• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III SANAD, MATAN DAN TAKHRIJ HADIS TENTANG LARANGAN MENAFSIRKAN AL-QUR AN DENGAN RAY. Uraian bab II merupakan pengantar untuk memasuki pada pokok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III SANAD, MATAN DAN TAKHRIJ HADIS TENTANG LARANGAN MENAFSIRKAN AL-QUR AN DENGAN RAY. Uraian bab II merupakan pengantar untuk memasuki pada pokok"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

24

MENAFSIRKAN AL-QUR’AN DENGAN RAY

A. Sanad dan Matan Hadis

Uraian bab II merupakan pengantar untuk memasuki pada pokok bahasan utama. Yaitu hadis nabi SAW yang melarang menafsirkan al-Qur’an dengan Ra’y. Berdasarkan penelusuran kata man gala fi al-Qur’an, fi

kitabillah, bira’yihi, bigair ‘ilm dan yang setara dengannya melalui kitab

al-Mu’ Jam karya A.J. Wensinck, peneliti mendapati beberapa hadis, dan dapat dikelompokkan menjadi dua hadis yang saling berkaitan. Hadis ditelusuri melalui kata ىار tipe penyusunan kitab hadis yang terdapat dalam kitab Mu’jam al-Mufakhrasy li Alfazh al-Hadis al-Nabawiy dimulai dalam kitab Imam Muslim bab Munafiqin hadis 40, Sunan Tirmizi bab Tafsir hadis ke-100, Sunan Darimi bab Mukoddimah hadis ke-20, Ibn Hammbal hadis ke-5.1 hadis ini antara lain sebagai berikut:

Pertama Inti hadis “siapa yang menyatakan sesuatu tentang al-Qur’an

dengan ra’yu-nya maka hendaklah ia menempati tempat duduk dari api neraka”, redaksi hadis pertama selengkapnya sebagai berikut:

ْﻦَﻋ َﺔَﻧاَﻮَﻋ ﻮُﺑَأ ﺎَﻨَـﺛ ﱠﺪَﺣ ﱡِﱯْﻠَﻛَ◌ ْلا وٍﺮْﻤَﻋ ُﻦْﺑ ُﺪْﻳَﻮُﺳ ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ ٍﻊﻴِﻛَو ُﻦْﺑ ُنﺎَﻴْﻔُﺳ ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ

ِﺪْﺒَﻋ

ٍسﺎﱠﺒَﻋ ِﻦْﺑا ْﻦَﻋ ِْﲑَـﺒُﺟ ِﻦْﺑ ِﺪﻴِﻌَﺳ ْﻦَﻋ ﻰَﻠﺋَْﻷا

ا ﻰﱠﻠَﺻ ﱢِﱯﱠﻨﻟا ِﻦَﻋ

اﻮُﻘﱠـﺗا َلﺎَﻗ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ﻢﻬﱠﻠﻟ

ﱢﲏَﻋ َﺚﻳِﺪَْﳊا

ِﰲ َﺎَﻗ ْﻦَﻣَو ِرﺎﱠﻨﻟا َﻦِﻣ ُﻩَﺪَﻌْﻘَﻣ ْأﱠﻮَـﺒَﺘَﻴْﻠَـﻓ اًﺪﱢﻤَﻌَـﺘُﻣ ﱢﻲَﻠَﻋ َبَﺬَﻛ ْﻦَﻤَﻓ ْﻢُﺘْﻤِﻠَﻋ ﺎَﻣ ﱠﻻِإ

َﻫ ﻰَﺴﻴِﻋ ﻮﺑَأ َلﺎَﻗ ِرﺎﱠﻨﻟا َﻦِﻣ ُﻩَﺪَﻌْﻘَﻣ ْأﱠﻮَـﺒَﺘَﻴْﻠَـﻓ ِﻪِﻳْأَﺮِﺑ ِنَاْﺮُﻘْﻟا

اَﺬ

(ىﺬﻣﱰﻟا) ٌﻦَﺴَﺣ ٌﺚﻳِﺪَﺣ

(2)

Artinya : “(al-Tirmizi berkata): Sufyan bin Waki’ menceritakan kepada

kami, (Sufyan berkata): Suwaid bin ‘Amr al-Kalbi menceritakan kepada kami, (Suwaid berkata): Abu ‘Awanah menceritakan kepada kami dari Abd al-A’la dari Said bin Jubair dari Ibn ‘Abbas dari Nabi Saw, beliau bersabda; takutlah kalian (hati-hati dalam memegangi) hadis-hadis dariku kecuali yang benar-benar telah aku ajarkan kepada kalian, barangsiapa berbohong atas namaku secara sengaja, maka hendaklah dia menempati tempat duduknya dari api neraka, siapa yang mengatakan sesuatu tentang al-Qur’an dengan ra gu-nya maka hendaklah ia menempati tempat duduknya dari api neraka.2”

