• Tidak ada hasil yang ditemukan

Il! Badan Pusat Statistik, Jakarta - Indonesia PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA SENSUS PENDUDUK Gladi Bersih Sensus Penduduk 2000

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Il! Badan Pusat Statistik, Jakarta - Indonesia PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA SENSUS PENDUDUK Gladi Bersih Sensus Penduduk 2000"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA

SENSUS PENDUDUK 2000

Gladi Bersih Sensus Penduduk 2000

Jambi

Jawa Timur

Nusa Tenggara Timur

Il!§

Badan Pusat Statistik, Jakarta - Indonesia

(2)

DAFTAR lSI

Halaman DAFTAR 151 . • • • . . . • . . • • . • . . . • . . . . • . . . • . . • . . . • • • . . • . • • . . . • . . . • . . • . . . . III I. PENDAHULUAN ...••...•..•...•... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Landasan Hukum ... 1 1.3. Tujuan. . . .. 2 1.4. Cakupan Wilayah ... 2 1.5. Cakupan Kegiatan SP2000 . . . .. 2

1.6. Jenis Dokumen yang Digunakan . . . .. 3

1.7. Metodologi. . . .. 3

1.8. Jadwal Kegiatan ... 3

II. ORGANISASI LAPANGAN ..•...•...•... 4

2.1. Petugas lapangan Gladi Barsih SP2000 ... 4

2.2. 2.3. 2.4. Tugas dan Kewajiban KSK Tugas dan Kewajiban PMl Tugas dan Kewajiban PCl . ... 4

4 . ... 5

III. SKETSA PET A BLOK SENSUS . . . .. 6

3.1. Pengertian Peta ... 7

3.2. Tatacara Penyalinan Sketsa Peta Siok Sensus ... 8

IV. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN ...••...•... 9

4.1. Tatacara Pemeriksaan dengan Daftar SP2000-Pl . . . .. 9

4.2. Pemeriksaan Daftar SP2000-l1 ... 11

4.3. Pemeriksaan Daftar SP2000-l2 ... 14

4.4. Pemeriksaan Daftar SP2000-KSL2 . . . .. 16

(3)

PENDAHULUAN

-. :::;-::: . . .

Data kependudukan yang dapat disajikan hingga wilayah administrasi terkecil. sangat berguna bagi perencanaan pembangunan. Karena registrasi penduduk di Indonesia belum dapat menghasilkan data kependudukan sebagaimana yang diharapkan. maka sensus penduduk menjadi satu-satunya sumber data kependudukan yang diharapkan mampu memberikan gambaran keadaan pen dud uk Indonesia.

Sejak Indonesia merdeka telah dilakukan 4 kali sensus penduduk, yaitu pada tahun 1961, 1971, 1980 dan 1990. Sensus penduduk yang ke lima akan dilaksanakan pada tahun 2000 dan selanjutnya akan dilaksanakan sepuluh tahun kemudian atau pada tahun-tahun yang berakhiran angka nol. Seperti yang telah dilakukan terdahulu, data yang akan dikumpulkan pada Sensus Penduduk 2000 (SP2000) meliputi data tentang jumlah, persebaran, jenis kelamin. umur, agama, status perkawinan, migrasi, fertilitas. pendidikan dan ketenagakerjaan. Selain itu, dikumpulkan juga data ten tang perumahan (Sensus Perumahan) menurut jenisnyCl

Data yang dikumpulkan pada SP2000 diharapkan akan dapat memberikan gambaran statistik kependudukan pada wilayah administrasi yang terkecil, yaitu sampai dengan tingkat desa/kelurahan. Karena itu, dalam persiapannya telah dilakukan beberapa kali uji coba dan gladi !c.otor dalam rangka memperoleh gambaran tingkat efisiensi dan efektifitas tata cara penyelenggaraannya. Masukan-masukan yang diperoleh dari kegiatan tersebut dijadikan bahan untuk penyempurnaan kuesioner, organisasi lapangan. serta berbagai aspek yang berkaitan dengan penyelenggaraan SP2000.

Dasar hukum yang melandasi pelaksanaan sensus penduduk adalah Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan berbagai peraturan lain yang berkaitan dengan pelaksanaan sensus penduduk.

