• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGANTIAN FLARE TIP DENGAN METODA CRANELESS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGGANTIAN FLARE TIP DENGAN METODA CRANELESS"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

___________________________________________________________________________________ IATMI 2007-TS-37

PENGGANTIAN FLARE TIP DENGAN METODA “CRANELESS”

Oleh :

Heru Suryo Wibowo, dkk

STAR ENERGY (KAKAP) Ltd.

Gdg Wisma Mulia Lt.50 Jl. Gatot Subroto Kav.42 Jakarta 12710 ABSTRAK

Sebagaimana diketahui secara umum bahwa fasilitas produksi minyak dan gas umumnya membutuhkan flaring system yang berguna untuk mengamankan gas yang tak terkendali (misalnya: emergency shutdown, over pressure protection, blowdown, excess gas dan continuous flaring) dengan cara membakarnya. Hal ini merupakan pemenuhan persyaratan yang mengacu pada standar API 520.

Mengingat usia flare tip yang terbatas, terkadang kurang dari usia fasilitas produksi, maka upaya penggantian sering harus dilaksanakan, berdasarkan pertimbangan mechanical integrity akibat pembakaran kontinyu atau perbedaan kebutuhan sejalan dengan berubahnya karakteristik sumber gas (misalnya penurunan laju alirnya). Penggantian flare tip idealnya didahului dengan sebuah studi yang mengukur kebutuhan aktual atas semua skenario flaring sehubungan dengan perubahan kapasitas. Kemudian dari studi tersebut dapat diperoleh spesifikasi teknis flare tip yang selanjutnya digunakan untuk proses pembelian peralatan flare tip.

Penggantian flare tip yang terletak di stack yang tinggi selalu memunculkan kendala ekonomis apabila dilakukan dengan metoda konvensional seperti dengan menggunakan crane atau derek. Terlebih lagi apabila fasilitas tersebut terletak di perairan laut dalam yang harus mendatangkan crane barge dengan biaya yang luar biasa tingginya. Biaya terbesar adalah mob de-mob dari crane barge tersebut yang sekarang dapat mencapai jutaan US$, padahal harga flare tip hanya 100 – 200 ribu US$.

Salah satu metoda penggantian flare tip yang sekarang sedang popular adalah metoda craneless. Metoda craneless untuk menggantikan flare tip ini menggunakan rangkaian frame (rangka-rangka) dengan bahan ringan seperti Aluminium sebagai pengganti crane konvensional. Frame, karena beratnya yang ringan, dapat dibawa oleh para teknisi ke ujung lokasi flare tip. Rangkaian frame tersebut memerlukan alat Bantu yang terdiri dari tali baja, puli dan winch, dimana semua peralatan tersebut dirangkai secara manual di atas anjungan flare boom.

Susunan rangkaian tersebut dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan berat dan ukuran dari flare tip baru dan lama, maupun ruang akses peralatan yang tersedia pada anjungan flare boom. Aspek safety juga menjadi bahan pertimbangan pada saat penyusunan rencana pemasangan flare tip yakni dengan penyusunan JSA (Job Safety Analysis) dan Risk Mitigation Plan. Uji pembebanan rangkaian frame tersebut harus dilakukan sebelum pelaksanaan pekerjaan. Keberhasilan dari pelaksanaan pekerjaan penggantian flare tip metoda craneless ini secara keseluruhan sangat tergantung pada nilai-nilai sebagai berikut; Teamwork semua pihak terkait, Safety awareness, Kompetensi sumberdaya manusia, Awareness of cost, Relationships dan keberanian untuk berinovasi menghadapi tantangan baru.

PENDAHULUAN

Makalah ini mencoba memberikan gambaran umum tentang proses penggantian flare tip yang mengacu pada pengalaman proyek

penggantian flare tip di anjungan KH pada tanggal 31 Maret – 6 April 2007.

Tujuan pemasangan flare tip di anjungan KH adalah untuk penggantian flare tip lama

(2)

___________________________________________________________________________________ IATMI 2007-TS-37 yang sudah rusak, pengurangan gas yang

dibuang sehingga sekitar 1 MMSCFD dan peningkatan keselamatan kerja di anjungan KH, dimana gas buang harus selalu dibakar terutama apabila ada pendaratan helicopter saat pergantian personil lapangan.