SKEMA JALUR SANAD HADIS

Inti Hadis Kedua, “siapa yang menyatakan sesuatu tentang al-Qur’an tanpa landasan ilmu maka hendaklah ia menempati tempat duduk dari api neraka” redaksi hadis selengkapnya sebagai berikut:

2

Abu ‘Isa Muhammad bin ‘Isa al-Turmuzi al-Silmi, Sunan al-Turmuzi, (Beirut: Dar Ihya’ al-turas al-‘Arabi, t.t.), juz 5, hlm. 223

ﻟا

َﻢْﻠَﺳَو ِﻪَﻴْﻠَﻋ ﻢﻬﻠﻟا ﻰﻠَﺻ ﱯﱠﻨ

ِسﺎﱠﺒَﻋ ﻦْﺑا

ﻦْﺑ ِﺪﻴِﻌَﺳ

ْﲑَـﺒُﺟ

ﻰﻠْﻋ َﻷا ِﺪْﺒَﻋ

ﺔَﻧا َﻮَﻋ ﻮُﺑأ

ىﺬﻣ ﱰﻟا

ُنﺎَﻴﻘُﺳ

ﱡﻲَﻠَﻜَﻟا وﺮْﻤَﻋ َﻦِﺑ ُﺪْﻳ َﻮُﺳ

(3)

ﻰَﻠﺋَْﻷا ِﺪْﺒَﻋ ْﻦَﻋ ُنﺎَﻴْﻔُﺳ ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ ﱢيِﺮﱠﺴﻟا ُﻦْﺑ ُﺮْﺸِﺑ ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ َن َﻼْﻴَﻏ ُﻦْﺑ ُدﻮٌﻤَْﳏ ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ

ﻢﻬﱠﻠﻟا ٍسﺎﱠﺒَﻋ ِﻦْﺑا ِﻦَﻋ ٍْﲑَـﺒُﺟ ِﻦْﺑ ِﺪﻴِﻌَﺳ ْﻦَﻋ

ْﻨَﻋ

ﻢﱠﳍا ﻰﱠﻠَﺻ ِﷲا ُلﻮُﺳَر َلﺎَﻗ ﺎَﻤﻤﻬ

ِﻪْﻴَﻠَﻋ

َـﻓ ِﻢْﻠِﻋ ِْﲑَﻐِﺑ ِنَاْﺮُﻘْﻟا ِﰲ َلﺎَﻗ ْﻦَﻣ َﻢﱠﻠَﺳَو

ْأﱠﻮَـﺒَﺘَﻴْﻠ

ﻮﻤﻋَأ َلﺎَﻗ ِرﺎﱠﻨﻟا َﻦِﻣ ُ◌َﺪَﻌْﻘَﻣ

ﻰَﺴﻴِﻋ

اَﺬَﻫ

(ىﺬﻣ ﱰﻟا) ٌﺢﻴِﺤَﺻ ٌﻦَﺴَﺣ ٌثِﺪَﺣ

Artinya : “(Al-Tirmizi berkata): Mahmud bin Gailan telah menceritakan

kepada kami, (Mahmud berkata): Bisyr bin al-Syariy menceritakan kepada kami, (Bisyr berkata): Sufyan menceritakan kepada kami dari ‘Abd al-A’la dari Said bin Jubair dari Ibn

‘Abbas Ra., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: siapa yang

mengatakan tentang (isi) al-Qur’an dengan tanpa landasan pengetahuan, makes hendaklah id menempati tempest dudukya dari api neraka" Abu ‘Isa (al-Tirmizi) berkata: hadis ini hasan sahih.3”

SKEMA JALUR SANAD HADIS

3Ibid. h. 224

ﻢﻬَﻠﻟا ﻰﻠَﺻ ﱢﱯَﻨﻟا

َﻢَﻠَﺳَو ِﻪْﻴﻠَﻋ

ِسﺎﱠﻨَﻋ ﻦﺑا

ِْﲑَـﺒُﺟ ﻦْﺑ ِﺪﻴِﻌَﺳ

ﻰﻠﻏ َﻷا ِﺪْﺒَﻋ

ُنﺎَﻴﻘُﺳ

ىﺬﻣ ﱰﻟا

ﱠيﺮﱢﺴﻟا ُﻦْﺑ ُﺮﺸﺑ

َنﻼْﻳَ◌َغ ُﻦْﺑ ُﺪُﻤَْﳏ

(4)

