf ormasi j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah;

i. memf asil it asi pel aksanaan j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah;

j . memf asil it asi pembent ukan or gani sasi prof esi dan penyusunan kode et ik j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah;

k. mel akukan koordinasi ant ara inst ansi pembina dengan i nst ansi pengguna dal am pel aksanaan berbagai pedoman dan pet unj uk t eknis; dan

l . mel akukan monit or ing dan eval uasi j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah.

BAB IV

JENJANG JABATAN/ PANGKAT

Pasal 8

(1) Jabat an f ungsional Pengawas Sekol ah merupakan j abat an t ingkat keahl ian.

(2) Jenj ang j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah dari yang t er endah sampai dengan yang t ert inggi , yait u:

(7)

(3) Jenj ang pangkat Pengawas Sekol ah sebagai mana dimaksud pada ayat (2), sesuai dengan j enj ang j abat annya, yait u:

a. Pengawas Sekol ah Muda:

1. Penat a, gol ongan r uang III/ c; dan 2. Penat a Ti ngkat I, gol ongan r uang III/ d. b. Pengawas Sekol ah Madya:

1. Pembina, gol ongan ruang IV/ a;

2. Pembina Tingkat I, gol ongan ruang IV/ b; dan 3. Pembina Ut ama Muda, gol ongan ruang IV/ c. c. Pengawas Sekol ah Ut ama:

1. Pembina Ut ama Madya, gol ongan ruang IV/ d; dan 2. Pembina Ut ama, gol ongan ruang IV/ e.

(4) Jenj ang j abat an/ pangkat Pengawas Sekol ah sebagaimana

dimaksud pada ayat (3), adal ah j enj ang j abat an/ pangkat berdasarkan j uml ah angka kredit yang di mil iki unt uk masing-masing j enj ang j abat an.

(5) Penet apan j enj ang j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah

dit et apkan berdasar kan j uml ah angka kredit yang dimil iki set el ah dit et apkan ol eh pej abat yang berwenang menet apkan angka kr edit sehingga dimungki nkan j abat an/ pangkat t idak sesuai dengan j abat an/ pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

BAB V

UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN

Pasal 9

Unsur dan sub unsur kegi at an Pengawas Sekol ah, adal ah: a. Pendidikan, mel iput i:

1. mengikut i pendidikan dan memperol eh gel ar / ij azah;

2. mengikut i pendidikan dan pel at ihan (dikl at ) f ungsional cal on Pengawas Sekol ah dan memperol eh Sur at Tanda Tamat Pendidikan dan Pel at i han (STTPP); dan

3. mengikut i dikl at f ungsional Pengawas Sekol ah sert a memperol eh STTPP.

b. Pengawasan akademik dan manaj erial , mel iput i: 1. penyusunan program;

2. pel aksanaan program;

3. eval uasi hasil pel aksanaan progr am pengawasan; 4. membimbing dan mel at ih prof esional Gur u; dan 5. pel aksanaan t ugas kepengawasan di daerah khusus. c. Pengembangan prof esi, mel iput i :

1. menyusun karya t ul is il miah; dan 2. membuat karya inovat if .

d. Penunj ang t ugas Pengawas Sekol ah, mel iput i :

1. peran sert a dal am semi nar/ l okakarya di bidang pendidi kan f ormal / kepengawasan sekol ah;

2. keanggot aan dal am organisasi prof esi;

(8)

4. mel aksanakan kegiat an pendukung pengawasan sekol ah; 5. mendapat penghargaan/ t anda j asa; dan

6. memperol eh gel ar/ i j azah yang t idak sesuai dengan bidang yang diampunya.

BAB VI

RINCIAN KEGIATAN JENJANG JABATAN

Pasal 10

Rincian kegiat an Pengawas Sekol ah sesuai dengan j enj ang j abat an, sebagai berikut :

1. Pengawas Sekol ah Muda:

a. menyusun program pengawasan; b. mel aksanakan pembinaan Gur u;

c. memant au pel aksanaan st andar isi , st andar proses, st andar kompet ensi l ul usan, dan st andar penil aian;

d. mel aksanakan penil aian kinerj a Gur u;

e. mel aksanakan eval uasi hasil pel aksanaan program pengawasan pada sekol ah bi naan;

f . menyusun program pembimbingan dan pel at ihan prof esional Guru di KKG/ MGMP/ MGP dan sej enisnya;

g. mel aksanakan pembimbingan dan pel at ihan prof esional Guru; dan

h. mengeval uasi hasil pembimbingan dan pelat ihan prof esional Guru.

2. Pengawas Sekol ah Madya:

a. menyusun program pengawasan;

b. mel aksanakan pembinaan Gur u dan/ at au kepal a sekol ah; c. memant au pel aksanaan st andar isi , st andar proses, st andar

kompet ensi l ul usan, st andar pendidi k dan t enaga kependidikan, st andar sar ana dan pr asarana, st andar pengel ol aan, dan st andar pembiayaan dan st andar penil aian pendidikan;

d. mel aksanakan penil aian kinerj a Gur u dan/ at au kepal a sekol ah; e. mel aksanakan eval uasi hasil pel aksanaan program pengawasan

pada sekol ah bi naan;

f . menyusun program pembimbingan dan pel at ihan prof esional Guru dan/ at au kepal a sekol ah di KKG/ MGMP/ MGP dan/ at au KKKS/ MKKS dan sej enisnya;

g. mel aksanakan pembimbingan dan pel at i han prof esional Gur u dan/ at au kepal a sekol ah;

h. mel aksanakan pembimbingan dan pel at ihan kepal a sekol ah dal am menyusun program sekol ah, rencana kerj a, pengawasan dan eval uasi, kepemimpinan sekol ah, dan sist em inf ormasi dan manaj emen;

i. mengeval uasi hasil pembimbingan dan pelat ihan prof esional Guru dan/ at au kepal a sekol ah; dan

(9)

3. Pengawas Sekol ah Ut ama:

a. menyusun program pengawasan;

b. mel aksanakan pembinaan Gur u dan kepal a sekol ah;

c. memant au pel aksanaan st andar isi , st andar proses, st andar kompet ensi l ul usan, st andar pendidi k dan t enaga kependidikan, st andar sar ana dan pr asarana, st andar pengel ol aan, dan st andar pembiayaan dan st andar penil aian pendidikan;

d. mel aksanakan penil aian kinerj a Gur u dan kepal a sekol ah; e. mel aksanakan eval uasi hasil pel aksanaan program pengawasan

pada sekol ah bi naan;

f . mengeval uasi hasil pel aksanaan program pengawasan t ingkat Kabupat en/ Kot a at au Provi nsi;

g. menyusun program pembimbingan dan pel at ihan prof esional Guru dan kepal a sekol ah di KKG/ MGMP/ MGP dan/ at au KKKS/ MKKS dan sej enisnya;

h. mel aksanakan pembimbingan dan pel at i han prof esional Gur u dan kepal a sekol ah;

i. mel aksanakan pembimbingan dan pel at ihan kepal a sekol ah dal am menyusun program sekol ah, rencana kerj a, pengawasan dan eval uasi, kepemimpinan sekol ah, dan sist em inf ormasi dan manaj emen;

j . mengeval uasi hasil pembimbingan dan pelat ihan prof esional Guru dan kepal a sekol ah;

k. membimbing Pengawas Sekol ah Muda dan Pengawas Sekol ah Madya dal am mel aksanakan t ugas pokok; dan

l . mel aksanakan pembimbingan dan pel at i han prof esional Gur u dan kepal a sekol ah dal am pel aksanaan penel i t ian t indakan.

