• Tidak ada hasil yang ditemukan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1 PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG

PEDOMAN RENCANA PEMBIAYAAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI DAN DAERAH

KABUPATEN/KOTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan standar pelayanan minimal di bidang lingkungan hidup perlu ditetapkan pedoman rencana pembiayaan penerapan standar pelayanan minimal bidang lingkungan hidup daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota;

b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal, Menteri menyusun standar pelayanan minimal sesuai dengan urusan wajib;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang Pedoman Rencana Pembiayaan Penerapan Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,

(2)

2 Republik Indonesia Nomor 4737);

6. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;

7. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG PEDOMAN RENCANA PEMBIAYAAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI DAN DAERAH KABUPATEN/ KOTA.

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.

2. Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut SPM Bidang Lingkungan Hidup adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar bidang lingkungan hidup yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.

3. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Pasal 2

Peraturan Menteri ini bertujuan memberikan pedoman kepada instansi lingkungan hidup daerah provinsi dan/atau instansi lingkungan hidup daerah kabupaten/kota dalam menyusun rencana pembiayaan penerapan SPM Bidang Lingkungan Hidup daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota.

Pasal 3

(1) Rencana pembiayaan penerapan SPM Bidang Lingkungan Hidup daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota

(3)

3 (1) disusun sesuai Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 4

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 12 Juni 2012

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

ttd

BALTHASAR KAMBUAYA

Diundangkan di Jakarta pada tanggal 13 Juni 2012

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

ttd

AMIR SYAMSUDIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR 625 Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Biro Hukum dan Humas,

(4)

1 REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG

PEDOMAN RENCANA PEMBIAYAAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI DAN DAERAH

KABUPATEN/KOTA

A. RENCANA PEMBIAYAAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI

LANGKAH

KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN RUMUS

1 2 3 4

1. Jenis Pelayanan Informasi Status Mutu Air

Indikator: Persentase (%) jumlah sumber air yang dipantau kualitasnya, ditetapkan status mutu airnya dan diinformasikan status mutu airnya

1. Perencanaan pemantauan kualitas air a. Pengumpulan data sekunder a. Inventarisasi

data sekunder Perjalanan dinas: A. Frekuensi inventarisasi data B. Jumlah petugas C. Transport petugas D. Uang saku/lumpsum petugas E. Lama bertugas A*B*C*D*E

b. Analisis data Pertemuan:

A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E

Fotocopy bahan rapat: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy A*B*C*D b. Penyusunan tim pemantauan kualitas lingkungan Pertemuan koordinasi pembentukan tim pemantau Pertemuan: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E

(5)

2 c. Penetapan sumber air (minimal 5 lokasi - 3 titik pantau, 2 (dua) kali/tahun) Pertemuan teknis tim pemantau dalam rangka penetapan sumber air Pertemuan: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E

Penggandaan bahan rapat: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta E. Jumlah lembar F. Biaya fotocopy A*B*C*D d. Survey pendahuluan (untuk lokasi dan titik pemantauan yang baru) Pertemuan teknis tim pemantau dalam rangka penyusunan perencanaan pemantauan kualitas sumber air yang dijadikan sebagai air baku air minum Pertemuan: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E

Penggandaan bahan rapat: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy A*B*C*D e. Disain pemantauan Pertemuan teknis tim pemantau dalam rangka penyusunan disain pemantauan Pertemuan teknis: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E

Penggandaan bahan rapat: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy A*B*C*D 2. Pelaksanaan pemantauan a. Pelaksanaan pengambilan contoh air Pengambilan contoh air pada sumber air yang telah ditetapkan untuk dipantau A. Peralatan pengambilan contoh air A Perjalanan dinas: A. Frekuensi pengambilan contoh air B. Jumlah petugas C. Transport petugas D. Uang saku/lumpsum petugas E. Lama bertugas A*B*C*D*E

(6)

3 b. Analisis laboratorium, verifikasi dan validasi data, analisis dan interpretasi data a. Pengujian laboratorium (minimal 6

contoh air per tahun dengan parameter yang diperiksa sesuai dengan kriteria mutu air kelas I PP 82/2001