B. Takhrij Hadis 1. Hadis Pertama NO NAMA TL/TW UMUR GURU-GURU MURID-MURID JARH WA TA’DIL 1. ‘Abdullah bin ‘Abbas bin ‘Abd al-Mutalib al-Hasyimi.4 W; 69 H/70H - Rasulullah Saw, - Abu Bakr, - ’Usman. - Sa’labah bin al-Hakam. - Abdullah Ibn

‘Umar bin al-Khattab. - al-Laisi Rasulullah; allahumma faqqihhu fi al-din wa ‘allimhu al-ta’wil 2. Sa’id bin Jubair bin Hisyam al-Asadi al-Kufi.5 W; 94 H - Ibn ‘Abbas, - Ibn al-zubair, - Ibn ‘Umar.

- Abu Ishaq al-Sabi’iy. - ’Abdullah bin Sa’id ‘Abd al-Malik bin Sa’id. - Adam bin Sulaiman. Ibn Hibban; al-Siqat,bahwa ia seorang yang faqih, ‘abid 3. ‘Abd al-A’la bin ‘Amir Sa’labi al-Kufi.6 Tidak di ketahui - Sa’id bin Jubair, - Abu ‘Abd

Rahman al-Sulami, - Muhammad

ibn

Hanafiyyah.

- ’Ali bin ‘Abd al-A’la, - Muhammad bin Jahadah, - Isra’ilbin Yunus. -Abu Zur’ah; do ‘if, -al-Tirmizi; hasan, -al-Hakim; Sahih 4. Waddah bib ‘Abdillah al-Yasykuri budak Yazid bin ‘Atal, Abu ‘Awanah Wasiti al-Bajaz.7 Tidak di ketahui - Abu Basyar, - Qatadah, - Ibrahim bin Muhammad bin al-Muntasyir. - Abu Dawud al-Tayalisi, - Abu al-walid al-ibn Tayalisi, - Yahya bin Hammad. -al-’Ijli; Siqah, al-Mubarak; ahsan, -Ibn Sa’id;siqah saduq . 4

Mahmud ath-Thahhan, Ushul al-Takhry wa Dirasah al-Asanid, Maktabah al-Rusycl Riyadh, 1983., hlm 9.

5

Al-Mizziy, Tandzib al-Kamal Fi Asma’ al-Rijal, Dar al-kutub al-flmryah, Beirut, tt

6Ibid, h, 68

7

(5)

5. Suwaid bin ‘Amr al-Kalbi, Abu al-Walid al-Kufi.8 W; 203H/204H - Hammad bin-Salamah, - Zubair bin Mu’awiyyah al-Bimsi, - Abu ,Awanah. -Ahmad bin Hanbal, - Abu Bakr bin

Abi Syaibah, - Sufyan bin Waki’. al-Nasa’iy dan ibn Ma’in; Siqah. 6. Sufyan bin Waki’ bin al-jarrah, Abu Muhammad al-Kufi.9 W. 247 H - Abu Mu’awiyyah, - Humaid bin ‘Abd al-Rahman al-Ruwasi, - Jarir bin ‘Abd al-Humaid. - al-Tirmizi, - Ibn Majah, - Ibn Makhlad Al-Nasa’iy; laisa bisyai,

Berdasarkan peneropongan rijal al-hadis pertama di atas, ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil peneliti antara lain:

1. Semua hadis di atas bersandar pads Rasulullah Saw, artinya berkategori marfu’.

2. Ditinjau dari isi hadis, hadis ini berupa ungkapan Nabi SAW, artinya termasuk kategori hadis qauli.

3. Ditinjau dari jumlah rawi yang meriwayatkan hadis di atas, hadis nomor ini hanya diriwayatkan oleh Ibn ‘Abbas bahkan hingga Atba’ altabi’in diriwayatkan oleh sate rawi saja, karenanya dinilai sebagai hadis garib,

4. Pada hadis ini semua jalurnya melalui ‘Abd al-A’la yang sebagian ulama seperti Abu Zur’ah menilainya da’if al-hadis, namun menurut sebagian, seperti al-Tirmizi tidak sampai tingkatan da’if melainkan

hasan, bahkan Hakim menilainya sahib, hal ini disebabkan

al-Hakim dinilai oleh ulama dari kalangan mutasil. Namun demikian

8Ibid, h.68 9Ibid, h. 67

(6)

tampaknya jalur sanad ini menurut peneliti cenderung pada penilaian moderat al-Tirmizi yang menilainya hasan.