BAB VII

PENGANGKATAN DALAM JABATAN

Bagian pert ama

Pej abat yang berwenang mengangkat

Pasal 11

Pej abat yang berwenang mengangkat Guru PNS dal am j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah adal ah pej abat yang berwenang sesuai dengan ket ent uan per at uran per undang-undangan.

Bagian Kedua

Penet apan Surat Keput usan Pengangkat an dal am Jabat an

Pasal 12

(10)

(2) Pej abat yang berwenang mengangkat Guru PNS dal am j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah dapat menunj uk pej abat l ain di l ingkungannya.

(3) Surat keput usan pengangkat an Guru PNS dal am j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah t idak dapat berl aku surut .

Bagian Ket iga Persyarat an

Pengangkat an dal am Jabat an

Pasal 13

(1) Persyarat an pengangkat an PNS dal am j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah, sebagai berikut :

a. masih berst at us sebagai Guru dan memil iki sert if ikat pendidik dengan pengal aman mengaj ar pal ing sedi kit 8 (del apan) t ahun at au Guru yang diberi t ugas t ambahan sebagai kepal a sekol ah/ madrasah pal ing sedi kit 4 (empat ) t ahun sesuai dengan sat uan pendidikannya masi ng-masi ng;

b. berij azah pal i ng rendah Sarj ana (S1)/ Di pl oma IV bidang pendidikan;

c. memil iki ket erampil an dan keahl i an yang sesuai dengan bidang pengawasan;

d. memil iki pangkat pal ing rendah Penat a, gol ongan r uang III/ c; e. usia pal i ng t inggi 55 (l ima pul uh l ima) t ahun;

f . l ul us sel eksi cal on Pengawas Sekol ah;

g. t el ah mengikut i dikl at f ungsional cal on Pengawas Sekol ah dan memperol eh STTPP; dan

h. set iap unsur penil ai an pel aksanaan pekerj aan dal am Daf t ar Penil aian Pel aksanaan Peker j aan (DP3) pal ing rendah bernil ai baik dal am 2 (dua) t ahun t er akhi r.

(2) Unt uk menent ukan angka kredit dan j enj ang j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah digunakan angka kr edit yang berasal dari angka kredit j abat an f ungsional Guru.

(3) Surat Keput usan pengangkat an Guru PNS dal am j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah dibuat dengan menggunakan cont oh f ormul i r sebagaimana t ersebut dal am Lampiran I Perat uran Bersama ini .

Bagian Keempat Formasi Jabat an

Pasal 14

(11)

a. Pengangkat an Gur u PNS Pusat dal am j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah dil aksanakan sesuai dengan f ormasi j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah yang dit et apkan ol eh Ment er i yang bert anggungj awab di bidang pendayagunaan aparat ur negar a set el ah mendapat pert imbangan Kepal a Badan Kepegawai an Negara;

b. Pengangkat an Guru PNS Daerah dal am j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah dil aksanakan sesuai f ormasi j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah yang dit et apkan ol eh Kepal a Daerah masi ng-masi ng set el ah mendapat perset uj uan t ert ul is dari Ment eri yang bert anggungj awab di bidang pendayagunaan aparat ur negara dan berdasarkan pert imbangan Kepal a Badan Kepegawai an Negara.

(2) Formasi j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berdasarkan beban ker j a Pengawas Sekol ah sebagaimana dimaksud dal am Pasal 6 ayat (1), diat ur sebagai berikut :

a. j uml ah sel uruh sat uan pendidikan di Provinsi/ Kabupat en/ Kot a dibagi j uml ah sasaran pengawasan; at au

b. j uml ah sel uruh Guru di Provi nsi/ Kabupat en/ Kot a dibagi sasar an Guru yang dibina.

BAB VIII

PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

Pasal 15

(1) Unt uk kel ancaran penil ai an dan penet apan angka kr edit , set iap Pengawas Sekol ah waj ib mencat at dan menginvent arisasi semua kegiat an yang dil akukan.

(2) Hasil invent arisasi kegiat an dit uangkan dal am bent uk Daf t ar Usul Penet apan Angka Kredit (DUPAK) waj ib diusul kan pal ing kurang 1 (sat u) kal i dal am set ahun.

(3) Penil aian dan penet apan angka kr edit Pengawas Sekol ah dil akukan pal ing kurang 1 (sat u) kal i dal am set ahun.

(4) Penil aian dan penet apan angka kr edit unt uk kenaikan j abat an/ pangkat dil akukan 2 (dua) kal i dal am 1 (sat u) t ahun yait u 3 (t iga) bul an sebel um periode kenai kan pangkat PNS, dengan ket ent uan sebagai berikut :

a. unt uk kenai kan pangkat periode April , angka kredit dit et apkan pal ing l ambat bul an Januari t ahun yang ber sangkut an; dan b. unt uk kenaikan pangkat periode Okt ober, angka kredi t

(12)

Bagian Pert ama

Pej abat Yang Berwenang Menet apkan Angka Kredit

Pasal 16

Pej abat yang berwenang menet apkan angka kredit , adal ah:

a. Ment eri Pendidikan Nasional at au pej abat l ain yang dit unj uk set ingkat esel on I bagi Pengawas Sekol ah Madya, pangkat Pembina Tingkat I, gol ongan ruang IV/ b sampai dengan Pengawas Sekol ah Ut ama, pangkat Pembina Ut ama, gol ongan ruang IV/ e di l ingkungan i nst ansi pusat dan daerah.

b. Direkt ur Jenderal Kement erian Agama yang membidangi pendidikan bagi Pengawas Sekol ah Madya, pangkat Pembina, gol ongan ruang IV/ a di l ingkungan Kement eri an Agama.

c. Kepal a Kant or Wil ayah Kement erian Agama Provinsi bagi Pengawas Sekol ah Muda, pangkat Penat a, gol ongan ruang III/ c dan pangkat Penat a Tingkat I, gol ongan ruang III/ d di l ingkungan Kant or Wil ayah Kement erian Agama.

d. Gubernur at au Kepal a Dinas yang membidangi pendidikan bagi Pengawas Sekol ah Muda, pangkat Penat a, gol ongan ruang III/ c sampai dengan Pengawas Sekol ah Madya, pangkat Pembina, gol ongan ruang IV/ a di l ingkungan Provinsi;

e. Bupat i/ Wal ikot a at au Kepal a Dinas yang membidangi pendidikan bagi Pengawas Sekol ah Muda, pangkat Penat a, gol ongan ruang III/ c sampai dengan Pengawas Sekol ah Madya, pangkat Pembina, gol ongan ruang IV/ a di l ingkungan Kabupat en/ Kot a.

f . Pimpinan inst ansi pusat at au pej abat l ain yang dit unj uk bagi Pengawas Sekol ah Muda, pangkat Penat a, gol ongan ruang III/ c sampai dengan Pengawas Sekol ah Madya, pangkat Pembina, gol ongan ruang IV/ a di l ingkungan inst ansi pusat di l uar Kement erian Agama.

