LAPORAN PRAKTIKUM
LAPORAN PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA DASAR II
ELEKTRONIKA DASAR II
PEMBANGKIT PULSA DENGAN TIMER IC 555
PEMBANGKIT PULSA DENGAN TIMER IC 555
OLEH : OLEH :
Yunia Triashari Puspita Nugroho Yunia Triashari Puspita Nugroho
K2315065 / A K2315065 / A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA SURAKARTA
2017 2017
I.
I. Judul Judul : : Pembangkit Pembangkit Pulsa Pulsa dengan dengan Timer Timer IC IC 555555 II.
II. Tujuan Tujuan Praktikum Praktikum :: 1.
1. Mahasiswa Mahasiswa mampu mampu memahami memahami dan dan mengerti mengerti caracara kerja IC 555.
kerja IC 555. 2.
2. Mahasiswa dapat mengaplikasikan IC 555 sebagaiMahasiswa dapat mengaplikasikan IC 555 sebagai astable multivibrator.
astable multivibrator. 3.
3. Mahasiswa dapat menghitung frekuensi output ICMahasiswa dapat menghitung frekuensi output IC 555.
555. 4.
4. Mahasiswa dapat menghitung lebar pulsa dan siklusMahasiswa dapat menghitung lebar pulsa dan siklus kerja signal output astable multivibrator.
kerja signal output astable multivibrator. III.
III. Dasar TeoriDasar Teori
IC 555 merupakan universal timer yang dapat digunakan untuk berbagai IC 555 merupakan universal timer yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan yang ada hubungannya dengan pembangkit pulsa. Ic 555 dapat keperluan yang ada hubungannya dengan pembangkit pulsa. Ic 555 dapat digunakan sebagai astable multivibrator (one shot multivibrator), FSK dan digunakan sebagai astable multivibrator (one shot multivibrator), FSK dan lain-lain.
lain.
Keunggulan IC 555 antara lain:Keunggulan IC 555 antara lain:
Tegangan catu daya dapat bervariasi dari 5 hingga 12 VTegangan catu daya dapat bervariasi dari 5 hingga 12 V
Arus output bisa mencapai 100 mAArus output bisa mencapai 100 mA
Frekuensi kerja hingga 1 MHzFrekuensi kerja hingga 1 MHz
Duty cycles dapat dibuat bervariasiDuty cycles dapat dibuat bervariasi
(Arimurti,Yesiana.
(Arimurti,Yesiana. Petunjuk Petunjuk Praktikum Praktikum Elektronika Elektronika Dasar Dasar 2.2.Surakarta:Surakarta: Universitas Seb
Universitas Sebelas Maret elas Maret halaman 8)halaman 8)
Fungsi masing-masing kaki (pin) IC NE555Fungsi masing-masing kaki (pin) IC NE555
Gambar 3.1 Simbol IC NE555 Gambar 3.1 Simbol IC NE555
Pin 1(Ground)
Pin 1(Ground) Pin ini merupakan titik referensi untuk seluruh sinyal danPin ini merupakan titik referensi untuk seluruh sinyal dan tegangan pada rangkaian 555, baik rangkaian intenal maupun rangkaian tegangan pada rangkaian 555, baik rangkaian intenal maupun rangkaian eksternalnya.
Pin 2(Trigger)
Pin 2(Trigger) Berfungsi untuk membuat output high, ini terjadi pada Berfungsi untuk membuat output high, ini terjadi pada saat level tegangan pin trigger dari High menuju < 1/3 Vcc
saat level tegangan pin trigger dari High menuju < 1/3 Vcc Pin 3(Output)
Pin 3(Output) Output mempunyai 2 keadaan, High dan LowOutput mempunyai 2 keadaan, High dan Low Pin 4(Reset)
Pin 4(Reset) Pada saat low, pin 4 akan reset. Pada saat reset, output akan Pada saat low, pin 4 akan reset. Pada saat reset, output akan Low. Supaya bisa bekerja, pin 4 harus diberi High.
