• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT EDARAN DIRJEN BEA DAN CUKAI NOMOR SE-14/BC/2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SURAT EDARAN DIRJEN BEA DAN CUKAI NOMOR SE-14/BC/2010"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

Jalan Jenderal Ahmad Yani Telepon 4890308 Jakarta 13230 Faximile 4890871 Kotak Pos 108 Jakarta 10002 Website www.beacukai.go.id

20 Juli 2010 Yth. 1. Para Kepala Kantor Wilayah

2. Para Kepala Kantor Pelayanan Utama

3. Para Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai

SURAT EDARAN NOMOR : SE- 14 /BC/2010

TENTANG

PROSEDUR KEPABEANAN ATAS PEMASUKAN DAN PENGELUARAN KAPAL LAYAR (YACHT) DALAM RANGKA SAIL BANDA 2010

Sehubungan dengan Keputusan Presiden No. 35 tahun 2009 tentang Panitia Nasional Penyelenggaraan Sail Banda Tahun 2010, dipandang perlu untuk menerbitkan petunjuk teknis prosedur kepabeanan atas pemasukan dan pengeluaran kapal layar

(yacht) dalam rangka Sail Banda 2010 sebagai berikut :

A. Umum

Prosedur pemasukan dan pengeluaran kapal-kapal layar (yacht) dalam rangka Sail Banda 2010 ke dan dari Daerah Pabean yang diatur dalam Surat Edaran ini digunakan untuk memberikan kemudahan pelayanan dan pengawasan terhadap kapal -

kapal layar (yacht) yang mengikuti kegiatan Sail Banda 2010.

B. Tim Teknis Pelaksanaan

Dalam rangka pemantauan pelaksanaan kemudahan pelayanan dan pengawasan

terhadap kapal - kapal layar (yacht) yang mengikuti kegiatan Sail Banda 2010, Direktur

Jenderal membentuk Tim Teknis Pelaksanaan Sail Banda 2010 dengan diketuai oleh Direktur Teknis Kepabeanan dengan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal.

C. Pelabuhan Pemasukan dan Pengeluaran

1. Pelabuhan-pelabuhan laut yang ditetapkan sebagai pelabuhan pemasukan dan sekaligus sebagai pelabuhan pengeluaran adalah :

(2)

2. Dalam hal pemasukan dan pengeluaran dilakukan di pelabuhan lain selain pelabuhan

sebagaimana dimaksud dalam butir (1), peserta yacht rally wajib melaporkan ke

Kantor Pabean terdekat atau Posko Terpadu Sail Banda 2010 di pelabuhan tujuan.

D. IMPOR SEMENTARA KAPAL LAYAR (YACHT)

1. Kategori Impor Sementara Kapal Layar ( yacht ).

Terhadap pemasukan kapal layar (yacht) dalam rangka Sail Banda 2010

diberikan izin impor sementara dengan mendapat pembebasan Bea Masuk.

2. Permohonan Izin Impor Sementara

Untuk mendapatkan izin impor sementara, Direktur Jenderal Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (P2SDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan selaku Ketua Panitia Penyelenggara Sail Banda 2010 mengajukan permohonan izin impor sementara kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

3. Jaminan

a. Direktur Jenderal Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (P2SDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan selaku Ketua Panitia Penyelenggara Sail Banda 2010 sebagai penjamin atas jaminan tertulis terhadap izin impor sementara kapal-kapal layar (yacht) dalam rangka Sail Banda 2010. b. Jaminan tertulis sebagaimana dimaksud diatas dilakukan secara terpusat di

Direktur Jenderal.

4. Jangka waktu

Jangka waktu izin impor sementara kapal layar (yacht) dalam rangka Sail Banda

2010 ke dan daerah pabean Indonesia diberikan untuk jangka waktu sampai dengan tanggal 31 Desember 2010.

E. KEWAJIBAN KEPABEANAN

1. Dokumen Kepabeanan

Untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan, Kantor Pabean atau Tim Teknis Pelaksanaan Sail Banda 2010 mempersiapkan dokumen kepabeanan yang diperlukan.