Pasal 17

(1) Dal am rangka t ert ib administ rasi dan pengendal ian, pej abat yang berwenang menet apkan angka kredit sebagaimana dimaksud dal am Pasal 16 harus membuat spesimen t anda t angan dan disampaikan kepada Kepal a Badan Kepegawaian Negara/ Kepal a Kant or Regional Badan Kepegawaian Negar a yang bersangkut an.

(13)

Pasal 18

Apabil a pej abat yang ber wenang menet apkan angka kredi t sebagaimana dimaksud dal am Pasal 16 ber hal angan sehi ngga t idak dapat menet apkan angka kredit sampai bat as wakt u yang dit ent ukan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 15 ayat (3) dan ayat (4), maka penet apan angka kredit dapat dil akukan ol eh at asan pej abat yang berwenang menet apkan angka kredit at au pej abat l ain sat u t ingkat dibawahnya, yang secar a f ungsional bert anggung j awab di bidang pendidikan nonf ormal dan inf ormal set el ah mendapat kan del egasi at au kuasa dari at asan pej abat yang berwenang menet apkan angka kredit at au pej abat yang berwenang menet apkan angka kredit .

Bagian Kedua Tim penil ai

Pasal 19

Dal am menj al ankan kewenangannya, pej abat yang berwenang menet apkan angka kredit sebagaimana di maksud dal am Pasal 16, dibant u ol eh:

a. Tim penil ai Kement er ian Pendidikan Nasional at au pej abat l ai n yang dit unj uk set ingkat esel on I bagi Ment eri Pendidikan Nasional yang sel anj ut nya disebut t im penil ai Pusat .

b. Tim penil ai Direkt orat Jenderal Kement erian Agama bagi Direkt ur Jenderal Kement eri an Agama yang membidangi pendidikan yang sel anj ut nya disebut t im penil ai Kement eri an Agama.

c. Tim penil ai Kant or Wil ayah Kement erian Agama bagi Kepal a Kant or Wil ayah Kement er ian Agama yang sel anj ut nya t im penil ai Kant or Wil ayah.

d. Tim penil ai Provinsi bagi Gubernur at au Kepal a Dinas yang membidangi pendidikan yang sel anj ut nya disebut t im penil ai Provinsi.

e. Tim penil ai Kabupat en/ Kot a bagi Bupat i/ Wal ikot a at au Kepal a Dinas yang membidangi pendidikan yang sel anj ut nya di sebut t im penil ai Kabupat en/ Kot a.

f . Tim penil ai Inst ansi Pusat di l uar Kement erian Agama bagi pimpinan inst ansi pusat at au pej abat l ain yang dit unj uk, yang sel anj ut nya disebut t im penil ai Inst ansi .

Pasal 20

(1) Syarat unt uk menj adi anggot a t im penil ai adal ah:

a. menduduki j abat an/ pangkat pal ing rendah sama dengan j abat an/ pangkat Pengawas Sekol ah yang dini l ai;

b. memil iki keahl ian sert a mampu unt uk meni l ai prest asi kerj a Pengawas Sekol ah; dan

c. dapat akt if mel akukan penil ai an.

(14)

(3) Masa j abat an anggot a t im penil ai adal ah 3 (t iga) t ahun dan dapat diangkat kembal i unt uk masa j abat an ber ikut nya.

(4) Anggot a t im penil ai yang t el ah menj abat 2 (dua) kal i masa j abat an secara bert urut -t urut dapat diangkat kembal i set el ah mel ampaui masa t enggang wakt u 1 (sat u) masa j abat an.

(5) Dal am hal t erdapat anggot a t im penil ai yang berhal angan t et ap, maka Ket ua t im penil ai mengusul kan penggant i ant ar wakt u unt uk meneruskan si sa masa t ugas, kepada pej abat yang berwenang menet apkan t im penil ai.

(6) Dal am hal t erdapat t im penil ai yang t ur ut dinil ai, Ket ua t im penil ai dapat mengangkat anggot a t im penil ai penggant i.

(7) Susunan anggot a t im penil ai pal ing sedi kit 7 (t uj uh) orang t erdir i dari unsur t ekni s, unsur kepegawai an, dan pej abat f ungsional Pengawas Sekol ah, dengan ket ent uan sebagai berikut :

a. seorang Ket ua merangkap anggot a dari unsur t eknis; b. seorang Wakil Ket ua mer angkap anggot a;

c. seorang Sekr et ari s merangkap anggot a dari unsur kepegawaian; dan

d. pal ing sedikit 4 (empat ) orang anggot a.

(8) Anggot a t im penil ai sebagaimana dimaksud pada ayat (7) huruf d pal ing sedikit 2 (dua) orang dari pej abat f ungsional Pengawas Sekol ah.

(9) Dal am hal komposisi j uml ah anggot a t im penil ai sebagaimana dimaksud pada ayat (7) hur uf d t idak dapat dipenuhi, maka anggot a t im penil ai dapat diangkat dari pej abat l ain yang mempunyai kompet ensi dal am penil ai an prest asi kerj a di pengawasan akademik dan manaj erial .

(10) Tat a kerj a t im penil ai dan t at a cara penil aian angka kredi t j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah dit et apkan ol eh Ment er i Pendidikan Nasional sel aku Pimpinan Inst asi Pembina j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah.

Pasal 21

(1) Tugas t im penil ai Pusat :

(15)

b. mel aksanakan t ugas-t ugas l ain yang diberi kan ol eh Ment er i Pendidikan Nasional at au pej abat l ain yang dit unj uk set ingkat esel on I yang berhubungan dengan penet apan angka kredit sebagaimana dimaksud pada huruf a.

(2) Tugas t im penil ai Kement er ian Agama:

a. membant u Direkt ur Jender al Kement eri an Agama yang membidangi pendidikan dal am menet apkan angka kr edit Pengawas Sekol ah Madya, pangkat Pembina, gol ongan r uang IV/ a di l ingkungan Kement erian Agama.

b. mel aksanakan t ugas-t ugas l ain yang diber i kan ol eh Direkt ur Jenderal Kement erian Agama yang membidangi pendidikan yang ber hubungan dengan penet apan angka kr edit sebagaimana dimaksud pada huruf a.

