• Tidak ada hasil yang ditemukan

Astuti, I.P. dan Sutrisno. Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor LIPI ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Astuti, I.P. dan Sutrisno. Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor LIPI ABSTRAK"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Proceedings of h Basic Science National Seminar Department of ysics , Faculty of Sciences

Brawijaya University, Indonesia, February 21st, 2009

M~cromilumm minutum Wight & Arn. : Distribusi dan Status Konservasinya di Indonesia

Astuti, I.P. dan Sutrisno

Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor LIPI Email: inggitpa@.vahoo.com

ABSTRAK

Micromilum adalah salah satu marga yang tergolong dalam suku Rutaceae

Geruk-jerukan). Marga ini beranggotakan 9 jenis, tersebar mulai dati Sri Lanka, India, Indo-China, Semenanjung Malaysia, Kalimantan, Pilipina, Papua New Guinea, Australia bagian Timur Iaut dan Pasifik. Di kawasan Maiesia tercatat tidak lebih dari 6 jenis

Micromilum. Di Indonesia pemah dilaporkan ada 4 jenis yaitu M minutum, M pubescens, M diversifolium dan M. integerimum. N amun hasil penelitian terakhir

menyebutkan bahwa di Indonesia hanya ada 2 jenis Mieromilum yaitu Mdiversifolium dan Mminutum. Kedua jenis ini masing - masing mempunyai beberapa varietas. Daerah persebaran Mminutum adalah di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua; sedangkan M.diversifoliumdaerah persebarannya meliputi P. Halmahera, P.Sula (Maluku) dan P.Biak (Papua). Data yang tercatat di Sub Bidang Regi,strasi Koleksi mencatat bahwa marga Micromelum khususnya jenis MplI:bescens

sudah dikoleksi sejak tahun 1916, dengan asal koleksi dari Jawa. Sebagian ahli botani menyatakan bahwa M.pubescens ini adalah sinonim dari Mminutum. Potensi Mminutum di Indonesia belum banyak diketahui, laporan dari sumatera menginformasikan bahwa daun dari M minutum dapat digunakan sebagai obat. Di Malaysia tanaman ini digunakan sebagai tanaman obat (akar dan daunnya) dan bahan baku bangunan (kayunya). Status konservasi M minutum sampai saat ini belum dievaluasi, infonnasi yang ada barn menyebutkan daerah persebaran yang berasal dari data spesimen herbarium dan spesimen hidup di Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Purwodadi, sehingga jenis ini menjadi sangat penting untuk diteliti lebih lanjut baik secara ekologi maupun pengembangan potensinya.

Kata kunci : micromilum minutum, distribusi, status konservasi,Indonesia Pendahuluan

Micromilum adalah salah satu marga yang tergolong dalam suku Rutaceae

Geruk-jernkan). Marga ini beranggotakan 9 jenis, tersebar mulai dari Sri Lanka, India, Indo-China, Semenanjung Malaysia, Kalimantan, Pilipina, Papua New Guinea, Australia bagian Timur laut dan PasifIk (Soepadmo, 1995; Stone,. 1985; Swingle, 1967). Ke sembilan jenis tersebut adalah Mpubeseens Bl., M compressum (Blanco) Merr, M.

seandens Rechinger., M fa lea tum (Lour.) Tan, M.ceylanicum Wight., M. integerrimum

(Buch-Ham) Roem., M hirsutum Oliv., M minutum (Foster) W. & A. dan

Mdiversifolium Miq (Swingle, 1967) Di kawasan Malesia tercatattidak lebih dari 6 jenis

(2)

Proceedi s of 6th Basic Science National Seminar Depa nt of Physics , Faculty of Sciences

Brawijaya University, Indonesia, February 21st, 2009

Micromilum. Di Indonesiapemah dilapor.~an oleh Tanaka (1931, 1932) ada 4 jenis yaitu

M minutum (Foster) W . . & A. , M pubescens Bl., M diversifolium Miq dan M

integerimum (Roxb.O W. & A. (Uji, 2005). Backer dan Bakhuizen v.d. Brink Jr(1965)

menulis . bahwa hanya. ada Micromelum minutum yang merupakan sinonim dari Mpubescens.

Uji (1988) meneliti variasi Mminutum di Jawa dan menyebutkan bahwa konsep

jenis Mminutum memang mencakup M. pubescens. Sehingga hasil penelitian terakhir

menyebutkan bahwa di Indonesia hanya ada 2 jenis Micromilum yaitu M.diversifolium

dan Mminutum (Uji, 2005).