2. Hadis Kedua

No Nama TL/TW Guru Murid Jarh Wa

Ta’dil 1. Mahmud bin Gailan al-‘Adawyy, Abu Abmad Marwazi al-Baqdadi.10 W. 249 H - Ibn ‘Uyainah, - Waki’, - al-Nadr bin Syumail. - Abu Daud, - al-Hakim, - al-Nasa’iy; Siqah, - ibn Hibban; al-siqat,

2. Sufyan bin Waki’ bin al-jarrah, Abu Muhammad al-Kufi.11 W. 247 H - Abu Mu’awiyya, - Humaid bin ‘Abd Rahman al-Ruwasi, - Jarir bin ‘Abd al-Humaid. - al-Tirmizi, - Ibn Majah, - Ibn - Makhlad - al-Nasa’iy; Siqah, - Ibn Hibban; al- siqat. 3. ‘Abdullah bin ‘Abbas bin ‘Abd Mutalib al-Hasyimi.12 W; 69 H/70 H - Rarulallah Saw, - Abu Bakr, - ’Usman. - Sa’labah bin al-Hakam. - Abdullah Ibn ‘Umar bin al-Khattab. - al-Laisi Rasulullah; allahumma faqqihhu fi al-din wa ‘allimhu al-ta’wil

4. Sa’id bin Jubair bin Hisyam al-Asadi al-Kufi.13 W; 94 H - Ibn ‘Abbas, - Ibn al-zubair, - Ibn ‘Umar. - Abu Ishaq al-Sabi’iy. - ’Abdullah bin Said ‘Abd al-Malik bin Sa’id. - Adam bin Sulaiman. Ibn Hibban; al-Siqat, bahwa ia seorang yang faqih, ‘abid. 10 Ibid., h. 786. 11Ibid., h. 678 12

Mahmud ath-ThahhM Ushul al-Takhry wa Dirasah al-Asanid, Maktabah al-Rusyd, Riyadh, 1983., hlm 9.

(7)

5. ‘Abd al-A’la bin ‘Arnir al-Sa’labi al-Kufi.14 Tidak di Ketahui - Sa’id bin Jubair, - Abu ‘Abd

alRahman al -Sulami, Muhammad - Ibn Hanafiyyah. -’Ali bin ‘Abd al-A’la, Muhamma dbin Jahadah, -Isra’ilbin Yunus. -Abu Zur’ah; do’ if, -al-Turmuzi; hasan, -al-Hakim; sahih 6. Waddah bib ‘Abdillah al-Yasykuri budak Yazid bin ‘Atal, Abu ‘Awanah al-Wasiti al-Baj az.15

Tidak di Ketahui - Abu Basyar, - Qatadah, - Ibrahim bin Muhammad bin al-Muntasyir. - Abu dawud al-Tayalisi, - Abu walid al-Tayalisi, - Yahya bin Hammad. - al-‘Ijli Siqah, - ibn al-Mubarak; ahsan, - Ibn Sa’id;siqah saduq. Berdasarkan peneropongan rijal al-hadis di atas, ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil peneliti antara lain:

1. Hadis di atas bersandar pada Rasulullah Saw, artinya hadis ini berkategori marfu’

2. Ditinjau dari isi hadis, kesemuanya berupa ungkapan Nabi SAW, artinya termasuk kategori hadis gaup.

3. Ditinjau dari jumlah rawi yang meriwayatkan hadis di atas, hadis nomor 2 hanya diriwayatkan oleh Ibn ‘Abbas bahkan hingga Atba’ al-tabi’in diriwayatkan oleh satu rawi saja, karenanya dinilai sebagai hadis garib,

Pada hadis no 1 dan 2 semua jalurnya melalui ‘Abd al-A’la yang sebagian ulama seperti Abu Zur’ah menilainya da’if al-hadis, namun

14Ibid, h, 78

(8)

menurut sebagian, seperti al-Turmuzi tidak sampai tingkatan da’if melainkan hasan, bahkan al-Hakim menilainya sahih, hal ini disebabkan al- Hakim dinilai oleh ulama dari kalangan mutasil. Namur demikian tampaknya jalur sanad ini menurut peneliti cenderung pada penilaian moderat al-Tirmizi yang menilainya hasan.

Tentang tinjauan matan hadis, tampaknya antara satu jalur-sanad dengan jalur sanad lainnya tidak terlalu banyak perbedaan, hanya teknis istilah Qur’an dengan Kitabullah ‘Azza wa Jalla. Mungkin pads kata

al-ray dan bi gair ‘ilm ini sajalah yang cukup problematis, dan akan dibahas

Referensi

Dokumen terkait