(3) Tugas t im penil ai Kant or Wil ayah:

a. membant u Kepal a Kant or Wil ayah Kement eri an Agama Provi nsi dal am menet apkan angka kredit Pengawas Sekol ah Muda, pangkat Penat a, gol ongan ruang III/ c dan pangkat Penat a Tingkat I, gol ongan ruang III/ d di l ingkungan Kant or Wil ayah Kement erian Agama.

b. mel aksanakan t ugas-t ugas l ai n yang diberi kan ol eh Kepal a Kant or Wil ayah Kement eri an Agama Provinsi yang berhubungan dengan penet apan angka kr edit sebagaimana dimaksud pada huruf a.

(4) Tugas t im penil ai Provinsi :

a. membant u Gubernur at au Kepal a Dinas yang membidangi pendidikan dal am menet apkan angka kredit Pengawas Sekol ah Muda, pangkat Penat a, gol ongan r uang III/ c sampai dengan Pengawas Sekol ah Madya, pangkat Pembina, gol ongan r uang IV/ a di l ingkungan Provinsi.

b. mel aksanakan t ugas-t ugas l ain yang diberikan ol eh Guber nur at au Kepal a Dinas yang membidangi pendidikan yang berhubungan dengan penet apan angka kr edit sebagaimana dimaksud pada huruf a.

(5) Tugas t im penil ai Kabupat en/ Kot a:

a. membant u Bupat i/ Wal ikot a at au Kepal a Dinas yang membidangi pendidikan dal am menet apkan angka kr edit Pengawas Sekol ah Muda, pangkat Penat a, gol ongan ruang III/ c sampai dengan Pengawas Sekol ah Madya, pangkat Pembina, gol ongan ruang IV/ a di l ingkungan Kabupat en/ Kot a.

(16)

(6) Tugas t im penil ai Inst ansi:

a. membant u pimpinan inst ansi pusat at au pej abat l ain yang dit unj uk dal am menet apkan angka kredit Pengawas Sekol ah Muda, pangkat Penat a, gol ongan r uang III/ c sampai dengan Pengawas Sekol ah Madya, pangkat Pembina, gol ongan r uang IV/ a di l ingkungan i nst ansi pusat di l uar Kement eri an Agama. b. mel aksanakan t ugas-t ugas l ain yang diberikan ol eh pimpinan

inst ansi pusat at au pej abat l ain yang dit unj uk yang berhubungan dengan penet apan angka kr edit sebagaimana dimaksud pada huruf a.

(7) Apabil a t im penil ai inst ansi bel um dibent uk, penil aian angka kredit Pengawas Sekol ah dapat dimint akan kepada t im penil ai Pusat .

(8) Apabil a t im penil ai Kabupat en/ Kot a bel um dibent uk, penil aian angka kredit Pengawas Sekol ah dapat di mint akan kepada t im penil ai Kabupat en/ Kot a l ain t erdekat at au t im penil ai Provinsi yang bersangkut an at au t im penil ai Pusat .

(9) Apabil a t im penil ai Provi nsi bel um dibent uk, penil aian angka kredit Pengawas Sekol ah dapat dimint akan kepada t im penil ai Provinsi l ain t erdekat at au t im penil ai Pusat .

(10) Apabil a t im penil ai Kant or Wil ayah bel um dibent uk, penil ai an angka kredit Pengawas Sekol ah dapat di mint akan kepada t im penil ai Kant or Wil ayah t erdekat at au t im penil ai Kement er ian Agama.

Bagian Ket iga Sekret ariat Tim Penil ai

Pasal 22

(1) Unt uk membant u t im penil ai dal am mel aksanakan t ugasnya, dibent uk Sekret ariat t im penil ai yang dipimpin ol eh seorang Sekret aris yang secara f ungsional bert anggung j awab di bidang kepegawai an.

(17)

Bagian Keempat Tim Teknis

Pasal 23

(1) Pej abat yang berwenang menet apkan angka kr edit dapat membent uk t im t eknis yang anggot anya t erdiri dari par a ahl i, bai k yang berkedudukan sebagai PNS at au bukan PNS yang mempunyai kemampuan t ekni s yang diperl ukan.

(2) Tugas t im t eknis adal ah memberikan saran dan pendapat kepada Ket ua t im penil ai dal am hal memberikan penil aian at as kegiat an yang bersi f at khusus at au kegiat an yang memerl ukan keahl ian t ert ent u.

(3) Tim t eknis dal am mel aksanakan t ugasnya bert anggung j awab kepada Ket ua t im penil ai.

Bagian Kel ima

Pengusul an Penet apan Angka Kredit

Pasal 24

(1) Unt uk menil ai prest asi kerj a Pengawas Sekol ah dil akukan penil aian angka kredit ol eh t im penil ai.

(2) Set iap Pengawas Sekol ah yang akan di nil ai prest asi ker j anya waj i b menyiapkan bahan penil aian yang dit uangkan dal am DUPAK.

(3) Bahan penil aian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada pimpinan unit kerj a mel al ui at asan l angsung.

(4) Pimpinan unit ker j a menyampaikan bahan penil aian angka kredi t Pengawas Sekol ah kepada pej abat yang ber wenang mengusul kan penet apan angka kredit .

(5) Pej abat yang berwenang mengusul kan penet apan angka kredi t Pengawas Sekol ah menyampaikan usul penet apan angka kr edit kepada pej abat yang berwenang menet apkan angka kredit mel al ui sekret ariat t im penil ai.

(6) DUPAK Pengawas Sekol ah dibuat menurut cont oh f ormul i r sebagaimana t ersebut pada Lampiran II-A sampai dengan Lampir an II-C Perat uran Bersama ini .

(7) Set iap usul penet apan angka kredit Pengawas Sekol ah dil ampir i dengan :

a. surat per nyat aan mel akukan pendidikan, dibuat menurut cont oh f ormul ir sebagaimana t er sebut pada Lampiran III Perat ur an Bersama ini .

(18)

c. surat pernyat aan mel akukan kegiat an pengembangan prof esi , dibuat menurut cont oh f ormul ir sebagaimana t er sebut pada Lampiran V Perat ur an Bersama ini ; dan

d. surat pernyat aan mel akukan kegi at an penunj ang t ugas, dibuat menur ut cont oh f ormul ir sebagaimana t er sebut pada Lampiran VI Perat uran Bersama i ni;

(8) Surat pernyat aan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) harus disert ai dengan bukt i f isi k.

Pasal 25

(1) Set iap usul an penet apan angka kr edit bagi Pengawas Sekol ah harus dinil ai secar a obyekt if ol eh t im penil ai berdasarkan ri ncian kegiat an dan nil ai angka kr edit sebagai mana t ersebut pada Lampiran I Perat uran Ment eri Negara Pendayagunaan Aparat ur Negara dan Ref ormasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010.