Nama Micromelum berasal dari bahasa Yunani, dimana kata micros itu berarti

kecil dan kata melon itu berarti apel. Sedangkan Mminutum mempunyai beberapa nama

daerah diantaranya sesi (Lampung); ki maja, ki mangkok, mamangkokan (Sunda) dan sentanen, mentanen dan telawas (Jawa); Red-Lime Berry (English).

Di Kebun Raya Bogor, berdasarkan data yang tercatat di Sub Bidang Registrasi menunjukkan bahwa koleksi Micomelum yang dilaporkan adalah dari jenis M pubescens

yang ditanam di yak III.F.16 berasal dari Nusa Kambangan(Bolding, 1916) Jenis ini .

masih tercatat sebagai koleksi yang ditanam di yak III.B. 8-8a; III. F. 19-19a dengan asal tanaman dari Jawa, sedangkan yang di vak III.F.6, lla berasal dari Nusa Kambangan dan ada satu koleksi varietasnya yaitu Mpubescens var. genuinum Olivo yang ditanam di yak

III.F.16-16a dan berasal dari Jawa (Dakkus, 1930). Demikian juga masih dilaporkan koleksi Mminutum yang ditanam di yak III.B.90-90a, III.F.19 berasal dari Jawa dan di

vak III.F.11a berasal dari Nusa Kambangan (Anonim,1957). Namun dalam Danimihardja

et al (1985) jenis ini tidak terdaftar dalam data yang tercatat di bagian Reg"strasi. Jenis ini

tercatat kembali sebagai koleksi dengan nama Mminutum dan berasal dari Aceh

(Roematyo et

at,

1991), akan tetapi setelah 18 tahun menjadi koleksi dan menghasilkan bunga temyata jenis ini bukanlah M minutum tetapi Clausena excavata. Tahun 2000

Kebun Raya Bogor mengoleksi tumbuhan dengan karakter mirip Micromelum yang

diberi nama Clausena sp dari kawasan Papua, dirnana setelah tumbuhan tersebut ditanam

dan menjadi tanaman koleksi serta mampu menghasilkan bunga ternyata Mminutum var

minutum W. & A. Tahun 2005 kembali mengoleksi M minutum dari Sumatera.

Sedangkan Kebun Raya Purwodadi m,engoleksi jenis yang sarna dari Sulawesi Utara. Mengingat terbatasnya data tentang Micromilum minutum di Indonesia, serta dengan

semakin rusaknya habitat alam karen a adanya perubahan fungsi lahan, bencana alam termasuk didalamnya perubahan iklim dan hilangnya luas hutan yang tersisa, maka informasi tentang distribusi dan status konservasi jenis ini menjadi penting.

Bahan dan cara karja

Bahan yang digunakan adalah koleksi hidup di Kebun Raya Bogor, data base koleksi Kebun Raya Bogor, data spesimen herbarium di Herbarium Bogoriene, Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi LIPI dan data pus taka.

Data pustaka yang berhasil dikumpulkan disusun menjadi informasi yang digunakan sebagai bahan acuan dalam mengetahui kevalidasian nama ilmiahnya, informasi persebaran dan potensi dari tumbuhan tersebut. Dengan data tersebut selanjutnya dikombinasikan dengan data yang didapatkan dari spesimen herbarium serta

(3)

Proceedings 6th Basic Science National Seminar Department of Physics ,Faculty of Sciences

Brawijaya University, Indonesia, February 21st, 2009

koleksi hidup, sehingga diperoleh data yang dapat menggambarkan daerah persebaran dan banyaknya j enis M minutum di Indonesia.

Dengan diketahuinya jumlah jenis dan daerah persebarannya, masih belum dapat digunakan untuk menentukan status konservasinya mengingat tidak adanya informasi populasi di alam, dengan mengacu kaidah-kaidah pengkatagorian status kelangkaan berdasarkan IUCN Red Data Books

Basil dan Pembahasan Taksonomi

Swingle (1967) menyatakanbahwa Mminutum dan Mpubescens adalah jenis

yang berbeda. Sedangkan Backer dan Bakhuizen v.d.Brink Jr (1965), Stone (1985) dan Uji (1988) menyebut bahwa konsep jenis dari Mminutum memang mencakup Mpubescens,

Menurut Uji (2005) Mminutum di Indonesia ini mempunyai tiga varietas yaitu Mminutum var minutum; Mminutum var villosum dan Mminutum var tomentosum.