Biaya analisis laboratorium: A. Jumlah Sampel B. Jumlah parameter C. Biaya analisis laboratorium A*B*C b. Pertemuan teknis dalam rangka analisis dan interpretasi data Pertemuan teknis: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E

Penggandaan bahan rapat: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy A*B*C*D c. Penyebaran informasi Pertemuan teknis dalam rangka penyusunan disain penyebaran informasi Pertemuan teknis: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E Pencetakan brosur: A. Jumlah eksemplar B. Biaya pencetakan atau A. Pembuatan papan pengumuman atau

A. Biaya tayang TV atau media massa A*B A A d. Penetapan status mutu air Pertemuan teknis dalam rangka penetapan status mutu air Pertemuan teknis A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E

(7)

4 Penggandaan bahan rapat:

A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta

C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy

A*B*C*D

2. Jenis Pelayanan Informasi Status Mutu Udara Ambien

Persentase (%) jumlah kabupaten/kota yang dipantau kualitas udara ambiennya dan diinformasikan mutu udara ambiennya

1. Melakukan inventarisasi hasil laporan kualitas udara ambien dari kab/kota a. Pengumpulan data Perjalanan dinas: A. Frekuensi pengumpulan data B. Jumlah petugas C. Transport petugas D. Uang saku/lumpsum petugas E. Lama bertugas A*B*C*D*E

b. Analisis data Rapat teknis (analisis data hasil inventarisasi): A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E 2. Melakukan inventarisasi laboratorium pengukuran udara yang ada diwilayahnya Pengumpulan data Perjalanan dinas: A. Frekuensi pengumpulan data B. Jumlah petugas C. Transport petugas D. Uang saku/lumpsum petugas E. Lama bertugas A*B*C*D*E 3. Melakukan survey pendahuluan atau mengumpulkan data pada kawasan padat lalu lintas, permukiman dan industri di setiap kabupaten/kota a. Pengumpulan data Perjalanan dinas: A. Frekuensi pengumpulan data B. Jumlah petugas C. Transport petugas D. Uang saku/lumpsum petugas E. Lama bertugas A*B*C*D*E

b. Analisis data Pertemuan teknis:

A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta

C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi

(8)

5 E. Honorarium peserta

Penggandaan bahan rapat: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy A*B*C*D 4. Menetapkan 3 (tiga) lokasi pemantauan pada kabupaten/kota Pertemuan teknis dalam rangka menetapkan lokasi pemantauan pada setiap kabupaten/kota Pertemuan teknis: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E

Penggandaan bahan rapat: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy A*B*C*D 5. Menetapkan kab/kota yang akan dipantau berdasarkan skala prioritas Pertemuan teknis dalam rangka menetapkan kabupaten/kota yang akan dipantau Pertemuan teknis: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E

Penggandaan bahan rapat: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy A*B*C*D 6. Melakukan pengumpulan data melalui pengambilan dan pemeriksanaan contoh udara serta pemantauan lapangan minimal 1 (satu) titik pantau yang diambil 2 (dua) kali dalam setahun a. Pengambilan contoh udara pada lokasi pemantauan yang telah ditetapkan Perjalanan dinas: A. Frekuensi pengumpulan data B. Jumlah petugas C. Transport petugas D. Uang saku/lumpsum petugas E. Lama bertugas A*B*C*D*E b. Analisis laboratorium

Biaya analisis lab (parameter kunci): A. Jumlah Sampel B. Jumlah parameter C. Biaya analisis laboratorium A*B*C

(9)

6 7. Melakukan

analisis data dan penyusunan laporan

a. Pertemuan teknis analisis data

Pertemuan teknis analisis data: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E

Penggandaan bahan rapat: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy A*B*C*D b. Penyusunan laporan Pertemuan teknis penyusunan laporan: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E

Penggandaan bahan rapat: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy A*B*C*D 8. Penyusunan materi dan penyampaian informasi status mutu udara ambien a. Penyusunan materi status mutu udara ambien Pertemuan teknis: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E

Penggandaan bahan rapat: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy A*B*C*D b. Penyampaian informasi Pencetakan brosur: A. Jumlah eksemplar B. Biaya pencetakan Atau A. Pembuatan papan pengumuman Atau

A. Biaya tayang TV atau media massa

A*B

A

(10)