(2) Hasil penil ai an t im penil ai sebagaimana di maksud pada ayat (1) disampaikan kepada pej abat yang berwenang menet apkan angka kredit unt uk dit et apkan angka kredit nya.

Pasal 26

Usul penet apan angka kredit Pengawas Sekol ah diaj ukan ol eh:

a. Sekret aris Jender al Kement eri an Agama, Gubernur at au Kepal a Dinas yang membidangi pendidikan, Bupat i/ Wal ikot a at au Kepal a Dinas yang membidangi pendidikan, Pimpinan Inst ansi Pusat di l uar Kement er ian Agama at au pej abat l ai n yang dit unj uk kepada Ment eri Pendidikan Nasional at au pej abat l ain yang dit unj uk set ingkat esel on I unt uk angka kr edit Pengawas Sekol ah Madya, pangkat Pembina Tingkat I, gol ongan ruang IV/ b sampai dengan Pengawas Sekol ah Ut ama, pangkat Pembi na Ut ama, gol ongan ruang IV/ e di l i ngkungan inst ansi pusat dan daerah.

b. Kepal a Kant or Wil ayah Kement er ian Agama Provinsi kepada Sekret aris Jenderal Kement er ian Agama unt uk angka kr edit Pengawas Sekol ah Madya, pangkat Pembina, gol ongan r uang IV/ a di l ingkungan Kant or Wil ayah Kement er ian Agama Provinsi.

c. Kepal a Kant or Kement er ian Agama Kabupat en/ Kot a kepada Kepal a Kant or Wil ayah Kement erian Agama Provinsi unt uk angka kredi t Pengawas Sekol ah Muda, pangkat Penat a, gol ongan r uang III/ c dan pangkat Penat a Tingkat I, gol ongan ruang III/ d di l ingkungan Kant or Kement eri an Agama Kabupat en/ Kot a.

(19)

e. Pej abat esel on III yang membidangi kepegawaian kepada Bupat i/ Wal ikot a at au Kepal a Dinas yang membidangi pendidikan unt uk angka kr edit Pengawas Sekol ah Muda, pangkat Penat a, gol ongan ruang III/ c sampai dengan Pengawas Sekol ah Madya, pangkat Pembina, gol ongan ruang IV/ a di l i ngkungan Kabupat en/ Kot a.

f . Pej abat esel on III yang membidangi kepegawaian kepada pimpinan inst ansi pusat at au pej abat l ain yang dit unj uk unt uk angka kredi t Pengawas Sekol ah Muda, pangkat Penat a, gol ongan ruang III/ c sampai dengan Pengawas Sekol ah Madya, pangkat Pembina, gol ongan ruang IV/ a di l ingkungan inst ansi pusat di l uar Kement erian Agama.

Pasal 27

(1) Penet apan angka kredit (PAK) Pengawas Sekol ah sebagaimana dimaksud dal am Pasal 26 ayat (2), dit et apkan ol eh pej abat yang berwenang menet apkan angka kredit , dibuat menur ut cont oh f ormul ir sebagaimana t ersebut pada Lampiran VII Per at uran Bersama ini.

(2) Asl i PAK disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara/ Kepal a Kant or Regional Badan Kepegawaian Negara yang bersangkut an dan t embusannya disampai kan kepada:

a. Pengawas Sekol ah yang bersangkut an;

b. Sekret aris t im penil ai Pengawas Sekol ah yang bersangkut an; c. Kepal a Biro/ Badan Kepegawaian Daer ah/ Bagian Kepegawai an

inst ansi yang bersangkut an;

d. Pimpinan unit ker j a yang bersangkut an; dan e. Pej abat l ain yang dipandang perl u.

BAB IX

KENAIKAN JABATAN/ PANGKAT

Pasal 28

Penet apan angka kredit sebagaimana dimaksud dal am Pasal 27 ayat (1), digunakan sebagai dasar unt uk mempert imbangkan kenaikan j abat an/ pangkat Pengawas Sekol ah sesuai dengan per at uran perundang-undangan.

Pasal 29

(1) Penet apan kenaikan j abat an sebagaimana dimaksud dal am Pasal 27, dapat dipert imbangkan apabil a:

a. pal ing singkat 1 (sat u) t ahun dal am j abat an t erakhir ;

b. memenuhi angka kredit kumul at i f yang dit ent ukan unt uk kenai kan j abat an set ingkat l ebih t i nggi; dan

(20)

(2) Kenaikan j abat an dari j enj ang Pengawas Sekol ah Muda menj adi Pengawas Sekol ah Madya dit et apkan ol eh Pej abat Pembina Kepegawai an masing-masing.

(3) Kenaikan j abat an dari j enj ang Pengawas Sekol ah Madya menj adi Pengawas Sekol ah Ut ama dit et apkan ol eh Pr esiden set el ah mendapat pert imbangan t eknis Kepal a Badan Kepegawaian Negara.

Pasal 30

(1) Penet apan kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dal am Pasal 27 dapat dipert imbangkan apabila:

a. pal ing singkat 2 (dua) t ahun dal am pangkat t erakhir ;

b. memenuhi angka kredit kumul at i f yang dit ent ukan unt uk kenai kan pangkat set ingkat l ebih t inggi; dan

c. set iap unsur penil ai an pel aksanaan pekerj aan dal am Daf t ar Penil aian Pel aksanaan Pekerj aan (DP-3) pal i ng kur ang bernil ai baik dal am 2 (dua) t ahun t er akhi r.

(2) Kenaikan pangkat PNS Pusat / Daer ah yang menduduki j abat an Pengawas Sekol ah Madya, pangkat Pembina Tingkat I, gol ongan ruang IV/ b unt uk menj adi Pembina Ut ama Muda, gol ongan ruang IV/ c sampai dengan Pengawas Sekol ah Ut ama, pangkat Pembina Ut ama, gol ongan ruang IV/ e, dit et apkan ol eh Presiden set el ah mendapat pert imbangan t eknis Kepal a Badan Kepegawaian Negara.

(3) Kenaikan pangkat PNS Pusat yang menduduki j abat an Pengawas Sekol ah Muda, pangkat Penat a, gol ongan r uang III/ c unt uk menj adi Penat a Tingkat I, gol ongan ruang III/ d sampai dengan Pengawas Sekol ah Madya, pangkat Pembina Tingkat I, gol ongan ruang IV/ b, dit et apkan dengan Keput usan Pej abat Pembina Kepegawaian Pusat yang bersangkut an set el ah mendapat perset uj uan t eknis Kepal a Badan Kepegawaian Negara.

(4) Kenaikan pangkat PNS Daerah Provi nsi yang menduduki j abat an Pengawas Sekol ah Muda, pangkat Penat a, gol ongan ruang III/ c unt uk menj adi Penat a Ti ngkat I, gol ongan ruang III/ d sampai dengan Pengawas Sekol ah Madya, pangkat Pembina Tingkat I, gol ongan ruang IV/ b, dit et apkan dengan Keput usan Pej abat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi yang bersangkut an set el ah mendapat perset uj uan t eknis Kepal a Kant or Regional Badan Kepegawai an Negara yang bersangkut an.