Ketiga varietas ini yang membedakan adalah ada dan tidaknya bentuk bulu yang terdapat pada bagian daun. Karakter lain yang dapat dijadikan ciri pembeda adalah bentuk buah dan biji (karakter ini diperoleh dari kQleksi tanaman hidup koleksi Kebun Raya Bogor yang berasal dari daerah yang cukup ekstrem perbedaannya). Sehingga adanya variasi yang cukup rumit dalam Micromelum khususnya yang berkaitan dengan konsep batasan

jenis dan taksa dibawahnya menjadi masalah dalam taksonomi yang perIu dipelajari lebih lanjut..

Nama daerah atau nama loka! dari Mminutum adalah kayu sirit - sirit manuk (Tapanuli), sasi (Lampung), ki mangkok (Sunda), mentanen (Jawa) dan kasie (Papua) Daerah Persebaran

Micromelum minutum mempunyai daerah persebaran yang cukup luas, dari data

yang terkumpul dapat dilaporkan meliputi Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Papua (Data koleksi Kebun Raya Bogor). Backer (1965) menginformasikan bahwa jenis ini dapat ditemukan di seluruh kawasan pulau Jawa (Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur termasuk Madura). Data spesimen herbarium menunjukkan bahwa daerah persebarannya jenis ini meliputi Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tertggara, Maluku dan Papua. Habitat jenis ini umumnya di hutan primer dan sekunder pada ketinggian 12 - 1250 m dpl (Backer, 1965; Uji, 2005)

Upaya dan status konservasinya

Upaya konservasijenis ini di Kebun Raya Bogor sudah dilakukan sejak tahun 1916, namun antara tahun 1963 sampai dengan tahun 1973 jenis ini tidak tercatat sebagai tanaman koleksi. Tahun 1978 Kebun Raya Bogor mempunyai lagi koleksi jenis ini yang ditanam di vak III.F.63 dan berasal dari Ujung Kulon, hanya saja pada katalog tujuh tahun berikutnya jenis ini tidak dilaporkan lagi. Kemudian tahun 2000 tercatat koleksi dari Papua dan tahun 2005 koleksi dari Sumatera.

(4)

Pr edings of 6th Basic Science National Seminar

D artment of Physics ,Faculty of Sciences

Brawijaya University, Indonesia, February 21st, 2009 " ...

Jenis ini di Indonesia belum banyak diketahui oleh masyasarakat, meskipun sudah sejak dahulu di Surrtatera jenis ini digunakan sebagai tanaman obat. Meskipun demikian, keberadaan: tanaman ini perIu diperhatikan terutama kondisi habitat alamnya yang sudah banyak rusak dan mengalami perubahan fungsi, bene ana alam serta adanya perubahan

iklim.

-Mengingat data yang ada dari jenis ini di Indonesia baru berupa informasi tentang daerah persebarannya berdasarkan data yang tercatat di Sub Bidang Registrasi Koleksi

dan database di Herbarium Bogoriense, maka status konservasi dari jenis ini

digolongkan ke dalam katagori belum dievaluasi. Potensi

Potensi dari jenis ini di Indonesia dilaporkan oleh Heyne (1987) yang

menyebutkan bahwa di Sumatera akar Mminutum dan pinang dikunyah untuk

menyebuhkan batuk. Catatan tentang penggunaan dari jenis ini antara lain di Malaysia kayunya yang keras digunakan sebagai bahan baku bangunan (Burkill, 1966; Soepadmo, 1995). Akar dan daunnya digunakan untuk menyembuhkan skabies, demam, sakit kepala dan nyeri saat haid khususnya di Indo-China, Semenanjung Malaysia dan Philipina (Soepadmo, 1995)

Di Thailand bagian selatan Mminutum digunakan sebagai sayuran segar yang

dimakan bersama mie dari beras. Dimana M minutum ini . tereatat mengandung

antimutigen yang sangat tinggi (Nahakara et aI, 2002)

Berdasarkan data yang diuraikan di atas khususnya yang ' menginformasikan

kandungan kimia dan kegunaannya sebagai tanaman ohat, maka jenis ini menjadi sangat penting untuk dikaji lehih lanjut dan dikembangkan di Indonesia

Kesimpulan

Mminutum merupakanjenis yang berpotensi obat dan bahan baku bangunan yang tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Umumnya tumbuh di hutan primer dan sekunder pada ketinggian Y2 - 1250 m dpl. Jenis ini menjadi penting meskipun status konservasinya belum dievaluasi, namun mempunyai potensi obat yang menjanjikan.