(4)

1.3: . Tujt,Ja

ll

;','" "

Tujuan SP2000 adalah:

1. Menyediakan data dasar ke,:>endudukan dan perumahan untuk wilayah administrasi yang terkecil (deSalkelurahan). Data kependudukan dirinci antara lain menurut jenis kelamin. umur. status perkawinan. keterangan migrasi. agama. sukubangsa dan kewarganegaraan. pendidikan. ketenagake~aan. dan fertilitas. Data perumahan dirinci antara lain menurut jenis bangunan. jenis rumah (Iengkap atau tldak lengkap). status penghunian (dihuni atau tidak dihuni). dan status kepemilikan.

2. Menyusun Kerangka Contoh Induk (KCI), yang akan digunakan sebagai dasar perencanaan sensus atau survei lain sebelum sensus penduduk yang berikutnya.

3. Menyediakan data kependudukan yang lebih·rinci dan mendalam untuk perkiraan parameter kependudukan melalui survei kependudukan.

4. Menyediakan data potensi desa di seluruh Indonesia.

SP2000 mencakup seluruh penduduk (WNI maupun WNA) yang tinggal dalam wilayah geografis Indonesia, baik yang bertempat tinggal tetap maupun yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap (tuna wisma, awak kapal berbendera Indonesia, masyarakat terasing, dan penghuni perahu/rumah terapung. Anggota korps diplomatik dan keluarganya. meskipun menetap di wilayah geografis Indonesia, tidak dicakup dalam pencacahan SP2000.

Gladi bersih SP2000 dilaksanakan di 3 propinsi yaitu Jawa Timur, Jambi dan Nusa Tenggara Timur.

Kegiatan yang dilakukan pada SP2000 adalah:

1. Pendaftaran bangunan dan rumahtangga atau sensus perumahan

2. Pencacahan penduduk bertempat tinggal tetap dan penduduk tidak bertempat tinggal tetap (daerah khusus, misalnya tuna wisma. awak kapal berbendera Indonesia, masyarakat terasing, dan penghuni perahu/rumah terapung) atau sensus penduduk

(5)

3. Pencacahan penduduk tuna wisma. awak kapal berbendera Indonesia. rumah apung. dan suku terpencil.

1. Pedoman Pencacah SP2000.

2. Sketsa Peta Blok Sensus SP2000-WB.

3. Daftar SP2000-L 1, adalah daftar yang digunakan untuk mendaftar bangunan dan rumah tangga dalam satu blok sensus (sensus perumahan).

4. Dattar SP2000-L2, adalah dattar yang digunakan untuk mencacah penduduk (sensus penduduk) dalam satu rumah tangga.

5. Daftar SP2000-KBL2, adalah lembar kontrol blok untuk Dattar SP2000-L2.

6. Daftar SP2000-PL, adalah dattar pengawasan dan pemeriksaan pencacahan SP2000.

7. SP2000-L3. adalah daftar yang digunakan untuk mencacah penduduk tuna wisma. awak kapaJ berbendera Indonesia. rumah apung, dan suku terpencil.

1.zl····

Met<>dblogi!:':U.n!:;ifl.lfL: '.

" .. -."-." ' .::-.;:.;.;' .. : ... ,.:"':,:-.. ;-:'.:-.":'.':-:-::';'::'.-:'.:

PeJaksanaan Sensus Peru mahan dan Sensus Penduduk mencakup seJuruh bangunan dan penduduk daJam wilayah geografis Indonesia. dengan menggunakan konsep de jure dan de facto.

Konsep de jure digunakan untuk mencacah penduduk di tempat mereka biasa tinggal yaitu

tempat yang telah dihuni 6 bulan atau lebih atau kurang dari 6 bulan tetapi bermaksud menetap.

Konsep de facto digunakan untuk mencacah penduduk di tempat mereka ditemui oleh petugas

pad a waktu pencacahan seperti tuna wisma, awak kapal berbendera Indonesia, masyarakat terpencil. penghuni perahu/rumah apung, penduduk yang sedang berpergian dan belum pernah dicacah.

1. Pelatihan PCL/PML Gladi Bersih SP2000

2. Pelaksanaan Lapangan SP2000-L 1 dan SP2000-L2 3. Pengawasan/Pemeriksaan SP2000-L 1 dan SP2000-L2 4. Pengiriman Dokumen ke BPS Pusat

SP2000 26-28 Juni 1999 1-31 Juli 1999 1 Juli-3 Agustus 1999 10 Agustus 1999 ... • l

(6)

··::BAB

":--::-:-. , ' , '

ORGANISASI LAPANGAN

1. Koordinator Sensus Kecamatan (KSK) adalah mantri statistik.

2. Pembantu Koordinator Sensus Kecamatan (PKSK) adalah mitra statistik yang ditunjuk. 3. Pemeriksa Sensus lengkap (PMl) adalah mitra statistik.