POKOK BAHASAN

Tantangan paling besar dalam penggantian flare tip yang terletak di anjungan perairan laut dalam adalah bagaimana mengganti flare tip dengan metoda yang ekonomis, aman dan waktu penggantian yang secepat mungkin sehingga kehilangan produksi minyak dan gas dapat dikurangi secara signifikan.

Ada beberapa metoda yang sering digunakan dalam penggantian flare tip di anjungan perairan laut dalam adalah sebagai berikut;

1. Metoda penggantian flare tip menggunakan Crane Barge.

Metoda ini selain biaya sewa crane barge yang mahal juga muncul biaya mob demob yang dapat mencapai jutaan US$, padahal harga flare tip hanya 100-200 ribu US$. Belum lagi faktor kesulitan dalam pengadaan crane barge di lapangan yang harus sesuai dengan jadwal penggantian yang telah direncanakan.

2. Metoda penggantian flare tip menggunakan Helicopter.

Metoda ini sangat jarang digunakan karena selain mahal juga aspek keselamatan dan keamanan pekerjaan menjadi kendala utama. Sulit menjaga stabilitas helicopter selama proses penggantian flare tip di stack yang tinggi dalam waktu lama.

3. Metoda penggantian dengan Craneless.

Metoda ini menggunakan rangkaian frame (rangka-rangka) dengan bahan ringan seperti Aluminium sebagai pengganti crane konvensional. Frame, karena beratnya yang ringan, dapat dibawa oleh para teknisi ke ujung lokasi flare tip. Rangkaian frame tersebut memerlukan alat Bantu yang terdiri dari tali baja, puli dan winch, dimana semua peralatan tersebut dirangkai secara manual di atas anjungan flare boom.

Setelah melalui kajian mendalam dari beberapa metoda di atas maka akhirnya dipilihlah metoda penggantian flare tip dengan craneless sehingga selain tidak memerlukan crane barge, metoda ini terbukti dapat mengurangi biaya dan waktu penggantian flare tip secara signifikan.

PERSIAPAN PEKERJAAN

Selanjutnya dilakukan beberapa proses kerja, mulai mempelajari secara detil dokumen gambar dan langkah-langkah penggantian flare tip, mendefinisikan masalah dan lingkup kerja, pemilihan solusi, identifikasi kendala maupun mitigasi dari resiko, analisa keselamatan kerja, dst. Proses kerja tersebut dilakukan dengan melibatkan seluruh tim terkait yaitu; Facility engineering, Operation offshore, Sub-surface engineering, Departemen SHE, para Kontraktor, Logistik, dll.

Ruang Lingkup dan Persyaratan

Ruang lingkup pekerjaan ini menyangkut aspek-aspek sebagai berikut;

1. Mobilisasi peralatan ke lapangan 2. Konstruksi sistem pengangkat 3. Adanya supervisi dari pihak terkait 4. Inspeksi peralatan dari pihak ketiga 5. Aktifitas khusus lainnya seperti

ujicoba pengangkatan flare tip baru Persyaratan yang perlu dimasukkan dalam proyek penggantian flare tip ini adalah;

1. Sumber daya manusia yang ahli dan handal

2. Alat dan peralatan dalam kondisi baik dan telah disertifikasi

3. Kualitas material consumables 4. Gambar-gambar kerja

Gambaran Beban Flare Tip yang Terjadi Gambaran beban flare tip yang akan diganti dalam proyek ini adalah sebagai berikut;

TABEL 1. GAMBARAN BEBAN & DIMENSI FLARE TIP

(3)

___________________________________________________________________________________ IATMI 2007-TS-37 Item Berat (Kg) Dia meter (M) Tinggi Flare Tip (M) Tinggi Flare Boom (M) Ting gi CoG (M) Flare tip lama 1.200 1.9 3.1 33.5 2.0 Flare tip baru 862 1.9 3.1 33.5 2.0 Keterangan

1. Posisi Centre of Gravity (CoG) flare tip di atas dalam posisi tegak (vertical)

2. Perlu dicatat bahwa berat flare tip di atas termasuk contingency sebesar 20% (Berat Flare Tip baru berdasarkan data sheet tanpa contingency adalah 910 Kg)

Persiapan yang Harus Diperhatikan

Persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan pekerjaan penggantian flare tip adalah sebagai berikut;

1. Perlu dipastikan kesiapan peralatan dedicated rigging gear yang telah disertifikasi

2. Mobilisasi semua alat dan peralatan instalasi penggantian flare tip ke anjungan KH beberapa hari sebelum jadwal kegiatan dimulai.