(5)

Proceedin of 6th Basic Science National Seminar Departm of Physics , Faculty of Sciences

Brawijaya University, Indonesia, February 21st, 2009

Daftar Pustaka

Anonim. 1957. An Alphabetical List of Plants Species Cultivated in The Bogor

Botanical Garden

Backer and Bakhuizen v.d. Brink Jr. 1965 Flora of Java. Volume II. Angiospermae, Families 111 - 160. N.V.P. Noordhoff-Groningen-The Netherlands,

Bolding. 1916. An Alphabettical List of Plants Species Cultivated in The Bogor

Botanical Garden

Burkill, I.H. 1966. A Dictionary of The Economic Products of The Malay Peninsula. Volume IT (I - PSE). Governments of Malaysia and Singapore by the Ministry of Agriculture and Co-operatives, Kuala Lumpur, Malaysia.

Dakkus 1930. An Alphabetical List of Plants Species Cultivated in Bogor Botanical Garden

Danimihardja 1985 An Alphabetical List of Plants Species Cultivated in The Bogor

Botanical Garden

Nakahara, K. 2002 Antimugencity of Local Vegetables in Thailand. Jircas Research Highlighes

Roemantyo, 1991. An Alphabetical List of Plants Species Cultivated in The Bogor

Botanical Garden

Soepadmo. 1995. Tree Flora of Sa bah and Sarawak. Volume one. Sabah Forestry Departement Malaysia, Forest Research Institute Malaysia, Sarawak Forestry Departement Malaysia. 398-401

Stone 1985 Rutaceae dalaril Dassanayake, M.D. dan F.R. Fosberg. A Revised Handbook to the Flora of Ceylon. Volume V. Published for the Smithsonia Institutions and the national Science Foundation Woshington D.C. by Amerind Publishing Co.Pvt.ltd.New Delhi.

Swingle 1967 The Botany of Citrus and Its Wild Relatives in Walter Reuther et al

The Citrus Industry. University of California Division of Agricultural Sciences. Library of Congress Catalog card No 67-63041. Printed in the united stated of America .

. Uji, T,'1988. Variasi MorfologiMicromelum minutum di Jawa. Floribunda 1 (8) 31-32

Uji, T. 2005. Studi Taksonomi Micromelum Blume (Rutaceae) di Indonesia.

Biodiversitas Volume 6 nomor 2.100-102

Referensi

Dokumen terkait

Pustakawan sebagai sumberdaya manusia dalam perpustakaan harus bekerja secara profesional, sesuai dengan profesionalisme pustakawan yang tercermin pada kemampuannya

mendapatkan pemahaman yang lebih baik terhadap penerimaan user pada implementasi sistem ERP maka dalam model penelitian ini ditambahkan variabel-variabel yang

R.D Kandou Manado, mengenai gambaran fungsi ginjal pada anak dengan terapi leukemia limfoblastik akut, dapat disimpulkan bahwa fungsi ginjal anak usia 2-12 tahun pada

Setiap tanah mempunyai sifat-sifat yang khas yang merupakan hasil karya faktor- faktor pembentuk tanah ini, maka setiap jenis tanah akan menampakkan profil yang

Bahwa Pasal 36 ayat (1) UUPA dan Pasal 35 ayat (1) UU Perkawinan telah jelas dan terang melarang Pemohon untuk memiliki Hak Guna Bangunan, hal ini dikuatkan dengan

Selamat Datang MAJELIS JEMAAT GPIB Jemaat GIBEON Jakarta menyambut dengan penuh sukacita dan damai sejahtera atas kehadiran Bapak, Ibu, Saudara-saudari yang datang

Dari kondisi dan fungsi masing-masing aset tersebut dapat dihitung kinerja aset jaringan irigasi yang merupakan salah satu unsur untuk menghitung kinerja sistem

Tingginya nilai LPR yang dihasilkan oleh pemberian kompos tandan kosong kelapa sawit 30 g/tanaman baik pada pengamatan 28-21 hari dan 42-35 hari, hal ini dikarenakan