4. Pencacah Sensus lengkap (PCl) adalah mitra statistik.

1. Membantu BPS Kabupaten/Kotamadya dalam pengerahan petugas. 2. Mengikuti pelatihan Uji Coba SP2000.

3. Menjadi Instruktur Daerah untuk pelatihan petugas pencacahan lengkap (pel) dan pengawas (PMl).

4. Menentukan wilayah kerja bagi petugas uji coba SP2000. 5. Mengatur pembagian dokumen kepada petugas.

6. Mengawasi jalannya pendaftaran bangunan dan rumah tangga dan pencacahan penduduk serta memberi petunjuk jika diperlukan.

7. Membantu PMUPCl memecahkan masalah yang ditemui di lapangan.

8. Mengumpulkan kembali semua hasil pencacahan dari petugas dalam wilayah ke~anya.

memeriksa isiannya. dan menyerahkan dokumen tersebut ke BPS Kabupatenl Kotamadya. 9. Membuat laporan administrasi maupun teknis kepada kepala BPS Kabupaten/Kotamadya. 10. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut di atas harus mengikuti jadwal yang ditentukan.

Untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan lapangan serta mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi. maka pengawas/pemeriksa harus melakukan pengawasan di lapangan. Pengawasan lapangan dilakukan pada pelaksanaan pendaftaran bangunan dan rumah tangga dan pencacahan penduduk.

(7)

Tugas-tugas pengawas antara lain:

1. Membuat jadwal pengawasan lapangan untuk setiap pencacah. 2. Membuat salinan sketsa peta blok sensus.

3 Mengunjungi pencacah di lapangan minimal tiga kali untuk satu orang PCL. 4. Membantu menyelesaikan masalah-masalah yang ditemui pencacah.

5. Melakukan penilaian terhadap isian Oaftar SP2000-L 1 dan Oaftar SP2000-L2.

6. Memberi kode wilayah (kabupatenlkotamadya dan propinsi) tempat lahir dan tempat tinggal 5 tahun yang lalu. serta kode suku bangsa pada Oaftar SP2000-L2.

7. Memberikan arahan kepada pencacah berdasarkan hasil penelitian.

1. Mengikuti pelatihan PCL

2. Mendapatkan dari PML salinan sketsa peta blok sensus yang menjadi wilayah kerjanya. 3. Meneliti batas luar blok sensus, dan melengkapi legenda penting lainnya.

4. MenggambarKan legenda bangunan fisik (BF) pada salinan sketsa peta blok sensus. memberi nomor bangunan pada legenda BF. menempelkan stiker nomor BF, melakukan pendaftaran bangunan dan rumah tangga dengan Oaf tar SP2000-L 1. dan melakukan pencacahan penduduk dengan Oaf tar SP2000-L2.

5. Mengisi Oaf tar SP2000-KBL2, jika pencacahan selesai untuk satu blok.

6. Menyerahkan Oaftar SP2000-L 1 dan Oaftar SP2000-L2 yang telah diisi dan diperiksa kepada PML untuk diteliti lebih lanjut.

7. Membetulkan Daftar SP2000-L 1 dan Daftar SP2000-L2 yang salah.

8. Menyerahkan salinan sketsa peta blok sensus. Oaftar SP2000-L 1 dan Oaf tar SP2000-L2 kepada PML.

9. Mengikuti jadwal waktu yang telah ditentukan.

(8)

:-:-:.

BAB

. ~

-SKETSA PETA BLOK SENSUS

··;:::·.; .• :,.·.,3.' ..

;·.:::,·:·.1:,;:

.':".,,:"'.'

Peta adalah suatu bentuk/gambar sebagian permukaan bumi pada suatu bidang datar yang memberikan informasi tentang keadaan suatu wilayah. Untuk memudahkan pembaeaan, maka peta harus mempunyai judul, arah mata angin, skala, legenda, dan nama wilayah.

Judul Peta

Judul peta biasanya singkat dan jelas. Judul sketsa peta blok sensus yang dibuat BPS diletakkan di bagian kanan atas. Keterangan judul yang dimuat adalah nomor blok sensus, nama desaikelurahan. nama keeamatan, nama kabupaten/kotamadya, dan nama propinsi.