Low. Supaya bisa bekerja, pin 4 harus diberi High. Pin 5(Voltage Control)
Pin 5(Voltage Control) Jika pin 5 diberi tegangan, maka level tegangan Jika pin 5 diberi tegangan, maka level tegangan threshold akan berubah dari 2/3 Vcc menjadi V5. Level tegangan trigger akan threshold akan berubah dari 2/3 Vcc menjadi V5. Level tegangan trigger akan berubah dari 2/3 Vcc menjadi V5
berubah dari 2/3 Vcc menjadi V5 Pin 6(Threshold)
Pin 6(Threshold) Untuk membuat output Low, terjadi pada saat tegangan Untuk membuat output Low, terjadi pada saat tegangan pin 6 dari Low menu
pin 6 dari Low menuju > 1/3 Vccju > 1/3 Vcc Pin 7(Discharge)
Pin 7(Discharge) Output Low, pin 7 akan Low Impedance. Output High, Output Low, pin 7 akan Low Impedance. Output High, pin 8 akan High Imp
pin 8 akan High Impedance.edance. Pin 8 (Vcc)
Pin 8 (Vcc) Pin ini untuk menerima supply DC voltage yang diberikan.Pin ini untuk menerima supply DC voltage yang diberikan. Biasanya akan bekerja jika diberi tegangan 5
Biasanya akan bekerja jika diberi tegangan 5 – – 12V(maksimum 18 V).12V(maksimum 18 V).
((www.oocities.org/plshertz/ic555.docwww.oocities.org/plshertz/ic555.doc))
Skema InternalSkema Internal
Gambar 3.2 Skema Internal IC NE555 Gambar 3.2 Skema Internal IC NE555
Pada diagram blok diatas, internal IC NE555 yang kecil ini terdiri dari: 2 Pada diagram blok diatas, internal IC NE555 yang kecil ini terdiri dari: 2 buah
buah komparator komparator (Pembanding (Pembanding tegangan), tegangan), 3 3 buah buah Resistor Resistor sebagai sebagai pembagipembagi tengangan, 2 buah Transistor (dalam praktek dan analisis kerjanya, transistor tengangan, 2 buah Transistor (dalam praktek dan analisis kerjanya, transistor yang terhubung pada pin 4 biasanya langsung dihubungkan ke Vcc), 1 buah yang terhubung pada pin 4 biasanya langsung dihubungkan ke Vcc), 1 buah Flip-flop S-R yang akan mengatur output pada keadaan logika tertentu, dan 1 buah flop S-R yang akan mengatur output pada keadaan logika tertentu, dan 1 buah inverter.
inverter.
((http://admistory.blogspot.co.id/2012/11/struktur-fungsi-aplikasi-dan- http://admistory.blogspot.co.id/2012/11/struktur-fungsi-aplikasi-dan-cara-kerja.html
Rumus-rumus penting yang dapat digunakan untuk merencanakan rangkaian Rumus-rumus penting yang dapat digunakan untuk merencanakan rangkaian astable mutlvibrator adalah sebagai berikut:
astable mutlvibrator adalah sebagai berikut:
Ton = 0,693 (RA + RB) CTon = 0,693 (RA + RB) C
Toff = 0,693 RB CToff = 0,693 RB C
T = Ton + T offT = Ton + T off
F = 1/TF = 1/T
DC = Ton / (Ton + DC = Ton / (Ton + T off)T off)
(Arimurti,Yesiana.
(Arimurti,Yesiana. Petunjuk Petunjuk Praktikum Praktikum Elektronika Elektronika Dasar Dasar 2.2.Surakarta:Surakarta: Universitas Seb
Universitas Sebelas Maret elas Maret halaman 8)halaman 8)
IV.