3. Finalisasi semua prosedur, rencana kerja dan dokumentasi seperti JSA (Job Safety

Analysis), Risk Mitigation Plan, Risk Assessment, Work schedule, dll.

4. Menyelesaikan semua pekerjaan terkait dengan persiapan Winch di lokasi anjungan, seperti penetapan posisi winch, guide sheave dan genset serta survei lokasi di atas flare boom, tempat flare tip akan dipasang sehingga bisa diakses oleh teknisi.

5. Menyiapkan dokumen Work Packages yang berisi informasi peralatan yang digunakan dan langkah-langkah pekerjaan penggantian flare tip. Selanjutnya mengirim dokumen tersebut ke semua pihak yang terlibat untuk mendapatkan persetujuan tertulis.

6. Melaksanakan dimensional check baik flare tip baru maupun flare tip lama sejauh lokasi tersebut bisa diakses.

7. Weighing flare tip baru yang akan diangkat dan diharapkan telah dilakukan di workshop. Weighing dilakukan untuk mengatur flare tip baru pada posisi tegak (vertical) saat pengangkatan menggunakan winch sehingga memudahkan proses instalasi pada tie-in point nya.

8. Melakukan uji beban lebih (overload test) untuk winch dan rangkaian peralatan pengangkat (lifting appliance) dalam kondisi statis dengan beban maksimum sebesar 125% dari estimasi beban flare tip yang akan diangkat. Pengalaman di anjungan KH, flare tip terberat adalah flare FOTO 1. TEST LOAD FLARE

TIP BARU

GAMBAR 1. PENENTUAN POSISI WINCH & RANGKAIAN

(4)

___________________________________________________________________________________ IATMI 2007-TS-37

tip lama memiliki berat sekitar 1.200 Kg sehingga menurut perhitungan, overload test yang harus dilakukan adalah 1.500 Kg tapi ternyata semua peralatan mampu menahan beban sebesar 1.962 Kg.

9. Menyiapkan sarana penunjang berupa standby boat yang dilengkapi dengan penampung terbuka (open container) untuk menampung sementara flare tip lama & baru selama proses penggantian. Selain itu adanya standby boat juga untuk memenuhi persyaratan safety karena para teknisi bekerja di atas permukaan laut lepas.

PELAKSANAAN PEKERJAAN

Setelah persiapan pekerjaan dipastikan matang, maka pelaksanaan pekerjaan penggantian flare tip dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut;

Langkah Pertama

Merangkai soft slings sekitar flare tip lama sehingga terbentuk rangkaian model keranjang (basket) untuk menghindari kehilangan integritas (loss of integrity) dari flare tip lama

Menambahkan safety net sekitar flare tip sehingga mengurangi resiko jika terjadi kejatuhan potongan-potongan flare tip lama selama proses pengangkatan dan penurunan

Menyambung tali baja winch ke soft slings di sekitar flare tip

Mengecek rangkaian sling yang telah terpasang

Memberikan tarikan awal (pretension) sistem pengangkat sampai mendekati beban kerja

Mengecek kembali rangkaian sling dan rigging

Melakukan penyesuaian (adjust) jika diperlukan

Langkah Kedua

Menghilangkan tarikan awal (pretension) sistem pengangkat

• Lepaskan baut-baut pengencang pada sambungan flange

Angkat flare tip sebagai tarikan awal beban kerja sistem pengangkat sehingga lepas dari sambungan flange (tie-in point)

Turunkan perlahan lahan flare tip lama menuju penampung terbuka (open container) yang ada di standby boat

FOTO 2. MERANGKAI

SLING PADA FRAME DI

SEKITAR FLARE TIP LAMA

FOTO 3. MELEPAS FLARE

TIP LAMA PADA TIE-IN POINT NYA

(5)

___________________________________________________________________________________ IATMI 2007-TS-37

Langkah Ketiga

Kaitkan tali baja pada flare tip baru yang berada di penampung terbuka (open container) di standby boat

Angkat flare tip baru dengan kecepatan tali baja maksimum untuk menghindari efek beban balik ke standby boat.

Putar flare tip baru pada orientasi yang benar sehingga tepat pada posisi tie-in point nya lalu turunkan perlahan.