Arah Mata Angin

Arah mata angin pada sketsa peta blok sensus ditunjukkan dengan huruf U di atas tanda panah (U), yang artinya arah tanda panah adalah arah utara.

Skala Peta

Skala adalah perbandingan jarak antara dua buah titik pada peta dengan jarak antara dua buah titik sebenarnya dilapangan.

Contoh:

Skala

=

1 : 50.000, artinya 1 em di peta sarna dengan 50.000 em di lapangan.

Legenda

Legenda adalah daftar simbol yang harus ada dalam penyajian peta. Legenda sangat membantu pembaea untuk mendapatkan gambaran tentang informasi yang disajikan. Legenda yang digunakan pada sketsa peta blok sensus ditampilkan pada sebelah kanan blangko sketsa peta.

(9)

Cara penggambaran legenda adalah sebagai berikut :

1. Batas wilayah administrasi digambarkan dengan warna merah. penggambaran simbolnya adalah:

a.

b. c. d. Propinsi Kabupaten/Kotamadya Kecamatan Desa/Kelurahan =++++ =+-+-+

=

+. +. + 2. Batas blok sensus digambarkan dengan warna hijau.

3. Simbol sungai. danau, rawa. dan laut digambarkan dengan warna biru.

Untuk keperluan pencacahan SP2000. sketsa peta blok sensus yang dibuat pada tahun 1998 dan 1999 harus disalin ke kertas/blangko yang disediakan. Hal ini karena sketsa peta asli tidak boleh dibawa sebagai panduan dalam pencacahan.

Penyalinan sketsa peta blok sensus dilakukan dengan cara menjiplak. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam penyalinan sketsa peta blok sensus a~alah pensil selalu runcing agar gambar rapi dan tanda-tanda batas jelas. Adapun langkah-Iangkah penyalinan sketsa peta blok sensus adalah sebagai berikut:

1. Letakkan sketsa peta blok sensus yang akan disalin. di atas meja atau bidang datar yang tidak bergelombang.

2. Ambil kertas tembus pandang/blangko yang disediakan. Jika kertas tembus pandang yang tersedia lebih kecil dari sketsa peta blok sensus. maka sam bung kertas tersebut dengan lem/perekat hingga memperoleh kertas yang seukuran dengan sketsa peta blok sensus. 3. Letakan kertas tembus pandang/blangko di atas sketsa peta blok sensus.

4. Berdasarkan bayangan yang tampak di permukaan kertas tembus pandang/blangko. salin semua unsur peta dengan pensil hitam.

5. Setelah semua unsur digambar. ambil salinan sketsa peta dan letakan di sebelah sketsa peta asH.

6. Beri wama unsur-unsur peta pada salinan sketsa. sesuai dengan warna yang tampak pada sketsa peta blok sensus asli. kecuali untuk warna batas blok sensus. Karena pena/pensil warna hijau tidak tersedia. maka batas blok sensus pada salinan sketsa digambarkan dengan warna hitam pensil.

(10)

Contoh sketsa peta blok sensus disajikan di bawah ini. (. en I ;:)

t

en z

(

w en/ ~

r

0 -J

~

CD

I

< I -

eo

w Q. 'J) ~ () t-W :Ie: en

\

;-' - - ---=

__ -- --

=--.-: -"'\.. ,_.

.'.6-'=::

~' - - l~ t

- - - -- - - - -- - ,

I \

I

~

I~

I,J

~

1,la

) 11'

__ 0 , .::- - - - _ .• ~t

10

~----

\q~

It'

l

I)

o

-o JI CD ~

I

D.

~J-~~~---~~---'---~---~

(11)

PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN

Satu set Daftar SP2000-PL digunakan untuk mengawasi 1 blok sensus. Setiap blok sensus sekurang-kurangnya akan dikunjungi 2 kali. Oleh karena itu bila ditemukan kejanggalan atau ketidakkonsistenan isian antar pertanyaan atau antar daftar SP2000-L 1 dan SP2000-L2, maka PML harus menginstruksikan agar peL segera memperbaiki isian daftar L 1 atau SP2000-L2.

Siok I. Pengenalan Tempat

P.101 s.d 106 : Propinsi. KabupatenlKotamadya, Kecamatan, Desa/Kelurahan. Klasifikasi Desa/Kelurahan, dan Nomor Siok Sensus.