IV. Metode EksperimenMetode Eksperimen
Alat dan BahanAlat dan Bahan
IC 555IC 555 Resistor (6,8k Resistor (6,8k ΩΩ, 100k , 100k ΩΩ,, 180k
180k ΩΩ, 470k , 470k ΩΩ))
JumperJumper LEDLED
Baterai 9VBaterai 9V Kapasitor (10nF, 100nF)Kapasitor (10nF, 100nF) Kabel buayaKabel buaya ProtoboardProtoboard
Gambar 1.1 Alat dan Bahan Gambar 1.1 Alat dan Bahan
RESISTOR 6,8 RESISTOR 6,8 k k ΩΩ IC 555 IC 555 LED LED KAPASITOR 10 nF KAPASITOR 10 nF PROTOBOARD PROTOBOARD BATERAI BATERAI KABEL BUAYA KABEL BUAYA KAPASITOR 100 nF KAPASITOR 100 nF RESISTOR 100 RESISTOR 100 k k ΩΩ RESISTOR 180 RESISTOR 180 k k ΩΩ RESISTOR 470 RESISTOR 470 k k ΩΩ JUMPER JUMPER
Skema RangkaianSkema Rangkaian
Gambar 4.1 Skema pada
Gambar 4.1 Skema pada ProteusProteus
Gambar 4.2 Skema pada
Gambar 4.2 Skema pada ProtoboardProtoboard
Langkah KerjaLangkah Kerja 1.
1. IC 55IC 555, kapasitor, 5, kapasitor, LED, LED, Baterai, dan Baterai, dan 2 resistor 2 resistor (470k (470k Ω dan 470k Ω)Ω dan 470k Ω) disusun disusun pada protoboard seper
pada protoboard seperti skema rangkaian.ti skema rangkaian. 2.
3.
3. Diulangi langkah 1-2 dengan pasangan resistor Diulangi langkah 1-2 dengan pasangan resistor berbeda( (180k berbeda( (180k ΩΩ dan 100k dan 100k Ω),Ω), (100kΩ dan 6,8kΩ),
(100kΩ dan 6,8kΩ), dan dan(6,8k (6,8k ΩΩ dan 6.8k dan 6.8k Ω)Ω)
V.
V. HASIL PERCOBAANHASIL PERCOBAAN V= 9V V= 9V C= 110nF (100nF+10nF) C= 110nF (100nF+10nF) R R AA R R BB IndikatorIndikator 470 k
470 k ΩΩ 470 470 k k ΩΩ Terlihat BerkedipTerlihat Berkedip 180 k
180 k ΩΩ 100 100 k k ΩΩ Tidak Terlihat BerkedipTidak Terlihat Berkedip
6,8
6,8 kΩkΩ 100 100 k k ΩΩ Tidak Terlihat BerkedipTidak Terlihat Berkedip 6,8 k
6,8 k ΩΩ 6,8 6,8 k k ΩΩ Tidak Terlihat BerkedipTidak Terlihat Berkedip
VI.
VI. ANALISIS dan PEMBAHASANANALISIS dan PEMBAHASAN
Apabila supply diberikan, Vcc=0 Volt. Kaki 2 memberi trigger dari Apabila supply diberikan, Vcc=0 Volt. Kaki 2 memberi trigger dari tegangan yang tinggi (Vcc) menuju 1/3 Vcc(<1/3 Vcc), kaki 3(output) akan high tegangan yang tinggi (Vcc) menuju 1/3 Vcc(<1/3 Vcc), kaki 3(output) akan high dan pada saat tersebut kaki 7 mempunyai nilai hambatan yang besar terhadap dan pada saat tersebut kaki 7 mempunyai nilai hambatan yang besar terhadap Ground atau kaki 7 akan High Impedance. C1 diisi melalui Vcc
Ground atau kaki 7 akan High Impedance. C1 diisi melalui Vcc R1R1 R2R2 C1, Setelah 0,693 (R1+R2) C1 detik, maka tegangan C1=2/3 Vcc. Sehingga kaki C1, Setelah 0,693 (R1+R2) C1 detik, maka tegangan C1=2/3 Vcc. Sehingga kaki 3(ouput) akan Low, pada saat tersebut, kaki 7 akan mempunyai nilai hambatan 3(ouput) akan Low, pada saat tersebut, kaki 7 akan mempunyai nilai hambatan yang rendah sekali terhadap Ground atau pin 7 akan Low Impedance. C1 yang rendah sekali terhadap Ground atau pin 7 akan Low Impedance. C1 membuang muatan, setelah 0,693(R2) C1 detik, maka Teg C1=1/3 Vcc. Trigger membuang muatan, setelah 0,693(R2) C1 detik, maka Teg C1=1/3 Vcc. Trigger terjadi lagi sehingga output akan High. Pin 7 akan high Impedance dan C1 diisi terjadi lagi sehingga output akan High. Pin 7 akan high Impedance dan C1 diisi kembali.
kembali.