7 3. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan

pencemaran dan/atau perusakan lingkungan

Persentase (%) jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/ atau perusakan lingkungan hidup yang ditindak lanjuti

1. Menerima dan mengklasifikasi pengaduan sesuai dengan permasalahan serta kewenangan penanganan a. Membentuk pos pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan / atau perusakan LH b. Menempatkan SDM: 1) Administrasi pengaduan 2) Verifikator pengaduan (PPLH/PPNS) c. Menerima pengaduan yang masuk (melalui telepon, faksimili, e-mail) A. Pembentukan pos pengaduan A

Cetak formulir pengaduan: A. Jumlah lembar B. Biaya fotokopi A*B 2. Verifikasi administrasi Pertemuan teknis penelaahan pengaduan Pertemuan: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E

Penggandaan bahan rapat: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy A*B*C*D 3. Verikiasi lapangan (faktual) a. Pengambilan Sampel Perjalanan dinas: A. Jumlah pengambilan sample B. Jumlah petugas C. Transport petugas D. Uang saku/lumpsum petugas E. Lama bertugas A*B*C*D*E

(11)

8 b. Analisis sampel Analisis laboratorium A. Jumlah sampel B. Jumlah parameter C. Biaya analisis laboratorium A*B*C c. Pertemuan teknis penelaahan pembahasan hasil verifikasi Pertemuan: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E

Penggandaan bahan rapat: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy A*B*C*D d. Pertemuan teknis penyusunan laporan Pertemuan: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E

Penggandaan bahan rapat: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy A*B*C*D 4. Pemberian rekomendasi tindak lanjut pengaduan Pertemuan teknis penetapan rekomendasi tindak lanjut Pertemuan: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E

Penggandaan bahan rapat: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy A*B*C*D 5. Penyampaian perkembangan dan hasil tindak lanjut verifikasi pengaduan kepada pengadu Penyampaian tindak lanjut pengaduan pada pengadu dan instansi terkait Penggandaan surat : A. Jumlah surat B. Jumlah lembar C. Biaya fotokopi A*B*C

(12)

9 Pos surat

A. Jumlah surat B. Biaya pos surat

A*B

B. RENCANA PEMBIAYAAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN/KOTA

LANGKAH KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN RUMUS

1 2 3 4

1. Jenis Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air

Indikator: Prosentase (%) jumlah usaha dan/ atau kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran air

1. Melakukan inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar dan persyaratan administratif a. Perjalanan dinas inventarisasi data Perjalanan dinas: A. Frekuensi inventarisasi data B. Jumlah petugas C. Transport petugas D. Uang saku/lumpsum petugas E. Lama bertugas A*B*C*D*E b. Pertemuan teknis pengolahan inventarisasi data dan memeriksa kelengkapan dokumen persyaratan administratif jenis usaha dan/atau kegiatan. Pertemuan: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E Penggandaan bahan rapat: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy A*B*C*D 2. Menentukan prioritas usaha atau kegiatan yang akan diawasi berdasarkan hasil identifikasi persyaratan teknis (minimal 5 (lima) Pertemuan teknis penentuan prioritas Pertemuan: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E

(13)

10 1 contoh air limbahnya dalam 1 (satu) tahun) Penggandaan bahan rapat: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy A*B*C*D 3. Melaksanakan pengawasan serta pembinaan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang diprioritaskan (minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun) dengan parameter kunci a. Pengambilan sampel Perjalanan dinas: A. Frekuensi pengambilan sample B. Jumlah petugas C. Transport petugas D. Uang saku/lumpsum petugas E. Lama bertugas A*B*C*D*E b. Pemeriksaan laboratorium Analisis laboratorium: A. Jumlah sampel B. Jumlah parameter C. Biaya analisis laboratorium A*B*C 4. Menyampaikan laporan hasil pemantauan usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran air Pertemuan teknis penyusunan laporan Pertemuan: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E Penggandaan bahan rapat: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy A*B*C*D 5. Menyampaikan informasi status penaatan usaha dan/atau kegiatan Pertemuan teknis penyusunan disain informasi Pertemuan: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium A*B*C*D*E

(14)