(21)

(6) Kenaikan pangkat PNS Daer ah Kabupat en/ Kot a yang menduduki j abat an Pengawas Sekol ah Muda, pangkat Penat a Tingkat I, gol ongan ruang III/ d unt uk menj adi Pengawas Sekol ah Madya, pangkat Pembina, gol ongan ruang IV/ a dan pangkat Pembina Tingkat I, gol ongan ruang IV/ b, dit et apkan ol eh Gubernur yang bersangkut an set el ah mendapat perset uj uan t eknis Kepal a Kant or Regional Badan Kepegawaian Negara yang bersangkut an.

Pasal 31

(1) Kenaikan pangkat bagi Pengawas Sekol ah dal am j enj ang j abat an yang l ebih t inggi dapat dipert imbangkan apabil a kenaikan j abat annya t el ah dit et apkan t erl ebih dahul u ol eh pej abat yang berwenang sesuai dengan per at ur an per undang-undangan.

(2) Pengawas Sekol ah yang memil iki angka kredit mel ebihi angka kredit yang dit ent ukan unt uk kenai kan j abat an/ pangkat set ingkat l ebih t inggi, kel ebi han angka kredit t ersebut secara kumul at i f diperhit ungkan unt uk kenaikan j abat an/ pangkat berikut nya.

Pasal 32

(1) Juml ah angka kredit kumul at i f minimal yang harus dipenuhi ol eh set iap Pengawas Sekol ah unt uk pengangkat an dan kenaikan j abat an/ pangkat adal ah sebagaimana t er sebut dal am Lampiran II, Lampiran III, dan Lampir an IV Perat uran Ment eri Negar a Pendayagunaan Aparat ur Negara dan Ref ormasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 dengan ket ent uan:

a. pal ing r endah 80% (del apan pul uh persen) angka kr edit berasal dari unsur ut ama, t idak t ermasuk unsur pendidikan; dan

b. pal ing t i nggi 20% (dua persen) angka kredit berasal dari unsur penunj ang.

(2)

Unt uk kenaikan j abat an/ pangkat set i ngkat l ebih t inggi dar i Pengawas Sekol ah Muda, pangkat Penat a, gol ongan ruang III/ c sampai dengan Pengawas Sekol ah Ut ama, pangkat Pembina

Ut ama, gol ongan ruang IV/ e waj ib mel akukan kegiat an

pengembangan prof esi

.

Pasal 33

(22)

(2) Pengawas Sekol ah Muda, pangkat Penat a, gol ongan ruang III/ c yang akan naik pangkat menj adi Pengawas Sekol ah Muda, pangkat Penat a Tingkat I, gol ongan ruang III/ d angka kredit yang dipersyar at kan unt uk kenai kan pangkat , pal ing sedikit 6 (enam) angka kredit berasal dari kegiat an pengembangan prof esi .

(3) Pengawas Sekol ah Muda, pangkat Penat a Tingkat I, gol ongan ruang III/ d yang akan naik j abat an/ pangkat menj adi Pengawas Sekol ah Madya, pangkat Pembina, gol ongan ruang IV/ a angka kredit yang dipersyar at kan unt uk kenaikan j abat an/ pangkat , pal ing sedikit 8 (del apan) angka kr edit berasal dari kegiat an pengembangan prof esi .

(4) Pengawas Sekol ah Madya, pangkat Pembina, gol ongan r uang IV/ a yang akan naik pangkat menj adi Pengawas Sekol ah Madya, pangkat Pembina Tingkat I, gol ongan ruang IV/ b angka kredit yang dipersyar at kan unt uk kenaikan pangkat , pal i ng sedikit 10 (sepul uh) angka kredit berasal dari kegiat an pengembangan prof esi .

(5) Pengawas Sekol ah Madya, pangkat Pembina Tingkat I, gol ongan ruang IV/ b yang akan naik pangkat menj adi Pengawas Sekol ah Madya, pangkat Pembina Ut ama Muda, gol ongan r uang IV/ c angka kredit yang dipersyarat kan unt uk kenaikan pangkat , pal ing sediki t 12 (dua bel as) angka kredit ber asal dari kegiat an pengembangan prof esi .

(6) Pengawas Sekol ah Madya, pangkat Pembina Ut ama Muda, gol ongan ruang IV/ c yang akan naik j abat an/ pangkat menj adi Pengawas Sekol ah Ut ama, pangkat Pembina Ut ama Madya, gol ongan ruang IV/ d, angka kredit yang dipersyarat kan unt uk kenaikan j abat an/ pangkat , pal ing sedi kit 14 (empat bel as) angka kredi t berasal dari kegiat an pengembangan prof esi .

(7) Pengawas Sekol ah Ut ama, pangkat Pembina Ut ama Madya, gol ongan ruang IV/ d yang akan naik pangkat menj adi Pengawas Sekol ah Ut ama, pangkat Pembina Ut ama, gol ongan ruang IV/ e angka kredit yang dipersyar at kan unt uk kenaikan pangkat , pal ing sedikit 16 (enam bel as) angka kredit berasal dar i kegiat an pengembangan prof esi.

(23)

BAB X

PEMBEBASAN SEMENTARA DAN

PENGANGKATAN KEMBALI DALAM DAN DARI JABATAN

Pasal 34

Pembebasan sement ara dan pengangkat an kembal i dal am dan dar i j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah dit et apkan dengan keput usan pej abat yang berwenang sesuai dengan perat uran perundang-undangan.

Bagian Pert ama Pembebasan Sement ara

Pasal 35

(1) Pengawas Sekol ah Muda, pangkat Penat a, gol ongan ruang III/ c sampai dengan Pengawas Sekol ah Ut ama, pangkat Pembina Ut ama Madya, gol ongan ruang IV/ d, dibebaskan sement ara dar i j abat annya apabil a t el ah 5 (l ima) t ahun dal am j abat an t erakhi r t idak dapat mengumpul kan angka kr edit unt uk kenaikan pangkat set ingkat l ebih t inggi bagi Pengawas Sekol ah yang j abat annya l ebih rendah dari j abat an yang set ar a dengan pangkat yang dimil iki.

(2) Pengawas Sekolah Muda, pangkat Penat a, gol ongan ruang III/ c sampai dengan Pengawas Sekol ah Ut ama, pangkat Pembina Tingkat I, gol ongan ruang IV/ d dibebaskan sement ar a dar i j abat annya apabil a t el ah 5 (l ima) t ahun dal am pangkat t erakhi r t idak dapat mengumpul kan angka kr edit unt uk kenaikan pangkat set ingkat l ebih t i nggi bagi Pengawas Sekol ah yang akan mendapat kan kenaikan pangkat pert ama sej ak diangkat dal am j abat an t erakhir .