Gambar pulsa output : Gambar pulsa output :
0,7 (R2) C1 0,7 (R2) C1 0,7 (R1+R2) C1 0,7 (R1+R2) C1 Perhitungan Perhitungan Untuk RA= 470k
Untuk RA= 470k Ω danΩ danR R BB= 470k = 470k ΩΩ
+ + 0, 0,669933 RR22 C1C1
Untuk RA= 180 k
Untuk RA= 180 k Ω danΩ danR R BB= 100 k = 100 k ΩΩ
= = Untuk RA= 6,8 k
Untuk RA= 6,8 k Ω danΩ danR R BB= 100 k = 100 k ΩΩ
Untuk RA= 6,8 k
Untuk RA= 6,8 k Ω danΩ danR R BB= 6,8 k = 6,8 k ΩΩ
Berdasarkan perhitungan, semakin kecil resistansi yang digunakan maka Berdasarkan perhitungan, semakin kecil resistansi yang digunakan maka semakin kecil pula locking untuk timing atau periode berkedip semakin kecil . semakin kecil pula locking untuk timing atau periode berkedip semakin kecil .
Seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut. Seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.
R
R AA R R BB T T F F IndikatorIndikator 470 k
470 k ΩΩ 470 470 k k ΩΩ Terlihat BerkedipTerlihat Berkedip 180 k
180 k ΩΩ 100 100 k k ΩΩ Tidak Terlihat BerkedipTidak Terlihat Berkedip
6,8
6,8 kΩkΩ 100 100 k k ΩΩ Tidak Terlihat BerkedipTidak Terlihat Berkedip 6,8 k
Dari hasil tersebut juga didapatkan bahwa semakin kecil resistansi dari Dari hasil tersebut juga didapatkan bahwa semakin kecil resistansi dari resistor semakin besar frekuensi berkedip sehingga sesuai dengan data percobaan resistor semakin besar frekuensi berkedip sehingga sesuai dengan data percobaan saat
saat R R AA== 470k470k ΩΩ, R , R BB= 470k = 470k ΩΩ terlihat kedipannya. Sedangkan, untuk RA= 180 k terlihat kedipannya. Sedangkan, untuk RA= 180 k ΩΩ
dan R
dan R BB= 100 k = 100 k ΩΩ, , RA= RA= 6,8 6,8 k k Ω danΩ danR R BB= 100 k = 100 k ΩΩ, , serta RA= serta RA= 6,8 k 6,8 k Ω danΩ dan R R BB= 6,8 k = 6,8 k ΩΩ
tidak terlihat berkedip
tidak terlihat berkedip karena sangat cepat kedipannya.karena sangat cepat kedipannya.
VII.
VII. KESIMPULANKESIMPULAN
IC 555 merupakan universal timer yang dapat digunakan untuk astable IC 555 merupakan universal timer yang dapat digunakan untuk astable multivibrator dimana locking untuk timing, atau frekuensi berkedip yang multivibrator dimana locking untuk timing, atau frekuensi berkedip yang dihasilkan bergantung pada nilai resistansi resistor dan kapasitas kapasitor yang dihasilkan bergantung pada nilai resistansi resistor dan kapasitas kapasitor yang digunakan. Semakin kecil resistansi resistornya semakin kecil periode atau timing digunakan. Semakin kecil resistansi resistornya semakin kecil periode atau timing untuk locking serta semakin besar frekuensinya untuk berkedip.
untuk locking serta semakin besar frekuensinya untuk berkedip.
VIII.
VIII. DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA
Arimurti,Yesiana.
Arimurti,Yesiana. Petunjuk Petunjuk Praktikum Praktikum Elektronika Elektronika Dasar Dasar 2.2.Surakarta: UniversitasSurakarta: Universitas Sebelas Maret
Sebelas Maret
http://admistory.blogspot.co.id/2012/11/struktur-fungsi-aplikasi-dan-cara-kerja.html
kerja.html Diakses pada 5 Maret 2017 pukul 11.30 WIBDiakses pada 5 Maret 2017 pukul 11.30 WIB
www.oocities.org/plshertz/ic555.doc