11 Pencetakan brosur: A. Jumlah eksemplar B. Biaya pencetakan Atau Pembuatan papan pengumuman Atau

Biaya tayang TV atau media massa

A*B

Paket

Paket

2. Jenis Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara dari Sumber Tidak Bergerak Indikator: Prosentase (%) jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara 1. Tahap inventarisasi: a) Inventarisasi industri yang berpotensi mencemari udara b) Inventarisasi cerobong yang berpotensi mencemari udara dalam 1 (satu) industri. a. Perjalanan dinas dalam rangka inventarisasi industri Perjalanan dinas: A. Frekuensi pengambilan sample B. Jumlah petugas C. Transport petugas D. Uang saku/lumpsum petugas E. Lama bertugas A*B*C*D*E b. Pertemuan teknis pengolahan data Pertemuan: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E Penggandaan bahan rapat: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy A*B*C*D 2. Pelaksanaan pemantauan a. Secara manual b. Secara otomatis a. Pertemuan teknis persiapan pemantauan Pertemuan: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta A*B*C*D*E

(15)

12 persyaratan teknis cerobong D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta Penggandaan bahan rapat: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy A*B*C*D b. Perjalanan dinas dalam rangka pemeriksaan persyaratan teknis cerobong Perjalanan dinas: A. Jumlah industri B. Jumlah petugas C. Transport petugas D. Uang saku/lumpsum petugas E. Lama bertugas A*B*C*D*E 3. Pengambilan contoh uji emisi udara

a. Perjalanan dinas dalam rangka pengambilan contoh uji emisi udara Perjalanan dinas: A. Jumlah pengambilan sampel B. Jumlah petugas C. Transport petugas D. Uang saku/lumpsum petugas E. Lama bertugas A*B*C*D*E b. Pemeriksaan laboratorium Analisis laboatorium A. Jumlah sampel B. Jumlah parameter C. Biaya analisis laboratorium A*B*C 4. Pelaporan hasil pemantauan Pertemuan teknis penyusunan laporan Pertemuan: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E

(16)

13 A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy Pencetakan brosur: A. Jumlah eksemplar B. Biaya pencetakan Atau A. Pembuatan papan pengumuman Atau A. Biaya tayang TV atau media massa

A*B

A

A

3. Jenis Pelayanan Penyediaan Informasi Status Kerusakan Lahan/tanah untuk Produksi Biomassa

Indikator: Presentase (%) luasan lahan yang telah ditetapkan status kerusakan lahan/tanah untuk produksi biomassa yang diinformasikan

1. Penyusunan

kondisi awal tanah a. Pengumpulan data sekunder, berupa: 1) Peta dasar dengan skala 1:50.000 terdiri dari peta curah hujan, peta jenis tanah, peta tutupan lahan, peta kelas lereng 2) Peta RTRW b. Overlay peta tematik a. Perjalanan dinas dalam rangka pengumpulan data sekunder Perjalanan dinas: A. Frekuensi pengumpulan data B. Jumlah petugas C. Transport petugas D. Uang saku/lumpsum petugas E. Lama bertugas A*B*C*D*E A. Pengadaan peta dasar A A. Pengadaan software GIS A b. Pertemuan teknis dalam rangka pengolahan data Pertemuan: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E

(17)

14 Penggandaan bahan rapat: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy A*B*C*D 2. Verifikasi lapangan a. Pengamatan tanah b. Identifikasi kerusakan tanah a. Pengadaan alat pemantau tanah untuk produksi biomassa A. Pengadaan alat pemantauan a. Bor tanah b. Ring sampler (2 buah/titik sampel; setiap 100 ha min 10 titik sampel c. PC d. GPS e. Kamera f. Klinometer A b. Perjalan dinas dalam rangka pengambilan sampel dan pengamatan tanah Perjalanan dinas: A. Frekuensi pengambilan sample dan pengamatan tanah B. Jumlah petugas C. Transport petugas D. Uang saku/lumpsum petugas E. Lama bertugas A*B*C*D*E c. Pemeriksanaan laboratorium (parameter fisik, kimia dan biologi)

Analisis laboatorium A. Jumlah sampel B. Jumlah parameter C. Biaya analisis laboratorium A*B*C 3. Penyusunan peta kondisi tanah Pertemuan teknis dalam rangka penyusunan peta kondisi tanah Pertemuan: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E

(18)