2. Pemasukan Kapal Layar (Yacht)

i. Pemberitahuan Impor Barang ( PIB )

a. Pada saat pemasukan, Kapten (Skipper) kapal layar (yacht) Sail Banda 2010

wajib mengajukan Pemberitahuan Impor Barang (PIB), foto copy izin impor

sementara, dan Inward Manifest di pelabuhan pemasukan yang telah ditetapkan. b. Proses pemasukan kapal layar (yacht) menggunakan PIB dan Inward manifest

manual.

ii. Dokumen Pendukung

Selain dokumen pelengkap pabean, Kapten (Skipper) kapal layar (yacht) Sail

Banda 2010 atau kuasanya diwajibkan menyerahkan dokumen mengenai identitas dan

spesifikasi teknis kapal ( misalnya Ship’s Particular atau dokumen semacamnya ).

iii. Pemeriksaan Fisik

Berdasarkan data kapal layar (yacht) yang diperoleh dari dokumen pendukung

yang dilampirkan, Pejabat Pabean dapat melakukan pemeriksaan fisik terhadap kapal

(3)

3. Pengeluaran Kapal Layar (Yacht)

i. Pemberitahuan Ekspor Barang ( PEB )

a. Sebelum kapal layar (yacht) dikeluarkan dari daerah pabean, Kapten (Skipper)

kapal layar (yacht) Sail Banda 2010 atau kuasanya wajib mengajukan

Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) di pelabuhan yang telah ditetapkan

dilengkapi dengan Outward Manifest tujuan luar negeri.

b. Penyelesaian pengeluaran kapal layar (yacht) dilakukan dengan menggunakan PEB dan Outward manifest manual.

ii. Pelabuhan Singgah

Dalam hal kapal layar (yacht) akan melalui beberapa pelabuhan singgah maka

dalam Outward Manifest dicantumkan nama-nama pelabuhan yang akan disinggahi

dan Kapten (Skipper) kapal layar (yacht) Sail Banda 2010 atau kuasanya

menyerahkan Outward Manifest tujuan luar negeri kepada Kepala Kantor Pabean

yang mengawasi pelabuhan singgah terakhir sebelum ke luar negeri.

F. NILAI DASAR PENGHITUNGAN BEA MASUK (NDPBM)

Nilai Dasar Penghitungan Bea Masuk (NDPBM) yang tercantum dalam dokumen PIB dan PEB dalam rangka Sail Banda 2010 ditetapkan sebesar Rp. 9.500,00 per 1 US Dollar

G. PUNGUTAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)

Pembayaran PNBP untuk setiap pelayanan kepabeanan dalam rangka Sail Banda 2010 dibebankan kepada anggaran Ditjen P2SDKP.

H. SANKSI

1. Izin Impor sementara kapal layar (yacht) berdasarkan Surat Edaran ini hanya

dipergunakan dalam rangka Sail Banda 2010 dan harus dikeluarkan dari daerah pabean Indonesia sebelum jangka waktu izin impor sementara berakhir.

2. Dalam hal kapal layar (yacht) tidak dikeluarkan dari dalam daerah pabean setelah

jangka waktu izin impor sementara berakhir dan/atau dipergunakan dalam rangka selain rangkaian kegiatan Sail Banda 2010, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Demikian disampaikan untuk dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Direktur Jenderal,

ttd,-

Thomas Sugijata

NIP 19510621 197903 1 001

Tembusan :

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimanapun, pada bulan Mei 1961, Britain dan Tanah Melayu telah mencadangkan sebuah persekutuan Malaysia, yang mana dari perspektif keselamatan, orang-orang Melayu sebagai kaum

Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari data atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan suatu organisasi

Fasilitas Informasi disini menjadi satu dengan ruang tunggu dan area ini merupakan akses satu-satunya untuk pengunjung masuk menuju ke area fitness center dan

Demikian Pengumuman ini, untuk diketahui oleh seluruh peserta pelelangan umum. Jakarta, 26

[r]

Just as we have yet to come to terms completely with the increased diversity of the workforce, our industrial relations system is still well short of adjusting to the much greater

Guru sebagai komunikator harus memiliki pesan yang jelas yang akan disampaikan kepada murid atau komunikan.Setelah itu guru juga harus menentukan saluran untuk berkomunikasi

Pada tahap pengembangan produk awal dilakukan validasi materi oleh dua orang ahli materi (dosen dan guru) dan validasi media oleh satu orang ahli media (dosen). Teknik