Tuliskan nama dan kode propinsi, kabupaten/kotamadya, kecamatan, dan desc:;/kelurahan, kode klasifikasi desa/kelurahan, serta nomor blok sensus sesuai dengan Siok I SP2000-L 1.

Siok II. Monitoring Jumlah Sangunan Fisik dan JumJah Rumah Tangga yang TeJah Dicacah.

Siok ini hanya diisi pad a waktu PML mengunjungi dan memeriksa blok sensus yang menjadi tanggung jawabnya. Hasil amatan setiap kali kunjungan dituliskan pada satu baris.

Kolom (1) : TanggaJ kunjungan PML

Tuliskan setiap tanggal kunjungan PML pada blok sensus yang sarna.

Kolom (2) : Jumlah SF yang telah didaftar

Isikan jumlah bangunan fisik yang telah didaftar dengan SP2000-L 1 sarnpai dengan tanggal kunjungan PML Isian kolom ini diperoleh dari nomor urut terakhir blok IV SP2000-L 1 kolorn (3) halaman terakhir.

(12)

Kolom (3) : Jumlah SF yang belum ditempel stiker

Isian kolom ini merupakan hasil pengamatan langsung PMl pada segmen-segmen blok sensus yang telah dikunjungi oleh peL. Isikan jumlah bangunan fisik yang telah di daftar oleh pel dengan SP2000-l1 namun belum ditempeli stiker hingga tanggal kunjungan PML. Sila ada bangunan fisik yang belum ditempeli stiker, maka PMl harus mengingatkan pel serta menanyakan mengapa ada SF yang terlewat. Tuliskan penjelasan dari pel pada kolom (8).

Kolom (4) dan kolom (5): Jumlah rumah tangga yang telah di daftar dengan SP2000-L 1 dan SP2000-L2

Kolom (4) : Jumlah RT yang telah didaftar dengan SP2000-L 1

Isikan pada kolom (4) jumlah rt yang telah dikunjungi dan di daftar pel dengan SP2000-l1 sampai dengan tanggal kunjungan PML. Isian kolom ini diperoleh dari nomor urut terakhir blok IV SP2000-l1 kolom (18) halaman terakhir.

Kolom (5) : Jumlah RT yang telah didaftar dengan SP2000-L2

Isikan pad a kolom (5) jumlah RT yang telah dikunjungi dan di daftar pel dengan SP2000-l2 sampai dengan tanggal kunjungan PML. Isian kolom ini sarna dengan banyak daftar SP2000-l2 yang telah diisi PCL.

Pad a prinsipnya isian kolom (5) ini harus sam a dengan isian kolom (4). Sehingga bila isian kedua kolom tsb tidak sama, maka PMl harus mengingatkan pel serta menanyakan penyebab ketidaksamaan ini. Tl!!is"'~m penjelasan pad a kolom (8).

Kolom (6) dan kolom (7) : Jumlah ART yang telah dicacah dengan SP2000-L 1 dan SP2000-L2

Kolom (6) : Jumlah ART yang telah dicacah dengan SP2000-L 1.

Isikan jumlah angggota rumah tangga (ART) yang telah dicacah PCl pad a tanggal kunjungan PMl dengan SP2000-l1. Isian kolom ini diperoleh dengan menjumlahkan isian blok IV SP2000-l1 kolom (23).

Kolom (7) : Jumlah ART yang telah dicacah dengan SP2000-L2

(13)

SP2000-l2. Isian kolom ini merupakan jumlah seluruh ART pada daitar SP2000-l2 yang telah diisi pel pad a tanggal kunjungan PML.

Sila isian kolom (7) ini tidak sarna dengan isian kolom (6), maka PMl harus mengingatkan pel untuk memperbaiki isian SP2000-l1. Selain itu tuliskan penjelasan pel pad a kolom (8).

Kolom (8) : Penjelasan

Isian penjelasarr-penjelasan dari pel tentang ketidak konsistenan antar daftar. Karena keterbatasan kolom yang tersedia, maka penjelasan pel agar ditulis secara ringkas.

Kolom (9) : Paraf pel

Setelah PMl rnengisi I<olom (1) s.d kolom (8), maka sebagai legitimasi bahwa PMl benar-benar telah melakukan pengawasan, PMl harus meminta pel untuk membubuhkan parafnya. Ulangi pengisian pada kolom (1) s.d kclom (9) untuk kunjungan-kunjungan berikutnya.