• Pasang gasket dan baut-baut pengencang pada sambungan flange lalu kencangkan.

Lepas semua sling yang melekat pada flare tip baru

FOTO 4. MENURUNKAN

FLARE TIP LAMA MENUJU STANBY BOAT

FOTO 5. FLARE TIP BARU DI DALAM OPEN CONTAINER

PADA STANBY BOAT

FOTO 6. PENGANGKATAN

FLARE TIP BARU PADA STANBY BOAT

GAMBAR 2. SKEMA POSISI

SWING OUT PENGANGKATAN FLARE TIP BARU

(6)

___________________________________________________________________________________ IATMI 2007-TS-37

Langkah Keempat

• Bongkar semua komponen sistem

pengangkat di atas flare boom dan masukkan ke dalam container

Pindahkan winch dari posisinya yaitu drilling deck dan masukkan ke dalam container

• Cek lokasi kerja, apakah ada peralatan yang hilang dan rusak

• Buat persetujuan tertulis dari para pihak terkait bahwa pekerjaan penggantian flare tip telah selesai

FOTO 7. MENGATUR ORIENTASI FLARE TIP BARU

PADA TIE-IN POINT NYA

FOTO 8. FLARE TIP BARU SIAP UNTUK PRE-COMMISSIONING

FOTO 9. MEMBONGKAR

WINCH DARI POSISINYA DI DRILLING DECK

FOTO 10. MEMASUKKAN

TOOLS & EQUIPMENTS KE

(7)

___________________________________________________________________________________ IATMI 2007-TS-37

KESIMPULAN

Keberhasilan dari pelaksanaan pekerjaan penggantian flare tip metoda craneless ini secara keseluruhan sangat tergantung pada nilai-nilai sebagai berikut; Teamwork semua pihak terkait, Safety awareness, Kompetensi sumberdaya manusia, Awareness of cost, Relationships dan keberanian untuk berinovasi menghadapi tantangan baru.

Dengan keberhasilan penggantian flare tip di anjungan KH selama 7 hari maka fasilitas anjungan kembali memenuhi persyaratan keamanan standar dimana sebelumnya sistem bekerja secara manual dalam hal penyalaan api tapi kini selain manual juga dilengkapi dengan sistem otomatis.

DAFTAR PUSTAKA

1. Dokumen Method Statement for KH-Flare Tip Exchange oleh FG-International, 2007. 2. Dokumen Analisa Resiko Kerja (Job Risk

Analysis Worksheet) oleh tim dari FG-International, grup Facility engineering dan operation

3. Dokumen hasil rapat Risk Assessment KH Flare Tip

4. Dokumen Operation & Maintenance Manual for KMI Multipoint Indair Flare with KEP-100 Control Panel & KEP-100 Pilots, John Zink Company LLD., 2006 5. Foto-foto dokumentasi proyek penggantian

flare tip di anjungan KH

FOTO 11. FLARE TIP BARU TELAH MENYALA

Gambar

GAMBAR 1. PENENTUAN  POSISI WINCH & RANGKAIAN
FOTO 2. MERANGKAI  SLING PADA FRAME DI  SEKITAR FLARE TIP LAMA
FOTO 6. PENGANGKATAN  FLARE TIP BARU PADA
FOTO 8. FLARE TIP BARU SIAP  UNTUK PRE-COMMISSIONING
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa ikan yang divaksin dengan antigen H pada Aeromonas salmonicida dan penambahan vitamin C memiliki respon imun adaptif yang tinggi terbukti dari

Kesimpulan yang dapat ditarik yaitu Pemanfaatan aset daerah dalam rangka peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) belum optimal karena pemerintah Kota Denpasar

(1) Setiap wajib retribusi yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 11, pasal 24, pasal 37, pasal 51 dan pasal 63 diancam dengan pidana kurungan paling lama 6

dan akademisi dari Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan melakukan penelaah studi-studi dokumen yang

Dengan semakin berkurangnya tingkat ketergantungan Pemerintah Daerah terhadap Pemerintah Pusat, Daerah dituntut mampu meningkatkan profesionalisme aparatur Pemerintah

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan disiplin latihan

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa saat ini Tata Kelola Teknologi Informasi Di Dinas PPKAD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada pada posisi yang telah

bertujuan untuk menentukan syarat kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan.. Job analisis for