(3) Pengawas Sekol ah Muda, pangkat Penat a, gol ongan ruang III/ c sampai dengan Pengawas Sekol ah Madya, pangkat Pembina Tingkat I, gol ongan ruang IV/ b dibebaskan sement ar a dar i j abat annya apabil a t el ah 5 (l ima) t ahun dal am pangkat t erakhi r t idak dapat mengumpul kan angka kredit kumul at if unt uk kenaikan pangkat set i ngkat l ebi h t inggi bagi Pengawas Sekol ah yang pernah mendapat kan kenaikan pangkat sej ak diangkat dal am j abat an t erakhir.

(24)

(5) Pembebasan sement ara bagi Pengawas Sekol ah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4), didahul ui dengan peringat an ol eh pej abat yang berwenang menet apkan angka kredit .

(6) Peringat an sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dil akukan pal ing l ambat 6 (enam) bul an sebel um bat as wakt u pembebasan sement ara diberl akukan, dibuat menur ut cont oh f ormul i r sebagaimana t ersebut pada Lampiran VIII Per at uran Ber sama ini.

(7) Sel ain pembebasan sement ara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) Pengawas Sekol ah dibebaskan sement ara dari j abat annya apabil a:

a. dij at uhi hukuman disipl i n t ingkat sedang at au t ingkat berat berupa penurunan pangkat set ingkat l ebi h rendah sel ama 3 (t iga) t ahun at au pemi ndahan dal am r angka penurunan j abat an set ingkat l ebih r endah;

b. diberhent ikan sement ara sebagai Pegawai Negeri Sipil ; c. dit ugaskan secara penuh di l uar j abat an Pengawas Sekol ah; d. menj al ani cut i di l uar t anggungan negar a kecual i persal i nan

keempat dan set erusnya; at au

e. t ugas bel aj ar l ebih dari 6 (enam) bul an.

(8) Pengawas Sekol ah yang dibebaskan sement ara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (7) huruf a dal am menj al ani hukuman t et ap mel aksanakan t ugas pokok dan dinil ai sert a dit et apkan angka kr edit nya.

(9) Surat Keput usan pembebasan sement ara dari j abat an Pengawas Sekol ah dibuat menurut cont oh f ormul i r sebagaimana t er sebut pada Lampiran IX Perat uran Ber sama ini.

Bagian Kedua Pengangkat an Kembal i

Pasal 36

(1) Pengawas Sekol ah yang t el ah sel esai menj al ani pembebasan sement ara sebagaimana dimaksud dal am Pasal 35 ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) apabil a t el ah mengumpul kan angka kredit yang dit ent ukan, di angkat kembal i dal am j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah.

(25)

(3) Pengawas Sekol ah yang dibebaskan sement ara sebagaimana dimaksud dal am Pasal 35 ayat (7) huruf b, dapat diangkat kembal i dal am j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah apabil a berdasarkan keput usan pengadil an yang t el ah mempunyai kekuat an hukum yang t et ap dinyat akan t idak bersal ah at au dij at uhi pidana percobaan.

(4) Pengawas Sekol ah yang dibebaskan sement ara sebagaimana dimaksud dal am Pasal 35 ayat (7) huruf c, dapat diangkat kembal i dal am j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah apabil a berusia pal ing t inggi 55 (l ima pul uh l ima) t ahun.

(5) Pengawas Sekol ah yang t el ah sel esai menj al ani pembebasan sement ara sebagaimana dimaksud dal am Pasal 35 ayat (7) hur uf d dan e, dapat diangkat kembal i dal am j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah.

(6) Pengangkat an kembal i dal am j abat an Pengawas Sekol ah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) dengan menggunakan angka kredit t er akhir yang dimil iki dan dapat dit ambah angka kredit dar i t ugas pokok Pengawas Sekol ah yang diperol eh sel ama pembebasan sement ar a.

(7) Surat keput usan pengangkat an kembal i dal am j abat an Pengawas Sekol ah dibuat menurut cont oh f ormul i r sebagaimana t er sebut pada Lampiran X Perat uran Ber sama ini.

BAB XI

PEMBERHENTIAN DARI JABATAN

Pasal 37

(1) Pengawas Sekol ah diberhent ikan dar i j abat annya apabil a:

a. dij at uhi hukuman disipl in t ingkat ber at dan t el ah mempunyai kekuat an hukum t et ap kecual i hukuman disi pl in berat berupa penurunan pangkat set i ngkat l ebi h r endah sel ama 3 (t iga) t ahun at au pemindahan dal am rangka penur unan j abat an set ingkat l ebi h r endah, at au

b. dal am j angka wakt u 1 (sat u) t ahun sej ak dibebaskan sement ara dar i j abat annya sebagaimana dimaksud dal am Pasal 35 ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) t idak dapat mengumpul kan angka kredit yang dit ent ukan.

(26)

BAB XII

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 38

PNS yang diangkat dal am j abat an Pengawas Sekol ah t idak dapat menduduki j abat an r angkap, baik j abat an f ungsional l ain maupun j abat an st rukt ural .

BAB XIII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 39

Prest asi kerj a yang t el ah dil akukan Pengawas Sekol ah sampai dengan dit et apkannya Perat uran Bersama i ni, dinil ai berdasar kan Keput usan Ment eri Negara Pendayagunaan Aparat ur Negara Nomor 91/ KEP/ M. PAN/ 10/ 2001.

Pasal 40

(1) Pada saat Perat ur an Bersama ini dit et apkan, Pengawas Sekol ah yang bel um memil iki ij azah S1/ Dipl oma IV dengan pangkat Penat a Muda, gol ongan ruang III/ a sampai dengan pangkat Penat a Tingkat I, gol ongan ruang III/ d mel aksanakan t ugas dan penil aian prest asi kerj a sebagaimana t ersebut dal am Lampiran I Perat uran Ment er i Negara Pendayagunaan Aparat ur Negara dan Ref ormasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010.

(2) Pengawas Sekol ah yang masih memil iki pangkat Penat a Muda gol ongan ruang III/ a dan pangkat Penat a Muda Tingkat I gol ongan ruang III/ b mel aksanakan t ugas sebagai Pengawas Sekol ah Muda dan j uml ah angka kredit kumul at if minimal yang harus dipenuhi unt uk kenai kan pangkat Pengawas Sekol ah, yait u:

a. Pengawas Sekol ah yang berij azah SLTA/ Dipl oma I adal ah sebagaimana t ersebut dal am Lampiran V Perat ur an Ment eri Negara Pendayagunaan Apar at ur Negara dan Ref ormasi Birokr asi Nomor 21 Tahun 2010.

b. Pengawas Sekol ah yang beri j azah Dipl oma II adal ah sebagaimana t ersebut dal am Lampiran VI Perat ur an Ment er i Negara Pendayagunaan Apar at ur Negara dan Ref ormasi Birokr asi Nomor 21 Tahun 2010.