Siok III. Pemeriksaan Isian Daftar SP2000-l1

Siok ini hanya diisi bila seluruh rumah tangga dan bangunan fisik dalam satu blok sensus telah selesai didaftar dengan SP2000-l1. Siok ini merupakan sarana untuk memeriksa konsistensi isian setiap pertanyaan atau kolom-kolom pad a SP2000-l1. Sila ada isian yang berbeda antara butir a dan b dari rincian yang sama, maka isian blok II atau blok IV SP2000-l1 pelu ada yang diperbaiki. Sila isian blok II atau blok IV SP2000-l1 sudah diperbaiki. maka isian blok III SP2000-Pl ini tidak perlu diperbaiki.

Oaf tar SP2000-l1 yang telah diisi harus diperiksa oleh pengawas/pemeriksa. Pemeriksaan isian daftar tersebut harus dilakukan mulai dari Siok I sampai dengan blok terakhir. lsi jawaban suatu pertanyaan harus benar dan taat asas, konsisten dengan jawaban pertanyaan lain. Jika menemukan kesalahan atau ketidaksesuaian antar isian yang bisa diperbaiki langsung. maka pengawas/pemeriksa harus membetulkan dengan cara menghapus isian yang salah dan menggantinya dengan jawaban yang benar. Jika pengawas/pemeriksa tidak bisa membetulkannya, maka daftar yang salah harus dikembalikan kepada pencacah untuk ditanyakan ulang.

(14)

Ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi dalam pemeriksaan daftar disajikan berikut ini.

Blok I: Pengenalan Tempat

Periksa apakah identitas (R.1 01 s.d. R.107) isiannya sudah benar.

Blok II: Rekapitulasi

1. R.201 isiannya disalin dari blok IV kolom (5) halaman terakhir baris C Oumlah s.d. halaman ini).

2. R.202 isiannya disalin dari blok IV kolom (6) halaman terakhir baris C. 3. R.203 isiannya disalin dari blok IV kolom (7) halaman terakhir baris C. 4. R.204 isiannya disalin dari blok IV kolom (15) halaman terakhir baris C. 5. R.205 isiannya disalin dari blok IV kolom (16) halaman terakhir baris C.

6. R.206 isiannya disalin dari nomor urut terakhir kolom (1S) blok IV halaman terakhir. 7. R.207 isiannya disalin dari blok IV kolom (1S) halaman terakhir baris C.

6. R.20S isiannya disalin dari blok IV kolom (21) halaman terakhir baris C. S. R.20S isiannya d::alin dari blok IV kolom (22) halaman terakhir baris C.

10. R.210 !siannya disalin dari blok IV kolom (23) halaman terakhir baris C, atau R.210 = R.20S + R.20S.

11. R.211 isiannya disalin dari blok IV kolom (24) halaman terakhir baris C. 12. R.212 isiannya disalin dari blok IV kOlom (25) halaman terakhir baris C.

Siok III: Keterangan Petugas

Slok ini sang at penting terisi secara lengkap dan benar. Perhatikan isian tanggal pencacahan dan tanggal pemeriKsaan agar terisi sesuai dengan kenyataan.

Siok IV: Pendaftaran Bangunan dan Rumah Tangga

1. Periksa apakah penulisan halaman sudah berurutan dan banyaknya halaman yang tertulis di sudut kanan atas sudah sesuai dengan jumlah halaman yang terisi.

2. Nomor urut segmen harus dirnulai dari nornor terkedl sampai dengan nornor yang terbesar. 3. Nornor urut bangunan fisik (SF) harus urut mulai dari nomor 1 sampai dengan nomor urut

(15)

4. Nomor urut bangunan sensus (8S) harus urut mulai dari nomor 1 sampai dengan nomor urut terakhir, tidak boleh ada yang terlewat. Nomor BS 1 harus sebaris dengan nomor BF1. 5. Jika satu 8F terdiri dari dua atau lebih BS maka nomor BF di R.403 cukup di baris yang

sejajar dengan nomor BS yang pertama dalam BF tersebut.

6. Untuk R.405 kolom (5) s.d. kolom (7) hanya satu kolom yang boleh terisi kode 1.

7. Jika R.406 kolom (8) s.d. kolom (14) semua berkode 1, maka R.407 harus berisi kode 1. 8. Jika R.405 kolom (5) berisi kode 1 maka R.412 harus dituliskan penggunaan bangunan

sensus misalnya toko, mesjid, sekolah. dan gudang, sedangkan R.413 s.d. R.417 harus kosong.