15 A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy 4. Penyusun peta status kerusakan tanah a. Pertemuan teknis dalam rangka penyusunan peta status kerusakan tanah Pertemuan: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E Penggandaan bahan rapat: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy A*B*C*D b. Persiapan desiminasi data peta status kerusakan tanah untuk produksi biomassa kepada masyarakat Pencetakan brosur: A. Jumlah eksemplar B. Biaya pencetakan Atau A. Pembuatan papan pengumuman Atau A. Biaya tayang TV atau media massa

A*B

A

A

4. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup

Indikator: Prosentase (%) jumlah laporan/pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan atau perusakan lingkungan yang ditindak lanjuti

1. Menerima dan mengklasifikasi pengaduan sesuai dengan permasalahan serta kewenangan a. Membentuk pos pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan / atau perusakan A. Pembentukan pos pengaduan A

(19)

16 b. Menempatkan SDM: 1) Administrasi pengaduan 2) Verifikator pengaduan (PPLH/PPNS) c. Menerima pengaduan yang masuk (melalui telp, faksimili, e-mail) Cetak formulir pengaduan: A. Jumlah lembar B. Biaya fotokopi A*B 2. Verifikasi administrasi Pertemuan teknis penelaahan pengaduan Pertemuan: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E Penggandaan bahan rapat: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy A*B*C*D 3. Verikiasi lapangan (faktual) a. Pengambilan Sampel Perjalanan dinas: A. Jumlah pengambilan sample B. Jumlah petugas C. Transport petugas D. Uang saku/lumpsum petugas E. Lama bertugas A*B*C*D*E

b. Analisis sampel Analisis laboatorium A. Jumlah sample B. Jumlah parameter C. Biaya analisis laboratorium A*B*C c. Pertemuan teknis penelaahan pembahasan hasil verifikasi. Pertemuan: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta A*B*C*D*E

(20)

17 D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta Penggandaan bahan rapat: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy A*B*C*D d. Pertemuan teknis penyusunan laporan Pertemuan: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E Penggandaan bahan rapat: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy A*B*C*D 4. Pemberian rekomendasi tindak lanjut pengaduan Pertemuan teknis penetapan rekomendasi tindak lanjut Pertemuan: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah hari D. Biaya konsumsi E. Honorarium peserta A*B*C*D*E Penggandaan bahan rapat: A. Frekuensi pertemuan B. Jumlah peserta C. Jumlah lembar D. Biaya fotocopy A*B*C*D

(21)

18 perkembangan dan

hasil tindak lanjut verifikasi

pengaduan kepada pengadu

lanjut pengaduan pada pengadu dan instansi terkait A. Jumlah surat B. Jumlah lembar C. Biaya fotocopi Pos surat A. Jumlah surat B. Biaya pos surat

A*B

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

ttd

BALTHASAR KAMBUAYA Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Biro Hukum dan Humas,

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan negara untuk melindungi kesehatan manusia atau hewan atau tanaman dari resiko yang dibawa dari. pangan/pakan, penyakit yang dibawa

masing meminta siswa bekerja secara kelompok 4.Membimbing dan mengarahkan siswa dalam mengerjakan pembelajaran berbasis masalah.. Memantau siswa bekerja setiap kelompok

Mechanical Innovatioan Design Contest adalah merupakan kompetisi yang ditujukan untuk melatih mahasiswa Mesin se-Indonesia agar kemampuan dan keterampilannya dalam merancang

Oleh sebab itu, untuk mengetahui faktor mana yang berpengaruh dalam meningkatkan loyalitas pelanggan Zoya peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Akan tetapi, Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa pengetahuan osteoporosis yang dimiliki oleh pegawai administrasi perempuan Universitas Indonesia masih rendah meskipun

- Hipotesis 1 : Variabel Working Capital Turnover (WCT), Debt Ratio (DR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Pertumbuhan Penjualan berpengaruh secara simultan terhadap

Berdasarkan Pengumuman Pemenang Seleksi Sederhana Nomor : 01/KONSUL.08/ULP - POKJA I/LMD/II/2014 tanggal 25 Februari 2014 dan Masa Sanggah Hasil Lelang telah

ULP Barang / Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Ogan llir akan melaksanakan pelelangan3. dengan Prakualifikasi untuk paket pekerjaan sebagai berikut