(27)

(3) Pengawas Sekol ah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mel aksanakan kegiat an pengembangan pr of esi dan penunj ang t ugas Pengawas Sekol ah diberikan angka kredit sebagaimana t ersebut dal am Lampiran I Perat uran Ment er i Negar a Pendayagunaan Aparat ur Negara dan Ref ormasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010.

(4) Juml ah angka kredit kumul at if minimal bagi Pengawas Sekol ah yang bel um memil iki ij azah S1/ Dipl oma IV sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adal ah:

a. pal ing rendah 80% (del apan pul uh persen) angka kr edit ber asal dari unsur ut ama, t idak t ermasuk unsur pendidikan; dan

b. pal ing t inggi 20% (dua persen) angka kredit berasal dari unsur penunj ang.

Pasal 41

(1) Pengawas Sekol ah yang bel um memil iki ij azah S1/ Dipl oma IV pada saat berl akunya Perat uran Ber sama i ni waj i b unt uk memperol eh ij azah S1/ Dipl oma IV di bidang pendidikan.

(2) Pengawas Sekol ah yang bel um memil iki i j azah S1/ Dipl oma IV sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kenai kan pangkat nya pal ing t inggi Penat a Tingkat I, gol ongan ruang III/ d at au pangkat t erakhi r yang dimil iki pada saat Per at uran Bersama i ni dit et apkan.

Pasal 42

(1) DUPAK Pengawas Sekol ah sebagaimana dimaksud dal am Pasal 40 ayat (1) dibuat menurut cont oh f ormul ir sebagaimana dimaksud pada Lampiran XII Perat uran Ber sama ini .

(2) Set iap usul penet apan angka kredit Pengawas Sekol ah sebagaimana dimaksud dal am Pasal 40 ayat (1) harus dil ampirkan dengan sur at pernyat aan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 24 ayat (7) Perat ur an Bersama ini .

(3) Surat pernyat aan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus disert ai dengan bukt i f isi k.

(4) Pengawas Sekol ah sebagaimana dimaksud dal am Pasal 40 ayat (1) apabil a memperol eh i j azah S1/ D-IV disesuaikan dal am j enj ang j abat an Pengawas Sekol ah sebagaimana di maksud dal am Pasal 8 ayat (2) Perat ur an Bersama ini .

(28)

Pasal 43

Pej abat yang ber wenang menet apkan angka kredit Pengawas Sekol ah sebagaimana dimaksud dal am Pasal 40 ayat (1) adal ah sebagai ber ikut : a. Kepal a Kant or Wil ayah Kement erian Agama Provinsi bagi Pengawas

Sekol ah di l ingkungan Kant or Wil ayah Kement erian Agama;

b. Gubernur at au Kepal a Dinas yang membidangi pendidikan bagi Pengawas Sekol ah di l i ngkungan Provi nsi ;

c. Bupat i/ Wal ikot a at au Kepal a Dinas yang membidangi pendidikan bagi Pengawas Sekol ah di l ingkungan Kabupat en/ Kot a; dan

d. Pimpinan inst ansi pusat at au pej abat l ain yang dit unj uk bagi Pengawas Sekol ah di l ingkungan i nst ansi pusat di l uar Kement eri an Agama.

Pasal 44

Dal am menj al ankan kewenangannya, pej abat yang berwenang menet apkan angka kr edit Pengawas Sekol ah sebagaimana dimaksud dal am Pasal 43, dibant u ol eh:

a. Tim penil ai Kant or Wil ayah Kement erian Agama bagi Pengawas Sekol ah di l ingkungan Kant or Wil ayah Kement erian Agama;

b. Tim penil ai Provinsi bagi Pengawas Sekol ah di l ingkungan Provinsi; c. Tim penil ai Kabupat en/ Kot a bagi Pengawas Sekol ah di l ingkungan

Kabupat en/ Kot a; dan

d. Tim penil ai Inst ansi bagi Pengawas Sekol ah di l ingkungan inst ansi pusat di l uar Kement eri an Agama.

Pasal 45

Usul penet apan angka kredit Pengawas Sekol ah sebagaimana dimaksud dal am Pasal 43 diaj ukan ol eh:

a. Kepal a Kant or Kement er ian Agama Kabupat en/ Kot a kepada Kepal a Kant or Wil ayah Kement erian Agama bagi Pengawas Sekol ah di l ingkungan Kant or Kement eri an Agama Kabupat en/ Kot a;

b. Pej abat esel on III yang membidangi kepegawaian kepada Gubernur at au Kepal a Dinas yang membidangi pendi dikan bagi Pengawas Sekol ah di l ingkungan Provinsi;

c. Pej abat esel on III yang membidangi kepegawaian kepada Bupat i/ Wal ikot a at au Kepal a Dinas yang membidangi pendidikan bagi Pengawas Sekol ah di l ingkungan Kabupat en/ Kot a; dan

d. Pej abat esel on III yang membidangi kepegawaian kepada pimpinan inst ansi pusat at au pej abat l ai n yang dit unj uk bagi Pengawas Sekol ah di l ingkungan inst ansi pusat di l uar Kement erian Agama.

Pasal 46

(29)

Pasal 47

Syarat l ul us sel eksi dan t el ah ikut dikl at unt uk dapat diangkat menj adi Pengawas Sekol ah sebagaimana dimaksud dal am Pasal 13 ayat (1) huruf f dan huruf g berl aku ef ekt i f t anggal 1 Januar i 2013.

Pasal 48

Syarat l ul us dikl at dan mendapat sert i f ikat unt uk di angkat menj adi anggot a t im penil ai sebagaimana dimaksud dal am Pasal 20 ayat (2) berl aku ef ekt i f t anggal 1 Januar i 2014.

BAB XIV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 49

Ket ent uan t eknis yang bel um diat ur dal am Perat uran Bersama ini akan dit et apkan l ebih l anj ut ol eh Ment eri Pendidikan Nasional dan Kepal a Badan Kepegawaian Negar a baik secara bersama-sama at au sendiri-sendir i sesuai dengan bidang t ugas masi ng-masing.

Pasal 50

Unt uk mempermudah pel aksanaan Perat uran Bersama ini dil ampir kan Perat ur an Ment eri Negar a Pendayagunaan Aparat ur Negara dan Ref ormasi Birokr asi Nomor 21 Tahun 2010 t ent ang Jabat an Fungsional Pengawas Sekol ah dan Angka Kr edit nya sebagaimana t ersebut pada Lampiran XIII Per at ur an Bersama ini.

Pasal 51

(30)

Pasal 52

Perat ur an Ment eri Pendidikan Nasional dan Kepal a Badan Kepegawai an ini mul ai berl aku pada t anggal dit et apkan.

Dit et apkan di Jakart a

pada t anggal 24 Maret 2011

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Referensi

Dokumen terkait