9. Jika R.408 berisi kode "-", maka R.409 s.d. R.417 harus kosong.

10. Nomor urut rumah tangga di R.410 harus urut mulai dari nomor 1 sampai dengan nomor terakhir, tidak ada yang teilewat atau ganda. Jika di R.410 ada isian nomor urut maka R.412 harus ada is ian nama kepala rumah tangga.

11. Jika R.416 berisi kode 1, maka R.417 harus kosong.

12. Banyaknya bangunan sensus bukan tempat tinggal yang tercatat di setiap halaman = isian kolom (5) pad a baris A.

13. Banyaknya bangunan sensus tempat tinggallrumah yang tercatat di setiap halaman = isian kolom (6) pada baris A.

14. 8anyaknya bangunan sensus campuran/rumah yang tercatat di setiap halaman = isian kolom (7) pada baris A.

15. 8anyaknya rumah lengkap yang tercatat di setiap halaman=isian kolom (15) pad a baris A. 16. 8anyaknya rumah dihuui yang tercatat di setiap halaman = isian kolom (16) pad a baris A. 17. 8anyaknya rumah tangga yang tercatat di setiap halaman = isian kolom (17) pada baris A. 18. Banyaknya rumah tangga biasa yang tercatat di setiap halaman = isian kolom (19) pad a

baris A.

19. 8anyaknya anggota rumah tangga laki-Iaki yang tercatat di setiap halaman = isian kolom (21) pada baris A.

20. 8anyaknya anggota rumah tangga perempuan yang tercatat di setiap halaman = isian kolom (22) pada baris A.

21. Banyaknya anggota rumah tangga laki-Iaki + perempuan yang tercatat di setiap halaman = isian kolom (23) pada baris A = Isian baris A kolom (21) + isian baris A kolom (22).

22. Banyaknya rumah milik sendiri yang tercatat di setiap halaman = isian kolom (24) pad a baris A.

(16)

23. Banyaknya rumah sewa/kontrak yang tereatat di setiap halaman

=

isian kolom (25) pada

baris A.

24. Banyaknya bangunan sensus bukan tempat tinggal dalam blck sensus

=

isian kolom (5) pada baris C halaman terakhir.

25. Banyaknya bangunan sensus tempat tinggal/rumah dalam blok sensus

=

isian kolom (6) pada baris C halaman terakhir.

26. Banyaknya bangunan sensus campuran/rumah dalam blok sensus

=

isian kolom (7) pada baris C halaman terakhir.

27. 8anyaknya rumah lengkap dalam blok sensus

=

isian kolom (15) pada baris C halaman terakhir .

. 28. 8anyaknya rumah dihuni dalam blok sensus

=

isian kolom (16) pada baris C halaman terakhir.

29. 8anyaknya rumah tangga dalam blok sensus

=

isian kolom (17) pad a baris C halaman terakhir

=

nomor urut terakhir di kolom (18) halaman terakhir.

30. 8anyaknya rumah tangga biasa dalam blok sensus

=

isian kolom (19) pada baris C halaman terakhir.

31. 8anyaknya anggota rumah tangga laki-Iaki dalam blok sensus = isian kolom (21) pada baris C halaman teraknir.

32. 8anyaknya anggota rumah tangga perempuan dalam blok sensus

=

isian kolom (22) pada baris C halaman terakt-.ir.

33. 8anyaknya anggota rumah tangga laki-Iaki + perempuan dalam blok sensus

=

isian kolom (23) pada baris C halaman terakhir

=

l:sian kolom (21) + kolom (22), baris C.

34. 8anyaknya rumah milik sendiri dalam blok sensus

=

isian kolom (24) pada baris C halaman terakhir.

35. 8anyaknya rumah sewa/kontrak dalam blok sensus

=

isian kolom (25) pada baris C halaman terakhir.

Oaf tar SP2000-L2 yang telah dUsi harus diperiksa oleh pengawas/pemeriksa. Pemeriksaan isian daftar tersebut harus dilakukan mulai dari blok I sampai dengan blok terakhir. lsi jawaban suatu pertanyaan harus benar dan taat asas (konsisten) dengan jawaban pertanyaan lain. Jika menemukan kesalahan atau ketidaksesuaian antar isian yang bisa diperbaiki langsung, maka

(17)

pengawas/pemeriksa harus membetulkan dengan cara menghapus isian yang salah dan menggantinya dengan jawaban yang benar. Jika pengawas!pemeriksa tidak bisa membetul-kannya, maka daftar yang salah harus dikembalikan kepada pencacah untuk ditanyakan ulang.

Ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi dalarn pemeriksaan daftar disajikan berikut ini.

Pengenalan Tempat

Periksa apakah isian kode kabupaten!kotamadya, kecamatan, desa!kelurahan. sudah sesuai dengan daftar SP2000-L 1 blok I dan :sian nornor urut bangunan fisik, bangunan sensus, nornor urut rumah tangga, dan jenis rumah tangga harus sesuai dengan daftar SP2000-L 1 blok IV.

Keterangan Anggota Rumah Tangga

1. Jumlah anggota rumah tangga (menurut jenis kelamin) harus sama dengan yang dicatat di Daftar L 1. Kalau ada perbedaan, perbaiki jumlah anggota rumah tangga di SP2000-L 1.

2. Pastikan tidak ada jawaban yang terlewat pada setiap pertany4lan yang sesuai, mulai dari P.01 s.d. P.15.

3. Umur kepala rurnah tangga harus :2: 10 tahun.

4. Pastikan bahwa setelah dikaitkan dengan bulan dan tahuil pencacahan, umur yang ditulis di P.05b sudah benar.

5. Jika umur di P.05b :2: 5 tahun, maka P.OS s.d. P.15 harus ada isian. S. Isikan kode propinsi dan kabupaten!kotamadya di P.04 dan P.OS.

7. Kata "Kab!Kod" pad a P.04 dan P.09 harus diceret salah satu yang tidak sesuai. 8. Isikan kode suku bangsa di P.08.

S. P.12 hanya terisi jika P.11 ada kode 1.

10. Jika P.02

=

kode 2, P.05b :;:: 10 tahun dan P.OS

=

kode 2/3/4, maka P.14 dan P.1S harus ada isian.

11. (sian P.15 ~ P.14.

(18)

4.4:'"Penleriksaan

thlfta:rIsP2000

w

KBL2;:.H(<L:· ::

.;.:: •• :: .• ;-.:.:: .•. <: .. :.:.;.: ...•..• ::::.: .. ;.: .. : ..• :.: •. :-;; • .:>:;.::.-. :-' ':':;'" . . ;.::-:.-::;:;::.::.:.:.:';,; ..•.•. ::;.:;.

Oaf tar SP2000-KSL2 yang telah diisi harus diperiksa oleh pengawas!pemeriksa. Pemeriksaan isian daftar tersebut harus dilakukan mulai dari blok I sampai dengan blok terakhir.

Pengenalan Tempat

1. Periksa apakah Rincian 101 sampai dengan Rincian.107 sudah sesuai dengan daftar SP2000-L1 blok 1 R101 s.d. R.107.

2. Pastikan kebenaran letak arsiran dengan kode yang sesuai.

3. Jumlah rumah tangga (R.108) harus sesuai dengan banyaknya lembar daftar SP2000-L2

(R. 1 09) dalam satu blok sensus yang bersangkutan.

Keterangan Petugas

Siok ini sangat penting terisi secara lengkap dan benar. Perhatikan is ian tanggal pencacahan dan tanggal pemeriksaan agar terisi sesuai dengan kenyataan.

Referensi

Dokumen terkait

Ketua Merangkap Anggota Sehubungan dengan Dokumen Kualifikasi perusahaan saudara pada proses Pengadaan Barang / Jasa Kelompok Kerja Konsultansi Unit Layanan. Pengadaan

Bahan yang digunakan untuk pemahaman berKoperasi mengenai pembagian SHU manajer dan karyawan Koperasi 85,71 persen ada sedangkan 14,29 persen tidak ada.. Bahan yang digunakan

[r]

Sedangkan inkubator bisnis adalah lembaga yang bergerak dalam bidang penyediaan fasilitas dan pengembangan usaha, baik manajemen maupun teknologi bagi usaha kecil

[r]

Ketua Merangkap Anggota Sehubungan dengan penawaran perusahaan saudara pada proses Pengadaan Barang / Jasa Kelompok Kerja Konsultansi Unit Layanan Pengadaan. Kabupaten Pesisir

[r]

[r]